SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT,
PEMINATAN K3- INDUSTRI
MODUL -6
Kegiatan Belajar -13
PENDAHULUAN
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995)
ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan
proses produksi yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau
jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan,
atau membahayakan kesehatan manusia.
Pengertian B3
Pengertian B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan
limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan
lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahluk hidup lain.
“ HAZARDOUS WASTE as the
waste form of a “hazardous
substance” – that is, a
substance that will, or may,
result in adverse effect on the
health or safety employees.
OSHA
(OCCUPATIONAL SAFETY AND EALTH
ADMINISTRATION)
MENURUT RCRA (RESOURCE
CONSERVATION and RECOVERY ACT )
LIMBAH (SOLID) ATAU GABUNGAN BERBAGAI
LIMBAH (SOLID), YANG KARENA JUMLAH DAN
KONSENTRASINYA, ATAU KARENA KARAKTERISTIK
FISIK-KIMIA DAN DAYA INFEKSIUSNYA BERSIFAT :
 Dapat mengakibatkan timbulnya atau menyebabkan semakin
parahnya penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau
penyakit yang melumpuhkan
 Menyebabkan timbulnya gangguan atau berpotensi
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia atau
lingkungan, apabila tidak diolah, disimpan, diangkut ,
dibuang atau dikelola dengan baik
Adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau
kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3
serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah
tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang
berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus
memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas
lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi
pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan limbah
B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan
kembali kepada fungsi semula.
Tujuan pengelolaan lim
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke
dalam 2 (dua) kategori, yaitu berdasarkan :
1. SUMBER
2. KARAKTERISTIK
SUMBER LIMBAH B3
Golongan limbah B3 yang berdasarkan
sumber dibagi menjadi:
1. Limbah B3 dari sumber spesifik;
2. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
3. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,
tumpahan, bekas kemasan dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
1. Sumber Tidak Spesifik (berdasarkan Lampiran
I, tabel 1, PP 85 /1999)
2. Sumber Spesifik (berdasarkan Lampiran I, tabel
2, PP 85/1999)
3. Bahan kimia kadaluarsa; Tumpahan; sisa
kemasan; buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi
• Mudah meledak
• Mudah terbakar
• Reaktif
• Beracun (Uji TCLP)
• Infeksius
• Bersifat korosif
Berdasarkan Karakteristik Limbah B3
 Berdasarkan Pengujian toksikologi untuk menentukan
sifat akut (LD50) dan/atau kronik (Lampiran III
PP 85/1999 dg mempertimbangkan 11 faktor)
Limbah B3 menurut sumbernya :
Identifikasi Limbah B3
Disarankan Screening
test atau Finger print
test sebagai indikasi
awal karakteristik LB3
11
KARAKTERISTIK
LIMBAH B3
“ Klasifikasi & Bahaya Fisik B3 “
Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan
dengan:
 mudah meledak;
 pengoksidasi;
 sangat mudah sekali menyala;
 sangat mudah menyala;
 mudah menyala;
 amat sangat beracun;
 sangat beracun;
 beracun;
 berbahaya;
 korosif;
 bersifat iritasi;
 berbahayabagi lingkungan;
 karsinogenik;
 teratogenik;
 mutagenik.
KARAKTERISTIK LMBAH B3 menurut
PP No. 18 tahun 1999 yang hanya
mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:
• Mudah meledak
• Mudah terbakar
• Bersifat reaktif
• Beracun
• Menyebabkan infeksi
• Bersifat korosif
Bahan kimia yang mudah meledak
• Zat kimia yang peka terhadap suhu dan
tekanan yang tinggi atau goncangan yang
mendadak. Zat padat atau cair atau campuran
keduanya, akibat suatu reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
besar serta suhu yang tinggi sehingga bisa
menimbulkan peledakan.
• Contoh : Trinitrotoluen (TNT), nitroglycerine,
amonium nitrat.
15
Campuran eksplosif
• Eksplosif dapat terjadi pula akibat pencampuran beberapa
bahan, terutama bahan oksidator dan reduktor dalam suatu
reaktor maupun dalam penyimpanan.
• Debu-debu seperti debu karbon dalam industri batu bara, zat
warna diazo dalam pabrik zat warna dan magnesium dalam
pabrik baja adalah debu-debu yang sering menimbulkan
ledakan.
• Contoh campuran eksplosif:
16
Oksidator Reduktor
KCIO3
Asam nitrat
Kalium permanganat
Krom Trioksida
Karbon, belerang
Etanol
Gliserol
Hidrazin
Letusan, Ledakan, Detonasi
• Letusan : bidang api dan bidang tekanan berjalan dengan kecepatan hampir
sama(sampai dengan kira-kira 100 m/s)
Contoh: Campuran debu/udara yang menyala dalam bejana atau ruang terbuka.
• Ledakan : gelombang tekanan berjalan di depan bidang api (kira-kira 100 - 300 m/s).
Contoh: Campuran uap pelarut dan udara dalam ketel tertutup.
• Detonasi : gelombang-gelombang tekanan yang berjalan di depan bidang api
menghasilkan lagi bidang api selanjutnya, sehingga mengakibatkan kecepatan yang
sangat tmggi (lebih dari 300 m/s  melebihi kecepatan suara)
Contoh: Campuran gas dengan udara yang menyala dalam saluran pipa yang panjang.
17
Campuran yang dapat menyala, seperti udara dengan gas, udara dengan
butir-butir cairan atau udara dengan bahan padat berupa serbuk akan
terbakar oleh adanya nyala dan menghasilkan panas dan tekanan.
Laju pembakaran dan akibat reaksi pembakaran tersebut dapat bermacam-macarn.
Letusan, ledakan, dan detonasi dapat dibedakan berdasarkan kenaikan laju
pembakaran tersebut.
Mudah Terbakar (Flammable)
• Dapat terbakar pada suhu normal
• Check Flash Point (FP)
–OSHA FP < 100 F (38 C)
–EPA/DOT FP < 140 F (60 C)
• Contoh :
–Gasoline
–Methyl Ethyl Ketone
18
Bahan mudah terbakar
Bahan kimia yang dapat dengan mudah menyala /terbakar:
• pyrophoris : dapat menyala secara spontan dalam udara pada suhu
54° C atau kurang tanpa kontak dengan api. Contoh : diborane.
• flammable chemicals : Mudah menyala bila kontak dengan percikan
api
• combustible chemicals : Mudah menyala bila kontak dengan api
• Oxidizers : bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak
stabil.Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau
penguraiannya sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain
ledakan.
19

More Related Content

Similar to Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx

190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdfOsamaHarahap
 
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptxMateri_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptxBachrulUlum27
 
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptxMateri_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptxDNurulHuda
 
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...NatashaNugraha1
 
PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3
PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3
PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3Heri Romansyah
 
KEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdf
KEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdfKEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdf
KEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdfratnapuspitasari47
 
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdfasetpkmwu
 
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptxachmadtamimi1
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxMakalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxU Lhia Estrada
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxTutikVeriana1
 
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptxOK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptxRiaKasmeri
 
dampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdf
dampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdfdampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdf
dampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdfNovriadi10
 
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdflimbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdfKhoirudinZuhri3
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaIvho Mamonto
 

Similar to Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx (20)

190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
190405026_Osama Harahap_Simbol Limbah B3.pdf
 
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptxMateri_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
 
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptxMateri_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
Materi_Pengelolaan_Limbah_B3_PP_101_2014.pptx
 
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
BAHAN_PRESENTASI_RPP_PENGELOLAAN_LIMBAH_B3_29_JAN_2014_oleh_KLH_publikasi_06_...
 
ppt rekling.pptx
ppt rekling.pptxppt rekling.pptx
ppt rekling.pptx
 
PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3
PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3
PP 101 tahun 2014 (bagian 1) - Pengelolaan Limbah B3
 
KEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdf
KEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdfKEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdf
KEPMENAKER 187 THN 1999 ZAN.pdf
 
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
4. Pengelolaan B3 dan limbah B3 dengan gambar.pdf
 
2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt
 
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
3. TUBAN_Pengelolaan B3 dan limbah B3.pptx.pptx
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxMakalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptxOK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
 
dampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdf
dampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdfdampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdf
dampak-limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya-140511072713-phpapp01.pdf
 
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdflimbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdf
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Pengolahan-Limbah-Industri-Pertemuan-13.pptx

  • 1. PENGOLAHAN LIMBAH B3 Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT, PEMINATAN K3- INDUSTRI
  • 2. MODUL -6 Kegiatan Belajar -13 PENDAHULUAN
  • 3. Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Pengertian B3
  • 4. Pengertian B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
  • 5. “ HAZARDOUS WASTE as the waste form of a “hazardous substance” – that is, a substance that will, or may, result in adverse effect on the health or safety employees. OSHA (OCCUPATIONAL SAFETY AND EALTH ADMINISTRATION)
  • 6. MENURUT RCRA (RESOURCE CONSERVATION and RECOVERY ACT ) LIMBAH (SOLID) ATAU GABUNGAN BERBAGAI LIMBAH (SOLID), YANG KARENA JUMLAH DAN KONSENTRASINYA, ATAU KARENA KARAKTERISTIK FISIK-KIMIA DAN DAYA INFEKSIUSNYA BERSIFAT :  Dapat mengakibatkan timbulnya atau menyebabkan semakin parahnya penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau penyakit yang melumpuhkan  Menyebabkan timbulnya gangguan atau berpotensi menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia atau lingkungan, apabila tidak diolah, disimpan, diangkut , dibuang atau dikelola dengan baik
  • 7. Adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali. Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula. Tujuan pengelolaan lim
  • 8. IDENTIFIKASI LIMBAH B3 Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu berdasarkan : 1. SUMBER 2. KARAKTERISTIK
  • 9. SUMBER LIMBAH B3 Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi: 1. Limbah B3 dari sumber spesifik; 2. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik; 3. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
  • 10. 1. Sumber Tidak Spesifik (berdasarkan Lampiran I, tabel 1, PP 85 /1999) 2. Sumber Spesifik (berdasarkan Lampiran I, tabel 2, PP 85/1999) 3. Bahan kimia kadaluarsa; Tumpahan; sisa kemasan; buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi • Mudah meledak • Mudah terbakar • Reaktif • Beracun (Uji TCLP) • Infeksius • Bersifat korosif Berdasarkan Karakteristik Limbah B3  Berdasarkan Pengujian toksikologi untuk menentukan sifat akut (LD50) dan/atau kronik (Lampiran III PP 85/1999 dg mempertimbangkan 11 faktor) Limbah B3 menurut sumbernya : Identifikasi Limbah B3 Disarankan Screening test atau Finger print test sebagai indikasi awal karakteristik LB3
  • 12. Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan dengan:  mudah meledak;  pengoksidasi;  sangat mudah sekali menyala;  sangat mudah menyala;  mudah menyala;  amat sangat beracun;  sangat beracun;  beracun;  berbahaya;  korosif;  bersifat iritasi;  berbahayabagi lingkungan;  karsinogenik;  teratogenik;  mutagenik.
  • 13. KARAKTERISTIK LMBAH B3 menurut PP No. 18 tahun 1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu: • Mudah meledak • Mudah terbakar • Bersifat reaktif • Beracun • Menyebabkan infeksi • Bersifat korosif
  • 14.
  • 15. Bahan kimia yang mudah meledak • Zat kimia yang peka terhadap suhu dan tekanan yang tinggi atau goncangan yang mendadak. Zat padat atau cair atau campuran keduanya, akibat suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan besar serta suhu yang tinggi sehingga bisa menimbulkan peledakan. • Contoh : Trinitrotoluen (TNT), nitroglycerine, amonium nitrat. 15
  • 16. Campuran eksplosif • Eksplosif dapat terjadi pula akibat pencampuran beberapa bahan, terutama bahan oksidator dan reduktor dalam suatu reaktor maupun dalam penyimpanan. • Debu-debu seperti debu karbon dalam industri batu bara, zat warna diazo dalam pabrik zat warna dan magnesium dalam pabrik baja adalah debu-debu yang sering menimbulkan ledakan. • Contoh campuran eksplosif: 16 Oksidator Reduktor KCIO3 Asam nitrat Kalium permanganat Krom Trioksida Karbon, belerang Etanol Gliserol Hidrazin
  • 17. Letusan, Ledakan, Detonasi • Letusan : bidang api dan bidang tekanan berjalan dengan kecepatan hampir sama(sampai dengan kira-kira 100 m/s) Contoh: Campuran debu/udara yang menyala dalam bejana atau ruang terbuka. • Ledakan : gelombang tekanan berjalan di depan bidang api (kira-kira 100 - 300 m/s). Contoh: Campuran uap pelarut dan udara dalam ketel tertutup. • Detonasi : gelombang-gelombang tekanan yang berjalan di depan bidang api menghasilkan lagi bidang api selanjutnya, sehingga mengakibatkan kecepatan yang sangat tmggi (lebih dari 300 m/s  melebihi kecepatan suara) Contoh: Campuran gas dengan udara yang menyala dalam saluran pipa yang panjang. 17 Campuran yang dapat menyala, seperti udara dengan gas, udara dengan butir-butir cairan atau udara dengan bahan padat berupa serbuk akan terbakar oleh adanya nyala dan menghasilkan panas dan tekanan. Laju pembakaran dan akibat reaksi pembakaran tersebut dapat bermacam-macarn. Letusan, ledakan, dan detonasi dapat dibedakan berdasarkan kenaikan laju pembakaran tersebut.
  • 18. Mudah Terbakar (Flammable) • Dapat terbakar pada suhu normal • Check Flash Point (FP) –OSHA FP < 100 F (38 C) –EPA/DOT FP < 140 F (60 C) • Contoh : –Gasoline –Methyl Ethyl Ketone 18
  • 19. Bahan mudah terbakar Bahan kimia yang dapat dengan mudah menyala /terbakar: • pyrophoris : dapat menyala secara spontan dalam udara pada suhu 54° C atau kurang tanpa kontak dengan api. Contoh : diborane. • flammable chemicals : Mudah menyala bila kontak dengan percikan api • combustible chemicals : Mudah menyala bila kontak dengan api • Oxidizers : bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak stabil.Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain ledakan. 19