Dokumen tersebut membahas tentang ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) yang merupakan suatu kondisi edema paru non-kardiogenik yang ditandai dengan hipoksemia berat dan penurunan kompliance paru. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan tindakan keperawatan pada pasien ARDS.
2. Definisi ARDS
• Istilah ARDS muncul pertama kali tahun 1967
ketika Ashbaugh dkk mendeskripsikan 12 pasien
dengan acute respiratory distress, sianosis
refrakter terhadap terapi oksigen, penurunan
kompliance paru dan infiltrate yang menyebar
pada rongent paru (www.nejm.june 2005)
• Adalah suatu edema paru nonkardiogenik.terjadi
ketika membran kapiler alveolar injury.keadaan
ini ditandai dengan hipoksemia berat dan
penurunan kompliance paru secara progressif
(Robert, Sharon, 1996)
3. Incidence Rates
• Data dari National Institutes of Health (NIH) diperkirakan
angka kejadian ARDS di US sekitar 75 per 100.000 populasi
• Sekitar 1,5 hingga 8,3 per 100.000 (www.nejm.june 2005)
4. etiologi
Direct lung injury
Pneumonia
Aspirasi cairan lambung
Kontusio paru
Emboli lemak
Tenggelam
Trauma inhalasi
Edema paru pasca
transplantasi paru atau
embolektomy paru
Indirect lung injury
Sepsis
Trauma berat dengan syok
dan multiple tranfusi
Kardiopulmonary bypass
Drug overdosis
Pankreatitis akut
Tranfusi bermacam-macam
produk darah
6. Patogenesis lanjut….
Kerusakan epitelium alveolar
Penurunan produksi surfaktan
Atelektasis
Regenerasi alveolar dengan sel epitel tebal
Terbentuknya jaringan parut
Hilangnya fungsi jaringan paru
11. Pemeriksaan diagnostik
• AGD : PaCO2 awalnya turun kmdn meningkat,≥60 mmHg,
PaO2 turun, ≤50 mmHg, pH pada awal turun kmdn meningkat,
BE mulai dari (-3) hingga (-13)
• Mixed vein : 6,0 vol %
• X-ray : terlihat infiltrate pada kedua belah paru
12. Tindakan therapy
tujuan utama dari penatalaksaan ARDS adalah meningkatkan
supportive care demi menurunkan angka kematian akibat ARDS
Pencegahan yang terbaik dilakukan adalah dengan peningkatan
kewaspadaan universal-pengendalian infeksi nosokomial, karena
banyak pasien yang meninggal karena infeksi yang tidak tertangani
Nutrisi yang adekuat diperlukan, dan enteral feeding menjadi
pilihan yang tepat.
13. Pengobatan
Morfin : digunakan untuk efek sedasi menurunkan RR pasien
Neuromuscular blocking agent : untuk menurunkan usaha
nafas spontan pasien, mencegah pasien dari kemungkinan
gelisah, menjaga kepatenan ETT, juga untuk menurunkan
konsumsi O2 pasien.
Antibiotik : mengobati infeksi ARDS
14. Terapi cairan
Kristaloid : mengembalikan volume intravascular dan
extraselular fungsional
Koloid : digunakan bila konsentrasi protein serum rendah
Restriksi cairan penting untuk menurunkan edema paru
CVC diperlukan untuk akses vena yang baik
15. Ventilasi Mekanik
Paling tepat untuk digunakan pada pasien dengan
ARDS walau masih kontroversial
Pengaturan tidal volume yang direkomendasikan
adalah 12-15 ml per KgBB, tetapi tidal volume yang
besar akan mengakibatkan injury paru lebih berat,
shg tidal volume diturunkan hingga 8-9 ml per
KgBB.(nejm.2005)
PEEP baik untuk menurunkan intrapulmonary
shunting
Kombinasi yang baik antara PEEP dengan CPAP
sebagai terapi yang potensial, tergantung kondisi
pasien dan hasil AGD
16. Terapi oksigen & surfaktan
• Fraksi Inspirasi oksigen ≤0,50 untuk mencegah hiperoxia lanjut
dan produksi oksigen radikal bebas.
• Surfaktan terapi setelah berhasil dilakukan pada infant dengan
ARDS diyakini akan berhasil sebagai salah satu pilihan terapi
pada pasien ARDS
17. Aktifitas fisik
Rotorest bed :dapat digunakan pada pasien
dengan unilateral lung disease dimana paru yang
sakit elevasi dan paru yang sehat posisi
dependen, pada posisi ini ventilasi dan perfusi
dapat dihantarkan ke paru yang sehat sehingga
,mengurangi perfusi ke area paru yang sakit yang
tidak diventilasi, dengan demikian mengurangi
intrapulmonary shunting, memudahkan
mobilisasi sekret, dan memfasilitasi penghisapan
sekret.
Prone position : baik untuk postural drainase
18. Manajemen keperawatan pada pasien
dengan ARDS
• Pengkajian : kaji penyebab, pencetus, kondisi yang
memperburuk, lakukan pemeriksaan fisik secara sistematis
dan cermat, amati hasil laboratorium atau penunjang yang
lain.Penampilan klinis pasien merupakan suatu tanda dan
gejala yang harus dicermati sebagai data awal yang
mendukung diagnosa ditegakkan.
19. Nursing care lanjut……..
• Diagnosa keperawatan
Beberapa dx kep yang sering muncul pada pasien dengan ARDS
adalah :
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d peningkatan
produksi sekresi paru
2. Intolerance aktifitas b.d dypsnea, kelelahan, fatique
3. Resiko infeksi b.d pemasangan alat invasif
20. Dx kep……
4. Gangguan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan
aktifitas metabolik
5. Potensial komplikasi; edema paru b.d peningkatan cairan
intraalveolar, peningkatan tekanan onkotik paru
6. Potensial komplikasi; penurunan ventilasi/perfusi b.d akumulasi
cairan di interstitial paru
21. Dx kep lanjut…
7. Potensial komplikasi; penurunan kapasitas
residual funsional b.d penurunan produksi
surfaktan
8. Potensial komplikasi; hipoksemia b.d atelektasis
9. PK; alkalosis respirotorik b.d hiperventilasi
10. PK; penurunan fungsi otot paru b.d
berhubungan dengan defisit nutrisi atau
ketergantungan terhadap ventilator, penurunan
kompliance paru dan intubasi ETT
(Robert, CCN 1996)
22. Tujuan Keperawatan
Jalan nafas bersih
Pasien toleransi dengan peningkatan aktifitas,
tanda-tanda vital dalam batas normal
Infeksi teratasi
Kebutuhan Nutrisi terpenuhi
Mempertahankan volume cairan intraalveolar
dbn, ditandai dengan hilangnya
rales,wheezing.
Mempertahankan keseimbangan V/Q yang
adekuat
23. Tujuan kep lanjut….
Mempertahankan FRC yang adekuat
Mempertahankan pertukaran gas oksigen yang adekuat
Mempertahankan keseimbangan asam-basa yang adekuat
Mempertahankan fungsi otot paru yang adekuat
24. Intervensi keperawatan
oBersihkan jalan nafas, suctioning yang adekuat
oGood position ; semi fowler
oCegah dari infeksi
oBerikan terapi yang tepat
oMonitor hemodinamik
oPertahankan nutrisi yang baik
oVentilasi mekanik > berikan model ventilasi yang
tepat, cek AGD, pantau saturasi O2
oGood weaning process… dll