2. Double moving average (DMA) adalah rata-rata beergerak
kedua. Dengan kata lain yaitu hasil dari single moving average
digunakan untuk melakukan double moving average. Lebih
mudahnya lagi dapat dikatakan rata-rata bergerak dari rata-rata
bergerak sebelumnya. Double moving average dapat digunakan
ketika data aktual mempunyai pola tren.
Prosedur
menggunakan Double
Moving Average
3. DOUBLE MOVING AVERAGE ORDE 4X5
Menginpu data dan
mengKonversikan data menjadi
data runtun waktu.
Data yang di miliki merupakan
data musiman, data yang di
miliki dari bulan januari 2011
sampai bulan desember 2014.
Tujuan yaitu melakukan forecast
untuk 3 bulam kedepan di
tahun2015.
Menghitung rata-rata
pertama menggunakna
Single Moving Average
(SMA) dnegan orde 5
4. Menghitung rata-rata
kedua dari single moving
overage orde 5
Sebelum melakukan
peramalan/forecast yaitu
menghitung koefisien at
dan bt terlebidahulu
5. Hasil peramalan untuk 3
bulan kedepan di tahun 2015
Grafik merah menunjukan data asli,
warna biru hasil prediksinya dan
warna hijau menunjukan hasil
peramaln untuk 3 bulan kedepan
Apabila data prediksi mendekati
dengan data asli yang artinya data
prediksi dapat dianggap akurat.
6. Untuk membandingkan hasil peramalan yang paling
baik yaitu dapan menggunakan hasil dari SSE, MSE, dan
MAPE. Untuk menentukan manakah hasil peramalan yang
paling baik diantara orde MA yang digunakan yaitu
dengan cara melihat ukuran akurasi peramalan dari nilai
SSE, MSE, dan MAPE yang paling kecil.
Mencari nilai MSE dan MAPE
mengguanakan fungsi di Software
Rstudio.