Projek membuat kue tradisional Cabelong dilaksanakan untuk mengenalkan budaya lokal kepada anak-anak. Anak-anak akan belajar membuat Cabelong melalui serangkaian kegiatan seperti mengenal bahan dan cara pembuatan, berbelanja bahan, bereksperimen membuat Cabelong, hingga berbagi hasil buatan mereka dengan teman-teman.
2. Projek Makanan Tradisional merupakan pengembangan dari tema besar Aku Cinta Indonesia. Dalam contoh modul ajar
ini, kegiatan ini dilaksanakan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Rangkaian kegiatan projek bisa dilakukan pada
minggu kedua bulan Agustus. Projek Minuman Tradisional ini bertujuan untuk menguatkan karakter dan kemampuan anak
dalam dua dimensi dari Profil Pelajar Pancasila, yaitu Berkebinekaan Global dan Bergotong Royong.
TK Negeri Pembina Bangkala berada di Jeneponto Kec. Bangkala Kel. Benteng yang terletak di jalan poros lintas propinsi
Makassar-Jeneponto tepatnya di Allu. Anak didik di sekolah ini berasal dari latar belakang keluarga Petani, pedagang emas dan
perantau. Bahkan para anak didik di sekolah ini hampir setiap hari melihat guru-guru nya membawa bekal kue cabelong.
Bagi anak-anak dari daerah kami, makanan tradisional ini bukan hal yang baru, karena sudah menjadi kebiasaan di keluarga
mereka untuk mengkonsumsi kue Cabelong. Akan tetapi, bagi anak-anak lain, Cabelong masih menjadi sesuatu yang
asing. Pada beberapa kesempatan, anak- anak ini menanyakan apayang diibu guru bawa bekal kok bentuk nya aneh seperti
angka 8 dan bagaimana rasanya Hal inilah yang membuat para guru ingin lebih mengenalkan anak-anak pada makanan
Tradisional, khususnya Kue cabelong yang rasanya “ramah di lidah anak “d e n g a n bahan sederhana seperti olahan beras
ketang hitam dengan gula merah.
Melalui projek ini anak-anak akan mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi aneka tekstur dan aroma bahan-bahan
pembuatan kue Cabelong, bagaimana cara mendapatkannya serta mengolah bahan-bahan tersebut menjadi Kue Cabelong
yang sesuai dengan selera mereka. Selain itu mereka dapat mengetahui apa manfaat Kue Cabelong Catatan: bagi anak y ang
d a e r a h tidak ada Cabelong seperti ini, dapat menggantikan dengan makanan khas daerahsetempat.
Dimensi, Elemen, dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila Projek Makanan Tradisional
Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian diAkhir Fase PAUD
Bergotong
Royong
Kolaborasi 1) Kerja sama
2) Komunikasi untuk
mencapai tujuan Bersama
3) Kordinasi social
1) Peserta didik dapat terbisa bekerja sama
dalam melakukan kegiatan dengan kelompok(
melibatkan dua atau lebih orang)
2) Peserta didik dapat menyimak informasi
sederhana dan mengungkapkan dalam
bahasa lisan
3) Peserta didik dapat melaksanakan
aktivitas bermain sesuai dengan kesepakatan
Bersama dan saling
mengingatkan adanya kesepakatan
tersebut
3. TahapanProjek MakananTradisional ( kue cabelong)
Kreatif Menghasil kan
gagasan yang
orisinal
1. Menemu kan ide /
gagasan sendiri
2. Mengembang kan ide
dan gagasan
1) Peserta didik dapat menggabungkan
beberapa gagasan
menjadi ide atau gagasan
sederhana yang bermakna
untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya
2) Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan sederhana serta
mengapresiasi karya dan tindakan
Tahapan Permulaan/Pengenalan :
1. Bagaimana ya caranya bikin Kue Cabelong ?
HariPertama
Waktu : 30 menit
Alat - Bahan : Beras Ketang Hitam, Tepung Beras Ketang Hitam, air putih, Gula Merah, minyak Goreng, mangkok, cangkir/gelas
kecil sejumlah anak yang ada di kelas.
TAHAPAN KEGIATAN
Permulaan/Pengenalan 1. Bagaimana ya caranya bikin Cabelong?
Pengembangan 2. Apa saja Bahan-Bahannya?
3. Eksperimen ku I
Penyimpulan 4. Berbagi dengan teman di sekolah
5. Refleksi
Catatan : Kegiatan yang tertulis dalam modul projek
ini adalah kegiatan yang direncanakan oleh guru.
Perlu dipahami bahwa saat pelaksanaan harus
berpusat pada anak, mengikuti alur berpikir dan
minat anak, sehingga ada kemungkinan
kegiatannya nanti bisa berbeda dari yang sudah
4. Persiapan:
● Sehari sebelumnya guru memberi tahu anak-anak untuk datang lebih awal ke sekolah, sehingga anak-anak dapat melihat saat
guru Menyiapkan bahan-bahan yang sudah di tata di atas meja
● Guru mencari referensi terkait Kue Cabelong
● Guru mencari video pembuatan Kue Cabelong sebagai bahan curah pendapat dengan peserta didik
Kegiatan Pembelajaran :
1. Guru menyediakan beras ketang Hitam, tepung beras ketang hitam , air putih, gula merah, kue Cabelong yang sudah jadi danmenatanya di meja
pendek.
2. Selain itu guru juga menyediakan piring kecil sejumlah anak. Anak- anak
dipersilahkan untuk mencoba. Mereka bebas untukmencoba KueCabelongyang mereka inginkan. Setelah anak-anak selesai mencicipi,
guru mengajak anak-
anak untuk curah pendapat, menggunakan pertanyaan pemantik :
Bagaimana rasanya Kue Cabelong yang kalian coba?
Apakah kalian sudah pernah mencoba sebelumnya? Dimana?
Menurutmu, mengapa orang-orang suka Makanan Kue Cabelong ?
Bagaimana ya, cara membuat Kue Cabelong ini ?
Dll.
3. Dari elaborasi saat curah pendapat, guru dapat menyampaikan mengapa ada orang yang suka makan kue cabelong. Menekankan
pada perbedaan kebiasaan pada tiap keluarga. Misal di keluarga petani, kebiasaan makan kue Tradisional, khususnya Kue Cabelong dengan
cocolang gula merah sudah ada sejak dahulu.Sampaikan juga manfaat makan Kue Tradisional tersebut.
4. VUntuk lebih menggelitik rasa ingin tahu anak, guru mengajak anak untuk melihat video tutorialpembuatan kue Cabelong.
5. Saat menyaksikan video, guru sebaiknya menyiapkan whiteboard atau kertas lebar untuk menuliskan bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk membuat Kue Cabelong tersebut.
6. Dari daftar bahan dan alat yang dibutuhkan, guru bisa mengajak anak untuk berdiskusi tentang rencana
projek pembuatan makanan tradisional. Contoh kalimat pemantik yang dapat digunakan:
Kue Cabelong
Bahan : Tepung Beras ketang HItam, air putih, Gula merah, minyak goreng
Alat : pisau, mangkok, spatula,Wajang, kompor
5. Dari kedua video tadi, kue apa yang akan kalian buat ?
Apakah kalian sudah pernah melihat, mengamati, dan mencoba? (guru mempersilahkan anak untuk mengeksplorasi tepung
beras ketang hitam, gula, air putih yang sudah disiapkan di meja)
Bagaimana caranya mendapatkan bahan-bahan tersebut?
Kalau ada bahan yang harus dibeli, bagaimana caranya? Iuran tiap anak atau menggunakan uang kas kelas?
7. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan sendiri bentuk kue cabelong apa yang akan mereka buat. Seandainya
akan membuat keduanya, guru dapat mempersilahkan anak untuk membentuk dua kelompok.
8. Guru dan anak membuat daftar bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue cabelong pilihan mereka.
9. Apabila anak-anak memutuskan untuk iuran guna membeli bahan-bahan pembuatan kue cabelong , maka guru dapat
menyampaikan perkiraan jumlah uang yang dibutuhkan. Misalnya, membutuhkan dana Rp. 50.000,- , maka jumlah tersebut
sebaiknya dibagi sejumlah anak yang ada dalam 1 kelompok. Guru dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menstimulasi
kemampuan pra matematik anak.
Kalau tiap anak membawa uang sejumlah Rp.5000, uang yang terkumpul berapa ya?
10.Saat kegiatan penutupan, guru dapat mengajak anak-anak untuk mengulas lagi kegiatan hari itu dan penyiapan kegiatan esok hari.
11.Guru harus menyampaikan rencana kegiatan anak kepada orang tua.
Fokus pengamatan:
● Mengenal identitas dan kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki orang lain disekitarnya.
● Mengetahui adanya kearifan lokal yang berada di lingkungan sekitar.
Tahap Pengembangan : 2. Pergi Belanja
Hari Kedua
Waktu : 30 menit
Alat - bahan : Uang, daftar belanjaan hasil diskusi hari sebelumnya dan keranjang belanjaan.
Kegiatan Pembelajaran
1. Apabila di hari sebelumnya disepakati ada iuran, maka kegiatan hari ini bisa diawali dengan mengumpulkan uang iuran.
2. Sebelum berangkat berbelanja, guru bisa mengajak anak untuk membuat
6. kesepakatan, misalnya: berjalan dua- dua, berjalan di trotoar/ pinggir jalan, berhati- hati membawa belanjaan, dll.
3. Anak-anak pembuatan
ditemani oleh guru, belanja bahan-bahan minuman tradisional ke warung/pasar di dekat
sekolah. Daftar belanjaan sudah disiapkan dari hari sebelumnya.
Catatan : saat berbelanja, guru sebaiknya memberikan kesempatan pada anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan penjual.
4. Sekembali di sekolah, anak-anak memutar lagi video pembuatan
cabelong untuk mengamati proses pembuatan, sekaligus memastikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan sudah dibeli
Fokus pengamatan:
● Mengetahui adanya kearifan lokal yang berada di lingkungan sekitar.
● Peserta didik berani mencoba, adaptif dalam situasi baru, dan mencoba untuk tidak mudah menyerah terhadap tantangan ketika menuntaskan
kegiatan projek yang dilakukan.
● Terbiasa bekerja bersama dalam melakukan kegiatan dengan kelompok (melibatkan dua atau lebih orang)
Tahap Pengembangan : 3. Eksperimenku I
Hari Ketiga
Waktu :30 menit
Alat & Bahan : semua bahan pembuatan makanan tradisional, mangkok,, spatula,wajang, minyak goreng dan kompor, lap, pisau (yang
aman bagi anak),baki.
Kegiatan Pembelajaran
1. Guru memfasilitasi diskusi untuk pembagian tugas, misalnya:
1. Menyiapkan bahan-bahan
2. menyiapkan peralatan
3. mengiris gula merah
4. membagi tupung ketan hitam ke beberapa kelompok
5. berbagi air
6. Mencuci peralatan setelah digunakan, dll
2. Apabila dipandang perlu, video pembuatan kue cabelong dan diputar lagi.
3. Guru sebaiknya memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri semua tahapan pembuatan kue cabelong, mulai dari proses
menyiapkan bahan- bahan, menakar, mengcampur air kedalam wadah bersama tepung beras ketan hitam,mengaduk, sampaibisadibentuk sesuai
minat anak
Guru tidak perlu memberikan contoh bagaimana cara melakukannya, biarkan anak berproses, mengeluarkan potensinya. Apabila selama
proses eksperimen anak-
7. anak merasakan hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan, misalnya terlalu encer,atau tidak sesuai bentuk aslinya bisa dijadikan materi
diskusi yang menarik, dengan pertanyaan pemantik seperti :
Apa yang bisa kalian lakukan kalau adonannya terlalu encer?
Menurutmu apa yang menyebabkan adonannya terlalu encer?
Kalau adonannya encer apa yang kalian lakukan, apa yang sebaiknya kalian lakukan?, dll.
4.Pada tahap eksperimen ini guru mesti sabar mengikuti alur anak, memberikan
kesempatan pada anak
untuk menikmati prosesnya, tidak perlu fokus pada hasil akhir produk.
5.Guru dapat menyampaikan kepada anak-anak bahwa mereka boleh melanjutkan eksperimen membuat makanan tradisional ini esok hari, bahkan
boleh mencoba beberapa kali sampai anak-anak merasa makanan tradisional yang mereka buat sudah sesuai dengan yang mereka inginkan.
Fokus pengamatan:
• Berani mencoba, mandiri dalam situasi baru, dan mencoba untuk tidak mudah menyerah terhadap tantangan ketika menuntaskan kegiatan
projek yang dilakukan.
• Terbiasa bekerja bersama dalam melakukan kegiatan dengan kelompok.
Tahap Pengembangan : 4. Eksperimenku II
Hari Keempat
Waktu : 30 menit
Alat & Bahan : semua bahan pembuatan makanan tradisional, mangkok, wajang, spatula, air, tepung beras ketan hitam, gula
merah, lap, pisau (yang aman bagi anak),
Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan pada hari keempat ini, anak-anak masih bereksperimen membuat makanan tradisional. Tahapan kegiatan bisa mengacu pada
kegiatan di hari sebelumnya. Guru tetap memposisikan diri sebagai fasilitator.
2. Pada akhir pembelajaran guru mengajak anak untuk curah pendapat tentang kegiatan eksperimen mereka. Kalimat pemantik yang dapat digunakan :
1. Bagaimana perasaan kalian ketika membuat makanan tradisional?
2. Kegiatan mana yang paling kalian suka? Mengapa?
3. Menurut kalian, apakah teman-teman di kelas lain juga akan menyukai makanan buatan kalian ini?
4. Adakah yang kalian ingin tambahkan pada makanan tradisional ini( kue
cabelong)?
3. Selanjutnya guru dapat menyampaikan tantangan ke anak untuk membuat makanan tradisional untuk teman-teman di kelas lain. Kalimat
pemantik yang dapat
8. digunakan:
Kalian sudah berhasil membuat makanan tradisional, agar teman di kelas lain juga dapat mencoba makanan
tradisional yang kalian buat, apa yang mesti kita lakukan?
Kalau kita mau membuatkan kue cabelong untuk teman-teman di kelas lain. menurut kalian, makanan yang mana
yang akan kalian buat?
Apa saja bahan yang kita perlukan?
Bagaimana cara mendapatkannya?
dll.
4. Guru membuat kesepakatan dengan anak terkait pengadaan bahan untuk membuat makanan tradisional yang akan
dibagikan ke teman-teman kelas lain. Guru tetap menginformasikan kepada orang tua terkait rencana kegiatan anak
agar orang tua dapat terus mendukung kegiatan anak.
Fokus pengamatan:
• Berani mencoba, adaptif dalam situasi baru, dan mencoba untuk tidak mudah menyerah terhadap tantangan
ketika menuntaskan kegiatan projek yang dilakukan.
• Terbiasa bekerja bersama dalam melakukan kegiatan dengan kelompok.
Tahap Penyimpulan : 5. Berbagi dengan teman di sekolah
Hari Kelima
Waktu : 30 menit
Alat & Bahan : semua bahan pembuatan makanan tradisional, mangkok, wajang, spatula, air, tepung beras
ketan putih, gula merah, lap, pisau (yang aman bagi anak),.
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan pada hari kelima ini anak-anak membuat satu jenis makanan tradisional kesukaan anak.
Makanan dibuat dalam jumlah yang lebih banyak untuk berbagi dengan teman-temannya dikelas lain.
2. Tahapan kegiatan mengacu pada kegiatan di hari kedua dan ketiga.
3. Anak berbagi kue cabelong dengan teman-teman di kelas lain
Catatan : Tahap Pengembangan bisa berlangsung 1- 3 hari bahkan lebih lama lagi, tergantung pada bagaimana guru
bisa mengembangkan ide anak dan mengikuti alur anak sesuai dengan minatnya. Tidak ada istilah gagal dalam
melakukan eksperimen, karena yang lebih penting adalah bagaimana anak
9. Fokus pengamatan:
• Terbiasa bekerja bersama dalam melakukan kegiatan dengan kelompok.
Tahap Penyimpulan : 6. Refleksi
Hari Keenam
Waktu : 30 menit
Alat & bahan : white board kecil, kertas gambar, peralatan menggambar/menulis
Kegiatan Pembelajaran
1.Pada tahap penyimpulan ini, guru mengajak anak untuk menceritakan dan merefleksikan pengalaman mereka
saat bereksperimen membuat makanan tradisional secara sederhana.
Pertanyaan pemantik yang bisa digunakan :
• Bagaimana perasaanmu beberapa hari ini membuat makanan tradisional?
• Kegiatan mana yang paling kalian suka? Mengapa?
• Apa yang bisa kalian lakukan supaya temanmu lebih tahu tentang minuman tradisional ini ?
• Adakah makanan tradisional atau makanan sehat lain yang ingin kalian buat?
2.Untuk mengekspresikan perasaan dan pengalamannya membuat makanan tradisional, maka anak dapat melukis
bebas. Kegiatan ini boleh dilakukan secara berkelompok maupun secara individual.
Fokus pengamatan:
• Berani mencoba, mandiri dalam situasi baru, dan mencoba untuk tidak mudah menyerah terhadap
tantangan ketika menuntaskan kegiatan projek yang dilakukan.
• Terbiasa bekerja bersama dalam melakukan kegiatan dengan kelompok
ASESMEN
Guru melakukan asesmen dengan cara :
● mengobservasi anak selama proses kegiatan bermain-belajar
● mendokumentasikan proses kegiatan anak
10. PENILAIANCEKLISPROJEK MAKANAN TRADISIONAL
Nama Anak Kemampuan Yang Diamati
Mengenal identitas orang
lain dan
kebiasaan- kebiasaannya
Mengetahui adanya bahan
makanan yang tersediah
dilingkungan sekitar
Berani mencoba, kreatif
dalam situasi baru, dan
mencoba untuk tidak
mudah menyerah terhadap
tantangan ketika
menuntaskan kegiatan projek
yang
dilakukan.
Terbiasa bekerja
bersama dalam
melakukan kegiatan
dengan kelompok.
11. Refleksi Guru
✔
✔
✔
lagi ?
✔
✔
✔
Rancangan kegiatan main mana yang paling menarik buat peserta didik ? Karakter dan kemampuan apa
yang muncul pada peserta didik selama bermain? Bagaimana guru bisa memfasilitasi kegiatan projek
peserta didik dengan lebih baik
Apa kendala dan solusi yang ditemukan dalam melaksanakan projek ini? Apa yang harus
dipersiapkan guru untuk kegiatan projek berikutnya?
Bagaimana orangtua dapat membantu menguatkan karakter yang sudah dibangun oleh
peserta didik?
Tindak Lanjut
✔ Mencermati hasil curah pendapat dengan peserta didik dan hasil refleksi untuk merencanakan
kegiatan projek berikutnya, sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
✔ Mengkomunikasikan kepada orangtua terkait karakter Profil Pelajar Pancasila yang sedang
dikuatkan.
CONTOH PELAKSANAAN KEGIATAN TRADISIONAL
PADA TIAP TAHAPAN MENGINSPIRASI)
PROJEK
KEGIATAN
MINUMAN
(UNTUK
Tahap Permulaan/Pengenalan Tahap Pengembangan Tahap Penyimpulan
FOTO FOTO FOTO
Dokumentasi foto TK Negeri Pembina Bangkala
saat peserta didik Membeli bahan
-bahan kue cabelong
Pada tahap pengembangan ini peserta didik mulai
berbagi tugas dan bekerja sama Membuat kue
cabelong.
Pada tahap penyimpulan ini peserta didik berbagi
Kue cabelong Bersama teman dan merefleksi
pengalamannya ketika membuat kue cabelong