SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
No Jenis Pelanggaran Pasal
Sanksi
Penjara Kurungan Denda Keterangan
1 -Pengusaha/perusahaan
menempatkan anak ada
pekerjaan terburuk
 74 Jo. 183
Siapapun dilarang mempekerjakan
dan melibatkananakpadapekerjaan-
pekerjaan yang terburuk. 2.
Pekerjaan-pekerjaan yang terburuk
yang dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. segala pekerjaan dalam bentuk
perbudakan atau sejenisnya; b.
segalapekerjaanyangmemanfaatkan
, menyediakan, atau menawarkan
anak untuk pelacuran, produksi
pornografi, pertunjukan porno, atau
perjudian; c. segala pekerjaan yang
memanfaatkan, menyediakan, atau
melibatkan anak untuk produksi dan
perdagangan minuman keras,
narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya; dan/atau d. semua
pekerjaan yang membahayakan
kesehatan, keselamatan, atau moral
anak.
3. Jenis-jenis pekerjaan yang
membahaykan kesehatan,
keselamatan, atau moral anak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf d ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.
2-5
Tahun
200-500 Jt
2 Buruh yang memasuki usia
pensiun namun tidak di
ikutkan dalam program
pensiun
167 Ayat 5 Jo. 184
 Pengusaha dapat melakukan
pemutusanhubungankerja terhadap
pekerja/buruhkarenamemasuki usia
1-5
Tahun
100-500 Jt
pensiundanapabilapengusaha telah
mengikutkan pekerja/buruh pada
program pensiun yang iurannya
dibayarpenuholehpengusaha,maka
pekerja/buruh tidak berhak
mendapatkan uang pesangon sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (3), tetapi
tetap berhak atas uang penggantian
hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat
(4). 2. Dalam hal besarnya jaminan
atau manfaat pensiun yang diterima
sekaligus dalam program pensiun
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ternyata lebih kecil daripada jumlah
uang pesangon2 (dua) kali ketentuan
Pasal 156 ayat (2) dan uang
penghargaan masa kerja 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan
uang penggantian hak sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (4), maka
selisihnyadibayarolehpengusaha. 3.
Dalam hal pengusaha telah
mengikutsertakan pekerja/buruh
dalam program pensiun yang
iurannya/preminya dibayar oleh
pengusaha dan pekerja/buruh, maka
yang diperhitungkan dengan uang
pesangon yaitu uang pensiun yang
premi/iurannya dibayar oleh
pengusaha. 4. Ketentuan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1),
(2), dan ayat (3) dapat diatur lain
dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama. 5. Dalam hal pengusaha
tidak mengikutsertakan
pekerja/buruh yang mengalami
pemutusan hubungan kerja karena
usia pensiun pada program pensiun
maka pengusaha wajib memberikan
kepada pekerja/buruh uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan
uang penggantian hak sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (4). 6. Hak
atas manfaat pensiun sebagaimana
yang dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), ayat (3) dan ayat (4) tidak
menghilangkan hak pekerja/buruh
atas jaminan hari tua yang bersifat
wajib sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3 -Menggunakan tenaga kerja
asing
- Mempekerjakan anak di
bawah umur (13-15)
- Hak untuk pekerja anak
 Pasal 42 ayat (1) Jo. Pasal 185
Setiap pemberi kerja yang
mempekerjakan tenaga asing wajib
memiliki izin tertulis dari Menteri
atau pejabat yang ditunjuk. dan
 Pasal 42 ayat (2) Jo. Pasal 185
Pemberi kerja orang perseorangan
dilarang memperkerjakan tenaga
kerja asing.
 Pasal 68 Jo. Pasal 185
Pengusaha dilarang mempekerjakan
anak
1-4
Tahun
1-4
Tahun
1-4
100-400 Jt
100-400 Jt
100-400 Jt
TindakPidanaKejahatan
- Hak buruh untuk
melaksanakan ibadah
- Cuti melahirkan dan
keguguran
 Pasal 69 Ayat 2 Jo. Pasal 185
Pengusaha yang mempekerjakan
anak pada pekerjaan ringan
sebagaimana dimkasud pasal 69 Ayat
1 harus memenuhi persyaratan :
a. izin tertulis dari orang tua atau
wali; b. perjanjian kerja antara
pengusaha dengan orang tua atau
wali; c. waktu kerja maksimum 3
(tiga) jam; d. dilakukan pada siang
hari dan tidak mengganggu waktu
sekolah; e. keselamatan dan
kesehatankerja; f. adanya hubungan
kerja yang jelas; dan g. menerima
upah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
 Pasal 80 Jo. Pasal 185
Pengusaha wajib memberikan
kesempatanyangsecukupnyakepada
pekerja/buruh untuk melaksanakan
ibadah yang diwajibkan oleh
agamanya.
 Pasal 82 Jo. Pasal 185
Pekerja/buruh perempuan berhak
memperoleh istirahat selama 1,5
(satu setengah) bulan sebelum
saatnya melahirkan anak dan 1,5
(satu setengah) bulan sesudah
melahirkan menurut perhitungan
dokter kandungan atau bidan.
Pekerja/buruh perempuan yang
mengalami keguguran kandungan
berhak memperoleh istirahat 1,5
(satu setengah) bulan atau sesuai
Tahun
1-4
Tahun
1-4
Tahun
1-4
Tahun
100-400 Jt
100-400 Jt
100-400 Jt
- Upah dibawah UMP/UMK
- Menghalang-halangi
mogok kerja
- penangkapan dan/atau
penahanan terhadap
pekerja/buruh dan
pengurus serikat
pekerja/serikat buruh yang
melakukan mogok
- Mempekerjakan kembali
Pekerja yang sedang
menjalani proses
pengadilan
- Hak pekerja yang ter PHK
dengan surat keterangan dokter
kandungan atau bidan.
 Pasal 90 ayat (1) Jo. Pasal 185
Pengaturan pengupahan yang
ditetapkan atas kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja/buruh atau
serikat pekerja/serikat buruh tidak
boleh lebih rendah dari ketentuan
pengupahan yang ditetapkan
peraturanperundang-undangan yang
berlaku.
 Pasal 143 Ayat (1) Jo. Pasal 185
Siapapun tidak dapat menghalang-
halangi pekerja/buruh dan serikat
pekerja/serikat buruh untuk
menggunakan hak mogok kerja yang
dilakukan secara sah, tertib, dan
damai.
 Pasal 143 Ayat (2)
Siapapun dilarang melakukan
penangkapan dan/atau penahanan
terhadap pekerja/buruh dan
pengurus serikat pekerja/serikat
buruh yang melakukan mogok kerja
secara sah, tertib, dan damai sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Pasal 160 ayat (4) Jo. Pasal 185
Dalam hal pengadilan memutuskan
perkara pidana sebelum masa 6
(enam) bulansebagaimana dimaksud
pada ayat (3) berakhir dan
pekerja/buruh dinyatakan tidak
bersalah, maka pengusaha wajib
1-4
Tahun
1-4
Tahun
1-4
Tahun
100-400 Jt
100-400 Jt
100-400 Jt
100-400 Jt
TindakPidanaKejahatan
TindakPidanaKejahatan
akibat proses pidana mempekerjakan pekerja/buruh
kembali.
 Pasal 160 ayat (7) Jo. Pasal 185
Pengusaha wajib membayar kepada
pekerja/buruh yang mengalami
pemutusan hubungan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dan ayat (5), uang penghargaan masa
kerja1 (satu) kali ketentuanPasal 156
ayat (3) dan uang penggantian hak
sesuai ketentuan dalam Pasal 156
ayat (4).
1-4
Tahun
1-4
Tahun
100-400 Jt
4 - Perlindungan terhdap
perkerja sejak recruitmen
hingga penempatan kerja
- Hak memperoleh
perlindungan(kesejahteraan
, keselamatan, dan
kesehatan baik mental
maupun fisik tenaga kerja.
- Pengusaha/ Perusahaan
yang tidak memberikan
upah
 Pasal 35 ayat (2) Jo. Pasal 186
Pelaksana penempatan tenaga kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memberikan perlindungan
sejak rekruitmen sampai
penempatan tenaga kerja.
 Pasal 35 ayat (3) Jo. Pasal 186
Pemberi kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam
mempekerjakan tenaga kerja wajib
memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan,
keselamatan, dan kesehatan baik
mental maupun fisik tenaga kerja.
 Pasal 93 ayat (2) Jo. Pasal 186
Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak berlaku, dan
pengusaha wajib membayar upah
1 Bulan –
4 Tahun
1 Bulan –
4 Tahun
1 Bulan –
4 Tahun
10 -400 Jt
10 -400 Jt
10 -400 Jt
apabila :
a. pekerja/buruhsakit sehingga tidak
dapat melakukan pekerjaan;
b. pekerja/buruh perempuan yang
sakit pada hari pertama dan kedua
masa haidnya sehingga tidak dapat
melakukan pekerjaan; c.
pekerja/buruh tidak masuk bekerja
karena pekerja/buruh menikah,
menikahkan, mengkhitankan,
membaptiskan anaknya, isteri
melahirkan atau keguguran
kandungan, suami atau isteri atau
anak atau menantu atau orang tua
atau mertua atau anggota keluarga
dalam satu rumah meninggal dunia;
d. pekerja/buruh tidak dapat
melakukan pekerjaannya karena
sedang menjalankan kewajiban
terhadap negara; e. pekerja/buruh
tidakdapat melakukan pekerjaannya
karena menjalankan ibadah yang
diperintahkan agamanya; f.
pekerja/buruh bersedia melakukan
pekerjaanyangtelahdijanjikantetapi
pengusahatidakmempekerjakannya,
baik karena kesalahan sendiri
maupun halangan yang seharusnya
dapat dihindari pengusaha; g.
pekerja/buruh melaksanakan hak
istirahat; h. pekerja/buruh
melaksanakan tugas serikat
pekerja/serikat buruh atas
persetujuan pengusaha; dan i.
- Pekerja berhak mogok
bekerja akibat gagal
perundingan
- Mengajak pekerja/buruh
mogok tidak sesuai
prosedur
pekerja/buruh melaksanakan tugas
pendidikan dari perusahaan.
 Pasal 137 Jo. Pasal 186
Mogok kerja sebagai hak dasar
pekerja/buruh dan serikat
pekerja/serikat buruh dilakukan
secara sah, tertib dan damai sebagai
akibat gagalnya perundingan
 Pasal 138 ayat (1) Jo. Pasal 186
Pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh yang
bermaksud mengajak pekerja/buruh
lain untuk mogok kerja pada saat
mogok kerja berlangsung dilakukan
dengan tidak melanggar hukum.
1 Bulan –
4 Tahun
1 Bulan –
4 Tahun
10 -400 Jt
10 - 400 Jt TindakPidanaKejahatan
5  Lembaga penemptan
kerja/vendor yang tidak
memiliki izin tertulis dari
menteri/ pejabat yang
ditunjuj
 Pengusaha/Perusahaan
yang memberikan jabatan
kepapa TKA tidak
 sesuai standar kompetensi
 Perusahaan yang tidak
menyertakan pendamping
TKI bagi TKA karena
keahliannya serta tidak
melaksanakan pelatihan/
pendidikan untuk TKI yang
sesuai kualifikasi jabatan
 Pasal 37 ayat (2) Jo. Pasal 187
Lembaga penempatan tenaga kerja
swasta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf (b) dalam
melaksanakan pelayanan
penempatan tenaga kerja wajib
memiliki izin tertulis dari Menteri
atau pejabat yang ditunjuk.
 Pasal 44 ayat (1) Jo. Pasal 187
Pemberi tenaga kerja asing wajib
menaati ketentuanmengenaijabatan
dan standar kompetensi yang
berlaku.
 Pasal 45 ayat (1) Jo. Pasal 187
Pemberi tenaga kerja asing wajib :
a. Menunjuk tenaga kerja warga
negara Indonesia sebagai tenaga
pendamping tenaga kerja asing yang
dipekerjakanuntukalihteknologidan
1 Bulan –
12 Bulan
1 Bulan –
12 Bulan
1 Bulan –
12 Bulan
10 – 100 Jt
10 – 100 Jt
10 – 100 Jt
TindakPidanaKejahatan
TindakPidanaKejahatan
TKA
 Perusahaan yang tidak
memeberikanperlindungan
terhdappekerjapenyadang
disabilitas/cacat
 Pengusaha yang
mempekerjakan anak tidak
memenuhi syarat
 Pengusaha yang tidak
memberikan perlindungan
bagi perempuan
alihkeahlian dari tenaga kerja asing ;
dan b. Melaksanakanpendidikandan
pelatihan kerja bagi tenaga kerja
Indonesia sebagaimana dimaksud
pada huruf (a) yang sesuai dengan
kualifikasi jabatanyangdidudukioleh
tenaga kerja asing.
 Pasal 67 ayat (1) Jo. Pasal 187
Pengusaha yang mempekerjakan
tenaga kerja penyandang cacat wajib
memberikan perlindungan sesuai
dengan jenis dan derajat
kecacatannya. 2. Pemberian
perlindungansebagaimanadimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
 Pasal 71 ayat (2) Jo. Pasal 187
Pengusaha yang mempekerjakan
anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib memenuhi syarat :
a. di bawah pengawasan langsung
dari orang tua atau wali; b. waktu
kerja paling lama 3 (tiga) jam sehari;
dan c. kondisi dan lingkungan kerja
tidak mengganggu perkembangan
fisik, mental, sosial, dan waktu
sekolah.
 Pasal 76 Jo. Pasal 187
1. Pekerja/buruh perempuan yang
berumur kurang dari 18 (delapan
belas) tahun dilarang dipekerjakan
antara pukul 23.00 s.d. 07.00 2.
Pengusaha dilarang mempekerjakan
1 Bulan –
12 Bulan
1 Bulan –
12 Bulan
1 Bulan –
12 Bulan
10 – 100 Jt
10 – 100 Jt
10 – 100 Jt
TindakPidanaKejahatan
 Pengusaha yang tidak
memberika upah di waktu
lembur
 Pengusaha yang tidak
memberikan ksempatan
cuti bagi pekerja
pekerja/buruh perempuan hamil
yang menurut keterangan dokter
berbahaya bagi kesehatan dan
keselamatan kandungannya maupun
dirinya apabila bekerja antara pukul
23.00 s.d. 07.00. 3. Pengusaha yang
mempekerjakan pekerja/buruh
perempuan antara pukul 23.00 s.d
pukul 07.00 wajib :
a. memberikan makanan dan
minuman bergizi; dan b. menjaga
kesusilaan dan keamanan selama di
tempat kerja
4. Pengusaha wajib menyediakan
angkutan antar jemput bagi
pekerja/buruh perempuan yang
berangkat dan pulang bekerja antara
pulu 23.00 s.d pukul 05.00 5.
Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dan ayat (4) diatur
dengan Keputusan Menteri.
 Pasal 78 ayat (2) Jo. Pasal 187
Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh melebihi waktu kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib membayar upah kerja lembur.
3
 Pasal 79 ayat (1) dan ayat (2) Jo. Pasal
187
Pengusaha wajib memberi waktu
istirahat dan cuti kepada
pekerja/buruh
Waktu istirahatdancuti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), meliputi :
1 Bulan –
12 Bulan
1 Bulan –
12 Bulan
10 – 100 Jt
10 – 100 Jt TindakPidanaKejahatan
-Pengusaha yang tidak
membayarkan upah kerja
lembur pada hari libur
resmi/nasional
 Pengusaha mengganti
pekerja dari perusahaan
lain yang mogok kerja dan
melakukan
a. istirahat antara jam kerja =
sekurang-kurangnya setengah jam
setelahbekerjaselama4(empat) jam
terus menerus dan waktu istirahat
tersebuttidaktermasukjamkerja; b.
istirahat mingguan 1 (satu) minggu
atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari
kerja dalam 1 (satu) minggu; c. cuti
tahunan, sekurang-kurangnya 12
(dua belas) hari kerja setelah
pekerja/buruh yang bersangkutan
bekerja selama 12 (dua belas) bulan
secara terus menerus; dan d.
istirahatpanjangsekurang-kurangnya
2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada
tahunketujuhdankedelapanmasing-
masing 1 (satu) bulan bagi
pekerja/buruh yang telah bekerja
selama 6 (enam) tahun secara terus
meneruspadaperusahaanyangsama
dengan ketentuan pekerja/buruh
tersebut tidak berhak lagi atas
istirahattahunanannyadalam2 (dua)
tahun berjalan dan selanjutnya
berlaku untuk setiap kelipatan masa
kerja 6 (enam) tahun
 Pasal 85 ayat (3) Jo. Pasal 187
Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh yang melakukan
pekerjaan pada hari libur resmi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
wajib membayar upah kerja lembur.
4
 Pasal 144 Jo. Pasal 187
1 Bulan –
12 Bulan
1 Bulan –
12 Bulan
10 – 100 Jt
10 – 100 Jt
intimidasi/diskriminasi
terhadap pekeja yang
melakukan mogok kerja
Terhadap mogok kerja yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
140, pengusaha dilarang :
a. mengganti pekerja/buruh yang
mogok kerja dengan pekerja/buruh
lain dari luar perusahaan, atau b.
memberikan sanksi atau tindakan
balasan dalam bentuk apapun
kepada pekerja/buruh dan pengurus
serikatpekerja/serikat buruh selama
dan sesudahmelakukan mogok kerja
6 - Lembaga pelatihan kerja
swasta/perorangan
melaksanakan yang
melaksanakan pelatihan
tidak memiki izin
- Lembaga penempatan
kerja/Vendor/Perusahaan
Outsourcing yang
melalukukan pengutan
biaya terhadap pekerja
- Pengusaha yang tidak
membuatkan surat
pengangkakanbagi pekerja
/buruh PKWTT
- Perlindungan hak pekerja
 Pasal 14 ayat (2) Jo. Pasal 188
Lembaga pelatihan kerja swasta
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memperoleh izin atau
mendaftar ke instansi yang
bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan di kabupaten/kota.
 Pasal 38 ayat (2)
Lembaga penempatan tenaga kerja
swastasebagaimanadimaksuddalam
Pasal 37 ayat (1) huruf (b), hanya
dapat memungut biaya penempatan
tenaga kerja dari pengguna tenaga
kerja dan dari tenaga kerja golongan
dan jabatan tertentu.
 Pasal 63 ayat (1) Jo. Pasal 188
Dalam hal perjanjian kerja waktu
tidak tertentu dibuat secara lisan,
maka pengusaha wajib membuat
surat pengangkatan bagi
pekerja/buruh yang bersangkutan.
 Pasal 78 ayat (1) Jo. Pasal 188
5 Jt- 50 Jt
5 Jt- 50 Jt
5 Jt- 50 Jt
5 Jt- 50 Jt
TindakPidanaKejahatan
TindakPidanaKejahatan
pada saat lembur
- Perusahaantidakmembuat
peraturan perusaahaan
yang disahkan oleh
menteri/instansi terkait
- Perusahaan yang tidak
mealukan pembahruan
peraturan perusahaan
- Pengusaha yang tidak
mensosialisasikan
peraturan perusahaan
maupun perubahannya
kepada pekerja/buruh
- Pengusaha yang tidak
memberitahukan kepada
pekerja/instansi terkait
akan penutupan
perusahaan/ lock out
Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh melebihi waktu kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
77 ayat (2) harus memenuhi syarat :
a. ada persetujuan pekerja/buruh
yang bersangkutan; dan b. waktu
kerja lembur hanya dapat dilakukan
paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1
(satu) hari dan 14 (empat belas) jam
dalam 1 (satu) minggu.
 Pasal 108 ayat (1) Jo. Pasal 188
Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh sekurang-kurangnya
10 (sepuluh) orang wajib membuat
peraturan perusahaan yang mulai
berlaku setelah disahkan oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
 Pasal 111 ayat (3) Jo. Pasal 188
Masa berlaku peraturan perusahaan
paling lama 2 (dua) tahun dan wajib
diperbaharui setelah habis masa
berlakunya.
 Pasal 114 Jo. Pasal 188
Pengusaha wajib memberitahukan
dan menjelaskan isi serta
memberikan naskah peraturan
perusahaan atau perubahannya
kepada pekerja/buruh
 Pasal 148 Jo. Pasal 188
Pengusaha wajib memberitahukan
secara tertuliskepadapekerja/buruh
dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh, serta instansi yang
bertanggung jawab di bidang
5 Jt- 50 Jt
5 Jt- 50 Jt
5 Jt- 50 Jt
5 Jt- 50 Jt
TindakPidanaKejahatan
ketenagakerjaansetempat sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari kerja
sebelumpenutupanperusahaan(lock
out) dilaksanakan. 2.Pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekurang-kurangnya memuat :
a. waktu (hari, tanggal, dan jam)
dimulai dan diakhiri penutupan
perusahaan (lock out); dan b. alasan
dan sebab-sebab melakukan
penutupan perusahaan (lock out)
3. Pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh pengusaha
dan/atau pimpinan perusahaan yang
bersangkutan.

More Related Content

What's hot

Belajarserikatpekerja
BelajarserikatpekerjaBelajarserikatpekerja
Belajarserikatpekerja
adaaje
 

What's hot (17)

PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
 
Corporate Action # PHK
Corporate Action # PHKCorporate Action # PHK
Corporate Action # PHK
 
14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
 
Kumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MKKumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MK
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
 
karyawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkaryawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phk
 
hukum perburuhan
hukum perburuhanhukum perburuhan
hukum perburuhan
 
Hukum perburuhan
Hukum perburuhanHukum perburuhan
Hukum perburuhan
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
 
CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan
CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan KaryawanCONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan
CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan
 
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
Tentang upah ditinjau dari segi hukum
Tentang upah ditinjau dari segi hukum Tentang upah ditinjau dari segi hukum
Tentang upah ditinjau dari segi hukum
 
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok UsahaHubungan Kerja Kelompok Usaha
Hubungan Kerja Kelompok Usaha
 
Peraturan perusahaan sirounagro
Peraturan perusahaan sirounagroPeraturan perusahaan sirounagro
Peraturan perusahaan sirounagro
 
Belajarserikatpekerja
BelajarserikatpekerjaBelajarserikatpekerja
Belajarserikatpekerja
 
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & PekerjaPola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
Pola Hubungan Pemberi kerja & Pekerja
 

Similar to Uu no 13[1]

[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
RikoApriyanto1
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum Perburuhan
Diarta
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
dhoan Evridho
 
Rancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasa
Rancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasaRancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasa
Rancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasa
andhi dian
 
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptxPHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
ssuserd30037
 

Similar to Uu no 13[1] (20)

[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
 
Hkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanHkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaan
 
BPJS KESEHATAN.pptx
BPJS KESEHATAN.pptxBPJS KESEHATAN.pptx
BPJS KESEHATAN.pptx
 
Tugas plkh 40 kontrak drafting
Tugas plkh 40 kontrak draftingTugas plkh 40 kontrak drafting
Tugas plkh 40 kontrak drafting
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum Perburuhan
 
contoh peraturan perusahaan
contoh peraturan perusahaancontoh peraturan perusahaan
contoh peraturan perusahaan
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
alasan PHK.pdf
alasan PHK.pdfalasan PHK.pdf
alasan PHK.pdf
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
 
Rancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasa
Rancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasaRancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasa
Rancangan peraturan perusahaan cv.jogja prima perkasa
 
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal duniakasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
 
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptxPHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
Hak Dasar Pekerja[1].pptx
Hak Dasar Pekerja[1].pptxHak Dasar Pekerja[1].pptx
Hak Dasar Pekerja[1].pptx
 
Tabel Perhitungan Pesangon PP 35.pdf
Tabel Perhitungan Pesangon PP 35.pdfTabel Perhitungan Pesangon PP 35.pdf
Tabel Perhitungan Pesangon PP 35.pdf
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
Kontrak kerja
Kontrak kerja  Kontrak kerja
Kontrak kerja
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Uu no 13[1]

  • 1. No Jenis Pelanggaran Pasal Sanksi Penjara Kurungan Denda Keterangan 1 -Pengusaha/perusahaan menempatkan anak ada pekerjaan terburuk  74 Jo. 183 Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkananakpadapekerjaan- pekerjaan yang terburuk. 2. Pekerjaan-pekerjaan yang terburuk yang dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya; b. segalapekerjaanyangmemanfaatkan , menyediakan, atau menawarkan anak untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno, atau perjudian; c. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak untuk produksi dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya; dan/atau d. semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak. 3. Jenis-jenis pekerjaan yang membahaykan kesehatan, keselamatan, atau moral anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d ditetapkan dengan Keputusan Menteri. 2-5 Tahun 200-500 Jt 2 Buruh yang memasuki usia pensiun namun tidak di ikutkan dalam program pensiun 167 Ayat 5 Jo. 184  Pengusaha dapat melakukan pemutusanhubungankerja terhadap pekerja/buruhkarenamemasuki usia 1-5 Tahun 100-500 Jt
  • 2. pensiundanapabilapengusaha telah mengikutkan pekerja/buruh pada program pensiun yang iurannya dibayarpenuholehpengusaha,maka pekerja/buruh tidak berhak mendapatkan uang pesangon sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3), tetapi tetap berhak atas uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4). 2. Dalam hal besarnya jaminan atau manfaat pensiun yang diterima sekaligus dalam program pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata lebih kecil daripada jumlah uang pesangon2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4), maka selisihnyadibayarolehpengusaha. 3. Dalam hal pengusaha telah mengikutsertakan pekerja/buruh dalam program pensiun yang iurannya/preminya dibayar oleh pengusaha dan pekerja/buruh, maka yang diperhitungkan dengan uang pesangon yaitu uang pensiun yang premi/iurannya dibayar oleh pengusaha. 4. Ketentuan sebagaimanadimaksudpadaayat(1), (2), dan ayat (3) dapat diatur lain
  • 3. dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. 5. Dalam hal pengusaha tidak mengikutsertakan pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja karena usia pensiun pada program pensiun maka pengusaha wajib memberikan kepada pekerja/buruh uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4). 6. Hak atas manfaat pensiun sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) tidak menghilangkan hak pekerja/buruh atas jaminan hari tua yang bersifat wajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3 -Menggunakan tenaga kerja asing - Mempekerjakan anak di bawah umur (13-15) - Hak untuk pekerja anak  Pasal 42 ayat (1) Jo. Pasal 185 Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk. dan  Pasal 42 ayat (2) Jo. Pasal 185 Pemberi kerja orang perseorangan dilarang memperkerjakan tenaga kerja asing.  Pasal 68 Jo. Pasal 185 Pengusaha dilarang mempekerjakan anak 1-4 Tahun 1-4 Tahun 1-4 100-400 Jt 100-400 Jt 100-400 Jt TindakPidanaKejahatan
  • 4. - Hak buruh untuk melaksanakan ibadah - Cuti melahirkan dan keguguran  Pasal 69 Ayat 2 Jo. Pasal 185 Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan sebagaimana dimkasud pasal 69 Ayat 1 harus memenuhi persyaratan : a. izin tertulis dari orang tua atau wali; b. perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali; c. waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam; d. dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah; e. keselamatan dan kesehatankerja; f. adanya hubungan kerja yang jelas; dan g. menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Pasal 80 Jo. Pasal 185 Pengusaha wajib memberikan kesempatanyangsecukupnyakepada pekerja/buruh untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.  Pasal 82 Jo. Pasal 185 Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai Tahun 1-4 Tahun 1-4 Tahun 1-4 Tahun 100-400 Jt 100-400 Jt 100-400 Jt
  • 5. - Upah dibawah UMP/UMK - Menghalang-halangi mogok kerja - penangkapan dan/atau penahanan terhadap pekerja/buruh dan pengurus serikat pekerja/serikat buruh yang melakukan mogok - Mempekerjakan kembali Pekerja yang sedang menjalani proses pengadilan - Hak pekerja yang ter PHK dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.  Pasal 90 ayat (1) Jo. Pasal 185 Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang ditetapkan peraturanperundang-undangan yang berlaku.  Pasal 143 Ayat (1) Jo. Pasal 185 Siapapun tidak dapat menghalang- halangi pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh untuk menggunakan hak mogok kerja yang dilakukan secara sah, tertib, dan damai.  Pasal 143 Ayat (2) Siapapun dilarang melakukan penangkapan dan/atau penahanan terhadap pekerja/buruh dan pengurus serikat pekerja/serikat buruh yang melakukan mogok kerja secara sah, tertib, dan damai sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.  Pasal 160 ayat (4) Jo. Pasal 185 Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (3) berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan tidak bersalah, maka pengusaha wajib 1-4 Tahun 1-4 Tahun 1-4 Tahun 100-400 Jt 100-400 Jt 100-400 Jt 100-400 Jt TindakPidanaKejahatan TindakPidanaKejahatan
  • 6. akibat proses pidana mempekerjakan pekerja/buruh kembali.  Pasal 160 ayat (7) Jo. Pasal 185 Pengusaha wajib membayar kepada pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (5), uang penghargaan masa kerja1 (satu) kali ketentuanPasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4). 1-4 Tahun 1-4 Tahun 100-400 Jt 4 - Perlindungan terhdap perkerja sejak recruitmen hingga penempatan kerja - Hak memperoleh perlindungan(kesejahteraan , keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja. - Pengusaha/ Perusahaan yang tidak memberikan upah  Pasal 35 ayat (2) Jo. Pasal 186 Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan perlindungan sejak rekruitmen sampai penempatan tenaga kerja.  Pasal 35 ayat (3) Jo. Pasal 186 Pemberi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.  Pasal 93 ayat (2) Jo. Pasal 186 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku, dan pengusaha wajib membayar upah 1 Bulan – 4 Tahun 1 Bulan – 4 Tahun 1 Bulan – 4 Tahun 10 -400 Jt 10 -400 Jt 10 -400 Jt
  • 7. apabila : a. pekerja/buruhsakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan; b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan; c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia; d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban terhadap negara; e. pekerja/buruh tidakdapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya; f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaanyangtelahdijanjikantetapi pengusahatidakmempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha; g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat; h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan pengusaha; dan i.
  • 8. - Pekerja berhak mogok bekerja akibat gagal perundingan - Mengajak pekerja/buruh mogok tidak sesuai prosedur pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.  Pasal 137 Jo. Pasal 186 Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan secara sah, tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan  Pasal 138 ayat (1) Jo. Pasal 186 Pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh yang bermaksud mengajak pekerja/buruh lain untuk mogok kerja pada saat mogok kerja berlangsung dilakukan dengan tidak melanggar hukum. 1 Bulan – 4 Tahun 1 Bulan – 4 Tahun 10 -400 Jt 10 - 400 Jt TindakPidanaKejahatan 5  Lembaga penemptan kerja/vendor yang tidak memiliki izin tertulis dari menteri/ pejabat yang ditunjuj  Pengusaha/Perusahaan yang memberikan jabatan kepapa TKA tidak  sesuai standar kompetensi  Perusahaan yang tidak menyertakan pendamping TKI bagi TKA karena keahliannya serta tidak melaksanakan pelatihan/ pendidikan untuk TKI yang sesuai kualifikasi jabatan  Pasal 37 ayat (2) Jo. Pasal 187 Lembaga penempatan tenaga kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (b) dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.  Pasal 44 ayat (1) Jo. Pasal 187 Pemberi tenaga kerja asing wajib menaati ketentuanmengenaijabatan dan standar kompetensi yang berlaku.  Pasal 45 ayat (1) Jo. Pasal 187 Pemberi tenaga kerja asing wajib : a. Menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakanuntukalihteknologidan 1 Bulan – 12 Bulan 1 Bulan – 12 Bulan 1 Bulan – 12 Bulan 10 – 100 Jt 10 – 100 Jt 10 – 100 Jt TindakPidanaKejahatan TindakPidanaKejahatan
  • 9. TKA  Perusahaan yang tidak memeberikanperlindungan terhdappekerjapenyadang disabilitas/cacat  Pengusaha yang mempekerjakan anak tidak memenuhi syarat  Pengusaha yang tidak memberikan perlindungan bagi perempuan alihkeahlian dari tenaga kerja asing ; dan b. Melaksanakanpendidikandan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf (a) yang sesuai dengan kualifikasi jabatanyangdidudukioleh tenaga kerja asing.  Pasal 67 ayat (1) Jo. Pasal 187 Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya. 2. Pemberian perlindungansebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku  Pasal 71 ayat (2) Jo. Pasal 187 Pengusaha yang mempekerjakan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi syarat : a. di bawah pengawasan langsung dari orang tua atau wali; b. waktu kerja paling lama 3 (tiga) jam sehari; dan c. kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu perkembangan fisik, mental, sosial, dan waktu sekolah.  Pasal 76 Jo. Pasal 187 1. Pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang dari 18 (delapan belas) tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 s.d. 07.00 2. Pengusaha dilarang mempekerjakan 1 Bulan – 12 Bulan 1 Bulan – 12 Bulan 1 Bulan – 12 Bulan 10 – 100 Jt 10 – 100 Jt 10 – 100 Jt TindakPidanaKejahatan
  • 10.  Pengusaha yang tidak memberika upah di waktu lembur  Pengusaha yang tidak memberikan ksempatan cuti bagi pekerja pekerja/buruh perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 s.d. 07.00. 3. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan antara pukul 23.00 s.d pukul 07.00 wajib : a. memberikan makanan dan minuman bergizi; dan b. menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja 4. Pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja/buruh perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara pulu 23.00 s.d pukul 05.00 5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) diatur dengan Keputusan Menteri.  Pasal 78 ayat (2) Jo. Pasal 187 Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membayar upah kerja lembur. 3  Pasal 79 ayat (1) dan ayat (2) Jo. Pasal 187 Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh Waktu istirahatdancuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : 1 Bulan – 12 Bulan 1 Bulan – 12 Bulan 10 – 100 Jt 10 – 100 Jt TindakPidanaKejahatan
  • 11. -Pengusaha yang tidak membayarkan upah kerja lembur pada hari libur resmi/nasional  Pengusaha mengganti pekerja dari perusahaan lain yang mogok kerja dan melakukan a. istirahat antara jam kerja = sekurang-kurangnya setengah jam setelahbekerjaselama4(empat) jam terus menerus dan waktu istirahat tersebuttidaktermasukjamkerja; b. istirahat mingguan 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; c. cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan d. istirahatpanjangsekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahunketujuhdankedelapanmasing- masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus meneruspadaperusahaanyangsama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahattahunanannyadalam2 (dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun  Pasal 85 ayat (3) Jo. Pasal 187 Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan pada hari libur resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib membayar upah kerja lembur. 4  Pasal 144 Jo. Pasal 187 1 Bulan – 12 Bulan 1 Bulan – 12 Bulan 10 – 100 Jt 10 – 100 Jt
  • 12. intimidasi/diskriminasi terhadap pekeja yang melakukan mogok kerja Terhadap mogok kerja yang dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, pengusaha dilarang : a. mengganti pekerja/buruh yang mogok kerja dengan pekerja/buruh lain dari luar perusahaan, atau b. memberikan sanksi atau tindakan balasan dalam bentuk apapun kepada pekerja/buruh dan pengurus serikatpekerja/serikat buruh selama dan sesudahmelakukan mogok kerja 6 - Lembaga pelatihan kerja swasta/perorangan melaksanakan yang melaksanakan pelatihan tidak memiki izin - Lembaga penempatan kerja/Vendor/Perusahaan Outsourcing yang melalukukan pengutan biaya terhadap pekerja - Pengusaha yang tidak membuatkan surat pengangkakanbagi pekerja /buruh PKWTT - Perlindungan hak pekerja  Pasal 14 ayat (2) Jo. Pasal 188 Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperoleh izin atau mendaftar ke instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota.  Pasal 38 ayat (2) Lembaga penempatan tenaga kerja swastasebagaimanadimaksuddalam Pasal 37 ayat (1) huruf (b), hanya dapat memungut biaya penempatan tenaga kerja dari pengguna tenaga kerja dan dari tenaga kerja golongan dan jabatan tertentu.  Pasal 63 ayat (1) Jo. Pasal 188 Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan.  Pasal 78 ayat (1) Jo. Pasal 188 5 Jt- 50 Jt 5 Jt- 50 Jt 5 Jt- 50 Jt 5 Jt- 50 Jt TindakPidanaKejahatan TindakPidanaKejahatan
  • 13. pada saat lembur - Perusahaantidakmembuat peraturan perusaahaan yang disahkan oleh menteri/instansi terkait - Perusahaan yang tidak mealukan pembahruan peraturan perusahaan - Pengusaha yang tidak mensosialisasikan peraturan perusahaan maupun perubahannya kepada pekerja/buruh - Pengusaha yang tidak memberitahukan kepada pekerja/instansi terkait akan penutupan perusahaan/ lock out Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) harus memenuhi syarat : a. ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan; dan b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.  Pasal 108 ayat (1) Jo. Pasal 188 Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.  Pasal 111 ayat (3) Jo. Pasal 188 Masa berlaku peraturan perusahaan paling lama 2 (dua) tahun dan wajib diperbaharui setelah habis masa berlakunya.  Pasal 114 Jo. Pasal 188 Pengusaha wajib memberitahukan dan menjelaskan isi serta memberikan naskah peraturan perusahaan atau perubahannya kepada pekerja/buruh  Pasal 148 Jo. Pasal 188 Pengusaha wajib memberitahukan secara tertuliskepadapekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh, serta instansi yang bertanggung jawab di bidang 5 Jt- 50 Jt 5 Jt- 50 Jt 5 Jt- 50 Jt 5 Jt- 50 Jt TindakPidanaKejahatan
  • 14. ketenagakerjaansetempat sekurang- kurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelumpenutupanperusahaan(lock out) dilaksanakan. 2.Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat : a. waktu (hari, tanggal, dan jam) dimulai dan diakhiri penutupan perusahaan (lock out); dan b. alasan dan sebab-sebab melakukan penutupan perusahaan (lock out) 3. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh pengusaha dan/atau pimpinan perusahaan yang bersangkutan.