Dokumen tersebut membahas tentang aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan yang mencakup prinsip-prinsip penunjukan ukuran, macam-macam proyeksi, jenis gambar potongan, toleransi, dan simbol-simbol yang digunakan pada gambar teknik mesin.
2. Pengetahuan
Prinsip-prinsip penunjukan ukuran,
Contoh-contoh Penunjukan Ukuran,
Macam-macam Proyeksi, Ulir,
Kebijakan Gambar Teknik di Industri,
Simbol-simbol , Jenis-jenis Gambar
Potongan dan arsiran
Ketrampilan Latihan Menggambar Potongan
Sikap Kerja
Cermat dan teliti dalam menganalisis
data;
Taat asas dalam mengaplikasikan
langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan dalam
menyusun tahapan penyajian;
Berpikir analitis serta evaluatif waktu
melakukan analisis.
Hal yang diperlukan :
3. Prinsip-Prinsip
Penunjukan Ukuran
• Ukuran satuannya sama
• ditempatkan pada Pandangan
yang jelas
• Garis ukuran dengan garis
tipis
• Garis ukuran sebaiknya tidak
berpotongan
• Ukuran sebaiknya tidak
berulang-ulang
• Ujung anak panah harus
menyinggung garis bantu ukuran.
• Angka ukuran sebaiknya
ditempatkan di tengah-tengah dan
di atas garis ukuran.
• Angka ukuran harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga dapat
dibaca dari bawah gambar (untuk
garis ukuran horizontal) dan dari
sebelah kanan gambar (untuk garis
ukuran vertikal).
7. Macam-Macam Proyeksi
1. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati
bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan
tunggal.
Aksonometri
Proyeksi gambar dimana bidang-
bidang atau tepi benda dimiringkan
terhadap bidang proyeksi, maka tiga
muka dari benda tersebut akan terlihat
serentak dan memberikan gambaran
bentuk benda
Isometri
Proyeksi isometri menyajikan benda
dengan tepat, karena panjang garis
pada sumbu-sumbunya
menggambarkan panjang sebenarnya
8. Dimetri
Proyeksi dimetri merupakan
penyempurnaan dari gambar
isometri, dimana garis-garis
yang tumpang-tindih yang
terdapat pada gambar isometri,
pada gambar dimetri tidak
kelihatan lagi.
Trimetri
Proyeksi trimetri merupakan
proyeksi yang berpatokan
kepada besarnya sudut antara
sumbu-sumbu (x,y,z) dan
panjang garis sumbu-sumbu
tersebut.
9. Miring
(Oblique)
Proyeksi miring merupakan
proyeksi gambar dimana garis-
garis proyeksi tidak tegak lurus
bidang proyeksi, tetapi
membentuk sudut sembarang
(miring)
Perspekstif
Merupakan gambar piktorial yang
terbaik kesan visualnya, tetapi cara
penggambarannya sangat sulit dan
rumit, apalagi untuk menggambar
bagian-bagian yang rumit dan
kecil.
Ada 3 Jenis :
1) Perspektif dengan satu titik
hilang.
2) Perspektif dengan dua titik
hilang.
3) Perspektif dengan tiga titik
hilang
10. 2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal dapat memberikan informasi yang lengkap tentang
bentuk dan ukuran gambar dalam beberapa pandangan (atas, bawah,
kiri, kanan, depan dan belakang).
Kuadran I
(Eropa)
Proyeksi yang letak
bidangnya terbalik
dengan arah
pandanganya
Kuadaran III
(Amerika)
Proyeksi Amerika
merupakan proyeksi
yang letak bidangnya
sama dengan arah
pandanganya
11. SIMBOL PROYEKSI
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika,
perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standard ISO (ISO/DIS 128),
telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan.
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar
dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol
proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar
14. Toleransi
A. Toleransi umum
adalah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar
Perbedaan antara penyimpangan atas dan penyimpangan bawah
15. B. Toleransi khusus
adalah toleransi yang mewakili ukuran dasar dengan toleransi tersebut
dicantumkan
Toleransi
Khusus
Toleransi
Umum
16. 3. Toleransi ISO
Toleransi ISO (International Organization for Standardization) yang
menggunakan huruf dan angka toleransi dengan mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
a) Suhu ruang pengukuran diseragamkan yaitu 20’C
b) Terdapat dua klasifikasi, yaitu :
- Golongan lubang, antara lain lebar alur pasak, lebar alur slot,lubang untuk
pena
- Golongan poros, antara lain poros, pasak slot
Toleransi ISO
17. Toleransi berpasangan/ suaian/fits
Terdapat dua sistem suaian yaitu
a. sistem basis lubang
Pada sistem ini, daerah H dijadikan patokan dengan
dasar bahwa penyimpangan bawahnya sama dengan
nol, daerah toleransi poros diatur menurut suaian yang
direncanakan.
b. sistem basis poros.
Suaian sistem poros menggunakan daerah h
sebagai patokan, mengingat penyimpangan atasnya
sama dengan nol, daerah toleransi lubang diatur menurut
suaian yang direncanakan
Dua bagian benda dari golongan lubang dan poros yang
mempunyai ukuran dasar sama dipasangkan
18. 1. Suaian longgar (clearance fits),
setelah dipasang selalu ada celah (clearance) karena lubang lebih besar dari
poros.
2. Suaian paksa (sesak/interference fits),
harus dipasang dengan cara paksa (dipres) karena poros lebih besar dari
lubang (terdapat kesesakan).
3. Suaian transisi (tidak tentu/transition fits),
kemungkinan terjadi suaian longgar atau suaian paksa, tergantung dari
ukuran sesungguhnya, setelah benda kerja dibuat.
Tiga jenis suaian :
20. Penulisan Ukuran dengan Satu Batas
Penulisan Satuan Penyimpangan
Penulisan Toleransi pada Gambar Susunan
Penulisan Toleransi Ukuran Sudut
21.
22. Tanda Pengerjaan dan Harga
Kekasaran
Harga kekasaran permukaan yang lazim digunakan pada
gambar kerja merupakan harga kekasaran rata-rata
(Ra/roughness arithmatic).
Alat pembanding harga kekasaran adalah rough tes
23. a : Harga kekasaran (Ra),dengan lambang
b : Cara produksi
c : Kelebihan ukuran untuk proses berikutnya
d : Arah alur bekas pengerjaan
e : Panjang contoh
f : Harga kekasaran contoh (dalam kurung)
24.
25. Tanda Pengerjaan dan Harga Kekasaran
Lambang Pengerjaan untuk Semua Proses
Lambang Pengerjaan dengan Mesin
Lambang Pengerjaan tanpa Tatal
Lambang Kekasaran Minimum dan Maksimum
Proses Pengerjaan
Kelebihan Ukuran untuk Proses Selanjutnya
28. Toleransi Geometri
adalah penyimpangan bentuk benda kerja
yang diizinkan apabila dibandingkan
dengan bentuk yang dianggap ideal,
Toleransi bentuk
Toleransi posisi
adalah penyimpangan posisi yang
diizinkan terhadap posisi
yang digunakan sebagai patokan (datum
feature).
29. Penyajian pada Gambar Kerja
Patokan dan bagian yang
ditoleransi
Penerapan ukuran
dalam kotak
Patokan/Datum
31. Gambar Pengelasan
Gambar pengelasan ditunjukkan dengan lambang.Masing-masing simbol
harus disertai dengan harga tertentu untuk menyatakan ukurannya
Tampak Sebenarnya Pada Gambar Kerja
Lambang las lengkap
Keterangan :
1= ukuran dasar penampang potong las
2= panjang pengelasan
3= lambang las (biasanya sesuai kampuh/lihat tabel
standar)
4= lambang untuk pengelasan sekeliling benda kerja
5= informasi lain yang perlu, misalkan proses pengelasan
(dengan kode angka)
6= anak panah dan garis penunjuk (garis tipis kontinyu)
7= lambang untuk pengelasan di lapangan (jarang
dicantumkan)
36. Gambar Susunan
merupakan gambar lengkap dari suatu alat/mesin, gabungan
dari gambar bagian yang terpasang
Semua bagian yang perlu diperlihatkan dengan jelas, diberi nomor melalui garis
petunjuk (garis tipis kontinu), diinformasikan pula daftar bagiannya dalam kepala
gambar dengan urutan sebagai berikut:
(a) Bagian-bagian berukuran besar yang harus dibuat
(b) Bagian-bagian berukuran lebih kecil yang harus dibuat
(c) Bagian-bagian standar yang dimodifikasi
(d) Bagian-bagian standar yang dibeli.
Ukuran utama harus dicantumkan pada kolom ukuran yang tersedia.
(a) Untuk bahan asal balok: tebal x lebar x panjang, misalkan 10 x 20 x 50
(b) Untuk bentuk silindris : diameter terbesar x panjang, misalkan f20 x 40
(c) Untuk baja profil: lambang diikuti ukuran – panjang, misalkan L60.60.6-2000
38. Gambar Bagian (Detail)
adalah gambar dari setiap komponen yang akan dibuat/dibeli,
bagian dari suatu gambar susunan atau suatu konstruksi
Satu gambar bagian sebaiknya digambar dalam satu lembar kertas kecuali :
• Jika dua komponen atau lebih harus dikerjakan dalam satu mesin atau
berpasangan, antara lain punch and die.
• Beberapa komponen yang disambung dengan pengelasan dan hasilnya
dianggap menjadi satu bagian
Komponen standar atau komponen yang akan dibeli seperti baut inbus tidak
perlu digambar, kecuali jika komponen tersebut akan diubah (dimodifikasi),
bagian yang dimodifikasi tersebut harus digambarkan untuk keperluan
pengerjaan modifikasi, sedangkan bentuk aslinya digambarkan dengan garis
rantai titik ganda tipis