4. 4
Fungsi organ reproduksi:
Laki-laki:
Hubungan seks
Memfertilisasi ovum dgn spermatozoa
Perempuan:
Memproduksi ovum
Hubungan seks
Tempat fertilisasi ovum s/d berkembang menjadi
janin
Kelahiran (persalinan)
Sistem reproduksi manusia:
Reproduksi seksual
Gamet (sel seks):
spermatozoa (gamet ♂) + ova (gamet ♀) =
zygote
Organ reproduksi:
♂: testis (gonad ♂) memproduksi
spermatozoa
♀: ovarium (gonad ♀) memproduksi ovum
5. 5
Sistem reproduksi manusia:
Kelenjar asesoris:
♂: kel. prostat memproduksi semen; kel.
Cowperi memproduksi cairan pelindung
spermatozoa
♀: kel.serviks kel. Bartholini memproduksi
mukus; kel.uterina mempersiapkan
implantasi ovum yg telah difertilisasi di
uterus; kel. Mammaria
Hormon seks:
♂: testosteron
♀: estrogen (estradiol) progesteron
Reproduksi seksual
Fertilisasi (penis mengejakulasi sperma ke
vagina, sebagian sperma ke uterus
memfertilisasi ovum di uterus setelah
melalui tuba falopii setiap 28 hari, yg
implantasinya di uterus dipersiapkan o/
estrogen)
Menstruasi, bila fertilisasi (-)
Fungsi dr gonad-gonad dipengaruhi o/
hormon-hormon dr keln.pituitaria
7. 7
Hormon seksual
Progesteron:
Hormon ♂
Dibentuk di ovarium
Meningkat setelah ovulasi
Jika ovum tdk difertilisasi, produksinya
menurun tepat seblm dimulainya siklus
menstruasi berikutnya
Fungsi utama: mempersiapkan membran
mukus uterus u/ menerima sel telur
Merangsang bentuk struktur kel.
Mammaria u/ mempersiapkan produksi ASI
Hormon seksual
Testosteron:
Hormon ♂
Sebagian besar diproduksi di testis
Merangsang pertumbuhan ciri seksual
sekunder ♂ pd masa pubertas (janggut,
rambut pubis, pertumbuhan penis,
perubahan suara)
Membantu pertumbuhan
perkembangan otot
10. 10
Gangguan Penyakit pada
Sistem Reproduksi Manusia
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Infertilitas
Tumor dan keganasan pada alat reproduksi
Gangguan menstruasi
Komplikasi pada kehamilan dan persalinan
Komplikasi pada klimakterium, menopause, dan
senium
Penyakit/gangguan lain
Infeksi Menular Seksual /
Sexually Transmitted Infection (STI)
Infeksi melalui hubungan seksual
Lebih luas pengertiannya daripada
Penyakit Kelamin (Venereal
Disease/VD), yaitu penyakit yang
menyerang alat kelamin
11. 11
Gonore
(agent: Neisseria gonorhoe)
Laki-laki:
Uretritis gonore anterior akuta (kencing nanah)
Bisa menyebar ke kandung kencing, prostat,
testis dan saluran-salurannya
Perempuan:
Mulut rahim (servisitis
Uretritis
Abses Bartholin
Proktitis gonore (pada anus)
Bisa menyebar ke tuba, ovarium, dan radang
panggul akut
Gonore
Laki-laki Perempuan
12. 12
Gonore pada mata bayi baru lahir
Sifilis
(agent: Treponema pallidum)
Jarang dijumpai setelah ditemukan
antibiotika penisillin
Menyerang semua organ tubuh (cairan
tubuh mengandung T. pallidum)
Stadium lanjut menyerang sistem
pembuluh darah jantung, otak,
susunan saraf
Kelainan bawaan janin infeksi dini
saat persalinan
15. 15
Herpes Simpleks
(agent: virus herpes simpleks tipe II)
Self limited disease
Cara penularan melalui hubungan
seks, mulut, kontak langsung dari kulit
ke kulit
Tanda: kulit alat kelamin melepuh
berkelompok, disertai sakit/nyeri hebat
Herpes simpleks
LLeebbiihh ddaarrii ssaattuu bbuullaann
18. 18
HIV / AIDS
(Human Immunodeficiency Virus /
Acquired Immune Deficiency Syndrome)
HIV bersarang dlm sel darah putih
tertentu (limfosit) dan merusak sistem
kekebalan tubuh
Cara penularan HIV
Hubungan
seksual
(sperma,
cairan
vagina)
Darah atau
produk
darah (luka,
jarum suntik,
infus)
23. 23
Faktor dari pola distribusi dan
perilaku IMS:
Faktor dasar:
Adanya transmisi penyakit
Ber-ganti2 pasangan seksual
Faktor medis:
Gx klinis yg sering asimtomatis
Tx modern
Risiko resistensi membawa risiko
penyebaran infeksi
Faktor dari pola distribusi dan
perilaku IMS:
Faktor sosial:
Mobilitas penduduk
Prostitusi
Waktu santai
Kebebasan individu
ketidaktahuan
Faktor lain:
Dx yg kurang tepat o/k keterbatasan
saranan penunjang
Komplikasi karena keterlambatan Dx dan
Tx
24. 24
Infertilitas
Pasangan infertil: pasangan yg telah kawin
hidup harmonis serta telah berusaha
selama satu tahun tetapi belum ada
kehamilan
Penyebab infertilitas
Faktor suami:
Kelainan alat kelamin:
Hipospadia (muara uretra di permukaan bawah zakar)
Ejakulasi retrograd (sperma kembali ke kandung
kemih)
Varikokel (pelebaran pembuluh balik di daerah testis)
Testis atrofi
Testis tidak turun (cryptorchismus)
Fungsional:
Kemampuan ereksi kurang
Kelainan pembentukan spermatozoa
Gangguan pada sperma dan spermatozoa
25. 25
Standar analisis sperma
Parameter Nilai
Cair
Buram
=20 menit
7,2-7,8
2-6 ml
=50%
20-100 juta/ml
=50%
=60% oval normal
Tak ada s/d sedikit
Tak ada
Konsistensi
Warna
Waktu pengenceran
pH
Volume
Motilitas
Jumlah
Viabilitas (eosin)
Morfologi
Sel-sel
Aglutinasi
Penyebab infertilitas
Faktor Istri:
Anatomis: vagina (5%), serviks (5%),
uterus (5%), tuba fallopii (50-60%),
ovarium (10-15%), peritoneum (5%)
Gangguan fungsional pada:
Sistem hormonal
Ovulasi
Defisiensi corpus luteum
Implantasi hasil konsepsi dalam rahim
26. 26
Tumor dan Keganasan
Tumor jinak:
Polip mulut rahim, polip lapisan dalam
rahim, mioma rahim
Kista Bartholini, fibrolipoma pada labia
myora, kondiloma akuminata (karena
infeksi virus herpes tipe II/VI), tumor pada
vagina
Kista ovarium
Fibroadenoma pada payudara
Tumor dan Keganasan
Tumor ganas:
Karsinoma epidermoid pada vulva (labia
mayora/minora, daerah klitoris)
Keganasan pd vagina
Karsinoma serviks uteri
Karsinoma corpus (uteri)
Karsinoma tuba
Karsinoma ovarium
Karsinoma mammae
Karsinoma prostat (laki-laki)
27. 27
Gangguan Menstruasi
Gangguan volume darah:
Hipermenorea (menoragia): jumlah
darah yg dikeluarkan sangat
banyak, bisa karena mioma uteri,
polip atau hiperplasia endometrium
Hipomenorea: jumlah darah sangat
sedikit, bisa karena gangguan
hormonal, kurang gizi, atau penyakit
tertentu lain
Gangguan Menstruasi
Kelainan siklus menstruasi:
Polimenorea: sering terjadi dlm 1 bulan
Oligomenorea: siklus 35 hari, karena
gangguan hormonal
Amenorea: terlambat 3 bulan berturut-turut
Amenorea primer: tak menstruasi sejak kecil (bisa
kelainan anatomis: tak ada rahim/vagina, atau
kelainan hormonal)
Amenorea sekunder: pernah menstruasi
kemudian terlambat (gangguan gizi/metabolisme,
gangguan hormonal, tumor, penyakit kronis)
28. 28
Komplikasi pada kehamilan
Komplikasi pada Kehamilan
Keguguran kandungan (28 minggu)
Faktor ovum
Faktor spermatozoa
Ketidaksuburan endometrium (kurang
gizi, kehamilan jarak pendek, penyakit
rahim)
Penyakit sistemik (penyakit jantung, paru,
ginjal, hipertensi, hati, penyakit kelenjar,
dan kelainan hormonal)
29. 29
Komplikasi pada Kehamilan
Kehamilan dengan degenerasi
penyakit trofoblas: hamil anggur
Kehamilan ektopik (di luar kandungan)
Persalinan prematuritas: (29-36
minggu, dengan BB2,5 kg)
Perdarahan, kehamilan ganda
Pre-eklampsia
(trias: hipertensi+proteinuria+edema), eklampsia
(trias+kejang/koma)
Komplikasi penyakit ibu
Disfungsi seksual
Masalah respons seksual yg
menimbulkan kesukaran (distress)
Penyebab:
Faktor fisik
Faktor medikasi obat-obatan
Faktor psikologis