SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Infeksi saluran kemih
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus
yang sering terjadi dalam duniakedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan,
biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak
dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut
sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa:anyang-
anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK
asimtomatis.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Penyebab
2 Pencegahan dan saran
3 Macam
o 3.1 ISK primer
o 3.2 ISK sekunder
o 3.3 Lihat Juga
[sunting]Penyebab
ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan
penyakit serta kelainan lain. serta berhubungan dengan gonta ganti pasangan..yang kita tidak tau juga kalau
pasangan itu membawa bakteri dari pasangan lain. terutama kalau sitem ketahanan tubuh sudah berkurang,
apa saja jenis bakteri akan sangat gampang sekali masuk ke dalam tubuh.
[sunting]Pencegahan dan saran
ISK dapat dicegah dengan banyak minum dan tidak menahan kemih, sebagai upaya untuk membersihkan
saluran kemih dari kuman. Bagi penderita ISK, kedua hal tersebut lebih ditekankan lagi karena ISK dapat
menimbulkan lingkaran setan. Penderita ISK dengan disuria cenderung untuk menahan kemih, padahal
menahan kemih itu sendiri dapat memperberat ISK.
Untuk mengurangi risiko ISK pada kateterisasi, perlu kateterisasi yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kateterisasi antara lain jenis kateter, teknik dan lama kateterisasi.
[sunting]Macam
Macam ISK antara lain:
[sunting]ISK primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua:
1. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal.
2. ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan
yaitu amoksisilin.
[sunting]ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK
sekunder, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab
ISK tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih,
pembesaran prostat, dan striktur uretra).
I S K
INFEKSI SALURAN KEMIH
.
Infeksi Saluran Kemih atau sering di singkat I.S.K ,akhir -akhir ini menja
di Topik yang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat terutama para
orang tua yang mempunyai anak remaja perempuan.
Apa pasalnya ?
Maklumlah remaja jaman sekarang banyak
yang melampaui batas pergaulan !
Maksudnya ?
Yaa ..mereka sering menyentuh daerah yang
paling intim dari seorang perempuan !
Lalu ..? ya...terjadilah infeksi disitu .
Sudah tentu tidak hanya karena itu saja yang menyebabkan terjadinya
Infeksi Saluran Kemih, banyak sebab lain yang menjadi sumber masalah.
.
Sebab lainnya :
Sangat mungkin sebabnya dari diri kamu sendiri ,misalnya :
Kamu sering kali menahan kencing / buang air kecil.
Buang air kecil tidak memperhatikan segi kesehatan ,sehingga air seni
yang tersisa menjadi sumber infeksi .
Bagi Wanita ,arah membersihkan sehabis buang air BESAR (BAB) juga
sering menjadi awal masalah.
Pasalnya adalah bila arah kamu membilas dari dubur kedepan ,maka ku
man-kuman yang berasal dari dubur akan terbawa ke depan ke daerah
Vagina....,sehingga terjadilah infeksi disana yang bisa merembet ke arah
lubang saluran kemih.
Memang pada kenyataannya Wanitalah yang sering terkena INFEKSI
SALURAN KEMIH.
.
SISTITIS
Adalah istilah untuk Infeksi Kandung Kemih yang sering dialami kaum
wanita .
Gejala nya seperti sering ingin buang air kecil dan terasa nyeri seperti
terbakar , bahkan sering terdapat darah pada saat buang air kecil
.
URETRITIS
Adalah infeksi pada saluran kemih yang sering terjadi pada Pria yang se
ring melakukan aktifitas seksual tanpa memperhatikan Kesehatan
.
PYELONEFRITIS
Adalah infeksi pada pyelum GINJAL yang sangat berbahaya sehingga
dapat terjadi gagal ginjal sehingga perlu CUCI DARAH dengan alat yang
disebut HEMODIALISA.
.
PENCEGAHAN
- Tentu saja kamu harus memperhatikan kaidah kesehatan.
- Memakai air yang diyakini bersih.
- Jangan sering menahan kencing.
- Juga ,jagalah batas pergaulan ..!
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang sangat sering terjadi. ISK dapat terjadi di saluran
ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar (uretra).
Bakteri utama penyebab ISK adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang banyak terdapat pada tinja
manusia dan biasa hidup di kolon. Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra wanita lebih pendek
daripada uretra pria sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya. Infeksi juga dapat dipicu oleh batu
di saluran kencing yang menahan koloni kuman. Sebaliknya, ISK kronis juga dapat menimbulkan batu.
Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat menyebabkan ISK pada laki-laki
maupun perempuan, tetapi cenderung hanya di uretra dan sistem reproduksi. Berbeda dengan E coli,
kedua bakteri itu dapat ditularkan secara seksual sehingga penanganannya harus bersamaan pada
suami dan istri.
Gejala ISK
Penderita ISK mungkin mengeluhkan hal-hal berikut:
 Sakit pada saat atau setelah kencing
 Anyang-anyangan (ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar)
 Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah
 Nyeri pada pinggang
 Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi rasa nyeri di sisi
bawah belakang rusuk, mual atau muntah)
Pengobatan
Pengobatan ISK biasanya dilakukan dokter dengan pemberian antibiotik. Secara tradisional, orang sering
memakai air daun sirih karena diyakini memiliki daya antiseptik. Namun demikian, pengobatan tradisional
seperti itu tidak boleh terlalu diandalkan. Bila Anda merasakan gejala di atas, segeralah memeriksakan
diri ke dokter.
Pencegahan
 Perbanyak minum air
 Berceboklah dengan cara dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina
atau uretra.
 Bersihkan alat vital Anda sebelum berhubungan
 Buang air kecil setelah berhubungan seksual untuk membersihkan bakteri dari saluran kencing
 Jangan menahan kencing bila Anda ingin buang air kecil
 Mandi dengan gayung/shower, tidak dengan bath tub
INFEKSI SALURAN KEMIH
DAN KELAMIN
TRELIA BOEL
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara
1. PENDAHULUAN
Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di bawah ini :
A. Kelompok anterobacteriaceae seperti :
1. Escherichia coli
2. Klebsiella
3. Enterobacter aerogenes
4. Proteus
5. Providencia
6. Citrobacter
B. Pseudomonas aeruginosa
C. Acinetobacter
D. Enterokokus faecalis
E. Stafilokokus sarophyticus
Pada penyakit kelamin, bateri yang menyebabkannya adalah :
1. Neisseria gonorhoeae pada penyakit Gonorea
2. Treponema pallidum pada penyakit sifilis
3. Clamydia trachomatis pada uretritis nonspesifik
4. Haemophylus ducreyi pada syankroid
5. Calymmatobacter granulomatis pada granuloma inguinale.
2. BAKTERI INFEKSI SALURAN KEMIH & PENYAKIT KELAMIN
2.1 BAKTERI INFEKSI SALURAN KEMIH
A. ENTEROBACTERIACEAE
Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan
hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material.
Sebagian kuman enterik ini tidak menimbulkan penyakit pada host (tuan
rumah) bila kuman tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaankeadaan dimana terjadi
perubahan pada host atau bila ada kesempatan
memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu
menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organismeorganisme di dalam famili ini pada
kenyataannya mempunyai peranan penting
di dalam infeksi nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih,
infeksi pada luka, dan infeksi lainnya.
MORFOLOGI
Kuman enterik adalah kuman berbentuk batang pendek dengan ukuran
0,5 um x 3,0 um negatif gram tidak berspora, gerak positif dengan flagel
peritrikh (Salminella, Proteus, Escherichia) atau gerak negatif (Shigella,
Klebsiella), mempunyai kapsul/selubung yang jelas seperti pada Klebsiella
© 2004 Digitized by USU digital library 1atau hanya berupa selubung tipis pada Escherichia atau tidak
berkapsul sama
sekali. Sebagian besar spesies mempunyai fili atau fimbriae yang berfungsi
sebagai alat perlekatan dengan bakteri lain.
BIAKAN DAN CIRI PERTUMBUHAN
Sifat biakan kuman enterik adalah sebagai berikut :
Koloni kuman biasanya basah, halus, keabu-abuan, permukaannya licin.
Hemolisis yaitu bila ada tipe beta. Pada perbenihan cair tumbuh secara difus.
Macam-macam perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman enterik adalah :
1. Diferensial
Agar Mc.Conkey, agar Eosin Methylene Blue, agar Desoxycholate. Pada
perbenihan ini hampir semua jenis kuman tumbuh.
2. Selektif
Agar Salmonella-Shigella, agar Desoxycholate citrat. Perbenihan ini
khusus untuk mengisolasi kuman usus patogen.
3. Persemaian
Kaldu GN, kaldu selenit, kaldu tetrathionat. Kuman usus pathogen tumbuh
lebih subur .
Ciri pertumbuhan : Pada pola peragian karbohidrat dan aktifitas
dekarboksilase asam amino, serta enzim lain biasanya digunakan dalam
pembedaan biokimia. Beberapa tes misalnya pembentukan indol dari
Triptofan, biasanya digunakan untuk pengenalan cepat, sementara yang lain
misalnya reaksi Voges-Proskauer (Pembentukan asetil-metilkarbinol dari
dekstrosa) biasanya lebih jarang digunakan.
DAYA TAHAN KUMAN
Kuman enterik tidak membentuk spora, mudah dimatikan dengan
desinfektan kosentrasi rendah. Zat-zat seperti fenol, formaldehid, Bglutaraldehid, komponen halogen
bersifat bakterisid.
Pemberian klor pada air dapat mencegah penyebaran kuman enterik,
khususnya kuman penyebab penyakit tifus, dan penyakit usus lain. Kuman
enterik toleran terhadap garam empedu dan zat warna bakteriostatik,
sehingga zat-zat ini dipakai dalam perbenihan untuk isolasi primer. Toleran
terhadap dingin, hidup berbulan-bulan di dalam es. Peka terhadap
kekeringan, menyukai suasana yang cukup lembab, mati pada pasteurisasi.
STRUKTUR ANTIGEN
Karakterisasi, antigen berperan penting di dalarn epidemiologi dan
klasifikasi, khususnya pada genus tertentu seperti pada Salmonella -Shigella.
Komponen utama sel bakteri adalah; antigen somatik (O), antigen flagel (H),
dan antigen kapsul (K).
KOLISIN (BAKTERIOSIN)
Banyak organisme gram-negatif menghasilkan bakteriosin. Zat-zat
bakteriosidal ini dihasilkan oleh strain bakteri tertentu yang aktif terhadap
strain bakteri lain dari spesies yang sama atau spesies yang serumpun.
Pembentukannya dikendalikan oleh plasmid. Kolisin dihasilkan oleh E.coli,
mersasin oleh Serratia, dan piosin oleh Pseudomonas. Strain yang
menghasilkan bakteriosin resisten terhadap bakteriosinnya sendiri, karena itu
bakteriosin dapat digunakan untuk "menentukan tipe" organisme.
TOKSIN DAN ENZIM
Sebagian besar bakteri-gram negatif memiliki lipopolisakarida
kompleks pada dinding selnya. Zat ini suatu endotoksin, mempunyai efek
© 2004 Digitized by USU digital library 2patofisiologis. Banyak kuman gram-negatif menghasilkan
eksotoksin yang
penting dalam klinik.
ENTEROBACTERIACEAE YANG MENYEBABKAN INFESI SALURAN KEMIH
1. ESHERICHIA COLI
MORFOLOGI
Kuman ini berbentuk batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 u x 0,4
sampai 0,7 u gram-negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak
berspora.
PATOGENITAS
Infeksi saluran kemih : E.coli adalah penyebab yang paling lazim
dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih
pertama pada kira-kira 90% wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya
antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan puria. Nyeri pinggang
berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Tak satupun dari
gejala atau tanda-tanda ini bersifat khusus untuk bakteri E. coli. Infeksi
saluran kemih dapat mengakibatkan bakterimia dengan tanda-tanda
khusus sepsis.
E.coli Yang nefropatogenik secara khas menghasilkan hemolisin.
Kebanyakan infeksi disebabkan oleh E.coli dengan sejumlah kecil tipe
antigen O. Antigen K tampaknya penting dalam patogenesis infeksi
saluran atas. Pieloneftritis berhubungan dengan jenis philus khusus, philus
P yang mengikat zat golongan darah P.
Infeksi saluran kemih misalnya sistitis, pielitis dan pielonefritis. Infeksi
dapat terjadi akibat sumbatan saluran kemih karena adanya pembesaran
prostat, baru dan kehamilan.
E.coli yang biasa menyebabkan infeksi saluran kemih ialah jenis 01, 2, 4,
6, dan 7. Jenis-jenis pembawa antigen K dapat menyebabkan timbulnya
piolonefritis.
2. KLEBSIELLA
Klebsiella pnewnoniae kadang-kadang menyebabkan infeksi saluran
kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah.
Ditemukan pada selaput lendir saluran napas bagian atas, usus dan
saluran kemih dan alat kelamin. Tidak bergerak, bersimpai, tumbuh pada
perbenihan biasa dengan membuat koloni berlendir yang besar yang daya
lekatnya berlain lainan.
3. ENTEROBACTER AEROGENES
Organisme ini mempunyai simpai yang kecil , dapat hidup bebas
seperti dalam saluran usus, serta menyebabkan saluran kemih dan sepsis.
Infeksi saluran kemih terjadi melalui infeksi nosokomial.
4. PROTEUS
Kuman ini adalah kuman patogen oportunis. Dapat menyebabkan
infeksi saluran kemih atau kelainan bemanah seperti abses, infeksi luka,
infeksi telinga atau saluran napas. Spesies proteus dapat menyebabkan
infeksi pada manusia hanya bila bakteri itu meninggalkan saluran usus.
Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menyebabkan
bakterimia, pnewnonia dan lesi fokal pada penderita yang lemah atau
pada penderita yang menerima infus intravena. P.mirabilis menyebabkan
infeksi saluran kemih dan kadang-kadang infeksi lainnya. Karena itu, pada
infeksi saluran kemih oleh Proteus, urine bersifat basa, sehingga
memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak mungkin
mengasamkannya. Pergerakan cepat oleh Proteus mungkin ikut berperan
© 2004 Digitized by USU digital library 3dalam invasinya terhadap saluran kemih. Spesies Proteus
menghasilkan
urease mengakibatkan hidrolisis urea yang cepat dengan pembebasan
amonia.
5. PROVIDENSIA
Spesies Providensia (Providensia rettgeri, Providencia alcalifaciens
dan Providensia stuartii) adalah anggota flora usus normal. Semuanya
menyebabkan infeksi saluran kemih dan sering resisten terhadap
pengobatan antimikroba.
6. CITROBACTER
Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis.
B. PSEUDOMONAS AEROGINOSA
Kuman ini; sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia
organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi nosokomial. Sering
diisolasi dari penderita yang neoplastik, luka dan luka bakar yang berrat.
Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pemapasan bagian
bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya.
MORFOLOGI
Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya mempunyai
flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan
tanpa sukrosa terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraseluler Struktur
dinding gel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari
bahan klinik sering sering mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan
gel dan memegang peranan penting dalarn resistensi terhadap fagositosis.
CIRI-CIRI PERTUMBUHAN
P.aeroginosa tumbuh baik pada suhu 3~-42oC ; pertumbuhannya pada
suhu 42°C membantu membedakan spesies ini dari spesies Pseudomonas
lain. Bakteri ini oksidase positif dan tidak meragi karbohidrat, tetapi banyak
strain mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya berdasarkan morfologi
koloni, sifat oksidase positif, adanya daya pigmen yang khas dan
pertumbuhannya pada suhu 42°C. untuk membedakan Pseudomonas
aeruginosa dengan yang lain berdasarkan aktivitas biokimiawi, dibutuhkan
pengujian dengan berbagai substrat.
STRUKTUR ATIGEN DAN TOKSIN
Pili (fimbriae) menjulur dari permukaan gel dan membantu pelekatan
pada gel epitel inang. Simpai polisakarida membentuk koloni mukoid yang
terlihat pada biakan dari penderita penyakit fibrosis kistik. P.aeruginosa dapat
ditentukan tipenya berdasarkan imuno tipe lipopolisakarida dan kepekaannya
terhadap piosin (bakteriosin). Kebayakan isolat P.aeruginosa dari infeksi klinis
menghasilkan enzim ekstrasel, termasuk elastase, protease dan dua hemolisin
: suatu fosfolipase C yang tidak tahan panas dan suatu glikolipid yang tahan
panas.
Banyak strain aeruginosa yang menghasilkan eksotoksin A, yang
menyebabkan nekrosis jaringan dan dapat mematikan hewan hila disuntikkan
dalam bentuk murni. Toksin ini menghambat sintesis protein dengan cara
kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria, meskipun struktur ke dua
toksin itu tidak sama. Antitoksin terhadap eksotoksin Aditemukan dalam
beberapa serum manusia, termasuk serum penderita yang telah sembuh dari
infeksi P.aeruginosa yang berat.
© 2004 Digitized by USU digital library 4PATOGENESIS
P.aeruginosa bersifat patogen bila masuk ke daerah yang fungsi
pertahanannya abnormal, misalnya bila selaput mukosa dan kulit "robek"
karena kerusakan kulit langsung ; pada pemakaian kateter intravena atau
kateter air kemih ; atau bila terdapat netropenia, misalnya pada kemoterapi
kanker. Kuman melekat dan mengkoloni selaput mukosa atau kulit dan
menginvasi secara lokal dan menimbulkan penyakit sistemik. Proses ini
dibantu oleh pili, enzim dan tosin. Lipopolisakarida berperan langsung yang
menyebabkan demam, syok, oliguria, leukositosis, dan leukopenia,
disseminated intravascular coagulation dan respiratory distress syndrome
pada orang dewasa.
GAMBARAN KLINIS
P.aeruginosa menimbulkan infeksi pada saluran kemih bila masuk
bersama kateter dan instrumen lain atau dalam larutan untuk irigasi
P.aeruginosa dapat dilihat pada bahan pewarnaan gram.
TES DIAGNOSIS LABORATORIUM
Untuk infeksi saluran kemih bahan dapat diambil dari urin. Sediaan
apus terlihat batang gram negatif. Biakan ditanam pada lempeng agar darah
dan perbenihan diferensial yang biasa digunakan untuk menumbuhkan batang
gram-negatif enterik.
PENGOBATAN
Infeksi P .aeruginosa yang penting dalam klinik tidak boleh diobati
dengan terapi obat tunggal, karena keberhasilan terapi semacam itu rendah
dan bakteri dapat dengan cepat menjadi resisten. Penisilin yang bekerja aktif
terhadap P.aeruginosa adalah tikarsilin- mezlosilin dan piperasilin-digunakan
dalam kombinasi dengan aminoglikosida, biasanya gentamisin, tobramisin dan
amikasin. Obat lain yang aktif terhadap P.aeruginosa antara lain aztreonam ;
imipenem ; kuinolon baru, termasuk siprofloksasin aktif melawan
P.aeruginosa.
EPIDEMIOLOGI DAN PENGENDALIAN
P .aeruginosa terutama merupakan patogen nosokomial, dan metode
untuk mengendalikan infeksi ini mirip dengan patogen untuk infeksi
nosokomial yang lain. Karena Pseudomonas dapat tumbuh subur dalam
lingkungan yang basah, perhatian yang khusus harus ditujukan pada bak cuci,
bak air, pancoran, bak air panas dan daerah basah yang lain.
Untuk tujuan epidemiologi, strain dapat ditentukan tipenya berdasarkan
kepekaan terhadap piosin dan imuno tipe lipopolisakarida.
C. ACINETOBACTER
Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri gram-negatif aerob
yang tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat dibiakkan dari
kulit, selaput mukosa dan sekresi.
MORFOLOGI
Acinetobacter biasanya tampak berbentuk kokobasil atau kokus ;
bakteri ill menyerupai neisseria pada sediaan apus, karena bentuk diplokokua
banyak terdapat dalam cairan tubuh dan pada perbenihan padat. Ada yang
berbentuk batang dan kadang-kadang bakteri tampak bersifat gram positif.
PATOGENESIS
Acinetobacter yang ditemukan pada saluran kelamin wanita sering
dikacaukan dengan dengan N.gonorrhoeae .tetapi N.gonorrhoeae
menghasilkan oksidase positif sedangkan Acinetobacter tidak. Acinetobakter
© 2004 Digitized by USU digital library 5yang ditemukan padan infeksi saluran kemih dapat terjadi
melalui pemakaian
kateter intravena atau kateter saluran kemih.
D. STREPTOKOKUS
MORFOLOGI
Kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun dalam bentuk
rantai .Kokus membelah pada bidang yang tegak lurus sumbu panjang rantai.
Anggota rantai sering tampak sebagai diplokokus dan bentuknya kadangkadang menyerupai batang.
SIFAT -SIFAT KHAS PERTUMBUHAN
Energi terutama diperoleh dari penggunaan gula. Pertumbuhan
streptokokus cendrung kurang subur pada perbenihan padat atau dalam
kaldu, kecuali yang diperkaya dengan darah atau cairan jaringan. Kuman
yang patogen pada manusia paling banyak membutuhkan faktor-faktor
pertumbuhan. Pertumbuhan dan hemolisis dibantu dengan pengeraman
dalam CO2 10%.
ENTEROKOKUS FAECALIS
Terdapat sedikitnya 12 spesies enterokokus. Enterokokus faecalis
merupakan yang paling sering dan menyebabkan 85-90% infeksi
enterokokus. Enterokokus adalah yang palin sering menyebabkan infeksi
nosokomial, terutama pada unit perawatan intensif, dan hanya pada
pengobatan dengan sefalosporin dan antibiotika lainnya dimana mereka
bersifat resisten. Enterokokus ditularkan dari satu pasien ke pasien lainnya
terutama melalui tangan perawat kesehatan yang beberapa diantara mereka
mungkin pembawa enterokokus pencernaannya. Enterokokus kadang-kadang
ditularkan melalui melalui alat-alat kedokteran. Pada pasien tempat yang
paling sering terkena infeksi adalah saluran kemih, luka tusuk dan saluran
empedu dan darah.
E. STAFILOKOKUS SAPROPHYTICUS
Stafilokokus secara khas tidak berpigmen, resisten terhadap novobiosin, dan
nonhemolitik ; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita
muda.
2.2 BAKTERI PENYAKIT KELAMIN
Penyakit kelamin disebut juga penyakit venerik.Kata Venerik berasal
dari "venus", dewi cinta romawi. Jadi kelamin di penyakit kelamin ialah
penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin.
PENULARAN PENYAKIT KELAMIN
Semua penyakit kelamin ditularkan melalui kontak tubuh yang intim.
Hubungan kelamin dengan seseorang yang terinfeksi membawa resiko
terinfeksi pula. Sayangnya beberapa infeksi, termasuk sifilis dapat ditularkan
ke janin di dalam rahim. Yang lain diperoleh oleh bayi yang baru lahir pada
waktu dilahirkan, seperti halnya radang selaput mata oleh gonokokus dan
infeksi herpes. Bayi dapat juga terjangkit radang selaput mata oleh
gonokokus serta infeksi-infeksi sejenis dari pencernaran dengan tangan dan
fomit. Hal ini mungkin disebabkan karena bayi setingat rentan dan karena
pemindahan patogen terjadi hampir segera. Pada orang dewasa kemungkinan
terjadinya infeksi oleh fomit (misalnya toilet tercemar) kecil sekali karena
bakteri tersebut mudah rusak, dan tidak dapat hidup lama di luar tubuh
manusia.
Penyakit venerik ditularkan melalui hubungan kelamin dengan cara apa
saja. Mikrobe penyebabnya dapat berpindah dari satu orang yang terinfeksi
ke orang lain.
© 2004 Digitized by USU digital library 6MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT KELAMIN
Ada penyakit venerik lain gonorea dan sifilis, yang disebabkan oleh
bakteri. Penyakit kelamin yang paling urnurn adalah gonorea, sedangkan
yang paling tua adalah sifilis, tetapi selain ini masih ada penyakit kelamin lain
yang disebabkan oleh bakteri lain, virus, dan protozoa.
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAMIN
Sebab utama tingginya insiden penyakit kelamin dikebanyakan negara
di dunia pada masa kini (beberapa bahkan menyebutnya epidemi) ialah
perilaku seksual modem diantara manusia. Namun masalah pengendaliannya
yang utama tidaklah terletak pada cara pengobatan penyakit kelamin
tersebut, tetapi membuat sipenderita mall berobat. (penisilin dan antibiotik
lain dapat menumbuhkan sebahagian besar penyakit kelamin secara efektif).
Langkah pertama ke arah penyembuhan penyakit kelamin secara
efektif adalah mengetahui bahwa seseorang memang menderita penyakit
tersebut. Sayangnya pada banyak wanita dan beberapa pria gejalanya tidak
jelas. Walaupun demikian bila tekanan) yang satu mempertunjukkan gejala
yang lain harus segera menjalani pemeriksaan medis. Dengan perkatan lain,
perhatian medis yang diberikan setelah tereksposi secara potensial pada
penyakit kelamin dan sebelum melanjutkan kegiatan seksual berikutnya,
dapat mengurangi akibat yang harus ditanggungnya serta penularan penyakit
yang didapatnya. Penting untuk ditekankan bahwa kedua rekan harus
menjalani pemeriksaan medis untuk mencegah penularan lebih lanjut di
masyarakat serta mengurangi infeksi "ping-pong" yaitu penularan infeksi
bolak balik antara pasangan berikut.
MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT KELAMIN
A. NEISSERIA GONORRHOEA GONOREA
Gonorea adalah penyakit bernanah yang sagat menular. Sering kali
disebut pula uretritis spesifik (radang aliran kandung kemis khusus). Gejala
penyakit ini tergantung pada situs infeksi, jenis kelamin dan umur korban,
lamanya menderita infeksi, serta terjadinya penyebab sel-sel bakteri
penyebab.
Pada laki-laki gonorea menyebabkan uretritis (infeksi pada uretra,
yaitu saluran tempat lewatnya air seni dari kandung kemih ke luar tubuh)
akut. Tanda pertama dapat berupa rasa panas mendadak pada waktu kencing
dan keluarnya cairan bernanah pada 2-8 hari setelah tereksposi. Pada wanita
biasanya terjadi infeksi pada uretra dan mulut rahim. Hal ini dapat
menyebabkan rasa sakit pada waktu kencing dan keluarnya cairan dari
vagina, walaupun kebanyakan wanita (cukup banyak pria) tidak
memperlihatkan gejala yang kentara pada infeksi dini. Infeksi tanpa gejala
semacam itu. mungkin merupakan suatu sebab bagi penyebaran penyakit ini.
Penyakit ini terutama menyerang saluran kemih kelamin. Namun,
kontaminasi pada bayi ,waktu dilahirkan dapat menimbulkan radang selaput
mata gonokokal, yang mempengaruhi mata. Dapat juga timbul berbagai
komplikasi gonorea diantaranya adalah endokarditis (radang pada lapisan
dalam jantung) dan meningitis (radang selaput otak).
MORFOLOGI NEISSERIA GONORRHOEAE
Gonorea disebabkan oleh N Gonorrhoeae, suatu diplokokus gram negatif tidak
bergerak, dengan sisi yang bersebelahan mendatar. Olesan yang dibuat dari
eksudat seringkali menunjukkan adanya bakteri dalam leukosit
polimorfonuklir.
© 2004 Digitized by USU digital library 7PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
Pertumbuhan yang terbaik adalah pada suhu 360 C pad media yang
diberi serum darah atau darah yang sudah dipanaskan, dan dalam udara yang
mengandung 5-10% CO2. Koloni yang bundar dan berwarna kelabu keputihan
pada agar coklat (media yang mengandung darah yang telah dipanaskan)
dapat diperkirakan sebagai Neisseria dengan cara menguji adanya
pembentukan oksidase endofenol, atau reaksi oksidase. Neisseria akan
menghasilkan reaksi positif. Gonokokus (sel-sel Neisseria Gonorrhoeae)
berbeda dari Neisseria lain karena ketidakmampuannya menguraikan maltosa,
sukrosa atau fruktosa, tetapi dapat metabolisme glukosa. Hanya glukosa,
piruvat, dan laktat dapat digunakan sebagai sumber energi. Selnya juga
mempunyai pili dengan diameter sekitar 0,07 um dan panjang sampai 2 um.
Embel-embel ini rupanya sangat berguna untuk mengawali menempelnya
bateri tersebut pada sel-sel epitel.Virulensi organisme ini rupanya berkaitan
dengan adanya pili.
Gonokokus adalah mikroorganisme yang tidak kuat. Pengeringan
selama 1-2 jam dapat mematikannya. Ini merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan bila ingin mengisolasinya dari spesimen klinis. Larutan perak
nitrat dapat membunuh organisme ini dalam waktu 2 menit. (Inilah sebabnya
pencegahan rutin dengan obat tetes mata yang mengandung 1 % perak nitrat
telah mengurangi dengan nyata kekerapan terjadinya radang selaput mata
oleh gonokokus yang disebut ophthalmia neonatorum atau peradangan akut
pada mata mata bayi yang baru lahir).
STRUKTUR ANTIGEN
Secara serologik gonokokus bersifat heterogen. Gonokokus memiliki
polisakarida nukleoprotein. Juga memiliki kapsul yang terlihat jika diwarnai
dengan pewarnaan negatif. Beberapa kekhasan imunologis terdapat pada
protein kompleks selaput luar kuman.
KEKEBALAN
Kuman mati oleh pemanasan, pengeringan, dan antiseptik. Peka terhadap
sulfonarnida, penisilin dan antibiotika lain.
SIFAT PATOGENITAS
Tidak semua orang yang tereksposi pada gonorea menjadi terinfeksi
oleh penyakit tersebut. Apa sebabnya masih bel urn jelas. Mikrobiota normal
yang terdapat pada alat kelamin mungkin turut menimbulkan kekebalan
terhadap infeksi oleh gonokokus. Juga masih belum diketahui apakah oleh
gonorea secara alamiah dapat menimbulkan kekekerasan terhadap reinfeksi
(infeksi ulang) oleh galur-galur Ngonorrhoeae yang sama ataupun yang
berbeda.
Menempelnya gonokokus dengan bantuan pili telah diperkirakan
merupakan faktor virulensi. Setelah pelengketan pada mukosa (selaput
lendir), gonokokus tiba pada jaringan penghubung subepitel denga cara
menembus ruang-ruang epitel interseluler. Gonokokus mengandung
endotoksin, dan juga dapat mengekskresikan toksin yang dapat merembes
yang menginduksi terjadinya kerusakan pada selaput lendir. Sel-sel
gonokokus juga terdapat pada dan di dalam leukosit polimorfonuklir.
Walaupun kebanyakan gel gonokokus yang tetrelan (oleh leukosit itu)
terbunuh tetapi banyak mikrobiologiwan berpendapat bahwa beberapa
gonokokus dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam fagosit. Telah
diamati pula bahwa gel-gel gonokokus yang tidak mempunyai pili mudah
ditelan dan dibunuh, sedangkan yang mempunyai pili tetap hidup
ekstraselular (di luar gel). Bayi yang melewati saluran lahir seorang ibu yang
terinfeksi dapat menderita infeksi yang dapat menyebabkan kebutaan
(ophthalmia neonatorum). Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, infeksi
© 2004 Digitized by USU digital library 8semacam ini dapat dicegah dengan meneteskan larutan perak
nitrat pada
mata bayi segera setelah lahir.
Pada pria maupun wanita, infeksi dapat menyebab di sepanjang
saluran kelamin. Pada pria bila infeksi meluas sampai ke prostat, epididimis
(bagian saluran mani yang terletak buah zakar), dan buah zakar, maka dapat
mengakibatkan kemandulan. Pada wanita, penyebaran lebih umum terjadi
dan akibat lanjutannya lebih gawat. Pada lebih kurang 15% wanita yang
terinfeksi, infeksi menjalar sampai ke tuba falopii (saluran yang membawa
telur dari kandung telur ke rahim). Dan menyebabkan peradangan
(salpingitis). Pada masa haid yang pertama, timbul rasa sakit dibagian perut
sebelah bawah. Salpingitis menyebabkan penyumbatan tuba falopii yang
mengakibatkan kehamilan dalam tuba atau kemandulan. Tertanamnya telur
yang telah dibuahi di dalam tuba falopii dapat mematikan dan biasanya
membutuhkan pembedahan secepatnya.
Gonorea tidak selalu terbatas pada saluran kelamin dan kemih. Pada
beberapa penderita, bakteri penyebabnya masuk ke dalam darah dan
menyebab ke seluruh tubuh sehingga menginduksi demam, rasa menggigil,
serta hilangnya nafsu makan. Bakteri-bakteri tersebut kemudian berkumpul
diberbagai bagian tubuh; mereka menyebabkan bisul merah kecil pada kulit
atau artritis pada persendian (lutut, pergelangan tangan serta sendi-sendi
pada jari dan tangan). Komplikasi endokarditis dan meningitis dapat pula
terjadi. Infeksi oleh gonokokus juga mungkin terjadi di dalam dubur dan
tenggorokaan dan mungkin disebabkan oleh berubahnya preferensi dan caracara melakukan hubungan
kelamin.
DIAGNOSA LABORATORIUM
1. Pemeriksaan hematologi:
a.Hitung leukosit menunjukkan adanya lekositosis
b.Hitung jenis leukosit menunjukkan adanya peningkatan gel-gel
tembereng.
2. Pemeriksaan bakteriologis :
a. Pemeriksaan sediaan
Sediaan gram dari sekret mukopurulen (uretra, serviks dan lainlain) menunjukkan adanya diplokokus
gram negatif yang berada dalam gel
leukosit gel
tembereng. Tehnik antibodi fluoresensi dapat dipergunakan dan
merupakan cara yang khas dan peka. Pada laki-laki mulut uretra
dibersihkan dengan kain kasa yang dicelupkan lebih dahulu dalam air
garam fisiologis dan contoh sekret diambil dengan menggunakan sengkelit
platina yang biasa digunakan untuk pembiakan dan pembuatan sediaan.
Pada wanita, disamping sekret uretra, diperiksa juga usap serviks.
Pada lnfeksi kronis, mungkin tidak ada sekret uretra. Disini eksudatnya
diambil melalui masase prostat.
Diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis bakteri
penyebabnya di dalam spesimen dari penglepasan atau discharge dengan
cara menumbuhkan serta mengamati gonokokus di dalam bahan-bahan
yang diperoleh dari bagian dalam uretra pada pria, dari mulut rahim dan
uretra pada wanita, dan dari situs lain manapun yang dicurigai. Pewarnaan
gram eksudat dari uretra dan endoserviks diangkat diagnostik bagi
gonorea bila teramati adanya diplokokus yang khas gram negatif di dalam
leukosit.
Gonokokus dibiakkan pada medium agar coklat atau medium
Thayer dan Martin. Biakan harus diinkubasikan pada 36C C selama 48jam
dengan CO2 (5-10%). Koloni gonokokus yang khas diperkuat oleh reaksi
oksidase, perwamaan gram dan uji peragian gula. (Reaksi oksidase
dilakukan dengan dengan menggenangi koloni dengan 1% tetrametil-p-
© 2004 Digitized by USU digital library 9fenilendiamin; koloni-koloni Neisseria akan berubah dari putih
jemih
menjadi ungu.
EPIEMIOLOGI GONOREA
Meningkatnya insiden gonorea dan penyakit kelamin lainnya di negara-negara
barat bertepatan dengan mulai dipakai obat pencegah kehamilan yang
diminum dan alat pencegah kehamilan yang diletakkan di rahim pada tabun
1960-an. Hal ini turut menyebabkan turut bertambahnya kebebasan seks di
antara kaum wanita dan tentunya juga berkurangnya penggunaan siapansiapan spermisidal
(membunuh sperma) dan kondom, keduanya ini
memungkinkan perlindungan terhadap gonorea. Gambaran epidemiologis ini
tercerminkan dari meningkatkan kasus gonorea di Amenrika Serikat.
Inang satu-satunya untuk N.gonorrhoeae ialah manusia. Jadi penyakit ini
ditularkan lewat kontak langsung dengan rekan seks terinfeksi yang
merupakan pembawa penyakit.
PENCEGAHAN GONOREA
Sekarang ini belum ada vaksin terhadap gonorea. Kondom dan spermisida
(pembunuh sperma) yang dimasukkan ke dalam vagina tetap merupakan cara
terbaik untuk mengurangi resiko infeksi.
B. TREPONEMA PALLIDUM
SIFILIS
Sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut spiroketa. Penyebarannya tidak
seluas gonorea, tetapi lebih menakutkan karena kerusakan yang mungkin
ditimbulkannya lebih besar. Seperti gonorea, penyakit ini disebarkan melalui
kontak langsung dengan luka-luka pada orang yang ada pada stadium
menular. Spiroketa, seperti gonokokus, adalah mikrobe yang tidak tahan
berada di luar tubuh manusia, sehingga kemungkinan tertulari dari benda
mati sangat kecil.
Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh sewaktu terjadi hubungan
kelamin melalui luka-luka goresan yang amat kecil pada epitel, dengan cara
menembus selaput lendir yang utuh ataupun mungkin melalui kulit yang utuh
lewat kantung rambut. Masa inkubasi sifilis berkisar 10-90 hari (rata-rata 21
hari) setelah infeksi. Bila tidak diobati, sifilis dapat timbul dalam beberapa
stadium penyakit.
SIFILIS PRIMER : Gejala pertamanya adalah munculnya bisul kecil keras
yang disebut syanker pada situs infeksi. Biasanya di ujung batang pelir pada
pria dan di leher rahim atau vagina wanita. Syanker itu terlihat jelas pada
pria, tetapi pada wanita seringkali tersembunyi. Bisul itu tidak gatal ataupun
sakit. Jadi sifilis primer dapat berkembang tanpa diketahui. Treponema
biasanya dapat ditemukan di dalam syanker semacam itu melalui
pemeriksaan mikroskopis medan gelap.
Juga dalam stadium ini, spiroketa menyerang kelenjar getah bening,
menyebabkan menjadi lebih besar dan keras. Setelah 3-5 minggu, syanker itu
sembuh secara spontan, dan penyakit itu dari luar nampak tenang-tenang
saja. Tetapi sementara itu organisme tersebut disebarkan lewat aliran darah
ke seluruh tubuh.
SIFILIS SEKUNDER : Stadium penyakit ini di dahului oleh ruam (
pemunculan pada kulit) yang timbul setiap saat pada 2 sampai 12 minggu
setelah hilangnya syanker. Penyakit itu sekarang tersebar umum dan juga
terjadi limfodenopati (kelenjar getah belling yang berpenyakit) yang tersebar
luas. Sifilis disebut pula "peniru besar" karena gejala-gejala yang timbul pada
stadium ini mirip dengan yang ditimbulkan oleh penyakit lain seperti flu atau
mononuleosis menular. Selain ruam gejala-gejala lainnya meliputi radang
© 2004 Digitized by USU digital library 10tenggorokan, kelenjar getah bening yang lembek, demam,
lesu dan pusing.
Kadang-kadang disertai rontoknya rambut sebagian-sebagian. Luka patogenik
terjadi pada selaput lendir, mata, dan sistim syaraf pusat luka-luka ini penuh
dengan treponema. Korban dapat menderita hanya satu atau dua dari seluruh
gejala penyakit ini atau semua gejala. Stadium ini berlangsung beberapa
minggu, dan gejala-gejalanya termasuk luka-luka patogenik, hilang tanpa
pengobatan. Tetapi sementara itu treponema mungkin sudah mulai
menyerang organ-organ lain dalam tubuh.
Seorang penderita dapat menularkan penyakit ke orang lain hanya bila
menderita sifilis stadium primer dan sekunder, yang berlangsung sampai
selama 2 tahun.
SIFILIS LATEN: Bila tidak diobati, sifilis sekunder berlanjut menjadi sifilis
laten. Selama stadium ini penderita sama sekali tidak menunjukkan gejala
yang jelas. Stadium ini dapat berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun
atau bahkan seumur hidup. Stadium laten hanya dapat diketahui dengan
melakukan uji darah (serologis).
SIFILIS TERSIER ATAU LANJUT : Satdium ini timbul pada sekitar 30% dari
orang-orang yang tidak diobati dan dapat terjadi 5 sampai 40 tahun sesudah
infeksi mula-mula. Hasil kerja spiroketa secara diam-diam tetapi mematikan
selama stadium laten itu menjadi jelas. Luka-luka patogenik tersier terjadi
pada sistim safar pusat, sistim pembuluh darah jantung, kulit dan organorgan vital lain seperti mata,
otak, tulang, ginjal dan hati. Luka-luka ini yang
disebut gumata lalu pecah dan menjadi borok .Penderita dapat terserang sakit
jiwa, kebutaan atau penyakit jantung ; dan akhirnya dapat meninggal.
SIFLIS SYARAF
Selama stadium early, sepertiga dari penderita sifilis dapat terkena
susunan syaraf pusatnya dan setengah dari golongan ini jika tidak mendapat
pengobatan akan menderita laten neurosifilis, yang jaraknya dari stadium
primer dapat mencapai waktu lebih dari 5 tahun. Penyakit ini terjadi tanpa
gejala, sedangkan gejala klasik dapat timbul dalam bentuk dementia
paralytica, tabes dorsalis dan sebagainya. Gejala penyakit yang timbul juga
dapat menyerupai penyakit saraf lainnya.
SIFLIS KARDIOVASKULER
Setelah 10-40 tahun sejak terjadinya sifilis primer, penderita yang tidak
mendapat pengobatan dapat,menunjukkan tanda-tanda terkena sistim
kardiovaskuler. Terjadi kelainan sifilis pada aorta dan arteritis paru-paru.
Reaksi peradangan yang terjadi dapat menyebabkan stenosis yang berakibat
angina, insufisiensi miokardium yang dapat mengakibatkan kematian.
SIFLIS KONGENITA
Sifilis kongenita merupakan penyakit sifilis yang timbul pada bayi waktu lahir,
beberapa waktu atau beberapa tahun sesudahnya. Wanita hamil yang sedang
menderita sifilis, terutama stadium sekunder, dapat menularkannya pada bayi
yang sedang dikandungnya secara transplasenta. Treponema pallidum yang
terdapat dalam peredaran darah ibu masuk ke janin pada waktu kehamilan
minggu ke 16. Pada saat itu lapisan gel Langhans telah menjadi atropik. Jika
infeksinya terjadi secara masif,maka dapat mengakibatkan kematian janin,
atau bayi lahir terus mati. Infeksi treponema juga dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan janin intra atau ekstrauteri. Jika wanita hamil baru
terkena sifilis pada waktu 6 minggu terakhir kehamilannya, maka biasanya
janin belum sempat terkena sifilis, karena kuman belum sempat tersebar di
dalam peredaran darah ibu.
© 2004 Digitized by USU digital library 11SIFLIS KONGENITA PRAEKOKS
Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada waktu bayi lahir atau setelah
berumus 1-3 bulan. Terlihat bullae pada telapak tangan, condylomata lata,
osteochondritis atau periostitis epiphysis tulang panjang yang dapat
menyebabkan terjadinya pseudoparalisis dari Parrot, kelainan pada tulang
tibia atau sabre bone, terjadi patah tulang spontan atau penonjolan tulang
dahi. Selain itu dapat terjadi gejala penyumbatan hidung atau snuffle-nose,
hepatosplenomegali, atropi dan distropi otot, sehingga berat badan statis
tidak bertambah.
SIFLIS KONGENITA TARDA
Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada usia lebih dari satu tahun sampat
usia 6- 7 tahun. Akan ditemukan trias Hutchinson, yaitu berupa tuli syaraf ke-
8 atau tuli perseptif, defo~itas gigi seri atas tengah dan keratitisinterstitialis.
Syphilis d'emblee
Penyakit ini terjadi karena infeksi Treponema lewat tusukan jarum yang
dalam, misalnya pada transfusi darah yang berasal dari penderita sifilis.
Biasanya tidak dijumpai stadium primer melainkan langsung muncul gejalagejala stadium sekunder.
MORFOLOGI TREPONEMA PALLIDUM
Penyebab sifilis adalah spiroketa Treponema pallidum, mikroorganisme ini
halus, berpilin ketat dengan ujung meruncing dan terdiri dari 6 sampai 14
spiral; berukuran lebar 0,25 sampai 0,3 um dan panjang 6 sampat 15 um.
Organisme ini dapat dikenali paling jelas pada suatu spesimen klinis yang
berasal dari luka sifilitik stadium primer dan sekunder dibawah mikroskop
medan gelap ; ini jelas terlihat dari bentuk spiral dan pergerakannya yang
seperti putaran pembuka sumbat.
Treponema pallidum mempunyai membran luar, atau selongsong yang
disebut periplas yang melingkungi komponen-komponen dalam sel
(keseluruhannya disebut silinder protoplasma). Suatu filamen aksial, yang
terdiri dari tiga sampai enam fibril, terletak diantara periplas dan silinder
protoplasma.
Tpallidum yang virulen belum berhasil di biakkan secara in vitro.
Galur-galur T.pallidum yang non virulen (tidak patogenik), seperti galur Reiter
dan Noguchi, telah berhasil dibiakkan invitro dan menjadi sumber antigen
untuk uji-uji diagnostik laboratoris
STRUKTUR ANTIGEN
T.pallidum tidak dapat dibiakkan in-vitro yang jelas memiliki ciri khas terbatas
dari antigennya. Hal ini menjadi tidak jelas jika selubung glikosaminoglikan
berasal dari sel inang atau dibuat oleh treponema. Fungsi selubung untuk
menghambat pemtumbuhan organisme berperantara antibodi atau
berperantara komplemen. Terdapat asam sialat pada permukaan organisme
yang berfungsi untuk menghambat aktivasi jalur komplemen altematif.
T.pallidum subsp pallidum memiliki hialuronidase yang menguraikan asam
hialuronat dalam substansi dasar jaringan dan diduga meningkatkan
kemampuan invasif organisme. Bentuk protein T. pallidum (semuanya
subspesies ) tidak dapat dibedakan ; lebih dari 100 protein antigen.
Endoflagel terdiri dari 3 protein inti yang homolog terhadap protein flagelin
bakteri lain, ditambah protein selubung yang tidak berhubungan. Terdapat
banyak kelompok lipoprotein yang telah diketahui fungsinya, diduga semua ini
tampak renting dalam respon imun. Kardiolipin adalah komponen renting dari
antigen treponema.
© 2004 Digitized by USU digital library 12SIFAT PATOGENITAS
Sifilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan terutama ditularkan
lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang terinfeksi kepada janinnya (sifilis
bawaan atau sebelum lahir) lewat ari-ari. Pada kasus yang tidak diobati 25%
di antara janin meninggal meninggal sebelum lahir 25-30% meninggal segera
setela dilahirkan yang lain menunjukkan gejala komplikasi lanjut (misalnya
menjadi tuli).Sejumlah besar treponema dalarn darah dan jaringan musnah
selama sifilis sekunder. Penisilin adalah adalah antibiotik yang dipilih untuk
pengobatan sifilis.
DIAGNOSA LABORATORIUM
Diagnosa sifilis biasanya dapat ditentukan dari gabungan informasi
mengenai gejala, sejarah eksposi, dan uji darah yang positif atau dengan
pemeriksaan mikroskop medan gelap.
Hasil positif pengamatan luka dengan mikroskop medan gelap (untuk
sifat morfylogis dan pergerakan spiroketa) adalah cara satu-satunya untuk
membuat diagnosis sifilis primer yang pasti. Untuk sifilis sekunder juga,
diagnosis yang pasti bergantung kepada pemeriksaan dengan mikroskop
medan gelap terhadap eksudat dari luka basah pada kulit dan bukan pada
mulut. (Rongga mulut mungkin banyak mengahdung spiroketa yang bukan
penyebab sifilis). Uji-uji serologis sifilis reaktif atau dapat diandalkan pada
stadium kedua penyakit ini.
EPIEMIOLOGI
Sejak 1962, kasus-kasus sifilis di Amerika Serikat yang dilaporkan bertambah
setiap tahunnya sekurang-kurangnya 4,7%. Seperti gonorae, jumlah sifilis
dini (kasus primer, sekunder dan laten dini) yang dilaporkan tidak merupakan
indikasi insiden yang sebenamya, karena kebanyakan kasus tidak dilaporkan.
PENCEGAHAN
Tidak ada vaksin terhadap sifilis. Untuk perseorangan penggunaan kondom
sangat efektif. Untuk masyarakat, cara utama pencegahan sifilis ialah melalui
pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.
Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran)
yang semestinya.
C. BAKTERI PENYEBAB PENYAKIOT KELAMIN LAIN
C.1 CHLAMYDIA TRACHOMATIS
URETRITIS NON-SPESIFIK
Penyakit ini menyerang sekitar 2, 5 juta pria di Amerika Serikat setiap
tahunnya, dan sekitar setengah dari kasus-kasus ini disebabkan oleh bakteri
kecil yang dinamakan Chlamydia Trachomatis.
Pada pria, gejala-gejala uretritis nonspesifik menyerupai gejala-gejala
nonspesifik ; yaitu meliputi sering buang air kecil serta rasa sakit, keluarnya
cairan bernanah dari uretra, serta peradangan pada mata, persendian, mulut,
atau buah zakar. Pada wanita penyakit ini tidak mempunyai batas yang begitu
jelas. Banyak wanita tidak memperlihatkan gejala sama sekali ; beberapa
mungkin mengeluarkan cairan bernanah, pendarahan dari leher rahim, atau
infeksi pada leher rahim.
LIMFOGRANULOMA VENEREUM (LGV)
LGV juga disebabkan oleh galur-galur tertentu Chlamydia trachomatis.
Merupakan suatu penyakit yang penting di daerah tropika dan semitropika.
Banyak kasus di Amerika Serikat berasal dari Vietnam Gejala timbul 1-3
minggu setelah tereksposi .Luka kecil timbul pada alat kelamin atau dubur.
© 2004 Digitized by USU digital library 13Bila infeksi terjadi pada kelenjar getah bening, maka dapat
timbul barah,
yaitu luka bemanah, dan kadang-kadang terbentuk banyak borok,
penyempitan dubur, dan elefantiasis (pembesaran kronis) alat kelamin.
Penderita biasanya menderita demam, menggigil, pusing, sakit pada perut
serta persendian.
C.2 HAEMOPHYLUS DUCREYI
SYANKROID ATAU SYANKER LUNAK
Sampai saat ini penyakit ini hanya di daerah tropika. Namun jumlah
kasus ini di Amerika Serikat makin bertambah. Penyebabnya adalah
Haemophylus ducreyi, suatu bakteri berbentuk batang gram negatif yang
sangat kecil, dan tidak bergerak. Satu sampai lima hari setelah tereksposi
timbul borok yang sakit pada situs yang kontak.
C.3 CALYMMATOBACTERIUM GRANULOMATIS
GRANULOMA INGUINALE
Ini adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Calymmatobacterium
granulomatis, berbentuk batang gram negatif pleomorfik. Penyakit ini
menimbulkan borok kecil, menyebar dan penuh dengan nanah pada alat
kelamin. Sekurang-kurangnya diperlukan waktu 3 bulan untuk timbulnya
gejala-gejala ini. Sementara itu banyak orang dapat menjadi terinfeksi
sebelum penderita berobat.
KESIMPULAN
Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan oleh Ecoli atau
penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab
infeksi saluran kemih pertama pada sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tandatandanya antara lain :
sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Adanya
keluhan nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.
Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli melalui
infeksi nosokomial Klebsiella, Proteus, Providensia, Citrobacter, P. aeruginosa,
Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan Stafilokokus saprophyticus.
Pada penyakit kelamin biasanya penyakit dapat timbul karena adanya
hubungan seksual. Bakteri penyebab dari sifilis adanya Treponema pallidum,
pada gonorea bakteri penyebabnya adalah adalah N. gonorrhoeae .
Bakteri-bakteri lain adalah Clamydia trachomatis penyebab Uretritis nonspesifik, Limfogranuloma
venereum (LGV), Haemophylus ducreyi penyebab
Syankroid dan Calymmatobacter granulomatis penyebab Granuloma inguinale.
DAFTAR PUSTAKA
Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev Infect Dis
1989; (Suppl 6) : S1433.
Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl J.
Med 1985 ; 312 :1682.
Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229.
Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19
th
ed , Appleton and Lange,
Norwalk, Connecticut/San Mateo Californiam 1991.
Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Microiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta
1996
© 2004 Digitized by USU digital library 14Joklik W.K et.al (eds) : Zinserr Microbiology, 19
th
ed, Appleton Century-Crofts,
New York, 1988
Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa aksara Jakarta, 1990.
Morse SA: Chancroid and Haemophylus ducreyi, Clin Micribiol Rev 1989; 2; 137.
Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988.
Ryan: Sherris Medical Microbiology , third edition, Prentice-hall America 1994.
© 2004 Digitized by USU digital library 15

More Related Content

What's hot

Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)radityusuf
 
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Emir Firdaus
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriEncepal Cere
 
Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)
Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)
Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)jasmineregita
 
Penyakit cholera
Penyakit choleraPenyakit cholera
Penyakit choleraAnwar War
 
Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...
Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...
Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...soroylardo1
 
Askep isk fitri fix
Askep isk fitri fixAskep isk fitri fix
Askep isk fitri fixFirtie Cielo
 
Infeksi menular-seksual-ims
Infeksi menular-seksual-imsInfeksi menular-seksual-ims
Infeksi menular-seksual-imsDyan Arshyl
 

What's hot (12)

Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
 
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)
Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)
Bakteri Yang Merugikan Kehidupan- SMAN 1 Depok X MIA 2 (Kelompok 8)
 
Leaflet isk akper raha
Leaflet isk akper rahaLeaflet isk akper raha
Leaflet isk akper raha
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Isk harnavi
Isk harnaviIsk harnavi
Isk harnavi
 
Penyakit cholera
Penyakit choleraPenyakit cholera
Penyakit cholera
 
Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...
Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...
Laporan kasus Inisiasi Pemberian OAT pada Pasien TB dengan HIV (Reza Angga Pr...
 
Askep isk fitri fix
Askep isk fitri fixAskep isk fitri fix
Askep isk fitri fix
 
Infeksi menular-seksual-ims
Infeksi menular-seksual-imsInfeksi menular-seksual-ims
Infeksi menular-seksual-ims
 

Similar to Infeksi saluran kemih (20)

Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
Infeksi saluran kemih AKPER PEMKAB MUNA
 
IHT ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
IHT  ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptxIHT  ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
IHT ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah isk
Makalah iskMakalah isk
Makalah isk
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureusBakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus
 
bakteriologi kelompok 1.pptx
bakteriologi kelompok 1.pptxbakteriologi kelompok 1.pptx
bakteriologi kelompok 1.pptx
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
BAKTERI
BAKTERIBAKTERI
BAKTERI
 
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptxASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH.pptx
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Diare
DiareDiare
Diare
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Infeksi saluran kemih

  • 1. Infeksi saluran kemih Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam duniakedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa:anyang- anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis. Daftar isi [sembunyikan] 1 Penyebab 2 Pencegahan dan saran 3 Macam o 3.1 ISK primer o 3.2 ISK sekunder o 3.3 Lihat Juga [sunting]Penyebab ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain. serta berhubungan dengan gonta ganti pasangan..yang kita tidak tau juga kalau pasangan itu membawa bakteri dari pasangan lain. terutama kalau sitem ketahanan tubuh sudah berkurang, apa saja jenis bakteri akan sangat gampang sekali masuk ke dalam tubuh. [sunting]Pencegahan dan saran ISK dapat dicegah dengan banyak minum dan tidak menahan kemih, sebagai upaya untuk membersihkan saluran kemih dari kuman. Bagi penderita ISK, kedua hal tersebut lebih ditekankan lagi karena ISK dapat menimbulkan lingkaran setan. Penderita ISK dengan disuria cenderung untuk menahan kemih, padahal menahan kemih itu sendiri dapat memperberat ISK. Untuk mengurangi risiko ISK pada kateterisasi, perlu kateterisasi yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kateterisasi antara lain jenis kateter, teknik dan lama kateterisasi. [sunting]Macam
  • 2. Macam ISK antara lain: [sunting]ISK primer Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua: 1. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal. 2. ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan yaitu amoksisilin. [sunting]ISK sekunder ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK sekunder, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan striktur uretra). I S K INFEKSI SALURAN KEMIH . Infeksi Saluran Kemih atau sering di singkat I.S.K ,akhir -akhir ini menja di Topik yang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat terutama para orang tua yang mempunyai anak remaja perempuan. Apa pasalnya ? Maklumlah remaja jaman sekarang banyak yang melampaui batas pergaulan ! Maksudnya ? Yaa ..mereka sering menyentuh daerah yang paling intim dari seorang perempuan ! Lalu ..? ya...terjadilah infeksi disitu . Sudah tentu tidak hanya karena itu saja yang menyebabkan terjadinya Infeksi Saluran Kemih, banyak sebab lain yang menjadi sumber masalah. . Sebab lainnya : Sangat mungkin sebabnya dari diri kamu sendiri ,misalnya : Kamu sering kali menahan kencing / buang air kecil. Buang air kecil tidak memperhatikan segi kesehatan ,sehingga air seni yang tersisa menjadi sumber infeksi . Bagi Wanita ,arah membersihkan sehabis buang air BESAR (BAB) juga sering menjadi awal masalah. Pasalnya adalah bila arah kamu membilas dari dubur kedepan ,maka ku
  • 3. man-kuman yang berasal dari dubur akan terbawa ke depan ke daerah Vagina....,sehingga terjadilah infeksi disana yang bisa merembet ke arah lubang saluran kemih. Memang pada kenyataannya Wanitalah yang sering terkena INFEKSI SALURAN KEMIH. . SISTITIS Adalah istilah untuk Infeksi Kandung Kemih yang sering dialami kaum wanita . Gejala nya seperti sering ingin buang air kecil dan terasa nyeri seperti terbakar , bahkan sering terdapat darah pada saat buang air kecil . URETRITIS Adalah infeksi pada saluran kemih yang sering terjadi pada Pria yang se ring melakukan aktifitas seksual tanpa memperhatikan Kesehatan . PYELONEFRITIS Adalah infeksi pada pyelum GINJAL yang sangat berbahaya sehingga dapat terjadi gagal ginjal sehingga perlu CUCI DARAH dengan alat yang disebut HEMODIALISA. . PENCEGAHAN - Tentu saja kamu harus memperhatikan kaidah kesehatan. - Memakai air yang diyakini bersih. - Jangan sering menahan kencing. - Juga ,jagalah batas pergaulan ..!
  • 4. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang sangat sering terjadi. ISK dapat terjadi di saluran ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar (uretra). Bakteri utama penyebab ISK adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang banyak terdapat pada tinja manusia dan biasa hidup di kolon. Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra wanita lebih pendek daripada uretra pria sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya. Infeksi juga dapat dipicu oleh batu di saluran kencing yang menahan koloni kuman. Sebaliknya, ISK kronis juga dapat menimbulkan batu. Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat menyebabkan ISK pada laki-laki maupun perempuan, tetapi cenderung hanya di uretra dan sistem reproduksi. Berbeda dengan E coli, kedua bakteri itu dapat ditularkan secara seksual sehingga penanganannya harus bersamaan pada suami dan istri. Gejala ISK Penderita ISK mungkin mengeluhkan hal-hal berikut:  Sakit pada saat atau setelah kencing  Anyang-anyangan (ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar)  Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah  Nyeri pada pinggang  Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau muntah) Pengobatan Pengobatan ISK biasanya dilakukan dokter dengan pemberian antibiotik. Secara tradisional, orang sering memakai air daun sirih karena diyakini memiliki daya antiseptik. Namun demikian, pengobatan tradisional seperti itu tidak boleh terlalu diandalkan. Bila Anda merasakan gejala di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Pencegahan  Perbanyak minum air  Berceboklah dengan cara dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina atau uretra.  Bersihkan alat vital Anda sebelum berhubungan  Buang air kecil setelah berhubungan seksual untuk membersihkan bakteri dari saluran kencing  Jangan menahan kencing bila Anda ingin buang air kecil  Mandi dengan gayung/shower, tidak dengan bath tub
  • 5.
  • 6. INFEKSI SALURAN KEMIH DAN KELAMIN TRELIA BOEL Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di bawah ini : A. Kelompok anterobacteriaceae seperti : 1. Escherichia coli 2. Klebsiella 3. Enterobacter aerogenes 4. Proteus 5. Providencia 6. Citrobacter B. Pseudomonas aeruginosa C. Acinetobacter D. Enterokokus faecalis E. Stafilokokus sarophyticus Pada penyakit kelamin, bateri yang menyebabkannya adalah : 1. Neisseria gonorhoeae pada penyakit Gonorea 2. Treponema pallidum pada penyakit sifilis 3. Clamydia trachomatis pada uretritis nonspesifik 4. Haemophylus ducreyi pada syankroid 5. Calymmatobacter granulomatis pada granuloma inguinale. 2. BAKTERI INFEKSI SALURAN KEMIH & PENYAKIT KELAMIN
  • 7. 2.1 BAKTERI INFEKSI SALURAN KEMIH A. ENTEROBACTERIACEAE Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman enterik ini tidak menimbulkan penyakit pada host (tuan rumah) bila kuman tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaankeadaan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organismeorganisme di dalam famili ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan infeksi lainnya. MORFOLOGI Kuman enterik adalah kuman berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5 um x 3,0 um negatif gram tidak berspora, gerak positif dengan flagel peritrikh (Salminella, Proteus, Escherichia) atau gerak negatif (Shigella, Klebsiella), mempunyai kapsul/selubung yang jelas seperti pada Klebsiella © 2004 Digitized by USU digital library 1atau hanya berupa selubung tipis pada Escherichia atau tidak berkapsul sama sekali. Sebagian besar spesies mempunyai fili atau fimbriae yang berfungsi sebagai alat perlekatan dengan bakteri lain. BIAKAN DAN CIRI PERTUMBUHAN Sifat biakan kuman enterik adalah sebagai berikut : Koloni kuman biasanya basah, halus, keabu-abuan, permukaannya licin. Hemolisis yaitu bila ada tipe beta. Pada perbenihan cair tumbuh secara difus. Macam-macam perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman enterik adalah : 1. Diferensial
  • 8. Agar Mc.Conkey, agar Eosin Methylene Blue, agar Desoxycholate. Pada perbenihan ini hampir semua jenis kuman tumbuh. 2. Selektif Agar Salmonella-Shigella, agar Desoxycholate citrat. Perbenihan ini khusus untuk mengisolasi kuman usus patogen. 3. Persemaian Kaldu GN, kaldu selenit, kaldu tetrathionat. Kuman usus pathogen tumbuh lebih subur . Ciri pertumbuhan : Pada pola peragian karbohidrat dan aktifitas dekarboksilase asam amino, serta enzim lain biasanya digunakan dalam pembedaan biokimia. Beberapa tes misalnya pembentukan indol dari Triptofan, biasanya digunakan untuk pengenalan cepat, sementara yang lain misalnya reaksi Voges-Proskauer (Pembentukan asetil-metilkarbinol dari dekstrosa) biasanya lebih jarang digunakan. DAYA TAHAN KUMAN Kuman enterik tidak membentuk spora, mudah dimatikan dengan desinfektan kosentrasi rendah. Zat-zat seperti fenol, formaldehid, Bglutaraldehid, komponen halogen bersifat bakterisid. Pemberian klor pada air dapat mencegah penyebaran kuman enterik, khususnya kuman penyebab penyakit tifus, dan penyakit usus lain. Kuman enterik toleran terhadap garam empedu dan zat warna bakteriostatik, sehingga zat-zat ini dipakai dalam perbenihan untuk isolasi primer. Toleran terhadap dingin, hidup berbulan-bulan di dalam es. Peka terhadap kekeringan, menyukai suasana yang cukup lembab, mati pada pasteurisasi. STRUKTUR ANTIGEN Karakterisasi, antigen berperan penting di dalarn epidemiologi dan
  • 9. klasifikasi, khususnya pada genus tertentu seperti pada Salmonella -Shigella. Komponen utama sel bakteri adalah; antigen somatik (O), antigen flagel (H), dan antigen kapsul (K). KOLISIN (BAKTERIOSIN) Banyak organisme gram-negatif menghasilkan bakteriosin. Zat-zat bakteriosidal ini dihasilkan oleh strain bakteri tertentu yang aktif terhadap strain bakteri lain dari spesies yang sama atau spesies yang serumpun. Pembentukannya dikendalikan oleh plasmid. Kolisin dihasilkan oleh E.coli, mersasin oleh Serratia, dan piosin oleh Pseudomonas. Strain yang menghasilkan bakteriosin resisten terhadap bakteriosinnya sendiri, karena itu bakteriosin dapat digunakan untuk "menentukan tipe" organisme. TOKSIN DAN ENZIM Sebagian besar bakteri-gram negatif memiliki lipopolisakarida kompleks pada dinding selnya. Zat ini suatu endotoksin, mempunyai efek © 2004 Digitized by USU digital library 2patofisiologis. Banyak kuman gram-negatif menghasilkan eksotoksin yang penting dalam klinik. ENTEROBACTERIACEAE YANG MENYEBABKAN INFESI SALURAN KEMIH 1. ESHERICHIA COLI MORFOLOGI Kuman ini berbentuk batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 u x 0,4 sampai 0,7 u gram-negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. PATOGENITAS Infeksi saluran kemih : E.coli adalah penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih
  • 10. pertama pada kira-kira 90% wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan puria. Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Tak satupun dari gejala atau tanda-tanda ini bersifat khusus untuk bakteri E. coli. Infeksi saluran kemih dapat mengakibatkan bakterimia dengan tanda-tanda khusus sepsis. E.coli Yang nefropatogenik secara khas menghasilkan hemolisin. Kebanyakan infeksi disebabkan oleh E.coli dengan sejumlah kecil tipe antigen O. Antigen K tampaknya penting dalam patogenesis infeksi saluran atas. Pieloneftritis berhubungan dengan jenis philus khusus, philus P yang mengikat zat golongan darah P. Infeksi saluran kemih misalnya sistitis, pielitis dan pielonefritis. Infeksi dapat terjadi akibat sumbatan saluran kemih karena adanya pembesaran prostat, baru dan kehamilan. E.coli yang biasa menyebabkan infeksi saluran kemih ialah jenis 01, 2, 4, 6, dan 7. Jenis-jenis pembawa antigen K dapat menyebabkan timbulnya piolonefritis. 2. KLEBSIELLA Klebsiella pnewnoniae kadang-kadang menyebabkan infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah. Ditemukan pada selaput lendir saluran napas bagian atas, usus dan saluran kemih dan alat kelamin. Tidak bergerak, bersimpai, tumbuh pada perbenihan biasa dengan membuat koloni berlendir yang besar yang daya lekatnya berlain lainan. 3. ENTEROBACTER AEROGENES
  • 11. Organisme ini mempunyai simpai yang kecil , dapat hidup bebas seperti dalam saluran usus, serta menyebabkan saluran kemih dan sepsis. Infeksi saluran kemih terjadi melalui infeksi nosokomial. 4. PROTEUS Kuman ini adalah kuman patogen oportunis. Dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan bemanah seperti abses, infeksi luka, infeksi telinga atau saluran napas. Spesies proteus dapat menyebabkan infeksi pada manusia hanya bila bakteri itu meninggalkan saluran usus. Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menyebabkan bakterimia, pnewnonia dan lesi fokal pada penderita yang lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena. P.mirabilis menyebabkan infeksi saluran kemih dan kadang-kadang infeksi lainnya. Karena itu, pada infeksi saluran kemih oleh Proteus, urine bersifat basa, sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak mungkin mengasamkannya. Pergerakan cepat oleh Proteus mungkin ikut berperan © 2004 Digitized by USU digital library 3dalam invasinya terhadap saluran kemih. Spesies Proteus menghasilkan urease mengakibatkan hidrolisis urea yang cepat dengan pembebasan amonia. 5. PROVIDENSIA Spesies Providensia (Providensia rettgeri, Providencia alcalifaciens dan Providensia stuartii) adalah anggota flora usus normal. Semuanya menyebabkan infeksi saluran kemih dan sering resisten terhadap pengobatan antimikroba. 6. CITROBACTER Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis.
  • 12. B. PSEUDOMONAS AEROGINOSA Kuman ini; sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi nosokomial. Sering diisolasi dari penderita yang neoplastik, luka dan luka bakar yang berrat. Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pemapasan bagian bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya. MORFOLOGI Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya mempunyai flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraseluler Struktur dinding gel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering sering mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan gel dan memegang peranan penting dalarn resistensi terhadap fagositosis. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN P.aeroginosa tumbuh baik pada suhu 3~-42oC ; pertumbuhannya pada suhu 42°C membantu membedakan spesies ini dari spesies Pseudomonas lain. Bakteri ini oksidase positif dan tidak meragi karbohidrat, tetapi banyak strain mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya berdasarkan morfologi koloni, sifat oksidase positif, adanya daya pigmen yang khas dan pertumbuhannya pada suhu 42°C. untuk membedakan Pseudomonas aeruginosa dengan yang lain berdasarkan aktivitas biokimiawi, dibutuhkan pengujian dengan berbagai substrat. STRUKTUR ATIGEN DAN TOKSIN Pili (fimbriae) menjulur dari permukaan gel dan membantu pelekatan pada gel epitel inang. Simpai polisakarida membentuk koloni mukoid yang
  • 13. terlihat pada biakan dari penderita penyakit fibrosis kistik. P.aeruginosa dapat ditentukan tipenya berdasarkan imuno tipe lipopolisakarida dan kepekaannya terhadap piosin (bakteriosin). Kebayakan isolat P.aeruginosa dari infeksi klinis menghasilkan enzim ekstrasel, termasuk elastase, protease dan dua hemolisin : suatu fosfolipase C yang tidak tahan panas dan suatu glikolipid yang tahan panas. Banyak strain aeruginosa yang menghasilkan eksotoksin A, yang menyebabkan nekrosis jaringan dan dapat mematikan hewan hila disuntikkan dalam bentuk murni. Toksin ini menghambat sintesis protein dengan cara kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria, meskipun struktur ke dua toksin itu tidak sama. Antitoksin terhadap eksotoksin Aditemukan dalam beberapa serum manusia, termasuk serum penderita yang telah sembuh dari infeksi P.aeruginosa yang berat. © 2004 Digitized by USU digital library 4PATOGENESIS P.aeruginosa bersifat patogen bila masuk ke daerah yang fungsi pertahanannya abnormal, misalnya bila selaput mukosa dan kulit "robek" karena kerusakan kulit langsung ; pada pemakaian kateter intravena atau kateter air kemih ; atau bila terdapat netropenia, misalnya pada kemoterapi kanker. Kuman melekat dan mengkoloni selaput mukosa atau kulit dan menginvasi secara lokal dan menimbulkan penyakit sistemik. Proses ini dibantu oleh pili, enzim dan tosin. Lipopolisakarida berperan langsung yang menyebabkan demam, syok, oliguria, leukositosis, dan leukopenia, disseminated intravascular coagulation dan respiratory distress syndrome pada orang dewasa. GAMBARAN KLINIS
  • 14. P.aeruginosa menimbulkan infeksi pada saluran kemih bila masuk bersama kateter dan instrumen lain atau dalam larutan untuk irigasi P.aeruginosa dapat dilihat pada bahan pewarnaan gram. TES DIAGNOSIS LABORATORIUM Untuk infeksi saluran kemih bahan dapat diambil dari urin. Sediaan apus terlihat batang gram negatif. Biakan ditanam pada lempeng agar darah dan perbenihan diferensial yang biasa digunakan untuk menumbuhkan batang gram-negatif enterik. PENGOBATAN Infeksi P .aeruginosa yang penting dalam klinik tidak boleh diobati dengan terapi obat tunggal, karena keberhasilan terapi semacam itu rendah dan bakteri dapat dengan cepat menjadi resisten. Penisilin yang bekerja aktif terhadap P.aeruginosa adalah tikarsilin- mezlosilin dan piperasilin-digunakan dalam kombinasi dengan aminoglikosida, biasanya gentamisin, tobramisin dan amikasin. Obat lain yang aktif terhadap P.aeruginosa antara lain aztreonam ; imipenem ; kuinolon baru, termasuk siprofloksasin aktif melawan P.aeruginosa. EPIDEMIOLOGI DAN PENGENDALIAN P .aeruginosa terutama merupakan patogen nosokomial, dan metode untuk mengendalikan infeksi ini mirip dengan patogen untuk infeksi nosokomial yang lain. Karena Pseudomonas dapat tumbuh subur dalam lingkungan yang basah, perhatian yang khusus harus ditujukan pada bak cuci, bak air, pancoran, bak air panas dan daerah basah yang lain. Untuk tujuan epidemiologi, strain dapat ditentukan tipenya berdasarkan kepekaan terhadap piosin dan imuno tipe lipopolisakarida.
  • 15. C. ACINETOBACTER Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri gram-negatif aerob yang tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat dibiakkan dari kulit, selaput mukosa dan sekresi. MORFOLOGI Acinetobacter biasanya tampak berbentuk kokobasil atau kokus ; bakteri ill menyerupai neisseria pada sediaan apus, karena bentuk diplokokua banyak terdapat dalam cairan tubuh dan pada perbenihan padat. Ada yang berbentuk batang dan kadang-kadang bakteri tampak bersifat gram positif. PATOGENESIS Acinetobacter yang ditemukan pada saluran kelamin wanita sering dikacaukan dengan dengan N.gonorrhoeae .tetapi N.gonorrhoeae menghasilkan oksidase positif sedangkan Acinetobacter tidak. Acinetobakter © 2004 Digitized by USU digital library 5yang ditemukan padan infeksi saluran kemih dapat terjadi melalui pemakaian kateter intravena atau kateter saluran kemih. D. STREPTOKOKUS MORFOLOGI Kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun dalam bentuk rantai .Kokus membelah pada bidang yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Anggota rantai sering tampak sebagai diplokokus dan bentuknya kadangkadang menyerupai batang. SIFAT -SIFAT KHAS PERTUMBUHAN Energi terutama diperoleh dari penggunaan gula. Pertumbuhan streptokokus cendrung kurang subur pada perbenihan padat atau dalam kaldu, kecuali yang diperkaya dengan darah atau cairan jaringan. Kuman yang patogen pada manusia paling banyak membutuhkan faktor-faktor
  • 16. pertumbuhan. Pertumbuhan dan hemolisis dibantu dengan pengeraman dalam CO2 10%. ENTEROKOKUS FAECALIS Terdapat sedikitnya 12 spesies enterokokus. Enterokokus faecalis merupakan yang paling sering dan menyebabkan 85-90% infeksi enterokokus. Enterokokus adalah yang palin sering menyebabkan infeksi nosokomial, terutama pada unit perawatan intensif, dan hanya pada pengobatan dengan sefalosporin dan antibiotika lainnya dimana mereka bersifat resisten. Enterokokus ditularkan dari satu pasien ke pasien lainnya terutama melalui tangan perawat kesehatan yang beberapa diantara mereka mungkin pembawa enterokokus pencernaannya. Enterokokus kadang-kadang ditularkan melalui melalui alat-alat kedokteran. Pada pasien tempat yang paling sering terkena infeksi adalah saluran kemih, luka tusuk dan saluran empedu dan darah. E. STAFILOKOKUS SAPROPHYTICUS Stafilokokus secara khas tidak berpigmen, resisten terhadap novobiosin, dan nonhemolitik ; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita muda. 2.2 BAKTERI PENYAKIT KELAMIN Penyakit kelamin disebut juga penyakit venerik.Kata Venerik berasal dari "venus", dewi cinta romawi. Jadi kelamin di penyakit kelamin ialah penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin. PENULARAN PENYAKIT KELAMIN Semua penyakit kelamin ditularkan melalui kontak tubuh yang intim. Hubungan kelamin dengan seseorang yang terinfeksi membawa resiko
  • 17. terinfeksi pula. Sayangnya beberapa infeksi, termasuk sifilis dapat ditularkan ke janin di dalam rahim. Yang lain diperoleh oleh bayi yang baru lahir pada waktu dilahirkan, seperti halnya radang selaput mata oleh gonokokus dan infeksi herpes. Bayi dapat juga terjangkit radang selaput mata oleh gonokokus serta infeksi-infeksi sejenis dari pencernaran dengan tangan dan fomit. Hal ini mungkin disebabkan karena bayi setingat rentan dan karena pemindahan patogen terjadi hampir segera. Pada orang dewasa kemungkinan terjadinya infeksi oleh fomit (misalnya toilet tercemar) kecil sekali karena bakteri tersebut mudah rusak, dan tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Penyakit venerik ditularkan melalui hubungan kelamin dengan cara apa saja. Mikrobe penyebabnya dapat berpindah dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain. © 2004 Digitized by USU digital library 6MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT KELAMIN Ada penyakit venerik lain gonorea dan sifilis, yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit kelamin yang paling urnurn adalah gonorea, sedangkan yang paling tua adalah sifilis, tetapi selain ini masih ada penyakit kelamin lain yang disebabkan oleh bakteri lain, virus, dan protozoa. PENGENDALIAN PENYAKIT KELAMIN Sebab utama tingginya insiden penyakit kelamin dikebanyakan negara di dunia pada masa kini (beberapa bahkan menyebutnya epidemi) ialah perilaku seksual modem diantara manusia. Namun masalah pengendaliannya yang utama tidaklah terletak pada cara pengobatan penyakit kelamin tersebut, tetapi membuat sipenderita mall berobat. (penisilin dan antibiotik lain dapat menumbuhkan sebahagian besar penyakit kelamin secara efektif).
  • 18. Langkah pertama ke arah penyembuhan penyakit kelamin secara efektif adalah mengetahui bahwa seseorang memang menderita penyakit tersebut. Sayangnya pada banyak wanita dan beberapa pria gejalanya tidak jelas. Walaupun demikian bila tekanan) yang satu mempertunjukkan gejala yang lain harus segera menjalani pemeriksaan medis. Dengan perkatan lain, perhatian medis yang diberikan setelah tereksposi secara potensial pada penyakit kelamin dan sebelum melanjutkan kegiatan seksual berikutnya, dapat mengurangi akibat yang harus ditanggungnya serta penularan penyakit yang didapatnya. Penting untuk ditekankan bahwa kedua rekan harus menjalani pemeriksaan medis untuk mencegah penularan lebih lanjut di masyarakat serta mengurangi infeksi "ping-pong" yaitu penularan infeksi bolak balik antara pasangan berikut. MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT KELAMIN A. NEISSERIA GONORRHOEA GONOREA Gonorea adalah penyakit bernanah yang sagat menular. Sering kali disebut pula uretritis spesifik (radang aliran kandung kemis khusus). Gejala penyakit ini tergantung pada situs infeksi, jenis kelamin dan umur korban, lamanya menderita infeksi, serta terjadinya penyebab sel-sel bakteri penyebab. Pada laki-laki gonorea menyebabkan uretritis (infeksi pada uretra, yaitu saluran tempat lewatnya air seni dari kandung kemih ke luar tubuh) akut. Tanda pertama dapat berupa rasa panas mendadak pada waktu kencing dan keluarnya cairan bernanah pada 2-8 hari setelah tereksposi. Pada wanita biasanya terjadi infeksi pada uretra dan mulut rahim. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu kencing dan keluarnya cairan dari
  • 19. vagina, walaupun kebanyakan wanita (cukup banyak pria) tidak memperlihatkan gejala yang kentara pada infeksi dini. Infeksi tanpa gejala semacam itu. mungkin merupakan suatu sebab bagi penyebaran penyakit ini. Penyakit ini terutama menyerang saluran kemih kelamin. Namun, kontaminasi pada bayi ,waktu dilahirkan dapat menimbulkan radang selaput mata gonokokal, yang mempengaruhi mata. Dapat juga timbul berbagai komplikasi gonorea diantaranya adalah endokarditis (radang pada lapisan dalam jantung) dan meningitis (radang selaput otak). MORFOLOGI NEISSERIA GONORRHOEAE Gonorea disebabkan oleh N Gonorrhoeae, suatu diplokokus gram negatif tidak bergerak, dengan sisi yang bersebelahan mendatar. Olesan yang dibuat dari eksudat seringkali menunjukkan adanya bakteri dalam leukosit polimorfonuklir. © 2004 Digitized by USU digital library 7PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN Pertumbuhan yang terbaik adalah pada suhu 360 C pad media yang diberi serum darah atau darah yang sudah dipanaskan, dan dalam udara yang mengandung 5-10% CO2. Koloni yang bundar dan berwarna kelabu keputihan pada agar coklat (media yang mengandung darah yang telah dipanaskan) dapat diperkirakan sebagai Neisseria dengan cara menguji adanya pembentukan oksidase endofenol, atau reaksi oksidase. Neisseria akan menghasilkan reaksi positif. Gonokokus (sel-sel Neisseria Gonorrhoeae) berbeda dari Neisseria lain karena ketidakmampuannya menguraikan maltosa, sukrosa atau fruktosa, tetapi dapat metabolisme glukosa. Hanya glukosa, piruvat, dan laktat dapat digunakan sebagai sumber energi. Selnya juga mempunyai pili dengan diameter sekitar 0,07 um dan panjang sampai 2 um.
  • 20. Embel-embel ini rupanya sangat berguna untuk mengawali menempelnya bateri tersebut pada sel-sel epitel.Virulensi organisme ini rupanya berkaitan dengan adanya pili. Gonokokus adalah mikroorganisme yang tidak kuat. Pengeringan selama 1-2 jam dapat mematikannya. Ini merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan bila ingin mengisolasinya dari spesimen klinis. Larutan perak nitrat dapat membunuh organisme ini dalam waktu 2 menit. (Inilah sebabnya pencegahan rutin dengan obat tetes mata yang mengandung 1 % perak nitrat telah mengurangi dengan nyata kekerapan terjadinya radang selaput mata oleh gonokokus yang disebut ophthalmia neonatorum atau peradangan akut pada mata mata bayi yang baru lahir). STRUKTUR ANTIGEN Secara serologik gonokokus bersifat heterogen. Gonokokus memiliki polisakarida nukleoprotein. Juga memiliki kapsul yang terlihat jika diwarnai dengan pewarnaan negatif. Beberapa kekhasan imunologis terdapat pada protein kompleks selaput luar kuman. KEKEBALAN Kuman mati oleh pemanasan, pengeringan, dan antiseptik. Peka terhadap sulfonarnida, penisilin dan antibiotika lain. SIFAT PATOGENITAS Tidak semua orang yang tereksposi pada gonorea menjadi terinfeksi oleh penyakit tersebut. Apa sebabnya masih bel urn jelas. Mikrobiota normal yang terdapat pada alat kelamin mungkin turut menimbulkan kekebalan terhadap infeksi oleh gonokokus. Juga masih belum diketahui apakah oleh gonorea secara alamiah dapat menimbulkan kekekerasan terhadap reinfeksi
  • 21. (infeksi ulang) oleh galur-galur Ngonorrhoeae yang sama ataupun yang berbeda. Menempelnya gonokokus dengan bantuan pili telah diperkirakan merupakan faktor virulensi. Setelah pelengketan pada mukosa (selaput lendir), gonokokus tiba pada jaringan penghubung subepitel denga cara menembus ruang-ruang epitel interseluler. Gonokokus mengandung endotoksin, dan juga dapat mengekskresikan toksin yang dapat merembes yang menginduksi terjadinya kerusakan pada selaput lendir. Sel-sel gonokokus juga terdapat pada dan di dalam leukosit polimorfonuklir. Walaupun kebanyakan gel gonokokus yang tetrelan (oleh leukosit itu) terbunuh tetapi banyak mikrobiologiwan berpendapat bahwa beberapa gonokokus dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam fagosit. Telah diamati pula bahwa gel-gel gonokokus yang tidak mempunyai pili mudah ditelan dan dibunuh, sedangkan yang mempunyai pili tetap hidup ekstraselular (di luar gel). Bayi yang melewati saluran lahir seorang ibu yang terinfeksi dapat menderita infeksi yang dapat menyebabkan kebutaan (ophthalmia neonatorum). Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, infeksi © 2004 Digitized by USU digital library 8semacam ini dapat dicegah dengan meneteskan larutan perak nitrat pada mata bayi segera setelah lahir. Pada pria maupun wanita, infeksi dapat menyebab di sepanjang saluran kelamin. Pada pria bila infeksi meluas sampai ke prostat, epididimis (bagian saluran mani yang terletak buah zakar), dan buah zakar, maka dapat mengakibatkan kemandulan. Pada wanita, penyebaran lebih umum terjadi dan akibat lanjutannya lebih gawat. Pada lebih kurang 15% wanita yang terinfeksi, infeksi menjalar sampai ke tuba falopii (saluran yang membawa
  • 22. telur dari kandung telur ke rahim). Dan menyebabkan peradangan (salpingitis). Pada masa haid yang pertama, timbul rasa sakit dibagian perut sebelah bawah. Salpingitis menyebabkan penyumbatan tuba falopii yang mengakibatkan kehamilan dalam tuba atau kemandulan. Tertanamnya telur yang telah dibuahi di dalam tuba falopii dapat mematikan dan biasanya membutuhkan pembedahan secepatnya. Gonorea tidak selalu terbatas pada saluran kelamin dan kemih. Pada beberapa penderita, bakteri penyebabnya masuk ke dalam darah dan menyebab ke seluruh tubuh sehingga menginduksi demam, rasa menggigil, serta hilangnya nafsu makan. Bakteri-bakteri tersebut kemudian berkumpul diberbagai bagian tubuh; mereka menyebabkan bisul merah kecil pada kulit atau artritis pada persendian (lutut, pergelangan tangan serta sendi-sendi pada jari dan tangan). Komplikasi endokarditis dan meningitis dapat pula terjadi. Infeksi oleh gonokokus juga mungkin terjadi di dalam dubur dan tenggorokaan dan mungkin disebabkan oleh berubahnya preferensi dan caracara melakukan hubungan kelamin. DIAGNOSA LABORATORIUM 1. Pemeriksaan hematologi: a.Hitung leukosit menunjukkan adanya lekositosis b.Hitung jenis leukosit menunjukkan adanya peningkatan gel-gel tembereng. 2. Pemeriksaan bakteriologis : a. Pemeriksaan sediaan Sediaan gram dari sekret mukopurulen (uretra, serviks dan lainlain) menunjukkan adanya diplokokus gram negatif yang berada dalam gel leukosit gel
  • 23. tembereng. Tehnik antibodi fluoresensi dapat dipergunakan dan merupakan cara yang khas dan peka. Pada laki-laki mulut uretra dibersihkan dengan kain kasa yang dicelupkan lebih dahulu dalam air garam fisiologis dan contoh sekret diambil dengan menggunakan sengkelit platina yang biasa digunakan untuk pembiakan dan pembuatan sediaan. Pada wanita, disamping sekret uretra, diperiksa juga usap serviks. Pada lnfeksi kronis, mungkin tidak ada sekret uretra. Disini eksudatnya diambil melalui masase prostat. Diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis bakteri penyebabnya di dalam spesimen dari penglepasan atau discharge dengan cara menumbuhkan serta mengamati gonokokus di dalam bahan-bahan yang diperoleh dari bagian dalam uretra pada pria, dari mulut rahim dan uretra pada wanita, dan dari situs lain manapun yang dicurigai. Pewarnaan gram eksudat dari uretra dan endoserviks diangkat diagnostik bagi gonorea bila teramati adanya diplokokus yang khas gram negatif di dalam leukosit. Gonokokus dibiakkan pada medium agar coklat atau medium Thayer dan Martin. Biakan harus diinkubasikan pada 36C C selama 48jam dengan CO2 (5-10%). Koloni gonokokus yang khas diperkuat oleh reaksi oksidase, perwamaan gram dan uji peragian gula. (Reaksi oksidase dilakukan dengan dengan menggenangi koloni dengan 1% tetrametil-p- © 2004 Digitized by USU digital library 9fenilendiamin; koloni-koloni Neisseria akan berubah dari putih jemih menjadi ungu. EPIEMIOLOGI GONOREA Meningkatnya insiden gonorea dan penyakit kelamin lainnya di negara-negara
  • 24. barat bertepatan dengan mulai dipakai obat pencegah kehamilan yang diminum dan alat pencegah kehamilan yang diletakkan di rahim pada tabun 1960-an. Hal ini turut menyebabkan turut bertambahnya kebebasan seks di antara kaum wanita dan tentunya juga berkurangnya penggunaan siapansiapan spermisidal (membunuh sperma) dan kondom, keduanya ini memungkinkan perlindungan terhadap gonorea. Gambaran epidemiologis ini tercerminkan dari meningkatkan kasus gonorea di Amenrika Serikat. Inang satu-satunya untuk N.gonorrhoeae ialah manusia. Jadi penyakit ini ditularkan lewat kontak langsung dengan rekan seks terinfeksi yang merupakan pembawa penyakit. PENCEGAHAN GONOREA Sekarang ini belum ada vaksin terhadap gonorea. Kondom dan spermisida (pembunuh sperma) yang dimasukkan ke dalam vagina tetap merupakan cara terbaik untuk mengurangi resiko infeksi. B. TREPONEMA PALLIDUM SIFILIS Sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut spiroketa. Penyebarannya tidak seluas gonorea, tetapi lebih menakutkan karena kerusakan yang mungkin ditimbulkannya lebih besar. Seperti gonorea, penyakit ini disebarkan melalui kontak langsung dengan luka-luka pada orang yang ada pada stadium menular. Spiroketa, seperti gonokokus, adalah mikrobe yang tidak tahan berada di luar tubuh manusia, sehingga kemungkinan tertulari dari benda mati sangat kecil. Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh sewaktu terjadi hubungan kelamin melalui luka-luka goresan yang amat kecil pada epitel, dengan cara menembus selaput lendir yang utuh ataupun mungkin melalui kulit yang utuh
  • 25. lewat kantung rambut. Masa inkubasi sifilis berkisar 10-90 hari (rata-rata 21 hari) setelah infeksi. Bila tidak diobati, sifilis dapat timbul dalam beberapa stadium penyakit. SIFILIS PRIMER : Gejala pertamanya adalah munculnya bisul kecil keras yang disebut syanker pada situs infeksi. Biasanya di ujung batang pelir pada pria dan di leher rahim atau vagina wanita. Syanker itu terlihat jelas pada pria, tetapi pada wanita seringkali tersembunyi. Bisul itu tidak gatal ataupun sakit. Jadi sifilis primer dapat berkembang tanpa diketahui. Treponema biasanya dapat ditemukan di dalam syanker semacam itu melalui pemeriksaan mikroskopis medan gelap. Juga dalam stadium ini, spiroketa menyerang kelenjar getah bening, menyebabkan menjadi lebih besar dan keras. Setelah 3-5 minggu, syanker itu sembuh secara spontan, dan penyakit itu dari luar nampak tenang-tenang saja. Tetapi sementara itu organisme tersebut disebarkan lewat aliran darah ke seluruh tubuh. SIFILIS SEKUNDER : Stadium penyakit ini di dahului oleh ruam ( pemunculan pada kulit) yang timbul setiap saat pada 2 sampai 12 minggu setelah hilangnya syanker. Penyakit itu sekarang tersebar umum dan juga terjadi limfodenopati (kelenjar getah belling yang berpenyakit) yang tersebar luas. Sifilis disebut pula "peniru besar" karena gejala-gejala yang timbul pada stadium ini mirip dengan yang ditimbulkan oleh penyakit lain seperti flu atau mononuleosis menular. Selain ruam gejala-gejala lainnya meliputi radang © 2004 Digitized by USU digital library 10tenggorokan, kelenjar getah bening yang lembek, demam, lesu dan pusing. Kadang-kadang disertai rontoknya rambut sebagian-sebagian. Luka patogenik terjadi pada selaput lendir, mata, dan sistim syaraf pusat luka-luka ini penuh
  • 26. dengan treponema. Korban dapat menderita hanya satu atau dua dari seluruh gejala penyakit ini atau semua gejala. Stadium ini berlangsung beberapa minggu, dan gejala-gejalanya termasuk luka-luka patogenik, hilang tanpa pengobatan. Tetapi sementara itu treponema mungkin sudah mulai menyerang organ-organ lain dalam tubuh. Seorang penderita dapat menularkan penyakit ke orang lain hanya bila menderita sifilis stadium primer dan sekunder, yang berlangsung sampai selama 2 tahun. SIFILIS LATEN: Bila tidak diobati, sifilis sekunder berlanjut menjadi sifilis laten. Selama stadium ini penderita sama sekali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Stadium ini dapat berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Stadium laten hanya dapat diketahui dengan melakukan uji darah (serologis). SIFILIS TERSIER ATAU LANJUT : Satdium ini timbul pada sekitar 30% dari orang-orang yang tidak diobati dan dapat terjadi 5 sampai 40 tahun sesudah infeksi mula-mula. Hasil kerja spiroketa secara diam-diam tetapi mematikan selama stadium laten itu menjadi jelas. Luka-luka patogenik tersier terjadi pada sistim safar pusat, sistim pembuluh darah jantung, kulit dan organorgan vital lain seperti mata, otak, tulang, ginjal dan hati. Luka-luka ini yang disebut gumata lalu pecah dan menjadi borok .Penderita dapat terserang sakit jiwa, kebutaan atau penyakit jantung ; dan akhirnya dapat meninggal. SIFLIS SYARAF Selama stadium early, sepertiga dari penderita sifilis dapat terkena susunan syaraf pusatnya dan setengah dari golongan ini jika tidak mendapat pengobatan akan menderita laten neurosifilis, yang jaraknya dari stadium primer dapat mencapai waktu lebih dari 5 tahun. Penyakit ini terjadi tanpa
  • 27. gejala, sedangkan gejala klasik dapat timbul dalam bentuk dementia paralytica, tabes dorsalis dan sebagainya. Gejala penyakit yang timbul juga dapat menyerupai penyakit saraf lainnya. SIFLIS KARDIOVASKULER Setelah 10-40 tahun sejak terjadinya sifilis primer, penderita yang tidak mendapat pengobatan dapat,menunjukkan tanda-tanda terkena sistim kardiovaskuler. Terjadi kelainan sifilis pada aorta dan arteritis paru-paru. Reaksi peradangan yang terjadi dapat menyebabkan stenosis yang berakibat angina, insufisiensi miokardium yang dapat mengakibatkan kematian. SIFLIS KONGENITA Sifilis kongenita merupakan penyakit sifilis yang timbul pada bayi waktu lahir, beberapa waktu atau beberapa tahun sesudahnya. Wanita hamil yang sedang menderita sifilis, terutama stadium sekunder, dapat menularkannya pada bayi yang sedang dikandungnya secara transplasenta. Treponema pallidum yang terdapat dalam peredaran darah ibu masuk ke janin pada waktu kehamilan minggu ke 16. Pada saat itu lapisan gel Langhans telah menjadi atropik. Jika infeksinya terjadi secara masif,maka dapat mengakibatkan kematian janin, atau bayi lahir terus mati. Infeksi treponema juga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin intra atau ekstrauteri. Jika wanita hamil baru terkena sifilis pada waktu 6 minggu terakhir kehamilannya, maka biasanya janin belum sempat terkena sifilis, karena kuman belum sempat tersebar di dalam peredaran darah ibu. © 2004 Digitized by USU digital library 11SIFLIS KONGENITA PRAEKOKS Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada waktu bayi lahir atau setelah berumus 1-3 bulan. Terlihat bullae pada telapak tangan, condylomata lata,
  • 28. osteochondritis atau periostitis epiphysis tulang panjang yang dapat menyebabkan terjadinya pseudoparalisis dari Parrot, kelainan pada tulang tibia atau sabre bone, terjadi patah tulang spontan atau penonjolan tulang dahi. Selain itu dapat terjadi gejala penyumbatan hidung atau snuffle-nose, hepatosplenomegali, atropi dan distropi otot, sehingga berat badan statis tidak bertambah. SIFLIS KONGENITA TARDA Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada usia lebih dari satu tahun sampat usia 6- 7 tahun. Akan ditemukan trias Hutchinson, yaitu berupa tuli syaraf ke- 8 atau tuli perseptif, defo~itas gigi seri atas tengah dan keratitisinterstitialis. Syphilis d'emblee Penyakit ini terjadi karena infeksi Treponema lewat tusukan jarum yang dalam, misalnya pada transfusi darah yang berasal dari penderita sifilis. Biasanya tidak dijumpai stadium primer melainkan langsung muncul gejalagejala stadium sekunder. MORFOLOGI TREPONEMA PALLIDUM Penyebab sifilis adalah spiroketa Treponema pallidum, mikroorganisme ini halus, berpilin ketat dengan ujung meruncing dan terdiri dari 6 sampai 14 spiral; berukuran lebar 0,25 sampai 0,3 um dan panjang 6 sampat 15 um. Organisme ini dapat dikenali paling jelas pada suatu spesimen klinis yang berasal dari luka sifilitik stadium primer dan sekunder dibawah mikroskop medan gelap ; ini jelas terlihat dari bentuk spiral dan pergerakannya yang seperti putaran pembuka sumbat. Treponema pallidum mempunyai membran luar, atau selongsong yang disebut periplas yang melingkungi komponen-komponen dalam sel (keseluruhannya disebut silinder protoplasma). Suatu filamen aksial, yang
  • 29. terdiri dari tiga sampai enam fibril, terletak diantara periplas dan silinder protoplasma. Tpallidum yang virulen belum berhasil di biakkan secara in vitro. Galur-galur T.pallidum yang non virulen (tidak patogenik), seperti galur Reiter dan Noguchi, telah berhasil dibiakkan invitro dan menjadi sumber antigen untuk uji-uji diagnostik laboratoris STRUKTUR ANTIGEN T.pallidum tidak dapat dibiakkan in-vitro yang jelas memiliki ciri khas terbatas dari antigennya. Hal ini menjadi tidak jelas jika selubung glikosaminoglikan berasal dari sel inang atau dibuat oleh treponema. Fungsi selubung untuk menghambat pemtumbuhan organisme berperantara antibodi atau berperantara komplemen. Terdapat asam sialat pada permukaan organisme yang berfungsi untuk menghambat aktivasi jalur komplemen altematif. T.pallidum subsp pallidum memiliki hialuronidase yang menguraikan asam hialuronat dalam substansi dasar jaringan dan diduga meningkatkan kemampuan invasif organisme. Bentuk protein T. pallidum (semuanya subspesies ) tidak dapat dibedakan ; lebih dari 100 protein antigen. Endoflagel terdiri dari 3 protein inti yang homolog terhadap protein flagelin bakteri lain, ditambah protein selubung yang tidak berhubungan. Terdapat banyak kelompok lipoprotein yang telah diketahui fungsinya, diduga semua ini tampak renting dalam respon imun. Kardiolipin adalah komponen renting dari antigen treponema. © 2004 Digitized by USU digital library 12SIFAT PATOGENITAS Sifilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan terutama ditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang terinfeksi kepada janinnya (sifilis
  • 30. bawaan atau sebelum lahir) lewat ari-ari. Pada kasus yang tidak diobati 25% di antara janin meninggal meninggal sebelum lahir 25-30% meninggal segera setela dilahirkan yang lain menunjukkan gejala komplikasi lanjut (misalnya menjadi tuli).Sejumlah besar treponema dalarn darah dan jaringan musnah selama sifilis sekunder. Penisilin adalah adalah antibiotik yang dipilih untuk pengobatan sifilis. DIAGNOSA LABORATORIUM Diagnosa sifilis biasanya dapat ditentukan dari gabungan informasi mengenai gejala, sejarah eksposi, dan uji darah yang positif atau dengan pemeriksaan mikroskop medan gelap. Hasil positif pengamatan luka dengan mikroskop medan gelap (untuk sifat morfylogis dan pergerakan spiroketa) adalah cara satu-satunya untuk membuat diagnosis sifilis primer yang pasti. Untuk sifilis sekunder juga, diagnosis yang pasti bergantung kepada pemeriksaan dengan mikroskop medan gelap terhadap eksudat dari luka basah pada kulit dan bukan pada mulut. (Rongga mulut mungkin banyak mengahdung spiroketa yang bukan penyebab sifilis). Uji-uji serologis sifilis reaktif atau dapat diandalkan pada stadium kedua penyakit ini. EPIEMIOLOGI Sejak 1962, kasus-kasus sifilis di Amerika Serikat yang dilaporkan bertambah setiap tahunnya sekurang-kurangnya 4,7%. Seperti gonorae, jumlah sifilis dini (kasus primer, sekunder dan laten dini) yang dilaporkan tidak merupakan indikasi insiden yang sebenamya, karena kebanyakan kasus tidak dilaporkan. PENCEGAHAN Tidak ada vaksin terhadap sifilis. Untuk perseorangan penggunaan kondom
  • 31. sangat efektif. Untuk masyarakat, cara utama pencegahan sifilis ialah melalui pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita. Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran) yang semestinya. C. BAKTERI PENYEBAB PENYAKIOT KELAMIN LAIN C.1 CHLAMYDIA TRACHOMATIS URETRITIS NON-SPESIFIK Penyakit ini menyerang sekitar 2, 5 juta pria di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan sekitar setengah dari kasus-kasus ini disebabkan oleh bakteri kecil yang dinamakan Chlamydia Trachomatis. Pada pria, gejala-gejala uretritis nonspesifik menyerupai gejala-gejala nonspesifik ; yaitu meliputi sering buang air kecil serta rasa sakit, keluarnya cairan bernanah dari uretra, serta peradangan pada mata, persendian, mulut, atau buah zakar. Pada wanita penyakit ini tidak mempunyai batas yang begitu jelas. Banyak wanita tidak memperlihatkan gejala sama sekali ; beberapa mungkin mengeluarkan cairan bernanah, pendarahan dari leher rahim, atau infeksi pada leher rahim. LIMFOGRANULOMA VENEREUM (LGV) LGV juga disebabkan oleh galur-galur tertentu Chlamydia trachomatis. Merupakan suatu penyakit yang penting di daerah tropika dan semitropika. Banyak kasus di Amerika Serikat berasal dari Vietnam Gejala timbul 1-3 minggu setelah tereksposi .Luka kecil timbul pada alat kelamin atau dubur. © 2004 Digitized by USU digital library 13Bila infeksi terjadi pada kelenjar getah bening, maka dapat timbul barah, yaitu luka bemanah, dan kadang-kadang terbentuk banyak borok, penyempitan dubur, dan elefantiasis (pembesaran kronis) alat kelamin.
  • 32. Penderita biasanya menderita demam, menggigil, pusing, sakit pada perut serta persendian. C.2 HAEMOPHYLUS DUCREYI SYANKROID ATAU SYANKER LUNAK Sampai saat ini penyakit ini hanya di daerah tropika. Namun jumlah kasus ini di Amerika Serikat makin bertambah. Penyebabnya adalah Haemophylus ducreyi, suatu bakteri berbentuk batang gram negatif yang sangat kecil, dan tidak bergerak. Satu sampai lima hari setelah tereksposi timbul borok yang sakit pada situs yang kontak. C.3 CALYMMATOBACTERIUM GRANULOMATIS GRANULOMA INGUINALE Ini adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Calymmatobacterium granulomatis, berbentuk batang gram negatif pleomorfik. Penyakit ini menimbulkan borok kecil, menyebar dan penuh dengan nanah pada alat kelamin. Sekurang-kurangnya diperlukan waktu 3 bulan untuk timbulnya gejala-gejala ini. Sementara itu banyak orang dapat menjadi terinfeksi sebelum penderita berobat. KESIMPULAN Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan oleh Ecoli atau penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tandatandanya antara lain : sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Adanya keluhan nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli melalui infeksi nosokomial Klebsiella, Proteus, Providensia, Citrobacter, P. aeruginosa, Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan Stafilokokus saprophyticus.
  • 33. Pada penyakit kelamin biasanya penyakit dapat timbul karena adanya hubungan seksual. Bakteri penyebab dari sifilis adanya Treponema pallidum, pada gonorea bakteri penyebabnya adalah adalah N. gonorrhoeae . Bakteri-bakteri lain adalah Clamydia trachomatis penyebab Uretritis nonspesifik, Limfogranuloma venereum (LGV), Haemophylus ducreyi penyebab Syankroid dan Calymmatobacter granulomatis penyebab Granuloma inguinale. DAFTAR PUSTAKA Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev Infect Dis 1989; (Suppl 6) : S1433. Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl J. Med 1985 ; 312 :1682. Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229. Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19 th ed , Appleton and Lange, Norwalk, Connecticut/San Mateo Californiam 1991. Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Microiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta 1996 © 2004 Digitized by USU digital library 14Joklik W.K et.al (eds) : Zinserr Microbiology, 19 th ed, Appleton Century-Crofts, New York, 1988 Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa aksara Jakarta, 1990. Morse SA: Chancroid and Haemophylus ducreyi, Clin Micribiol Rev 1989; 2; 137. Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988. Ryan: Sherris Medical Microbiology , third edition, Prentice-hall America 1994.
  • 34. © 2004 Digitized by USU digital library 15