SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
AKAD BA’I SALAM DAN
ISTISHNA’
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Fiqih Muamalah
Dosen Pengampu : Hasanain Haikal SE.MH.
Disusun Oleh :
1.Unik Rahmawati (1420220025)
2.Eny Ermawati (14202200026)
3.M Bahrudin AWA (1420220027)
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada allah S.W.T, yang memberi rahmat,
hidayah serta inayahnya kepada kami semua dan memberikan kesehatan selalu.
Sehingga kami bisa membuat makalah fiqih muamalah ini dengan baik. Dan di
dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Akad Rahn dan Akad Ariyah“.
Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi agung
Muhammad S.A.W, yang nanti kita tunggu-tunggu syafaatnya di hari akhir nanti.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dalam bentuk penyusunan maupun materinya. Sehingga penulis mengharapakan
sangat krtikan dari pembaca untuk memperbaharui makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini bisa menjadi referensi dan bermanfaat bagi
semua.
Kudus, 05 November 2015
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………….. 1
Kata Pengantar………………………..………………………………… 2
Daftar isi…………………………………………………………………. 3
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………. 5
B. Rumusan Masalah………………………………………… 5
C. Tujuan Masalah…………………………………………… 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian jual beli salam………………………………… 6
B. Landasan syariah jual beli salam…………………………. 6
C. Rukun dan Syarat jual beli salam ………….. ……. 7
D. Perbedan jual beli salam dan akad jual beli ………… 8
E. Pengertian jual beli istishna ………………………………. 9
F. Landasan syariah jaul beli istshna ……………… 9
G. Rukun dan Syarat jaul beli istishna…………….. 10
H. Perbedaan jualbeli salam dan istishna ………………….. 11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………… 12
B. Penutup…………………………………………………… 14
Daftar Pustaka ………….……………………………………………. 15
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bentuk-bentuk akad jual beli yang telah dibahas para ulama dalam fiqih
muamalah islamiah terbilang sangat banyak. dari sekian banyak itu, ada tiga
jenis jual beli yang telah dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam
pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah yaitu
murabahah, as-salam, dan al-istishna’.
Kegiatan yang dilakukan perbankan syariah antara lain adalah
penghimpunan dana, penyaluran dana, membeli, menjual dan menjamin atas
resiko serta kegiatan-kegiatan lainnya. Pada perbankan syariah, prinsip jual
beli dilakukan melalui perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan
bank ditentukan di depan dan menjadi salah satu bagian harga atas barang
yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya
dan waktu penyerahan barang.
Pada makalah ini akan dibahas jenis pembiayaan salam dan istishna’. Jual
beli dengan salam dan istishna’ ini, akadnya sangat jelas, barangnya jelas, dan
keamanannya juga jelas. Maka jual beli salam dan istishna’ wajar jika masih
banyak diminati.
5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud jual beli salam ?
2. Apa saja landasan syari’ah jual beli salam?
3. Apa saja rukun dan syarat jual beli salam?
4. Apa perbedaan jual beli salam dan akad jual beli biasa?
5. Apa yang dimaksud jual beli istishna?
6. Apa landasan syariah jual beli istishna?
7. Apa saja rukun dan syarat jual beli istishna?
8. Apa perbedaan jual beli salam dan istishna?
TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian jual beli salam.
2. Mengetahui landasan syariah jual beli salam.
3. Mengetahui rukun dan syarat jual beli salam.
4. Mengetahui perbedaaan jual beli salam dan akad jual beli biasa.
5. Mengetahui pengertian jual beli istishna.
6. Mengetahui landasan syariah jual beli istishna.
7. Mengetahui rukun dan syarat jual beli istishna.
8. Mengetahui perbedaan jual beli salam dan istishna.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Salam
Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli dengan
penjual yaitu jasa pembiayaannya di lakukan bersamaan dengan pemesanan
barang.1
Menurut ulama syafi’iyah dan Hanabalah menjelaskan salam yaitu akad
atas barang pesanan dengan spesifikasi tertentu, yang ditangguhkan penyerahanya
pada waktu tertentu dimana pembayaran dilakukuan secara tunai di majlis akad.2
B. Landasan Syariah Jual Beli Salam
Bai’ salam merupakan akad jual beli yang diperbolehkan, hala ini
berlandaskan atas dalil-dalilang terdapat dalam Al Qur’an, Hadist ataupun Ijma’
Ulama’ adalah sebagai berikut :
a. Al Qur’an
“ Hai orang yang beriman, jika kamu bermuamalah tidak secara tunai sampai
waktu tertentu, buatlah secara tertulis. “ ( QS. Al Baqarah (2) : 282 ).
Ayat ini menjelaskan ketika kaum muslimin melakukan transaksi
muamalah secara tempo maka hendaknya dilakukuan pencatatan untuk
menghindari terjadinya perselisihan dikemudian hari. 3
1 Mardani ,Ayat-Ayat Dan Hadist Ekonomi Syariah, Raja Grafindo Persada ,Jakarta , 2014.Hlm
130
2 Dimayuddin Djuwaini, PengantarFiqih Muamalah ,Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2008.Hlm 128-
129
3 Ibid ; Hlm 130
7
b. Hadist
“ Barang siapa melakukan salam, hendaklah ia melakuakn dengan takaran yang
jelas dan timbangan yang jelas untuk jangka waktu yang diketahui.” ( HR.
Bukhori dari Ibnu Abbas )
Berdasarkan hadist diatas dalam praktik jual beli salam harus ditentukan
spesifikasi barang secara jelas baik dari sisi kualitas, kuantitas ataupun waktu
penyerahanya sehingga nantinya tidak terdapat perselisihan.
C. Rukun dan Syarat Salam
Dalam jual beli salam, terdapat rukun yang harus dipenuhi yakni :
1. Pembeli ( Muslam )
2. Penjual ( Muslam ilaih )
3. Modal atau Uang ( Ra’sul Maal )
4. Barang ( Muslam fih )
5. Sighat ( Ijab Qobul )4
Adapun syarat sahnya jual beli salam yaitu di kelompokan menjadi 2 :
1. Dilihat dari modal
a. Modal harus diketahui
b. Penerimaan pembayaran salam
c. Jelas jumlahnya5
4 Ibid ;Hlm 131
8
2. Dilihat dari barangnya
a. Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari
b. Spesifikasi jelas
c. Baramgnya jelas
d. Kadarnya jelas
e. Menyebutkan tempat penyerahan jika dibutuhkan biaya delivery.6
D. Perbedaan Salam dan Akad Jual Beli
Akad jual beli memiliki beberapa perbedaan dengan akad salam
diantaranya sebagai berikut :
1. Menurut Hanafiyah, ra’sul mal tidak boleh diganti sebelum serah terima dengan
muslam ilaih, serah terima ra’sul mal merupakan syarat sahnya akad salam.
Berbeda dengan jual beli,harga bisa diganti jika berupa hutang, dan tidak harus
diserahterimakan waktu akad.
2. jika musla melakukan pembatalan atas sebagian kontrak, dengan mengambil
sebagian ra’sul mal dan muslam fih, maka diperbolehkan menurut mayoritas
ulama’. Begitu juga dalam akad jual beli.
3. muslam ilaih tidak diperbolehkan meminta muslam untuk lepas dari ra’sul maal
tanpa persetujuanya. Jika muslam setuju maka akad salam batal.
4. muslam boleh melakakukan hawalah, kafalah dan rahn atas ra’sul maal.7
5 Choiruman Pasaribu Suhrawardi K.Lubis, hukum perjanjian dalam islam, Sinar Grafika,
Yogyakarta, 1996.Hlm 49
6 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Gema Insani,Jakarta,2001.Hlm
109-110
7 Dimayuddin Djuwaini, Op Cit, Hlm 135
9
E. Pengertian Istishna
Bai’ istishna adalah kotrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang.
Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli, lalu pembuat
barang berusaha melalui orang lain untuk membuat barang yang disepakati.8
Secara teknis, istishna bisa diartikan akad bersama produsen untuk suatu
pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau jual beli suatu barang yang akan dibuat
oleh produsen yang juga menyediakan bahan bakunya.9
Kontrak istishna biasanya dipraktikkan pada perbankan dalam proyek
kontruksi, Tujuan istishna’ umumnya diterapkan pada pembiayaan untuk
pembangunan proyek seperti pembangunan proyek perumahan, komunikasi,
listrik, gedung sekolah, pertambangan, dan sarana jalan. Pembiayaan yang sesuai
adalah pembiyaan investa.10
F. Landasan Syariah Istishna
Menurut Hanafiyah, jual beli istishna diperbolehkan dengan alasan
istihsanan, demi kebaikan manusia dan telah menjadi kebiasaan dalam beberapa
masa tanpa ada ulama yang mengingkarinya. Akad istishna diperbolehkan karena
adanya ijma’ ulama
8 Muhammad syafi’I Antonio, Op Cit, Hlm 113
9 Dimyauddin Djuwaini, Op Cit, Hlm 137
10
http://scarmakalah.blogspot.co.id/2013/01/salam-dan-istishna_1666.html diakses
tanggal 25 september2015
10
Menurut ulama Malikiyyah, Syafi’iyyah, dan Hanabalah, akad istishna sah
dengan landasan diperbolehkannya akad salam, dan telah menjadi kebiasaan umat
manusia dalam transaksi. Dengan catatan, terpenuhinya syarat-syarat sebagaimana
yang disebutkan dalam akad salam.
G. Rukun dan Syarat Istishna
Berikut ini adalah rukun dan syarat istishna yaitu
1. Ada pihak pemesan ( Mustashni )
2. Ada penjual/ pembuat ( Shani )
3. Barang / Objek
4. Sighat
Syarat – syarat istishna sebagai berikut :
1. Spesifikasinya harus jelas.
2. tidak boleh adanya penentuan jangka, waktu jika penyerahanya barang
ditetapakan maka kontrak ini akan berubah menjadi akad salam.
3. merupakan barang yang biasa ditransaksi atau berlaku dalam hubungan antar
manusia.11
11 Suprihatin 1508.blogspot.com/2013/11/jual-beli-murabahah-salam-dan-istishna_21.html
diakses tanggal 21 november 2013
11
H. Perbedaan Jual Beli Salam dan Istishna
SUBYEK SALAM ISTISHNA KETERANGAN
Pokok
kontrak
Muslam fiih Masnu’ Barang ditangguhkan
dengan spesifikasi.
Harga Dibayar saat kontrak Bisa saat kontrak,
bisa diangsur,bisa
dikemudian hari.
Cara penyelesaian
pembayaran merupakan
perbedaan utama antara
salam dan istishna.
Sifat
kontrak
Mengikat secara asli
( thabi’I )
Mengikat secar
ikutan ( taba’i)
Salam mengikat semua
pihak sejak semula,
sedangkan istishna
menjadi pengikat untuk
melindungi produsen
sehigga tidakk bisa
ditinggalkan begitu saja
oleh konsumen secara
tidak bertanggung jawab.
Kontrak
paralel
Salam paralel Istishna paralel Baik salam paralel
maupun istishna paralel
sah asalkan kedua kontrak
secara hukum adalah
terpisah.12
12 Muhammad syafi’I Antonio, Op Cit, Hlm 116
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli dengan
penjual yaitu jasa pembiayaannya di lakukan bersamaan dengan pemesanan
barang.
Landasan syariah jual beli salam “ Hai orang yang beriman, jika kamu
bermuamalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis. “
( QS. Al Baqarah (2) : 282 ).
Dalam jual beli salam, terdapat rukun yang harus dipenuhi yakni : Pembeli
( Muslam ), Penjual ( Muslam ilaih ), Modal atau Uang ( Ra’sul Maal ), Barang (
Muslam fih ), Sighat ( Ijab Qobul ).
Adapun syarat sahnya jual beli salam yaitu di kelompokan menjadi: 1.
Dilihat dari modal : Modal harus diketahui, Penerimaan pembayaran salam ,Jelas
jumlahnya.2. Dilihat dari barangnya: Penyerahan barang dilakukan dikemudian
hari, Spesifikasi jelas, Baramgnya jelas, Kadarnya jelas, Menyebutkan tempat
penyerahan jika dibutuhkan biaya delivery.
Akad jual beli memiliki beberapa perbedaan dengan akad salam
diantaranya sebagai berikut :1. Menurut Hanafiyah, ra’sul mal tidak boleh diganti
sebelum serah terima dengan muslam ilaih, serah terima ra’sul mal merupakan
syarat sahnya akad salam. Berbeda dengan jual beli,harga bisa diganti jika berupa
hutang, dan tidak harus diserahterimakan waktu akad. 2. jika musla melakukan
13
pembatalan atas sebagian kontrak, dengan mengambil sebagian ra’sul mal dan
muslam fih, maka diperbolehkan menurut mayoritas ulama’. Begitu juga dalam
akad jual beli.3. muslam ilaih tidak diperbolehkan meminta muslam untuk lepas
dari ra’sul maal tanpa persetujuanya. Jika muslam setuju maka akad salam batal.4.
muslam boleh melakakukan hawalah, kafalah dan rahn atas ra’sul maal.
Bai’ istishna adalah kotrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang.
Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli, lalu pembuat
barang berusaha melalui orang lain untuk membuat barang yang disepakati.
Landasan syariah : Menurut Hanafiyah, jual beli istishna diperbolehkan
dengan alasan istihsanan, demi kebaikan manusia dan telah menjadi kebiasaan
dalam beberapa masa tanpa ada ulama yang mengingkarinya. Akad istishna
diperbolehkan karena adanya ijma’ ulama.
rukun dan syarat istishna yaitu 1. Ada pihak pemesan ( Mustashni ),2. Ada
penjual/ pembuat ( Shani ),3. Barang / Objek ,4. Sighat. Syarat – syarat istishna
sebagai berikut : 1. Spesifikasinya harus jelas.2. tidak boleh adanya penentuan
jangka, waktu jika penyerahanya barang ditetapakan maka kontrak ini akan
berubah menjadi akad salam. 3. merupakan barang yang biasa ditransaksi atau
berlaku dalam hubungan antar manusia.
Perbedaan jual beli salam dan istishna adalah cara penyelesaian
pembayaran salam dilakukan diawal saat kontrak secara tunai dan cara
pembayaran istishna’ tidak secara kontan bisa dilakukan di awal, tengah atau
akhir.
14
B. PENUTUP
Puji syukur atas kehadirat allah S.W.T yang memberikan kesehatan
kepada tim penyusun makalah, sehinngga tim penyusun bisa menyelesaikan
makalahnya dengan baik tanpa ada suatu halanganya.
Karena keterbatasan berfikir dalam tim penyusun makalah, maka kami
sangat memohan untuk para pembaca makalah ini memberikan kritikan dalam hal
yang berhubungan dengan makalah ini. Sehingga kami dalam meyusun makalah
ini bisa baik.
Tim penyusun meminta maaf bila ada kesalahan dalam penulisan maupun
dalam pembahsanya. Karena kami masih dalam belajar pembuatan makalah.
Sekian yang kami dapatkan tuliskan dalam makalah ini semoga dapat
menjadi manfaat bagi kita semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dimayauddin Djuwaini, Fiqih Muamalah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Gema Insani,
Jakarta,2001
Choiruman Pasaribu Suhrwardi K.Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,Sinar
Grafika, Jakarta, 1996
Mardani , Ayat-Ayat Dan Hadist Ekonomi Syariah, Raja Grafindo Persada ,
Jakarta , 2014
Suprihatin1508.blogspot.com/2013/11/jual-beli-murabahah-salam-dan-
istishna_21.html diakses tanggal 21 november 2013
http://scarmakalah.blogspot.co.id/2013/01/salam-dan-istishna_1666.html
diakses tanggal 25 september 2015
16

More Related Content

What's hot (20)

3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Bai Al- Tawarruq
Bai Al- TawarruqBai Al- Tawarruq
Bai Al- Tawarruq
 
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
 
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalah
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalahKonsep akad dalam kajian fiqh muamalah
Konsep akad dalam kajian fiqh muamalah
 
Rangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh MuamalahRangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh Muamalah
 
Akad Bay' Salam dan Bau' Istisna'
Akad Bay' Salam dan Bau' Istisna'Akad Bay' Salam dan Bau' Istisna'
Akad Bay' Salam dan Bau' Istisna'
 
Transaksi jual beli
Transaksi jual beliTransaksi jual beli
Transaksi jual beli
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Addharuroh yujalu
Addharuroh yujaluAddharuroh yujalu
Addharuroh yujalu
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
 
4.1 ar rahn (konsep 1)
4.1 ar rahn (konsep 1)4.1 ar rahn (konsep 1)
4.1 ar rahn (konsep 1)
 
Amar, Nahi, dan Takhyir
Amar, Nahi, dan TakhyirAmar, Nahi, dan Takhyir
Amar, Nahi, dan Takhyir
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
 
Hibah
HibahHibah
Hibah
 
Fiqh Muamalat
Fiqh MuamalatFiqh Muamalat
Fiqh Muamalat
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
Talak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujukTalak, iddah, rujuk
Talak, iddah, rujuk
 
BAB RUJUK
BAB RUJUK BAB RUJUK
BAB RUJUK
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 

Similar to Akad Ba'i Salam (20)

Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
 
Makalah Fikih Muamalat
Makalah Fikih MuamalatMakalah Fikih Muamalat
Makalah Fikih Muamalat
 
Fiqih praktis hutang
Fiqih praktis hutangFiqih praktis hutang
Fiqih praktis hutang
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
Analisis pegadaian syari'ah
Analisis pegadaian syari'ahAnalisis pegadaian syari'ah
Analisis pegadaian syari'ah
 
Ar rahn
Ar rahnAr rahn
Ar rahn
 
PPT Akad.pptx
PPT Akad.pptxPPT Akad.pptx
PPT Akad.pptx
 
Makalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas cMakalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas c
 
Kel.4 salam
Kel.4 salamKel.4 salam
Kel.4 salam
 
Gadai
GadaiGadai
Gadai
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
Sharf
SharfSharf
Sharf
 
Salam
SalamSalam
Salam
 
Akad salam
Akad salamAkad salam
Akad salam
 
Akad akad syariah
Akad akad syariahAkad akad syariah
Akad akad syariah
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
 
Fiqih jual beli 2
Fiqih jual beli 2Fiqih jual beli 2
Fiqih jual beli 2
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Akad Ba'i Salam

  • 1. 1 AKAD BA’I SALAM DAN ISTISHNA’ MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Fiqih Muamalah Dosen Pengampu : Hasanain Haikal SE.MH. Disusun Oleh : 1.Unik Rahmawati (1420220025) 2.Eny Ermawati (14202200026) 3.M Bahrudin AWA (1420220027) PROGRAM STUDI S1 EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
  • 2. 2 TAHUN AJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada allah S.W.T, yang memberi rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kami semua dan memberikan kesehatan selalu. Sehingga kami bisa membuat makalah fiqih muamalah ini dengan baik. Dan di dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Akad Rahn dan Akad Ariyah“. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad S.A.W, yang nanti kita tunggu-tunggu syafaatnya di hari akhir nanti. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk penyusunan maupun materinya. Sehingga penulis mengharapakan sangat krtikan dari pembaca untuk memperbaharui makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bisa menjadi referensi dan bermanfaat bagi semua. Kudus, 05 November 2015 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………….. 1 Kata Pengantar………………………..………………………………… 2 Daftar isi…………………………………………………………………. 3 BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………….. A. Latar Belakang……………………………………………. 5 B. Rumusan Masalah………………………………………… 5 C. Tujuan Masalah…………………………………………… 5 BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian jual beli salam………………………………… 6 B. Landasan syariah jual beli salam…………………………. 6 C. Rukun dan Syarat jual beli salam ………….. ……. 7 D. Perbedan jual beli salam dan akad jual beli ………… 8 E. Pengertian jual beli istishna ………………………………. 9 F. Landasan syariah jaul beli istshna ……………… 9 G. Rukun dan Syarat jaul beli istishna…………….. 10 H. Perbedaan jualbeli salam dan istishna ………………….. 11 BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………… 12 B. Penutup…………………………………………………… 14 Daftar Pustaka ………….……………………………………………. 15
  • 4. 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bentuk-bentuk akad jual beli yang telah dibahas para ulama dalam fiqih muamalah islamiah terbilang sangat banyak. dari sekian banyak itu, ada tiga jenis jual beli yang telah dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah yaitu murabahah, as-salam, dan al-istishna’. Kegiatan yang dilakukan perbankan syariah antara lain adalah penghimpunan dana, penyaluran dana, membeli, menjual dan menjamin atas resiko serta kegiatan-kegiatan lainnya. Pada perbankan syariah, prinsip jual beli dilakukan melalui perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi salah satu bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barang. Pada makalah ini akan dibahas jenis pembiayaan salam dan istishna’. Jual beli dengan salam dan istishna’ ini, akadnya sangat jelas, barangnya jelas, dan keamanannya juga jelas. Maka jual beli salam dan istishna’ wajar jika masih banyak diminati.
  • 5. 5 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud jual beli salam ? 2. Apa saja landasan syari’ah jual beli salam? 3. Apa saja rukun dan syarat jual beli salam? 4. Apa perbedaan jual beli salam dan akad jual beli biasa? 5. Apa yang dimaksud jual beli istishna? 6. Apa landasan syariah jual beli istishna? 7. Apa saja rukun dan syarat jual beli istishna? 8. Apa perbedaan jual beli salam dan istishna? TUJUAN MASALAH 1. Mengetahui pengertian jual beli salam. 2. Mengetahui landasan syariah jual beli salam. 3. Mengetahui rukun dan syarat jual beli salam. 4. Mengetahui perbedaaan jual beli salam dan akad jual beli biasa. 5. Mengetahui pengertian jual beli istishna. 6. Mengetahui landasan syariah jual beli istishna. 7. Mengetahui rukun dan syarat jual beli istishna. 8. Mengetahui perbedaan jual beli salam dan istishna.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Salam Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli dengan penjual yaitu jasa pembiayaannya di lakukan bersamaan dengan pemesanan barang.1 Menurut ulama syafi’iyah dan Hanabalah menjelaskan salam yaitu akad atas barang pesanan dengan spesifikasi tertentu, yang ditangguhkan penyerahanya pada waktu tertentu dimana pembayaran dilakukuan secara tunai di majlis akad.2 B. Landasan Syariah Jual Beli Salam Bai’ salam merupakan akad jual beli yang diperbolehkan, hala ini berlandaskan atas dalil-dalilang terdapat dalam Al Qur’an, Hadist ataupun Ijma’ Ulama’ adalah sebagai berikut : a. Al Qur’an “ Hai orang yang beriman, jika kamu bermuamalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis. “ ( QS. Al Baqarah (2) : 282 ). Ayat ini menjelaskan ketika kaum muslimin melakukan transaksi muamalah secara tempo maka hendaknya dilakukuan pencatatan untuk menghindari terjadinya perselisihan dikemudian hari. 3 1 Mardani ,Ayat-Ayat Dan Hadist Ekonomi Syariah, Raja Grafindo Persada ,Jakarta , 2014.Hlm 130 2 Dimayuddin Djuwaini, PengantarFiqih Muamalah ,Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2008.Hlm 128- 129 3 Ibid ; Hlm 130
  • 7. 7 b. Hadist “ Barang siapa melakukan salam, hendaklah ia melakuakn dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas untuk jangka waktu yang diketahui.” ( HR. Bukhori dari Ibnu Abbas ) Berdasarkan hadist diatas dalam praktik jual beli salam harus ditentukan spesifikasi barang secara jelas baik dari sisi kualitas, kuantitas ataupun waktu penyerahanya sehingga nantinya tidak terdapat perselisihan. C. Rukun dan Syarat Salam Dalam jual beli salam, terdapat rukun yang harus dipenuhi yakni : 1. Pembeli ( Muslam ) 2. Penjual ( Muslam ilaih ) 3. Modal atau Uang ( Ra’sul Maal ) 4. Barang ( Muslam fih ) 5. Sighat ( Ijab Qobul )4 Adapun syarat sahnya jual beli salam yaitu di kelompokan menjadi 2 : 1. Dilihat dari modal a. Modal harus diketahui b. Penerimaan pembayaran salam c. Jelas jumlahnya5 4 Ibid ;Hlm 131
  • 8. 8 2. Dilihat dari barangnya a. Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari b. Spesifikasi jelas c. Baramgnya jelas d. Kadarnya jelas e. Menyebutkan tempat penyerahan jika dibutuhkan biaya delivery.6 D. Perbedaan Salam dan Akad Jual Beli Akad jual beli memiliki beberapa perbedaan dengan akad salam diantaranya sebagai berikut : 1. Menurut Hanafiyah, ra’sul mal tidak boleh diganti sebelum serah terima dengan muslam ilaih, serah terima ra’sul mal merupakan syarat sahnya akad salam. Berbeda dengan jual beli,harga bisa diganti jika berupa hutang, dan tidak harus diserahterimakan waktu akad. 2. jika musla melakukan pembatalan atas sebagian kontrak, dengan mengambil sebagian ra’sul mal dan muslam fih, maka diperbolehkan menurut mayoritas ulama’. Begitu juga dalam akad jual beli. 3. muslam ilaih tidak diperbolehkan meminta muslam untuk lepas dari ra’sul maal tanpa persetujuanya. Jika muslam setuju maka akad salam batal. 4. muslam boleh melakakukan hawalah, kafalah dan rahn atas ra’sul maal.7 5 Choiruman Pasaribu Suhrawardi K.Lubis, hukum perjanjian dalam islam, Sinar Grafika, Yogyakarta, 1996.Hlm 49 6 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Gema Insani,Jakarta,2001.Hlm 109-110 7 Dimayuddin Djuwaini, Op Cit, Hlm 135
  • 9. 9 E. Pengertian Istishna Bai’ istishna adalah kotrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli, lalu pembuat barang berusaha melalui orang lain untuk membuat barang yang disepakati.8 Secara teknis, istishna bisa diartikan akad bersama produsen untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau jual beli suatu barang yang akan dibuat oleh produsen yang juga menyediakan bahan bakunya.9 Kontrak istishna biasanya dipraktikkan pada perbankan dalam proyek kontruksi, Tujuan istishna’ umumnya diterapkan pada pembiayaan untuk pembangunan proyek seperti pembangunan proyek perumahan, komunikasi, listrik, gedung sekolah, pertambangan, dan sarana jalan. Pembiayaan yang sesuai adalah pembiyaan investa.10 F. Landasan Syariah Istishna Menurut Hanafiyah, jual beli istishna diperbolehkan dengan alasan istihsanan, demi kebaikan manusia dan telah menjadi kebiasaan dalam beberapa masa tanpa ada ulama yang mengingkarinya. Akad istishna diperbolehkan karena adanya ijma’ ulama 8 Muhammad syafi’I Antonio, Op Cit, Hlm 113 9 Dimyauddin Djuwaini, Op Cit, Hlm 137 10 http://scarmakalah.blogspot.co.id/2013/01/salam-dan-istishna_1666.html diakses tanggal 25 september2015
  • 10. 10 Menurut ulama Malikiyyah, Syafi’iyyah, dan Hanabalah, akad istishna sah dengan landasan diperbolehkannya akad salam, dan telah menjadi kebiasaan umat manusia dalam transaksi. Dengan catatan, terpenuhinya syarat-syarat sebagaimana yang disebutkan dalam akad salam. G. Rukun dan Syarat Istishna Berikut ini adalah rukun dan syarat istishna yaitu 1. Ada pihak pemesan ( Mustashni ) 2. Ada penjual/ pembuat ( Shani ) 3. Barang / Objek 4. Sighat Syarat – syarat istishna sebagai berikut : 1. Spesifikasinya harus jelas. 2. tidak boleh adanya penentuan jangka, waktu jika penyerahanya barang ditetapakan maka kontrak ini akan berubah menjadi akad salam. 3. merupakan barang yang biasa ditransaksi atau berlaku dalam hubungan antar manusia.11 11 Suprihatin 1508.blogspot.com/2013/11/jual-beli-murabahah-salam-dan-istishna_21.html diakses tanggal 21 november 2013
  • 11. 11 H. Perbedaan Jual Beli Salam dan Istishna SUBYEK SALAM ISTISHNA KETERANGAN Pokok kontrak Muslam fiih Masnu’ Barang ditangguhkan dengan spesifikasi. Harga Dibayar saat kontrak Bisa saat kontrak, bisa diangsur,bisa dikemudian hari. Cara penyelesaian pembayaran merupakan perbedaan utama antara salam dan istishna. Sifat kontrak Mengikat secara asli ( thabi’I ) Mengikat secar ikutan ( taba’i) Salam mengikat semua pihak sejak semula, sedangkan istishna menjadi pengikat untuk melindungi produsen sehigga tidakk bisa ditinggalkan begitu saja oleh konsumen secara tidak bertanggung jawab. Kontrak paralel Salam paralel Istishna paralel Baik salam paralel maupun istishna paralel sah asalkan kedua kontrak secara hukum adalah terpisah.12 12 Muhammad syafi’I Antonio, Op Cit, Hlm 116
  • 12. 12 BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli dengan penjual yaitu jasa pembiayaannya di lakukan bersamaan dengan pemesanan barang. Landasan syariah jual beli salam “ Hai orang yang beriman, jika kamu bermuamalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis. “ ( QS. Al Baqarah (2) : 282 ). Dalam jual beli salam, terdapat rukun yang harus dipenuhi yakni : Pembeli ( Muslam ), Penjual ( Muslam ilaih ), Modal atau Uang ( Ra’sul Maal ), Barang ( Muslam fih ), Sighat ( Ijab Qobul ). Adapun syarat sahnya jual beli salam yaitu di kelompokan menjadi: 1. Dilihat dari modal : Modal harus diketahui, Penerimaan pembayaran salam ,Jelas jumlahnya.2. Dilihat dari barangnya: Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari, Spesifikasi jelas, Baramgnya jelas, Kadarnya jelas, Menyebutkan tempat penyerahan jika dibutuhkan biaya delivery. Akad jual beli memiliki beberapa perbedaan dengan akad salam diantaranya sebagai berikut :1. Menurut Hanafiyah, ra’sul mal tidak boleh diganti sebelum serah terima dengan muslam ilaih, serah terima ra’sul mal merupakan syarat sahnya akad salam. Berbeda dengan jual beli,harga bisa diganti jika berupa hutang, dan tidak harus diserahterimakan waktu akad. 2. jika musla melakukan
  • 13. 13 pembatalan atas sebagian kontrak, dengan mengambil sebagian ra’sul mal dan muslam fih, maka diperbolehkan menurut mayoritas ulama’. Begitu juga dalam akad jual beli.3. muslam ilaih tidak diperbolehkan meminta muslam untuk lepas dari ra’sul maal tanpa persetujuanya. Jika muslam setuju maka akad salam batal.4. muslam boleh melakakukan hawalah, kafalah dan rahn atas ra’sul maal. Bai’ istishna adalah kotrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli, lalu pembuat barang berusaha melalui orang lain untuk membuat barang yang disepakati. Landasan syariah : Menurut Hanafiyah, jual beli istishna diperbolehkan dengan alasan istihsanan, demi kebaikan manusia dan telah menjadi kebiasaan dalam beberapa masa tanpa ada ulama yang mengingkarinya. Akad istishna diperbolehkan karena adanya ijma’ ulama. rukun dan syarat istishna yaitu 1. Ada pihak pemesan ( Mustashni ),2. Ada penjual/ pembuat ( Shani ),3. Barang / Objek ,4. Sighat. Syarat – syarat istishna sebagai berikut : 1. Spesifikasinya harus jelas.2. tidak boleh adanya penentuan jangka, waktu jika penyerahanya barang ditetapakan maka kontrak ini akan berubah menjadi akad salam. 3. merupakan barang yang biasa ditransaksi atau berlaku dalam hubungan antar manusia. Perbedaan jual beli salam dan istishna adalah cara penyelesaian pembayaran salam dilakukan diawal saat kontrak secara tunai dan cara pembayaran istishna’ tidak secara kontan bisa dilakukan di awal, tengah atau akhir.
  • 14. 14 B. PENUTUP Puji syukur atas kehadirat allah S.W.T yang memberikan kesehatan kepada tim penyusun makalah, sehinngga tim penyusun bisa menyelesaikan makalahnya dengan baik tanpa ada suatu halanganya. Karena keterbatasan berfikir dalam tim penyusun makalah, maka kami sangat memohan untuk para pembaca makalah ini memberikan kritikan dalam hal yang berhubungan dengan makalah ini. Sehingga kami dalam meyusun makalah ini bisa baik. Tim penyusun meminta maaf bila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam pembahsanya. Karena kami masih dalam belajar pembuatan makalah. Sekian yang kami dapatkan tuliskan dalam makalah ini semoga dapat menjadi manfaat bagi kita semua.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Dimayauddin Djuwaini, Fiqih Muamalah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Gema Insani, Jakarta,2001 Choiruman Pasaribu Suhrwardi K.Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,Sinar Grafika, Jakarta, 1996 Mardani , Ayat-Ayat Dan Hadist Ekonomi Syariah, Raja Grafindo Persada , Jakarta , 2014 Suprihatin1508.blogspot.com/2013/11/jual-beli-murabahah-salam-dan- istishna_21.html diakses tanggal 21 november 2013 http://scarmakalah.blogspot.co.id/2013/01/salam-dan-istishna_1666.html diakses tanggal 25 september 2015
  • 16. 16