1. PENDEKATAN AKTIVE LEARNING DALAM
PROSES PEMBELAJARAN, AGAR SISWA
MAMPU MENGAMATI (OBSERVING),
MENANYA (QUESTIONING), MENALAR
(ASSOCIATING), MENCOBA
(EXPERIMENTING), MEMBENTUK
JEJARING (NETWORKING)
leh :
AKINUDDIN
121030031
2. Ada sesuat u yang salah dengan pr oses
pendidikan
• Bagi seorang guru, mengajar bukanlah persoalan
yang mudah. Pada hakikatnya, pekerjaan seorang
guru bukanlah semata-mata hanya datang ke
sekolah untuk menceritakan, mentrasfer informasi
ataupun ilmu pengetahuan kepada muridnya.
Tetapi, tugas guru sebenarnya adalah untuk
membentuk peserta didik yang cerdas dalam
berbagai bidang.
3. • Agar peserta didik dapat mencapai cita-citanya sebagai
orang yang menuntut ilmu. Maka ia harus selalau belajar.
Belajar bukanlah konsekwensi otomatis dari penuangan
informasi ke dalam benak siswa. Akan tetapi, belajar
memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
Penyampaian informasi serta ceramah dalam kelas belum
tetu membuahkan hasil belajar yang maksimal.
• Dalam pembelajaran, active learning sangat membantu
dalam menguasai empat keterampilan (menyimak,
berbicara, membaca dan menulis). Tanpa adanya peran
aktif dari seorang peserta didik, maka pembelajaran tidak
bisa berlangsung dengan baik
4. ”Pembelajaran maksimal adalah hasil
dari keterlibatan maksimal”
Salah satu pembelajaran yang menggunakan
pendekatan belajat aktif adalah adanya keaktifan
guru dan siswa, sehingga terciptanya suasana
belajar aktif. Untuk mencapai suasana belajar aktif
tidak terlepas dari beberapa unsur-unsur yang
mendukungnya.
Adapun unsur-unsur yang mendukung dalam
pembelajaran active learning adalah sebagai
berikut:
5. PENGERTIAN
Active Learning
Active Learning merupakan salah satu aplikasi dari teori
konsep tentang manusia menurut Abraham Maslow
(Humanistik), di mana Maslow mengatakan bahwa
potensi manusia tidak terbatas, maslow juga
memandang manusia lebih optimis untuk menetap
masa depan dan memiliki potensi yang akan terus
berkembang.
Salah satu pembelajaran yang menggunakan
pendekatan belajat aktif adalah adanya keaktifan guru
dan siswa, sehingga terciptanya suasana belajar aktif.
Untuk mencapai suasana belajar aktif tidak terlepas dari
beberapa unsur-unsur yang mendukungnya.
7. Kegiatan pendahuluan
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian
dari suatu sistem pembelajaran secara
keseluruhan memang peran penting.
Pada bagian ini guru diharapkan dapat
menarik minat peserta didik atas materi
pelajaran yang akan disampaikan.
Kegiatan pendahuluan yang disampaikan
dengan menarik akan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
8. Pengalaman langsung
Pengalaman
langsung
mengaktifkan lebih banyak indra
daripada hanya melalui
pendekatan. Sedangkan menurut
Zuhairini menyebutkan bahwa
cara untuk mendapatkan suatu
pengalaman adalah dengan
mempelajari, mengalami dan
melakukan sendiri.
9. Interaksi
Belajar akan terjadi dan
meningkat kualitasnya bila
berlangsung dalam suasana
diskusi dengan orang lain,
berdiskusi, saling bertanya,
mempertanyakan, atau saling
menjelaskan.
10. Komunikasi
Pengungkapan pikiran dan perasaan,
baik secara lisan maupun tulisan,
merupakan kebutuhan setiap manusia
dalam rangka mengungkapkan dirinya
untuk mencapai kepuasan.
11. Refleksi
Bila
seseorang mengungkapkan
gagasan kepada orang lain dan
mendapat tanggapan, maka
orang itu akan merenungkan
kembali gagasannya, kemudian
melakukan perbaikan, sehingga
memilki gagasan yang lebih
mantap.
12. REALISASI REFLEKSI
(REFLECTION)
PERNYATAAN LANGSUNG TENTANG APA
YANG DIPEROLEH PADA HARI INI.
CATATAN ATAU JURNAL DI BUKU SISWA
KESAN DAN SARAN SISWA MENGENAI
PEMBELAJARAN HARI ITU
DISKUSI
HASIL KARYA
KUNCI REFLEKSI ADALAH BAGAIMANA PENGETAHUAN
TERSEBUT MENGENDAP DI BENAK SISWA
14. KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
• Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
15. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDONESIA
3.1 Menggali informasi dan teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energy panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dantulis dengan memilih
dan memilah kosakata baku.
4.1. Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak energy panas, bunyi dan cahaya
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
16. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
MATEMATIKA
3.1 Menunjukkan pemahaman persamaan antara sepasang ekspresi
menggunakan penambahan, pengurangan dan perkalian
4.1. Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan
kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif
permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan
kuantitas, decimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari
di rumah, sekolah atau tempat bermain serta memeriksa
kebenarannya.
IPS
3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi
geografis di sekitarnya.
Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan
geografis tempat tinggalnya.
17. INDIKATOR
INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
►Membuat pertanyaan dari teks laporan yang dibacanya
MATEMATIKA
►Menerapkan konsep persamaan antara sepasang
ekspresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan
perkalian
IPS
►Mengidentifikasi kenampakan alam dan buatan
18. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan membaca teks, siswa mampu
mengolah informasi menjadi bentuk pertanyaan
tentang manfaat bendugan dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulisan menggunakan kosakata baku
dengan tepat.
2. Dengan kegiatan menghitung jumlah daya lampu,
siswa mampu mengaplikasikan konsep matematika
sepasang ekspresi menggunakan operasi hitung
penambahan, pengurangan dan perkalian dengan
benar
3. Dengan kegiatan membaca peta, siswa mampu
menemukan kenampakan alam dan buatan yang
sesuai dengan lokasinya dengan benar.
21. Strategi Pembelajaran
Apersepsi
No Kegiaran
1.
• Semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran)
• Mengecek tentang kehadiran siswa
• Siswa memperhatikan teks bacaan
dengan cermat
• Siswa memperhatikan peta dan atlas yang
diperlihatkan
• Siswa diberi kesempatan untuk berfikir
dan menerka-nerka materi yang akan
diberikan
• Menginformasikan Tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang
“Macam-macam Sumber Energi”
Waktu
Metode
Contructivism
6’
22. Kegiatan Inti
No Kegiaran
1.
• mengamati gambar tentang penampakan buatan dan
penampakan alam
• Gambar penampakan buatan:
• Bendungan jatiluhur, waduk gajah mungkur, waduk
sermo dll
•
• Gambar penampakan alam:
• Sungai bengawan solo, sungai musi, danau toba dll
• Jawaban berkembang sesuai dengan lingkungan
sehari-hari hasil eksplorasi serta kemampuan siswa
Waktu Metode
(Observing)
5’
23. 2.
• Bertanya jawab tentang ciri-ciri penampakan
buatan
• Mendengarkan jawaban siswa tentang
rumah yang bersih sehat dan yang tidak
bersih dan tidak sehat.
• Memberikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab.
• Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak di
dominasi oleh salah satu siswa saja).
• Memperhatikan siswa lain yang tidak berani
memberikan jawaban.
• Mendorong keberanian siswa dalam
menjawab dan sikap siswa dalam
memberikan klarifikasi tentang benar dan
tidaknya jawaban.
(eksplorasi,
menyimak,
menanya,
menalar)
15’
24. 3.
• Murid membaca TEKS tentang
Bendungan (membaca, mendengar)
meliputi S: jedanya, lafalnya, tanda
bacanya, dan kata-kata yang dibaca
(mengamati/ mendengar
• Setelah membaca TEKS dilakukan
penilaian
• (penilaian proses : Memperhatikan cara
siswa dapam membuat/menyusun
pertanyaan atas dasar bacaan teks
• Murid bertanya jawab tentang makna
bacaan / Teks ( menalar ) Melalui
pengamatan gambar penampakan alam
dan penampakan buatan siswa diminta
membandingkannya
(ASOCIOTIING)
(eksplorasi &
elaborasi,
menyimak
dan menalar)
25’
25. 4.
• Murid membentuk kelompok berdasarkan
teman satu bangku/2 orang
• Masing-masing siswa mengidentifikasi
gambar dan mencatat hasil identifikasi
• Murid berelaborasi dengan teman sebangku
tentang penampakan buatan dan
12’
penampakan alam.
• Setelah tercapai kesepakatan dengan teman
sebangku, siswa mendiskusikan dengan
kelompok pasangan yang lain (Think Pair
Share)
(eksplorasi,
elaborasi,
menyimak,
menalar,
mengkomu
nikasikan)
26. 4.
5.
Penilaian proses:
Guru berkeliling mengamati kerjasama anak
dalam mengerjakan tugas.
Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya,
kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi
atau tidak dsb)
Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
Gambar-gambar untuk Example non Example
•Kelompok gambar penampakan buatan :
•Gambar bendungan
• Kelompok gambar penampakan alam
•Gambar danau toba, sungai musi dll
•Keterangan:
•Diharapkan diskusi akan berkembang pada
penampakan buatan selain bendungan dan
penampakan alam lainnya.
12’
(eksplorasi,
elaborasi,
menyimak,
menalar,
mengkomu
nikasikan)
27. 4.
5.
• Semua kelompok mengamati, memikirkan
dan menganalisis gambar dikaitkan dengan
tema yang sedang dipelajari.
• Salah satu kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya,
• Kelompok lain untuk mendengarkan dan
memberikan pendapatnya
• siswa bercerita (berdasarkan gambar)
(mengkomunikasikan) Guru Mengamati cara
siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)
• Guru dan siswa bersama-sama siswa
membuat kesimpulan tentang penampakan
alam dan penampakan buatan
• Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel
di papan yang Dilanjutkan dengan
menasehati siswa agar membiasakan hidup
sehat
12’
(mengkom
unikasikan
dan
konfirmasi)
28. Penutup
No
Kegiaran
1.
• Bersama-sama siswa membuat
kesimpulan / rangkuman hasil belajar
selama sehari
• Bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
• Melakukan penilaian hasil belajar
• Mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengawali
kegiatan pembelajaran)
Waktu
Metode
Reflection
10’
29. Penutup
No
Kegiaran
2.
• Mengamati sikap siswa dalam berdo’a
(sikap duduknya, cara membacanya,
cara melafalkannya dsb)
• Apabila ada siswa yang kurang benar
dan kurang sempurna dalam berdo’a,
maka setelah selesai kegiatan berdo’a,
langsung diberi nasehat agar besok
kalau berdoa lebih disempurnakan
Waktu Metode
Reflection
10’
31. Prosedur Penilaian
Penilain Proses
•Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
Penilaian Hasil Belajar
•Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan
lisan (terlampir)
Instrumen Penilaian
Penilaian Proses
• Penilaian Kinerja
• Penilaian Produk
Penilaian Hasil Belajar
•Pilihan ganda
•Isian singkat
•Esai atau uraian
33. Kinerja dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok
Aspek
Nama
Peserta
Kerja
Didik
No.
sama
Menghargai
Keaktifan
pendapat
teman
Tanggung
Jumlah
Nilai
jawab
Keterangan Skor:
1=Kurang
2=Cukup
3=Baik
4=Sangat Baik
34. Penilaian Kinerja dalam menyelesaikan tugas
Presentasi
A s p e k
Nama
No.
Pesert
a Didik
Komuni-kasi
Sistematika
penyampaian
Penguasaan
pengetahuan/
Materi
Keberania
Antusi-
n
as
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan Skor :
Komunikasi:
Sistematika Penyampaian:
1 = Tidak dapat berkomunikasi
1 = Tidak sistematis
2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti
2 = Sistematis,uraian krng,tdk jelas
3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti
3 = Sistematis, uraian cukup
4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas
4 = Sistematis, uraian luas, jelas