SlideShare a Scribd company logo
1 of 138
Pokok Bahasan :
1. Pembukuan
2. Hubungan akuntansi pajak dengan
akuntansi komersial
3. Konsep dasar dan tujuan akuntansi pajak
08/11/2022 1
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
A. Pentingnya Pembukuan Untuk Perpajakan
Informasi pembukuan diperlukan untuk
menghitung pajak terhutang dan verifikasi,
serta pemeriksaan dan investigasi terhadap
kebenaran penghitungan jumlah utang
pajak tersebut.
08/11/2022 2
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Pentingnya pembukuan untuk perpajakan :
1. Mempermudah Wajib Pajak (WP)
mengisi SPT.
2. Mempermudah perhitungan pengahsilan
kena pajak.
3. Penyajian informasi tentang posisi
financial dan hasil usaha untuk bahan
analisis atau pengambilan keputusan
ekonomi perusahaan.
08/11/2022 3
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
B. Persyaratan Pembukuan
1. Diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan
keadaan yang sebenarnya
2. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan tentang harta,
kewajiban, utang, modal, penghasilan dan biaya, serta
penjualan dan pembelian
3. Ditutup setiap akhir tahun dengan membuat Neraca dan
Laporan L/R berdasarkan prinsip pembukuan yang taat
azas (konsisten) dengan tahun sebelumnya.
4. Diselenggarakan dengan huruf latin, angka Arab, dengan
bahasa Indonesia dan satuan mata uang rupiah (atau
dengan bahasa Inggris dan mata uang US$ dengan ijin
Menteri Keuangan.
5. Pembukuan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta
dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha
(pekerjaan bebas) harus disimpan selama 10 tahun.
08/11/2022 4
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
C. Sanksi Tidak Diselenggarakannya Pembukuan
WP yang sudah mampu melakukan pembukuan
untuk tujuan Pajak, namun tidak
melakukannya :
penghasilan netonya dihitung berdasar norma
perhitungan, pajak yang kurang dibayar dari
hasil
penerapan norma perhitungan akan dikenai
sanksi
berupa kenaikan pajak 50% atau 100% dari
pajak
yang kurang dibayar (pasal 13 ayat 3) UU KUP.
08/11/2022 5
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
A. Tujuan Akuntansi
 Komersial
Menyediakan laporan & informasi keuangan
serta info lain kepada pihak pengambil
keputusan.
 Pajak
Menyajikan laporan keuangan & informasi lain
(tax compliance) kepada administrasi pajak.
 UU Pajak memiliki prioritas untuk dipatuhi di
atas praktek dan kelaziman akuntansi
08/11/2022 6
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
B. Lembaga Pembuat Ketentuan
Metode, prosedur dan teknik akuntansi
dipengaruhi hukum pajak berdasarkan :
 UU Perpajakan
 Peraturan pemerintah
 Keputusan Presiden
 Keputusan Menteri
 Keputusan Direktorat Jenderal Pajak
Keputusan pengadilan pajak merujuk kepada ketentuan
akuntansi perpajakan seperti :Majelis pertimbangan
pajak,
peradilan tata usaha negara, peradilan pidana, dan
lembaga peradilan lainnya.
08/11/2022 7
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
A. Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan
 Tujuan Kebijakan Perpajakan :
1. Aspek Alokasi
Tax policy diarahkan pada sikap netral
(tidak/cenderung pengaruhi alokasi & diserahkan
pada mekanisme pasar).
2. Aspek Distribusi
Diarahkan untuk pengaruhi penyebaran pemilikan
atau penguasaan faktor-2 produksi dan pemerataan
hasil pembangunan.
3. Aspek Stabilisasi
dilakukan melalui politik perpajakan, dimana
pemerintah melakukan stabilitas ekonomi dengan
tingkat pendayagunaan tertentu, SDM, stabilitas
harga dan tingkat inflasi.
08/11/2022 8
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Konsep dasar akuntansi berlaku umum
Laporan Keuangan Fiskal dan Komersial
meliputi :
 Accrual Basis : pengakuan transaksi saat
terjadi, dilaporkan pada periode tsb.
 Going Concern : mengasumsikan aktivitas
perusahaan akan tetap berlangsung terus.
08/11/2022 9
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
B. Tujuan pelaporan keuangan perpajakan
Menyajikan informasi sebagai bahan
menghitung Penghasilan Kena Pajak,
terutama dalam sistem self assesment
sebagai laporan pertangungjawaban atas
kepercayaan menghitung pajak terhutang
bagi setiap WP
.
C. Ciri kualitatif pelaporan keuangan perpajakan :
Sama dengan ciri kualitatif pelaporan akuntansi komersial meliputi :
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
08/11/2022 10
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
D. Sifat dan keterbatasan pelaporan keuangan
fiskal
1. Laporan Keuangan bersifat historis
2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari
penggunaanestimasi dan berbagai pertimbangan
3. Lebih mengutamakan hal yang material (tanpa
mengurangi kelengkapan materi)
4. Laporan keuangan terutama menekankan makna
ekonomis (substansi) setiap transaksi (tanpa, dalam
kondisi tertentu, memperhatikan bentuk yuridis
formalnya).
5. Terdapatnya alternatif yang dapat digunakan
mengakibatkan variasi dalam pengukuran sumber
ekonomis dan tingkat kesuksesan antar WP.
6. Informasi kualitatif, sedangkan fakta (yang tidak
mendasar) yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya
dikesampingkan.
08/11/2022 11
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pokok Bahasan :
• Pendekatan Umum
• Perbedaan Orientasi Pelaporan
• Prinsip Akuntansi Sebagai Subyek
Perbedaan
• Proses Penyusunan
08/11/2022 12
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pendekatan penyusunan laporan keuangan fiskal sebagai
solusi antara
ketentuan Akuntansi dan Pajak :
• Ketentuan pajak secara dominan mewarnai praktek
akuntansi.
 Terdapat dua pembukuan oleh perusahaan : ketentuan
pajak & praktek komersial
 Ketentuan pajak untuk tujuan penyusunan laporan
keuangan merupakan standar independen terpisah dari
prinsip akuntansi.
 Pembukuan perusahaan sesuai praktek komersial,
kemudian melakukan rekonsiliasi sesuai ketentuan
pajak.
 Ketentuan pajak merupakan sisipan terhadap standar
akuntansi
 Pembukuan perusahaan sesuai SAK, namun preferensi
diberikan pada ketentuan pajak jika ada pengaturan
yang tidak sejalan dengan SAK.
08/11/2022 13
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Terdapat perbedaan orientasi dan sifat pelaporan
komersial dan fiskal, walaupun saling terkait secara
ekstensif, terutama menyangkut tingkat toleransi
fleksibilitas pemilihan standar.
 Laporan Keuangan Komersialkonsep kewajaran
penyajiansolusi keraguan pengukuran : prinsip
konservatif
 Laporan Keuangan Fiskalmenyimpang dari konsep
kewajaranbergantung pada kebijakan & keputusan
otoritas perpajakan
08/11/2022 14
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
A. Penetapan Beban Dan Pendapatan
 Praktek Komersial : pengakuan penghasilan pada
saat realisasi transaksi pertukaran &
pembebanan biaya dalam masa yang sama
dengan pengakuan penghasilan.
 Praktek Fiskal : kadang menyimpang dari prinsip
tersebut.
B. Konsistensi
 Praktek Komersial : penerapan metode,
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun
ke tahun, kecuali ada alasan kuat penggantian.
 Praktek Fiskal : juga seperti komersial, tetapi
dalam konteks konsepsional ketentuan pajak
dapat menentukan lain.
08/11/2022 15
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
C. Konservatisme
Praktek Komersial : konservatis terhadap
transaksi yang belum terjadi fakta
pencadangan terhadap risiko kerugian.
Praktek fiskal : menganut realitas, dengan
meneliti tiap elemen pengurang basis
pengenaan pajak, kecuali bank & asuransi
08/11/2022 16
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
08/11/2022 17
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Terdapat pembukuan ganda terhadap pos-pos yang
berbeda (timing difference) aantara ketentuan
perpajakan dengan standar akuntansi komersial untuk
kontinuitas rekonsiliasi.
 Perhitungan PPh berdasarkan laba akuntansi dan laba
kena pajak (perpajakan) menimbulkan selisih, dicatat
pada pos aktiva lain-lain di Neraca, yang secara teoritis
dialokasikan dari waktu ke waktu.
08/11/2022 18
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pokok Bahasan :
 Kas dan Bank
 Sekuritas
 Deposito
 Wesel Tagih
 Piutang
 Persediaan
 Biaya dibayar di muka
08/11/2022 19
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Kas : Alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. PSAK 2 setara kas adalah investasi yang
sifatnya paling likuid, berjangka pendek dan dapat cepat dicairkan
menjai kas tanpa menghadapi risiko
Bank : sisa rekening giro perusahaan di bank yang dapat digunakan secara
bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Adapun yang bukan termasuk kas & bank yaitu dana yang disishkan
untuk tujuan tertentu seperti : perangko, cek mundur, cek kosong,
rekening giro pada bank luar negeri yang tidak dapat segera dibayar.
Bunga rekening giro :
 Akuntansi Komersial : dicatat sebagai pengahasilan
 Akuntansi Fiskal : tidak dicatat sebagai penghasilan, karena bunga
sudah dikenakan PPh dengan tarif final 20% dan tidak boleh digabung
dengan penghasilan yang lain (dikenakan tarif umum).
08/11/2022 20
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Merupakan surat berharga yang mudah diperjualbelikan untuk
investasi sementara memanfaatkan dana yang tidak digunakan
(secondary cash reserves).
Jenis Sekuritas :
a. Saham Biasa & Saham Preferen
Penghasilan dari Saham : dividen, saham bonus, hak membeli emisi
saham & capital gains. Penghasilan dividen tidak dikenakan pajak.
 Praktek Komersial :
Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method & Lower Cost or
Market
 Praktek Fiskal :
Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method
Penghasilan dari penjualan saham tidak perlu dilaporkan dalam SPT
dan dikonsolidasikan dengan penghasilan lainnya yang tidak
dikenakan pajak final.
08/11/2022 21
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
b. Obligasi
Bunga Obligasi dihitung sebagai penghasilan PPh
yang dipungut atas bunga obligasi tidak boleh
dikapitalisasi, tetapi harus dicatat sebagai pajak
yang dibayar di muka (pasal 23).
c. Sekuritas yang lain
 Commercial paper, promissory notes, bill of
exchange, bankers acceptance, sertifikat
deposito, repurchase agreement
 Selisih nilai beli dan nilai jual / pelunasan
merupakan penghasilan bagi pemegang sekuritas
dan biaya bagi penerbit sekuritas.
08/11/2022 22
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
d. Deposito
Merupakan satuan mata uang rupiah atau valas, jangka pendek
atau jangka panjang di dalam atau di luar negeri.
Untuk tujuan perpajakan termasuk deposito on call. Bunga
deposito dikenakan pajak 20% dan final. Bunga deposito merupakan
penghasilan kena pajak yang bersifat final dan pajaknya tidak
dapat dikreditkan.
e. Wesel Tagih
Wesel tagih timbul dari utang piutang penyerahan barang atau
jasa.
Bunga yang diterima pada saat pelunasan merupakan penghasilan
pemegang wesel dan biaya bagi penerbit promes.
Penghasilan bunga diskonto merupakan obyek potongan PPh pasal
23 (WP dalam negeri) atau PPh pasal 26 (WP luar negeri) .
08/11/2022 23
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Wesel milik PT. Andi, nominal Rp. 1 juta
tertanggal 10 Juni 1996, jangka waktu 60
hari (jatuh tempo 9 Agustus 1996),
didiskontokan kepada PT. Iwan pada 25 Juni
1996. Jika disepakati tarif diskonto 12%, uang
yang akan diterima PT. Andi pada setiap
kondisi berikut : wesel tanpa bunga, dengan
bunga 9% dan 15%.
08/11/2022 24
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1.009.625
999.775
985.000
Hasil Penjualan :
1.025.000
-
-
15.375
1.015.000
-
15.225
-
1.000.000
15.000
-
-
Nilai jatuh tempo :
Diskonto :
a. 12%x(45/360)x1.000.000 =
b. 12%x(45/360)x1.015.000 =
c. 12%x(45/360)x1.025.000 =
1.000.000
-
-
25.000
1.000.000
-
15.000
-
1.000.000
Tidak ada
-
-
Nominal
Bunga :
-
- 9%x(60/360)x1.000.000
- 15%x(60/360)x1.000.000
Bunga 15%
Bunga 9%
Tanpa bunga
Jenis Wesel
Penjelasan
08/11/2022
25 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pencatatan penyesuaian penghasilan bunga dalam masa kepemilikan wesel
(holding period) sbb :
Kas 1.009.625
Piutang bunga 6.250
Piutang wesel
1.000.000
Laba penjualan wesel
3.375
Kas 999.775
Rugi penjualan wesel 3.975
Piutang bunga 3.750
Piutang wesel 1.000.000
2. Pencatatan penjualan wesel
Piutang bunga 6.250
Penghasilan bunga 6.250
Piutang bunga 3.750
Pengahsilan bunga 3.750
1. Penyesuaian penghasilan bunga(10-25 juni 1993)
Wesel dengan bunga 15%
Wesel dengan bunga 9%
08/11/2022
26 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Piutang usaha timbul karena penjualan barang atau penyerahan
jasa secara kredit.
 Untuk tujuan PPh : saat pencatatan penjualan mengikuti
praktek akuntansi komersial.
 Untuk tujuan PPn : dapat berbeda dengan akuntansi
komersial & PPh. Pengusaha diminta untuk menerbitkan
faktur pajak selambatnya 30 hari setelah penyerahan barang
dari penjualan (faktur standar) atau bersama-sama pada
akhir bulan (faktur gabungan).
 Untuk tujuan perpajakan : pembukuan penyisihan untuk
potongan tunai & retur penjualan tidak diperkenankan,
tetapi memberlakukan metode penghapusan piutang langsung
(direct written off).
08/11/2022 27
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Merupakan piutang yang terjadi karena
transaksi di luar aktivitas usaha.
Untuk tujuan pajak : ketentuan pasal 18
ayat 4 UU PPh piutang kepada perusahaan
afiliasi dikarakteristik sebagai modal.
Untuk pembukuan komersial : diakui
sebagai piutang afiliasi untuk laporan
keuangan fiskal dimasukkan dalam
kelompok penyertaan pada perusahaan
afiliasi/investasi.
08/11/2022 28
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Merupakan aktiva :
• Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
(barang dagang & dan produk jadi)
• Berada dalam proses produksi
• Bahan baku dan bahan pembantu
 Untuk tujuan PPN, pasal 1 bagian (e) UU PPN 1984
menyatakan penyerahan barang kena pajak ke
pedagang perantara dianggap transaksi penyerahan
penjualan. Barang konsinyasi tidak termasuk
persediaan consignor.
 Akuntansi persediaan berkaitan dengan sistem
pencatatan dan penilaian. Untuk tujuan perpajakan,
pasal 10 ayat (6) UU PPh menganut Metode FIFO &
Harga Pokok Rata-rata.
08/11/2022 29
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Merupakan biaya yang telah terjadi yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan
datang.
 Untuk tujuan perpajakan, pasal 11 ayat (10) UU
PPh 1984 menyebutkan biaya yang mempunyai
masa manfaat > 1 tahun diamortisasi dengan
tarif yang berlaku untuk aktiva golongan 1 (50%),
golongan 2 (25%), golongan 3 (10%) atau metode
satuan produksi.
Namun sejak berlaku UU No. 10 tahun 94 biaya
tidak dibebankan melalui amortisasi lagi
melainkan dialokasi menurut masa manfaatnya.
08/11/2022 30
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
UU PAJAK PENGHAILAN NO. 38 TAHUN 2008
08/11/2022 31
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan
sekaligus, melainkan melalui penyusutan atau
amortisasi .
Harta Berwujud yang tidak dapat disusutkan
:Rumah milik perusahaan (bukan daerah terpencil )
yang ditempati pegawai merupakan pemberian
kenikmatan, sehingga tidak dapat disusutkan
kecuali pegawai yang menempati diberikan
tunjangan perumahan sebesar biaya penyusutan
rumah tersebut
08/11/2022 32
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Kelompok Harta Masa Manfaat
Tarif Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
Bukan Bagunan :
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Bangunan :
Permanen
Tidak Permanen
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
20 tahun
10 tahun
25%
12,5%
6,25%
5%
5%
10%
50%
25%
12,5%
10%
-
-
08/11/2022 33
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Kelompok Harta
Tak Berwujud
Masa Manfaat
Tarif Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
25% x HP
12,5%
6,25%
5%
50% x NSB
25%
12,5%
10%
08/11/2022 34
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1. Penyusutan dimulai pada bulan
dilakukannya pengeluaran, kecuali
untuk harta yang masih dalam
proses pengerjaan, penyusutannya
dimulai pada bulan selesainya
pengerjaan harta tersebut.
2. Penyusutan dimulai pada bulan
dilakukannya pengeluaran untuk harta
berwujud yang diperoleh setelah tanggal
1 Januari 2001, sedangkan untuk
sebelumnya dimulai pada tahun saat
digunakan aktiva tersebut.
08/11/2022 35
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
3. Dengan persetujuan Direktur Jendral Pajak
(KPP), WP dapat memulai penyusutan sejak
harta tersebut digunakan atau menghasilkan
(bulan produksi komersial)
4. Dasar penyusutan fiskal adalah harga perolehan
tanpa dikurangi taksiran nilai residu
5. Penyusutan fiskal dilakukan perjenis aktiva
tetap
08/11/2022 36
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Small tools /perlengkapan yang sama atau
sejenis dapat disusutkan dalam satu
golongan, misal sendok untuk usaha hotel,
pembebanan biaya dapat berdasarkan jumlah
pengantian atau pembelian baru
08/11/2022 37
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
a. Perangkat Lunak Komputer adalah semua
program yang dapat digunakan pada sistem
operasi komputer atas biaya pengeluaran dan
up grade berupa program aplikasi
Umum :
1. Dapat dibebankan sebagai biaya pada tahun
pengeluaran
2. Dikapitalisasi pada harga perolehan
komputer, pembebanannya melalui
penyusutan fiskal (kel 1)
08/11/2022 38
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
b. Program aplks khusus (kel 1) adalah program yang
dirancang khusus untuk keperluan otomatisasi
sistem administrasi, pekerjaan, kegiatan usaha
tertentu, misalnya perbankan, asuransi, rumah
sakit dsb, pembebanannya melalui penyusutan
fiskal kelompok 1
Penyusutan komputer, printer, scanner, dan
sejenisnya
Diperoleh sebelum 8 April 02, disusutkan
berdasarkan
kel 2 (April 02), sebelumnya disusutkan kel. 1,
08/11/2022 39
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1. Kendaraan sedan atau yang sejenis termasuk juga
kendaraan jenis minibus sepanjang digunakan untuk
seorang pegawai tertentu karena jabatannya atau
pekerjaannya, dan penggunaannya full time baik
untuk kepentingan perusahaan maupun keperluan
pribadi dan keluarga pegawai yang bersangkutan
2. Atas biaya pemeliharaan kendaraan dan perbaikan
rutin termasuk pengeluaran rutin untuk pembelian
atau pemakaian bahan bakar, dapat dibebankan
sebagai biaya perusahaan (deductible) sebesar 50%
3. Atas biaya perolehan atau pembelian atau
perbaikan besar, dapat dibebankan sebagai biaya
perusahaan (deductible) sebagai 50% melalui
penyusutan fiskal kel 2
08/11/2022 40
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
3. Atas biaya perolehan atau pembelian atau
perbaikan besar, dapat dibebankan sebagai biaya
perusahaan (deductible) sebagai 50% melalui
penyusutan fiskal kel 2
4. Yang dimiliki sebelum tanggal 18 April 2002,
dihitung Nilai Sisa Buku Fiskal Kel.2 tanggal 30 April
2002, 50% nya dapat dibebankan sebagai biaya
peruahaan melalui penyuutan fiskal
08/11/2022 41
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Masa manfaat penyusutan fiskal lebih pendek
dibandingkan masa penyusutan komersial
mengakibatkan pada awal tahun investasi,
penyusutan fiskal lebih besar dibanding
penyusutan komersial, laba fiskal lebih kecil
dibandingkan laba komersial dan PPh
terhutang menurut fiskal lebih kecil dari
beban PPh menurut akuntansi, dengan PSAK
No. 46 akan dibukukan dalam Kewajiban
Pajak Tangguhan (Deffered Tax Liabilities)
08/11/2022 42
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
08/11/2022 43
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Untuk mendapatkan pajak yang masih harus
dibayar pada suatu tahun pajak maka atas
pajak
yang terutang perlu dikurangi dengan kredit
pajak.
Kredit pajak penghasilan adalah pajak-pajak
yang
telah dibayar sendiri atau telah dipotong oleh
pihak lain yang berkaitan dengan transaksi
antara
Wajib Pajak dengan pihak lain
08/11/2022 44
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Yag perlu diperhatikan atas pajak-pajak
yang dapat di kresitkan antar lain :
1. PPh yang dapat dikreditkan tersebut
berhubungan dengan kegiatan usaha
Wajib Pajak dalam rangka mendapatkan,
menagih, dan memlihara penghasilan
2. Masa bulan perolehan PPh yang
dikreditkan berada pada masa tahun PPh
yang terutang
08/11/2022 45
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 PPh 21
 PPh 22
 PPh 23
 PPh 24
Kredit Pajak Yang Dibayar Sendiri
 PPh Pasal 25
 Fiskal Luar Negeri
Surat Tagihan Pajak (STP)
08/11/2022 46
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis
yang wajib dilakukan di masa yang akan
datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau
pemberian jasa, yang timbul karena adanya
transaksi pada masa sebelumnya
08/11/2022 47
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 1. Kewajiban Jangka Pendek
 2. Kewajiban Jangka Panjang
 3. Kewajiban Lain
08/11/2022 48
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Adalah : kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu
tahun atau satu siklus operasional perusahaan mana yang lebih lama
(PSAK No. 9 Buku SAK 1994)
Kewajiban Lancar mencakup antara lain :
◘Hutang Dagang
berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa yang diperlukan
dalam kegiatan usaha normal.
Hutang dagang dapat dicatat dengan Metode:
◑ Metode Bruto → jumlah yang harus dibayar,tanpa
potongan tunai
◑ Metode Netto → jumlah yang harus dibayar jika ada
potongan tunai
Untuk pembelian BKP, maka dalam jumlah hutang, termasuk PPN
08/11/2022 49
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Contoh:
Tanggal 15 Januari 2008 dibeli barang kena pajak Rp. 10.000.000. Tanggal 10 Pebruari 2008 hutang
itu dilunasi
Pencatatan berdasarkan metode bruto:
15 Januari 2008
Pembelian 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Hutang Dagang 11.000.000
10 Pebruari 2008
Hutang Dagang 11.000.000
Kas 11.000.000
◘ Hutang Wesel
Dapat terjadi sebagai transformasi hutang dagang atau yang dikeluarkan untuk mendapatkan
pinjaman
Apabila atas wesel, harus dibayar bunga/dipotong bunga (diskonto), maka bunga (diskonto) yang
dibayar atas wesel harus dicatat terpisah.
Contoh:
Tanggal 1 Juli 2008 PT Adhitya meminjam uang dari bank dengan menyerahkan surat promes Rp.
10.000.000 dengan diskonto 12% dan jangka waktu 12 bulan
Pencatatan pinjaman:
1 Juli 2008
Kas 8.800.000
Diskonto wesel bayar 1.200.000
Wesel bayar 10.000.000
08/11/2022 50
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
31 Desember 2008
Biaya bunga 600.000
Diskonto wesel bayar 600.000
Rugi-Laba 600.000
Biaya bunga 600.000
Pelunasan Wesel
Wesel bayar 100.000.000
Kas 100.000.000
◘ Hutang Deviden
Utang dividen timbul, jika sudah ada pengumuman pembagian laba.
Sesuai dengan ketentuan UU PPh, maka terutangnya dividen akan menimbulkan
kewajiban pemotongan PPh 23 sebesar 10 % Final, (ketentuan ini mulai berlaku 1
Januari 2009) apabila dividen dibagikan kepada WPOP, sedangkan bagi WP Badan harus
dilihat berdasarkan kepemilikan sahamnya.
Contoh:
Tanggal 20 Desember 2008 PT Radhitya mengumumkan akan membayar deviden tunai
Rp. 10.000.000 pada 10 Januari 2009.
08/11/2022 51
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pencatatan:
20 Desember 2008
Laba ditahan 10.000.000
Hutang deviden 8.500.000
PPh ps 23 harus dibayar 1.500.000
10 Januari 2009
Hutang deviden 8.500.000
Kas 8.500.000
Saat Pelunasan PPh 23
PPh 23 harus dibayar 1.500.000
Kas 1.500.000
Berdasarkan Akuntansi Komersial, pengumuman dividen saham, tidak menimbulkan hutang dividen bagi perusahaan
◘ Biaya yang Masih harus dibayar
Ada beberapa jenis biaya yang telah terjadi , tetapi pembayarannya akan dilakukan di kemudian hari. Contohnya : gaji
karyawan dan bunga pinjaman. Biaya yang masih harus dibayar, diketahui pad sat penutupan buku dan dicatat sebagai biaya
pada periode terjadinya biaya.
◘ Pendapatan diterima dimuka
: penghasilan dari penjualan barang atau penyerahan jasa, yang diterima sebelum terjadi transaksi penyerahan barang atau
jasa. Hal ini disebabkan oleh adanya kewajiban penerima pembayaran untuk menyerahkan barang dan jasa di kemudian hari.
08/11/2022 52
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
2. Kewajiban Jangka Panjang
◘ Hutang Obligasi
Obligasi merupakan surat pengakuan hutang jangka panjang yang akan dibayar pada
tanggal tertentu
Menurut spesifikasi dan sifat kewajiban yang melekat pad emitennya terdiri dari :
∙ obligasi hipotik
∙ obligasi dengan jaminan surat berharga
∙ obligasi dengan jaminan pihak ketiga
∙ obligasi tanpa jaminan
∙ obligasi dengan bunga yang bergantung pada penghasilan penerbit
∙ obligasi dengan hak atas laba
∙ obligasi konversi
Menurut pembuktian atas kepemilikan
∙ obligasi terdaftar
∙ obligasi tanpa registrasi
Menurut cara pelunasan dan tanggal jatuh tempo
∙ obligasi dengan satu tanggal jauth tempo
∙ obligasi seri
∙ obligasi dengan hak penarikan kembali dengan kurs tertentu sebelum jatuh tempo
08/11/2022 53
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Sebagaimana saham, pada obligasi juga dapat terjadi adanya agio dan disagio. Hal
ini merupakan penyesuaian terhadap tarif bunga nominal , yaitu agio mengurangi
biaya bunga dan sebaliknya disagio menambah biaya bunga. Untuk penyesuaian rugi
laba, penyesuaian dilakukan dengan amortisasi tahunan terhadap jumlah agio atau
disagio. Penghasilan bagi pemodal baik berupa bunga maupun amortisasi disagio
merupakan Penghasilan Kena Pajak.
Menurut Penjelasan Pasal 4 ayat (1) UU PPh, disebutkan bahwa bagian keuntungan
yang didistribusikan kepada pemegang obligasi yang mempunyai hak terhadap laba
merupakan dividen, sehingga bagi emiten obligasi, hanya bunga tetap yang dianggap
sebagai biaya pengurang PKP, sedangkan bagian laba variabelnya diperlakukan sama
dengan dividen.
08/11/2022 54
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
3. Restrukturisasi Hutang
⇨mencegah penyitaan dan pengaduan kepailitan. Restrukturisasi dapat berupa
pertukaran aktiva, pertukaran ekuitas dan modifikasi persyaratan. Restrukturisasi
dapat menyebabkan total pembayaran melebihi nilai utang terbaru
4. Kewajiban yang lain
• hutang yang besarnya bergantung pada hasil usaha
• ∙piutang dagang yang digadaikan
• ∙penjualan piutang wesel
• ∙ endosemen atau wesel bayar
• ∙ sengketa hukum
• ∙ kewajiban sesuai dengan kontrak
• ∙ pembelian aktiva tetap atau pembangunan aktiva tetap berdasarkan kontrak
08/11/2022 55
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Hutang Pajak Penghasilan
 Hutang Pihutang PPN dan PPn BM
08/11/2022 56
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pajak Penghasilan Pasal 25
∙ pelunasan sendiri oleh wajib pajak selama tahun berjalan dilakukan dengan
membayar angsuran bulanan sesuai dengan ketentuan pasal 25 (misalnya 1/12
dari PPh terhutang menurut SPT tahun lalu setelah dikurangi dengan kredit
pajak)
∙ pembayaran angsuran merupakan pembayaran dimuka terhadap hutang pajak
penghasilan yang akan dihitung sendiri oleh wajib pajak pada akhir tahun pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21
⇨ Pajak penghasilan atas gaji, upah, honorarium, tunjangan, pensiun, kegiatan, dan
imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa (termasuk jasa tenaga ahli yang
melakukan pekerjaan bebas) dipungut melalui sistem pemotongan (withholding
system) pada saat penghasilan itu dibayarkan
Contoh:
PT Adhitya pada januari 2009 membayarkan gaji dan upah sebagai berikut:
Jumlah brutto Rp. 100.000.000
Potongan:
Iuran pensiun Rp. 5.000.000
Premi astek 2.500.000
Pajak penghasilan 12.500.000
20.000.000
Dibayarkan Rp. 80.000.000
08/11/2022 57
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pencatatan oleh perusahaan
a. Pada saat penghitungan dan pemotongan pajak iuran pensiun & premi astek:
Biaya gaji 100.000.000
Hutang iuran pensiun 5.000.000
Hutang premi astek 2.500.000
Hutang PPh pasal 21 12.500.000
Kas 80.000.000
b. Pada saat penyetoran pajak dan iuran lainnya ke kas negara
Hutang PPh ps 21 12.500.000
Hutang iuran pensiun 5.000.000
Hutang premi astek 2.500.000
Kas 20.000.000
Pajak Penghasilan Pasal 22
⇨ dipungut dari potensi penghasilan yang terdapat dalam transaksi impor atau
penghasilan yang terdapat dalam transaksi impor atau kegiatan dibidang lain
08/11/2022 58
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Contoh:
PT Adhitya ditunjuk sebagai pemungut PPh ps 22 atas transaksi yang dilakukan melalui
badan itu. Januari 200, PT Iwan melakukan transaksi senilai Rp. 100.000.000
dengan PT Adhitya. Tarif PPh pasal 22 misalnya 2,5%. Oleh karena itu, PT Iwan
selain membayar nilai transaksi Rp. 100.000.000 masih harus menambah
pembayaran PPh ps 22 Rp. 2.500.000 ( 2,5% x 100.000.000)
Pencatatan yang dilakukan PT Adhitya
a. Pada waktu memungut PPh pasal 22
Kas 102.500.000
Hutang PPh ps 22 2.500.000
Penjualan 100.000.000
b. Pada waktu penyetoran PPh pasal 22
Hutang PPh pasal 22 2.500.000
Kas 2.500.000
Pajak Penghasilan Pasal 23
⇨ pemotongan pajak penghasilan yang berupa dividen, bunga, royalti, hadiah, sewa
dan imbalan atas jasa.
⇨ tarif potongan 15% atas jumlah penghasilan brutto atau prakiraan penghasilan netto
⇨pengecualian: pembayaran bunga kepada bank, sewa kepada perusahaan sewa guna
usaha, bunga simpanan tertentu
08/11/2022 59
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Contoh:
PT Adhitya membayar bunga kepada PT Iwan Rp. 50.000.000
Pencatatan:
a. Pemotongan PPh pasal 23 sebanyak 15%
Biaya bunga 50.000.000
Hutang PPh pasal 23 7.500.000
Kas 42.500.000
b. Pembayaran pajak ke kas negara
Hutang PPh pasal 23 7.500.000
Kas 7.500.000
Pajak Penghasilan pasal 26
⇨ pemotongan pembayaran dividen dan bunga kepada wajib pajak luar negri
⇨ tarif 20% dari jumlah brutto
Contoh:
PT Adhitya membayar premi asuransi Rp. 10.000.000 kepada X Co. Ltd. Dan atas premi
itu diperkirakan penghasilan 50%, maka PT Adhitya harus memotong pajak Rp.
1.000.000 (20% x 50% x Rp. 10.000.000)
08/11/2022 60
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
II. PPN dan PPn BM
⇨ Penghasilan yang diperoleh atau diterima perusahaan dikenakan pajak penghasilan,
sedangkan atas transaksi penyerahan barang dan jasa dikenakan PPN dan PPn BM
Contoh:
PT Adhitya pada januari 2008 melakukan pembelian barang dan jasa kena pajak Rp.
10.000.000 dan menyerahkan barang kena pajak Rp. 15.000.000. Tarif PPN 10%, kalau
semua pajak masukan dapat dikreditkan maka pencatatan:
08/11/2022 61
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
a. Pembelian barang dan jasa
Pembelian 10.000.000
PPn masukan 1.000.000
Kas/Hutang 11.000.000
b. Penjualan barang
Kas/ Piutang 16.500.000
Penjualan 15.000.000
PPn keluaran 1.500.000
c. Pada saat penyetoran PPN
PPN keluaran 1.500.000
PPN masukan 1.000.000
PPN harus dibayar 500.000
PPN harus dibayar 500.000
Kas 500.000
08/11/2022 62
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Hutang Pajak yang lain
⇨ PBB, pajak yang dipungut pemerintah daerah (misalnya pajak kendaraan bermotor),
retribusi
⇨ pajak tersebut umumnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan
⇨ pada penutupan tahun, pajak itu dipindahkan sebagai biaya pada laporan laba-rugi
08/11/2022 63
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Modal Saham
 Saldo Laba
 Right, Warrant, dan Opsi atas Saham
 Penyesuaian Modal
 Selisih Penilaian Kembali
08/11/2022 64
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
⇨ merupakan bagian dari ekuitas suatu perseroan terbatas yabg dikontribusikan pemilik.
Jenis saham:
∙ saham biasa
∙ saham preferen, hak preferensi:
a. pembagian aktiva lebih dulu pada saat likuidasi
b. pembagian deviden
c. convertible
d. dapat ditebus kembali
Agio : selisih lebih antara nilai nominal dan harga pasar
Disagio : selisish kurang antara nilai nominal dan harga pasar
Cara pembayaran saham: tunai, angsuran, penukaran dengan saham perusahaan lain
Contoh:
∙ PT Darma menempatkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000 dengan
harga Rp. 15.000 per lembar
Pencatatan:
Kas 15.000.000
Modal saham 10.000.000
Agio saham 5.000.000
08/11/2022 65
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Treasury Stock: pembelian kembali saham oleh perusahaaan penerbit saham tersebut
Pencatatan treasury stock:
∙ Cost method : sebesar jumlah yang semula diterima apabila saham itu akan
dikeluarkan lagi
∙ Par value method : apabila saham dianggap ditarik dari peredaran
Penerimaan dari treasury stock dapat dianggap sebagai deviden apabila:
a. Dalam tahun lampau diperoleh laba
b. Kelebihan penerimaan diatas harga perolehannya
Saham preferen dapat ditukar dengan saham biasa:
⇨selisih NB saham preferen (nominal + agio) dengan NNom saham biasa dapat
merupakan agio saham biasa (kalau lebih besar)
⇨ dibebankan kepada laba yang ditahan (kalau lebih rendah)
Contoh:
PT Iwan mempunyai 1000 lembar saham prioritas convertible dengan harga nominal
@Rp. 10.000.000. Agio saham Rp. 2.500.000. Pada 2 Januari 2009 diumumkan
saham itu dapat ditukarkan dengan saham biasa dengan nilai nominal @
5.000.000, dengan proporsi 1 lb saham prioritas mendapat 3 lb saham biasa
08/11/2022 66
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Pencatatan oleh PT Iwan
Modal saham prioritas 10.000.000
Agio saham prioritas 2.500.000
Laba ditahan 2.500.000
Saham biasa (3.000 x 5.000) 15.000.000
Untuk tujuan pajak:
⇨ pembebanan kepada laba ditahan 2.500.000 dianggap sebagai pembagian deviden
kepada pemegang saham prioritas
⇨ PT Iwan harus memotong PPh pasal 23 sebesar 15%, kecuali pemegang saham itu
sebuah badan
⇨ penerima saham memperhitungkan dividen 2.500.000 dan mengkreditkan PPh pasal
23
08/11/2022 67
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
B. Saldo Laba dan Distribusi Laba
1. Saldo Laba(laba ditahan)
⇨ PSAK No. 21 : saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian deviden dan koreksi laba periode lalu.
Contoh:
PT Darma dalam tahun 2008 memperoleh penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000.
Penghasilan itu diperoleh setelah eliminasi penghasilan antar badan Rp. 34.000.000
dan pengeluaran untuk karyawan yang berupa fasilitas dan kenikmatan
Untuk keperluan perpajakan, penghasilan dan laba 2008 PT Darma yang dapat
ditransfer
ke saldo laba dihitung sbb:
Penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000
Pajak penghasilan 21.250.000
78.750.000
Penghasilan bukan objek pajak 34.000.000 +
112.750.000
Pengeluaran bukan pengurang PKP 20.000.000 –
Penghasilan dan laba 92.750.000
08/11/2022 68
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
2. Distribusi Laba
⇨ deviden : distribusi laba kepada para pemegang saham
Bentuk pembagian deviden:
⇨ uang kas, harta selain kas, surat hutang, saham perusahaan sendiri
Distribusi dividen menyebabkan berkurangnya jumlah saldo laba
Pengecualian :
a. dividen saham dalam bentuk pemecahan saham
b. Dividen likuidasi
c. Pembagian lainnya yang bukan merupakan dividen dalam pengertian akuntansi
komersial, tetapi diperlakukan seperti itu dalam perpajakan
Pengertian deviden dalam perpajakan:
a. Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran
b. Penerimaan atau perolehan dari pembelian kembali sebagian atau seluruh saham
yang disetor
c. Pembayaran kembali sebagian atau seluruh penyetoran modal, sepanjang terdapat
laba dari tahun-tahun lampau, kecuali dalam pengecilan modal statuter
d. Pembayaran kepada atau penerbitan tanda-tanda laba
e. Laba yang dibagikan kepada pemegang obligasi yang berpartisipasi dalam laba
f. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi persero yang dibebankan sebagai
biaya perusahaan
08/11/2022 69
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Yang dipertimbangkan dalam pembagian deviden:
Tanggal pengumuman, pendaftaran, dan pembayaran
∙ deviden secara resmi terhutang saat dilakukan pengumuan pembagian deviden
Contoh1:
Tanggal 20 Desember 2008 PT Darma mengumumkan akan membagi deviden sejumlah
Rp. 10.000.000. Pada tanggal 5 Januari 2009 dividen dibayar tunai
Pencatatan:
a. 20 Desember
Saldo laba 10.000.000
Hutang deviden 8.500.000
Hutang PPh pasal 23 1.500.000
b. 5 Januari
HUtang dividen 8.500.000
Hutang PPh pasal 1.500.000
Kas 10.000.000
08/11/2022 70
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Jika dividen, dilunasi dengan penyerahan sekuritas PT Q yang mempunyai nilai nominal
Rp. 10.00.000 dengan kurs 110 (semula diperoleh dengan kurs 105) maka pencatatan
berdasarkan nilai pasar tampak sebagai berikut:
Investasi sekuritas PT Q 500.000
Laba atas investasi sekuritas 500.000
Saldo laba 11.000.000
Hutang deviden 11.000.000
Hutang deviden 11.000.000
Investasi sekuritas PT Q 11.000.000
Contoh 2:
PT Darma membagikan deviden yang berupa treasury stock dengan harga pasar Rp.
11.500.000. Harga perolehan saham itu Rp. 10.500.000. Pencatatan yang dibuat oleh
badan (tanpa memperhatikan PPh pasal 23 dan pasal 26) sebagai berikut:
Saldo laba 11.500.000
Treasury stock 10.500.000
Agio saham transaksi TS 1.000.000
08/11/2022 71
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
C. Riht, Warrant, dan Opsi atas Saham
 Perusahaan yang berkeinginan melakukan emisi saham dapat memberikan
kesempatan pertama untuk membeli saham kepada:
• pemegang saham lama (dalam bentuk pre-emptive stock right)
• pemegang sekuritas yang lain
• opsi kepada pejabat atau karyawan perusahaan
 Pencatatan penerbitan right : dalam memorial
 Bagi investor, pengumuman right secara komersial diikuti dengan relokasi biaya
(harga) perolehan saham.
 Harga perolehan relokasi dipakai sebagai unsur penambah harga saham baru
Contoh:
PT Iwan memiliki 100 lembar saham PT Andi (dari total 1000 lembar). Nilai Nominal
saham Rp. 10.000 dan dibeli dengan harga Rp. 18.000 per lembar. PT Andi
mengumumkan tiap 4 lembar saham lama dapat membeli 1 lembar saham emisi baru
dengan harga Rp. 11.000. Saham lama dijual di pasar dengan harga sebesar Rp. 14.500
(tanpa right), sedangkan right dapat dijual dengan harga Rp. Rp. 500. Alokasi harga
perolehan yang dilakukan PT Iwan sebagai berikut:
08/11/2022 72
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
a. Right = 500/(14.500 + 500) x Rp. 18.000 = Rp. 600 per lembar
b. Saham = Rp. 18.000 - Rp.600 = Rp. 17.400
Atas alokasi harga perolehan dicatat:
Hak atas saham PT Andi (600 x 100) Rp. 60.000
Investasi saham PT Andi Rp. 60.000
Bila hak atas saham itu dimanfaatkan, dicatat:
Investasi saham PT Andi Rp. 335.000
Kas Rp. 275.000
Hak atas saham PT Andi Rp. 60.000
Nilai saham baru sebanyak 25 lembar yang dibeli sebesar 25 x Rp. 11.000, ditambah
dengan harga right Rp. 60.000 dan jumlah totalnya Rp. 335.000
Kalau right dijual semua dengan harga Rp. 875 per lembar, dibuat catatan sbb:
Kas (100 x 875) Rp. 87.500
Hak beli saham PT Andi Rp. 60.000
Laba penjualan hak beli saham PT Andi Rp. 27.500
08/11/2022 73
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
• Warrant
 Penerbitan saham preferen atau obligasi sering diikuti dengan hak untuk membeli
saham biasa perusahaan.
Contoh:
PT Surya menerbitkan 100 lembar saham preferen dengan nominal Rp. 10.000 dengan
harga Rp. 12.000. Pemegang saham preferen itu dapat memesan saham biasa
dengan nominal Rp. 5.000 dengan harga Rp. 6.500. Segera setelah penerbitan saham
preferen warrant terjual dengan harga Rp. 1.000, sedangkan saham preferen tanpa
warrant dijual dengan harga Rp. 11.500
Harga perolehan warrant = 1.00/(11.500 + 1.000) x 12.000 = Rp. 960.000 atau sebesar
Rp. 960 per lembar.
Pada saat penjualan 100 lembar saham preferen oleh PT Surya dibuat catatan sbb:
Kas Rp. 12.000.000
Saham preferen Rp. 10.000.000
Agio saham preferen 1.040.000
Warrant saham biasa 960.000
08/11/2022 74
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Bila warrant dipakai semua, dicatat:
Kas Rp. 6.500.000
Warrant atas saham biasa 960.000
Saham biasa Rp. 5.000.000
Agio saham biasa 2.460.000
Bila warrant dibiarkan kadaluarsa, dicatat:
Warrant atas saham biasa 960.0000
Tambahan setoran modal kadaluarsa-warrant 960.000
 secara komersial, kadaluarsanya warrant dianggap sebagai transaksi modal  tidak
ada keuntungan yang dilaporkan
• Opsi saham
 Merupakan pemberian hak berpartisipasi karyawan dalam pemilikan perusahaan
 Nilai yang dicatat dalam realisasi program sebesar nilai pertukaran yang terjadi
08/11/2022 75
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
D. Penyesuaian Modal karena Kuasi Reorganisasi
Kuasi reorganisasi (atau restrukturisasi kapital) merupakan prosedur penataan kembali
modal yang dilakukan untuk menutup kerugian struktural (kerugian terus-menerus)
atau defisit dalam jumlah yang material  tampilan struktur perusahaan menjadi
lebih baik
Contoh: Neraca PT Darma per 31 Desember 2008, sebagai berikut
Aktiva lancar
Peralatan
Akumulasi depresiasi
300.000
2.000.000
(600.000)
1.700.000
Hutang
Modal saham
Tambahan modal distr
Saldo laba
400.000
1.500.000
300.000
(500.000)
1.700.000
08/11/2022 76
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Untuk menutup jumlah negatif saldo laba, dilakukan kuasi reorganisasi sbb:
1. Peralatan dinilai kembali sebesar harga pasar menjadi Rp. 920.000 (semula
1.400.000)
2. Dalam aktiva lancar terdapat persediaan yang overstated Rp. 80.000 dan
Rp. 40.000 merupakan piutang tak tertagih
3. Nilai nominal saham diturunkan menjadi Rp. 40 per saham (semula Rp. 100)
Pencatatan yang dilakukan sbb:
1. Saldo laba Rp. 480.000
Akumulasi depresiasi Rp. 480.000
2. Saldo laba Rp. 120.000
Aktiva lancar Rp, 120.000
3. Modal saham (nom Rp.100) Rp. 1.500.000
Modal saham (nom Rp. 40) Rp. 1.500.000
Tambahan modal disetor Rp. 900.000
4. Tambahan modal disetor Rp. 1.100.000
Saldo laba Rp. 1.100.000
08/11/2022 77
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Setelah kuasi reorganisasi
Kuasi reorganisasi PT Darma dapat menimbulkan beberapa implikasi sbb:
1. Pengurangan nilai persediaan dan penghapusan piutang memerlukan suatu
penelitian yang seksama sebab ketentuan pajak menganut asas material
(bagaimana faktanya). Secara jelas pengurangan nilai persediaaan tidak
diperkenankan, sedangkan penghapusan piutang harus didukung oleh beberapa
fakta.
2. Devaluasi peralatan (aktiva tetap) tak mudah diizinkan karena pajak menganut
harga historis
3. Penghapusan rugi (defisit Rp. 500.000) dapat menghilangkan hak konpensasi
kerugian sebagaimana diatur dalam pasal 6 ayat (3) UU PPh 1984
Aktiva lancar
Peralatan
Akumulasi depresiasi
180.000
2.000.000
(1.080.000)
Hutang
Modal saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba
400.000
600.000
100.000
-
1.100.000 1.100.000
08/11/2022 78
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
E. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
 Akuntansi menganut harga historis dan harga pertukaran.
 Penyimpangan dasar harga historis dapat diterima apabila:
a. Terdapat perubahan harga yang cukup material dan secararelatif bersifat permanen
b. Memperoleh fasilitas perpajakan
c. Untuk penjualan saham di pasar modal
d. Untuk tujuan penggabungan usaha
.
Ketentuan revaluasi sejak tahun 1996:
 Harus dilakukan dengan bantuan lembaga appraisal yang disahkan Mentri Keuangan
berdasarkan harga pasar wajar
 Hanya boleh dilakukan terhadap aktiva yang dimiliki lebih dari 5 tahun.
 Nilai sisa lebih dari penilaian kembali aktiva dikenakan pajak penghasilan final 10% setelah
terlebih dahulu dikompensasikan dengan kerugian yang masih berhak atas kompensasi
kerugian.
 Bila ada selisih penilaian kembali setelah pajak itu dikapitalisasikan dan dibagikan dalam
bentuk saham bonus, pembagian deviden tidak dikenakan pajak penghasilan
 Penyusutan dari aktiva yang dinilai kembali itu dilakukan bukan berdasarkan sisa manfaat,
tetapi berdasarkan masa manfaat (semula) sesuai dengan ketentuan perpajakan
08/11/2022 79
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Contoh:
PT Dian, selain aktiva kelompok 1 (masa manfaat 4 tahun) dan kelompok 2 (masa
manfaat 8 tahun), mempunyai harta berupa tanah dan bangunan Rp. 300.000.
Nilai buku dari harta kelompok 2 Rp. 150.000.000. Perusahaan berniat
melakukan revaluasi dengan jasa appraisal “Iwan & rekan”. Nilai appraisal tanah
dan bangunan Rp. 500.000.000, nilai harta kelompok 2 Rp. 200.000.000.
Perusahaan masih mempunyai kerugian yang dapat dikompensasikan Rp.
125.000.000. Dengan penilaian kembali itu akan diperoleh nilai lebih Rp.
250.000.000. Karena kerugian yang masih dapat dikompensasikan Rp.
125.000.000, pajak penghasilan yang dapat dibayar final 10% sebesar Rp.
12.500.000. Nilai lebih itu kemudian dikapitalisasi dalam bentuk saham dan
dibagikan kepada para persero.
Pencatatan yang dilakukan:
1. Untuk mencatat revaluasi
Tanah dan bangunan Rp. 200.000.000
Harta kelompok 2 50.000.000
Pajak penghasilan terhutang Rp. 12.500.000
Selisih penilaian kembali aktiva 237.500.000
2. Untuk mencatat pembayaran pajak penghasilan
Pajak penghasilan terhutang Rp. 12.500.000
Kas Rp. 12.500.000
08/11/2022 80
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
3. Untuk mencatat kapitalisasi selisih penilaian kembali
Selisih penilaian kembali aktiva Rp. 237.500.000
Modal saham Rp. 237.500.000
 Untuk pembagian saham bonus tidak dilakukan pencatatan pembukuan, cukup
dalam buku memorial
 Bila terlebih dahulu ditentukan, saldo rugi akan ditutup ke selisih penilaian kembali
aktiva yang berarti jumlah yang dikapitalisasi Rp. 112.500.000
 Biaya yang dikeluarkan untuk kantor appraisal sehubungan dengan jasa yang lain,
misalnya Rp. 12.500.000 karena sesuai dengan ketentuan perpajakan biaya itu tidak
boleh dikurangkan dari penghasilan kena pajak yang lain, jumlah yang dikapitalisasi
menjadi Rp. 100.000.000
 Penyusutan atas nilai buku baru harta kelompok 2 Rp. 200.000 dilakukan selama
masa 8 tahun, apakah memakai metode garis lurus atau saldo menurun bergantung
pada metode yang dipakai perusahaan sebelum revaluasi.
 Nilai buku bangunan Rp. 500.000.000 disusutkan selama 20 th dengan menggunakan
metode garis lurus.
08/11/2022 81
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
TAHUN 2008
08/11/2022 82
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Subjek Pajak Penghasilan
 Objek Pajak Penghasilan
 Penghasilan yang Bukan Objek Pajak
Penghasilan
 Penghasilan yang dikenakan pajak Final
 Penghasilan yang Merupakan Objek Pajak
 Penghasilan Luar Negeri
08/11/2022 83
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Subjek Pajak Penghasilan : Wajib Pajak yang
menurut ketentuan harus membayar,
memotong atau memungtu pajak yang
terhutang atas objek pajak .
Subjek Pajak dibedakan
1. Subjek Pajak Dalam Negeri
2. Subjek Pajak Luar Negeri
08/11/2022 84
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Subjek Pajak Penghasilan Dalam Negeri :
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di
Indonesia atau orang pribadi yang berada di
Indonesia lebih dari 183 hari dlm jangka
waktu 12 bulan, atau wp orang pribadi
berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia
2. Badan yang didirikan atau bertempat tinggal
di Indonesia,
3. Warisan yang belum terbagi sebagao
kesatuan, menggantikan yang berhak.
08/11/2022 85
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Subjek Pajak Luar Negeri
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau orang pribadi yang berada di
Indonesia lebih dari 183 hari dlm jangka waktu 12
bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia yang :
a. Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia
b. Dapat menerima atau memperoleh penghasilan
dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia
08/11/2022 86
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Yang menjadi Objek Pajak Penghasilan
adalah PENGHASILAN, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk apa pun
08/11/2022 87
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Beberapa bentuk penghasilan menurut akuntansi
komersial sudah dibukukan sebagai penghasilan , tetapi
dalam akuntansi pajak bukan merupakan penghasilan
yang menjadi Objek Pajak Penghasilan. Artinya
penghasilan tersebut tidak perlu lagi di perhitungkan
PPh terhutangnya. Bukan objek PPh
1. Bantuan atau sumbangan,
2. Zakat
3. Harta hibahan
4. Warisan
5. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh
Badan sebagai pengganti saham atau sebagai
pengganti penyertaan modal
08/11/2022 88
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
6. Pemberian dalam bentuk Natura
7. Klaim Asuransi
8.Deviden Tertentura
9. Iuran Dana Pensiun
10. Penghasilan Dana Pensiun
11. Pembagian Laba Komanditer yang tidak
Terbagi atas saham
12. Bunga Obligasi perusahaan Reksadana
13. Penghasilan Modal Vent
14. Pembebansan Hutang Tertentu
08/11/2022 89
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
No. Jenis Penghasilan Tarif Dari Diatur
1. Bunga Deposito dan Tabungan 20% Bunga Ps 4(2) UU PPh
2. Bunga dan Premium SWAP / Forward 20% Bungan dan Premium Ps 4(2) UU PPh
3. Bunga diterima Anggota Koperasi 15% Bunga Ps 4(2) UU PPh
Hadiah Undian 25% Bruto PP No.132/2000
Pesangon, Tebusan Pensiun, THT, tabungan hari tua yang
dibayar sekaligus
Psl 17 PB- Rp 25 jt Kep. 545/PJ/2000
4. Transaksi saham serta sekuritas lainnya di Bursa Efek antara
lain saham saham diterima orang pribadi atau badan
0,1% Bruto Ps 4(2) UU PPh
5. Saham diterima Pendiri 0,5% Seluruh saham saat IPO Ps 4(2) UU PPh
6. Bunga Obligasi Dengan Kupon
Diskonto Obligasi dengan Kupon
20% Bruto Bunga Ps 4(2) UU PPh
7. Diskonto Obligasi tanpa bunga 20% Selisih Lebih Ps 4(2) UU PPh
8. Penghasilan Tanah dan/bangunan 5% N.tertinggi H.Jual dan NJOP Ps 4(2) UU PPh
9. Sewa tanah dan/ bangunan 10% Sewa bruto Ps 4(2) UU PPh
10. Jasa Konsultan Manajemen 4% Bruto -PPN Ps 4(2) UU PPh
11. Jasa Maklon Internasional 2,1% Biaya pembuatan –Bhn Baku KMK 543/2002
12 Penerbangan Luar Negeri 2,64% Bruto KMK 417/1996
13. Pelayaran Dalam Negeri 1,2% Peredaran Bruto KMK 417/1996
14. Konstruksi Pengusaha Kecil, pengadaan s.d Rp 1M 2% DPP PPN Ps 4(2) UU PPh
15. Bahan bakar minyak jenis Premix, Super TT dan gas
penyalur/agen PERTAMINA
0,3% Penjualan Kep 417/2001
16. Hasil Tembakau 0,15% Harga Bandrol KMK.384/2001
17. Semen 0,25% DPP PPN KMK 401/2001
18. Selesih lebih hasil revaluasi 10% Selisih lebih-komps kerugian
08/11/2022 90
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Penghasilan yang merupakan Objek Pajak dapat
dibedakan :
1. Penghasilan dari kegiatan usaha
2. Penghasilan sebagai Karyawan
3. Penghasilan dari pemberi jasa
4. Penghasilan dari Modal atas harta yang
bergerak
5. Penghasilan dari Modal atas harta tak bergerak
6. Penghasilan dari Pembebasan hutang
08/11/2022 91
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1. Penghasilan dari kegiatan usaha
Penghasilan dari suatu kegiatan usaha yang
merupakan objek pajak terdiri dari kegiatan usaha
maupun luar usaha seperti :
a. Laba Usaha
b. Penghasilan dari Luar Usaha
 Laba Usaha :
Penjualan Rp xxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxx
Laba Bruto Rp xxx
Biaya Usaha Rp xxx
Laba Usaha Rp xxx
08/11/2022 92
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Laba Bruto Usaha
a. Penjualan atau peredaran bruto dihitung
berdasarkan akrual Stelsel
b. Potongan Penjualan diakui kalau sudah direalisasi,
penyisihan potongan penjualan tidak diakui
c. Retur penjualan yang tidak diganti barang, diakui
berdasarkan realisasi, penyisihan tidak diakui
d. Penilaian persediaan berdasarkan Harga Perolehan
(tidak diperkenankan dengan dasar harga pokok
dan harga pasar mana yg lebih rendah)
e. Metode Penilaian Persediaan dengan FIFO atau
Rata-rata (LIFO tidak diperkenankan)
08/11/2022 93
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Laba Bruto Usaha
f. Kerugian atas barang hilan atau kecurian harus
didukung dengan laporan kepolisian
g. Pemusnahan barang harus dibuat berita acara dan
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
h. Hilang dalam proses produksi, dalam penyimpanan
atau penguapan harus sesuai dengan rendemen
yang wajar
08/11/2022 94
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
2. Penghasilan sebagai Karyawan
 Gaji
 Upah
 Tunjangan
 Honorarium
 Komisi, Bonus, THR, Gratifikasi,
 Hadiah
08/11/2022 95
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
3. Penghasilan dari pemberi jasa
 Jasa Pelayaran (Sewa kapal tanpa awak 6%)
 Jasa Konstruksi (perecanaan, pelaksanaan,
pengawasan)
 Jasa Perencana dan jasa Pengawasan
 Jasa Tenaga Ahli (Dokter, Akuntan, Arsitek, Pengacara
dll)
4. Penghasilan dari Modal atas harta yang bergerak
 Keuntungan karena selisih Kurs
 Keuntungan karena penjualan / krn pengaliahan harta
 Sewa harta yang bergerak
08/11/2022 96
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
5. Penghasilan dari Modal atas harta tak bergerak,
berupa:
 Bunga (premium, diskonto, imbalan krn jaminan
hutang)
 Dividen (pembagian laba baik langsung maupun
tidak langsung dalam nama dan bentuk apapun)
 Royalti (Hak atas harta tak berwujud, harta
berwujud, informasi)
08/11/2022 97
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
6. Penghasilan dari Pembebasan Hutang
Pembebasan hutang oleh pihak yang berpiutang
dianggap sebagai penghasilan bagi pihak yang
semula berhutang, sedangkan bagi pihak yang
berpiutang dapat dibebankan sebagai biaya. Dengan
peraturan pemerintah dpt dikecualikan dari
ketentuan tsb:
1. Hutang dari debitur kecil, misalnya Kukesra, KUT,
kredit perumahan sangat sederhana
2. Kredit kecil sampai batasan Rp 300.000.000
08/11/2022 98
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
a. Penggabungan penghasilan yang berasal dari luar
negeri :
 Penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak
diperolehnya penghasilan tersebut (akrual stelsel)
 Penghasilan lainnya dilakukan dalam tahun pajak
diperolehnya penghasilan (Kas Stelsel)
 Penghasilan berupa dividen dilakukan dalam tahun
pajak saat perolehan tersebut ditetapkan sesuai
dengan MKRI 650/KMK04/1994, SE 22/pj.4/1995
b. Kerugian yang diderita di luar negeri tidak boleh
dikompensasikan dengan penghasilan dalam negeri
c. Pajak Penghasilan yang dibayar/terutang di luar negeri
dapat dikreditkan dalam tahun pajak
08/11/2022 99
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
d. Jumlah kredit pajak luar negeri tidak boleh
melebihi jumlah tertentu
e. Dalam hal jumlah Pajak Penghasilan yang dibayar
atau terutang di luar negeri melebihi jumlah
kredit pajak luar negeri yang diperkenankan,
kelebihannya tidak dapat:
- Diperhitungkan dengan PPh tahun berikutnya,
- Dikurangi
- Restutusi
08/11/2022 100
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
08/11/2022 101
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Biaya adalah pengorbanan yang
dinyatakan dalam rupiah untuk
memperoleh barang dan jasa.
Berdasarkan Periode Akuntansi Pemanfaatannya
1. Pengeluaran Kapital ( Capital expenditure ) yaitu
pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu periode dan
dibuku atau dicatat sebagai aktiva.
2. Pengeluaran Penghasilan ( Revenue Expenditure ) yaitu
pengeluaran yang dapat memberi manfaat hanya satu periode
yang bersangkutan dan dibuku atau dicatat sebagai beban.
08/11/2022 102
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Stetsel Acrual
Beban diakui pada saat terutang.
 Stetsel Kas
Beban diakui pada saat pembayaran.
08/11/2022 103
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang meliputi biaya pembelian bahan, biaya
berkenaan dengan pekerjaan, atau jasa termasuk upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang
diberikan dalan bentuk uang, bunga sewa, royalti, biaya
perjalanan, biaya pengolahan limbah, piutang yang nyata
– nyata tidak dapat ditagih, premi asurasni, biaya
administrasi dan pajak kecuali Pajak Penghasilan.
2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta
berwujud dan amortisasi untuk memperoleh hak dan
atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun
08/11/2022 104
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
3. Iuran kepada dana pensiun yang mendapatkan persetujuan
dari Menteri Keuangan .
4. Kerugian yang diderita karena penjualan atau pengalihan
barang dan atau hak yang dimiliki dan dipergunakan dalam
perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan,
5. Kerugian karena selisih kurs mata uang asing
6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
7. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan bea siswa,
magang dan pelatihan dalam rangka pengikatan kualitas
SDM
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan.
08/11/2022 105
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti
dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
pemegang saham, sekutu, atau anggota
3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan
piutan yang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha
dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan
biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan
syarat-syaratnya ditetapkan dengan Keputusan Menkeu.
4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh Wajib
Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan
premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang
bersangkutan
08/11/2022 106
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan
dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam
bentuk natura dan kenikmatan didaerah tertentu dan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan.
7. Harta yang dihibahkan,bantuan atau sumbangan, dan warisan, kecuali zakat atas
penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh WPOP pemeluk agama Islam dan
atau WP Badan DN yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil
zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disyahkan oleh pemerintah
8. Pajak Penghasilan
9. Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yang
menjadi tanggungannya
10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
11. Sanksi perpajakan
08/11/2022 107
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dibolehkan
untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan
atau amortisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 atau Pasal 11A
 Pajak Masukan sepanjang tidak dapat dibuktikan bahwa Pajak Masukan
tersebut benar-benar telah dibayar
 Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
bukan merupakan Objek Pajak, pajaknya bersifat final, berdasarkan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
 Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh pemberi penghasilan, kecuali
pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) UU
PPh tetapi tidak termasuk dividen sepanjang Pajak Penghasilan tersebut
ditambahkan dalam penghitungan dasar untuk pemotongan pajak, dan
 Kerugian dari harta atau hutang yang tidak dimiliki dan tidak
dipergunakan dalam usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak.
08/11/2022 108
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Jika penghasilan bruto sesudah dikurangi biaya yang
diperkenankan menurut pajak didapat keruigian maka
kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan
penghasilan selama 5 ( lima ) tahun sejak tahun yang
berikutnya sesudah tahun dideritanya kerugian tersebut.
08/11/2022 109
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Untuk mendorong investasi, pemerintah dapat memberikan
fasilitas pajak yang berupa :
 Masa Bebas Pajak ( Tax Holiday ), berarti Laba setelah
pajak yang tersedia untuk dibagi ( tanpa memperhatikan
elemen yang lain ) sama besar dengan jumlah laba
komersial yang ditransfer ke saldo laba ( walaupun secara
yuridis dapat saja terjadi perbedaan perlakuan antara
ketentuan fiskal dan komersial )
 Perangsang Penanaman ( Investmen allowance ), yang
diberikan dalam bentuk pengurang penghasilan dihitung
sebesar sekian persen dari realisasi investasi, meyebabkan
jumlah laba kena pajak lebih kecil dari laba komersial
tanpa adanya beban biaya (komersial )
08/11/2022 110
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Kredit (pajak) Investasi ( Invesment Credit ), memberikan
pengurangan pajak yang dihitung sebesar sekian persen dari
realisasi investasi
 Akselerasi penyusutan ( Accelerated Depreciation ),
merupakan beban penyusutan yang dipercepat yang
merupakan pengurang penghasilan untuk tujuan komersial
dan pajak.
 Pengurangan Tarif ( Rate Reduction ), potongan pajak
penghasilan 26 atas deviden dan laba setelah pajak BUT
yang perlakuannya dapat dipersamakan dengan masa bebas
pajak.
08/11/2022 111
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Studi Kasus SPT PPh
WP Badan
08/11/2022 112
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Rekonsiliasi (koreksi) fiskal adalah peroses
penyesuaian atas laba komersial yang
berbeda dengan ketentuan fiskal untuk
menghasilkan penghasilkan neto/laba
yang sesuai dengan ketentuan pajak.
 Perbedaan-perbedaan antara akuntansi
dan fiskal tersebut dapat dikelompokkan
menjadi beda tetap / Permanen dan beda
waktu sementara
08/11/2022 113
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Beda tetap terjadi karena adanya
perbedaan pengakuan penghasilan dan
biaya menurut akuntansi dengan menurut
pajak yaitu adanya penghasilan dan biaya
yang diakui menurut akuntansi komersial
namun tidak diakui menurut fiskal, atau
sebaliknya. Beda tetap mengakibat
laba/rugi menurut akuntansi berbeda
secara tetap dengan laba kena pajak
menurut fiskal (taxable income)
08/11/2022 114
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Berda tetap timbul karena peraturan perpajakan
mengharuskan hal-hal berikut dikeluarkan dari
perhitungan Penghasilan Kena Pajak :
1. Penghasilan yang telah dikenakan PPh Final (Psl
4 ayat 2 UU PPh)
2. Penghasilan yang bukan objek pajak (Psl 4 ayat
3 UU PPh)
3. Pengeluaran yang tidak berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha, yaitu mendapat,
menagih dan memelihara penghasilan atau
jlhnya melebihi kewajaran (Psl 9 ayat 1 UU PPh)
08/11/2022 115
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Beda waktu merupakan perbedaan perlakuan
akuntansi dan perpajakan yang sifatnya
temporer. Artinya seara keseluruhan beban atau
pendapatan akuntansi maupun perpajakan
sebenarnya sama, tetapi berbeda alokasi setiap
tahunnya.
 Beda waktu biasanya timbul karena perbedaan
metode yang dipakai antara pajak dengan
akuntansi dalam hal:
1. Akrual dan realisasi
2. Penyusutan dan Amortisasi
3. Penilaian Persediaan
4. Kompensasi kerugian Fiskal
08/11/2022 116
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib
pajak untuk mempermudah mengisi Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh dan
menyusun laporan keuangan fiskal yang
harus dilampirkan pada saat
menyampaikan SPT Tahunan PPh.
Contoh soal :
Data laporan keuangan PT. Fast tahun 2008
(dalam Rp)
08/11/2022 117
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Penjualan 1.250.000.000
HPP 500.000.000
Penghasilan Bruto Usaha 750.000.000
Biaya Operasional :
1. Gaji 55.000.000
2. Tunjangan Transpor Karyawan 45.000.000
3. Makan kantor 6.000.000
4. Pengobatan ditanggung perusahaan 20.000.000
5. Training Karyawan 15.000.000
6. Seragam Satpam 12.000.000
7. Saksi adm pajak 10.000.000
8. Pengangkutan 4.500.000
9. Bunga pinjaman 7.000.000
10. Cadangan penghapusan piutang 5.000.000
11.Jamuan tamu tanpa daf.normatif 10.000.000
12. Listrik dan Telpon kantor 24.000.000
13. PBB dan Bea Meterai 3.000.000
14. Penyusutan Aktiva Tetap 40.000.000
15. Premi Asurani Kebakaran Pebrik 10.000.000
16. Bantuan HUT RI 5.000.000
Total Biaya Operasional 271.500.000
Laba Usaha 478.500.000
Pendapatan lain-lain:
1. Dividen (20%) PT. Jaya (setelah PPh) 85.000.000
2. Sewa mobil box (stlh PPh) 9.700.000
3. Keuntungan selisih kurs 5.000.000
4. Penerimaan Pengembalian PBB 5.000.000
5. Jasa giro Bank Mandiri (sblm PPh) 2.000.000
Total Pendaptan lain 106.700.000
Laba Usaha sebelum PPh 585.200.000
08/11/2022 118
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Jenis Aset Tahun Beli Harga Beli
(Rp)
Nilai Residu
(Rp)
Bangunan
Permanen
06-07-2004 400.000.000 50.000.000
Kelompok 1 10-12-2005 60.000.000 10.000.000
Keterangan tambahan :
Diminta :
1. Buatlah rekonsiliasi fiskal untuk PT Fast
2. Berapakah Penghasilan Neto Fiskal
3. Berapakah PPh Penghasilan untuk tahun pajak 2008
4. Isikanlah SPT 1771 wajib pajak Badan / PT Fast
08/11/2022 119
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
PASAL 28 (8) KUP
08/11/2022 120
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Pasal 28 ayat 8 KUP
Pembukuan dengan menggunakan bahasa
asing dan mata uanga asing selain rupiah
dapat diselenggarakan oleh WP setelah
mendapat izin Mentri Keuangan
 Keputusan MKRI No. 533/KMK.04/2000
Penyelenggaraan pembukuan dalam
bahasa asing (bahasa inggris) dan mata
uang asing selain Rupiah (Dollar Amerika
Serikat) serta penyampaian SPT Tahunan
08/11/2022 121
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
1. Wp dalam rangka Penanaman Modal Asing
(PAM), yaitu wajib Pajak yang beroperasi
berdasrkan ketentuan undang-undang yang
menegatur mengenai PMA
2. WP dalam rangka Kontran Karya yaitu WP
yang beroperasi berdasakan kontrak dengan
pemerintah RI sebagai dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai
pertambangan
08/11/2022 122
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Wp dalam rangka Kontrak Bagi Hasil, yaitu
WP yang beroprasi berdasarkan undang-
undang yang mengatur mengenai
pertambangan minyak dan gas bumi.
 Bentuk Usaha Tetap (BUT)
 WP yang mendaftar emisi sahamnya, baik
sebagian maupun seluruhnya dibursa efek
luar negeri
 WP yang berafiliasi langsung dengan
perusahaan induk di luar negeri yaitu
08/11/2022 123
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Perusahaan anak yang dimiliki dan atau
dikuasai
oleh perusahaan induk di luar negeri dalam
hubungan istimewa
 Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang
menerbitkan Reksadana dalam demonisasi
mata uang asing USD dan telah memperoleh
Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan
Pendaftaran dari Badan Pengawas Pasar-
Modal –Lembaga keuangan sesuai dengan
Peratuan Perundang-undangan
08/11/2022 124
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 WP mengajukan permohonan tertulis ke
KPP paling lambat 3 bulan sebelum tahun
buku diselenggarakan dalam USD atau 3
bulan sejak tanggalpendirian bagi WP
baru
 Dirjen Pajak atas nama MKRI memberikan
putusan paling lama 30 hari sejak tanggal
permohonan WP diterima. Apabila sudah
lewat 30 hari belum diterbitkan
keputusan, permohonan WP dianggap
diterima
08/11/2022 125
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 WP dalam rangka Kontrak Karya atau
Kontrak Bagi Hasil yang akan
menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa inggris dan mata
uang USD, wajib menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis ke KPP
tempat wajib pajak terdaftar
palinglambat 1 bulan sebelum tahun buku
yang diselenggarakan dalam bahasa
inggris dan mata uang USD tersebut
dimulai
08/11/2022 126
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
Dimulai dari neraca akhir tahun buku
sebelumnya
(dalam Rp) yang dikonversikan ke mata uang
USD dengan menggunakan Kurs.
 Untuk harga perolehan harta berwujud dan
ayau harta tidak berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun
menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku
pada saat perolehan harta tersebut.
 Akumulasi penyusutan atau amortisasi harta
tersebut menggunakan kurs yang sebenarnya
berlaku pada saat perolehan harta tersebut
08/11/2022 127
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Untuk harta lainnya dan kewajiban
menggunakan kurs yang sebenarnya
berlaku pada akhir tahun buku
sebelmnya, berdasarkan sistem
pembukuan yangdianut dilakukan secara
taat asas
 Apabila terjadi revaluasi aktiva tetap,
disamping menggunakan nilai historis,
atau nilai selisih lebih dikonversi ke dalam
mata uang USD dengan menggunakan kurs
yang sebenarnya berlaku pada saat
dilakukannya revaluasi
08/11/2022 128
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Laba ditahan atau sisa kerugian dalam
mata uang Rupiah dari tahun-tahun
sebelumnya, dikonversi ke dalam mata
uang USD dengan menggunakan kurs
sebenarnya berlaku pada akhir tahun buku
sebelumna, berdasarkan sistem
pembukuan yang dianut yang dilakukan
secara taat asas
 Untuk modal saham dan ekuitas lainnya
menggunakan kurs yang sebenarnya
berlaku pada saat terjadinya transaksi
08/11/2022 129
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Dalam hal terdapat selisih laba atau rugi
sebagai akibat konversi dari mata uang
rupiah ke mata uang USD, maka selisih laba
atau rugi tersebut dibebankan pada rekening
laba ditahan
 Sisa kerugian fiskla dalam mata uang Rupiah
dari tahun-tahun sebelumnya yang dapat
dikompensasikan ke tahun pajak dimulainya
pembukuan dalam bahasa inggris dan mata
uang USD dengan menggunakan kurs yang
yang ditetapkan dalam keputusan MK yang
berlaku pada akhir tahun buku pada saat
kerugian fiskal tersebut terjadi
08/11/2022 130
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Untuk Transaksi yang dilakukan dengan mata
uang USD pembukuannya dicatat sesuai
dengan dokumen transaksi yang
bersangkutan
 Untuk transaksi, baik dalam negeri maupun
luar negeri yang menggunakan mata uang
selain USD, dikonversikan ke dalam mata
uang USD dengan menggunakan kurs yang
sebenarnya berlaku pada saat terjadinya
transaksiyaitu :
a. Apabila dari dokumen transaksi diketahui
kurs yang berlaku mana kurs yang dipakai
adalah kurs yang diketahui dari transaksi
tersebut
08/11/2022 131
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
b. Apablia dari dokumen transaksi tidak
diketahui kurs yang berlaku, maka kurs yang
dipakai adalah kurs yang sebenarnya berlaku
berdasarkan sistem pembukuan yang dianut
yang dilakukan secara taat asas
08/11/2022 132
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk
tahun pajak pertama adalah sebesar PPh
Psl 25 dalam satuan mata uang rupiah
dikonversi dengan menggunakan kurs
tengah BI yang berlaku
 Pembayaran PPh Psl 25 dan Psl 29 serta
PPh Final yang dibayar sendiri oleh WP
yang diizinkan untuk menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa dan mata uang
USD, dapat dilakukan dalam uang Rupiah
08/11/2022 133
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Dalam hal pembayaran PPh Psl 25, Psl 29
dan PPh Final dilakukan dalam mata uang
Rupiah, WP harus mengkonversikan
pembayaran dalam mata uang Rupiah
tersebut ke mata uang USD dengan
menggunakan kurs yang ditetapkan dalam
Kep-Menkeu yang berlaku pada tanggal
pembayaran
08/11/2022 134
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 WP yang diizikan untuk menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa inggris dan mata
uang USD, wajib menyampaikan SPT Tahunan
PPh. Badan berserta lampirannya dalam hal
bahasa Indonesia kecuali lampiran berupa
laoran keuangan, dan dalam mata uang USD
 Dalam penerapan tarif Psl 17 penghasilan
Kena Pajak dikonversi kedalam mata uanga
USD dengan menggunakan kurs yang
ditetapkan dalam KepMenKeu yang berlaku
pada akhir tahun pajak yang bersangkutan
08/11/2022 135
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Dalam hal terdapat bukti pembayaran
atau pemotongan/pemungutan PPh Psl 22
dan Psl 23 dalam mata uang rupiah yang
akan dikresitkan dalam SPT Tahunan PPh.
Badan harus dikonversi ke dalam mata
uang USD dengan menggunakan krs yang
ditetapkan dalam KMK yang berlaku pada
tanggal pembayaran atau
pemotongan/pemungutan pajak tersebut
08/11/2022 136
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 WP yang tidak mengajukan permohonan
untuk menyelenggarakan pembukuan
dalam bahasa inggris dalam mata uang
USD, atau permohonannya ditolak, atau
tidak menyampaikan pemberitahuan
secara tertulis ke KPP tempat WP
terdaftar, namun tetap menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa inggris dan
mata uang USD, terhadap WP tersebut
diperlakukan sebagai WP yang tidak
menyelenggarakan pembukuan
08/11/2022 137
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
 Telah diizinkan untuk menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa inggris dan
mata uang USD atau pemberitahuan ke
KPP tempat WP terdaftar, namun
pembukuannya tetap diselenggarakan
dalam bahasa Indonesia atau mata uang
rupiah, maka izinnya dicabut dan WP
tidak boleh lagi mengajukan permohonan
untuk penyelenggaraan pembukuan dalam
bahasa inggris dan mata uang USD
08/11/2022 138
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa

More Related Content

Similar to Akuntansi Pajak-1.ppt

Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3Emilia Wati
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiGeoffree Rengku
 
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxFakhranRahmatAlHadi
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)SiscaSantika
 
Perbandingan Penerapan Standar Akuntansi Internasional
Perbandingan Penerapan Standar Akuntansi InternasionalPerbandingan Penerapan Standar Akuntansi Internasional
Perbandingan Penerapan Standar Akuntansi Internasionalpadlah1984
 
Pajak translate
Pajak translatePajak translate
Pajak translatedollyannex
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakYogyakarta State University
 
Akuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAkuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAmrul Rizal
 
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1
Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1
Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1amoyatmo
 
Aminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Akuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASIAkuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASIEllvinna Marikar
 
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3   akuntansi komparatif eropa softskillBab 3   akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskillzainah110294
 
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3   akuntansi komparatif eropa softskillBab 3   akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskillzainah110294
 
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3   akuntansi komparatif eropa softskillBab 3   akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskillzainah110294
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021Sri Haryati
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptWahyumiEkawanti1
 

Similar to Akuntansi Pajak-1.ppt (20)

Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
 
Ppt ak. internasional
Ppt ak. internasionalPpt ak. internasional
Ppt ak. internasional
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
 
Perbandingan Penerapan Standar Akuntansi Internasional
Perbandingan Penerapan Standar Akuntansi InternasionalPerbandingan Penerapan Standar Akuntansi Internasional
Perbandingan Penerapan Standar Akuntansi Internasional
 
Akuntansi pajak
Akuntansi pajakAkuntansi pajak
Akuntansi pajak
 
Pajak translate
Pajak translatePajak translate
Pajak translate
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
 
Akuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAkuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional ppt
 
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk8 akuntansi keuangan kontemporer
 
Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1
Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1
Kasus simulasi 1 hal 1 30 level 1
 
Aminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk6 akuntansi keuangan kontemporer
 
Akuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASIAkuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi Internasional, BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
 
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3   akuntansi komparatif eropa softskillBab 3   akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
 
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3   akuntansi komparatif eropa softskillBab 3   akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
 
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3   akuntansi komparatif eropa softskillBab 3   akuntansi komparatif eropa softskill
Bab 3 akuntansi komparatif eropa softskill
 
Psak01
Psak01Psak01
Psak01
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
 

Recently uploaded

matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 

Recently uploaded (20)

matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 

Akuntansi Pajak-1.ppt

  • 1. Pokok Bahasan : 1. Pembukuan 2. Hubungan akuntansi pajak dengan akuntansi komersial 3. Konsep dasar dan tujuan akuntansi pajak 08/11/2022 1 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 2. A. Pentingnya Pembukuan Untuk Perpajakan Informasi pembukuan diperlukan untuk menghitung pajak terhutang dan verifikasi, serta pemeriksaan dan investigasi terhadap kebenaran penghitungan jumlah utang pajak tersebut. 08/11/2022 2 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 3.  Pentingnya pembukuan untuk perpajakan : 1. Mempermudah Wajib Pajak (WP) mengisi SPT. 2. Mempermudah perhitungan pengahsilan kena pajak. 3. Penyajian informasi tentang posisi financial dan hasil usaha untuk bahan analisis atau pengambilan keputusan ekonomi perusahaan. 08/11/2022 3 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 4. B. Persyaratan Pembukuan 1. Diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya 2. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan tentang harta, kewajiban, utang, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian 3. Ditutup setiap akhir tahun dengan membuat Neraca dan Laporan L/R berdasarkan prinsip pembukuan yang taat azas (konsisten) dengan tahun sebelumnya. 4. Diselenggarakan dengan huruf latin, angka Arab, dengan bahasa Indonesia dan satuan mata uang rupiah (atau dengan bahasa Inggris dan mata uang US$ dengan ijin Menteri Keuangan. 5. Pembukuan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha (pekerjaan bebas) harus disimpan selama 10 tahun. 08/11/2022 4 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 5. C. Sanksi Tidak Diselenggarakannya Pembukuan WP yang sudah mampu melakukan pembukuan untuk tujuan Pajak, namun tidak melakukannya : penghasilan netonya dihitung berdasar norma perhitungan, pajak yang kurang dibayar dari hasil penerapan norma perhitungan akan dikenai sanksi berupa kenaikan pajak 50% atau 100% dari pajak yang kurang dibayar (pasal 13 ayat 3) UU KUP. 08/11/2022 5 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 6. A. Tujuan Akuntansi  Komersial Menyediakan laporan & informasi keuangan serta info lain kepada pihak pengambil keputusan.  Pajak Menyajikan laporan keuangan & informasi lain (tax compliance) kepada administrasi pajak.  UU Pajak memiliki prioritas untuk dipatuhi di atas praktek dan kelaziman akuntansi 08/11/2022 6 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 7. B. Lembaga Pembuat Ketentuan Metode, prosedur dan teknik akuntansi dipengaruhi hukum pajak berdasarkan :  UU Perpajakan  Peraturan pemerintah  Keputusan Presiden  Keputusan Menteri  Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Keputusan pengadilan pajak merujuk kepada ketentuan akuntansi perpajakan seperti :Majelis pertimbangan pajak, peradilan tata usaha negara, peradilan pidana, dan lembaga peradilan lainnya. 08/11/2022 7 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 8. A. Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan  Tujuan Kebijakan Perpajakan : 1. Aspek Alokasi Tax policy diarahkan pada sikap netral (tidak/cenderung pengaruhi alokasi & diserahkan pada mekanisme pasar). 2. Aspek Distribusi Diarahkan untuk pengaruhi penyebaran pemilikan atau penguasaan faktor-2 produksi dan pemerataan hasil pembangunan. 3. Aspek Stabilisasi dilakukan melalui politik perpajakan, dimana pemerintah melakukan stabilitas ekonomi dengan tingkat pendayagunaan tertentu, SDM, stabilitas harga dan tingkat inflasi. 08/11/2022 8 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 9.  Konsep dasar akuntansi berlaku umum Laporan Keuangan Fiskal dan Komersial meliputi :  Accrual Basis : pengakuan transaksi saat terjadi, dilaporkan pada periode tsb.  Going Concern : mengasumsikan aktivitas perusahaan akan tetap berlangsung terus. 08/11/2022 9 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 10. B. Tujuan pelaporan keuangan perpajakan Menyajikan informasi sebagai bahan menghitung Penghasilan Kena Pajak, terutama dalam sistem self assesment sebagai laporan pertangungjawaban atas kepercayaan menghitung pajak terhutang bagi setiap WP . C. Ciri kualitatif pelaporan keuangan perpajakan : Sama dengan ciri kualitatif pelaporan akuntansi komersial meliputi : 1. Relevan 2. Dapat dimengerti 3. Keandalan 4. Dapat diperbandingkan 08/11/2022 10 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 11. D. Sifat dan keterbatasan pelaporan keuangan fiskal 1. Laporan Keuangan bersifat historis 2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaanestimasi dan berbagai pertimbangan 3. Lebih mengutamakan hal yang material (tanpa mengurangi kelengkapan materi) 4. Laporan keuangan terutama menekankan makna ekonomis (substansi) setiap transaksi (tanpa, dalam kondisi tertentu, memperhatikan bentuk yuridis formalnya). 5. Terdapatnya alternatif yang dapat digunakan mengakibatkan variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar WP. 6. Informasi kualitatif, sedangkan fakta (yang tidak mendasar) yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya dikesampingkan. 08/11/2022 11 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 12. Pokok Bahasan : • Pendekatan Umum • Perbedaan Orientasi Pelaporan • Prinsip Akuntansi Sebagai Subyek Perbedaan • Proses Penyusunan 08/11/2022 12 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 13. Pendekatan penyusunan laporan keuangan fiskal sebagai solusi antara ketentuan Akuntansi dan Pajak : • Ketentuan pajak secara dominan mewarnai praktek akuntansi.  Terdapat dua pembukuan oleh perusahaan : ketentuan pajak & praktek komersial  Ketentuan pajak untuk tujuan penyusunan laporan keuangan merupakan standar independen terpisah dari prinsip akuntansi.  Pembukuan perusahaan sesuai praktek komersial, kemudian melakukan rekonsiliasi sesuai ketentuan pajak.  Ketentuan pajak merupakan sisipan terhadap standar akuntansi  Pembukuan perusahaan sesuai SAK, namun preferensi diberikan pada ketentuan pajak jika ada pengaturan yang tidak sejalan dengan SAK. 08/11/2022 13 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 14. Terdapat perbedaan orientasi dan sifat pelaporan komersial dan fiskal, walaupun saling terkait secara ekstensif, terutama menyangkut tingkat toleransi fleksibilitas pemilihan standar.  Laporan Keuangan Komersialkonsep kewajaran penyajiansolusi keraguan pengukuran : prinsip konservatif  Laporan Keuangan Fiskalmenyimpang dari konsep kewajaranbergantung pada kebijakan & keputusan otoritas perpajakan 08/11/2022 14 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 15. A. Penetapan Beban Dan Pendapatan  Praktek Komersial : pengakuan penghasilan pada saat realisasi transaksi pertukaran & pembebanan biaya dalam masa yang sama dengan pengakuan penghasilan.  Praktek Fiskal : kadang menyimpang dari prinsip tersebut. B. Konsistensi  Praktek Komersial : penerapan metode, kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun, kecuali ada alasan kuat penggantian.  Praktek Fiskal : juga seperti komersial, tetapi dalam konteks konsepsional ketentuan pajak dapat menentukan lain. 08/11/2022 15 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 16. C. Konservatisme Praktek Komersial : konservatis terhadap transaksi yang belum terjadi fakta pencadangan terhadap risiko kerugian. Praktek fiskal : menganut realitas, dengan meneliti tiap elemen pengurang basis pengenaan pajak, kecuali bank & asuransi 08/11/2022 16 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 17. 08/11/2022 17 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 18.  Terdapat pembukuan ganda terhadap pos-pos yang berbeda (timing difference) aantara ketentuan perpajakan dengan standar akuntansi komersial untuk kontinuitas rekonsiliasi.  Perhitungan PPh berdasarkan laba akuntansi dan laba kena pajak (perpajakan) menimbulkan selisih, dicatat pada pos aktiva lain-lain di Neraca, yang secara teoritis dialokasikan dari waktu ke waktu. 08/11/2022 18 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 19. Pokok Bahasan :  Kas dan Bank  Sekuritas  Deposito  Wesel Tagih  Piutang  Persediaan  Biaya dibayar di muka 08/11/2022 19 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 20. Kas : Alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. PSAK 2 setara kas adalah investasi yang sifatnya paling likuid, berjangka pendek dan dapat cepat dicairkan menjai kas tanpa menghadapi risiko Bank : sisa rekening giro perusahaan di bank yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Adapun yang bukan termasuk kas & bank yaitu dana yang disishkan untuk tujuan tertentu seperti : perangko, cek mundur, cek kosong, rekening giro pada bank luar negeri yang tidak dapat segera dibayar. Bunga rekening giro :  Akuntansi Komersial : dicatat sebagai pengahasilan  Akuntansi Fiskal : tidak dicatat sebagai penghasilan, karena bunga sudah dikenakan PPh dengan tarif final 20% dan tidak boleh digabung dengan penghasilan yang lain (dikenakan tarif umum). 08/11/2022 20 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 21. Merupakan surat berharga yang mudah diperjualbelikan untuk investasi sementara memanfaatkan dana yang tidak digunakan (secondary cash reserves). Jenis Sekuritas : a. Saham Biasa & Saham Preferen Penghasilan dari Saham : dividen, saham bonus, hak membeli emisi saham & capital gains. Penghasilan dividen tidak dikenakan pajak.  Praktek Komersial : Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method & Lower Cost or Market  Praktek Fiskal : Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method Penghasilan dari penjualan saham tidak perlu dilaporkan dalam SPT dan dikonsolidasikan dengan penghasilan lainnya yang tidak dikenakan pajak final. 08/11/2022 21 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 22. b. Obligasi Bunga Obligasi dihitung sebagai penghasilan PPh yang dipungut atas bunga obligasi tidak boleh dikapitalisasi, tetapi harus dicatat sebagai pajak yang dibayar di muka (pasal 23). c. Sekuritas yang lain  Commercial paper, promissory notes, bill of exchange, bankers acceptance, sertifikat deposito, repurchase agreement  Selisih nilai beli dan nilai jual / pelunasan merupakan penghasilan bagi pemegang sekuritas dan biaya bagi penerbit sekuritas. 08/11/2022 22 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 23. d. Deposito Merupakan satuan mata uang rupiah atau valas, jangka pendek atau jangka panjang di dalam atau di luar negeri. Untuk tujuan perpajakan termasuk deposito on call. Bunga deposito dikenakan pajak 20% dan final. Bunga deposito merupakan penghasilan kena pajak yang bersifat final dan pajaknya tidak dapat dikreditkan. e. Wesel Tagih Wesel tagih timbul dari utang piutang penyerahan barang atau jasa. Bunga yang diterima pada saat pelunasan merupakan penghasilan pemegang wesel dan biaya bagi penerbit promes. Penghasilan bunga diskonto merupakan obyek potongan PPh pasal 23 (WP dalam negeri) atau PPh pasal 26 (WP luar negeri) . 08/11/2022 23 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 24. Wesel milik PT. Andi, nominal Rp. 1 juta tertanggal 10 Juni 1996, jangka waktu 60 hari (jatuh tempo 9 Agustus 1996), didiskontokan kepada PT. Iwan pada 25 Juni 1996. Jika disepakati tarif diskonto 12%, uang yang akan diterima PT. Andi pada setiap kondisi berikut : wesel tanpa bunga, dengan bunga 9% dan 15%. 08/11/2022 24 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 25. 1.009.625 999.775 985.000 Hasil Penjualan : 1.025.000 - - 15.375 1.015.000 - 15.225 - 1.000.000 15.000 - - Nilai jatuh tempo : Diskonto : a. 12%x(45/360)x1.000.000 = b. 12%x(45/360)x1.015.000 = c. 12%x(45/360)x1.025.000 = 1.000.000 - - 25.000 1.000.000 - 15.000 - 1.000.000 Tidak ada - - Nominal Bunga : - - 9%x(60/360)x1.000.000 - 15%x(60/360)x1.000.000 Bunga 15% Bunga 9% Tanpa bunga Jenis Wesel Penjelasan 08/11/2022 25 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 26. Pencatatan penyesuaian penghasilan bunga dalam masa kepemilikan wesel (holding period) sbb : Kas 1.009.625 Piutang bunga 6.250 Piutang wesel 1.000.000 Laba penjualan wesel 3.375 Kas 999.775 Rugi penjualan wesel 3.975 Piutang bunga 3.750 Piutang wesel 1.000.000 2. Pencatatan penjualan wesel Piutang bunga 6.250 Penghasilan bunga 6.250 Piutang bunga 3.750 Pengahsilan bunga 3.750 1. Penyesuaian penghasilan bunga(10-25 juni 1993) Wesel dengan bunga 15% Wesel dengan bunga 9% 08/11/2022 26 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 27. Piutang usaha timbul karena penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit.  Untuk tujuan PPh : saat pencatatan penjualan mengikuti praktek akuntansi komersial.  Untuk tujuan PPn : dapat berbeda dengan akuntansi komersial & PPh. Pengusaha diminta untuk menerbitkan faktur pajak selambatnya 30 hari setelah penyerahan barang dari penjualan (faktur standar) atau bersama-sama pada akhir bulan (faktur gabungan).  Untuk tujuan perpajakan : pembukuan penyisihan untuk potongan tunai & retur penjualan tidak diperkenankan, tetapi memberlakukan metode penghapusan piutang langsung (direct written off). 08/11/2022 27 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 28. Merupakan piutang yang terjadi karena transaksi di luar aktivitas usaha. Untuk tujuan pajak : ketentuan pasal 18 ayat 4 UU PPh piutang kepada perusahaan afiliasi dikarakteristik sebagai modal. Untuk pembukuan komersial : diakui sebagai piutang afiliasi untuk laporan keuangan fiskal dimasukkan dalam kelompok penyertaan pada perusahaan afiliasi/investasi. 08/11/2022 28 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 29. Merupakan aktiva : • Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal (barang dagang & dan produk jadi) • Berada dalam proses produksi • Bahan baku dan bahan pembantu  Untuk tujuan PPN, pasal 1 bagian (e) UU PPN 1984 menyatakan penyerahan barang kena pajak ke pedagang perantara dianggap transaksi penyerahan penjualan. Barang konsinyasi tidak termasuk persediaan consignor.  Akuntansi persediaan berkaitan dengan sistem pencatatan dan penilaian. Untuk tujuan perpajakan, pasal 10 ayat (6) UU PPh menganut Metode FIFO & Harga Pokok Rata-rata. 08/11/2022 29 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 30. Merupakan biaya yang telah terjadi yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.  Untuk tujuan perpajakan, pasal 11 ayat (10) UU PPh 1984 menyebutkan biaya yang mempunyai masa manfaat > 1 tahun diamortisasi dengan tarif yang berlaku untuk aktiva golongan 1 (50%), golongan 2 (25%), golongan 3 (10%) atau metode satuan produksi. Namun sejak berlaku UU No. 10 tahun 94 biaya tidak dibebankan melalui amortisasi lagi melainkan dialokasi menurut masa manfaatnya. 08/11/2022 30 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 31. UU PAJAK PENGHAILAN NO. 38 TAHUN 2008 08/11/2022 31 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 32. Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus, melainkan melalui penyusutan atau amortisasi . Harta Berwujud yang tidak dapat disusutkan :Rumah milik perusahaan (bukan daerah terpencil ) yang ditempati pegawai merupakan pemberian kenikmatan, sehingga tidak dapat disusutkan kecuali pegawai yang menempati diberikan tunjangan perumahan sebesar biaya penyusutan rumah tersebut 08/11/2022 32 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 33. Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Penyusutan Garis Lurus Saldo Menurun Bukan Bagunan : Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Bangunan : Permanen Tidak Permanen 4 tahun 8 tahun 16 tahun 20 tahun 20 tahun 10 tahun 25% 12,5% 6,25% 5% 5% 10% 50% 25% 12,5% 10% - - 08/11/2022 33 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 34. Kelompok Harta Tak Berwujud Masa Manfaat Tarif Penyusutan Garis Lurus Saldo Menurun Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 4 tahun 8 tahun 16 tahun 20 tahun 25% x HP 12,5% 6,25% 5% 50% x NSB 25% 12,5% 10% 08/11/2022 34 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 35. 1. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut. 2. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran untuk harta berwujud yang diperoleh setelah tanggal 1 Januari 2001, sedangkan untuk sebelumnya dimulai pada tahun saat digunakan aktiva tersebut. 08/11/2022 35 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 36. 3. Dengan persetujuan Direktur Jendral Pajak (KPP), WP dapat memulai penyusutan sejak harta tersebut digunakan atau menghasilkan (bulan produksi komersial) 4. Dasar penyusutan fiskal adalah harga perolehan tanpa dikurangi taksiran nilai residu 5. Penyusutan fiskal dilakukan perjenis aktiva tetap 08/11/2022 36 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 37. Small tools /perlengkapan yang sama atau sejenis dapat disusutkan dalam satu golongan, misal sendok untuk usaha hotel, pembebanan biaya dapat berdasarkan jumlah pengantian atau pembelian baru 08/11/2022 37 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 38. a. Perangkat Lunak Komputer adalah semua program yang dapat digunakan pada sistem operasi komputer atas biaya pengeluaran dan up grade berupa program aplikasi Umum : 1. Dapat dibebankan sebagai biaya pada tahun pengeluaran 2. Dikapitalisasi pada harga perolehan komputer, pembebanannya melalui penyusutan fiskal (kel 1) 08/11/2022 38 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 39. b. Program aplks khusus (kel 1) adalah program yang dirancang khusus untuk keperluan otomatisasi sistem administrasi, pekerjaan, kegiatan usaha tertentu, misalnya perbankan, asuransi, rumah sakit dsb, pembebanannya melalui penyusutan fiskal kelompok 1 Penyusutan komputer, printer, scanner, dan sejenisnya Diperoleh sebelum 8 April 02, disusutkan berdasarkan kel 2 (April 02), sebelumnya disusutkan kel. 1, 08/11/2022 39 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 40. 1. Kendaraan sedan atau yang sejenis termasuk juga kendaraan jenis minibus sepanjang digunakan untuk seorang pegawai tertentu karena jabatannya atau pekerjaannya, dan penggunaannya full time baik untuk kepentingan perusahaan maupun keperluan pribadi dan keluarga pegawai yang bersangkutan 2. Atas biaya pemeliharaan kendaraan dan perbaikan rutin termasuk pengeluaran rutin untuk pembelian atau pemakaian bahan bakar, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan (deductible) sebesar 50% 3. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan (deductible) sebagai 50% melalui penyusutan fiskal kel 2 08/11/2022 40 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 41. 3. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan (deductible) sebagai 50% melalui penyusutan fiskal kel 2 4. Yang dimiliki sebelum tanggal 18 April 2002, dihitung Nilai Sisa Buku Fiskal Kel.2 tanggal 30 April 2002, 50% nya dapat dibebankan sebagai biaya peruahaan melalui penyuutan fiskal 08/11/2022 41 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 42. Masa manfaat penyusutan fiskal lebih pendek dibandingkan masa penyusutan komersial mengakibatkan pada awal tahun investasi, penyusutan fiskal lebih besar dibanding penyusutan komersial, laba fiskal lebih kecil dibandingkan laba komersial dan PPh terhutang menurut fiskal lebih kecil dari beban PPh menurut akuntansi, dengan PSAK No. 46 akan dibukukan dalam Kewajiban Pajak Tangguhan (Deffered Tax Liabilities) 08/11/2022 42 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 43. 08/11/2022 43 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 44. Untuk mendapatkan pajak yang masih harus dibayar pada suatu tahun pajak maka atas pajak yang terutang perlu dikurangi dengan kredit pajak. Kredit pajak penghasilan adalah pajak-pajak yang telah dibayar sendiri atau telah dipotong oleh pihak lain yang berkaitan dengan transaksi antara Wajib Pajak dengan pihak lain 08/11/2022 44 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 45.  Yag perlu diperhatikan atas pajak-pajak yang dapat di kresitkan antar lain : 1. PPh yang dapat dikreditkan tersebut berhubungan dengan kegiatan usaha Wajib Pajak dalam rangka mendapatkan, menagih, dan memlihara penghasilan 2. Masa bulan perolehan PPh yang dikreditkan berada pada masa tahun PPh yang terutang 08/11/2022 45 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 46.  PPh 21  PPh 22  PPh 23  PPh 24 Kredit Pajak Yang Dibayar Sendiri  PPh Pasal 25  Fiskal Luar Negeri Surat Tagihan Pajak (STP) 08/11/2022 46 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 47.  Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa, yang timbul karena adanya transaksi pada masa sebelumnya 08/11/2022 47 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 48.  1. Kewajiban Jangka Pendek  2. Kewajiban Jangka Panjang  3. Kewajiban Lain 08/11/2022 48 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 49. Adalah : kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasional perusahaan mana yang lebih lama (PSAK No. 9 Buku SAK 1994) Kewajiban Lancar mencakup antara lain : ◘Hutang Dagang berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa yang diperlukan dalam kegiatan usaha normal. Hutang dagang dapat dicatat dengan Metode: ◑ Metode Bruto → jumlah yang harus dibayar,tanpa potongan tunai ◑ Metode Netto → jumlah yang harus dibayar jika ada potongan tunai Untuk pembelian BKP, maka dalam jumlah hutang, termasuk PPN 08/11/2022 49 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 50. Contoh: Tanggal 15 Januari 2008 dibeli barang kena pajak Rp. 10.000.000. Tanggal 10 Pebruari 2008 hutang itu dilunasi Pencatatan berdasarkan metode bruto: 15 Januari 2008 Pembelian 10.000.000 PPN Masukan 1.000.000 Hutang Dagang 11.000.000 10 Pebruari 2008 Hutang Dagang 11.000.000 Kas 11.000.000 ◘ Hutang Wesel Dapat terjadi sebagai transformasi hutang dagang atau yang dikeluarkan untuk mendapatkan pinjaman Apabila atas wesel, harus dibayar bunga/dipotong bunga (diskonto), maka bunga (diskonto) yang dibayar atas wesel harus dicatat terpisah. Contoh: Tanggal 1 Juli 2008 PT Adhitya meminjam uang dari bank dengan menyerahkan surat promes Rp. 10.000.000 dengan diskonto 12% dan jangka waktu 12 bulan Pencatatan pinjaman: 1 Juli 2008 Kas 8.800.000 Diskonto wesel bayar 1.200.000 Wesel bayar 10.000.000 08/11/2022 50 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 51. 31 Desember 2008 Biaya bunga 600.000 Diskonto wesel bayar 600.000 Rugi-Laba 600.000 Biaya bunga 600.000 Pelunasan Wesel Wesel bayar 100.000.000 Kas 100.000.000 ◘ Hutang Deviden Utang dividen timbul, jika sudah ada pengumuman pembagian laba. Sesuai dengan ketentuan UU PPh, maka terutangnya dividen akan menimbulkan kewajiban pemotongan PPh 23 sebesar 10 % Final, (ketentuan ini mulai berlaku 1 Januari 2009) apabila dividen dibagikan kepada WPOP, sedangkan bagi WP Badan harus dilihat berdasarkan kepemilikan sahamnya. Contoh: Tanggal 20 Desember 2008 PT Radhitya mengumumkan akan membayar deviden tunai Rp. 10.000.000 pada 10 Januari 2009. 08/11/2022 51 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 52. Pencatatan: 20 Desember 2008 Laba ditahan 10.000.000 Hutang deviden 8.500.000 PPh ps 23 harus dibayar 1.500.000 10 Januari 2009 Hutang deviden 8.500.000 Kas 8.500.000 Saat Pelunasan PPh 23 PPh 23 harus dibayar 1.500.000 Kas 1.500.000 Berdasarkan Akuntansi Komersial, pengumuman dividen saham, tidak menimbulkan hutang dividen bagi perusahaan ◘ Biaya yang Masih harus dibayar Ada beberapa jenis biaya yang telah terjadi , tetapi pembayarannya akan dilakukan di kemudian hari. Contohnya : gaji karyawan dan bunga pinjaman. Biaya yang masih harus dibayar, diketahui pad sat penutupan buku dan dicatat sebagai biaya pada periode terjadinya biaya. ◘ Pendapatan diterima dimuka : penghasilan dari penjualan barang atau penyerahan jasa, yang diterima sebelum terjadi transaksi penyerahan barang atau jasa. Hal ini disebabkan oleh adanya kewajiban penerima pembayaran untuk menyerahkan barang dan jasa di kemudian hari. 08/11/2022 52 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 53. 2. Kewajiban Jangka Panjang ◘ Hutang Obligasi Obligasi merupakan surat pengakuan hutang jangka panjang yang akan dibayar pada tanggal tertentu Menurut spesifikasi dan sifat kewajiban yang melekat pad emitennya terdiri dari : ∙ obligasi hipotik ∙ obligasi dengan jaminan surat berharga ∙ obligasi dengan jaminan pihak ketiga ∙ obligasi tanpa jaminan ∙ obligasi dengan bunga yang bergantung pada penghasilan penerbit ∙ obligasi dengan hak atas laba ∙ obligasi konversi Menurut pembuktian atas kepemilikan ∙ obligasi terdaftar ∙ obligasi tanpa registrasi Menurut cara pelunasan dan tanggal jatuh tempo ∙ obligasi dengan satu tanggal jauth tempo ∙ obligasi seri ∙ obligasi dengan hak penarikan kembali dengan kurs tertentu sebelum jatuh tempo 08/11/2022 53 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 54. Sebagaimana saham, pada obligasi juga dapat terjadi adanya agio dan disagio. Hal ini merupakan penyesuaian terhadap tarif bunga nominal , yaitu agio mengurangi biaya bunga dan sebaliknya disagio menambah biaya bunga. Untuk penyesuaian rugi laba, penyesuaian dilakukan dengan amortisasi tahunan terhadap jumlah agio atau disagio. Penghasilan bagi pemodal baik berupa bunga maupun amortisasi disagio merupakan Penghasilan Kena Pajak. Menurut Penjelasan Pasal 4 ayat (1) UU PPh, disebutkan bahwa bagian keuntungan yang didistribusikan kepada pemegang obligasi yang mempunyai hak terhadap laba merupakan dividen, sehingga bagi emiten obligasi, hanya bunga tetap yang dianggap sebagai biaya pengurang PKP, sedangkan bagian laba variabelnya diperlakukan sama dengan dividen. 08/11/2022 54 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 55. 3. Restrukturisasi Hutang ⇨mencegah penyitaan dan pengaduan kepailitan. Restrukturisasi dapat berupa pertukaran aktiva, pertukaran ekuitas dan modifikasi persyaratan. Restrukturisasi dapat menyebabkan total pembayaran melebihi nilai utang terbaru 4. Kewajiban yang lain • hutang yang besarnya bergantung pada hasil usaha • ∙piutang dagang yang digadaikan • ∙penjualan piutang wesel • ∙ endosemen atau wesel bayar • ∙ sengketa hukum • ∙ kewajiban sesuai dengan kontrak • ∙ pembelian aktiva tetap atau pembangunan aktiva tetap berdasarkan kontrak 08/11/2022 55 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 56.  Hutang Pajak Penghasilan  Hutang Pihutang PPN dan PPn BM 08/11/2022 56 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 57. Pajak Penghasilan Pasal 25 ∙ pelunasan sendiri oleh wajib pajak selama tahun berjalan dilakukan dengan membayar angsuran bulanan sesuai dengan ketentuan pasal 25 (misalnya 1/12 dari PPh terhutang menurut SPT tahun lalu setelah dikurangi dengan kredit pajak) ∙ pembayaran angsuran merupakan pembayaran dimuka terhadap hutang pajak penghasilan yang akan dihitung sendiri oleh wajib pajak pada akhir tahun pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 ⇨ Pajak penghasilan atas gaji, upah, honorarium, tunjangan, pensiun, kegiatan, dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa (termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas) dipungut melalui sistem pemotongan (withholding system) pada saat penghasilan itu dibayarkan Contoh: PT Adhitya pada januari 2009 membayarkan gaji dan upah sebagai berikut: Jumlah brutto Rp. 100.000.000 Potongan: Iuran pensiun Rp. 5.000.000 Premi astek 2.500.000 Pajak penghasilan 12.500.000 20.000.000 Dibayarkan Rp. 80.000.000 08/11/2022 57 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 58. Pencatatan oleh perusahaan a. Pada saat penghitungan dan pemotongan pajak iuran pensiun & premi astek: Biaya gaji 100.000.000 Hutang iuran pensiun 5.000.000 Hutang premi astek 2.500.000 Hutang PPh pasal 21 12.500.000 Kas 80.000.000 b. Pada saat penyetoran pajak dan iuran lainnya ke kas negara Hutang PPh ps 21 12.500.000 Hutang iuran pensiun 5.000.000 Hutang premi astek 2.500.000 Kas 20.000.000 Pajak Penghasilan Pasal 22 ⇨ dipungut dari potensi penghasilan yang terdapat dalam transaksi impor atau penghasilan yang terdapat dalam transaksi impor atau kegiatan dibidang lain 08/11/2022 58 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 59. Contoh: PT Adhitya ditunjuk sebagai pemungut PPh ps 22 atas transaksi yang dilakukan melalui badan itu. Januari 200, PT Iwan melakukan transaksi senilai Rp. 100.000.000 dengan PT Adhitya. Tarif PPh pasal 22 misalnya 2,5%. Oleh karena itu, PT Iwan selain membayar nilai transaksi Rp. 100.000.000 masih harus menambah pembayaran PPh ps 22 Rp. 2.500.000 ( 2,5% x 100.000.000) Pencatatan yang dilakukan PT Adhitya a. Pada waktu memungut PPh pasal 22 Kas 102.500.000 Hutang PPh ps 22 2.500.000 Penjualan 100.000.000 b. Pada waktu penyetoran PPh pasal 22 Hutang PPh pasal 22 2.500.000 Kas 2.500.000 Pajak Penghasilan Pasal 23 ⇨ pemotongan pajak penghasilan yang berupa dividen, bunga, royalti, hadiah, sewa dan imbalan atas jasa. ⇨ tarif potongan 15% atas jumlah penghasilan brutto atau prakiraan penghasilan netto ⇨pengecualian: pembayaran bunga kepada bank, sewa kepada perusahaan sewa guna usaha, bunga simpanan tertentu 08/11/2022 59 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 60. Contoh: PT Adhitya membayar bunga kepada PT Iwan Rp. 50.000.000 Pencatatan: a. Pemotongan PPh pasal 23 sebanyak 15% Biaya bunga 50.000.000 Hutang PPh pasal 23 7.500.000 Kas 42.500.000 b. Pembayaran pajak ke kas negara Hutang PPh pasal 23 7.500.000 Kas 7.500.000 Pajak Penghasilan pasal 26 ⇨ pemotongan pembayaran dividen dan bunga kepada wajib pajak luar negri ⇨ tarif 20% dari jumlah brutto Contoh: PT Adhitya membayar premi asuransi Rp. 10.000.000 kepada X Co. Ltd. Dan atas premi itu diperkirakan penghasilan 50%, maka PT Adhitya harus memotong pajak Rp. 1.000.000 (20% x 50% x Rp. 10.000.000) 08/11/2022 60 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 61. II. PPN dan PPn BM ⇨ Penghasilan yang diperoleh atau diterima perusahaan dikenakan pajak penghasilan, sedangkan atas transaksi penyerahan barang dan jasa dikenakan PPN dan PPn BM Contoh: PT Adhitya pada januari 2008 melakukan pembelian barang dan jasa kena pajak Rp. 10.000.000 dan menyerahkan barang kena pajak Rp. 15.000.000. Tarif PPN 10%, kalau semua pajak masukan dapat dikreditkan maka pencatatan: 08/11/2022 61 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 62. a. Pembelian barang dan jasa Pembelian 10.000.000 PPn masukan 1.000.000 Kas/Hutang 11.000.000 b. Penjualan barang Kas/ Piutang 16.500.000 Penjualan 15.000.000 PPn keluaran 1.500.000 c. Pada saat penyetoran PPN PPN keluaran 1.500.000 PPN masukan 1.000.000 PPN harus dibayar 500.000 PPN harus dibayar 500.000 Kas 500.000 08/11/2022 62 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 63. Hutang Pajak yang lain ⇨ PBB, pajak yang dipungut pemerintah daerah (misalnya pajak kendaraan bermotor), retribusi ⇨ pajak tersebut umumnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan ⇨ pada penutupan tahun, pajak itu dipindahkan sebagai biaya pada laporan laba-rugi 08/11/2022 63 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 64.  Modal Saham  Saldo Laba  Right, Warrant, dan Opsi atas Saham  Penyesuaian Modal  Selisih Penilaian Kembali 08/11/2022 64 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 65. ⇨ merupakan bagian dari ekuitas suatu perseroan terbatas yabg dikontribusikan pemilik. Jenis saham: ∙ saham biasa ∙ saham preferen, hak preferensi: a. pembagian aktiva lebih dulu pada saat likuidasi b. pembagian deviden c. convertible d. dapat ditebus kembali Agio : selisih lebih antara nilai nominal dan harga pasar Disagio : selisish kurang antara nilai nominal dan harga pasar Cara pembayaran saham: tunai, angsuran, penukaran dengan saham perusahaan lain Contoh: ∙ PT Darma menempatkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000 dengan harga Rp. 15.000 per lembar Pencatatan: Kas 15.000.000 Modal saham 10.000.000 Agio saham 5.000.000 08/11/2022 65 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 66. Treasury Stock: pembelian kembali saham oleh perusahaaan penerbit saham tersebut Pencatatan treasury stock: ∙ Cost method : sebesar jumlah yang semula diterima apabila saham itu akan dikeluarkan lagi ∙ Par value method : apabila saham dianggap ditarik dari peredaran Penerimaan dari treasury stock dapat dianggap sebagai deviden apabila: a. Dalam tahun lampau diperoleh laba b. Kelebihan penerimaan diatas harga perolehannya Saham preferen dapat ditukar dengan saham biasa: ⇨selisih NB saham preferen (nominal + agio) dengan NNom saham biasa dapat merupakan agio saham biasa (kalau lebih besar) ⇨ dibebankan kepada laba yang ditahan (kalau lebih rendah) Contoh: PT Iwan mempunyai 1000 lembar saham prioritas convertible dengan harga nominal @Rp. 10.000.000. Agio saham Rp. 2.500.000. Pada 2 Januari 2009 diumumkan saham itu dapat ditukarkan dengan saham biasa dengan nilai nominal @ 5.000.000, dengan proporsi 1 lb saham prioritas mendapat 3 lb saham biasa 08/11/2022 66 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 67. Pencatatan oleh PT Iwan Modal saham prioritas 10.000.000 Agio saham prioritas 2.500.000 Laba ditahan 2.500.000 Saham biasa (3.000 x 5.000) 15.000.000 Untuk tujuan pajak: ⇨ pembebanan kepada laba ditahan 2.500.000 dianggap sebagai pembagian deviden kepada pemegang saham prioritas ⇨ PT Iwan harus memotong PPh pasal 23 sebesar 15%, kecuali pemegang saham itu sebuah badan ⇨ penerima saham memperhitungkan dividen 2.500.000 dan mengkreditkan PPh pasal 23 08/11/2022 67 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 68. B. Saldo Laba dan Distribusi Laba 1. Saldo Laba(laba ditahan) ⇨ PSAK No. 21 : saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian deviden dan koreksi laba periode lalu. Contoh: PT Darma dalam tahun 2008 memperoleh penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000. Penghasilan itu diperoleh setelah eliminasi penghasilan antar badan Rp. 34.000.000 dan pengeluaran untuk karyawan yang berupa fasilitas dan kenikmatan Untuk keperluan perpajakan, penghasilan dan laba 2008 PT Darma yang dapat ditransfer ke saldo laba dihitung sbb: Penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000 Pajak penghasilan 21.250.000 78.750.000 Penghasilan bukan objek pajak 34.000.000 + 112.750.000 Pengeluaran bukan pengurang PKP 20.000.000 – Penghasilan dan laba 92.750.000 08/11/2022 68 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 69. 2. Distribusi Laba ⇨ deviden : distribusi laba kepada para pemegang saham Bentuk pembagian deviden: ⇨ uang kas, harta selain kas, surat hutang, saham perusahaan sendiri Distribusi dividen menyebabkan berkurangnya jumlah saldo laba Pengecualian : a. dividen saham dalam bentuk pemecahan saham b. Dividen likuidasi c. Pembagian lainnya yang bukan merupakan dividen dalam pengertian akuntansi komersial, tetapi diperlakukan seperti itu dalam perpajakan Pengertian deviden dalam perpajakan: a. Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran b. Penerimaan atau perolehan dari pembelian kembali sebagian atau seluruh saham yang disetor c. Pembayaran kembali sebagian atau seluruh penyetoran modal, sepanjang terdapat laba dari tahun-tahun lampau, kecuali dalam pengecilan modal statuter d. Pembayaran kepada atau penerbitan tanda-tanda laba e. Laba yang dibagikan kepada pemegang obligasi yang berpartisipasi dalam laba f. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi persero yang dibebankan sebagai biaya perusahaan 08/11/2022 69 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 70. Yang dipertimbangkan dalam pembagian deviden: Tanggal pengumuman, pendaftaran, dan pembayaran ∙ deviden secara resmi terhutang saat dilakukan pengumuan pembagian deviden Contoh1: Tanggal 20 Desember 2008 PT Darma mengumumkan akan membagi deviden sejumlah Rp. 10.000.000. Pada tanggal 5 Januari 2009 dividen dibayar tunai Pencatatan: a. 20 Desember Saldo laba 10.000.000 Hutang deviden 8.500.000 Hutang PPh pasal 23 1.500.000 b. 5 Januari HUtang dividen 8.500.000 Hutang PPh pasal 1.500.000 Kas 10.000.000 08/11/2022 70 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 71. Jika dividen, dilunasi dengan penyerahan sekuritas PT Q yang mempunyai nilai nominal Rp. 10.00.000 dengan kurs 110 (semula diperoleh dengan kurs 105) maka pencatatan berdasarkan nilai pasar tampak sebagai berikut: Investasi sekuritas PT Q 500.000 Laba atas investasi sekuritas 500.000 Saldo laba 11.000.000 Hutang deviden 11.000.000 Hutang deviden 11.000.000 Investasi sekuritas PT Q 11.000.000 Contoh 2: PT Darma membagikan deviden yang berupa treasury stock dengan harga pasar Rp. 11.500.000. Harga perolehan saham itu Rp. 10.500.000. Pencatatan yang dibuat oleh badan (tanpa memperhatikan PPh pasal 23 dan pasal 26) sebagai berikut: Saldo laba 11.500.000 Treasury stock 10.500.000 Agio saham transaksi TS 1.000.000 08/11/2022 71 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 72. C. Riht, Warrant, dan Opsi atas Saham  Perusahaan yang berkeinginan melakukan emisi saham dapat memberikan kesempatan pertama untuk membeli saham kepada: • pemegang saham lama (dalam bentuk pre-emptive stock right) • pemegang sekuritas yang lain • opsi kepada pejabat atau karyawan perusahaan  Pencatatan penerbitan right : dalam memorial  Bagi investor, pengumuman right secara komersial diikuti dengan relokasi biaya (harga) perolehan saham.  Harga perolehan relokasi dipakai sebagai unsur penambah harga saham baru Contoh: PT Iwan memiliki 100 lembar saham PT Andi (dari total 1000 lembar). Nilai Nominal saham Rp. 10.000 dan dibeli dengan harga Rp. 18.000 per lembar. PT Andi mengumumkan tiap 4 lembar saham lama dapat membeli 1 lembar saham emisi baru dengan harga Rp. 11.000. Saham lama dijual di pasar dengan harga sebesar Rp. 14.500 (tanpa right), sedangkan right dapat dijual dengan harga Rp. Rp. 500. Alokasi harga perolehan yang dilakukan PT Iwan sebagai berikut: 08/11/2022 72 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 73. a. Right = 500/(14.500 + 500) x Rp. 18.000 = Rp. 600 per lembar b. Saham = Rp. 18.000 - Rp.600 = Rp. 17.400 Atas alokasi harga perolehan dicatat: Hak atas saham PT Andi (600 x 100) Rp. 60.000 Investasi saham PT Andi Rp. 60.000 Bila hak atas saham itu dimanfaatkan, dicatat: Investasi saham PT Andi Rp. 335.000 Kas Rp. 275.000 Hak atas saham PT Andi Rp. 60.000 Nilai saham baru sebanyak 25 lembar yang dibeli sebesar 25 x Rp. 11.000, ditambah dengan harga right Rp. 60.000 dan jumlah totalnya Rp. 335.000 Kalau right dijual semua dengan harga Rp. 875 per lembar, dibuat catatan sbb: Kas (100 x 875) Rp. 87.500 Hak beli saham PT Andi Rp. 60.000 Laba penjualan hak beli saham PT Andi Rp. 27.500 08/11/2022 73 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 74. • Warrant  Penerbitan saham preferen atau obligasi sering diikuti dengan hak untuk membeli saham biasa perusahaan. Contoh: PT Surya menerbitkan 100 lembar saham preferen dengan nominal Rp. 10.000 dengan harga Rp. 12.000. Pemegang saham preferen itu dapat memesan saham biasa dengan nominal Rp. 5.000 dengan harga Rp. 6.500. Segera setelah penerbitan saham preferen warrant terjual dengan harga Rp. 1.000, sedangkan saham preferen tanpa warrant dijual dengan harga Rp. 11.500 Harga perolehan warrant = 1.00/(11.500 + 1.000) x 12.000 = Rp. 960.000 atau sebesar Rp. 960 per lembar. Pada saat penjualan 100 lembar saham preferen oleh PT Surya dibuat catatan sbb: Kas Rp. 12.000.000 Saham preferen Rp. 10.000.000 Agio saham preferen 1.040.000 Warrant saham biasa 960.000 08/11/2022 74 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 75. Bila warrant dipakai semua, dicatat: Kas Rp. 6.500.000 Warrant atas saham biasa 960.000 Saham biasa Rp. 5.000.000 Agio saham biasa 2.460.000 Bila warrant dibiarkan kadaluarsa, dicatat: Warrant atas saham biasa 960.0000 Tambahan setoran modal kadaluarsa-warrant 960.000  secara komersial, kadaluarsanya warrant dianggap sebagai transaksi modal  tidak ada keuntungan yang dilaporkan • Opsi saham  Merupakan pemberian hak berpartisipasi karyawan dalam pemilikan perusahaan  Nilai yang dicatat dalam realisasi program sebesar nilai pertukaran yang terjadi 08/11/2022 75 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 76. D. Penyesuaian Modal karena Kuasi Reorganisasi Kuasi reorganisasi (atau restrukturisasi kapital) merupakan prosedur penataan kembali modal yang dilakukan untuk menutup kerugian struktural (kerugian terus-menerus) atau defisit dalam jumlah yang material  tampilan struktur perusahaan menjadi lebih baik Contoh: Neraca PT Darma per 31 Desember 2008, sebagai berikut Aktiva lancar Peralatan Akumulasi depresiasi 300.000 2.000.000 (600.000) 1.700.000 Hutang Modal saham Tambahan modal distr Saldo laba 400.000 1.500.000 300.000 (500.000) 1.700.000 08/11/2022 76 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 77. Untuk menutup jumlah negatif saldo laba, dilakukan kuasi reorganisasi sbb: 1. Peralatan dinilai kembali sebesar harga pasar menjadi Rp. 920.000 (semula 1.400.000) 2. Dalam aktiva lancar terdapat persediaan yang overstated Rp. 80.000 dan Rp. 40.000 merupakan piutang tak tertagih 3. Nilai nominal saham diturunkan menjadi Rp. 40 per saham (semula Rp. 100) Pencatatan yang dilakukan sbb: 1. Saldo laba Rp. 480.000 Akumulasi depresiasi Rp. 480.000 2. Saldo laba Rp. 120.000 Aktiva lancar Rp, 120.000 3. Modal saham (nom Rp.100) Rp. 1.500.000 Modal saham (nom Rp. 40) Rp. 1.500.000 Tambahan modal disetor Rp. 900.000 4. Tambahan modal disetor Rp. 1.100.000 Saldo laba Rp. 1.100.000 08/11/2022 77 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 78. Setelah kuasi reorganisasi Kuasi reorganisasi PT Darma dapat menimbulkan beberapa implikasi sbb: 1. Pengurangan nilai persediaan dan penghapusan piutang memerlukan suatu penelitian yang seksama sebab ketentuan pajak menganut asas material (bagaimana faktanya). Secara jelas pengurangan nilai persediaaan tidak diperkenankan, sedangkan penghapusan piutang harus didukung oleh beberapa fakta. 2. Devaluasi peralatan (aktiva tetap) tak mudah diizinkan karena pajak menganut harga historis 3. Penghapusan rugi (defisit Rp. 500.000) dapat menghilangkan hak konpensasi kerugian sebagaimana diatur dalam pasal 6 ayat (3) UU PPh 1984 Aktiva lancar Peralatan Akumulasi depresiasi 180.000 2.000.000 (1.080.000) Hutang Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba 400.000 600.000 100.000 - 1.100.000 1.100.000 08/11/2022 78 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 79. E. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap  Akuntansi menganut harga historis dan harga pertukaran.  Penyimpangan dasar harga historis dapat diterima apabila: a. Terdapat perubahan harga yang cukup material dan secararelatif bersifat permanen b. Memperoleh fasilitas perpajakan c. Untuk penjualan saham di pasar modal d. Untuk tujuan penggabungan usaha . Ketentuan revaluasi sejak tahun 1996:  Harus dilakukan dengan bantuan lembaga appraisal yang disahkan Mentri Keuangan berdasarkan harga pasar wajar  Hanya boleh dilakukan terhadap aktiva yang dimiliki lebih dari 5 tahun.  Nilai sisa lebih dari penilaian kembali aktiva dikenakan pajak penghasilan final 10% setelah terlebih dahulu dikompensasikan dengan kerugian yang masih berhak atas kompensasi kerugian.  Bila ada selisih penilaian kembali setelah pajak itu dikapitalisasikan dan dibagikan dalam bentuk saham bonus, pembagian deviden tidak dikenakan pajak penghasilan  Penyusutan dari aktiva yang dinilai kembali itu dilakukan bukan berdasarkan sisa manfaat, tetapi berdasarkan masa manfaat (semula) sesuai dengan ketentuan perpajakan 08/11/2022 79 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 80. Contoh: PT Dian, selain aktiva kelompok 1 (masa manfaat 4 tahun) dan kelompok 2 (masa manfaat 8 tahun), mempunyai harta berupa tanah dan bangunan Rp. 300.000. Nilai buku dari harta kelompok 2 Rp. 150.000.000. Perusahaan berniat melakukan revaluasi dengan jasa appraisal “Iwan & rekan”. Nilai appraisal tanah dan bangunan Rp. 500.000.000, nilai harta kelompok 2 Rp. 200.000.000. Perusahaan masih mempunyai kerugian yang dapat dikompensasikan Rp. 125.000.000. Dengan penilaian kembali itu akan diperoleh nilai lebih Rp. 250.000.000. Karena kerugian yang masih dapat dikompensasikan Rp. 125.000.000, pajak penghasilan yang dapat dibayar final 10% sebesar Rp. 12.500.000. Nilai lebih itu kemudian dikapitalisasi dalam bentuk saham dan dibagikan kepada para persero. Pencatatan yang dilakukan: 1. Untuk mencatat revaluasi Tanah dan bangunan Rp. 200.000.000 Harta kelompok 2 50.000.000 Pajak penghasilan terhutang Rp. 12.500.000 Selisih penilaian kembali aktiva 237.500.000 2. Untuk mencatat pembayaran pajak penghasilan Pajak penghasilan terhutang Rp. 12.500.000 Kas Rp. 12.500.000 08/11/2022 80 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 81. 3. Untuk mencatat kapitalisasi selisih penilaian kembali Selisih penilaian kembali aktiva Rp. 237.500.000 Modal saham Rp. 237.500.000  Untuk pembagian saham bonus tidak dilakukan pencatatan pembukuan, cukup dalam buku memorial  Bila terlebih dahulu ditentukan, saldo rugi akan ditutup ke selisih penilaian kembali aktiva yang berarti jumlah yang dikapitalisasi Rp. 112.500.000  Biaya yang dikeluarkan untuk kantor appraisal sehubungan dengan jasa yang lain, misalnya Rp. 12.500.000 karena sesuai dengan ketentuan perpajakan biaya itu tidak boleh dikurangkan dari penghasilan kena pajak yang lain, jumlah yang dikapitalisasi menjadi Rp. 100.000.000  Penyusutan atas nilai buku baru harta kelompok 2 Rp. 200.000 dilakukan selama masa 8 tahun, apakah memakai metode garis lurus atau saldo menurun bergantung pada metode yang dipakai perusahaan sebelum revaluasi.  Nilai buku bangunan Rp. 500.000.000 disusutkan selama 20 th dengan menggunakan metode garis lurus. 08/11/2022 81 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 82. TAHUN 2008 08/11/2022 82 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 83.  Subjek Pajak Penghasilan  Objek Pajak Penghasilan  Penghasilan yang Bukan Objek Pajak Penghasilan  Penghasilan yang dikenakan pajak Final  Penghasilan yang Merupakan Objek Pajak  Penghasilan Luar Negeri 08/11/2022 83 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 84. Subjek Pajak Penghasilan : Wajib Pajak yang menurut ketentuan harus membayar, memotong atau memungtu pajak yang terhutang atas objek pajak . Subjek Pajak dibedakan 1. Subjek Pajak Dalam Negeri 2. Subjek Pajak Luar Negeri 08/11/2022 84 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 85.  Subjek Pajak Penghasilan Dalam Negeri : 1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dlm jangka waktu 12 bulan, atau wp orang pribadi berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia 2. Badan yang didirikan atau bertempat tinggal di Indonesia, 3. Warisan yang belum terbagi sebagao kesatuan, menggantikan yang berhak. 08/11/2022 85 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 86.  Subjek Pajak Luar Negeri Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dlm jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang : a. Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia b. Dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia 08/11/2022 86 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 87.  Yang menjadi Objek Pajak Penghasilan adalah PENGHASILAN, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun 08/11/2022 87 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 88. Beberapa bentuk penghasilan menurut akuntansi komersial sudah dibukukan sebagai penghasilan , tetapi dalam akuntansi pajak bukan merupakan penghasilan yang menjadi Objek Pajak Penghasilan. Artinya penghasilan tersebut tidak perlu lagi di perhitungkan PPh terhutangnya. Bukan objek PPh 1. Bantuan atau sumbangan, 2. Zakat 3. Harta hibahan 4. Warisan 5. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh Badan sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal 08/11/2022 88 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 89. 6. Pemberian dalam bentuk Natura 7. Klaim Asuransi 8.Deviden Tertentura 9. Iuran Dana Pensiun 10. Penghasilan Dana Pensiun 11. Pembagian Laba Komanditer yang tidak Terbagi atas saham 12. Bunga Obligasi perusahaan Reksadana 13. Penghasilan Modal Vent 14. Pembebansan Hutang Tertentu 08/11/2022 89 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 90. No. Jenis Penghasilan Tarif Dari Diatur 1. Bunga Deposito dan Tabungan 20% Bunga Ps 4(2) UU PPh 2. Bunga dan Premium SWAP / Forward 20% Bungan dan Premium Ps 4(2) UU PPh 3. Bunga diterima Anggota Koperasi 15% Bunga Ps 4(2) UU PPh Hadiah Undian 25% Bruto PP No.132/2000 Pesangon, Tebusan Pensiun, THT, tabungan hari tua yang dibayar sekaligus Psl 17 PB- Rp 25 jt Kep. 545/PJ/2000 4. Transaksi saham serta sekuritas lainnya di Bursa Efek antara lain saham saham diterima orang pribadi atau badan 0,1% Bruto Ps 4(2) UU PPh 5. Saham diterima Pendiri 0,5% Seluruh saham saat IPO Ps 4(2) UU PPh 6. Bunga Obligasi Dengan Kupon Diskonto Obligasi dengan Kupon 20% Bruto Bunga Ps 4(2) UU PPh 7. Diskonto Obligasi tanpa bunga 20% Selisih Lebih Ps 4(2) UU PPh 8. Penghasilan Tanah dan/bangunan 5% N.tertinggi H.Jual dan NJOP Ps 4(2) UU PPh 9. Sewa tanah dan/ bangunan 10% Sewa bruto Ps 4(2) UU PPh 10. Jasa Konsultan Manajemen 4% Bruto -PPN Ps 4(2) UU PPh 11. Jasa Maklon Internasional 2,1% Biaya pembuatan –Bhn Baku KMK 543/2002 12 Penerbangan Luar Negeri 2,64% Bruto KMK 417/1996 13. Pelayaran Dalam Negeri 1,2% Peredaran Bruto KMK 417/1996 14. Konstruksi Pengusaha Kecil, pengadaan s.d Rp 1M 2% DPP PPN Ps 4(2) UU PPh 15. Bahan bakar minyak jenis Premix, Super TT dan gas penyalur/agen PERTAMINA 0,3% Penjualan Kep 417/2001 16. Hasil Tembakau 0,15% Harga Bandrol KMK.384/2001 17. Semen 0,25% DPP PPN KMK 401/2001 18. Selesih lebih hasil revaluasi 10% Selisih lebih-komps kerugian 08/11/2022 90 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 91.  Penghasilan yang merupakan Objek Pajak dapat dibedakan : 1. Penghasilan dari kegiatan usaha 2. Penghasilan sebagai Karyawan 3. Penghasilan dari pemberi jasa 4. Penghasilan dari Modal atas harta yang bergerak 5. Penghasilan dari Modal atas harta tak bergerak 6. Penghasilan dari Pembebasan hutang 08/11/2022 91 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 92. 1. Penghasilan dari kegiatan usaha Penghasilan dari suatu kegiatan usaha yang merupakan objek pajak terdiri dari kegiatan usaha maupun luar usaha seperti : a. Laba Usaha b. Penghasilan dari Luar Usaha  Laba Usaha : Penjualan Rp xxx Harga Pokok Penjualan Rp xxx Laba Bruto Rp xxx Biaya Usaha Rp xxx Laba Usaha Rp xxx 08/11/2022 92 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 93.  Laba Bruto Usaha a. Penjualan atau peredaran bruto dihitung berdasarkan akrual Stelsel b. Potongan Penjualan diakui kalau sudah direalisasi, penyisihan potongan penjualan tidak diakui c. Retur penjualan yang tidak diganti barang, diakui berdasarkan realisasi, penyisihan tidak diakui d. Penilaian persediaan berdasarkan Harga Perolehan (tidak diperkenankan dengan dasar harga pokok dan harga pasar mana yg lebih rendah) e. Metode Penilaian Persediaan dengan FIFO atau Rata-rata (LIFO tidak diperkenankan) 08/11/2022 93 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 94.  Laba Bruto Usaha f. Kerugian atas barang hilan atau kecurian harus didukung dengan laporan kepolisian g. Pemusnahan barang harus dibuat berita acara dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang h. Hilang dalam proses produksi, dalam penyimpanan atau penguapan harus sesuai dengan rendemen yang wajar 08/11/2022 94 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 95. 2. Penghasilan sebagai Karyawan  Gaji  Upah  Tunjangan  Honorarium  Komisi, Bonus, THR, Gratifikasi,  Hadiah 08/11/2022 95 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 96. 3. Penghasilan dari pemberi jasa  Jasa Pelayaran (Sewa kapal tanpa awak 6%)  Jasa Konstruksi (perecanaan, pelaksanaan, pengawasan)  Jasa Perencana dan jasa Pengawasan  Jasa Tenaga Ahli (Dokter, Akuntan, Arsitek, Pengacara dll) 4. Penghasilan dari Modal atas harta yang bergerak  Keuntungan karena selisih Kurs  Keuntungan karena penjualan / krn pengaliahan harta  Sewa harta yang bergerak 08/11/2022 96 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 97. 5. Penghasilan dari Modal atas harta tak bergerak, berupa:  Bunga (premium, diskonto, imbalan krn jaminan hutang)  Dividen (pembagian laba baik langsung maupun tidak langsung dalam nama dan bentuk apapun)  Royalti (Hak atas harta tak berwujud, harta berwujud, informasi) 08/11/2022 97 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 98. 6. Penghasilan dari Pembebasan Hutang Pembebasan hutang oleh pihak yang berpiutang dianggap sebagai penghasilan bagi pihak yang semula berhutang, sedangkan bagi pihak yang berpiutang dapat dibebankan sebagai biaya. Dengan peraturan pemerintah dpt dikecualikan dari ketentuan tsb: 1. Hutang dari debitur kecil, misalnya Kukesra, KUT, kredit perumahan sangat sederhana 2. Kredit kecil sampai batasan Rp 300.000.000 08/11/2022 98 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 99. a. Penggabungan penghasilan yang berasal dari luar negeri :  Penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak diperolehnya penghasilan tersebut (akrual stelsel)  Penghasilan lainnya dilakukan dalam tahun pajak diperolehnya penghasilan (Kas Stelsel)  Penghasilan berupa dividen dilakukan dalam tahun pajak saat perolehan tersebut ditetapkan sesuai dengan MKRI 650/KMK04/1994, SE 22/pj.4/1995 b. Kerugian yang diderita di luar negeri tidak boleh dikompensasikan dengan penghasilan dalam negeri c. Pajak Penghasilan yang dibayar/terutang di luar negeri dapat dikreditkan dalam tahun pajak 08/11/2022 99 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 100. d. Jumlah kredit pajak luar negeri tidak boleh melebihi jumlah tertentu e. Dalam hal jumlah Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri melebihi jumlah kredit pajak luar negeri yang diperkenankan, kelebihannya tidak dapat: - Diperhitungkan dengan PPh tahun berikutnya, - Dikurangi - Restutusi 08/11/2022 100 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 101. 08/11/2022 101 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 102. Biaya adalah pengorbanan yang dinyatakan dalam rupiah untuk memperoleh barang dan jasa. Berdasarkan Periode Akuntansi Pemanfaatannya 1. Pengeluaran Kapital ( Capital expenditure ) yaitu pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu periode dan dibuku atau dicatat sebagai aktiva. 2. Pengeluaran Penghasilan ( Revenue Expenditure ) yaitu pengeluaran yang dapat memberi manfaat hanya satu periode yang bersangkutan dan dibuku atau dicatat sebagai beban. 08/11/2022 102 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 103.  Stetsel Acrual Beban diakui pada saat terutang.  Stetsel Kas Beban diakui pada saat pembayaran. 08/11/2022 103 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 104. 1. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang meliputi biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan, atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalan bentuk uang, bunga sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, piutang yang nyata – nyata tidak dapat ditagih, premi asurasni, biaya administrasi dan pajak kecuali Pajak Penghasilan. 2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun 08/11/2022 104 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 105. 3. Iuran kepada dana pensiun yang mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan . 4. Kerugian yang diderita karena penjualan atau pengalihan barang dan atau hak yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, 5. Kerugian karena selisih kurs mata uang asing 6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia 7. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan bea siswa, magang dan pelatihan dalam rangka pengikatan kualitas SDM 8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 08/11/2022 105 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 106. 1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi 2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota 3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutan yang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-syaratnya ditetapkan dengan Keputusan Menkeu. 4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan 08/11/2022 106 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 107. 5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan didaerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. 6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. 7. Harta yang dihibahkan,bantuan atau sumbangan, dan warisan, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh WPOP pemeluk agama Islam dan atau WP Badan DN yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disyahkan oleh pemerintah 8. Pajak Penghasilan 9. Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi tanggungannya 10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham 11. Sanksi perpajakan 08/11/2022 107 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 108.  Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 atau Pasal 11A  Pajak Masukan sepanjang tidak dapat dibuktikan bahwa Pajak Masukan tersebut benar-benar telah dibayar  Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak, pajaknya bersifat final, berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.  Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh pemberi penghasilan, kecuali pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) UU PPh tetapi tidak termasuk dividen sepanjang Pajak Penghasilan tersebut ditambahkan dalam penghitungan dasar untuk pemotongan pajak, dan  Kerugian dari harta atau hutang yang tidak dimiliki dan tidak dipergunakan dalam usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak. 08/11/2022 108 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 109. Jika penghasilan bruto sesudah dikurangi biaya yang diperkenankan menurut pajak didapat keruigian maka kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan penghasilan selama 5 ( lima ) tahun sejak tahun yang berikutnya sesudah tahun dideritanya kerugian tersebut. 08/11/2022 109 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 110. Untuk mendorong investasi, pemerintah dapat memberikan fasilitas pajak yang berupa :  Masa Bebas Pajak ( Tax Holiday ), berarti Laba setelah pajak yang tersedia untuk dibagi ( tanpa memperhatikan elemen yang lain ) sama besar dengan jumlah laba komersial yang ditransfer ke saldo laba ( walaupun secara yuridis dapat saja terjadi perbedaan perlakuan antara ketentuan fiskal dan komersial )  Perangsang Penanaman ( Investmen allowance ), yang diberikan dalam bentuk pengurang penghasilan dihitung sebesar sekian persen dari realisasi investasi, meyebabkan jumlah laba kena pajak lebih kecil dari laba komersial tanpa adanya beban biaya (komersial ) 08/11/2022 110 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 111.  Kredit (pajak) Investasi ( Invesment Credit ), memberikan pengurangan pajak yang dihitung sebesar sekian persen dari realisasi investasi  Akselerasi penyusutan ( Accelerated Depreciation ), merupakan beban penyusutan yang dipercepat yang merupakan pengurang penghasilan untuk tujuan komersial dan pajak.  Pengurangan Tarif ( Rate Reduction ), potongan pajak penghasilan 26 atas deviden dan laba setelah pajak BUT yang perlakuannya dapat dipersamakan dengan masa bebas pajak. 08/11/2022 111 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 112. Studi Kasus SPT PPh WP Badan 08/11/2022 112 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 113.  Rekonsiliasi (koreksi) fiskal adalah peroses penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk menghasilkan penghasilkan neto/laba yang sesuai dengan ketentuan pajak.  Perbedaan-perbedaan antara akuntansi dan fiskal tersebut dapat dikelompokkan menjadi beda tetap / Permanen dan beda waktu sementara 08/11/2022 113 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 114. Beda tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya menurut akuntansi dengan menurut pajak yaitu adanya penghasilan dan biaya yang diakui menurut akuntansi komersial namun tidak diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Beda tetap mengakibat laba/rugi menurut akuntansi berbeda secara tetap dengan laba kena pajak menurut fiskal (taxable income) 08/11/2022 114 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 115. Berda tetap timbul karena peraturan perpajakan mengharuskan hal-hal berikut dikeluarkan dari perhitungan Penghasilan Kena Pajak : 1. Penghasilan yang telah dikenakan PPh Final (Psl 4 ayat 2 UU PPh) 2. Penghasilan yang bukan objek pajak (Psl 4 ayat 3 UU PPh) 3. Pengeluaran yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, yaitu mendapat, menagih dan memelihara penghasilan atau jlhnya melebihi kewajaran (Psl 9 ayat 1 UU PPh) 08/11/2022 115 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 116.  Beda waktu merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer. Artinya seara keseluruhan beban atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi berbeda alokasi setiap tahunnya.  Beda waktu biasanya timbul karena perbedaan metode yang dipakai antara pajak dengan akuntansi dalam hal: 1. Akrual dan realisasi 2. Penyusutan dan Amortisasi 3. Penilaian Persediaan 4. Kompensasi kerugian Fiskal 08/11/2022 116 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 117. Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib pajak untuk mempermudah mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh dan menyusun laporan keuangan fiskal yang harus dilampirkan pada saat menyampaikan SPT Tahunan PPh. Contoh soal : Data laporan keuangan PT. Fast tahun 2008 (dalam Rp) 08/11/2022 117 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 118. Penjualan 1.250.000.000 HPP 500.000.000 Penghasilan Bruto Usaha 750.000.000 Biaya Operasional : 1. Gaji 55.000.000 2. Tunjangan Transpor Karyawan 45.000.000 3. Makan kantor 6.000.000 4. Pengobatan ditanggung perusahaan 20.000.000 5. Training Karyawan 15.000.000 6. Seragam Satpam 12.000.000 7. Saksi adm pajak 10.000.000 8. Pengangkutan 4.500.000 9. Bunga pinjaman 7.000.000 10. Cadangan penghapusan piutang 5.000.000 11.Jamuan tamu tanpa daf.normatif 10.000.000 12. Listrik dan Telpon kantor 24.000.000 13. PBB dan Bea Meterai 3.000.000 14. Penyusutan Aktiva Tetap 40.000.000 15. Premi Asurani Kebakaran Pebrik 10.000.000 16. Bantuan HUT RI 5.000.000 Total Biaya Operasional 271.500.000 Laba Usaha 478.500.000 Pendapatan lain-lain: 1. Dividen (20%) PT. Jaya (setelah PPh) 85.000.000 2. Sewa mobil box (stlh PPh) 9.700.000 3. Keuntungan selisih kurs 5.000.000 4. Penerimaan Pengembalian PBB 5.000.000 5. Jasa giro Bank Mandiri (sblm PPh) 2.000.000 Total Pendaptan lain 106.700.000 Laba Usaha sebelum PPh 585.200.000 08/11/2022 118 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 119. Jenis Aset Tahun Beli Harga Beli (Rp) Nilai Residu (Rp) Bangunan Permanen 06-07-2004 400.000.000 50.000.000 Kelompok 1 10-12-2005 60.000.000 10.000.000 Keterangan tambahan : Diminta : 1. Buatlah rekonsiliasi fiskal untuk PT Fast 2. Berapakah Penghasilan Neto Fiskal 3. Berapakah PPh Penghasilan untuk tahun pajak 2008 4. Isikanlah SPT 1771 wajib pajak Badan / PT Fast 08/11/2022 119 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 120. PASAL 28 (8) KUP 08/11/2022 120 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 121.  Pasal 28 ayat 8 KUP Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uanga asing selain rupiah dapat diselenggarakan oleh WP setelah mendapat izin Mentri Keuangan  Keputusan MKRI No. 533/KMK.04/2000 Penyelenggaraan pembukuan dalam bahasa asing (bahasa inggris) dan mata uang asing selain Rupiah (Dollar Amerika Serikat) serta penyampaian SPT Tahunan 08/11/2022 121 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 122. 1. Wp dalam rangka Penanaman Modal Asing (PAM), yaitu wajib Pajak yang beroperasi berdasrkan ketentuan undang-undang yang menegatur mengenai PMA 2. WP dalam rangka Kontran Karya yaitu WP yang beroperasi berdasakan kontrak dengan pemerintah RI sebagai dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai pertambangan 08/11/2022 122 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 123.  Wp dalam rangka Kontrak Bagi Hasil, yaitu WP yang beroprasi berdasarkan undang- undang yang mengatur mengenai pertambangan minyak dan gas bumi.  Bentuk Usaha Tetap (BUT)  WP yang mendaftar emisi sahamnya, baik sebagian maupun seluruhnya dibursa efek luar negeri  WP yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri yaitu 08/11/2022 123 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 124. Perusahaan anak yang dimiliki dan atau dikuasai oleh perusahaan induk di luar negeri dalam hubungan istimewa  Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan Reksadana dalam demonisasi mata uang asing USD dan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Badan Pengawas Pasar- Modal –Lembaga keuangan sesuai dengan Peratuan Perundang-undangan 08/11/2022 124 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 125.  WP mengajukan permohonan tertulis ke KPP paling lambat 3 bulan sebelum tahun buku diselenggarakan dalam USD atau 3 bulan sejak tanggalpendirian bagi WP baru  Dirjen Pajak atas nama MKRI memberikan putusan paling lama 30 hari sejak tanggal permohonan WP diterima. Apabila sudah lewat 30 hari belum diterbitkan keputusan, permohonan WP dianggap diterima 08/11/2022 125 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 126.  WP dalam rangka Kontrak Karya atau Kontrak Bagi Hasil yang akan menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa inggris dan mata uang USD, wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ke KPP tempat wajib pajak terdaftar palinglambat 1 bulan sebelum tahun buku yang diselenggarakan dalam bahasa inggris dan mata uang USD tersebut dimulai 08/11/2022 126 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 127. Dimulai dari neraca akhir tahun buku sebelumnya (dalam Rp) yang dikonversikan ke mata uang USD dengan menggunakan Kurs.  Untuk harga perolehan harta berwujud dan ayau harta tidak berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat perolehan harta tersebut.  Akumulasi penyusutan atau amortisasi harta tersebut menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat perolehan harta tersebut 08/11/2022 127 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 128.  Untuk harta lainnya dan kewajiban menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun buku sebelmnya, berdasarkan sistem pembukuan yangdianut dilakukan secara taat asas  Apabila terjadi revaluasi aktiva tetap, disamping menggunakan nilai historis, atau nilai selisih lebih dikonversi ke dalam mata uang USD dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat dilakukannya revaluasi 08/11/2022 128 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 129.  Laba ditahan atau sisa kerugian dalam mata uang Rupiah dari tahun-tahun sebelumnya, dikonversi ke dalam mata uang USD dengan menggunakan kurs sebenarnya berlaku pada akhir tahun buku sebelumna, berdasarkan sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan secara taat asas  Untuk modal saham dan ekuitas lainnya menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat terjadinya transaksi 08/11/2022 129 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 130.  Dalam hal terdapat selisih laba atau rugi sebagai akibat konversi dari mata uang rupiah ke mata uang USD, maka selisih laba atau rugi tersebut dibebankan pada rekening laba ditahan  Sisa kerugian fiskla dalam mata uang Rupiah dari tahun-tahun sebelumnya yang dapat dikompensasikan ke tahun pajak dimulainya pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang USD dengan menggunakan kurs yang yang ditetapkan dalam keputusan MK yang berlaku pada akhir tahun buku pada saat kerugian fiskal tersebut terjadi 08/11/2022 130 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 131.  Untuk Transaksi yang dilakukan dengan mata uang USD pembukuannya dicatat sesuai dengan dokumen transaksi yang bersangkutan  Untuk transaksi, baik dalam negeri maupun luar negeri yang menggunakan mata uang selain USD, dikonversikan ke dalam mata uang USD dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat terjadinya transaksiyaitu : a. Apabila dari dokumen transaksi diketahui kurs yang berlaku mana kurs yang dipakai adalah kurs yang diketahui dari transaksi tersebut 08/11/2022 131 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 132. b. Apablia dari dokumen transaksi tidak diketahui kurs yang berlaku, maka kurs yang dipakai adalah kurs yang sebenarnya berlaku berdasarkan sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan secara taat asas 08/11/2022 132 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 133.  Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun pajak pertama adalah sebesar PPh Psl 25 dalam satuan mata uang rupiah dikonversi dengan menggunakan kurs tengah BI yang berlaku  Pembayaran PPh Psl 25 dan Psl 29 serta PPh Final yang dibayar sendiri oleh WP yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa dan mata uang USD, dapat dilakukan dalam uang Rupiah 08/11/2022 133 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 134.  Dalam hal pembayaran PPh Psl 25, Psl 29 dan PPh Final dilakukan dalam mata uang Rupiah, WP harus mengkonversikan pembayaran dalam mata uang Rupiah tersebut ke mata uang USD dengan menggunakan kurs yang ditetapkan dalam Kep-Menkeu yang berlaku pada tanggal pembayaran 08/11/2022 134 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 135.  WP yang diizikan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang USD, wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh. Badan berserta lampirannya dalam hal bahasa Indonesia kecuali lampiran berupa laoran keuangan, dan dalam mata uang USD  Dalam penerapan tarif Psl 17 penghasilan Kena Pajak dikonversi kedalam mata uanga USD dengan menggunakan kurs yang ditetapkan dalam KepMenKeu yang berlaku pada akhir tahun pajak yang bersangkutan 08/11/2022 135 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 136.  Dalam hal terdapat bukti pembayaran atau pemotongan/pemungutan PPh Psl 22 dan Psl 23 dalam mata uang rupiah yang akan dikresitkan dalam SPT Tahunan PPh. Badan harus dikonversi ke dalam mata uang USD dengan menggunakan krs yang ditetapkan dalam KMK yang berlaku pada tanggal pembayaran atau pemotongan/pemungutan pajak tersebut 08/11/2022 136 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 137.  WP yang tidak mengajukan permohonan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa inggris dalam mata uang USD, atau permohonannya ditolak, atau tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ke KPP tempat WP terdaftar, namun tetap menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang USD, terhadap WP tersebut diperlakukan sebagai WP yang tidak menyelenggarakan pembukuan 08/11/2022 137 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa
  • 138.  Telah diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang USD atau pemberitahuan ke KPP tempat WP terdaftar, namun pembukuannya tetap diselenggarakan dalam bahasa Indonesia atau mata uang rupiah, maka izinnya dicabut dan WP tidak boleh lagi mengajukan permohonan untuk penyelenggaraan pembukuan dalam bahasa inggris dan mata uang USD 08/11/2022 138 Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa