1. 1. Farmasi di Zaman Dahulu
Sejak adanya deklarasi Frederick II (1240) yang dicetuskan oleh kaisar
Frederick II yang merupakan kaisar jerman pada saat itudan sekaligus
menjadi raja italia dan sillia selatan (1994-1250) yaitu dekrit yang
terkenalnya yg memisahkan antara profesi dokter dan apoteker karena
sebelum dicetuskannya dekrit tersebut pada saat itu dokter tugasnya
memeriksa sekaligus memberikan obat. Dicetuskannya dekrit tersebut agar
supaya pasien dapat terjamin kesembuhaanya, karena tidak bisa dua
pekerjaan, dilakukan oleh satu orang saja itu pasti dapat mempengarhi
kinerja sehingga menyebabkan proses untuk menyembuhkan pasien itu
kurang maksimal.
2. Farmasi di Zaman Sekarang
Farmasi di masa sekarang itu telah banyak mengalami perkembangan
pesat dengan majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi. Farmasi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari mengenai obat
obatan, bagaimana cara pembuatannya, sediaannya, pendistribusiannya
dan penyalurannya terhadap pasien. Oleh karena itu, sekarang banya
farmasis yang berlomba lomba membuat sediaan obat yang
penyembuhannya lebih cepat dari obat yang telah di buat sebelumnya,
namun ternya di lapangan banyak terjadi masalah. Masalah itu adalah
seorang pasien menjadi lebih sakit, ketika telah menggunakan obat.
Menurut cipole, 1998, beliau mengatakan bahwa ada tujuh kategori
smasalah terkait obat yaitu, membutuhkan tambahan terapi obat, terapi
obat yang tidak perlu, terapi salah obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu
tinggi, reaksi obat yang merugikan dan kepatuhan..
3. Farmasi di Zaman yang akan Datang
Dari waktu ke waktu seiring dengan berjalnnya teknologi yang semakin
pesat, ternyata ada pekerjaan pekerjaan tambahan yang harus di lakukan
oleh seorang farmasi. Pekerjaan tersebut merupakan fungsi control dan
juga jaminan terhadap kegatan berupa pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengaman, penggandaan, penyimpanan,dan
pendistribusian atau penyaluran obat atas resep dokter, pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional sesuai dengan peraturan pemerintah
no 51 2009.oleh karena itu maka secara garis besar focus pekerjaan
farmasi terbagi menjadi dua bidang besar yaitu farmasi klinik dalam usaha
pelayanan kefarmasian kepada pasien dan farmasi industry dalam usaha
riset serta produksi obat obatan dengan kualitas dengan berkembangnya
obat obatan herbal yang memerlukan kajian yang berbeda dari berbeda
dari obat obatan modern. Hal tersebut menjadi pekerjaan farmasi juga.
Dengan beragamnya tugas farmasi juga harus menyediakan pengetahuan
tentang berbagai pekerjaan farmasi tersebut. Farmasi haruslah terbuka
menerima ilmu ilmu yang baru serta spesifik untuk focus bidangnya untuk
saling mendukung pekejaan farmasi.