SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
BAGI DOKTER DI FASILITAS
KESEHATAN PRIMER
Tingkat kemampuan dokter dalam
pengelolaan penyakit (sesuai SKDI)
• Tingkat kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
• Tingkat kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
• Tingkat kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan awal, dan merujuk
• Tingkat kemampuan 3A. Bukan gawat darurat
• Tingkat kemampuan 3B. Gawat darurat
• Tingkat kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
• Tingkat kemampuan 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus
dokter
• Tingkat kemampuan 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai
setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB)
1.Hiperemesis gravidarum
• No ICPC II : W05 Pregnancy vomiting/nausea
• No ICD X : 021.0 Mild hyperemesis gravidarum
• Tingkat kemampuan: 3B
• Masalah kesehatan
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yg terjadi
pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.
Pada keadaan yg berat dapat terjadi dehidrasi, gangguan
asam basa dan elektrolit, ketosis.
2. Kehamilan normal
• No. ICPC II : W90 uncomplicated labor/delivery birth
• No. ICD X : 080.9 single spontaneous delivery,
unspecified
• Tingkat kemampuan : 4A
• Masalah kesehatan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama
kehamilan normal 40 minggu dihitung dari hari pertama
haid terakhir (HPHT).
Sarana Prasarana
• Alat ukur tinggi badan, berat badan, lingkar perut,
stetoskop, Laennec atau Doppler, pemeriksaan
laboratorium sederhana, tes carik celup urin, tempat tidur
periksa, buku catatan pemeriksaan, buku pegangan ibu
hamil.
Prognosis
• Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 atau
2 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 bila ditemukan
keadaan di bawah ini:
• hyperemesis
• perdarahan per vaginam atau spotting
• trauma
3. Pre-eklamsia
• ICPC II : W81 Toxaemia of pregnancy
• ICD X : O14.9 Pre-eclampsia, unspecified
• Tingkat kemampuan : 3B
• Masalah kesehatan :
• Pre eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas
20 minggu. Tanda utama penyakit ini adanya hipertensi dan
proteinuria. Besarnya masalah ini bukan hanya karena pre-
eklampsia berdampak pada ibu saat hamil dan melahirkan, namun
juga menimbulkan masalah paska-persalinan.
4. Eklamsi
• No. ICPC II : W81 Toxaemia of pregnancy
• No. ICD X : O15.9 Eclampsia, unspecified as to time
period
• Tingkat Kemampuan: 3B
Masalah Kesehatan
• Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita Pre-
eklampsia, yang disertai dengan kejang menyeluruh dan
atau koma.
• Sama halnya dengan Pre-eklampsia, eklampsia dapat
timbul pada ante, intra, dan post partum. Eklampsia post
partum umumnya hanya terjadi dalam waktu 24 jam
pertama setelah persalinan.
5. Abortus
• No. ICPC II : W82 Abortion spontaneous
• No. ICD X : O03.9 Unspecified abortion, complete,
without complication
• No. ICPC II : W82 Abortion spontaneous
• No. ICD X : O06.4 Unspecified abortion, incomplete,
without complication
• Tingkat Kemampuan
• Abortus komplit : 4A
• Abortus inkomplit : 3B
• Abortus insipiens : 3B
Diagnosis Perdarahan Nyeri perut Uterus Serviks Gejala khas
Abortus
imminens
Sedikit Sedang Sesuai usia
gestasi
Tertutup Tidak ada
ekspulsi
jaringan
konsepsi
Abortus
insipiens
Sedang-
banyak
Sedang –
hebat
Sesuai usia
kehamilan
Terbuka Tidak ada
ekspulsi
jaringan
konsepsi
Abortus
inkomplit
Sedang –
banyak
Sedang –
hebat
Sesuai usia
kehamilan
Terbuka Ekspulsi
sebagian
jaringan
konsepsi
Abortus
komplit
Sedikit Tanpa / sedikit Lebih kecil
dari usia
gestasi
Terbuka /
tertutup
Ekspulsi
seluruh
jaringan
konsepsi
Missed
abbortion
Tidak ada Tidak ada Lebih kecil
dari usia
kehamilan
Tertutup Janin telah
mati tapi tidak
ada ekspulsi
jaringan
konsepsi
6. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
• No. ICPC II : B80 Iron deficiency anaemia
• No. ICD X : D50 Iron deficiency anaemia
• Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil
dengan kadar haemoglobin <11 g/dl pada trimester II dan
III atau <10,5 g/dl pada trimester II. Penyebab tersering
anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi, perdarahan
akut, dan defisiensi asam folat.
• Berikut ini adalah tabel jumlah kandungan besi elemental
yang terkandung dalam berbagai jenis
g. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus
darah tepi.
Jenis sediaan Dosis sediaan Kandungan besi
elemental
Sulfas ferosus 325 65
Fero fumarat 325 107
Fero glukonat 325 39
Besi polisakarida 150 150
h. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan kadar ferritin
< 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg besi elemental
per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan SI dan TIBC.
• Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan
tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan yang
lebih spesifik
i. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola,
kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan infeksi kronik
j. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg dan
vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg
7. Ketuban pecah dini (KPD)
• No. ICPC II : W92 complicated labour/ delivery livebirth
• No. ICD X : 042.9 premature rupture of membrane,
unspecified
• Tingkat kemampuan : 3A
Masalah kesehatan
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Bila terjadi ada kehamilan <37 minggu disebut
ketuban pecah dini pada kehamilan premature. Sering terjadi pada
polihidramnion, inkompeten serviks, dan solutio plasenta. Disebabkan
oleh faktor eksternal misalnya infeks yang menjalar dari vagina.
8. Persalinan lama
• No. ICPC II : W92 life birth W93 still birth
• No. ICD X : O63.9 long labour
• Tingkat Kemampuan : 3B
Masalah Kesehatan
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18-24 jam
sejak dimulai dari tanda-tanda persalinan.
Etiologi:
• Disporsi fetopelvik
• Malpresentasi dan malposisi
• Kerja uterus tidak efisien
• Serviks yang kaku
• Primigravida
• Ketuban pecah dini
• Analgesia dan anesthesia yang berlebihan
9. Perdarahan post-partum
• ICPC : W17 Post partum bleeding
• ICD X : 072.1 Other Immediate Postpartum haemorrhage
• Tingkat Kemampuan: 3B
Masalah Kesehatan
• Perdarahan post partum (PPP) adalah perdarahan yang masif yang berasal dari
tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir, dan jaringan sekitarnya dan
merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping perdarahan karena
hamil ektopik dan abortus. Definisi perdarahan post partum adalah perdarahan
pasca persalinan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi
mengganggu hemodinamik ibu. Berdasarkan saat terjadinya, PPP dapat dibagi
menjadi PPP primer dan PPP sekunder. PPP primer adalah perdarahan post
partum yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan dan biasanya
disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, dan sisa sebagian plasenta.
Sementara PPP sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari
normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan, biasanya disebabkan
oleh sisa plasenta. Kematian ibu 45% terjadi pada 24 jam pertama setelah bayi
lahir, 68-73% dalam satu minggu setelah bayi lahir, dan 82-88% dalam dua
minggu setelah bayi lahir.
• Diagnosis perdarahan postpartum dapat digolongkan
berdasarkan tabel berikut ini :
Komplikasi
a. Syok
b. Kematian
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Tatalaksana Awal
a. Nilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien.
b. Bila menemukan tanda-tanda syok, lakukan penatalaksanaan syok.
Atonia uteri
• Penatalaksanaan
• Lakukan pemijatan uterus.
• Pastikan plasenta lahir lengkap.
• Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/
Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM.
• Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutanNaCl
0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga
perdarahan berhenti.
Robekan Jalan Lahir
• Penatalaksanaan
• Ruptura Perineum dan Robekan Dinding Vagina
1. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi sumber perdarahan.
2. Lakukan irigasi pada tempat luka dan bersihkan dengan antiseptik.
3. Hentikan sumber perdarahan dengan klem kemudian ikat dengan
benang yang dapat diserap.
4. Lakukan penjahitan
5. Bila perdarahan masih berlanjut, berikan 1 g asam traneksamat IV
(bolus selama 1 menit, dapat diulang setelah 30 menit).
• Robekan Serviks
1. Paling sering terjadi pada bagian lateral bawah kiri dan kanan dari
Porsio
2. Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
• Retensio Plasenta
1. Berikan 20 - 40 unit oksitosindalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM.
Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%
atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga
perdarahan berhenti.
2. Lakukan tarikan tali pusat terkendali.
3. Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan plasenta
manual secara hati-hati.
4. Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2 g IV DAN
metronidazol 500 mg IV).
5. Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi
komplikasi perdarahan hebat atau infeksi.
• Sisa Plasenta
1. Berikan 20 - 40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan
infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti.
2. Lakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan keluarkan bekuan
darah dan jaringan. Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrumen,
lakukan evakuasi sisa plasenta dengan aspirasi vakum manual atau
dilatasi dan kuretase .
3. Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisillin 2 g IV dan
metronidazole 500 mg).
4. Jika perdarahan berlanjut, tata laksana seperti kasus atonia uteri.
• Inversio uteri
• Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
• Gangguan Pembekuan Darah
1. Pada banyak kasus kehilangan darah yang akut, koagulopati dapat
dicegah jika volume darah dipulihkan segera.
2. Tangani kemungkinan penyebab (solusio plasenta, eklampsia).
3. Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
10. Ruptur perineum tingkat 1-2
• No. ICPC II : W92 Complicated labour/delivery livebirth
• No. ICD X : O70.0 First degree perineal laceration during
delivery
• Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
• Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum
yang terjadi pada persalinan pervaginam. Diperkirakan
lebih dari 85% wanita yang melahirkan pervaginam
mengalami ruptur perineum spontan, yang 60% - 70% di
antaranya membutuhkan penjahitan (Sleep dkk, 1984;
McCandlish dkk, 1998). Angka morbiditas meningkat
seiring dengan peningkatan derajat ruptur.
• Pada literatur lain dikatakan faktor risiko ruptur perineum
antara lain :
11. Mastitis
• No. ICPC II : X21 Breast symptom/complaint female other
• No. ICD X : N61 Inflammatory disorders of breast
• Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
Mastitis adalah peradangan payudara yang terjadi
biasanya pada masa nifas atau sampai 3 minggu setelah
persalinan.
Kejadian mastitis berkisar 2-33% dari ibu meneteki dan
lebih kurang 10% kasus mastitis akan berkembang menjadi
abses (nanah), dengan gejala yang makin berat

More Related Content

What's hot

Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanWike Osake
 
Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSofie Krisnadi
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanOchien Yochie
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Tata Laksana Preeklamsia
Tata Laksana PreeklamsiaTata Laksana Preeklamsia
Tata Laksana PreeklamsiaElyas Andi
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaEvan Permana
 
ABORTUS OLEH NURUL LAILI M.U
ABORTUS OLEH NURUL LAILI M.UABORTUS OLEH NURUL LAILI M.U
ABORTUS OLEH NURUL LAILI M.URosyida Khusna
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia Kohita Perdana
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3diajengeni
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 

What's hot (18)

Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
 
Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipid
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Tata Laksana Preeklamsia
Tata Laksana PreeklamsiaTata Laksana Preeklamsia
Tata Laksana Preeklamsia
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan Muda
 
ABORTUS OLEH NURUL LAILI M.U
ABORTUS OLEH NURUL LAILI M.UABORTUS OLEH NURUL LAILI M.U
ABORTUS OLEH NURUL LAILI M.U
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
Antepartum hemorrhage
Antepartum hemorrhageAntepartum hemorrhage
Antepartum hemorrhage
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 

Viewers also liked

Mi experiencia en el udi cy t
Mi experiencia en el udi cy tMi experiencia en el udi cy t
Mi experiencia en el udi cy tEmanuel_Enrique
 
Alec Soran Resume June 24 2015
Alec Soran Resume June 24 2015Alec Soran Resume June 24 2015
Alec Soran Resume June 24 2015Alec Soran
 
Drop ship lifestyle 2015 retreat
Drop ship lifestyle 2015 retreatDrop ship lifestyle 2015 retreat
Drop ship lifestyle 2015 retreatDrop Ship Lifestyle
 
พรบคอม
พรบคอมพรบคอม
พรบคอมsiriratbow
 
Project 1 experiential landscape
Project 1 experiential landscapeProject 1 experiential landscape
Project 1 experiential landscapechloeesim
 
world wide web
world wide webworld wide web
world wide webSenny Sns
 
Psychology 2
Psychology 2Psychology 2
Psychology 2Chia Ting
 
ห้องสนทนา
ห้องสนทนาห้องสนทนา
ห้องสนทนาfahsai imjai
 
MMJ from a Patient's Perspective
MMJ from a Patient's PerspectiveMMJ from a Patient's Perspective
MMJ from a Patient's PerspectiveJennifer Solis-Ball
 
De la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimiento
De la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimientoDe la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimiento
De la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimientoNitgard Zapata
 

Viewers also liked (17)

Mi experiencia en el udi cy t
Mi experiencia en el udi cy tMi experiencia en el udi cy t
Mi experiencia en el udi cy t
 
Alec Soran Resume June 24 2015
Alec Soran Resume June 24 2015Alec Soran Resume June 24 2015
Alec Soran Resume June 24 2015
 
Status gizi
Status giziStatus gizi
Status gizi
 
Drop ship lifestyle 2015 retreat
Drop ship lifestyle 2015 retreatDrop ship lifestyle 2015 retreat
Drop ship lifestyle 2015 retreat
 
Mikro_4
Mikro_4Mikro_4
Mikro_4
 
พรบคอม
พรบคอมพรบคอม
พรบคอม
 
Project 1 experiential landscape
Project 1 experiential landscapeProject 1 experiential landscape
Project 1 experiential landscape
 
Psychology
PsychologyPsychology
Psychology
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Phobia types
Phobia typesPhobia types
Phobia types
 
world wide web
world wide webworld wide web
world wide web
 
Psychology 2
Psychology 2Psychology 2
Psychology 2
 
5 say 2015 06-25
5 say 2015 06-255 say 2015 06-25
5 say 2015 06-25
 
ห้องสนทนา
ห้องสนทนาห้องสนทนา
ห้องสนทนา
 
MMJ from a Patient's Perspective
MMJ from a Patient's PerspectiveMMJ from a Patient's Perspective
MMJ from a Patient's Perspective
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
De la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimiento
De la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimientoDe la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimiento
De la sociedad de la informacion a la sociedad del conocimiento
 

Similar to Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan

komplikasi dlm kehamilan
komplikasi dlm kehamilankomplikasi dlm kehamilan
komplikasi dlm kehamilandauliyasyafitri
 
PERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATIPERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATIAsyifa Adawiyah
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxItcBaraCraft
 
PRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptx
PRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptxPRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptx
PRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptxFEBBY72
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaErlina Wati
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptxYEREMIACHANNEL1
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxIGDKSP
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxYunitaWulandariAmien
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxcinta270883
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxcinta270883
 

Similar to Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan (20)

HEMORAJ ANTEPARTUM
HEMORAJ ANTEPARTUMHEMORAJ ANTEPARTUM
HEMORAJ ANTEPARTUM
 
komplikasi dlm kehamilan
komplikasi dlm kehamilankomplikasi dlm kehamilan
komplikasi dlm kehamilan
 
Pp post partum
Pp post partumPp post partum
Pp post partum
 
PERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATIPERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATI
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
PRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptx
PRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptxPRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptx
PRE ECLAMSIA ECLAMSIA.pptx
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
 
KEGUGURAN
KEGUGURANKEGUGURAN
KEGUGURAN
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
HPP.pptx
HPP.pptxHPP.pptx
HPP.pptx
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
 
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docxKEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
KEGAWATDARURATAN_MATERNAL_DAN_NEONATAL.docx
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 

More from Dokter Tekno

Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalidDokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsakDokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Recently uploaded

Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 

Recently uploaded (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 

Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan

  • 1. PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
  • 2. Tingkat kemampuan dokter dalam pengelolaan penyakit (sesuai SKDI) • Tingkat kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan • Tingkat kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk • Tingkat kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk • Tingkat kemampuan 3A. Bukan gawat darurat • Tingkat kemampuan 3B. Gawat darurat • Tingkat kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas • Tingkat kemampuan 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter • Tingkat kemampuan 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
  • 3. 1.Hiperemesis gravidarum • No ICPC II : W05 Pregnancy vomiting/nausea • No ICD X : 021.0 Mild hyperemesis gravidarum • Tingkat kemampuan: 3B • Masalah kesehatan Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yg terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Pada keadaan yg berat dapat terjadi dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit, ketosis.
  • 4. 2. Kehamilan normal • No. ICPC II : W90 uncomplicated labor/delivery birth • No. ICD X : 080.9 single spontaneous delivery, unspecified • Tingkat kemampuan : 4A • Masalah kesehatan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan normal 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
  • 5.
  • 6. Sarana Prasarana • Alat ukur tinggi badan, berat badan, lingkar perut, stetoskop, Laennec atau Doppler, pemeriksaan laboratorium sederhana, tes carik celup urin, tempat tidur periksa, buku catatan pemeriksaan, buku pegangan ibu hamil. Prognosis • Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 atau 2 bila ditemukan keadaan di bawah ini:
  • 7. Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 bila ditemukan keadaan di bawah ini: • hyperemesis • perdarahan per vaginam atau spotting • trauma
  • 8. 3. Pre-eklamsia • ICPC II : W81 Toxaemia of pregnancy • ICD X : O14.9 Pre-eclampsia, unspecified • Tingkat kemampuan : 3B • Masalah kesehatan : • Pre eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas 20 minggu. Tanda utama penyakit ini adanya hipertensi dan proteinuria. Besarnya masalah ini bukan hanya karena pre- eklampsia berdampak pada ibu saat hamil dan melahirkan, namun juga menimbulkan masalah paska-persalinan.
  • 9. 4. Eklamsi • No. ICPC II : W81 Toxaemia of pregnancy • No. ICD X : O15.9 Eclampsia, unspecified as to time period • Tingkat Kemampuan: 3B Masalah Kesehatan • Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita Pre- eklampsia, yang disertai dengan kejang menyeluruh dan atau koma. • Sama halnya dengan Pre-eklampsia, eklampsia dapat timbul pada ante, intra, dan post partum. Eklampsia post partum umumnya hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
  • 10. 5. Abortus • No. ICPC II : W82 Abortion spontaneous • No. ICD X : O03.9 Unspecified abortion, complete, without complication • No. ICPC II : W82 Abortion spontaneous • No. ICD X : O06.4 Unspecified abortion, incomplete, without complication • Tingkat Kemampuan • Abortus komplit : 4A • Abortus inkomplit : 3B • Abortus insipiens : 3B
  • 11. Diagnosis Perdarahan Nyeri perut Uterus Serviks Gejala khas Abortus imminens Sedikit Sedang Sesuai usia gestasi Tertutup Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi Abortus insipiens Sedang- banyak Sedang – hebat Sesuai usia kehamilan Terbuka Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi Abortus inkomplit Sedang – banyak Sedang – hebat Sesuai usia kehamilan Terbuka Ekspulsi sebagian jaringan konsepsi Abortus komplit Sedikit Tanpa / sedikit Lebih kecil dari usia gestasi Terbuka / tertutup Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi Missed abbortion Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari usia kehamilan Tertutup Janin telah mati tapi tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
  • 12.
  • 13. 6. Anemia defisiensi besi pada kehamilan • No. ICPC II : B80 Iron deficiency anaemia • No. ICD X : D50 Iron deficiency anaemia • Tingkat Kemampuan: 4A Masalah Kesehatan Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan kadar haemoglobin <11 g/dl pada trimester II dan III atau <10,5 g/dl pada trimester II. Penyebab tersering anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi, perdarahan akut, dan defisiensi asam folat.
  • 14. • Berikut ini adalah tabel jumlah kandungan besi elemental yang terkandung dalam berbagai jenis g. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus darah tepi. Jenis sediaan Dosis sediaan Kandungan besi elemental Sulfas ferosus 325 65 Fero fumarat 325 107 Fero glukonat 325 39 Besi polisakarida 150 150
  • 15. h. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan: • Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan SI dan TIBC. • Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan yang lebih spesifik i. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan: • Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan infeksi kronik j. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan: • Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg
  • 16. 7. Ketuban pecah dini (KPD) • No. ICPC II : W92 complicated labour/ delivery livebirth • No. ICD X : 042.9 premature rupture of membrane, unspecified • Tingkat kemampuan : 3A Masalah kesehatan Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila terjadi ada kehamilan <37 minggu disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature. Sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, dan solutio plasenta. Disebabkan oleh faktor eksternal misalnya infeks yang menjalar dari vagina.
  • 17. 8. Persalinan lama • No. ICPC II : W92 life birth W93 still birth • No. ICD X : O63.9 long labour • Tingkat Kemampuan : 3B Masalah Kesehatan Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18-24 jam sejak dimulai dari tanda-tanda persalinan. Etiologi: • Disporsi fetopelvik • Malpresentasi dan malposisi • Kerja uterus tidak efisien • Serviks yang kaku • Primigravida • Ketuban pecah dini • Analgesia dan anesthesia yang berlebihan
  • 18.
  • 19. 9. Perdarahan post-partum • ICPC : W17 Post partum bleeding • ICD X : 072.1 Other Immediate Postpartum haemorrhage • Tingkat Kemampuan: 3B Masalah Kesehatan • Perdarahan post partum (PPP) adalah perdarahan yang masif yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir, dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping perdarahan karena hamil ektopik dan abortus. Definisi perdarahan post partum adalah perdarahan pasca persalinan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi mengganggu hemodinamik ibu. Berdasarkan saat terjadinya, PPP dapat dibagi menjadi PPP primer dan PPP sekunder. PPP primer adalah perdarahan post partum yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan dan biasanya disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, dan sisa sebagian plasenta. Sementara PPP sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan, biasanya disebabkan oleh sisa plasenta. Kematian ibu 45% terjadi pada 24 jam pertama setelah bayi lahir, 68-73% dalam satu minggu setelah bayi lahir, dan 82-88% dalam dua minggu setelah bayi lahir.
  • 20. • Diagnosis perdarahan postpartum dapat digolongkan berdasarkan tabel berikut ini :
  • 21. Komplikasi a. Syok b. Kematian Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan Tatalaksana Awal a. Nilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien. b. Bila menemukan tanda-tanda syok, lakukan penatalaksanaan syok.
  • 22.
  • 23. Atonia uteri • Penatalaksanaan • Lakukan pemijatan uterus. • Pastikan plasenta lahir lengkap. • Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/ Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM. • Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutanNaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti.
  • 24.
  • 25. Robekan Jalan Lahir • Penatalaksanaan • Ruptura Perineum dan Robekan Dinding Vagina 1. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi sumber perdarahan. 2. Lakukan irigasi pada tempat luka dan bersihkan dengan antiseptik. 3. Hentikan sumber perdarahan dengan klem kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap. 4. Lakukan penjahitan 5. Bila perdarahan masih berlanjut, berikan 1 g asam traneksamat IV (bolus selama 1 menit, dapat diulang setelah 30 menit).
  • 26. • Robekan Serviks 1. Paling sering terjadi pada bagian lateral bawah kiri dan kanan dari Porsio 2. Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder • Retensio Plasenta 1. Berikan 20 - 40 unit oksitosindalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti. 2. Lakukan tarikan tali pusat terkendali. 3. Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan plasenta manual secara hati-hati. 4. Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2 g IV DAN metronidazol 500 mg IV). 5. Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi perdarahan hebat atau infeksi.
  • 27. • Sisa Plasenta 1. Berikan 20 - 40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unit dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti. 2. Lakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan keluarkan bekuan darah dan jaringan. Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrumen, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan aspirasi vakum manual atau dilatasi dan kuretase . 3. Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisillin 2 g IV dan metronidazole 500 mg). 4. Jika perdarahan berlanjut, tata laksana seperti kasus atonia uteri. • Inversio uteri • Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder • Gangguan Pembekuan Darah 1. Pada banyak kasus kehilangan darah yang akut, koagulopati dapat dicegah jika volume darah dipulihkan segera. 2. Tangani kemungkinan penyebab (solusio plasenta, eklampsia). 3. Siapkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
  • 28. 10. Ruptur perineum tingkat 1-2 • No. ICPC II : W92 Complicated labour/delivery livebirth • No. ICD X : O70.0 First degree perineal laceration during delivery • Tingkat Kemampuan: 4A Masalah Kesehatan • Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum yang terjadi pada persalinan pervaginam. Diperkirakan lebih dari 85% wanita yang melahirkan pervaginam mengalami ruptur perineum spontan, yang 60% - 70% di antaranya membutuhkan penjahitan (Sleep dkk, 1984; McCandlish dkk, 1998). Angka morbiditas meningkat seiring dengan peningkatan derajat ruptur.
  • 29. • Pada literatur lain dikatakan faktor risiko ruptur perineum antara lain :
  • 30. 11. Mastitis • No. ICPC II : X21 Breast symptom/complaint female other • No. ICD X : N61 Inflammatory disorders of breast • Tingkat Kemampuan: 4A Masalah Kesehatan Mastitis adalah peradangan payudara yang terjadi biasanya pada masa nifas atau sampai 3 minggu setelah persalinan. Kejadian mastitis berkisar 2-33% dari ibu meneteki dan lebih kurang 10% kasus mastitis akan berkembang menjadi abses (nanah), dengan gejala yang makin berat