SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
PENGANTAR
KESELAMATAN & KESEHATANKERJA (K3)
Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Keilmuan
PENYEBAB KECELAKAAN :
A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)
B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
TINDAKANTIDAK AMAN
Adalahsuatupelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang
memberikanpeluang terhadap terjadinyakecelakaan
KONDISI TIDAK AMAN
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang
mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN ?
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
 TIDAK ADA KEMAUAN
 FAKTOR KELELAHAN
 JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
 GANGGUAN MENTAL
 KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
 Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
 Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn
kecepatan yg tidak
semestinya
 Membuat Alat
Pengaman tidak
berfungsi
 Lalai menggunakan
APD
 Mengangkat barang
dengan cara yg salah
 Mengambil posisi pada
tempat yang berbahaya
 Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
 Lalai memberikan
peringatan atau lupa
mengamankan tempat
kerja
 Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
 Memaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakit
 Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
 Pelindung atau
pembatas/pengaman
yang tidak memadai
 Peralatan/ perkakas
dan bahan yang rusak
tetap digunakan
 Penempatan barang
yang salah
 Sistem peringatan
yang tidak memadai
 Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
 Kebersihan lingkungan
kerja yang jelek
 Polusi udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)
 Kebisingan yang
berlebihan
 Pemaparan Radiasi
 Ventilasi yang tidak
memadai
 Penerangan yang tidak
memadai
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
TAK
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
KERUGIAN
PENYEBAB DAN AKIBAT
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG INSIDEN
KERUGIAN
• MANUSIA
• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
INSIDEN
l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak
l STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
l FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
l FALL ON jatuh di tempat yang datar
l CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
l CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
l CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk
l CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
l OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
l EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
l EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
LANGSUNG
l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
l APD KURANG, TIDAK LAYAK
l PERALATAN RUSAK
l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
l SISTEM PERINGATAN KURANG
l BAHAYA KEBAKARAN
l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
l KEBISINGAN
l TERPAPAR RADIASI
l TEMPERATUR EXTRIM
l PENERANGAN TIDAK LAYAK
l VENTILASI TIDAK LAYAK
l LINGKUNGAN TIDAK AMAN
l OPERASI TANPA OTORISASI
l GAGAL MEMPERINGATKAN
l GAGAL MENGAMANKAN
l KECEPATAN TIDAK LAYAK
l MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
l PAKAI ALAT RUSAK
l PAKAI APD TIDAK LAYAK
l PEMUATAN TIDAK LAYAK
l PENEMPATAN TIDAK LAYAK
l MENGANGKAT TIDAK LAYAK
l POSISI TIDAK AMAN
l SERVIS ALAT BEROPERASI
l BERCANDA, MAIN-MAIN
l MABOK ALKOHOL, OBAT
l GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
DASAR
l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
l ENGINEERING
l PENGADAAN (PURCHASING)
l KURANG PERALATAN
l MAINTENANCE
l STANDAR KERJA
l SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
l KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
l STRESS MENTAL
l KURANG PENGETAHUAN
l KURANG KEAHLIAN
l MOTIVASI TIDAK LAYAK
FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA
LEMAHNYA
KONTROL KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG INSIDEN
LACK
OF
CONTROL
l PROGRAM TIDAK SESUAI
l STANDARD TIDAK SESUAI
l KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
LEMAHNYA PENGENDALIAN
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja
Lingkunga
n kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang baik,
temperature extremes
debu, gas, uap,
asap, kabut, dll.
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll
Faktor Fisika
Faktor Biologi
Faktor Ergonomi
Faktor Kimia
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
1). Faktor Fisika
a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan
(Illumination)
e. Getaran
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
 Trauma akustik: kerusakan gendang
telinga secara mendadak, karena energi
suara yg berlebihan
 Ketulian sementara
 Ketulian menetap
 Gangguan komunikasi
 Gangguan psikologi
 Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri
dari: transmision los material, damping material,
absorbent material, vibration isolator, mufflers dan
sealents
• Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
• Merawat mesin secara teratur
• Rotasi pekerjaan
• Ruang kontrol
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
• Pemeriksaan kesehatan
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
• Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20
dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGAN
Waktu
pemajanan /
Hari
Intensitas
kebisingan
(dB.A )
Waktu
pemajanan /
hari
Intensitas
Kebisingan
(dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
 Sumber panas: matahari, tanur, dapur,
genset, boiler, bejana uap, lighting
 Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas
tubuh, kec.udara, kelembaban udara
 Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius,
selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5
derajat Celcius
 Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
IKLIM KERJA
NAB Iklim Kerja
 Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200
Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350
Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500
Pengaturan waktu kerja setiap jam
ISBB (0C)
Beban kerja
Waktu kerja Waktu
istirahat
Ringan sedan
g
berat
Kerja terus
menerus
(8 jam sehari)
- 30.0 26.7 25.0
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
 Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu
timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak
gatal karena terganggunya fungsi kelenjar
keringat
 Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti
otot kejang dan sakit, terutama otot anggota
badan atas dan bawah
 Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan
cairan dan elektrolit
 Heat stroke yaitu heat stress yang paling
berat, mengakibatkan thermoregulatory
Dampak Iklim Kerja yang
Buruk
 Pengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
 Isolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilation
 Localized cooling at work station
 Ventilasi umum
 Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala
dan secraa khusus.
 Pengadaan air minum harus disediakan dalam
jumlah yang memadai
 Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
 Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
 Alat Pelindung Diri
• Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian
 Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
 Tujuan:
• Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
• Menurunkan kadar kontaminan di udara
 NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Ventilasi
 Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata
 Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Penerangan
 Kelelahan mata & berkurangnya daya,
serta efisiensi kerja
 Kelemahan mental
 Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala
disekitar mata
 Kerusakan indera mata
 Dapat mengakibatkan kecelakaan
Dampak Penerangan yang
Buruk
 Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
 Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
Dampak Getaran :
 Kelainan peredaran darah dan syaraf
 Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
Getaran
 Pengendalian Getaran
• Dipasang bantalan berupa karet atau pegas
pd alat/mesin
• Penggantian komponen mesin yg sdh aus
• Penguatan baut/ikatan yg longgar
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik
kuadrat (m/det 2)
Grafitasi
(G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
NAB GETARAN
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
2). Faktor Kimia
 Bahan Kimia : semua bahan baku yg
digunakan dlm proses produksi dan atau
proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi
dan atau proses kerja
 Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan
 Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat
berasal dari debu rokok, debu logam, debu
mineral (silika, asbes).
 Cair : misalnya semprotan pembasmi
seranggga.
 Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis
bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi
pemaparan dengan cara sebagai berikut :
 Substitusi
 Otomatisasi
 Isolasi Sumber Kontaminan
 Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
 Ventilasi
3). Faktor Biologi
 Virus
 Bakteri
 Jamur
 Cacing
 Microorganisme yang dapat berinteraksi
dengan manusia adalah : Bakteri,
Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi
tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi
CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE
DALAM TUBUH
1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan
 Pengendalian Faktor Biologi
1.Gunakan peralatan yang bersifat
melindungi dari bahaya kontak
langsung (safety equipment and facility
design)
2.Peran pekerja dalam pengendalian
bahaya di tempat kerja (worker initiated
workplace controls)
3.Bekerja/teknik dengan azas kehati –
hatian (carefully executed techniques)
4.Gunakan alat pelindung diri
4). Faktor Psikologi
 Stress kerja, karena :
- Hubungan dengan orang
(Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan
kerja
5). Faktor Ergonomi
 Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Tata Letak
 Beban Kerja
Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)
Bahaya Penyebab Effect Rincian
Defisiensi
oksigen
-Api (pengelasan)
-O2 digunakan bakteria
-Akumulasi berbagai gas
Pekerja dapat lemas
mendadak
Udara normal kadar O2
>18%
<18% berbahaya
Gas beracun -Carbon monoksida,
-Hydrogen sulfida,
-Sulfur dioksida
Iritasi mata, hidung,
tenggorok Menyebabkan
sakit dan mati Pekerja
lemas
Sementara gas beracun
tidak berbau
Tidak dapat dideteksi
Gas mudah
terbakar
-Termasuk bahan bakar
-Solven
Dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan
Beberapa gas mudah
terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata
Toksisitas sistemik
-
Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas
Pusing
Efek dapat dipercepat bila
ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi
Hearing loss
Efek tergantung intensitas,
frekuensi dan durasi
Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit
Bahaya Penyebab Effect A.P.D.
BAHAN
KIMIA
-solvent
-kulit menjadi merah
- nyeri
- Melepuh
sarung tangan karet, vinyl
atau neoprene untuk
-asam (mis: air keras
aki =H2SO4,
-air keras patri =HCl
cacat, melepuh, luka
kerusakan paru (untuk
asam yang menguap
seperti HCl)
gunakan sarung tangan
tahan asam
gunakan pelindung
pernapasan
-caustics (soda api) Cacat melepuh luka
gunakan cream pelindung
sarung tangan
TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO
1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering
4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD
SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :
 TEGANGAN
 ARUS
 WAKTU dan
 KONDISI BADAN MANUSIANYA.
LISTRIK
• Pembebanan lebih
• Sambungan tidak sempurna
• Perlengkapan tidak standar
• Pembatas arus tidak sesuai
• Kebocoran isolasi
• Sambaran petir
KEBAKARAN KARENA LISTRIK
Tegangan Sentuh Waktu Maksimum
(Volt) Yang Diijinkan (Detik)
50
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
TABLE
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
£ ~
NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
1 1 mA Menimbulkan kejutan kecil pada
badan sehingga Tidak berbahaya
(Aman).
10 menit
2 2 mA Mulai terasa kejang pada bagian
badan yg awal dialiri arus listrik,
rasa kejang akan hilang
memerlukan waktu beberapa
hari.
30 detik
3 5 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yg
cukup tinggi pada otot badan yg awal
dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan pengobatan.
20 detik
NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
4 10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup
tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka)
shg terasa sakit yang hebat, untuk
penyembuhan memerlukan waktu untuk
istirahat dan pengobatan.
10 detik
5 15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup
tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan
terjadinya pengerutan sebagian otot organ
tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg
berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang
karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut
terganggu, untuk penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup dan pengobatan,
kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian
badan.
5 detik
NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
6 20 mA Menyebabkan terjadinya pengerutan
pada otot badan yang cukup hebat
khususnya jantung, sehingga darah ke
otak berhenti sesaat yg mengakibatkan
KESADARAN HILANG, maka untuk
melepaskan sentuhan aliran listrik
diperlukan bantuan orang lain.
2 detik
7 30 mA Menyebabkan pengerutan otot badan
sangat hebat , jika tak tertolong
kemungkinan cacat fungsi tetap.
1 detik
8 40 mA SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang
dialiri listrik.
0,2 detik
CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere
Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
4/12/2023
APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????
Tegangan sentuh yang berbahaya:
 > 50 V di ruang normal,
 > 25 V di ruangan lembab
 Daya > 100 Watt
Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV Jarak (cm)
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan
pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet).
Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain
kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga
diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan
sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai
terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang
dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
Instalasi Listrik Ketel Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak
diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung
karet atau berperisai logam fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka
bagian logam dari ketel uap harus dibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet
dan berperisai logam
BUDAYA KERJA YANG HARUS
DIKEMBANGKAN
MENINGKATKAN :
1. KINERJA PERUSAHAAN
2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”
NILAI-NILAI BUDAYA KERJA
 Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa
yang diucapkan.
 Profesionalisme
 Kepuasan konsumen
 Keteladanaan
CIRI-CIRI PROFESIONAL
 Memiliki keahlian khusus dibidangnya
 Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut
dalam praktek
 Bekerja berdasarkan SOP
 Mencari cara untuk membuat berbagai hal
menjadi lebih mudah
 Antisipasi dan inisiatif
 Memahami orang yang dilayani
 Bertanggung jawab
BUDAYA KERJA
 SEMANGAT KERJA
 PROFESIONALISME
 MEMILIKI SIFAT ULET
 ASPEK KETELADANAN
 SUKA MENOLONG
 BEKERJA SECARA OPTIMAL
 KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
 INOVATIF DAN KREATIF
 SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN
 POSITIF THINKING
 LOYALITAS
SEMANGAT KERJA
 Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur
 Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan
dapat dipercaya
 Kerja adalah kesempatan penampilan diri
kompak dan sinergi
 Kerja adalah ibadah
 Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif
 Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban
 Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong
PROFESIONALISME
 Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap
perusahaan
 Peduli dan tanggung jawab
 Rasa memiliki
SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI
 Tidak mudah putus asa dalam melakukan
pekerjaan
 Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan dan kendala
ASPEK KETELADANAN
 Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja
memiliki standar moral yang tinggi
 Aspek prestasi kerja
 Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi
sesama pekerja
 Aspek penampilan
SUKA MENOLONG
 Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila
dibutuhkan
 Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan
penyelesaian pekerjaan
 Membagi informasi dan pengalaman yang
bermanfaat
BEKERJA SECARA OPTIMAL
 Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan
dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja
 Meningkat hasil kerja diatas standar
 Menjalankan proses kerja dengan cermat dan
teliti
KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
 Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP
 Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
waktu yang ditetapkan
INOVATIF
 Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-
ide dan metode-metode baru
 Mencari metode yang lebih baik yang ada pada
saat ini
 Mengimplementasikan metode-metode terbaru
untuk menghadapi daya saing
KREATIF
 Mencari jalan keluar terhadap permasalahan
 Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan
seefisien mungkin
SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN
 Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-
sungguh, konsentrasi penuh dan fokus
 Berpikir sebelum memulai pekerjaan
 Melakukan detail pekerjaan dengan benar
TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN
 Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan
pekerjaan
 Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan
secara menyeluruh
 Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
POSITIVE THINKING
 Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas
 Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif
 Tidak berprasangka atau melakukan penilaian
buruk terhadap rekan kerja dan atasannya
LOYALITAS
 Membela/cinta terhadap perusahaan
 Mempertahankan apabila ada gangguan
 Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan
perusahaan
NAB.ppt

More Related Content

Similar to NAB.ppt

Kecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdfKecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdfLutfi419753
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptNurElyani2
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)shazli setiawan
 
bahan ajar telkom university
bahan ajar telkom university bahan ajar telkom university
bahan ajar telkom university aanansor
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaAl Marson
 
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITYBAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITYaanansor
 
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY aanansor
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3otegra
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerjaWinarso Arso
 
Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx
Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptxKeselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx
Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptxSCARekrutment
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptSriMahardika3
 

Similar to NAB.ppt (20)

Kecelakaan_Kerja_ppt.pptx
Kecelakaan_Kerja_ppt.pptxKecelakaan_Kerja_ppt.pptx
Kecelakaan_Kerja_ppt.pptx
 
Kecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdfKecelakaan Kerja 1.pdf
Kecelakaan Kerja 1.pdf
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
bahan ajar telkom university
bahan ajar telkom university bahan ajar telkom university
bahan ajar telkom university
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
1992631
19926311992631
1992631
 
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITYBAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR TELKOM UNIVERSITY
 
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
BAHAN AJAR PK&E TELKOM UNIVERSITY
 
K3
K3K3
K3
 
KD 1. K3.pptx
KD 1. K3.pptxKD 1. K3.pptx
KD 1. K3.pptx
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
01. keselamatan kerja
01. keselamatan kerja01. keselamatan kerja
01. keselamatan kerja
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja
 
K3
K3K3
K3
 
Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx
Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptxKeselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx
Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx
 
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).pptBasic HSE Training - ED(lama).ppt
Basic HSE Training - ED(lama).ppt
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

NAB.ppt

  • 1. PENGANTAR KESELAMATAN & KESEHATANKERJA (K3) Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja Keilmuan PENYEBAB KECELAKAAN : A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN (BERBAHAYA) B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
  • 2. Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??
  • 3. TINDAKANTIDAK AMAN Adalahsuatupelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikanpeluang terhadap terjadinyakecelakaan KONDISI TIDAK AMAN Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
  • 4. KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ?  KURANG PENGETAHUAN  KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN  TIDAK ADA KEMAUAN  FAKTOR KELELAHAN  JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI  GANGGUAN MENTAL  KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
  • 5. PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION)  Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang  Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya  Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi  Lalai menggunakan APD  Mengangkat barang dengan cara yg salah  Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya  Membetulkan mesin dalam keadaan jalan  Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja  Bersenda gurau tidak pada tempatnya  Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit  Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman
  • 6. KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION)  Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai  Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan  Penempatan barang yang salah  Sistem peringatan yang tidak memadai  Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan  Kebersihan lingkungan kerja yang jelek  Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.)  Kebisingan yang berlebihan  Pemaparan Radiasi  Ventilasi yang tidak memadai  Penerangan yang tidak memadai
  • 7. LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN KERUGIAN PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
  • 8. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN • MANUSIA • PERALATAN • MATERIAL • LINGKUNGAN
  • 9. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN INSIDEN l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak l STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak l FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi l FALL ON jatuh di tempat yang datar l CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing l CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar l CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk l CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin l OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar l EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan l EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
  • 10. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN SEBAB LANGSUNG l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK l APD KURANG, TIDAK LAYAK l PERALATAN RUSAK l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS l SISTEM PERINGATAN KURANG l BAHAYA KEBAKARAN l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG l KEBISINGAN l TERPAPAR RADIASI l TEMPERATUR EXTRIM l PENERANGAN TIDAK LAYAK l VENTILASI TIDAK LAYAK l LINGKUNGAN TIDAK AMAN l OPERASI TANPA OTORISASI l GAGAL MEMPERINGATKAN l GAGAL MENGAMANKAN l KECEPATAN TIDAK LAYAK l MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI l PAKAI ALAT RUSAK l PAKAI APD TIDAK LAYAK l PEMUATAN TIDAK LAYAK l PENEMPATAN TIDAK LAYAK l MENGANGKAT TIDAK LAYAK l POSISI TIDAK AMAN l SERVIS ALAT BEROPERASI l BERCANDA, MAIN-MAIN l MABOK ALKOHOL, OBAT l GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN
  • 11. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN SEBAB DASAR l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN l ENGINEERING l PENGADAAN (PURCHASING) l KURANG PERALATAN l MAINTENANCE l STANDAR KERJA l SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN l KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI l STRESS MENTAL l KURANG PENGETAHUAN l KURANG KEAHLIAN l MOTIVASI TIDAK LAYAK FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA
  • 12. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN LACK OF CONTROL l PROGRAM TIDAK SESUAI l STANDARD TIDAK SESUAI l KEPATUHAN TERHADAP STANDAR LEMAHNYA PENGENDALIAN
  • 13. Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja Beban kerja Lingkunga n kerja Kapasitas kerja -Fisik -Mental - Ketrampilan - Kesegaran jasmani & rohani - Status kesehatan/gizi - Usia - Jenis kelamin - Ukuran tubuh -Fisik -Kimia -Biologi -Ergonomi -Psikologi
  • 14. Upaya perlindungan kepada : • Tenaga Kerja • Orang Lain Dari potensi bahaya yang berasal dari : 1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi 2. Lingkungan kerja 3. Sifat pekerjaan 4. Cara kerja 5. Proses produksi TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA
  • 15. bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes debu, gas, uap, asap, kabut, dll. Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll virus, bakteri, jamur, parasites, insects, dll Faktor Fisika Faktor Biologi Faktor Ergonomi Faktor Kimia Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
  • 16. 1). Faktor Fisika a. Kebisingan (Noise) b. Iklim Kerja c. Ventilasi d. Penerangan (Illumination) e. Getaran
  • 17. KEBISINGAN Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB Dampak Kebisingan :  Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihan  Ketulian sementara  Ketulian menetap  Gangguan komunikasi  Gangguan psikologi
  • 18.  Pengendalian Kebisingan Dilakukan dengan cara antara lain : • Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari: transmision los material, damping material, absorbent material, vibration isolator, mufflers dan sealents • Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin • Merawat mesin secara teratur • Rotasi pekerjaan • Ruang kontrol • Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan • Pemeriksaan kesehatan • Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan) • Alat Pelindung Diri - Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA - Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
  • 19. NAB KEBISINGAN Waktu pemajanan / Hari Intensitas kebisingan (dB.A ) Waktu pemajanan / hari Intensitas Kebisingan (dB.A ) 8 jam 85 28,12 detik 115 4 jam 88 14,06 detik 118 2 jam 91 7,03 detik 121 1 jam 94 3,52 detik 124 30 menit 97 1,76 detik 127 15 menit 100 0,88 detik 130 7,5 menit 103 0,44 detik 133 3,75 menit 106 0,22 detik 136 1,88 menit 109 0,11 detik 139 0,94 menit 112 Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
  • 20.  Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting  Tekanan panas dipengaruhi: sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udara  Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius  Kelembaban udara yg baik : 65 - 95% IKLIM KERJA
  • 21. NAB Iklim Kerja  Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Pengaturan waktu kerja setiap jam ISBB (0C) Beban kerja Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedan g berat Kerja terus menerus (8 jam sehari) - 30.0 26.7 25.0 75% 25% 30.6 28.0 25.9 50% 50% 31.4 29.4 27.9 25% 75% 32.2 31.1 30.0
  • 22.  Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat  Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah  Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit  Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory Dampak Iklim Kerja yang Buruk
  • 23.  Pengendalian Tekanan Panas Dilakukan dengan cara antara lain :  Isolasi Sumber Panas  Local exhaust ventilation  Localized cooling at work station  Ventilasi umum  Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.  Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai  Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan  Pengaturan lamanya kerja dan istirahat  Alat Pelindung Diri • Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian
  • 24.  Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerja  Tujuan: • Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyaman • Menurunkan kadar kontaminan di udara  NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung) Ventilasi
  • 25.  Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gas d. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedip f. pencahayaannya rata  Sumber penerangan : a. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkuri Penerangan
  • 26.  Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja  Kelemahan mental  Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata  Kerusakan indera mata  Dapat mengakibatkan kecelakaan Dampak Penerangan yang Buruk
  • 27.  Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan)  Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2  Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2 Dampak Getaran :  Kelainan peredaran darah dan syaraf  Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai dengan mati rasa Getaran
  • 28.  Pengendalian Getaran • Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin • Penggantian komponen mesin yg sdh aus • Penguatan baut/ikatan yg longgar Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek dominan per hari kerja Meter per detik kuadrat (m/det 2) Grafitasi (G) 4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40 2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61 1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81 kurang dari 1 jam 12 1.22 NAB GETARAN Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
  • 29. 2). Faktor Kimia  Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja  Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan  Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).  Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
  • 30.  Pengendalian Faktor Kimia Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut :  Substitusi  Otomatisasi  Isolasi Sumber Kontaminan  Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)  Ventilasi
  • 31. 3). Faktor Biologi  Virus  Bakteri  Jamur  Cacing  Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
  • 32. Bahaya faktor Biologi : • Menimbulkan infeksi akut/ kronis • Parasit dalam tubuh. • Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh. • Menimbulkan reaksi alergi. • Menimbulkan iritasi CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH 1. Inhalasi (pernafasan) 2. Digesti (pencernaan) 3. Kontak di kulit, mata, hidung dan
  • 33.  Pengendalian Faktor Biologi 1.Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety equipment and facility design) 2.Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace controls) 3.Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully executed techniques) 4.Gunakan alat pelindung diri
  • 34. 4). Faktor Psikologi  Stress kerja, karena : - Hubungan dengan orang (Relationship) - Hubungan dengan pekerjaan - Hubungan dengan lingkungan kerja
  • 35. 5). Faktor Ergonomi  Posisi Kerja  Cara Kerja  Tata Letak  Beban Kerja
  • 36.
  • 37. Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas) Bahaya Penyebab Effect Rincian Defisiensi oksigen -Api (pengelasan) -O2 digunakan bakteria -Akumulasi berbagai gas Pekerja dapat lemas mendadak Udara normal kadar O2 >18% <18% berbahaya Gas beracun -Carbon monoksida, -Hydrogen sulfida, -Sulfur dioksida Iritasi mata, hidung, tenggorok Menyebabkan sakit dan mati Pekerja lemas Sementara gas beracun tidak berbau Tidak dapat dideteksi Gas mudah terbakar -Termasuk bahan bakar -Solven Dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan Beberapa gas mudah terbakar uapnya juga beracun Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata Toksisitas sistemik - Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Pusing Efek dapat dipercepat bila ventilasi burukPelindung panas thd muka dan tubuh tidak sesuai Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi Hearing loss Efek tergantung intensitas, frekuensi dan durasi
  • 38. Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit Bahaya Penyebab Effect A.P.D. BAHAN KIMIA -solvent -kulit menjadi merah - nyeri - Melepuh sarung tangan karet, vinyl atau neoprene untuk -asam (mis: air keras aki =H2SO4, -air keras patri =HCl cacat, melepuh, luka kerusakan paru (untuk asam yang menguap seperti HCl) gunakan sarung tangan tahan asam gunakan pelindung pernapasan -caustics (soda api) Cacat melepuh luka gunakan cream pelindung sarung tangan
  • 39. TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO 1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering 4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD
  • 40. SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :  TEGANGAN  ARUS  WAKTU dan  KONDISI BADAN MANUSIANYA. LISTRIK
  • 41. • Pembebanan lebih • Sambungan tidak sempurna • Perlengkapan tidak standar • Pembatas arus tidak sesuai • Kebocoran isolasi • Sambaran petir KEBAKARAN KARENA LISTRIK
  • 42. Tegangan Sentuh Waktu Maksimum (Volt) Yang Diijinkan (Detik) 50 50 5 75 1 90 0.5 110 0.2 150 0.1 220 0.05 280 0.03 TABLE TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC) £ ~
  • 43. NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 1 1 mA Menimbulkan kejutan kecil pada badan sehingga Tidak berbahaya (Aman). 10 menit 2 2 mA Mulai terasa kejang pada bagian badan yg awal dialiri arus listrik, rasa kejang akan hilang memerlukan waktu beberapa hari. 30 detik 3 5 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yg cukup tinggi pada otot badan yg awal dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang memerlukan waktu dan pengobatan. 20 detik
  • 44. NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 4 10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk penyembuhan memerlukan waktu untuk istirahat dan pengobatan. 10 detik 5 15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang karena gerakan jantung sedikit terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut terganggu, untuk penyembuhan memerlukan waktu yang cukup dan pengobatan, kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian badan. 5 detik
  • 45. NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 6 20 mA Menyebabkan terjadinya pengerutan pada otot badan yang cukup hebat khususnya jantung, sehingga darah ke otak berhenti sesaat yg mengakibatkan KESADARAN HILANG, maka untuk melepaskan sentuhan aliran listrik diperlukan bantuan orang lain. 2 detik 7 30 mA Menyebabkan pengerutan otot badan sangat hebat , jika tak tertolong kemungkinan cacat fungsi tetap. 1 detik 8 40 mA SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang dialiri listrik. 0,2 detik CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
  • 46. 4/12/2023 APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????
  • 47. Tegangan sentuh yang berbahaya:  > 50 V di ruang normal,  > 25 V di ruangan lembab  Daya > 100 Watt Jarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kV Jarak (cm) 1 50 12 60 20 75 70 100 150 125 220 160 500 300 PROTEKSI BAHAYA “JARAK AMAN”
  • 48. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet). Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
  • 49. a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik • Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar. • Penderita ditarik dari tempat kecelakaan. • Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat. • Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan. b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
  • 50. Instalasi Listrik Ketel Uap Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam fleksibel. Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikan Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logam
  • 51.
  • 52.
  • 53. BUDAYA KERJA YANG HARUS DIKEMBANGKAN MENINGKATKAN : 1. KINERJA PERUSAHAAN 2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK” NILAI-NILAI BUDAYA KERJA  Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa yang diucapkan.  Profesionalisme  Kepuasan konsumen  Keteladanaan
  • 54. CIRI-CIRI PROFESIONAL  Memiliki keahlian khusus dibidangnya  Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam praktek  Bekerja berdasarkan SOP  Mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah  Antisipasi dan inisiatif  Memahami orang yang dilayani  Bertanggung jawab
  • 55. BUDAYA KERJA  SEMANGAT KERJA  PROFESIONALISME  MEMILIKI SIFAT ULET  ASPEK KETELADANAN  SUKA MENOLONG  BEKERJA SECARA OPTIMAL  KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN  INOVATIF DAN KREATIF  SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN  POSITIF THINKING  LOYALITAS
  • 56. SEMANGAT KERJA  Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur  Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan dapat dipercaya  Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompak dan sinergi  Kerja adalah ibadah  Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif  Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban  Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong
  • 57. PROFESIONALISME  Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan  Peduli dan tanggung jawab  Rasa memiliki SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI  Tidak mudah putus asa dalam melakukan pekerjaan  Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan kendala
  • 58. ASPEK KETELADANAN  Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki standar moral yang tinggi  Aspek prestasi kerja  Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi sesama pekerja  Aspek penampilan SUKA MENOLONG  Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila dibutuhkan  Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan penyelesaian pekerjaan  Membagi informasi dan pengalaman yang bermanfaat
  • 59. BEKERJA SECARA OPTIMAL  Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja  Meningkat hasil kerja diatas standar  Menjalankan proses kerja dengan cermat dan teliti KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN  Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja  Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP  Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan
  • 60. INOVATIF  Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide- ide dan metode-metode baru  Mencari metode yang lebih baik yang ada pada saat ini  Mengimplementasikan metode-metode terbaru untuk menghadapi daya saing KREATIF  Mencari jalan keluar terhadap permasalahan  Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan seefisien mungkin
  • 61. SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN  Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh- sungguh, konsentrasi penuh dan fokus  Berpikir sebelum memulai pekerjaan  Melakukan detail pekerjaan dengan benar TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN  Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan pekerjaan  Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan secara menyeluruh  Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
  • 62. POSITIVE THINKING  Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas  Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif  Tidak berprasangka atau melakukan penilaian buruk terhadap rekan kerja dan atasannya LOYALITAS  Membela/cinta terhadap perusahaan  Mempertahankan apabila ada gangguan  Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan perusahaan