1. make your steps more confidence
Padlah Riyadi, CLMA
7 S - Quality Assurance
2. Apa itu “HOUSEKEEPING “ .. ?!!
Kegiatan menata tempat kerja/tempat tinggal sedemikian rupa
sehingga diperoleh lingkungan yang nyaman dan aman
3. Apakah Gerakan 7S itu ?
7S adalah Seiri (pemilahan), Seiton (penataan), Seiso
(pembersihan), Seiketsu (pemantapan), Shitsuke (pembiasaan),
Safety (keselamatan) dan Security (keamanan).
Gerakan 7S merupakan kebulatan tekad untuk mengadakan
pemilahan, penataan, pembersihan, memelihara kondisi yang
mantap, dan memelihara kebiasaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik, serta memelihara
lingkungan kerja yang sehat dan aman.
2
4. Prinsip 7S
3
7 S ARTI PRINSIP DASAR
Seiri Ringkas (pemilahan)
Singkirkan barang yang tidak
diperlukan
Seiton Rapi (penataan)
Membenahi tempat
penyimpanan barang
Seiso Resik (pembersihan)
Mengatur dan melaksanakan
prosedur kebersihan harian
Seiketsu Rawat (pemantapan)
Pertahankan Ringkas, Rapi dan
Resik
Shitsuke Rajin (pembiasaan)
Jadikanlah sebagai suatu
kebiasaan
Safety Selamat (keselamatan)
Bertindak hati-hati dalam
melakukan segala hal
Security Aman (keamanan) Waspada
5. Pisahkan dan
singkirkan barang yang
tidak perlu dari tempat
kerja
1. Tidak ada barang yg tidak diperlukan berada di tempat kerja.
2. Tidak ada barang yang berlebih jumlahnya.
Prinsip Dasar
Seiri - Sort - Ringkas
6. kategorikan barang-
barang yang ada di
tempat kerja
PERLU TIDAK PERLU
sering kadang-kadang jarang
simpan di
tempat
kerja
simpan
di
gudang
simpan
di TPS
bernilai tidak bernilai
DIJUAL DIBUANG
Langkah menuju Ringkas
Seiri - Sort - Ringkas
7. Ketika memeriksa lokasi kerja,
seharusnya ada pertanyaan yang
datang atau muncul dari benak kita :
- Barang apa ini ?
- Milik siapa ?
- Sejak kapan berada di situ ?
- Mengapa berada di situ ?
- Apakah masih digunakan ?
- Seberapa sering dipakai ?
Langkah menuju Ringkas
Seiri - Sort - Ringkas
8. • Merupakan teknik Pemilahan yang sangat penting
• Segera setelah mengklasifikasi barang yang tidak diperlukan,
barang ini ditandai dengan label merah (akafuda) sehingga setiap
orang dapat secara jelas melihat apa yang perlu dibuang atau
dipindahkan dan mana yang masih perlu dipertahankan
LABEL
MERAH
Langkah menuju Ringkas
Seiri - Sort - Ringkas
9. KESIMPULANNYA, konsep RINGKAS
dilaksanakan dengan 4 langkah :
1. Melihat ke seluruh area tempat kerja
2. Menginventarisir dan menyusun daftar
barang serta mengklasifikasikannya menurut
penggunaannya (perlu, tidak perlu)
3. Memberi label merah terhadap barang yang
tidak diperlukan
4. Memindahkan barang-barang yang tidak
diperlukan
Jangan lupa….!!!, sebelum memulai kegiatan 7S, hal pertama
yang harus dilakukan adalah mengambil foto tempat kerja agar
nantinya dapat dibandingkan antara sebelum dan setelah
melaksanakan 7S
Langkah menuju Ringkas
Seiri - Sort - Ringkas
10. Menerapkan konsep RINGKAS di tempat kerja ?
• Pembagian pekerjaan diatur berdasarkan jumlah
pegawai
• Dibuat layout tempat/ruangan kerja
• Untuk tempat kerja yang menjadi area bersama,
tanggung jawabnya berada pada petugas yang
ditunjuk bersama oleh PIC
• Dinding bersih dari segala coretan dan gantungan
benda-benda yang tidak perlu
• Dll
Langkah menuju Ringkas
Seiri - Sort - Ringkas
11. Ini contoh
daftar periksa
RINGKAS
Apakah masih ada barang/benda tidak terpakai
yang dapat mengganggu tempat kerja ?
Yes No
Apakah masih ada kemasan/karton/benda lain
yang tidak terpakai berada di dekat tempat kerja
?
Apakah masih ada tools/perkakas, sparepart atau
material lainnya yang tergeletak di lantai di dekat
forklift ?
Yes No
Yes No
Apakah benda/barang yang sering dipakai sudah
disortir, disusun, disimpan dan diberi label?
Yes No
Barang yang akan dikirim tidak berlebihan
jumlahnya ?
Yes No
Dll
Langkah menuju Ringkas
Seiri - Sort - Ringkas
12. Akibat stok barang/kemasan/peralatan yang tidak perlu, lokasi kerja yang
sudah sempit akan semakin sempit.
Karena barang yang tidak perlu diletakkan tidak pada tempatnya, gerakan
operator akan terganggu, sehingga menimbulkan kesia-siaan gerakan
Ketika akan mengambil peralatan kerja, karena banyak barang tidak perlu
yang tercampur, menimbulkan pemborosan waktu pencarian.
Stok barang yang berlebihan, menyebabkan timbulnya biaya perawatan, atau
penurunan kualitas barang yang disimpan sehingga tidak bisa dipakai lagi.
File-file yang tidak perlu akan memakan tempat, sehingga ruangan kerja
terasa akan semakin sempit
File dan informasi yang tidak perlu akan menimbulkan keterlambatan dan
kekacauan pengambilan keputusan manajemen.
Meja yang berisi barang-barang yang tidak perlu bisa menurunkan
efisiensi/produktivitas kerja.
Bila tidak menerapkan SEIRI
13. Membenahi tempat
penyimpanan barang dan atur
tata letak tempat kerja,
termasuk peralatan kerja
1. Barang mudah ditemukan
2. Barang mudah diambil.
3. Barang mudah disimpan kembali ke
tempat semula
Prinsip Dasar
Seiton – Sistematize - Rapi
14. 1. Mengklasifikasikan tempat penyimpanan dan item-itemnya
2. Menyiapkan tempat penyimpanan beserta labelnya
3. Mengatur tata letak tempat kerja
4. Memberi tanda batas
5. Mengatur tata letak tempat penyimpanan (denah/peta)
6. Memberi kode/label/tanda pengenal barang
7. Menyusun dan menyepakati aturan tata tertib rapi
Langkah Menuju Rapi
Apa yang harus dikerjakan untuk
mencapai Rapi ?
Seiton – Sistematize - Rapi
15. Klasifikasi/pengelompokan dalam penyimpanan :
Frekuensi pemakaian : rendah, sedang, tinggi
Keseragaman alat : obeng, gergaji, kunci pas, dll
Fungsi alat : alat potong, alat las, dll
Batasan waktu : 1 ordner untuk menyimpan laporan setahun
Langkah menuju Rapi
Seiton – Sistematize - Rapi
16. Tata letak tempat kerja :
Minimasi jarak pemindahan : bahan, alat,
dokumen dan manusia.
Minimasi gerakan kerja operator.
Utilisasi optimum : Alat dan sarana kerja.
Kenyamanan lingkungan dan suasana kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja.
Langkah menuju Rapi
Seiton – Sistematize - Rapi
17. Ini contoh
daftar periksa
RAPI
Apakah semua barang sudah ditempatkan
pada tempat yang memadai ?
Apakah tempat penyimpanan barang sudah
memiliki tanda batas ?
Apakah label barang dan label tempat
sudah lengkap terpasang ?
Apakah sistematika dan cara penempatan
barang sudah ditetapkan ?
Apakah denah dan peta letak barang sudah
dibuat ?
Dll
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Langkah menuju Rapi
Seiton – Sistematize - Rapi
18. Hanya orang tertentu saja yang mengetahui letak penyimpanan barang,
sementara yang lain tidak mengetahui walaupun mereka membutuhkan.
Hanya orang yang menggunakan alat sebelumnya saja yang tahu di mana
peralatan itu disimpan.
Barang-barang tidak diletakkan sebagaimana mestinya sehingga kesulitan
ketika akan menggunakannya.
Tidak ada yang mengetahui letak tempat file atau dokumen yang diperlukan.
File dan dokumen hanya sekedar dimasukkan saja tanpa label atau identitas
sehingga tidak berguna.
Letak tempat barang berbeda dengan sebelumnya. karena tidak menyadari
hal itu, barang yang salah ikut terpasang.
Bila tidak menerapkan SEITON
19. Mengatur dan melaksanakan
prosedur kebersihan harian
1. Bersihkan dari kotoran, semua yang ada di tempat
kerja
2. Membersihkan sambil memeriksa
3. Menghilangkan sumber penyebab kotor
4. Mengupayakan kondisi optimum
Prinsip Dasar
Seiso – Sweep - Resik
20. Apa yang harus
dikerjakan untuk
mencapai RESIK
1. Sarana kebersihan : tempat sampah, sapu, lap, penghisap debu, dll
2. Kegiatan pembersihan yang terjadual
3. Peremajaan (penataan ulang) tempat kerja secara periodik
4. Pelestarian RESIK :
a. Menghilangkan sumber kotoran
b. Kriteria resik
c. Peta tanggung jawab resik
d. Pemeriksaan berkala (ada jadual)
Langkah menuju Resik
Seiso – Sweep - Resik
21. Ini contoh
daftar periksa
RESIK
Apakah tempat kerja sudah bersih, bebas dari
debu dan bau, tidak ada tumpahan benda cair
di lantai ?
Apakah ada sarana kerja/barang yang masih
kotor ?
Apakah sarana kebersihan lengkap ?
Apakah lampu penerangan di tempat kerja
sudah memadai ?
Apakah ada lembar periksa kebersihan dan
jadual kebersihan berkala ?
Apakah ada pembagian daerah tanggung jawab
kebersihan ?
Dll
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Jangan lupa ….!!!, ambil foto setelah kegiatan RESIK selesai
Langkah menuju Resik
Seiso – Sweep - Resik
22. Pekerjaan yang dilakukan di tempat gelap akan mengurangi efisiensi kerja
Pada area yang gelap dan tidak bersih, sulit melihat nomor batch atau menemukan
defective (cacat) pada produk
Akibat tumpahan minyak dan air di lantai, orang bisa tergelincir dan luka
Pada bagian-bagian mesin yang tidak terjangkau perawatan, kerusakan akan
sering terjadi
Kotoran atau debu yang beterbangan dapat mengganggu kesehatan
Ruangan kerja yang sehari-harinya tidak dibersihkan, lantai dan dindingnya
kotor sehingga tidak menimbulkan semangat kerja
Meja kerja yang berantakan bisa menimbulkan pekerjaan tidak efisien dan
produktivitas rendah.
Bila tidak menerapkan SEISO
23. Mempertahankan RINGKAS, RAPI dan RESIK. Artinya
memelihara lingkungan yang sudah bersih dan rapi
sepanjang waktu. Maka perlu dibuat standar prosedur. Jika
tidak segera distandarkan maka kondisi bersih rapi yang
telah dicapai akan kembali kotor berantakan. Prosedur
standar ini harus dilaksanakan oleh semua pihak.
Prosedur Standar ini harus diumumkan, diketahui dan
dipahami oleh semua orang.
Tujuan dari perawatan ini untuk menjaga kondisi atau memelihara
kondisi yang sudah ditata dengan baik tetap terjaga dengan optimal dan
terjadi peningkatan atas kondisi tersebut.
Prinsip Dasar
1. Standarisasi : Kebersihan, Penataan, Penempatan barang, dll
2. Menetapkan tindakan pencegahan/mengurangi tindakan pengotoran
Seiketsu – Standarized - Rawat
24. 5R
Standardisasi
Dalam bentuk poster
Semua orang harus bisa melihat dengan jelas standard yang
terpasang di tempat kerja
untuk menjamin efektivitas 3R yang sebelumnya
(RINGKAS, RAPI, RESIK)
Langkah menuju Rawat
Seiketsu – Standarized - Rawat
25. PROSEDUR KEBERSIHAN
1. Sampah dibuang di tempatnya
2. Pemeriksaan kebersihan tempat
kerja dilaksanakan tiap hari,
dengan jadual petugas sbb :
- Senin, Selasa : Amir
- Rabu, Kamis, Jum’at : Agus
dan Asep
3. Kebersihan meja kerja menjadi
tanggung jawab masing-masing
karyawan
4. Pembersihan tempat kerja
dilakukan tiap hari, dengan
petugas sbb :
Area I : Mulyono
Area II : Mulyanto
PERHATIAN … !!!
1. Setiap pengambilan alat
kerja/barang dari rak ini agar
mengisi blanko pengambilan
yang tersedia
2. Kembalikan alat kerja/barang ke
tempat semula dengan rapi
3. Alat kerja yang dikembalikan
harus dalam kondisi bersih
4. Alat kerja tidak boleh tercecer
atau tergeletak di tempat kerja.
Langkah menuju Rawat
Seiketsu – Standarized - Rawat
26. Ini contoh
daftar periksa
RAWAT
Apakah rambu-rambu/poster sudah cukup jelas
terpasang ?
Apakah standar kerja lengkap dan mutakhir ?
Apakah pelaksanaan sudah sesuai standar kerja
yang ada ?
Apakah penerangan dan sirkulasi udara di
tempat kerja sudah memadai ?
Apakah sarana kebersihan selalu fungsional dan
berada di tempatnya setiap saat ?
Dll.
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Langkah menuju Rawat
Seiketsu – Standarized - Rawat
27. Walaupun secara keseluruhan telah menerapkan 3R yang pertama, akan
kembali ke kondisi awal yang berantakan
Karena peletakan susunan peralatan kerja kurang baik, setiap hari sehabis
bekerja selalu harus mencek kembali
Sampah kertas berserakan di lantai sehingga harus membersihkannya 2 ~ 3 kali
per hari
Alat tulis cepat sekali hilang atau habis sehingga setiap waktu perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap alat tulis masing-masing
Debu-debu beterbangan di lantai sehingga setiap kali harus membersihkan
dengan kain pel.
Bila tidak menerapkan SEIKETSU
28. Standar prosedur yang telah ada, dalam
melaksanakan Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik
(Seiso) harus secara berkelanjutan dipertahankan
(sustain). Dengan disiplin yang tinggi, RINGKAS,
RAPI, RESIK sesuai dengan standar prosedur menjadi
kebiasaan kerja, menjadi sikap kerja kita. Yang penting
juga kita harus mengkomunikasikan, mengajarkan,
melatih dan mendidik anak buah, rekan kerja, untuk
memahami standar prosedur yang ada.
Prinsip Dasar
Shitsuke - Self Discipline - Rajin
29. Apa yang harus dikerjakan
untuk mencapai RAJIN
1. Biasakan kondisi tempat kerja selalu sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan
2. Lakukan pengontrolan setiap saat
3. Lakukan koreksi bila ada penyimpangan
4. Lakukan peningkatan, misalnya dengan melakukan
perlombaan antar unit kerja untuk peningkatan efektivitas,
pelatihan-pelatihan, penetapan target oleh atasan, contoh
atasan, dll
Langkah menuju Rajin
Shitsuke - Self Discipline - Rajin
30. Walaupun sudah melakukan 5R, akan kembali ke kondisi awal yang
berantakan dan kotor.
Walaupun area dan peralatan kerja kotor oleh debu dan kotoran, tetap dibiarkan
saja.
Karena produk tidak diletakkan pada tempat yang sama dan tetap, kadang-
kadang timbul produk dengan penamaan yang salah.
Ruangan yang suram dan gelap tidak menimbulkan semangat kerja.
Bila tidak menerapkan SHITSUKE
31. Keselamatan adalah perilaku. Orang bekerja
dengan aman karena mereka berperilaku
aman. Menciptakan lingkungan kerja yang
aman adalah masalah menciptakan perilaku
aman. Dalam arti keselamatan bukan hanya
instruksi, tetapi juga kepemimpinan / teladan
dan menegakkan melalui pengawasan.
PrinsipDasar
Safety - Selamat
32. Apa yang harus dikerjakan
untuk mencapai SELAMAT
1. Biasakan kondisi tempat kerja selalu bersih
2. Gunakan peralatan kerja dengan semestinya
3. Lakukan perawatan secara rutin
LangkahmenujuSelamat
Salah satu pengertian selamat : mencegah cedera akibat kesalahan
karena melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan
4. Baca instruksi manual sebelum menggunakan peralatan kerja (forklift)
dan pastikan terdapat pelatihan cara penggunaannya
5. Laporkan kepada atasan jika terjadi bahaya atau hal-hal yang berpotensi
bahaya
Safety - Selamat
33. Dalam hal ini diperlukan langkah-
langkah untuk pengamanan aset baik
yang bergerak maupun yang tidak
bergerak. Keamanan harus
memperhitungkan tindakan orang yang
mencoba untuk menyebabkan
kerusakan atau penghilangan aset.
PrinsipDasar
Security - Aman
34. Hal –hal apa yang
dilakukan untuk menjadi
AMAN
1. Kesadaran diri bahwa kita perlu menjaga dan
memelihara aset yang ada di sekitar kita
2. Lakukan pengontrolan setiap saat
3. Instruksi kerja penggunaan alat kerja (forklift, sealer)
4. Pelatihan dan pengawasan dari unit petugas keamanan
5. Kerjasama dengan petugas keamanan sekitar dan
sediakan no telepon keadaan darurat
Langkah menuju Aman
Security - Aman
35. Security lebih kepada pencegahan dan
penanggulangan dari tindak kriminal
Security Safety
vs
Safety lebih kepada pencegahan dari
kecelakaan dan penanganan pada saat
terjadi kecelakaan
36. Penerapan 7S harus dilakukan secara sistematis karena inti dari 7S
bukanlah suatu standar tetapi lebih ke arah pembentukan budaya
seluruh karyawan di dalam suatu perusahaan
EFISIENSI
PRODUKTIVIT
AS
KUALITAS
KESELAMATA
N
SASARAN MENERAPKAN 7 S
KEAMANAN
37. SASARAN MENERAPKAN 7 S
7 S
Tempat kerja yang
tertata dengan baik
akan
menghindarkan
terjadinya unsafe
action dan unsafe
condition
Tempat kerja yang
tertata dengan baik
akan menciptakan
kemudahan dan
ketelitian dalam bekerja
Tempat kerja yang tertata
dengan baik akan
mempermudah dalam hal
membersihkan dan
merapikan tempat kerja
setiap hari
Tempat kerja yang tertata
dengan baik akan
meningkatkan
produktivitas kerja karena
suasana kerja nyaman,
mencari barang-barang
yg diperlukan lebih cepat,
dan lain-lain.
39. PENYAMAAN POLA PIKIR
Bahwa tidak tertatanya tempat kerja dengan baik akan berpotensi
menimbulkan beberapa PEMBOROSAN :
1. Waktu
2. Tenaga
3. Tempat
4. Uang
Pemborosan adalah segala sesuatu yang : tidak
memberikan nilai tambah, berlebihan dari kebutuhan
minimum, tidak memperbaiki suatu proses, dan tidak
menguntungkan secara materi
40. • Partisipasi dan dukungan semua pihak
• Adanya komitmen manajemen
• Menjadi kesadaran semua orang
• Mempunyai dampak langsung ke karyawan
• Sejalan dengan program kualitas lainnya 7 S
41. INTEGRASI PDCA DI DALAM PELAKSAAN 7 S
Membentuk tema 7 S
Membentuk rencana untuk
5S yang pertama
Mempromosikan 5S secara
resmi
PLAN
DO
CHECK
ACTION
DISIPLIN
Pelatihan
Semua orang menjaga kebersihan
Semua orang merapikan
Kontrol dan evaluasi
Tindakan perbaikan dilakukan