SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1
PENGAJIAN JUMAT PETANG BA’DA MAGHRIB
KAJIAN HADITS TEMATIK
MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA
“Menggapai Ridha Allah”
Ada sebuah hadits yang berisi sebuah doa yang sering dipanjatkan
oleh Rasulullah SAW. Dinyatakan – dalam hadits tersebut -- bahwa beliau
sering berdoa dengan lafazh berikut:
Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu,
dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan
aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak bisa menghitung
pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas
diriMu." (HR Muslim dari ‘Aisyah r.a., Shahîh Muslim, juz II,
hal. 51, hadits no. 1118)
Dalam riwayat Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib r.a.
dinyatakan dengan kalimat:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya
murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya
hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak
bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau
memuji atas diriMu." (HR Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib
r.a., Sunan ibn Mâjah, juz II, hal. 253, hadits no. 1179)
Dalam hal ini kita patut bertanya kepada diri sendiri: “Apakah
selama ini kita sudah ridha terhadap Allah, Islam dan Nabi Muhammad
SAW? Dan mengapa kita perlu memohon ridha Allah?”
2
Ridhâ merupakan bentuk mashdar (infinitive), dari radhiya-yardhâ yang
berarti: “rela, menerima dengan senang hati (rila lan narima, Jw.), cinta,
merasa cukup (qanâ’ah), berhati lapang.” (legawa; Jw.). Bentuk lain dari ridha
adalah mardhât dan ridhwân (yang bermakna super ridha). Antonim kata ridhâ
adalah shukhth atau sakhath, yang berarti murka, benci, marah, tidak senang,
dan tidak menerima.
Ridha bisa dipahami dari dua sisi. Pertama ridha Allah kepada
hamba, yaitu ‘Dia’ berkenan untuk menyaksikan dan menyukai hamba-Nya
yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, ridha
hamba kepada Allah, yaitu menerima dan tidak membenci apa yang menjadi
ketetapan Allah”.
Dalam kaitannya dengan ridha hamba kepada Allah, ada dua
dimensi (ridha), yaitu ridhâ billâh dan ridha ‘anillâh. Ridha billâh atau rela dan
cinta kepada Allah, berarti bersedia mengimani dan menjadikan-Nya sebagai
Dzat yang wajib diibadahi (disembah), tidak menyekutukan-Nya, dimintai
pertolongan, dan ditaati syariat-Nya. Sedangkan ridha ‘anillâh, berarti
menerima ketentuan, takdir, rezeki, dan segala sesuatu yang ditetapkan oleh-
Nya. Ridha dalam hal ini tidak berarti hamba menyerah-pasrah tanpa usaha,
berdoa dan bertawakkal. Sebaliknya, hamba diharuskan memahami hukum
sebab-akibat, berusaha maksimal (berikhtiar) dan berdoa dan bertawakkal.
Ridha kepada Allah mengharuskan hamba untuk selalu beriman kepada-Nya,
termasuk percaya kepada qadha dan qadar-Nya; mencintai dan menaati
syariat-Nya; mencintai Rasul-Nya dan mengikuti keteladananya; menjadikan
Islam sebagai agama pilihan hidupnya; dan mengorientasikan hidupnya
dengan penuh keikhlasan untuk meraih cinta dan ridha-Nya.
Oleh karena itu, ada tiga kategori ridha yang harus dimiliki oelh
setiap hamba Allah kepada Allah.
Pertama, Ar-ridhâ bi Syar’illâh (ridha terhadap syariat Allah), berarti
menerima dan menjalankan syariat-Nya dengan ikhlas dan penuh dedikasi
(pengabdian).
Kedua, Ar-ridhâ bi Qadhâ’illâh (ridha terhadap ketentuan Allah),
berarti tidak menolak dan membenci apa yang telah ditetapkan Allah,
termasuk segala sesuatu yang tidak menyenangkan (musibah), karena ujian
dari Allah merupakan tangga peningkatan derajat iman.
Ketiga, Ar-ridhâ bi Rizqillâh (ridha terhadap rezeki Allah), berarti
menerima dan merasa cukup (qana’ah) terhadap rezeki yang dianugerahkan
kepadanya, tidak rakus dan tidak serakah, meskipun sedikit dan belum
mencukupi kebutuhannya.
Dengan demikian, menggapai ridha Allah itu merupakan keharusan
bagi setiap Muslim, karena Allah menjadikan ridha itu sebagai syiar
kehidupan akhirat.
3
“Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang
(ridha) karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi..
(QS al-Ghâsyiyah/88: 8-10).
Allah selalu memanggil hamba-Nya yang berhati ridha, dengan
panggilan:
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah
hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS al-Fajr/89:
27-30)
Selain itu, Allah menjadikan ridha itu sebagai salah satu syarat
terwujudnya rukun iman. Seseorang tidak disebut beriman manakala tidak
ridha terhadap segala ketentuan Allah
Ridha juga dapat mengantarkan mukmin menjadi mukhlis, tulus
ikhlas karena Allah sehingga amalan-amalannya dapat diterima oleh-Nya.
Ridha juga dapat menjadi obat hati yang dapat menangkal segala
penyakit hati, sekaligus dapat membuat hati lapang dan merasa qanâ’ah
terhadap segala pemberian Allah.
Ridha merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hidup
Muslim menjadi tenang, damai, tenteram, tidak diliputi keresahan dan
kegalauan. Ridha merupakan salah satu jalan yang mengantarkan kepada
pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah.
Dengan ridha, hamba dapat menghiasi dirinya dengan akhlak mulia,
menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan sia-sia, karena standar ridha
kepada Allah itu menuntut hamba untuk selalu taat dan bertaqwa kepada-
Nya.
4
Menggapai ridha Allah senantiasa dilakukan dengan memperoleh
ridha kedua orang tua dalam segala hal. Rasulullah SAW bersabda:
“Ridha Allah itu tergantung pada ridha kedua orang tua; dan
kemurkaan Allah itu juga tergantung pada kemurkaan keduanya.”
(HR al-Baihaqi dari ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash. Syu’ab al-
Îmân, juz X, hal. 246, hadits no. 7446)
Untuk lebih memantapkan usaha kita dalam menggapai ridha-Nya,
ada baiknya kita selalu berdoa:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang shaleh.“ (QS an-Naml/27: 19)

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt bab-asmaul-husna
Ppt bab-asmaul-husnaPpt bab-asmaul-husna
Ppt bab-asmaul-husna
 
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimTauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
 
Ppt macam macam tauhid
Ppt macam macam tauhidPpt macam macam tauhid
Ppt macam macam tauhid
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Berani di jalan dakwah
Berani di jalan dakwahBerani di jalan dakwah
Berani di jalan dakwah
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
PPT Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
PPT Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli PPT Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
PPT Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
 
Makalah tentang syirik
Makalah tentang syirikMakalah tentang syirik
Makalah tentang syirik
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Apa bentuk komitmen saya kepada Islam
Apa bentuk komitmen saya kepada IslamApa bentuk komitmen saya kepada Islam
Apa bentuk komitmen saya kepada Islam
 
المعتزلة (Mu'tazilah) - @rgesit
المعتزلة (Mu'tazilah) - @rgesitالمعتزلة (Mu'tazilah) - @rgesit
المعتزلة (Mu'tazilah) - @rgesit
 
Kemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'anKemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'an
 
Asmaul husna (ppt pai sma kelas x 2013)
Asmaul husna (ppt pai sma kelas x 2013)Asmaul husna (ppt pai sma kelas x 2013)
Asmaul husna (ppt pai sma kelas x 2013)
 
Malu
MaluMalu
Malu
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
Al Mutazilah
Al MutazilahAl Mutazilah
Al Mutazilah
 
KULLIYATUL KHOMS.pptx
KULLIYATUL KHOMS.pptxKULLIYATUL KHOMS.pptx
KULLIYATUL KHOMS.pptx
 

Viewers also liked

Menggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaMenggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaqsera
 
Ikhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadahIkhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadahagyana_nadian
 
power point sikap ridha
power point sikap ridhapower point sikap ridha
power point sikap ridhaIsna Nina Bobo
 
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahIndahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahYunia Wati Nugroho
 
Ppt Ikhlas dalam beribadah
Ppt Ikhlas dalam beribadahPpt Ikhlas dalam beribadah
Ppt Ikhlas dalam beribadahwiki_tuwi23
 

Viewers also liked (7)

Menggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaMenggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nya
 
Ridho PPT 1
Ridho PPT 1Ridho PPT 1
Ridho PPT 1
 
2.8 ar ridho
2.8 ar ridho2.8 ar ridho
2.8 ar ridho
 
Ikhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadahIkhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadah
 
power point sikap ridha
power point sikap ridhapower point sikap ridha
power point sikap ridha
 
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahIndahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
 
Ppt Ikhlas dalam beribadah
Ppt Ikhlas dalam beribadahPpt Ikhlas dalam beribadah
Ppt Ikhlas dalam beribadah
 

Similar to Menggapai ridha allah

Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3awalsepta84
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
Materi pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpMateri pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpzahmier
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajahufronafid07
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahMuhsin Hariyanto
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanRia Widia
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaAzmi Bahari
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Mohamed Fadeel
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarAzzahra Azzahra
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashrLAZNas Chevron
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1LAZNas Chevron
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
 
Kiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup BahagiaKiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup Bahagiaarms lalala
 

Similar to Menggapai ridha allah (20)

Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
 
Ridho
RidhoRidho
Ridho
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Pendidikan Agama Islam-Ibadah
Pendidikan Agama Islam-IbadahPendidikan Agama Islam-Ibadah
Pendidikan Agama Islam-Ibadah
 
Materi pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpMateri pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smp
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwa
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
 
Sifat Sabar
Sifat SabarSifat Sabar
Sifat Sabar
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
 
Atthoriq Ilham Nur Wahid.pptx
Atthoriq Ilham Nur Wahid.pptxAtthoriq Ilham Nur Wahid.pptx
Atthoriq Ilham Nur Wahid.pptx
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Kiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup BahagiaKiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup Bahagia
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Menggapai ridha allah

  • 1. 1 PENGAJIAN JUMAT PETANG BA’DA MAGHRIB KAJIAN HADITS TEMATIK MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA “Menggapai Ridha Allah” Ada sebuah hadits yang berisi sebuah doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW. Dinyatakan – dalam hadits tersebut -- bahwa beliau sering berdoa dengan lafazh berikut: Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diriMu." (HR Muslim dari ‘Aisyah r.a., Shahîh Muslim, juz II, hal. 51, hadits no. 1118) Dalam riwayat Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib r.a. dinyatakan dengan kalimat: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diriMu." (HR Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib r.a., Sunan ibn Mâjah, juz II, hal. 253, hadits no. 1179) Dalam hal ini kita patut bertanya kepada diri sendiri: “Apakah selama ini kita sudah ridha terhadap Allah, Islam dan Nabi Muhammad SAW? Dan mengapa kita perlu memohon ridha Allah?”
  • 2. 2 Ridhâ merupakan bentuk mashdar (infinitive), dari radhiya-yardhâ yang berarti: “rela, menerima dengan senang hati (rila lan narima, Jw.), cinta, merasa cukup (qanâ’ah), berhati lapang.” (legawa; Jw.). Bentuk lain dari ridha adalah mardhât dan ridhwân (yang bermakna super ridha). Antonim kata ridhâ adalah shukhth atau sakhath, yang berarti murka, benci, marah, tidak senang, dan tidak menerima. Ridha bisa dipahami dari dua sisi. Pertama ridha Allah kepada hamba, yaitu ‘Dia’ berkenan untuk menyaksikan dan menyukai hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, ridha hamba kepada Allah, yaitu menerima dan tidak membenci apa yang menjadi ketetapan Allah”. Dalam kaitannya dengan ridha hamba kepada Allah, ada dua dimensi (ridha), yaitu ridhâ billâh dan ridha ‘anillâh. Ridha billâh atau rela dan cinta kepada Allah, berarti bersedia mengimani dan menjadikan-Nya sebagai Dzat yang wajib diibadahi (disembah), tidak menyekutukan-Nya, dimintai pertolongan, dan ditaati syariat-Nya. Sedangkan ridha ‘anillâh, berarti menerima ketentuan, takdir, rezeki, dan segala sesuatu yang ditetapkan oleh- Nya. Ridha dalam hal ini tidak berarti hamba menyerah-pasrah tanpa usaha, berdoa dan bertawakkal. Sebaliknya, hamba diharuskan memahami hukum sebab-akibat, berusaha maksimal (berikhtiar) dan berdoa dan bertawakkal. Ridha kepada Allah mengharuskan hamba untuk selalu beriman kepada-Nya, termasuk percaya kepada qadha dan qadar-Nya; mencintai dan menaati syariat-Nya; mencintai Rasul-Nya dan mengikuti keteladananya; menjadikan Islam sebagai agama pilihan hidupnya; dan mengorientasikan hidupnya dengan penuh keikhlasan untuk meraih cinta dan ridha-Nya. Oleh karena itu, ada tiga kategori ridha yang harus dimiliki oelh setiap hamba Allah kepada Allah. Pertama, Ar-ridhâ bi Syar’illâh (ridha terhadap syariat Allah), berarti menerima dan menjalankan syariat-Nya dengan ikhlas dan penuh dedikasi (pengabdian). Kedua, Ar-ridhâ bi Qadhâ’illâh (ridha terhadap ketentuan Allah), berarti tidak menolak dan membenci apa yang telah ditetapkan Allah, termasuk segala sesuatu yang tidak menyenangkan (musibah), karena ujian dari Allah merupakan tangga peningkatan derajat iman. Ketiga, Ar-ridhâ bi Rizqillâh (ridha terhadap rezeki Allah), berarti menerima dan merasa cukup (qana’ah) terhadap rezeki yang dianugerahkan kepadanya, tidak rakus dan tidak serakah, meskipun sedikit dan belum mencukupi kebutuhannya. Dengan demikian, menggapai ridha Allah itu merupakan keharusan bagi setiap Muslim, karena Allah menjadikan ridha itu sebagai syiar kehidupan akhirat.
  • 3. 3 “Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang (ridha) karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi.. (QS al-Ghâsyiyah/88: 8-10). Allah selalu memanggil hamba-Nya yang berhati ridha, dengan panggilan: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS al-Fajr/89: 27-30) Selain itu, Allah menjadikan ridha itu sebagai salah satu syarat terwujudnya rukun iman. Seseorang tidak disebut beriman manakala tidak ridha terhadap segala ketentuan Allah Ridha juga dapat mengantarkan mukmin menjadi mukhlis, tulus ikhlas karena Allah sehingga amalan-amalannya dapat diterima oleh-Nya. Ridha juga dapat menjadi obat hati yang dapat menangkal segala penyakit hati, sekaligus dapat membuat hati lapang dan merasa qanâ’ah terhadap segala pemberian Allah. Ridha merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hidup Muslim menjadi tenang, damai, tenteram, tidak diliputi keresahan dan kegalauan. Ridha merupakan salah satu jalan yang mengantarkan kepada pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah. Dengan ridha, hamba dapat menghiasi dirinya dengan akhlak mulia, menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan sia-sia, karena standar ridha kepada Allah itu menuntut hamba untuk selalu taat dan bertaqwa kepada- Nya.
  • 4. 4 Menggapai ridha Allah senantiasa dilakukan dengan memperoleh ridha kedua orang tua dalam segala hal. Rasulullah SAW bersabda: “Ridha Allah itu tergantung pada ridha kedua orang tua; dan kemurkaan Allah itu juga tergantung pada kemurkaan keduanya.” (HR al-Baihaqi dari ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash. Syu’ab al- Îmân, juz X, hal. 246, hadits no. 7446) Untuk lebih memantapkan usaha kita dalam menggapai ridha-Nya, ada baiknya kita selalu berdoa: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.“ (QS an-Naml/27: 19)