Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) mengatur pelaksanaan internsip bagi lulusan kedokteran untuk memperoleh kompetensi sebagai dokter. Peserta ditempatkan di rumah sakit dan puskesmas selama satu tahun untuk mempraktikkan kedokteran dan meningkatkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan sesuai standar profesi. Pelaksanaan PIDI dipantau oleh berbagai instansi untuk memastikan kualitas pelayanan
Kebijakan & Implementasi PIDI Agk IV th 2023 23 11 06.pptx
1. KEBIJAKAN DAN
IMPLEMENTASI PIDI
ANGKATAN IV TAHUN 2023
Komite Internsip Kedokteran Indonesia (KIKI)
PEriode 2022-2023
Pembekalan Peserta PIDI Angkatan IV Tahun 2023
2. Sistematika Penyajian
Kebijakan PIDI
Praktik Kedokteran
Tantangan PIDI
Pelaksanaan PIDI
Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Tata tertib PIDI
Ketuntasan Peserta
Pengantar Miniworkshop
4. 3
Perubahan sistem
pendidikan
• menuju KBK
Standar Pendidikan
Dunia
• Agar kompetensi
dokter & dokter gigi
Indonesia diakui
dunia
UU No. 17 tahun 2023
• Pasal 216: Tenaga
medis wajib
mengikuti internsip
Latar belakang Penyelenggaraan Internsip
Dokter
Indonesia yang
profesional
5. INPUT OUTPUT IMPACT
OUTCOME
PROCESS
Quality of Students
Staffs Facilities
Quality of Curriculum
Teaching Learning
Assessment
Quality of
Health
Status
Quality of
Graduate
Quality of
Professionalism
Internsip
Menunjukkan
kemandirian
& Kemahiran
Menerapkan
Standar
Profesi
Dokter
Memperkuat peran dokter dalam
pelayanan promotif,
preventif, kuratif, &
rehabilitatif
Pelayanan di RS dan
Puskesmas
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dokter &
dokter gigi
UKMPPD
Manfaat dan Dampak PIDI pada Peningkatan
Kualitas Pelayanan di RS & Puskesmas
Pemerataan
pelayanan
kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 7 Tahun
2022
DIATUR
• UU 17 / 2023 tentang Kesehatan
• Perkonsil No. 110/2022 tentang Registrasi dokter dan dokter
gigi program internsip
• Permenkes No. 6/2022 tentang Penggunaan jasa pelayanan ksehatan
dan dukungan biaya operasional Kesehatan dalam pemanfaatan dana
kapitasi jaminan Kesehatan nasional pada fasilitas Kesehatan
tingkat pertama milik pemerintah daerah.
• Permenkes NO 7 /2022 tentang Penyelenggaraan Program Internsip
Dokter dan Dokter Gigi Indonesia
Program Internsip Dokter
Indonesia
7. P A G E 7
Program Internsip Dokter Indonesia
Komite Internsip Kedokteran Indonesia (KIKI)
Unsur keanggotaan
KIKI:
a.Kemenkes
b.Kemendikbudristek
c.AIPKI
d.IDI
e.PERSI
f.KKI
Unsur keanggotaan KIKI
Provinsi:
a.Dinas kesehatan
b.AIPKI
c.IDI
d.Asosiasi
perumahsakitan daerah
Kewenangan Menteri
• Membentuk KIKI
• Membentuk KIKI Provinsi bila dibutuhkan
Permenkes No 7/2022, tentang Penyelenggaraan Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi
Indonesia
POKJA-PIDI
POKJA-PIDGI
8. 8
Internsip
• Adalah penempatan wajib sementara pada Fasyankes.
• Tujuan: pemantapan, pemahiran, pemandirian KOMPETENSI dokter
UU No. 17/2023 pasal 215
• Profesional
• Pemenuhan kebutuhan tenaga medis
• Mutu layanan kesehatan
9. KOMPETENSI
Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu
Komponen kompetensi
Pengetahuan/Knowledge
Ketrampilan/Skills
Perilaku/Attitude
Nilai/Value
10. • Rumah Sakit dan Puskesmas
Wahana
Pendamping
Peserta
• KIKI Pusat, Pokja PIDI, Tim Kerja Internsip, KIKI Provinsi
Pelaksana
KOMPONEN INTERNSIP
11. PENDAMPING PIDI
Kriteria:
• Dokter umum atau spesialis yang masih aktif
• Pengalaman kerja minimal 2 tahun
• Bersedia secara aktif melakukan tugas
pendampingan, dan
• Memiliki waktu.
Peran:
• Fasilitator
• Motivator
• Role model
• Coach
• Mentor
• Teman sejawat
• Penilai
12. Kriteria :
RS
Kelas
D, C ,
B
Puskesmas
Dengan atau tanpa tempat
tidur
WAHANA PIDI
• RS Kelas D, C, atau B, dan bukan RS Pendidikan Utama FK
• Pimpinan Wahana berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI
• Komitmen Komite Medik melakukan bimbingan
• RS mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat , &
PONEK
• Jumlah Puskesmas maksimal 4, dapat berupa Puskesmas Tanpa Dokter dan
Puskesmas DTPK
• Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
• Memberikan fungsi otonomi, pendampingan, dan dukungan sosial kepada
peserta PIDI .
13. OPTIMALISASI PROGRAM INTERNSIP
Pemantapan, pemahiran, &
pemandirian kompetensi
PIDI
Pemenuhan dokter di
Puskesmas tanpa
dokter dan DTPK
Peningkatan mutu Pelayanan
Kesehatan
14. KEBIJAKAN KEUANGAN PIDI
Seluruh kegiatan terkait PIDI dibiayai dari APBN lewat Ditjen Nakes
09
• BANTUAN BIAYA HIDUP (BBH) PESERTA PIDI
Rp 3.166.200,- Jawa, Bali
Rp 3.166.200,- Ibu kota Provinsi Sumatera dan NTB
Rp 3.418.721,- Di luar ibu kota Provinsi di Sumatera dan
NTB
Rp 3.662.655,- Kalimantan dan Sulawesi
Rp 3.906.590,- Maluku, NTT, dan Papua
Rp 6.345.934,- Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan, &
Terluar
• HONOR PENDAMPING : Rp 2.000.000,-
15. PRAKTIK KEDOKTERAN
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan
RUMAH SAKIT
- Melakukan UKP
- Membuat Laporan Kasus
- Mempresentasikan Laporan Kasus
- Melakukan Prosedur Keterampilan
Medik
PUSKESMAS
- Melakukan UKP dan UKM
- Membuat Laporan Kasus
- Mempresentasikan Laporan Kasus
- Melakukan Prosedur Ketrampilan Medik
- Membuat Proyek Mini / Evaluasi Program
16. Tantangan kompetensi dokter menghadapi era globalisasi
(WHO: Five Star Doctor)
Care Provider Decision Maker Manager Communicator Community
Leader
18. ALUR KEGIATAN PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
1. Pembuatan
Akun &
Verifikasi
2. Pendaftaran
Periode
3. Penetapan
Wahana
4. Penempatan
calon peserta di
Wahana
5. Pakta
Integritas
6. Penetapan
Peserta
7. Pembekalan 8. Pemberangkatan
9. Orientasi PIDI
di Wahana
10. Pelaksanaan
Program
11. Evaluasi
Kinerja Akhir
Peserta
12. Pemulangan
19. Pola Penempatan
berdasar Jenis Puskesmas
RS
6 bulan
Puskesmas I
6 bulan
Puskesmas II
6 bulan
RS
6 bulan
Puskesmas I
3 bulan
Puskesmas III
3 bulan
Tanpa dokter RS
6 bulan
Puskesmas I
3 bulan
Puskesmas II
3 bulan
Puskesmas dengan dokter
Puskesmas tanpa dokter
Puskesmas DTPK
Puskesmas I
6 bulan
20. Pola Penempatan
berdasar Jumlah Peserta
4-8
di RS
2-4 di
Puskesmas I
2 -4 di
Puskesmas II
3-4 di
RS
3-4 di
Puskesmas I
4-5 Peserta
4-5 orang
di RS
0 di
Puskesmas
8-16 Peserta
6-7 Peserta
4-5 Peserta
22. RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
Orientasi PIDI
Praktik kedokteran
layanan primer &
pencatatan
Konsultasi & rujukan
Kegiatan Ilmiah
• Laporan kasus, presentasi
kasus, diskusi kasus
UKM & UKP
• RS: UKP
• Puskesmas: UKP, UKM,
Mini proyek, evaluasi
program
Prosedur medik
• di RS dan Puskesmas
Pengisian laporan
kegiatan On-line
• di RS dan Puskesmas
23. KEGIATAN
PROGRAM
INTERNSIP
DOKTER
INDONESIA
•Penetapan peserta dan wahana
•Pembekalan peserta
•Monitoring dan Evaluasi
KIKI Pusat dan POKJA PIDI
•Pekan Orientasi
•Pendampingan PIDI
•Evaluasi akhir stase di wahana
•Evaluasi akhir program: RS & Puskesmas bersama
•Penerbitan SLPI
Wahana
•Monitoring Pelaksanaan PIDI.
•Rekomendasi STSI ke KIKI
KIKI Propinsi
•Evaluasi kinerja Akhir stase
•Evaluasi Kinerja Akhir Program
AIPKI
24. P A G E 24
Mampu bekerja sebagai dokter sesuai SKDI
Mampu melakukan PraktIk Kedokteran sesuai KODEKI
Mampu melakukan proses klinik
Mampu menetapkan diagnosis klinik sesuai Permenkes
1936/2022 & ICD-10
Mampu menangani kasus medikolegal
Mampu membuat dan mempresentasikan laporan kasus
PARAMETER MAHIR & MANDIRI PESERTA PIDI
25. P A G E 25
HAK DAN KEWAJIBAN
Permenkes No. 7 Tahun 2022
Hak
• Mendapatkan BBH, transportasi, dan atau tunjangan
dari Kemenkes
• Mendapat perlindungan hukum
• Mendapatkan pendampingan melaksanakan PIDI
• Mendapatkan fasilitas tempat tinggal
• Mendapatkan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan
Program Internsip Dokter Indonesia
26. P A G E 26
HAK DAN KEWAJIBAN
Permenkes No. 7 Tahun 2022
Kewajiban
•Bekerja sebagai dokter sesuai standar
(kompetensi, pelayanan, profesi)
•Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Indonesia.
•Bekerja dalam batas kewenangan klinis, mematuhi
peraturan internal, hukum, dan etika
•Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai
•Mengembangkan keterampilan praktik kedokteran
pelayanan kesehatan primer
•Berperan aktif dalam tim pelayanan kesehatan
Program Internsip Dokter Indonesia
28. KINERJA
Definisi: hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang
dicapai oleh peserta internsip dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diemban
28
Kinerja peserta PIDI adalah laporan yang
sudah diverifikasi dan divalidasi oleh pendamping
29. 29
Kinerja peserta
Pengetahuan/Knowledge yang
dimahirkan?
UKP
• Sesuai daftar penyakit & keluhan di SKDI
• Terutama yang ditemukan selama
Internsip
• Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
• Program Program Khusus Pemerintah
UKM
Program UKM Essensial Puskesmas
Perilaku/Attitude yang
dimahirkan
Attitude Medik
Kemampuan mengikuti PPK, clinical
pathway, operasional prosedur
standard (terutama yang meliputi 6
keterampilan klinis minimal yang
ditargetkan)
Attitude non Medik
Kemampuan melakukan komunikasi
berbasis REACH
Kemampuan memahami sosial budaya
masyarakat setempat
30. Ketrampilan/Skills UKP yang dimahirkan?
Proses Klinik:
◦ Proses diagnosis: Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tambahan, menyusun
daftar masalah, diagnosis, diagnosis banding, mengusulkan pemeriksaan penunjang
◦ Proses terapetik: melakukan tata laksana non medik/medik
◦ Monitoring & evaluasi
◦ Melakukan rujukan
Tindakan medik/bedah:
◦ Memasang infus, memasang kateter, memasang NGT, menjahit luka, operasi minor,
pertolongan persalinan normal
◦ Optional: tergantung kesepakatan dari peserta, pendamping, dan pimpinan wahana
sesuai SKDI
Tatalaksana Medicolegal
31. Ketrampilan/Skills UKM yang dimahirkan?
Berupa keterampilan manajemen dan komunikasi dalam mengelola UKM
esensial:
Upaya Promosi Kesehatan
Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Keluarga
Upaya Pemenuhan Gizi
Upaya Pencegahan Penyakit
Penelitian/Mini Proyek atau Evaluasi Program kesehatan
32. Nilai/Value yang dimahirkan?
Integritas: menunjukkan konsistensi antara ucapan, tindakan, dan
keyakinan berbasis nilai humanisme dalam tindakan sehari hari
Profesional: mengerjakan sesuai kompetensi yang dimiliki, dan merujuk
apabila bukan kompetensinya sesuai level SKDI
Tanggung jawab: melakukan sesuai kesepakatan yang disetujui bersama
Etika: Sumpah Dokter, KODEKI
33. INDIKATOR KINERJA PESERTA
33
No Pengetahuan Ketrampilan
UKP
Ketrampilan
UKM
Perilaku Medik Perilaku
Medik
Nilai
1 Laporan UKP
sesuai target
Proses klinik
UKP sesuai
standar
Laporan UKM
sesuai target
Laporan UKP, laporan
kasus, dan laporan
UKM sesuai target
Komunikasi
berbasis
REACH
Mentaati
Sumpah
Dokter
2 Laporan Kasus
sesuai target
Tindakan
medik sesuai
SOP
Proyek mini Menyelesaikan
masalah medik sesuai
pedoman
Tanggung
jawab
Mentaati
KODEKI
3 Presentasi
Kasus
Evaluasi proyek Tidak melanggar
disiplin praktik
kedokteran
Profesional Menghargai
nilai=nilai
masyarakat
4 Program
essensial
Kesehatan
komunitas
Integritas
34. PENILAIAN KINERJA
34
KUANTITATIF
Penilaian kinerja berdasarkan jumlah
laporan peserta yang diupload pada
borang online SIMPIDI
Keabsahan laporan setelah dilakukan
verifikasi dan validasi oleh
pendamping.
Laporan peserta yang menggunakan cara
manual dinyatakan tidak sah atau tidak
diakui
KUALITATIF
Penilaian kinerja yang dilakukan berdasarkan
kesesuaian dengan pelayanan kesehatan
standar yang telah ditentukan
Tujuan penilaian kinerja kualitatif untuk
perbaikan kinerja peserta ke arah
peningkatan mutu layanan,
Penilaian kinerja dilakukan dengan observasi
langsung atau tidak langsung secara berkala
melalui Lembar Penilaian Kualitatif.
35. INDIKATOR KINERJA PENILAIAN KUANTITATIF
35
NO Pengetahuan Keterampilan UKP Keterampilan UKM
1 Capaian Laporan Kasus Capaian Tindakan Medik Capaian Laporan UKM
2 Capaian Laporan UKP Penyelesaian Proyek Mini/
Evapro
3 Capaian Presentasi kasus
36. INDIKATOR KINERJA UKP
36
RUMAH SAKIT
• Laporan UKP: 300 kasus, meliputi:
• Medik, bedah, kebidanan, kegawatdaruratan,
jiwa, medikolegal
• Laporan kasus: 4
• Presentasi kasus di forum ilmiah RS: 1
• Keterampilan Medik (RS+puskesmas): 84
• Target kinerja UKP di RS: diselesaikan di RS
• Gender: 50% laki-laki, dan 50% perempuan
• Usia: 25-40% bayi/anak, 40-60% dewasa, dan
15-25% lansia
PUSKESMAS
• Laporan UKP: 100 kasus, meliputi kasus
layanan primer
• Laporan kasus: 1 (satu), dipresentasikan di
forum ilmiah puskesmas
• Keterampilan Medik (RS+puskesmas): 84
• Target kinerja UKP di puskesmas dan UKM
diselesaikan di puskesmas
• Gender: 50% laki-laki, dan 50% perempuan
• Usia: 25-40%, bayi/anak, 40-60% dewasa,
dan 15-25% lansia
38. Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat/tidak sehat (1 baru,
2 lama), 2x dalam 6 bulan
9 laporan
Kemitraan
Penyuluhan
(dalam/luar gedung)
membina minimal 1 UKS
Gizi ( min 1x), Kesling (min1x), P2P (1),TB (1),
jiwa(1), KIA(1), KB (1)
1 laporan UKS
7 laporan
2. Pelayanan KesLing
Membina Rumah Sehat terdiri
4 item, 1x setiap bulan,
laporan kemajuan 6
- Membina keluarga yang belum mempunyai air bersih
- Membina keluarga yang belum mempunyai jamban
keluarga
- Membina keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
6 laporan
kemajuan
3
.
Pelayanan Kesehatan Keluarga
Melakukan ANC (K 1-3) 5 ibu hamil 5 laporan
Pelaksanaan KB (memasang
implant, IUD, Suntik, Pil
KB)
Minimal IUD dan Implant masing-masing 1 kasus,
ditambah pil dan suntik
5 laporan
Memperkenalkan inisiasi
menyusu dini dan ASI
eksklusif
2 kasus 2 laporan
Indikator Kinerja Ketrampilan UKM di Puskesmas
39. Jumlah minimal Jumlah laporan
4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak
sehat. (memantau tumbuh kembang balita)
minimal 5 kasus 5 laporan
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT, TTD, Kapsul
Vit A)
minimal 2 orang 2 laporan
5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS
- Pencarian kasus penyakit menular
5 kali (tidak termasuk
vaksinasi Covid)
2 Kasus (minimal)
5 laporan
2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus (minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru
/lama)
5 kasus (minimal) 5 laporan
6 MINI PROYEK
EVALUASI PROGRAM
1 laporan penelitian
untuk Mini Proyek (untuk
masa penempatan di
puskesmas 6 bulan)
1 laporan Evapro untuk
masa penempatan di
puskesmas 3 bulan
1 laporan untuk setiap
peserta
1 laporan untuk setiap
peserta
Indikator Kinerja Ketrampilan UKM di Puskesmas /…lanjutan
Program Internsip Dokter Indonesia
40. PROYEK MINI
40
Setiap peserta membuat 1 proyek mini (untuk peserta dengan masa stase 6 bulan)
Topik tentang masalah UKM & dipresentasikan di puskesmas
Penelitian sederhana, singkat, disertai melaksanakan solusi
Tujuan untuk identifikasi. analisis, pemecahan masalah kesehatan masyarakat
serta pelaksanaan solusi
Kegiatan: Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan
41. LANGKAH-
LANGKAH
PELAKSANAAN
PROYEK MINI
Menetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
Analisis masalah dengan mengumpulkan data
sekunder dan atau primer
Menetapkan diagnosis komunitas dan faktor terkait
Mengembangkan solusi penatalaksanaan dalam
bentuk UKM
Memilih dan merencanakan solusi yang mampu
laksana
Melaksanakan solusi
Melakukan evaluasi proyek mini
Memberi rekomendasi untuk Puskesmas
42. EVALUASI PROGRAM
• Adalah penilaian pencapaian program dibandingkan target
program pada unsur keluaran dari suatu program Kesehatan
• Bila ditemukan kesenjangan, perlu dicari penyebab masalahnya
untuk diperbaiki
• Dilaksanakan untuk peserta yang menjalankan internsip di wahana
puskesmas hanya 3 bulan
• Tujuan: Mengetahui pelaksanaan dan tingkat keberhasilan pengelolaan suatu
program
43. INDIKATOR KINERJA PENILAIAN KUALITATIF
43
NO Pengetahuan Ketrampilan
UKP
Ketrampilan
UKM
Perilaku medik Perilaku
non medik
Nilai
1 Pemahaman
tata kelola
pasien sesuai
Proses Klinik
yang benar
Pelaksanaan
tindakan medik
sesuai dengan
standar
Pelaksanaan
layanan UKM
(esensial) sesuai
dengan program
program Yankes
Pelaksanaan
layanan medik
sesuai standar
(PPK, CP, SOP)
Komunikasi
berbasis REACH,
Kepemimpinan
Ketaatan atas sumpah
Dokter
2 Melaksanakan
kasus UKP sesuai
proses klinis yang
benar
Membuat Mini
proyek/Evapro
sesuai dengan
kaidah ilmiah
Melakukan
layanan
kesehatan tanpa
melanggar
disiplin praktik
kedokteran
Tanggung jawab,
professional,
dan
Integritas
Ketaatan terhadap
KODEKI
Kemampuan
berkolaborasi
Penghargaan
terhadap nilai nilai
masyarakat
44. LANJUTAN…
Profesional
• Tepat ilmu,
tepat waktu,
tepat usaha
dan tepat
rujukan
Tanggung
jawab
• Tepat tugas,
tepat fungsi
dan tepat
laksana
Integritas
• Kesesuaian
antara
kesepakatan
dengan
pelaksanaan
Etika
• Kesesuaian
perilaku
dengan
Sumpah
Dokter dan
Kodeki
45. PENILAIAN PERILAKU
45
MEDIK
KUANTITATIF
• Menyelesaikan kasus-kasus UKP sesuai target
• RS: laporan UKP 300, laporan kasus 4, presentasi
kasus 1,
• Puskesmas: Laporan UKP 100, laporan kasus 1, &
presentasi kasus 1
KUALITATIF
• Penilaian oleh pendamping saat melakukan tindakan
dan kesesuaian dengan SOP, CP, PPK
• Melaksanakan layanan kedokteran tanpa melanggar
disiplin praktik kedokteran
NON MEDIK
KUANTITATIF
Mengikuti dan menyelesaikan semua tugas
tugas sesuai kesepakatan awal (presensi,
target kasus, target UKM dll.)
KUALITATIF
Penilaian oleh pendamping saat melakukan
komunikasi dengan pasien dan keluarga, serta
rekan kerja menggunakan prinsip REACH
46. KINERJA
KUALITATIF
INDIKATOR URAIAN Poin 0 Poin 1 Poin 2 Poin 3 Poin 4 LUARAN
PENGETAHUAN Pemahaman tata Kelola
pasien sesuai dengan
Proses Klinis yang benar
Menerapkan 4 poin pengetahuan :
menggunakan pengetahuan terkini Diatas standar
Sesuai standar
Dibawah standar
Kurang
Sangat kurang
KETRAMPILAN
UKP
Pelaksanakan kasus UKP
sesuai proses klinis yang
benar
Pelaksanaan Tindakan
medik sesuai dengan
standar yang benar
Menerapkan 4 poin ketrampilan :
melakukan prosedur klinis yg tepat Diatas standar
Sesuai standar
Dibawah standar
Kurang
Sangat kurang
LEMBAR PENILAIAN KWALITATIF KINERJA PESERTA (I)
Nama Peserta Internsip:
Penilaian dilakukan pada tgl:
47. KINERJA
KUALITATIF
INDIKATOR URAIAN Poin 0 Poin 1 Poin 2 Poin
3
Poin 4 LUARAN
KETRAMPILAN
UKM
Pelaksanaan layanan UKM
UKM (esensial) sesuai
dengan program Yankes
Membuat Mini proyek/
Evapro sesuai dengan
kaidah ilmiah
Menerapkan 4 poin ketrampilan :
melakukan program esential UKM
yg tepat
melakukan monev program
Membuat pencatatanpelaporan dg
dg benar
melakukan tindakan medik dg
benar
Diatas standar
Sesuai standar
Dibawah standar
Kurang
Sangat kurang
PERILAKU
MEDIK
Pelaksanaan layanan
medik sesuai standar
Melakukan layanan
Kesehatan tanpa
melanggar Disiplin
Praktek Kedokteran
Melakukan 4 poin perilaku :
Melakukan pekerjaan/tugas sesuai
dg SOP, Pedoman Praktik Klinik dan
dan Proses Klinik
Menerapkan disiplin kedokteran
sesuai kewenangan dan
kompetensi dokter
Melaksanakan tugas sesuai dg
peraturan perundangan
Menerapkan REACH dalam
berkomunikasi
Diatas standar
Sesuai standar
Dibawah standar
Kurang
Sangat kurang
LEMBAR PENILAIAN KWALITATIF KINERJA PESERTA ( II )
Nama Peserta Internsip:
Penilaian dilakukan pada tgl:
48. KINERJA
KUALITATIF
INDIKATOR URAIAN Poin
0
Poin
1
Poin
2
Poin 3 Poin
4
LUARAN
PERILAKU NON
MEDIK
Komunikasi berbasis
REACH
Kepemimpinan
Tanggung jawab
Profesionalitas
Integritas
Kemampuan
berkolaborasi
Melakukan 4 poin perilaku :
Melakukan pekerjaan/tugas sesuai dg
peraturan
Menerapkan disiplin kedokteran
sesuai kewenangan dan kompetensi
dokter
Melaksanakan presensi dg benar
Menerapkan REACH dalam
berkomunikasi
Diatas standar
Sesuai standar
Dibawah
standar
Kurang
Sangat kurang
NILAI/VALUE Ketaatan atas
sumpah Dokter
Ketaatan terhadap
KODEKI
Penghargaan
terhadap nilai nilai
masyarakat
Melakukan 4 poin nilai :
Profesional : sesuai dg pengetahuan
dan waktu dlm memberkan layanan
berupa Upaya maupun rujukan
Bertanggung jawab :sesuai dg tugas
dan fungsi
Integritas :melaksanakan tugas sesuai
dg kesepakatan
Etik : sesuai dg KODEKI dan Sumpak
Dokter
Diatas standar
Sesuai standar
Dibawah
standar
Kurang
Sangat kurang
LEMBAR PENILAIAN KWALITATIF KINERJA PESERTA ( III )
Nama Peserta Internsip:
Penilaian dilakukan pada tgl:
49. Skor Pengertian Nilai
Kinerja
Hasil Penilaian Kinerja Rekomendasi
90-100% Diatas
standar
A Selesai Diterbitkan SLPI
80-89% Sesuai
standar
B Selesai Diterbitkan SLPI
70-79% Dibawah
standar
C Prolong/menambah waktu
internsipnya
Penundaan SLPI
60-69% Kurang D Prolong/menambah waktu
internsipnya
Penundaan SLPI
0-59% Sangat
kurang
E Mengulang Internsip tanpa BBH, min
6 bulan
Penundaan SLPI
KLASIFIKASI NILAI KINERJA PESERTA
Program Internsip Dokter Indonesia
50. MONITORING DAN EVALUASI
KINERJA PESERTA DI WAHANA OLEH
PENDAMPING • Laporan kegiatan secara on-line dan
konsultasi
• Membahas capaian kinerja UKP dan UKM, jumlah
kasus, laporan kasus, ketrampilan medik,
mini proyek
Mingguan
• Membahas laporan pendampingan peserta,
RAPORT BULANAN
• Monitoring kinerja peserta secara on-line
Bulanan
• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di
wahana format penilaian kinerja akhir
stase
• Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan
PIDI oleh AIPKI
Akhir stase
• Penilain laporan peserta di program
•Evaluasi akhir program
•Penetapan ketuntasan
•Membuat Berita Acara Evaluasi akhir Program
•Membuat SLPI
Akhir
Program
52. TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
1. Waktu selama 12 bulan, dapat diperpanjang bila sasaran kinerja akhir dan masa
internsip yang ditentukan belum dapat tercapai
2. Pembekalan: wajib mengikuti pembekalan PIDI .
3. Pekan Orientasi: wajib mengikuti pekan orientasi di wahana selama 6 hari kerja.
4. Jam kerja di Wahana
◦ 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
◦ 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
◦ Penambahan jam kerja max 20% dari ketentuan diatas.
◦ Pengaturan jam kerja sehari-hari mengikuti ketentuan wahana
5. Pengaturan Pakaian Kerja:
◦ Wajib menggunakan pakaian sopan
◦ Wajib berpenampilan rapi dan pantas
◦ Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
◦ Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana masing2
53. TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
6. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:
o Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di Wahana sesuai
ketentuan
o peserta PIDI disarankan tinggal dekat dari wahana.
7. Tata Tertib Keuangan
o BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
o KIKI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
o Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek
mandiri, menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
o Pajak dibayarkan oleh negara
o Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan
o Premi BPJS Kesehatan dibayarkan oleh Kemenkes dan masuk dalam
komponen BBH. peserta wajib membayarkan
o Premi BPJS Ketenagakerjaan langsung dibayarkan melalui auto debet.
54. TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
• Mengikuti ketentuan yg berlaku di wahana
• Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin
tertulis dari Pendamping & Pimpinan Wahana
• Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten),
harus tetap ada izin (lisan atau tertulis) dari Pendamping
• Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
• Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta
harus mengulangi PIDI dari awal, mengembalikan BBH dan harus
melaporkan ke KIKI Pusat.
• Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,maximum
ijin sebesar 4 hari jika melebihi maka harus diganti sesuai hari
yang ditinggalkan.
8
Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan
tugas :
55. TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
• Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan
melalui proses Berita Acara pada saat Evaluasi Akhir Program
Kinerja Peserta
9. Pengaturan Tugas Jaga :
• Tugas jaga diatur bersama antara Pendamping dan Peserta, sesuai
ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
• Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
• Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis dan
disetujui Pendamping
• Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
10. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :
• Harian, Tugas Jaga, Kegiatan Ilmiah, Kegiatan lapangan/luar
gedung
56. 11. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
• Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS
dan Puskesmas
12. Tidak diperkenankan mengajukan pindah lokasi ke wahana yang
lain,
13. Dalam keadaan darurat bencana/wabah, jika diperlukan Peserta
dapat ditugaskan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
sifat sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi.
14. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah
atau mendaftar menjadi CPNS atau ditugaskan instansi lain
pada saat menjalankan PIDI.
Jika memilih Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
57. 15. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan,
mengup-load, di media social seperti, FB, WA,
Telegram, Line dll tentang: pasien, penyakit
pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun
masalah-masalah terkait dengan pelayanan kesehatan
di Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas
wahana, masalah pendamping dan pendampingan,
masalah antar peserta, ataupun masalah masalah yang
terkait dengan pelaksanaan program.
17
Jika dirasa ada masalah, peserta dapat menyampaikan
langsung kepada Pendamping, Pimpinan Wahana, atau KIKI
Provinsi atau Pusat melalui saluran resmi
Program Internsip Dokter Indonesia
58. KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
• Terlambat hadir, pelanggaran disiplin >3x
• Pelanggaran mengisi absensi >1x
Pelanggaran ringan
• Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
• Tidak sopan/melanggar etika.
• Tidak hadir tanpa berita 3kali berturut-turut
Pelanggaran sedang
• Tidak bersedia melaksanakan tugas & kewajiban sebagai peseta PIDI
• Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
• Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
• Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
• Membocorkan rahasia pasien,menelantarkan pasien
• Berbuat asusila.
• Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
• Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
• Meengkonsumsi narkoba
Pelanggaran Berat
Program Internsip Dokter Indonesia
59. P A G E 59
PENANGANAN ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
Program Internsip Dokter Indonesia
• Teguran lisan dari pimpinan wahana
Pelanggaran ringan
• Teguran tertulis dari pimpinan wahana yang
ditembuskan ke KIKI Provinsi, berisi jenis pelanggaran,
tanggal pelanggaran, nama peserta PIDI dan wahana.
• Sanksi akan diberikan oleh KIKI Pusat berupa
perpanjangan masa internsip
Pelanggaran sedang dan berat
60. P A G E 60
Program Internsip Dokter Indonesia
• Menambah 7 hari kerja
Pelanggaran klasifikasi sedang
• Menambah 30 hari kerja, dan atau
• Diberhentikan dari PIDI
Pelanggaran klasifikasi berat,
• Surat Laporan Pelaksanaan Internsip (SLPI) tidak akan
diberikan sampai peserta menyelesaikan sanksi tersebut.
Peserta PIDI yang sedang menjalani sanksi
PERPANJANGAN MASA INTERNSIP AKIBAT PELANGGARAN PESERTA PIDI
61. RS & Puskesmas
• melakukan
Evaluasi Akhir
Program
• Menerbitkan
SLPI untuk
peserta yang
selesai,
ditandatanga
ni
Pendamping
dan Pimpinan
Wahana
KIKI Propinsi
• menerbitkan
Surat
Rekomendasi
Penerbitan
Surat Tanda
Selesai
Internsip
(STSI)
berdasarkan
SLPI dari
wahana
KIKI PUSAT
• menerbitkan
STSI dan
mengirimkan
Rekomendasi
penerbitan STR
ke KKI
KKI
• menerbitkan
Surat Tanda
Registrasi
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
62. MINI
WORKSHOP
TUJUAN Peserta dan pendamping mampu laksana internsip secara
benar.
Prosedur
teknis
1. Peserta dan pendamping (RS & puskesmas) akan
berkumpul bersama sesuai dengan wahananya.
2. Diskusi peserta pendamping tentang Proses Klinis
3 Diskusi peserta & pendamping ttg Komunikasi
Peran KIKI Pusat/Pokja PIDI: Penjelasan awal
KIKI Provinsi: Moderator
Pendamping: Memimpin mini workshop
Materi 1. Pekan Orientasi
2. Proses Klinis
3. Komunikasi
Luaran 1. Konsep Kesepakatan Awal
2. Pemahaman kasus proses klinis
3. Pemahamam kasus komunikasi
Diskusi Konsep Kesepakatan Awal
Kasus Proses Klinis
Kasus Komunikasi.
Adalah pertemuan/kegiatan
kelompok antara pendamping, peserta
dan stake holder internsip untuk
melakukan pendalaman terhadap
kebijakan dan implementasi internsip.
Care Provider: Memberikan pelayanan medis yang bermutu, menyeluruh, berkelanjutan, dan manusiawi terhadap pasien.
Decision Maker: Memiliki kemampuan untuk menentukan tindakan yang harus diambil, memilih dan menerapkan teknologi kedokteran dan kesehatan secara efektif.
Manager: Menjalin kerjasama yang baik dengan teman sejawat, mitrakerja, maupun bidang lain diluar institusi demi kepentingan pasien dan masyarakat luas
Communicator: Memotivasi, mengarahkan, dan memberikan edukasi kepada orang lain mengenai pentingnya gaya hidup sehat
Community Leader: Menempatkan diri sebagai teladan dan pemimpin yang baik untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan program yang sesuai dan dibutuhkan masyarakat