2. PSAK NO. 24 (REVISI 2004)
TENTANG IMBALAN KERJA
2
POKOK BAHASAN :
PSAK 24 (REVISI 2004)
Metode dan Asumsi Aktuaria
PSAK 24 kaitannya dengan:
Dana Pensiun
Jaminan Kesehatan
3. PSAK NO. 24 (REVISI 2004)
3
SEKILAS MENGENAI PSAK NO. 24 (REVISI 2004) :
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
NO. 24 (Revisi 2004) disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntansi Indonesia
pada tanggal 24 Juni 2004 dan mulai berlaku 1 Juli 2004.
PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengatur mengenai pernyataan
akuntansi dan pengungkapan Imbalan Kerja bagi karyawan
suatu perusahaan.
4. PSAK NO. 24 (REVISI 2004)
(lanjutan)
4
Tujuan
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan
pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan
perusahaan untuk mengakui :
Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan
berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan
di masa depan; dan
Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis
yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja
yang berhak memperoleh imbalan kerja.
5. CONTOH SEDERHANA PENGAKUAN IMBALAN PASTI
5
Perusahaan menjanjikan pembayaran Pesangon kepada karyawannya
pada saat berhenti bekerja di usia pensiun normal sebesar
Rp. 100.000.000,-
Karyawan A mempunyai Masa Kerja sampai pensiun = 20 tahun.
Maka berdasarkan metode Projected Unit Credit (asumsi-asumsi
diabaikan) :
Unit menurut Periode Jasa : Rp. 100.000.000,- / 20 = Rp. 5.000.000,-
Sehingga pengakuan pada Laba Rugi dan Neraca sbb:
Tahun Beban tahun Berjalan Kewajiban Akhir Tahun
1 Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
2 Rp. 5.000.000,- Rp. 10.000.000,-
3 Rp. 5.000.000,- Rp. 15.000.000,-
dst. : :
20 Rp. 5.000.000,- Rp. 100.000.000,-
6. CONTOH SEDERHANA PENGAKUAN IMBALAN PASTI
(lanjutan)
6
Laporan Laba / Rugi (Income Statement)
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Income 100 150 200 250
Expenses (75) (125) (145) (175)
Beban Imbalan
Kerja
(5) (5) (5) (5)
Laba/(Rugi)
Sebelum Pajak
20 20 50 70
Pajak 0 0 0 0
Laba/(Rugi)
Setelah Pajak
20 20 50 70
7. CONTOH SEDERHANA PENGAKUAN IMBALAN PASTI
(lanjutan)
7
Neraca (Balance Sheet)
(Dalam jutaan Rupiah)
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
AKTIVA
Cash & Bank 1.000 1.025 1.050 1.105 1.180
Total 1.000 1.025 1.050 1.105 1.180
PASIVA
Kewajiban Imbalan Kerja 0 5 10 15 20
Modal 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Akumulasi Laba/(Rugi)
ditahan
0 20 40 90 160
Total 1.000 1.025 1.050 1.105 1.180
8. IMBALAN KERJA
8
Imbalan Kerja (Employee Benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan
oleh Perusahaan atas jasa yang diberikan oleh Pekerja.
Imbalan Kerja terdiri dari :
1. Imbalan Jangka Pendek (short term employee benefits) adalah imbalan kerja
(selain dari pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo
dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja
memberikan jasa.
2. Imbalan Pasca Kerja (post employment benefits) adalah imbalan kerja yang
terhutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.
Contoh : Tunjangan Pensiun, Tunjangan Kesehatan Pensiunan, Asuransi Jiwa
Pasca Kerja.
3. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (other long term employee benefits)
adalah imbalan kerja yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya
9. IMBALAN KERJA (lanjutan)
9
4. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja /PKK (terminal benefits) adalah
imbalan kerja terhutang sebagai akibat dari :
keputusan perusahaan untuk memberhentikan pekerja sebelum
usia pensiun normal; atau
keputusan pekerja menerima tawaran perusahaan untuk
mengundurkan diri sukarela dengan imbalan tertentu.
5. Imbalan Berbasis Ekuitas (equity compensation benefits) adalah
imbalan kerja yang diberikan Perusahaan dalam bentuk :
hak pekerja untuk menerima instrumen keuangan ekuitas
(misalnya saham) yang diterbitkan perusahaan (atau induk
perusahaan); atau
jumlah kewajiban perusahaan kepada pekerja yang bergantung
pada harga instrumen keuangan ekuitas (misalnya saham) di
masa depan yang diterbitkan perusahaan.
10. IMBALAN KERJA
YANG MEMERLUKAN PERHITUNGAN AKTUARIA
10
Jenis Imbalan Kerja yang memerlukan perhitungan aktuaria
adalah :
Imbalan Pasca Kerja, seperti :
Program Pesangon, Pensiun, Jaminan Kesehatan Pasca
Kerja
Kecelakaan
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya, seperti :
Program Winduan, Tunjangan Cuti Besar,
Dinas, Tunjangan Kematian.
11. METODE DAN ASUMSI AKTUARIA
11
Metode
Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa
Kini
Perusahaan harus menggunakan Metode Projected Unit Credit (PUC) :
Sering kali disebut sebagai metode imbalan yang diakru yang diperhitungkan
secara prorata sesuai periode jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun
jasa, mengganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan
imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban
final.
Pada metode ini Perusahaan mengalokasikan imbalan ke :
Periode berjalan untuk menentukan Biaya Jasa Kini; dan
Periode berjalan dan periode-periode lalu untuk menentukan Nilai Kini
Kewajiban
12. 12
METODE DAN ASUMSI AKTUARIA
Asumsi Aktuarial
Untuk melakukan perhitungan aktuaria digunakan asumsi-asumsi aktuarial.
Asumsi Aktuarial tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain (mutually
compatible).
Asumsi Aktuarial terdiri dari :
Asumsi Demografis mengenai karakteristik masa depan dari pekerja dan
mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas imbalan, seperti :
mortalitas, selama dan sesudah masa kerja
tingkat perputaran pekerja, cacat dan pensiun dini
proporsi dari peserta program dengan tanggungannya
tingkat klaim program kesehatan
Asumsi Keuangan, berhubungan dengan hal-hal seperti :
tingkat diskonto
tingkat gaji dan imbalan masa datang
datang dan biaya
jaminan kesehatan, biaya kesehatan di masa
administrasi
tingkat hasil yang diharapkan atas aktiva program
13. HASIL PERHITUNGAN AKTUARIA
13
KEWAJIBAN KINI (PRESENT VALUE OF OBLIGATION / PBO) adalah
Nilai sekarang dari Manfaat Imbalan Kerja yang akan dibayarkan
pada masa yang akan datang (PVFB) untuk masa kerja yang
telah dilalui.
Formula : PBO = PVFB x Masa Kerja Lalu / Total Masa Kerja
BIAYA JASA KINI (CURRENT SERVICE COST / CSC) adalah
Kenaikan nilai kewajiban kini atas jasa pekerja dalam periode
berjalan.
Formula : CSC = PVFB / Total Masa Kerja
14. NILAI SEKARANG BENEFIT YANG AKAN DATANG
(PRESENT VALUE FUTURE BENEFIT / PVFB)
14
x = 20 x = 30 x = 55
Usia Usia Usia
Masuk
Pensiun
Valuasi
PVFB
FUTURE BENEFIT
15. 15
Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja
Program Pensiun
: 2 x masa kerja x Gaji pada saat pensiun
Manfaat
Usia masuk Usia valuasi : 30
: 20 tahun Usia Pensiun : 55 tahun
tahun
: Rp. 1.000.000,-
Gaji saat valuasi
Asumsi :
Tingkat diskonto (i)
Tingkat kenaikan gaji (s)
= 11%
= 10%
Tingkat Mortalita, Pengunduran Diri dan Cacat diabaikan (untuk
mempermudah pemahaman)
Future Benefit = 2 x 35 x 1.000.000 x (1+10%)^25 = 758.429.416,-
PVFB = 758.429.416 / (1 + 11%)^25 = 55.826,538,-
PBO (kewajiban) = 55.826,538 x 10 / 35
= 15.950.440,-
CSC (beban) = 55.826.538 x 1 / 35
= 1..595.044,-
16. IMBALAN KERJA SESUAI UNDANG-UNDANG No.13 tentang
KETENAGAKERJAAN
16
Besar Manfaat Pensiun = 2 P + PMK + UPH
= 2 x 9 + 10 + 4,2
= 32,2 Upah
UPH = Uang Penghargaan Masa Kerja
Besaran UPH = 15% x (Uang Pesangon + Penghargaan Masa Kerja)
Untuk Karyawan yang berhenti kerja karena mencapai Usia Pensiun
Normal dengan masa kerja minimal 24 tahun maka besaran Imbalan
Kerja yang menjadi haknya adalah :
P : 9 Upah
PMK : 10 Upah
UPH : 15% x ( 2P + 1 PMK)
17. KAITAN DANA PENSIUN DENGAN
IMBALAN PASCA KERJA UU13
17
Apabila Manfaat Pensiun DP > UU13
Apabila manfaat DP porsi pemberi kerja > dari UU13 maka kewajiban
Pemberi Kerja hanya sebesar Iuran Pemberi Kerja
(2 x 35) x 80% > 32.2 G
56 G > 32.2 G
Apabila Manfaat Pensiun DP < UU13
(1.5x20) x 80% < 32.2 G
24 < 32.2 G
Selisih 32.2 – 24 merupakan / kewajiban Pemberi Kerja
18. Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja
18
Program Jaminan Kesehatan Pensiunan
Tanggal Valuasi : 31-12-2004
Tabel Mortalita : TMI II 1999
Tingkat bunga diskonto : 11%
Usia Pensiun Normal : 56 tahun
Biaya rata-rata : Rp 3,577.000 / thn
Tingkat Inflasi Kesehatan : 10% / thn
20. Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja
(lanjutan)
20
Program Jaminan Kesehatan Pensiunan
Asumsi Trend Biaya Kesehatan = Medical Inflation
Tahun Trend Inflasi Jangka Panjang
I 10%
II 10%
III 10%
IV 10%
V 10%
VI dst 10% 6%
21. Faktor usia atau Benefit Utilization factor sbb.:
21
Usia Faktor Usia
50 63,6%
55 73,6%
60 92,0%
65 117,5%
70 163,5%
75 203,0%
80 236,0%
Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja
(lanjutan)
22. Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (JAKES)
22
Metode Perhitungan
Present Value of Benefits Obligation atau Kewajiban Kini merupakan bagian
dari PVFHB yang diproporsionalkan terhadap masa kerja yang telah dijalani
oleh karyawan.
Karyawan Aktif
Kewajiban Kini (PBO) = MK yang telah dijalani x PVFHB
MK sampai fully eligible
Catatan:
MK adalah adalah masa kerja lalu
MK sampai fully eligible adalah
MK dari mulai kerja sampai saat mencapai usia pensiun normal
Pensiunan
Untuk Peserta Pensiunan Kewajiban Kini adalah sebesar PVFHB
(Present Value Future Health Benefit).
23. 23
Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (JAKES)
PVFHB PENSIUNAN usia 78 tahun
PVFHB 78
79 80
78
Usia
Valuasi
PVFHB78
PBO78
CSC78
= (3.577 x (1+10%) x af78 x p78 x (1+11%) -1 )+
(3.577 x (1+10%)2 x af78 x 2p78 x (1+11%) -2)
= PVFHB78
= 0
24. Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (JAKES)
24
PVFHB58 = 8.448.625
PBO58 = 8.448.625
CSC58 = 0
PENSIUNAN
Usia Valuasi: 58 thn
Diasumsikan Jaminan Kesehatan sampai usia 60 tahun
PVFHB 58 = (3.577 x (1+10%) x af58 x p58 x (1+11%) -1 )+
(3.577 x (1+10%)2 x af58 x 2p58 x (1+11%) -2)
25. Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja
PVFHB 50
Biaya
Rata-rata
(1+i)^-1 (1+i)^-2 (1+i)^-3 (1+i)^-4
FHB56x(1+m) FHB57x(1+m) FHB58x(1+m) FHB59x(1+m)
(1+i)^-5
dst.
56 57 58 59 60
Usia
Masuk
50
Usia
Valuasi
PVFHB KARYAWAN AKTIF usia 50 tahun
FHB56
30
25