1. PENGENDALIAN KLB / WABAH /
MUSIBAH MASSAL / BENCANA
PELATIHAN KOMPETENSI PPIH
2 0 2 0
dr. MELZAN DHARMAYULI, MHM
PUSAT KESEHATAN HAJI
HP : 081280068371 /
email:melzand@gmail.com
2. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan
Pengendalian :
• KLB / Wabah
• Musibah massal
• Bencana
3. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan KLB/Wabah, Musibah massal / bencana
2. Melakukan proses pengendalian kejadian potensi KLB/Wabah
5. PENDAHULUAN
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) masih menjadi masalah
kesehatan pada masyarakat khususnya jemaah haji, karena dapat
menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang besar,
menghabiskan biaya yang cukup besar dalam upaya
penanggulangannya, berdampak pada sektor ekonomi, serta berpotensi
menyebar luas lintas daerah bahkan internasional yang butuh
koordinasi dalam penanggulangannya.
6. PENGERTIAN
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan/atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan
yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
7. 7
”Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka”
(Permenkes no. 1501/2010, 45/2014, 82/2014)
W a b a h
8. 8
Istilah wabah dan KLB:
- memiliki persamaan: yaitu peningkatan kasus yang melebihi
situasi yang lazim/normal,
- namun wabah memiliki konotasi keadaan yang sudah kritis,
gawat atau berbahaya, melibatkan populasi yang banyak pada
wilayah yang lebih luas.
9. MUSIBAH MASSAL
Adalah suatu kejadian yang menyerang
banyak manusia dalam masyarakat pada
suatu waktu yang bisa berasal dari alam
(natural) maupun Karena perbuatan
manusia (man-made)
2 ciri menonjol pada musibah massal:
1. Berat masalah berupa kematian
2. Menimpa banyak manusia/daerah yang
luas
10.
11. Adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
(UU no.24/2007 ttg Penanggulangan Bencana)
BENCANA
13. JENIS KLB
2. INFEKSI : virus, bakteri, cacing,
protozoa
3. TOKSIN BIOLOGIS : racun jamur, plankton,
aflatoksin, racun ikan, racun tumbuhan
4. Toksin Kimia: logam berat, cyanid, gas
beracun
A. MENURUT PENYEBAB
1. TOKSIN : enterotoksin, exotoksin,endotoksin.
14. 3. Binatang : Binatang piaraan, ikan, binatang
pengerat (contoh : leptospirosis)
5. Udara dan Air : stapilococcus, streptococcus,
vibrio
B. MENURUT
SUMBER
1. Manusia : jalan nafas, tangan, tenggorokan,
hubungan seks, tinja
2. Kegiatan Manusia : toksin bilogis dan kimia (tempe
bongkrek, penyemprotan, penangkapan ikan dengan
racun), jarum suntik tidak steril
A D D Y O U R T I T L E
4. Serangga : Lalat, nyamuk (DBD, filaria, malaria)
6. Serangga : Lalat, nyamuk (DBD, filariasis, malaria)
15. Sifat Wabah terbagi menjadi :
1. Common Source Epidemic (Point Source Epidemic)
Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah
orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu
yang relatif singkat.
2. Propagated/Progresive Epidemic
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih
lama dan masa tunas yang lebih lama pula.
16. Pengendalian kejadian potensi KLB/Wabah,
musibah massal/bencana:
1.Kewaspadaan dini terhadap kejadian berpotensi KLB/Wabah
2.Penanggulangan kejadian KLB/Wabah, musibah
massal/bencana
18. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
3. METODE
5. PEMBAHASAN
6. KESIMPULAN
7. REKOMENDASI
4. HASIL - HASIL
19. PENUTUP
• Langkah pencegahan kasus dan pengendalian wabah dapat dimulai sedini
mungkin setelah tersedia informasi yang memadai.
• Bila investigasi atau penyelidikan wabah telah memberikan fakta yang jelas
mendukung hipotesis tentang penyebab terjadinya wabah, sumber agen
infeksi, dan cara transmisi yang menyebabkan wabah, maka upaya
pengendalian dapat segera dimulai tanpa perlu menunggu pengujian
hipotesis
• Penting untuk dipahami sejak dini epidemiologi dan pola penyakit yang
mungkin timbul selama proses penyelenggaraan ibadah ini.
• Pengamatan surveilans epidemilogi penyakit yg baik dapat mencegah
terjadinya KLB/Wabah pd JH
19