4. A. Pengertian Dosa Besar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “dosa”
diartikan sebagai perbuatan yang melanggar
aturan Tuhan atau syari’ah agama; perbuatan
salah terhadap orang tua, adat, dan negara.
Sementara “maksiat” merujuk pada
perbuatan yang melanggar perintah Allah
swt.; perbuatan dosa; dan perbuatan tercela.
Antara dosa dan maksiat memiliki makna
yang sama namun berbeda konteks. Seorang
dianggap berdosa apabila dia melanggar
aturan Tuhan, aturan agama, aturan adat,
aturan Negara, dan atau berbuat salah
kepada orang tua dengan mengabaikan
perintahnya atau melanggar aturannya.
5. B. Mabuk-Mabukkan
1. Pengertian mabuk-mabukkan
ُللا َي ِضَر َرَمُع ِْنبِا ْنَعَلاَق ُهْنَع:َل َو
ِيِبانال ِنَع ٓ الِا ُهُمَلْعَاﷺَلاَق:ْسُم ُّلُكٍرِك
ٌماَرَح ٍرَْمخ ُّلُك َو ٌرَْمخ
(مسلم رواه)
Artinya: Ummar r.a. Ia berkata, Rasulullah saw.
bersabda, “Tiap-tiap yang memabukkan adalah khamr
dan setiap khamr hukumnya haram.” (H.R. Muslim)
Mabuk adalah perasaan pening atau
kehilangan kesadaran karena terlalu banyak
minum-minuman keras, makan gadung,
makan kecubung, mengonsumsi daun ganja,
dan sebagainya. Mabuk-mabukkan adalah
perilaku sadar seseorang atau sekelompok
orang untuk meminum-minuman beralkohol
atau mengonsumsi barang-barang yang
memabukkan untuk mengurangi beban dan
tekanan hidupnya dan atau sekadar untuk
mencari kesenangan sementara.
6. B. Mabuk-Mabukkan
2. Hukum minuman memabukkan
َخْال اَمانِا ا ْٓوُنَمٰا َْنيِذاال اَهُّيَآٰيُابَصْنَ ْال َو ُرِسْيَلمْا َو ُرْمُم َل ْزَ ْاْل َو
ْنِم ٌسْج ِر
الَعَل ُه ْوُبِنَتْاجَف ِنْٰطياشال ِلَمَعَونُحِلُْْت ْمُك(٩٠)اشال ُدْي ِرُي اَمانِاُنْٰطي
ْال َو َة َاوَدَعْال ُمُكَنْيَب َعِق ُّْوي ْنَاَمْال َو ِرَْمخْال ىِف َءٓاَضْغَبْمُكادُصَي َو ِرِسْي
َا ْلَهَف ِةوٰلاصال ِنَع َو ِللا ِرْكِذ ْنَعَن ْوُهَتْنُم ْمُتْن(٩١)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman
keras, berjudi, (berqurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan
anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung (90). Dengan
minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi
kamu dan mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah
kamu mau berhenti?” (91) (Q.S. Al-Mā’idah/5: 90-91)
Sudah menjadi ijma’ ‘Ulama
bahwa khamr itu hukumnya
haram, meminumnya termasuk
salah satu dosa besar. Agama
Islam mengharamkan minuman
keras sebagaimana tercantum
dalam Al-Qur’an surah
Al-Mā’idah ayat 90-91
7. 3. Macam-Macam Minuman yang Memabukkan
B. Mabuk-Mabukkan
a. Minuman memabukkan bahan
dasarnya dari sari buah-buahan
seperti anggur, nanas, apel, dan
lain-lain, disebut “Wine”.
b. Bir merupakan salah satu minuman
yang dibuat manusia, yaitu sejak
sekitar tahun 5000 SM dan tercatat di
sejarah Mesir kuno dan
Mesopotamia.
c. Bir merupakan salah satu minuman
yang dibuat manusia, yaitu sejak
sekitar tahun 5000 SM dan tercatat di
sejarah Mesir kuno dan
Mesopotamia.
d. Secara tradisional orang telah
mengetahui bahwa nira aren atau nira
kelapa dapat dijadikan miras dengan
nama tuak, dengan cara membiarkan
(inkubasi) selama satu hari atau lebih.
8. B. Mabuk-Mabukkan
4. Dampak negatif minuman memabukkan
a. Menimbulkan perubahan perilaku, fisiologis, dan
psikologis.
b. Minuman keras mengganggu kesehatan akal serta
mengurangi kemampuan daya ingat.
c. Mabuk-mabukkan dapat menghabiskan harta benda
serta membuat pelakunya bangkrut.
d. Minuman beralkohol menimbulkan gangguan mental
organik (GMO) pada fungsi berpikir dan berperilaku.
e. Mengganggu kesehatan tubuh dan kebugaran.
9. 5. Hikmah menghindari minuman memabukkan
B. Mabuk-Mabukkan
a. Masyarakat terhindar dari
kejahatan yang disebabkan
karena pengaruh seorang yang
mabuk karena minuman keras.
b. Kesehatan jasmani dan rohani
lebih terjaga, oleh karena
penyakit yang disebabkan
pengaruh minuman keras.
c. Masyarakat terhindar dari sikap
kebencian dan permusuhan
akibat pengaruh minuman keras.
d. Menjaga hati agar tetap taqarrub
atau mendekatkan diri kepada
Allah swt. dan mengerjakan
shalat sehingga selalu
memperoleh cahaya hikmah.
e. Lebih giat dalam belajar, karena
tidak terganggu oleh zat-zat
membahayakan yang
menyebabkan rusaknya sel-sel di
dalam otak.
10. C. Mengonsumsi Narkoba
1. Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba secara umum adalah suatu zat
yang dapat menimbulkan perubahan perasaan,
suasana penglihatan, dan pengamatan, karena zat itu
mempengaruhi susunan syaraf pusat. Menurut UU No.
22 Tahun 1997 tentang narkoba, pengertian narkoba
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
11. C. Mengonsumsi Narkoba
2. Jenis-Jenis Narkoba
a. Heroin, adalah narkoba
yang sangat keras, dengan
zat adiktif yang cukup
tinggi, dan bentuk yang
beragam, seperti butiran,
tepung, atau cairan.
b. Ganja, mengandung zat
kimia yang dapat
mempengaruhi perasaan,
penglihatan, dan
pendengaran.
c. Ekstasi, termasuk jenis zat
psikotropika yang
diproduksi secara ilegal
dalam bentuk tablet atau
kapsul.
d. Sabu-Sabu, zat ini
menimbulkan dampak
negatif yang sangat kuat
bagi penggunanya,
khususnya di bagian saraf.
e. Amfetamin, merupakan
jenis obat-obatan yang
mampu mendorong dan
memiliki dampak
perangsang yang sangat
kuat pada jaringan saraf.
f. Inhalen, merupakan salah
satu bentuk tindakan
menyimpang dengan cara
menghirup uap lem, tiner,
cat, atau sejenisnya.
12. C. Mengonsumsi Narkoba
3. Dampak negatif perilaku mengonsumsi narkoba
a. Dampak psikis
1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang, dan gelisah
2) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal, dan tertekan
b. Dampak sosial
1) Gangguan mental, anti sosial, dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan
2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3) Pendidikan terganggu dan masa depan suram
c. Dampak fisik
1) Gangguan pada sistem syaraf
2) Gangguan pada jantung dan pembulu darah
3) Gangguan pada kulit
4) Gangguan pada paru-paru
13. C. Mengonsumsi Narkoba
4. Menghindari perilaku mengonsumsi narkoba
a. Kuatkan iman dan ketaqwaan kepada Tuhan yang
Maha Esa
b. Dapatkan dahulu informasi mengenai bahaya
narkoba dari ahlinya atau melalui media seperti
koran, majalah, seminar-seminar, dan lain sebagainya
c. Memiliki cita-cita dalam hidup untuk masa depan
d. Sebagai seorang pelajar muslim, harus menjaga diri
dari lingkungan dan pergaulan yang buruk
e. Lakukan kegiatan positif yang berguna untuk diri
sendiri, orang tua, dan masyarakat
14. C. Mengonsumsi Narkoba
5. Penaggulangan perilaku mengonsumsi narkoba
a. Promotif (Pembinaan), pelaku
program adalah lembaga
kemasyarakatan yang difasilitasi
dan diawasi oleh pemerintah.
b. Preventif (Program
pencegahan), selain dilakukan
oleh pemerintah, program ini
juga sangat efektif bila dibantu
oleh lembaga profesional terkait
seperti LSM dan organisasi
masyarakat.
c. Kuratif (Pengobatan),
pengobatan harus dilakukan oleh
dokter yang mempelajari
narkoba secara khusus.
d. Rehabilitatif, upaya pemulihan
jiwa dan raga yang ditujukan
kepada pemakai narkoba yang
sudah menjalanin program
kuratif.
e. Represif, program ini merupakan
program instansi pemerintah
yang berkewajiban mengawasi
dan mengendalikan produksi
maupun distribusi semua zat
yang tergolong narkoba.
15. C. Mengonsumsi Narkoba
6. Hikmah menghindari perilakun mengonsumsi narkoba
a. Masyarakat terhindar dari kejahatan yang dilakukan seseorang
yang diakibatkan oleh pengaruh narkoba
b. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari penyakit yang
disebabkan oleh pengaruh narkoba
c. Masyarakat terhindar dari sikap kebencian dan permusuhan
akibat pengaruh narkoba
d. Menjaga hati agar tetap taqarrub kepada Allah dan mengerjakan
shalat sehingga selalu memperoleh ketenangan hati
e. Mengonsumsi narkoba mengganggu kestabilan jasmani dan
rohani menyebabkan hati seseorang bertambah jauh dari
mengingat Allah swt., hati menjadi gelap dan keras sehingga
mudah sekali berbuat apa yang dilarang Allah swt.
16. D. Berjudi
1. Pengertian berjudi
• Judi disebut dengan istilah Al-Maisir yang
berarti mudah, maksudnya mengambil
harta orang lain dengan mudah tanpa
susah payah, atau diambil dari kata Al-Yasār
yang berarti merampas harta temannya.
• Berjudi adalah “Aktivitas yang direncanakan
ataupun tidak dengan melakukan spekulasi
ataupun rekayasa untuk mendapatkan
kesenangan dengan menggunakan jaminan
ataupun taruhan yang tidak dibenarkan,
bagi yang menang.”
17. D. Berjudi
2. Bentuk-bentuk perjudian
a. Judi dengan Dadu,
b. Judi dengan Kartu Remi
c. Judi dengan Lotre
d. Judi atas benda yang belum jelas
e. Judi dengan Menyabung binatang
f. Semua permainan yang disertai taruhan
18. D. Berjudi
3. Hukuman bagi pelaku judi
a. Tidak diterima persaksiannya
b. Diberikan hukuman fisik berupa ta’zir atau cambukan
c. Tidak boleh diberi ucapan salam ketika bertemu
dengannya
d. Pemain judi mendapatkan laknat dari Allah swt.
e. Pemain judi secara syari’ah diusir dari rumah tinggalnya
f. Pemain judi diibaratkan sebagai penyembah berhala
karena mementingkan berjudi daripada ibadah
g. Pemain judi dapat diberikan hukuman menurut hukum
yang berlaku untuk memberi pelajaran
19. D. Berjudi
4. Akibat yang timbul dari perjudian
a. Masuk dalam lingkaran setan yang akan merugikan diri
sendiri dan orang lain
b. Merugikan ekonomi karena ketidakpastian usaha
c. Menimbulkan kemarahan dan permusuhan dengan sesama
d. Menghalangi zikir dan ibdah kepada Allah swt.
e. Menyebabkan orang lalai terhadap kewajiban diri, orang
lain, dan penciptanya
f. Menjadikan orang malas bekerja
g. Berjudi menjadi sebab untuk melakukan perbuatan yang
dilarang agama maupun pemerintah
20. D. Berjudi
5. Upaya memberantas perjudian
a. ‘Ulama hendaknya senantiasa beramar ma’ruf nahi
mungkar dalam tiap waktu dan keadaannya
b. ‘Umara hendaknya dengan tegas dan jelas segera
memberantas tempat-tempat perjudian dan mengambil
tindakan hukum yang tegas bagi pelakunya
c. Setiap orang hendaknya berusaha menghindari
pergaulan dengan penjudi
d. Setiap pelaku perjudian harus sadar, segera bertaubat
dan memperbaiki diri dengan amal shalih
e. Berusaha mencari rezeki yang halal dan qanā’ah akan
pemberian Allah swt.
21. D. Berjudi
6. Hikmah menghindari perjudian
a. Dapat istiqamah menjalankan tanggung jawab yang
diemban dalam kaitannya dengan Allah swt. ataupun
sesama manusia
b. Perekonomian keluarga akan bisa distabilkan dengan
berbagai usaha yang benar-benar nyata, halal, dan
mendatangkan rezeki yang berkah
c. Melatih diri untuk sabar dan tenang dalam
menghadapi tipuan dunia
d. Mantap dan khusu’ dalam beribadah kepada Allah swt.
e. Konsisten dalam menjalankan kewajiban terhadap diri
sendiri, orang lain, dan pencipta
22. E. Zina
1. Pengertian zina
Zina adalah persetubuhan antara pria dan wanita yang
tidak memiliki ikatan pernikahan yang sah menurut
agama. Islam memandang perzinaan sebagai dosa
besar yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan
keluarga dan masyarakat. Zina sangat dilarang oleh
agama dan pelakunya akan dilaknat oleh Allah swt.
23. Berdasarkan ijma’ ‘Ulama, perbuatan zina itu
hukumnya haram dan merupakan salah satu
bentuk dosa besar. Firman Allah swt. sebagai
berikut.
ٰٓن ِالز واُبَرْقَت َل َوَف َانَك هانِا ىًَش ِاح
ْۗليِبَس َءٓاَس َو
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina;
(zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan
suatu jalan yang buruk” (Q.S. Al-Isrā’/17: 32)
E. Zina
2. Hukum perbuatan zina
24. Menuduh berzina atau disebut juga dengan istilah Qadzaf adalah salah satu
kejahatan yang hukumnya haram, bahkan merupakan salah satu dosa besar.
Sebagaimana ditegaskan Allah swt. dalam firman-Nya.
انِاَْنيِذاالَن ْوُم ْرَيِتٰنَصْحُمْالاِتٰلِْٰغْلِتٰنِمْؤُمْالِعُلا ْوُنىِفاَيْنُّدال
ِةَر ِخٰ ْال َوْۗمُهَل َوٌابَذَعٌميِظَعۗ(٢٣)َم ْوَيُدَهْشَتَعْمِهْيَل
ْمُهُتَنِسْلَاْمِهيِدْيَا َوْمُهُلُج ْرَا َوِباَما ْوُناَكَن ْوُلَمْعَي(٢٤)
Artinya: “Sungguh orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan
baik, yang lengah, dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat
di dunia dan di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar. (23)
Pada hari, (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan” (24).” (Q.S. An-Nūr/24: 23-24)
E. Zina
3. Larangan menuduh berzina
25. a. Memelihara dan menjaga keturunan dengan baik. Hal tersebut karena
adanya anak dari hasil zina, umumnya tidak dikehendaki dan tidak
disenangi
b. Menjaga dari jatuhnya harga diri dan rusaknya kemuliaan dan
kehormatan keluarga
c. Terhindar dari penyakit-penyakit yang mematikan, seperti HIV, AIDS, dan
sebagainya
d. Timbulnya rasa kasih sayang terhadap anak yang dilahirkan dari
pernikahan yang sah
e. Terjaganya akhlak Islamiyyah yang akan mengangkat harkat dan martabat
manusia di hadapan sesama dan sang Khaliq
E. Zina
4. Hikmah diharamkannya zina
26. F. Mencuri
1. Pengertian mencuri
Dalam pengertian umum, mencuri berarti
mengambil sesuatu barang secara
sembunyi-sembunyi, baik yang melakukan
itu anak kecil atau orang dewasa, baik yang
dicuri itu sedikit atau banyak, dan yang
mengambil harta itu tidak mempunyai andil
pemilikan terhadap barang yang diambil.
Mencuri dilakukan dengan sembunyi-
sembunyi dan dengan cara yang tidak lazim.
Berikut yang termasuk dalam perbuatan
mencuri antara lain seperti mencopet,
merampok, membajak, dan korupsi.
27. F. Mencuri
2. Bentuk-bentuk perbuatan mencuri
a. Mencopet
Yaitu mengambil harta orang lain yang dilakukan
oleh seorang mukallaf yaitu orang yang sudah
balig dan berakal sehat, secara sembunyi-
sembunyi, mencapai jumlah satu nisab dari
tempat penyimpanannya, dan orang yang
mengambil itu tidak mempunyai andil dalam
kepemilikan harta yang dicurinya.
b. Menyamun, merampok, membajak, atau korupsi
Esensinya sama, yakni mengambil barang orang
lain secara terang-terangan, membawa senjata.
َق ِاااااارااسال َو ُل ِاااااارااسال َوْٓوُعَطْقاااااااَف ًُا
ِب ءٓاَازَج اَمُهَيِدْيَااَكَن اَباَسَك ااَمَانِم ال
ِكَح ٌيز ِزَع ُللا َو ِللاٌمْي...
Artinya: “Adapun orang laki-laki maupun
perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan
yang mereka lakukan dan sebagai siksaan
dari Allah, Dan Allah Mahaperkasa,
Mahabijaksana.” (Q.S. Al-Mā’idah/5: 38)
28. F. Mencuri
3. Hikmah hukuman bagi pencuri
a. Seseorang tidak mudah begitu saja
mengambil barang milik orang lain, karena
berakibat buruk baginya, sanksi moral bagi
dirinya adalah rasa malu
b. Hak milik seseorang benar-benar dilindungi
oleh hukum Islam
c. Menghindari sikap malas yang cenderung
memperbanyak pengangguran
d. Pencuri menjadi jera dan terdorong untuk
mencari rezeki secara halal
29. Rangkuman
Judi dinilai keburukan
dan mempunyai dampak
dosa besar karena Allah
swt. mengharamkan
perilaku ini.
Mengonsumsi khamr (mabuk-
mabukkan) di samping ada
manfaatnya tetapi keburukan yang
ditimbulkan jauh lebih besar karena
itu, khamr disebut perbuatan
rijs/kotor.
Nilai negatif perilaku zina terhadap
keluarga dan masyarakat adalah
bahwa perbuatan zina merusak
sendi-sendi kehidupan rumah
tangga dan keluarga.
Perbuatan mencuri
termasuk di antara
dosa besar.
Penyalahgunaan Narkoba
bukan hanya berpengaruh
buruk bagi pemakai saja,
tetapi juga bagi masyarakat
dan negara.