Dokumen tersebut membahas tentang siklus haid pada wanita, termasuk pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhinya, gangguan siklus haid seperti oligomenore dan amenore beserta penyebab dan gejalanya, serta pendarahan di luar haid seperti metroragia dan penyebabnya.
3. PENGERTIAN
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro,
SpOG , 2005: 103).
Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan
berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika
seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’
kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya
aliran darah ini (Robert P. Masland dan David Estridge, 2004: 51).
Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi
karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam
tubuh (Virnye Winiastri,dkk, 2002: 19).
5. GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
1. OLIGOMENORRHOE (HAID YANG TIDAK TERATUR)
Oligomenorea adalah panjang siklus haid yang memanjang dari
panjang siklus haid klasik, yaitu lebih dari 35 hari per siklusnya. Volume
perdarahannya umumnya lebih sedikit dari volume perdarahan haid
biasanya.
Penyebab :
Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8-9 hari di mulai dari hari ke-5
menstruasi )
Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15-18 hari setelah ovulasi
Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus
haid
Tanda dan gejala :
Haid jarang yaitu setiap 35 hari sekali
Pendarahan hadi biasanya berkurang
Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga
mengalami kesulitan untuk hamil.
6. PEMERIKSAAN HAID YANG DATANG
TIDAK TERATUR (OLIGOMENORE)
1. Pemeriksaan fisik
dan riwayat siklus haid
2. Tanyakan untuk
kasus yang dialami
3. Pemeriksaan LAB
4. Pemeriksaan
lanjutan
7. 2. AMENORE (TIDAK MENSTRUASI )
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Jika menstruasi tidak
pernah terjadi maka disebut amenore primer, jika menstruasi pernah
terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut
amenore sekunder. Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa
pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.
Penyebab :
Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak,
kelenjar hipofisa,
kelenjar tiroid,
kelenjar adrenal,
ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.
8. LANJUTAN…………………………………………
Penyebab amenore primer:
Tertundanya menarke (menstruasi pertama)
Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina,
serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata)
Penurunan berat badan yang drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, dan lain
lain)
Kelainan bawaan pada sistem kelamin
Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana sel hanya mengandung 1
kromosom X)
Obesitas yang ekstrim
Hipoglikemia
Disgenesis gonad
Hipogonadisme hipogonadotropik
Sindroma feminisasi testis
Hermafrodit sejati
Penyakit menahun
Kekurangan gizi
Penyakit Cushing
Fibrosis kistik
Penyakit jantung bawaan (sianotik)
Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal
Hipotiroidisme
Sindroma adrenogenital
Sindroma Prader-Willi
Penyakit ovarium polikista
Hiperplasia adrenal kongenital
9. Penyebab amenore sekunder:
Kehamilan
Kecemasan akan kehamilan
Penurunan berat badan yang drastis
Olah raga yang berlebihan
Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
Mengkonsumsi hormon tambahan
Obesitas
Stres emosional
Menopause
Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan
sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB,
fenotiazid)
Prosedur dilatasi dan kuretase
Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan
sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim
akibat infeksi atau pembedahan).
10. GEJALA
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore:
Sakit kepala
Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak
hamil dan tidak sedang menyusui)
Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang
mengikuti pola pria), perubahan suara dan perubahan
ukuran payudara
12. PENDARAHAN BUKAN HAID
Perdarahan Bukan Haid Adalah Perdarahan Yang Terjadi
Dalam Masa Antara 2 Haid Yaitu :
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak
berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi
pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih
diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh.
Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium,
karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional
dan penggunaan estrogen eksogen
Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7
hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak.
Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.
13. penyebab pendarahaan di luar haid yaitu :
Polip serviks
Erosi portio
Ulkus portio
Trauma
Polip endometrium
14. Perdarahan di luar haid :
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
Dengan haid.
Klasifikasi :
Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
Metroragia diluar kehamilan.
Sebab-sebab :
Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;
carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti
kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
Perdarahan fungsional :
a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial
(tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut
maupun kronis.
b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan
endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.
Terapi : kuretase dan hormonal.