2. Kesehatan Reproduksi
Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang utuh dan bukan hanya bebas dari
penyakit dan kecacatan, dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi serta prosesnya
(Cairo, ICPD* Programme of Action, 1994)
*International conference on populations and development
3. Masalah Kesehatan
Reproduksi Perempuan
• Gangguan Menstruasi
• Infeksi/peradangan pada alat genital
• Kanker kandungan
• Gangguan pada payudara (kanker payudara)
• Infertilitas
• Klimakterium
4. Gangguan Menstruasi
• Amenore
Amenore Primer
Tanda-tanda
- Belum mendapatkan menstruasi
- Tidak ada mentruasi hingga usia 14 thn,
Tanpa pertumbuhan karakteristik seks sekunder
- Tidak ada menstruasi hingga usia 16 thn,
Mengabaikan perkembangan karakteristik seks
sekunder
5. Sambungan…
Penyebab
- Abnormalitas hormon gonadotropin
(kelainan kongenital)
- Kelainan genetik(turner syndrome)
- Kelainan kongenital pd SSP: hidrosephalus
- Malformasi kongenital (anatomik) sistim
reproduksi: tidak ada vagina dan uterus
- Lesi pada SSP yang didapat
(trauma, infeksi, tumor)
7. Sambungan..
Amenore Sekunder
Tanda-tanda
- Mens tidak ada yang sebelumnya ada
(siklus 3 x /> pd wanita yg pernah menstruasi)
- Gangguan fisiologis
- Penyakit
- BB turun (malnutrisi atau latihan keras)
- Normal: awal remaja, hamil, laktasi,
menopause
9. Sambungan..
• Premenstruasi Sindrom
Suatu kumpulan gejala
(kambuhan siklus menstruasi pd fase
luteal)
Perubahan fisik, psikologis/prilaku
Menganggu hubungan interpersonal dan
aktivitas sehari-hari
“setiap wanita berpotensial/dapat
10. Sambungan..
Karakteristik
Timbul 7-10 hr sebelum menstruasi s.d 3 hr saat menstruasi
Gejala
- Sakit pinggang
- Edema
(perut & pelvik terasa penuh, bengkak ekstremitas bawah)
- Payudara tegang
- Sakit kepala
- Emosi tidak stabil
(depresi, mudah tersinggung, menurunnya konsentrasi)
13. Sambungan..
Jenis
Dismenore Primer
- Timbul 6bln-2thn setelah menarche
- Sembuh setelah berusia 25 thn/setelah
melahirkan pervaginam
Dismenore Sekunder
Endometriosis, peradangan pervik, ca uterus, ca
ovarium, akseptor IUD
14. Sambungan..
• Endometriosis
Adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar
uterus (ovarium, kavum douglas, ligamen
uterosakrum, septum rektrovaginal, kolon sigmoid,
ligamen royundum, peritonium pelvik, kandung
kemih) termasuk kelenjar dan stroma
Gejala utama
- Dismenore sekunder
- Nyeri defekasi (pada siklus menstruasi, pelvik
terasa berat, nyeri menyebar ke paha)
15. Sambungan..
Gejala lainnya
- Nyeri pada waktu latihan fisik
- Nyeri saat hubungan seksual
- Perdarahan abnormal
(hipermenorea, menoragia, premenstruasi straining)
Terapi
- Tdk merasa nyeri, tdk mau hamil: tidak butuh terapi
- Nyeri ringan, ingin hamil: analgesik
- Nyeri berat, menunda kehamilan: kontrasepsi oral,
danazol
- Laparoskopi/laparatomi
16. Infeksi/Peradangan pada Alat Genital
• Penyakit Radang pelvik
• Traktus urinarius
• Vaginitis
• Servisitis
• Vulvitis
• Bartholinitis
17. Sambungan..
Penyakit Radang Pelvik
Pengertian
Suatu infeksi umum pd organ pelvis wanita
dan struktur penyokong vagina atau bahkan
mengenai tuba falopii
Penyebab
Organisme: neisseria gonorrhoeae, clammydia,
mycoplasma mll hub seksual
18. Kanker Kandungan
Kanker serviks
Gejala
- Keputihan, perdarahan
- Sering tidak terasa sakit
Penyebab
Human Papilloma Virus (HPV)
Faktor Risiko
Sering melahirkan, sering ganti pasangan seksualitas, tidak
higienik
Screening: pap smear
19. Sambungan…
Kanker Ovarium
Gejala
- Perut membesar, gangguan pencernaan
- Sering tidak jelas
Penyebab
Herediter, ‘sindrom family cancer’
Faktor Risiko
Menarche usia >12 thn, menopause dini, infertilitas
21. Gangguan pada Payudara/Kanker
Payudara
Faktor Resiko
• Usia < 40 thn
• Kulit putih
• Tinggal di daerah dingin
• Tidak menikah
• Nullipara/kehamilan I > 35 thn
• Riwayat klg dgn kanker payudara
• Menarche pertama < 12 thn
• Menopause terlambat (> 30 thn setelah
menarche, > 50 thn)
22. Sambungan..
Tanda dan gejala
Nyeri kronis, dispareunia, dismenore
“sering terjadi pd akhir siklus menstruasi”
Risiko tinggi
Banyak pasangan seksual, IUD, HIV
Komplikasi
- Salpingitis infertilitas
- Kehamilan ektopik