PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
1. Disampaikan pada Pelatihan Imunisasi COVID-19 bagi Petugas Kesehatan
STRATEGI KOMUNIKASI
IMUNISASI COVID-19
Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan strategi komunikasi
pelaksanaan imunisasi COVID-19
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat:
1. Mengetahui, memahami dan melakukan strategi komunikasi pelaksanaan imunisasi COVID-19
2. Mengetahui, memahami dan melakukan komunikasi antarpribadi dalam rangka pelaksanaan
imunisasi COVID-19
3. Mengetahui, memahami dan melakukan komunikasi risiko pelaksanaan imunisasi COVID-19
5. TUJUAN & TARGET KOMUNIKASI
TUJUAN
Menumbuhkan penerimaan warga secara luas
pada imunisasi COVID-19 dengan meningkatkan
pemahaman, sikap positif dan norma sosial pada
imunisasi COVID-19.
Termotivasi untuk mendapatkan imunisasi
COVID-19 dan mengajak orang lain untuk
mendapatkannya juga
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman warga tentang keamanan,
efektivitas, dan efek samping imunisasi COVID-19
2. Membekali warga dengan pemahaman untuk meng-counter
atau menetralisasi misinformasi/ hoaks (inoculative
communication - preemptive)
3. Meningkatkan jumlah warga menerima dan aktif mengajak
orang lain untuk mendapatkan imunisasi COVID-19
4. Menggunakan Komunikasi Perubahan Perilaku untuk
mencegah penularan kembali COVID-19 di masyarakat
6. Jurnalis/ editor
Korporasi media
Penggiat medsos/ Buzzer
Lembaga negara,
Pemerintahan daerah
Lembaga swasta, LSM
Ormas, Asosiasi,
Perkumpulan dkk
Pengelola
Komunikasi
Media massa, sosial media
Anggota organisasi
Komunikator di Komunitas
Masyarakat
STRATEGI SALURAN/ MEDIA
7. PESAN KUNCI IMUNISASI COVID-19
TEMA 1: Efektivititas - Integrasi dengan 3M
a) 4 pertahanan komplet: jaga jarak,
pakai masker, cuci tangan pakai
sabun dan Vaksin COVID-19
b) Bersama akhiri wabah dengan jaga
jarak, pakai masker, cuci tangan
pakai sabun, dan Vaksin COVID-19
c) Imunisasi COVID-19 meningkatkan
kekebalan terhadap Virus Corona
dan melengkapi jurus 3M dalam
melindungi diri dan keluarga kita
d) Lawan COVID-19 dengan 3M dan
imunisasi COVID-19 untuk
Indonesia yang kuat dan sehat.
TEMA 2: Keamanan dan Efek samping
a) Vaksin COVID-19 dibuat dengan pengawasan
super ketat agar terjamin keamanannya
b) Vaksin Covid-19 aman. Ribuan orang Indonesia
telah diimunisasi Vaksin COVID-19
c) Para ahli Indonesia mengawasi uji klinis Vaksin
COVID-19 untuk keamanan vaksinasi
masyarakat Indonesia
d) Adalah biasa bila ada sedikit kemerahan dan
rasa pegal di lengan tempat disuntik. Tetaplah
beraktivitas secara normal.
8. Pesan Kunci Imunisasi
COVID-19 dapat
disebarluaskan melalui :
Pesan suara tentang
informasi vaksin dan
imunisasi COVID-19
COVID-19
Vaccine
10. TARGET DAN TUJUAN
Memperkenalkan prinsip-prinsip komunikasi efektif
bagi petugas kesehatan agar lebih terampil
melakukan komunikasi antarpribadi dalam
menyampaikan pesan-pesan imunisasi kepada
Sasaran Imunisasi COVID-19, tokoh
masyarakat/agama dll
Meningkatkan kesadaran pentingnya
Imunisasi COVID-19 dalam rangka
memutuskan transmisi penularan Virus
Corona Disease 19 (COVID-19).
Tujuan Khusus
1. Memahami bahwa komunikasi non-verbal juga merupakan
bagian komunikasi yang penting
2. Mempelajari cara memotivasi sasaran mendapatkan
imunisasi COVID-19 secara lengkap
3. Mempelajari cara menggunakan alat bantu komunikasi
untuk memberikan informasi tentang imunisasi COVID-19
yang lengkap dan mudah diterima.
4. Menggunakan Komunikasi Perubahan Perilaku untuk
mencegah penularan kembali COVID-19 di masyarakat
11. STRATEGI KOMUNIKASI
IMUNISASI COVID-19
1. Berdasarkan data dan fakta
2. Berorientasi hasil
3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai instrumen yang
efektif untuk mempengaruhi perilaku seseorang
PENDEKATAN
STRATEGI KOMUNIKASI
Agar memastikan sasaran atau target imunisasi :
1. Terinformasi manfaat imunisasi dan bahayanya jika tidak mendapatkan
imunisasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan imunisasi di wilayahnya (jumlah
kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2 dosis)
3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri, keluarga
dan lingkungan (tetap menerapkan protokol kesehatan dsb)
4. Termotivasi untuk mendapatkan imunisasi COVID-19 tepat waktu dan lengkap
5. Setelah diimunisasi, menjadi komunikator / edukator perubahan perilaku untuk
mencegah COVID-19 bagi orang di sekitarnya
PENTINGNYA
STRATEGI KOMUNIKASI
COVID-19
12. SYARAT DAN JENIS KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM PELAYANAN IMUNISASI
Tepat Waktu
Lengkap
Akurat dan Jelas
MUDAH DIPAHAMI OLEH
PENERIMA PESAN (Tidak ada
kesalahan atau kesalahpahaman)
❑ Hari & Jam Pelayanan
❑ Pelayanan yang tersedia
❑ (Imunisasi Rutin, Imunisasi COVID-19)
❑ Cara Mendapatkan Pelayanan
❑ (registrasi melalui aplikasi)
❑ Persyaratan
❑ (Usia 18 – 59 tahun, Sehat)
❑ Lokasi pelayanan
Edukasi /Informasi
tentang :
- Penyakit COVID-19
- Cara Pencegahan
- Vaksin COVID-19
- Jadwal pelayanan
berikutnya
- Ingatkan jadwal dosis ke 2
- Menyimpan kartu imunisasi
- Ada keluhan, laporkan ke
pelayanan kesehatan
terdekat
- dll
SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF
JENIS KOMUNIKASI EFEKTIF
13. BAGAIMANA BERKOMUNIKASI YANG BAIK?
❖ Berikan perhatian sepenuhnya kepada lawan
bicara atau sasaran, tanpa gangguan.
❖ Selalu mendengarkan dengan pikiran terbuka dan
tidak menyalahkan.
❖ Mengulangi perkataan sasaran (misalnya, “Jadi
maksud Bapak/Ibu adalah…. “) sebelum dengan
halus memperbaiki salah paham yang mungkin
terjadi.
❖ Memanfaatkan data atau fakta dalam
memberikan penjelasan tentang vaksin
COVID-19 atau imunisasi COVID-19
❖ Pilih saluran komunikasi yang efektif dan
paling diminati oleh masyarakat yang
berada di wilayah kerja
Survei Persepsi Masyarakat Untuk Vaksin COVID-19
Per 30 September 2020
Apakah Anda ingin
mendapatkan
informasi lebih lanjut
mengenai vaksin
COVID 19
Bagaimana cara yang
Anda inginkan untuk
mendapatkan informasi
selengkapnya mengenai
vaksin COVID-19?
14. Alat Bantu
❖ Lembar Balik: digunakan selama diskusi
atau penyuluhan imunisasi di rumah
tangga, acara warga dan sebagainya.
❖ Flyer dan brosur: diberikan kepada
sasaran (masyarakat umum, atau tokoh
setempat) di akhir diskusi.
❖ Pemutaran video informasi tentang
penyakit dan imunisasi COVID-19 (sambil
menunggu selesai pendaftaran,
menunggu 30 menit setelah mendapatkan
imunisasi)
15. GRUP SASARAN
UTAMA
PERILAKU SEKARANG
(skenario terburuk)
PERILAKU YANG
DIINGINKAN
HAMBATAN UNTUK MERUBAH PERILAKU PESAN KUNCI
KEGIATAN/
MATERIAL
CARA
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (BEHAVIOUR CHANGE COMMUNICATION)
SASARAN
PRIORITAS
- Sasaran belum memiliki
no register pendaftaran
(daftar aplikasi)
- Tidak hadir pada jadwal
imunisasi yang telah
disepakati
- Lokasi tidak sesuai plihan
saat pendaftaran
- Tidak mengisi data atau
status kesehatan dengan
benar
- Drop out dosis 1 ke 2
- Mendaftar
melalui aplikasi
registrasi
imunisasi COVID-
19
- Hadir tepat di hari
dan waktu yang
telah disepakati
dalam
pendaftaran
- .Melengkapi
imunisasi
- Datang kembali
untuk
mendapatkan
dosis ke-2, sesuai
dengan
kesepakatan hari
dan waktu.
- Kurangnya pengetahuan tentang manfaat
imunisasi
- Kurangnya pengetahuan tentang jumlah
kunjungan yang dianjurkan untuk Imunisasi
lengkap
- Kurangnya pengetahuan tentang jadwal
Imunisasi tempat dan waktu pelayanan
- Waktu layanan Imunisasi tidak sesuai/ tidak
pas
- Kuatir atau kurang memahami efek simpang
(terutama demam setelah vaksinasi)
- Penolakan oleh petugas kesehatan untuk
mengimunisasi anak yang sakit (mis. sedang
batuk pilek atau diare pada saatnya
imunisasi)
- Komunikasi yang kurang baik dari petugas
kesehatan
- Pemahaman/kepercayaan yang salah
tentang Imunisasi ( e.g. absence of fatwa on
immunization)
- Tidak bisa membaca /hambatan Bahasa
- Ketidakpercayaan pada vaksin
- Ketidakpercayaan layanan dan atau petugas
kesehatan dan takut datang ke fasyankes
Pesan kunci:
IMUNISASI COVID-19
- KIE Imunisasi COVID-
19
- Kartu Imunisasi COVID-
19 dengan informasi
mengenai COVID-19
- brosur/selebaran/
kartu dengan gambar2
tentang imunisasi
COVID-19 dan mudah
dibaca
- TV ILM
- Spanduk, poster
- Interaksi
langsung
dengan petugas
kesehatan,
kaders, kades,
camat, dll.
- Acara2 di
masyarakat
- Tulisan2 di
media dan
siaran2 (radio,
dll)
- Video
- TV
- Baliho
- Pesan2 pada
telepon
genggam
- Pengeras suara
- Megaphones
- Sosial media
17. Apa itu Komunikasi Risiko?
▪ Komunikasi risiko merupakan pertukaran informasi seketika
(realtime), pandangan dan opini antara para ahli dan orang-orang
yang menghadapi ancaman terhadap kesehatan, ekonomi atau
kesejahteraan sosial mereka.
▪ Tujuan akhir dari komunikasi risiko adalah untuk memungkinkan
orang yang berisiko mengambil keputusan berdasarkan informasi
untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai.
18. Kapan Dilakukan?
pre crisis post crisis
Health Promotion and
Change Behaviour
Communications
Health Promotion and
Change Behaviour
Communications
RISK Comm
CRISIS Comm
19. Teknik Komunikasi Risiko & Komunikator
Media & Social
Media
Communications
Community
Engagement
Mass Communications
spanduk, leaflet, baliho, Iklan,dll
• Dinas Kesehatan
• Direktorat Teknis
• Humas teknis
• Biro Komunikasi
• Dinas Kesehatan
• Promosi Kesehatan
• Direktorat Teknis
• Dinas Kesehatan
• Puskesmas & Nakes
• Kader
21. Mengapa Anda tidak
akan menerima Vaksin
Covid ?
Survei Persepsi Masyarakat Untuk Vaksin COVID-19
Per 30 September 2020
22. 1. Bagaimana memastikan vaksin COVID-19 aman karena di uji minimal?
2. Bagaimana manfaat vaksin COVID-19 dibandingkan dengan risikonya?
3. Adakah masalah kesehatan serius yang dilaporkan setelah orang menerima
vaksin COVID-19?
4. Masalah kesehatan serius seperti apa yang bisa terjadi setelah vaksinasi COVID-
19?
5. Vaksin COVID-19 menyebabkan peningkatan infeksi dan menimbulkan motif
Antibody Dependent Enhancement atau ADE yang artinya peningkatan
keganasan virus setelah vaksinasi.?
6. Vaksin COVID-19 import dari China, apakah halal ?
7. Produksi masal vaksin COVID-19 menyebabkan kepunahan Ikan Hiu?
8. Vaksin COVID-19 tidak efektif, karena efikasi belum diketahui mungkin tidak bisa
100%?
9. Uji coba Vaksin COVID-19 di Inggris dihentikan, menimbulkan kematian?
10. Vaksin COVID-19 berbahaya?
10 PERTANYAAN SEKITAR VAKSIN COVID-19.....
(YANG MERESAHKAN MASYARAKAT)
24. OUTRAGE MANAGEMENT
▪ Sampaikan fakta/data yang valid.
▪ Tenang dan berempati.
▪ Yakinkan publik, bencana tidak
sebesar yang ditakutkan dan/atau
dapat ditangani dengan baik
(dialog)
PUBLIC RELATION
▪ Lakukan KIE (PHBS)
▪ Surveilans Komunikasi (media
monitoring dan analisis)
▪ Tingkatkan literasi dan kemampuan
publik
▪ Perkuat jejaring/kemitraan
CRISIS COMMUNICATION
▪ Transparansi, sampaikan informasi
dengan cepat, tepat, akurat dan
mudah diakses
▪ Bangun kepercayaan publik
▪ Bekerja bersama banyak pihak
menangani krisis.
PRECAUTION ADVOCACY
▪ Bangkitkan emosi publik yang apatis
▪ Bantu cegah risiko agar tidak meluas
▪ Advokasi kepada tokoh masyarakat,
opinion leader & kelompok
masyarakat lainnya.
25. Contoh Pelaksanaan Komunikasi Risiko
MISINFORMATION KIPI ISU SYARI’I
▪Intensif melakukan
sosialiasi dan edukasi
kepada sasaran.
▪Diseminasi & edukasi
kepada pihak yang
berpengaruh spt orang tua
dan guru
▪Mengedukasi media massa
dan diseminasi informasi
melalui media sosial.
▪Mengadvokasi komunitas
& key opinion leader
▪Berkomunikasi dg keluarga
anak yg mengalami KIPI
▪Menyampaikan empati, &
penjelasan
▪Selama proses pelaporan
dan kajian KIPI oleh Pokja
KIPI, dilakukan
pendampingan
▪Jika KIPI diangkat media,
dilakukan klarifikasi &
tanggapan cepat & tepat.
▪Berkomunikasi & advokasi
kpd MUI & tokoh agama
▪Menggandeng MUI &
tokoh agama saat
sosialisasi.
▪Jika diangkat media,
dilakukan klarifikasi &
tanggapan cepat & tepat
26. Mengatasi Berita Negatif Vaksin COVID-19
1. Penyebarluasan informasi tentang imunisasi
COVID-19 melalui media aplikasi di android/smart
phone dengan melibatkan ulama
2. Artikel ilmiah tentang vaksin COVID-19 melalui
dukungan para ahli , tokoh agama dll
3. Kampanye imunisasi COVID-19 melalui media
sosial (facebook, Instagram, Twitter dll)