2. APA ITU PENYAKIT KUSTA ?
Kusta, juga dikenal sebagai penyakit Hansen adalah
penyakit infeksi kronis akibat Mycobacterium leprae yang
bersifat intraseluler obligat. Penyakit kusta bersifat
menahun, hal ini dikarenakan bakteri kusta memerlukan
waktu 12-21 hari untuk membelah diri dan masa tunasnya
memiliki rata-rata 2-5 tahun. Penyakit kusta dapat
menimbulkan kecacatan permanen akibat dari
keterlambatan penanganan, dan keadaan ini menjadi
penghalang bagi penderita dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat (Widoyono, 2011).
3. APA SAJA PENYEBAB DARI
PENYAKIT KUSTA?
Penyebab penyakit kusta yaitu Mycrobacterium
leprae atau basil Hansen yang ditemukan oleh GH
Armeur Hansen pada tahun 1873. Basil ini bersifat
tahan asam, berbentuk batang dengan ukuran panjang
1-8 mikron dan lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya
berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup
dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingin dan
tidak dapat dikultur dalam media buatan, tidak dapat
bergerak sendiri karena tidak mempunyai alat gerak,
dan tidak menghasilkan racun yang dapat merusak
kulit (Widoyono, 2011)
4. TANDA DAN GEJALA
1. Kelainan kulit atau lesi yang hipopigmentasi atau
kemerahan dengan hilang atau mati rasa yang jelas.
2. Kerusakan dari saraf tepi, yang berupa hilang atau
mati rasa dan kelemahan otot tangan, kaki atau
muka.
3. Adanya kuman tahan asam didalam kultur jaringan
kulit (BTA positif).
5. CARA PENULARAN
1. Faktor sumber penularan
Sumber penularan adalah penderita kusta tipe MB.
Penderita MB ini tidak akan menular kusta apabila
berobat teratur.
2. Faktor kuman kusta
Kuman kusta dapat hidup di luar tubuh manusia
anatara 1-9 hari tergantung pada suhu atau cuaca dan
diketahui hanya kuman kusta yang utuh (solit).
3. Faktor daya tahan tubuh.
Sebagian besar manusia kebal terhadap penyakit kusta
(95%).
6. PENATALAKSANAAN
Pengobatan penderita kusta ditujukan untuk
mematikan kuman kusta sehingga tidak mampu
merusak jaringan tubuh dan tanda-tanda penyakit
hilang. Penderita yang sudah dalam keadaan cacat
permanen, pengobatan hanya dapat mencegah cacat
lebih lanjut (Regan dan Keja, 2012).
Tujuan utama program pemberantasan kusta adalah
memutus rantai penularan untuk 15 menurunkan
insiden penyakit, mengobati dan menyembuhkan
penderita serta mencegah timbulnya cacat.
7. PENCEGAHAN
Penyuluhan kesehatan
Pencegahan primer dapat dilakukan orang yang
sehat belum terkena penyakit kusta dan memiliki
resiko tertular karena berada disekitar atau dekat
dengan penderita seperti keluarga dan tetangga
penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan
tentang kusta.
8. Next…
Pemberian imunisasi
Melakukan pemberian imunisasi BCG untuk
pencegahan primer penyakit kusta.
Pengobatan pada penderita.
Untuk memutuskan mata rantai penularan.
Rehabilitas Kusta.
Rehabilitas adalah proses pemulihan. Tujuan
rehabilitas adalah menyandang cacat secara umum
dapat dikondisikan sehingga mendapatkan
kesetaraan,kesempatan dan integrasi social dalam
masyarakat yang akhirnya mempunyai kualitas hidup
lebih baik.