1. Artikel ini membahas dua pendekatan dalam proses pengambilan keputusan yaitu penyelidikan dan advokasi. Penyelidikan cenderung menghasilkan keputusan berkualitas dengan mempertimbangkan berbagai alternatif.
2. Konflik konstruktif penting untuk penyelidikan yang efektif sedangkan konflik afektif menghambat prosesnya.
3. Dalam proses pengambilan keputusan, pandangan semua pih
1. Kebijakan Bisnis dan Pengambilan Keputusan
Tugas RMK ke 6
What You Don’t Know About Making Decisions (Apa yang Tidak Anda Ketahui
Tentang Membuat Keputusan)
Profil penulis:
● David A Garvin : adalah Profesor Administrasi Bisnis C. Roland Christensen dari Harvard
Business School. Garvin mempelajari proses bisnis dan manajemen, prinsip-prinsip
pembelajaran organisasi. Selain itu, beliau juga mempelajari desain dan kepemimpinan
organisasi yang besar serta kompleks. beliau seorang lulusan pendidikan manajemen dan
pedagogi metode kasus. Beliau telah menulis menulis 10 buku dan 37 artikel. Garvin di
Harvard Business School diketahui telah mengembangkan lebih dari 70 studi kasus,
bersama dengan latihan multimedia dan catatan teknis. Hampir selusin kasusnya termasuk
yang paling populer dalam koleksi kasus Sekolah, termasuk Paul Levy, Boeing 767, dan
Peluang Bisnis Berkembang di IBM.
● Michael A Roberto : beliau berprofesi sebagai pengajar kepemimpinan, pengambilan
keputusan manajerial, dan strategi bisnis sebagai Wali Amanat Profesor Manajemen di
Universitas Bryant di Smithfield, Rhode Island. Sebelumnya, Profesor Roberto adalah
Associate Professor Tamu di Stern School of Business Universitas New York. Beliau
berhasil mengaplikasikan ketrampilan bisnis dunia nyata ke ruang kelas dari bertahun-tahun
menjadi konsultan dan mengajar program pengembangan kepemimpinan di beberapa
perusahaan terbesar seperti; Apple, Walmart, Morgan Stanley, Coca-Cola, Federal Express,
dan Johnson & Johnson. Berbagai penelitian dan penulisan beliau telah diakui, Why Great
Leaders Don't Take Yes for an Answer merupakan salah satu bukunya tentang
menumbuhkan debat konstruktif untuk membantu para pemimpin membuat keputusan yang
lebih baik, dinobatkan sebagai salah satu dari 10 buku bisnis teratas tahun 2005 oleh The
Globe and Mail.
1. Keputusan sebagai Proses: Penyelidikan versus Advokasi
2. Dalam penelitian yang dilakukan oleh David A Garvin dan Michael A Roberto menyatakan
bahwa terdapat 2 pendekatan luas, yaitu diantaranya: proses yang sangat terbuka yang
dirancang untuk menghasilkan banyak alternatif, mendorong pertukaran ide, dan
menghasilkan solusi yang teruji dengan baik. Dan yang kedua adalah sebuah kelompok yang
bertugas membuat keputusan cenderung beradvokasi. Jika sebuah organisasi fokus terhadap
penyelidikan secara hati-hati, maka mereka akan mempertimbangkan keputusan tersebut
dengan membuat berbagai alternatif pilihan dan bekerja sama untuk menemukan solusi
terbaik sehingga organisasinya tidak salah dalam mengambil keputusan. Suatu prodses
pengambilan keputusan yang didasari dengan penyelidikan maka cenderung akan
menghasilkan keputusan dengan kualitas yang lebih tinggi, keputusan tersebut tidak hanya
memprioritaskan tujuan perusahaan tetapi juga dicapai pada waktu yang tepat dan dapat
diimplementasikan secara efektif.
2. Konflik Konstruktif
Terdapat 2 konflik yaitu konflik kognitif dan afektif.
● Konflik kognitif berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dihadapi, melibatkan
ketidaksepakatan atas ide dan asumsi dan pandangan yang berbeda tentang cara terbaik
untuk melanjutkan. Konflik ini sangat penting untuk penyelidikan yang efektif.
● Konflik afektif bersifat emosional, melibatkan kepribadian individu atau seseorang
maupun melibatkan persaingan. Konflik ini cenderung mengurangi kesediaan karyawan
untuk bekerja sama selama implementasi, membuat proses pengambilan keputusan
menjadi kurang efektif. Sehingga konflik afektif dianggap sebagai ciri umum dari proses
advokasi
3. Pertimbangan
Ketika pemimpin membuat keputusan akhir, namun anggota organisasi yang telah
berpartisipasi dalam proses tersebut harus yakin bahwa pandangan mereka telah
dipertimbangkan dan mereka memiliki kesempatan untuk memengaruhi keputusan akhir.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa apabola anggota oragnisasi atau karyawan meyakini
proses pengambila keputusan ini adil, maka mereka cenderung lebih bersedia untuk
berkomitmen pada keputusan yang dihasilkan.
4. Penutupan
3. Setelah manajer berhasil membuat suatu keputusan, maka sebaiknya manajer harus
menjelaskan alasan mereka mengambil keputusan tersebut, menjelaskan kriteria yang
mereka gunakan untuk memilih tindakan. Selain itu, penting bagi manajer untuk
menyampaikan bagaimana argumen setiap anggota organisasi mempengaruhi keputusan
akhir.
● Memutuskan terlalu dini
Maksudnya yaitu seringkali keinginan seseorang cenderung mengalahkan
kemampuannya dalam pemikiran kritis dan analisis yang bijaksana, sehingga kelompok
dengan mudah menerima pilihan pertama yang masuk akal dari jarak jauh. Hal ini dikenal
sebagai "pemikiran kelompok", pola pikir ini biasanya di hadapan pendukung yang kuat,
terutama di tim baru, yang anggotanya masih mempelajari aturan dan mungkin kurang
bersedia untuk menonjol sebagai pembangkang.
● Memutuskan terlambat
Ketika organisasi menemui jalan buntu saat pengambilan keputusannya, maka mereka
akan mengadakan rapat dan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan partisipasi yang
adil. Berjuang untuk keadilan, anggota tim bersikeras untuk mendengarkan setiap
pandangan dan menyelesaikan setiap pertanyaan sebelum mencapai kesimpulan. Itulah
disebut dengan memutuskan terlambar karena mereka baru akan memutuskan sesuatu
ketika telah menemukan jalan buntu.
5. Tes lakmus
Pengambilan keputusan yang superior sangat sulit untuk dinilai secara real time. Hasil yang
berhasil keputusan berkualitas tinggi, dibuat tepat waktu dan diimplementasikan secara
efektif hanya dapat dievaluasi setelah terjadi. Triknya, adalah menilai proses pengambilan
keputusan secara berkala, bahkan saat sedang berlangsung. Para sarjana sekarang memiliki
banyak bukti yang menunjukkan bahwa sekumpulan kecil sifat proses terkait erat dengan
hasil yang unggul. Meskipun mereka bukan jaminan kesuksesan, kehadiran gabungan
mereka secara tajam meningkatkan peluang Anda untuk membuat keputusan yang baik.