2. Menurut Kamus Istilah Fiqih
Menurut bahasa umum
“melempar”.
Menurut istilah
Melempar tuduhan zina kepada oranglain.
Tuduhan kepada seorang yang bukan mahram
nya disebut dengan Qadzaf sedangkan tuduhan
yang dilemparkan pada mahram nya (istri
penuduh) disebut dengan Li’an.
3. Menurut Syaikh Muhammad
Secara bahasa
Qadzaf adalah ar-Rom-yubisy-Syay-I yaitu
menuduh sesuatu.
Secara istilah
menuduh berzina, melakukan liwath atau
yang lebih dikenal dengan homo seksual
atau menafikan nasab yang mewajibkan
had pada keduanya.
4.
5. 4. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat
zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah
mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah
kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah
orang-orang yang fasik.
5. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki
(dirinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
6. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), Padahal mereka
tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka
persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah,
Sesungguhnya Dia adalah Termasuk orang-orang yang benar.
7. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, jika Dia
Termasuk orang-orang yang berdusta.
8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas
nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar Termasuk orang-orang
yang dusta.
6. secara langsung
Contohnya perkataan nya seperti :
“Wahai pezina, Wahai homo, Wahai
tukang selingkuh, dan lain-lain”.
7. Kinayah
Yaitu ucapan yang mengundang arti
qadzaf atau li’an dan lainnya.
Contoh perkataannya seperti : “Wahai
pelaku dosa, Wahai pelaku maksiat, dan lain-lain”.
Jika maksudnya adalah menuduh zina
maka dia dihukum dengan had. Jika tidak
maka dikenai padanya hukum ta’zir.
9. Segi
Perceraiannya
ulama Hanafi, pemisahan itu harus dilakukan
oleh hakim.
Mazhab Maliki dan Mazhab Hambali menyatakan
hubungan suami istri itu wajib diputuskan,
tanpa campur tangan hakim
Mazhab Syafi’I menyatakan hubungan suami
istri itu putus dengan sendirinya dengan
adanya Li’an dari pihak suami maupun istri
karena li’an adalah pengganti talak
Segi
Penghapusannya
Imam Malik, Ahmad dan Asy-Syafi’i
berpendapat bahwa seseorang yang
menuduh berzina kepada orang lain
dan apabila ia bertaubat, maka
persaksiannya diterima kembali dan
hukum fasik terhapus atas dirinya.
Abu Hanifah berpendapat, yaitu hukum
fasik terangkat atas dirinya apabila
telah bertaubat, sementara
persaksiannya tetap ditolak selama-lamanya.
10. 1. Menuduh orang berzina hukum nya haram
dan termasuk dosa besar
2. Allah telah mewajibkan hukuman yang besar
atas pelaku menuduh orang berzina di dunia
dan akhirat.
11. Islam mengajak untuk menjaga kehormatan diri dari
apa yang menodai dan mengotorinya.
Memerintahkan agar menahan diri dari merusak
kehormatan orang-orang yang tidak bersalah
Sebagian orang melakukan Qadzaf yang
diharamkan oleh Allah SWT dan mengotori
kehorm,atan kaum muslimin dengan tendensi-tendensi
yang berbeda-beda