SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Disusun oleh :
Dicky Reza Taufik Sumaila
Fitrianti Tuyu
Tarima Jesica Veronika
ASESMEN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Pengertian,Prinsip &
Tujuan Asesmen
Tingkatan Asesmen &
Level Berpikir
Objek Asesmen dalam
Pembelajaran Matematika
Asesmen Otentik
Teknik-Teknik Asesmen
Otentik
Pengertian Asesmen
Tujuan Asesmen
Asesmen (penilaian) merupakan suatu strategi dalam pemecahan masalah
pembelajaran melalui berbagai cara pengumpulan dan penganalisisan
informasi untuk pengambilan keputusan (tindakan) berkaitan dengan semua
aspek pembelajaran.
Tujuan utama asesmen adalah untuk memodelkan pembelajaran yang
efektif, memonitor perkembangan kemampuan siswa, dan
menginformasikan tindakan yang diperlukan dalam pembelajaran. Melalui
asesmen guru terbimbing menentukan metode atau pendekatan yang harus
dilakukan agar pembelajaran efektif dan memiliki nilai tambah bagi siswa.
Prinsip-Prinsip Asesmen
(Menurut de Lange (1997)
Asesmen harus ditujukan untuk meningkatkan kualitas belajar dan
pengajaran.
Metode asesmen harus dirancang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan siswa mampu mendemonstrasikan apa yang mereka
ketahui bukan mengungkap apa yang tidak diketahui.
Asesmen harus bersifat operasional untuk mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran matematika.
Kualitas alat asesmen tidak ditentukan oleh mudahnya pemberian skor
secara objektif.
Alat asesmen hendaknya bersifat praktis.
Tingkatan Asesmen & Level Berpikir
Asesmen Tingkat Rendah
Tingkat ini mencakup pengetahuan tentang objek, definisi, keterampilan teknik
serta algoritma standar. Beberapa contoh sederhana misalnya berkenaan
dengan: penjumlahan pecahan, penyelesaian persamaan linear dengan satu
varibel, pengukuran sudut dengan busur derajat, dan menghitung rata-rata dari
sejumlah data yang diberikan.
Asesmen Tingkat Menengah
Tingkat ini ditandai dengan adanya tuntutan bagi siswa untuk mampu
menghubungkan dua atau lebih konsep maupun prosedur. Soal-soal pada
tingkat ini misalnya dapat memuat hal-hal berikut: keterkaitan antar konsep,
integrasi antar berbagai konsep, dan pemecahan masalah. Selain itu masalah
pada tingkatan ini seringkali memuat suatu tuntutan untuk menggunakan
berbagai strategi berbeda dalam penyelesaian soal yang diberikan.
Asesmen Tingkat Tinggi
Soal pada tingkat ini memuat suatu tuntutan yang cukup kompleks seperti
berpikir matematik dan penalaran, kemampuan komunikasi, sikap kritis, kreatif,
kemampuan interpretasi, refleksi, generalisasi dan matematisasi. Komponen
utama dari tingkat ini adalah kemampuan siswa untuk mengkonstruksi sendiri
tuntutan tugas yang diinginkan dalam soal.
Level Berpikir
(Shafer dan Foster (1997).
Level I
Level I secara sederhana dapat dilihat dan dinilai, sebab pada level ini
pertanyaan-pertanyaan difokuskan seperti dalam melakukan kalkulasi,
menyelesaikan persamaan, mengemukakan fakta berdasar ingatan,
atau respon siswa terhadap pertanyaan benar/salah. Bentuk dari
pertanyaan Level I berupa pilihan ganda, isian singkat, dan biasanya
tidak dikaitkan terhadap situasi nyata ataupun situasi imajinatif.
Level II
Berpikir Level II, respon siswa memerlukan analisis lebih sulit dari pada
Level I, sebab pertanyaan-pertanyaannya biasanya memerlukan
informasi yang terintegrasi, dikaitkan antara atau antar domain
matematika, atau menyelesaikan permasalahan yang tidak rutin. Level
II ini lebih tepat disajikan dalam suatu konteks baik itu dalam situasi
nyata ataupun situasi imajinatif dan yang terpenting harus melibatkan
siswa dalam mengambil keputusan matematik.
Level III
Berpikir level III permasalahan siswa untuk mematematisasi situasi,
yaitu dapat memahami dan mengekstraksi matematika yang implisit
dalam situasi dan menggunakannya untuk menyelesaikan permasalahan,
mengembangkan model dan strategi mereka sendiri, dan membuat
argumen-argumen matematik untuk digeneralisasi.
Tingkatan Berfikir
Objek Asesmen dalam Pembelajaran Matematika
Pemahaman Konsep
Untuk mengembangkan kemampuan matematika, siswa harus
memiliki pemahaman mendalam mengenai konsep-konsep matematika
beserta keterkaitannya. Konsep merupakan landasan dari bangunan
matematika, oleh karena itu harus tertanam dengan kokoh dan kuat
karena akan menentukan tingkat pemahaman siswa mengenai
matematika.
Konsep dapat dipandang sebagai kata benda dari matematika
sebab selalu merupakan objek yang dipelajari. Salah satu cara untuk
berpikir mengenai konsep-konsep matematika adalah mengibaratkannya
sebagai sekumpulan dari objek yang diberi label.
Keterampilan Matematika
Keterampilan (skills) merupakan bagian terperting dalam
aktivitas matematika (doing mathematics). Untuk menyelesaikan
permasalahan, misalnya, siswa harus mampu melakukan keterampilan
matematika dengan benar. Jika konsep matematika merupakan kata
benda dari matematika, maka keterampilan adalah predikatnya.
Predikat ini merupakan suatu prosedur yang memungkinkan
siswa untuk mampu melaksanakan tugas-tugas matematika, seperti
mengkalkulasi, mengestimasi, mengukur objek dengan alat ukur yang
tepat, dan membuat grafik.
Kemampuan Pemecahan Masalah
Menurut NCTM (1989), pemecahan masalah (problem solving)
merupakan esensi dari kekuatan matematika. Untuk menjadi seorang
yang sukses, siswa tidak saja harus memahami konsep-konsep
matematika, namun mereka juga harus memiliki penguasan
keterampilan matematika yang mahir.
Pemecahan masalah matematik didefinisikan oleh Charles dan
Lester (1982) yaitu, permasalahan adalah suatu situasi atau tugas yang
mana siswa menghadapi suatu tugas yang perlu dicari solusinya, siswa
tidak bisa langsung memiliki prosedur untuk menemukan solusinya,
siswa melakukan usaha untuk mendapatkan solusinya, banyak cara yang
dapat dilakukan untuk memperoleh penyelesaiannya.
Pemahaman Konsep
Sikap siswa dalam menghadapi matematika dan keyakinanya
mengenai matematika seringkali mempengaruhi prestasi mereka dalam
matematika (NCTM, 2000). Oleh karena itu sikap dan keyakinan siswa perlu
dipupuk, dimonitor, dan ases terus dalam kegiatan pembelajaran.
Sikap merefleksikan bagaimana bertindak atau berhubungan
dengan matematika. Sikap terhadap matematika ini akan mempengaruhi
cara melakukan sesuatu dalam matematika.
Asesmen Otentik
Asesmen otentik adalah asesmen yang dilakukan menggunakan
beragam sumber, pada saat/setelah kegiatan pembelajaran berlangsung,
dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran. Asesmen otentik
biasanya mengecek pengetahuan dan keterampilan siswa pada saat itu
(aktual), keterampilan, dan disposisi yang diharapkan dari kegiatan
pembelajaran.
Dengan demikian melalui informasi ini guru dapat menentukan
bantuan atau arahan yang diberikan kepada siswa dan tindakan lanjutan
apa yang perlu dilakukan dalam pembelajaran.
Teknik-Teknik Asesmen Otentik
Observasi
Pengamatan langsung mengenai tingkah laku siswa
dalam kegiatan pembelajaran sangat penting dalam
melengkapi data asesmen. Walaupun secara alami kita
sering melakukannya, namun mengobservasi melalui
perencanaan yang matang dapat membantu
meningkatkan keterampilan mengobservasi.
Bertanya
Observasi adalah berkomplemen dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ketika
mengobservasi pembelajaran akan memperlengkap
informasi yang diperlukan mengenai siswa.
Wawancara
Wawancara merupakan cara yang handal untuk
mempelajari bagaimana seorang siswa berpikir atau
memberikan perhatian khusus. Faktor kunci dalam
melakukan wawancara adalah melaporkan sesuatu
yang diketahui guru mengenai siswa, menerima respon
siswa tanpa menghakiminya, dan mendorong siswa
untuk bicara dan berargumentasi.
Tugas
Dalam pembelajaran matematika memberikan tugas
dan latihan seringkali dilakukan. Informasi tingkat
pemahaman siswa tentang matematika dapat dilihat
dari tugas yang diselesaikannya. Oleh karena itu untuk
tugas tertentu dapat dirancang gradasi tugas mulai
tugas sederhana sampai tugas yang kompleks.
Asesmen Diri
Bila siswa belajar mengases sendiri pekerjaannya ia
akan merasa bertanggung jawab atas kegiatan belajar
yang dilakukannya. Bisa dimulai misalnya dengan
mengcek apakah pekerjaannya benar atau salah,
menganalisis strategi yang dilakukan siswa lain, dan
melihat cara mana yang paling sesuai dengan
pemikirannya.
Pekerjaan
Siswa
Yang termasuk pekerjaan siswa diantaranya tugas
tertulis, proyek, atau produk yang dibuat siswa yang
dapat dikumpulkan dan dievaluasi. Yang penting yang
dapat dilihat dari pekerjaan siswa ini adalah apa dan
sejauh mana siswa mempelajari matematika.
Jurnal
Kemampuan komunikasi matematik secara lisan
maupun tertulis merupakan kompetensi penting dalam
matematika. Cara sederhana untuk memulai melatih
siswa terampil berkomunikasi adalah menyuruh siswa
untuk menulis apa yang mereka pahami dan apa yang
mereka tidak pahami mengenai matematika,
bagaimana perasaan mereka mengenai kegiatan yang
telah dilaksanakan, apa yang telah dipelajari hari ini di
kelas, atau apa yang mereka sukai dari matematika.
Tes
Melalui tes kita dapat memperoleh informasi dan
petunjuk mengenai pembelajaran yang telah dan yang
harus dilakukan selanjutnya, daripada sekedar
menentukan skor. Sayangnya tes kurang memberi
kesempatan kepada siswa untuk berpikir mengapa
suatu prosedur dapat diterapkan dan bagaimana
mereka memecahkan masalah, jika hasil tes lebih
dipentingkan daripada bagaimana mengerjakannya.
Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh siswa. Di dalamnya bisa termasuk tugas,
proyek, jurnal, hasil tes, laporan, catatan guru, dan
sebagainya. Portofolio merupakan sumber informasi
yang lengkap bagi guru mengenai prestasi yang telah
dicapai siswa.
Ada kritik, saran atau
pertanyaan…?

More Related Content

What's hot

RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docRPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docFadhilahHaswenova1
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3Shinta Novianti
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisRetna Rindayani
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarAZLAN ANDARU
 
5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasiHeni Widayani
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
 
Rpp kd 3.12 penyajian data.doc
Rpp kd 3.12 penyajian data.docRpp kd 3.12 penyajian data.doc
Rpp kd 3.12 penyajian data.docKrisni21
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Sejarah kurikulum matematika
Sejarah kurikulum matematikaSejarah kurikulum matematika
Sejarah kurikulum matematikaBilqisMaharani1
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMella Imelda
 

What's hot (20)

Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docRPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
 
5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi5 permutasi dan kombinasi
5 permutasi dan kombinasi
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
Rpp kd 3.12 penyajian data.doc
Rpp kd 3.12 penyajian data.docRpp kd 3.12 penyajian data.doc
Rpp kd 3.12 penyajian data.doc
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Sejarah kurikulum matematika
Sejarah kurikulum matematikaSejarah kurikulum matematika
Sejarah kurikulum matematika
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
RPP peluang
RPP peluangRPP peluang
RPP peluang
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktif
 

Similar to asesmen pembelajaran matematika ppt

A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingAchmad Abror
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaNailul Hasibuan
 
03 meningkatkan hasil belajar st hasmiah mustamin
03 meningkatkan hasil belajar   st hasmiah mustamin03 meningkatkan hasil belajar   st hasmiah mustamin
03 meningkatkan hasil belajar st hasmiah mustaminPutu Wisna Ariawan
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematikarianti aprilia
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseJaiho Jambari
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingelita takarai
 
Problem Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Problem Based Learning Izan M.Pd
 
Cabaran tugasan ppg kemahiran dalam matematik
Cabaran   tugasan ppg kemahiran dalam matematikCabaran   tugasan ppg kemahiran dalam matematik
Cabaran tugasan ppg kemahiran dalam matematikSivarajah Barath
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikawww.didiarsandi.com
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpFahrul Usman
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Annisa Izzah
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangLauri Bintang
 
Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingDiah Dwi
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibHabibah Abdullah
 

Similar to asesmen pembelajaran matematika ppt (20)

A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solvingA5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
A5e15e3ebcd1aa7403c240be25f253e4 maklah problm-solving
 
Problem Solving Matematika
Problem Solving MatematikaProblem Solving Matematika
Problem Solving Matematika
 
03 meningkatkan hasil belajar st hasmiah mustamin
03 meningkatkan hasil belajar   st hasmiah mustamin03 meningkatkan hasil belajar   st hasmiah mustamin
03 meningkatkan hasil belajar st hasmiah mustamin
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in house
 
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICTMakalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solving
 
Matematik
MatematikMatematik
Matematik
 
Problem Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning
Problem Based Learning
 
Cabaran tugasan ppg kemahiran dalam matematik
Cabaran   tugasan ppg kemahiran dalam matematikCabaran   tugasan ppg kemahiran dalam matematik
Cabaran tugasan ppg kemahiran dalam matematik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematikaStrategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
Strategi pemecahan masalah problem solving dalam pembelajaran matematika
 
Pmri
PmriPmri
Pmri
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
 
Ipi183134
Ipi183134Ipi183134
Ipi183134
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintang
 
Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbing
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

asesmen pembelajaran matematika ppt

  • 1. Disusun oleh : Dicky Reza Taufik Sumaila Fitrianti Tuyu Tarima Jesica Veronika
  • 2. ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA Pengertian,Prinsip & Tujuan Asesmen Tingkatan Asesmen & Level Berpikir Objek Asesmen dalam Pembelajaran Matematika Asesmen Otentik Teknik-Teknik Asesmen Otentik
  • 3. Pengertian Asesmen Tujuan Asesmen Asesmen (penilaian) merupakan suatu strategi dalam pemecahan masalah pembelajaran melalui berbagai cara pengumpulan dan penganalisisan informasi untuk pengambilan keputusan (tindakan) berkaitan dengan semua aspek pembelajaran. Tujuan utama asesmen adalah untuk memodelkan pembelajaran yang efektif, memonitor perkembangan kemampuan siswa, dan menginformasikan tindakan yang diperlukan dalam pembelajaran. Melalui asesmen guru terbimbing menentukan metode atau pendekatan yang harus dilakukan agar pembelajaran efektif dan memiliki nilai tambah bagi siswa.
  • 4. Prinsip-Prinsip Asesmen (Menurut de Lange (1997) Asesmen harus ditujukan untuk meningkatkan kualitas belajar dan pengajaran. Metode asesmen harus dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa mampu mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui bukan mengungkap apa yang tidak diketahui. Asesmen harus bersifat operasional untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran matematika. Kualitas alat asesmen tidak ditentukan oleh mudahnya pemberian skor secara objektif. Alat asesmen hendaknya bersifat praktis.
  • 5. Tingkatan Asesmen & Level Berpikir Asesmen Tingkat Rendah Tingkat ini mencakup pengetahuan tentang objek, definisi, keterampilan teknik serta algoritma standar. Beberapa contoh sederhana misalnya berkenaan dengan: penjumlahan pecahan, penyelesaian persamaan linear dengan satu varibel, pengukuran sudut dengan busur derajat, dan menghitung rata-rata dari sejumlah data yang diberikan. Asesmen Tingkat Menengah Tingkat ini ditandai dengan adanya tuntutan bagi siswa untuk mampu menghubungkan dua atau lebih konsep maupun prosedur. Soal-soal pada tingkat ini misalnya dapat memuat hal-hal berikut: keterkaitan antar konsep, integrasi antar berbagai konsep, dan pemecahan masalah. Selain itu masalah pada tingkatan ini seringkali memuat suatu tuntutan untuk menggunakan berbagai strategi berbeda dalam penyelesaian soal yang diberikan.
  • 6. Asesmen Tingkat Tinggi Soal pada tingkat ini memuat suatu tuntutan yang cukup kompleks seperti berpikir matematik dan penalaran, kemampuan komunikasi, sikap kritis, kreatif, kemampuan interpretasi, refleksi, generalisasi dan matematisasi. Komponen utama dari tingkat ini adalah kemampuan siswa untuk mengkonstruksi sendiri tuntutan tugas yang diinginkan dalam soal.
  • 7. Level Berpikir (Shafer dan Foster (1997). Level I Level I secara sederhana dapat dilihat dan dinilai, sebab pada level ini pertanyaan-pertanyaan difokuskan seperti dalam melakukan kalkulasi, menyelesaikan persamaan, mengemukakan fakta berdasar ingatan, atau respon siswa terhadap pertanyaan benar/salah. Bentuk dari pertanyaan Level I berupa pilihan ganda, isian singkat, dan biasanya tidak dikaitkan terhadap situasi nyata ataupun situasi imajinatif.
  • 8. Level II Berpikir Level II, respon siswa memerlukan analisis lebih sulit dari pada Level I, sebab pertanyaan-pertanyaannya biasanya memerlukan informasi yang terintegrasi, dikaitkan antara atau antar domain matematika, atau menyelesaikan permasalahan yang tidak rutin. Level II ini lebih tepat disajikan dalam suatu konteks baik itu dalam situasi nyata ataupun situasi imajinatif dan yang terpenting harus melibatkan siswa dalam mengambil keputusan matematik. Level III Berpikir level III permasalahan siswa untuk mematematisasi situasi, yaitu dapat memahami dan mengekstraksi matematika yang implisit dalam situasi dan menggunakannya untuk menyelesaikan permasalahan, mengembangkan model dan strategi mereka sendiri, dan membuat argumen-argumen matematik untuk digeneralisasi.
  • 10. Objek Asesmen dalam Pembelajaran Matematika Pemahaman Konsep Untuk mengembangkan kemampuan matematika, siswa harus memiliki pemahaman mendalam mengenai konsep-konsep matematika beserta keterkaitannya. Konsep merupakan landasan dari bangunan matematika, oleh karena itu harus tertanam dengan kokoh dan kuat karena akan menentukan tingkat pemahaman siswa mengenai matematika. Konsep dapat dipandang sebagai kata benda dari matematika sebab selalu merupakan objek yang dipelajari. Salah satu cara untuk berpikir mengenai konsep-konsep matematika adalah mengibaratkannya sebagai sekumpulan dari objek yang diberi label.
  • 11. Keterampilan Matematika Keterampilan (skills) merupakan bagian terperting dalam aktivitas matematika (doing mathematics). Untuk menyelesaikan permasalahan, misalnya, siswa harus mampu melakukan keterampilan matematika dengan benar. Jika konsep matematika merupakan kata benda dari matematika, maka keterampilan adalah predikatnya. Predikat ini merupakan suatu prosedur yang memungkinkan siswa untuk mampu melaksanakan tugas-tugas matematika, seperti mengkalkulasi, mengestimasi, mengukur objek dengan alat ukur yang tepat, dan membuat grafik.
  • 12. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut NCTM (1989), pemecahan masalah (problem solving) merupakan esensi dari kekuatan matematika. Untuk menjadi seorang yang sukses, siswa tidak saja harus memahami konsep-konsep matematika, namun mereka juga harus memiliki penguasan keterampilan matematika yang mahir. Pemecahan masalah matematik didefinisikan oleh Charles dan Lester (1982) yaitu, permasalahan adalah suatu situasi atau tugas yang mana siswa menghadapi suatu tugas yang perlu dicari solusinya, siswa tidak bisa langsung memiliki prosedur untuk menemukan solusinya, siswa melakukan usaha untuk mendapatkan solusinya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh penyelesaiannya.
  • 13. Pemahaman Konsep Sikap siswa dalam menghadapi matematika dan keyakinanya mengenai matematika seringkali mempengaruhi prestasi mereka dalam matematika (NCTM, 2000). Oleh karena itu sikap dan keyakinan siswa perlu dipupuk, dimonitor, dan ases terus dalam kegiatan pembelajaran. Sikap merefleksikan bagaimana bertindak atau berhubungan dengan matematika. Sikap terhadap matematika ini akan mempengaruhi cara melakukan sesuatu dalam matematika.
  • 14. Asesmen Otentik Asesmen otentik adalah asesmen yang dilakukan menggunakan beragam sumber, pada saat/setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran. Asesmen otentik biasanya mengecek pengetahuan dan keterampilan siswa pada saat itu (aktual), keterampilan, dan disposisi yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran. Dengan demikian melalui informasi ini guru dapat menentukan bantuan atau arahan yang diberikan kepada siswa dan tindakan lanjutan apa yang perlu dilakukan dalam pembelajaran.
  • 15. Teknik-Teknik Asesmen Otentik Observasi Pengamatan langsung mengenai tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat penting dalam melengkapi data asesmen. Walaupun secara alami kita sering melakukannya, namun mengobservasi melalui perencanaan yang matang dapat membantu meningkatkan keterampilan mengobservasi. Bertanya Observasi adalah berkomplemen dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ketika mengobservasi pembelajaran akan memperlengkap informasi yang diperlukan mengenai siswa.
  • 16. Wawancara Wawancara merupakan cara yang handal untuk mempelajari bagaimana seorang siswa berpikir atau memberikan perhatian khusus. Faktor kunci dalam melakukan wawancara adalah melaporkan sesuatu yang diketahui guru mengenai siswa, menerima respon siswa tanpa menghakiminya, dan mendorong siswa untuk bicara dan berargumentasi. Tugas Dalam pembelajaran matematika memberikan tugas dan latihan seringkali dilakukan. Informasi tingkat pemahaman siswa tentang matematika dapat dilihat dari tugas yang diselesaikannya. Oleh karena itu untuk tugas tertentu dapat dirancang gradasi tugas mulai tugas sederhana sampai tugas yang kompleks.
  • 17. Asesmen Diri Bila siswa belajar mengases sendiri pekerjaannya ia akan merasa bertanggung jawab atas kegiatan belajar yang dilakukannya. Bisa dimulai misalnya dengan mengcek apakah pekerjaannya benar atau salah, menganalisis strategi yang dilakukan siswa lain, dan melihat cara mana yang paling sesuai dengan pemikirannya. Pekerjaan Siswa Yang termasuk pekerjaan siswa diantaranya tugas tertulis, proyek, atau produk yang dibuat siswa yang dapat dikumpulkan dan dievaluasi. Yang penting yang dapat dilihat dari pekerjaan siswa ini adalah apa dan sejauh mana siswa mempelajari matematika.
  • 18. Jurnal Kemampuan komunikasi matematik secara lisan maupun tertulis merupakan kompetensi penting dalam matematika. Cara sederhana untuk memulai melatih siswa terampil berkomunikasi adalah menyuruh siswa untuk menulis apa yang mereka pahami dan apa yang mereka tidak pahami mengenai matematika, bagaimana perasaan mereka mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan, apa yang telah dipelajari hari ini di kelas, atau apa yang mereka sukai dari matematika. Tes Melalui tes kita dapat memperoleh informasi dan petunjuk mengenai pembelajaran yang telah dan yang harus dilakukan selanjutnya, daripada sekedar menentukan skor. Sayangnya tes kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir mengapa suatu prosedur dapat diterapkan dan bagaimana mereka memecahkan masalah, jika hasil tes lebih dipentingkan daripada bagaimana mengerjakannya.
  • 19. Portofolio Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa. Di dalamnya bisa termasuk tugas, proyek, jurnal, hasil tes, laporan, catatan guru, dan sebagainya. Portofolio merupakan sumber informasi yang lengkap bagi guru mengenai prestasi yang telah dicapai siswa.
  • 20. Ada kritik, saran atau pertanyaan…?