SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
1 
Tugas Komputer 
Panduan Deskripsi Batuan Sedimen 
Nama : Nufail Ahmad Fauzan 
NPM : 11051345 
Kelas : Geologi Terapan “B” 
POLITEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN “PGP” 
TAHUN AJARAN 2014/2015
2 
Kata Pengantar 
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan 
rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul 
“Deskripsi Batuan Sedimen” 
Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan Makalah ini telah 
mendapatkan beberapa sumber yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. 
Penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih sangat jauh 
dari sempurna. Sehubungan dengan hal tersebut maka penyusun mengharapkan kritik dan 
saran yang bersifat membangun demi kelancaran ilmu pengetahuan diwaktu yang akan 
datang. penyusun juga berharap bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca 
sekalian. 
Bandung, Oktober 2014 penulis
3 
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar.................................................................................. 1 
Daftar Isi.........................................................................................2 
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3 
A. Latar Belakang................................................................................................3 
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3 
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................3 
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................4 
A.Batuan sedimen..............................................................................................4 
B. Tekstur batuan Sedimen dan Deskripsi batuan sedimen.................................................. 8 
C. Contoh Pendeskripsian batuan Sedimen...............................................14 
BAB III PENUTUP................................................................................. 14 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 14
4 
Bab I Pendahuluan 
A.Latar belakang 
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang 
berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang 
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau 
hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan 
bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di 
permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh 
kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi 
ketebalannya relatif tipis. 
B.Rumusan Masalah 
Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Mengetahui 
Cara mendeskripsi batuan sedimen”. 
C.Tujuan Penulisan 
Tujuan yang hendak dicapai melalui penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 
1.Untuk mengetahui bagaimana batuan Sedimen terbentuk 
2.Untuk mengetahui bagaimana karakteristik batuan sedimen 
3.Untuk mengetahui Cara mendeskripsi batuan sedimen
5 
BAB II. Pembahasan 
A.Batuan Sedimen 
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang 
berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang 
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau 
hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan 
bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di 
permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh 
kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi 
ketebalannya relatif tipis. 
MACAM-MACAM BATUAN SEDIMEN 
1. Batuan Sedimen Klastik 
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan 
kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf 
dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam 
dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya 
batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat 
maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi 
pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut 
dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi 
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam 
golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, 
serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di 
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam. 
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara 
kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah 
pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang 
berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. 
Contohnya; Breksi, Konglomerat, Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.
6 
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan 
batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. 
(Pettjohn, 1975). Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua 
golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya 
batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat 
maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi 
pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut 
dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi 
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam 
golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, 
serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di 
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975). 
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, 
kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan (Pettjohn, 1975). 
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses 
proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan 
sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan 
keras ( Pettjohn, 1975). 
Proses diagenesa antara lain : 
a) Kompaksi Sedimen 
Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat 
beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu 
dengan yang lain menjadi rapat. 
b) Sementasi 
Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi 
mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat 
kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.
7 
c) Rekristalisasi 
Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari 
pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum 
terjadi pada pembentukan batuan karbonat. 
d) Autigenesis 
Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral 
tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum 
diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dan lain-lain. 
e) Metasomatisme 
Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa 
pengurangan volume asal. 
2. Batuan Sedimen Non-Klastik 
Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil 
penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses 
pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan 
kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil 
reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ® CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen 
oleh aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang 
laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai 
akibat penurunan daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu 
bara), dan lain-lain. 
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan 
organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik 
(Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi 
enam golongan yaitu :
8 
a) Golongan Detritus Kasar 
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini 
antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan 
batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut. 
b) Golongan Detritus Halus 
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal 
sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu 
lempung dan Nepal. 
c) Golongan Karbonat 
Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan 
foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang 
terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di 
lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan 
laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung 
pada material penyusunnya. 
d) Golongan Silika 
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi 
untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah 
diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. 
e) Golongan Evaporit 
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang 
cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang 
tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor 
yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari 
larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu 
garam.
9 
f) Golongan Batubara 
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. 
Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang 
tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan 
terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan 
sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut. 
B.Tekstur Batuan Sedimen dan cara deskripsi batuan sedimen 
Tekstur Batuan Sedimen merupakan hubungan antar material yang berada dalam batuan 
sedimen tersebut. 
Cara Pendeskripsian Batauan Sedimen 
A.Warna Batuan 
Warna Lapuk : warna batuan yang sudah terkontaminasi dengan lingkungan. 
Warna Segar : warna batuan yang tidak mengalami kontak langsung dengan lingkungan. 
B. Tekstur 
· Ukuran butir : Pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang 
disampaikan oleh Wentworth, 1922, seperti di bawah ini:
10 
Pemerian ukuran butir untuk batuan sedimen karbonat klastik 
C. Pemilahan 
Tingkat keseragaman butir penyusun, terdiri dari : 
· 
 Very well sorted 
 Well sorted 
 Moderately sorted 
 Poorly sorted 
 Very Poorly Sorted
11 
Derajat pembundaran : 
a. menyudut 
b. menyudut tanggung 
c. membundar tanggung 
d. membundar 
e. sangat membundar 
Kemas ( Hubungan antar butir ) 
a. Kemas terbuka : butiran satu dengan yang lainnya renggang sehingga butir matrik akan 
lebih banyak. Diendapkan oleh media pekat. 
b. Kemas tertutup : butiran satu dengan butir yang lain rapat sehinnga kandungan matrik 
akan lebih sedikit dan sifatnya kokoh. Diendapkan oleh media encer.
12 
D. Kandungan CaCO3 
Di uji dengan meneteskan HCl untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan karbonat. 
Sebab pendeskripsian batuan sedimen besrsifat karbonatan memiliki sedikit perbedaan 
dengan pendeskripsian batuan sedimen silikaan. 
E. Struktur Sedimen 
· Primer : struktur terbentuk bersamaan dengan batuan saat proses litifikasi. 
· Sekunder : struktur yang terbentuk setelah proses litifikasi 
· Struktur Organik : Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, 
cacing atau binatang lainnya. Struktur organic antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan 
dan lain-lain. 
F. Permeabilitas 
Yaitu kemampuan batuan meloloskan fluida : Permeable ( dapat meloloskan air ) dan 
Impermeable ( tidak dapat meloloskan air ) 
G. Porositas 
Yaitu perbandingan volume rongga pori-pori terhadap volume total keseluruhan batuan. 
Dengan kata lain porositas merupakan daya serap air terhadap batuan
13 
H. Kekerasan 
· Kompak ( massif ) 
Tidak dapat dicungkil dengan jarum penguji 
· Keras 
Yaitu masih dapat dicungkil dengan jarum penguji tetapi sangat sedikit. 
· Agak keras 
Yaitu hancur apabila ditekan oleh jarum penguji. 
· Lunak 
Yaitu dapat dipotong dengan mudah oleh jarum penguji. 
· Sponge 
Yaitu kembali kebentuk asal apabila ditekan jarum penguji. 
I. Kandungan Mineral 
Komposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan menjadi : 
1. Fragmen 
Fragmen adalah bagian butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa pecahan-pecahan 
batuan, mineral, cangkang fosil dan zat organik. 
2. Matrik (masa dasar) 
Matrik adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terletak 
diantaranya sebagai masa dasar. Matrik dapat berupa pecahan batuan, mineral atau fosil. 
3. Semen 
Semen adalah material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat 
berbentuk Amorf atau Kristalin. Bahan bahan semen yang lazim adalah : 
a.Semen karbonat (kalsit dan dolomit)
14 
b.Semen silika (kalsedon, kuarsit) 
c.Semen oksida besi (limonit, hematit dan siderit) 
Pada sedimen berbutir halus (lempung dan lanau) semen umumnya tidak hadir karena 
tidak adanya rongga antar butiran Terdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya 
terdapat perbedaan istilah ( Folk, 1954 ), meliputi : 
a. Allochem : sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik. 
Macam – macam Allochem : 
 Kerangka organisme (skeletal), berupa cangkang binatang atau kerangka hasil 
pertumbuhan. 
 Interclas , merupakan butiran – butiran dari hasil abrasi batugamping yang telah ada. 
 Pisolit , merupakan butiran-butiran oolit berukuran lebih dari 2 mm. 
 Pellet , Fragmen menyerupai oolit tetapi tidak menunjukkan struktur konsentris . 
b. Mikrit : 
Merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, berupa kristal-kristal karbonat 
terbentuk secara biokimia atau kimia langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi 
rongga antar butir. 
c. Sparit : 
Merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus (0,02- 
0,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi dari 
mikrit. 
J. Kandungan Fosil 
Yaitu kandungan fosil yang ada di dalam batuan sedimen
15 
C.Contoh Pendeskripsian batuan Sedimen 
NAMA : Batu Gamping Kristalin 
MATERI : BATUAN SEDIMEN 
DESKRIPSI BATUAN 
1. No. Urut : 1 
2. Warna : Putih 
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik 
4. Struktur : Masif 
5. Tekstur : Krisatalin 
6. Komposisi Mineral : Monomineralik (CaCO3) 
7. Nama Batuan : Batu Gamping Kristalin 
Gambar : 
Keterangan : 1. Kristalin
16 
NAMA : Batu Lempung Gelap 
NO. MHS : 
MATERI : BATUAN SEDIMEN 
DESKRIPSI BATUAN 
1. No. Urut : 2 
2. Warna : Hitam 
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 
4. Struktur : Masif 
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Lempung/ < mm 
- Derajat pemilahan : Pemilahan baik 
- Derajat pembundaran : Membundar baik 
- Kemas : Tertutup 
6. Komposisi Mineral : - Fragmen : - 
- Matrik : Lempung 
- Semen : Silika 
7. Nama Batuan : Shale / batulempung 
Gambar : 
Keterangan : 1. Butiran Halus 
2. Lapisan 
NAMA : Batu Lempung
17 
NAMA : Tuffa 
NO. MHS : 
MATERI : BATUAN SEDIMEN 
DESKRIPSI BATUAN 
1. No. Urut : 3 
2. Warna : Putih 
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 
4. Struktur : Masif 
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Lempung / mm 
- Derajat pemilahan : Pemilahan baik 
- Derajat pembundaran : Membundar baik 
- Kemas : Tertutup 
6. Komposisi Mineral : - Fragmen : - 
- Matrik : Ash 
- Semen : Silika 
7. Nama Batuan : Tuff 
Gambar : 
Keterangan : 1. Masa dasar
18 
Nama : Batu konglomerat 
MATERI : BATUAN SEDIMEN 
DESKRIPSI BATUAN 
1. No. Urut : 4 
2. Warna : Coklat 
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 
4. Struktur : Masif 
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Kerakal/ 64-4 mm 
- Derajat Pemilahan : Pemilahan buruk 
- Derajat Pembundaran : Membundar sedang 
- Kemas : Terbuka 
6. Komposisi Mineral : - Fragmen : Basalt 
- Matrik : Kuarsit 
- Semen : Silika 
7. Nama Batuan : Konglomerat 
Gambar : 
Keterangan : 1. Basalt 
2. Kuarsit 
3. Semen
NAMA : Batu Breksi 
NO. MHS : 
MATERI : BAHAN BATUAN 
DESKRIPSI BATUAN 
1. No. Urut : 5 
2. Warna : Coklat 
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 
4. Struktur : Masif 
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Kerakal/ 64-4 mm 
- Derajat pemilahan : Pemilahan buruk 
- Derajat pembundaran : Menyudut 
- Kemas : Terbuka 
6. Komposisi Mineral : - Fragmen : Andesit 
- Matrik : Pasir kuarsa 
- Semen : Carbonat 
19 
7. Nama Batuan : Breksi 
Gambar : 
Keterangan : 1. Fragmen 
2. Masa Dasar
20 
NAMA : Batu Rijang 
NO. MHS : 
MATERI : BATUAN SEDIMEN 
DESKRIPSI BATUAN 
1. No. Urut : 6 
2. Warna : Coklat 
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik 
4. Struktur : Masif 
5. Tekstur : Amorf 
6. Komposisi Mineral : Monominerallik (SiO2) 
7. Nama Batuan : Rijang 
Gambar : 
Keterangan : 1. Masa Dasar SiO2
21 
BAB III. Penutup 
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan 
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya 
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan 
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik 
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini 
dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin 
DAFTAR PUSTAKA 
 https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja& 
uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fblogsemaumu.blogspot.com%2F2 
013%2F03%2Fklasifikasi-batuan-sedimen.html&ei=- 
q48VLznEdGTuATAroHIDw&usg=AFQjCNHt-yRFtjvJkE4frE9SyUjHA6tdTQ 
 http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-batuan-sedimen.html 
 http://caraefbx.newsvine.com/_news/2014/08/04/25160705-makalah-batuan-sedimen

More Related Content

What's hot

mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanALAM SEKITAR
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastikBatuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastikAmma Khatimah
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorfniaramadanti1
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//mansur p5
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
Bab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganBab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganNuzul Ashari
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Hidayat Muhammad
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 

What's hot (20)

Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
Batuan sediment
Batuan sedimentBatuan sediment
Batuan sediment
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Geologi struktur
Geologi strukturGeologi struktur
Geologi struktur
 
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastikBatuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
sistem kristal triklin
sistem kristal triklinsistem kristal triklin
sistem kristal triklin
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
Bab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganBab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekungan
 
Andesit dan Basalt
Andesit dan BasaltAndesit dan Basalt
Andesit dan Basalt
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 

Similar to SEDIMENT DESKRIPSI

Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenAmelia Devi Rizqi
 
Sedimentary Rocks
Sedimentary RocksSedimentary Rocks
Sedimentary RocksDedy Aslam
 
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptR_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptMuhammadAlifFA
 
denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)CorNelis P'riSai
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiIsaacHamonangan
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannyasangdamar
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Nanda Reda
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaWarnet Raha
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptxNunungJuniarti2
 

Similar to SEDIMENT DESKRIPSI (20)

Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimen
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Sedimentary Rocks
Sedimentary RocksSedimentary Rocks
Sedimentary Rocks
 
Bab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdfBab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdf
 
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptR_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
 
denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
geologi umum
geologi umum geologi umum
geologi umum
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
Dinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.pptDinamika_Litosfer.ppt
Dinamika_Litosfer.ppt
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

SEDIMENT DESKRIPSI

  • 1. 1 Tugas Komputer Panduan Deskripsi Batuan Sedimen Nama : Nufail Ahmad Fauzan NPM : 11051345 Kelas : Geologi Terapan “B” POLITEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN “PGP” TAHUN AJARAN 2014/2015
  • 2. 2 Kata Pengantar Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Deskripsi Batuan Sedimen” Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan Makalah ini telah mendapatkan beberapa sumber yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. Penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Sehubungan dengan hal tersebut maka penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelancaran ilmu pengetahuan diwaktu yang akan datang. penyusun juga berharap bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Bandung, Oktober 2014 penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................. 1 Daftar Isi.........................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3 A. Latar Belakang................................................................................................3 B. Rumusan Masalah.......................................................................................3 C. Tujuan Penulisan......................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................4 A.Batuan sedimen..............................................................................................4 B. Tekstur batuan Sedimen dan Deskripsi batuan sedimen.................................................. 8 C. Contoh Pendeskripsian batuan Sedimen...............................................14 BAB III PENUTUP................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 14
  • 4. 4 Bab I Pendahuluan A.Latar belakang Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis. B.Rumusan Masalah Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Mengetahui Cara mendeskripsi batuan sedimen”. C.Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai melalui penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.Untuk mengetahui bagaimana batuan Sedimen terbentuk 2.Untuk mengetahui bagaimana karakteristik batuan sedimen 3.Untuk mengetahui Cara mendeskripsi batuan sedimen
  • 5. 5 BAB II. Pembahasan A.Batuan Sedimen Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis. MACAM-MACAM BATUAN SEDIMEN 1. Batuan Sedimen Klastik Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam. Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat, Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.
  • 6. 6 Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. (Pettjohn, 1975). Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975). Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan (Pettjohn, 1975). Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras ( Pettjohn, 1975). Proses diagenesa antara lain : a) Kompaksi Sedimen Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat. b) Sementasi Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.
  • 7. 7 c) Rekristalisasi Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat. d) Autigenesis Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dan lain-lain. e) Metasomatisme Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal. 2. Batuan Sedimen Non-Klastik Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ® CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan lain-lain. Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu :
  • 8. 8 a) Golongan Detritus Kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut. b) Golongan Detritus Halus Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal. c) Golongan Karbonat Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya. d) Golongan Silika Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali. e) Golongan Evaporit Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
  • 9. 9 f) Golongan Batubara Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut. B.Tekstur Batuan Sedimen dan cara deskripsi batuan sedimen Tekstur Batuan Sedimen merupakan hubungan antar material yang berada dalam batuan sedimen tersebut. Cara Pendeskripsian Batauan Sedimen A.Warna Batuan Warna Lapuk : warna batuan yang sudah terkontaminasi dengan lingkungan. Warna Segar : warna batuan yang tidak mengalami kontak langsung dengan lingkungan. B. Tekstur · Ukuran butir : Pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang disampaikan oleh Wentworth, 1922, seperti di bawah ini:
  • 10. 10 Pemerian ukuran butir untuk batuan sedimen karbonat klastik C. Pemilahan Tingkat keseragaman butir penyusun, terdiri dari : ·  Very well sorted  Well sorted  Moderately sorted  Poorly sorted  Very Poorly Sorted
  • 11. 11 Derajat pembundaran : a. menyudut b. menyudut tanggung c. membundar tanggung d. membundar e. sangat membundar Kemas ( Hubungan antar butir ) a. Kemas terbuka : butiran satu dengan yang lainnya renggang sehingga butir matrik akan lebih banyak. Diendapkan oleh media pekat. b. Kemas tertutup : butiran satu dengan butir yang lain rapat sehinnga kandungan matrik akan lebih sedikit dan sifatnya kokoh. Diendapkan oleh media encer.
  • 12. 12 D. Kandungan CaCO3 Di uji dengan meneteskan HCl untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan karbonat. Sebab pendeskripsian batuan sedimen besrsifat karbonatan memiliki sedikit perbedaan dengan pendeskripsian batuan sedimen silikaan. E. Struktur Sedimen · Primer : struktur terbentuk bersamaan dengan batuan saat proses litifikasi. · Sekunder : struktur yang terbentuk setelah proses litifikasi · Struktur Organik : Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. Struktur organic antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan dan lain-lain. F. Permeabilitas Yaitu kemampuan batuan meloloskan fluida : Permeable ( dapat meloloskan air ) dan Impermeable ( tidak dapat meloloskan air ) G. Porositas Yaitu perbandingan volume rongga pori-pori terhadap volume total keseluruhan batuan. Dengan kata lain porositas merupakan daya serap air terhadap batuan
  • 13. 13 H. Kekerasan · Kompak ( massif ) Tidak dapat dicungkil dengan jarum penguji · Keras Yaitu masih dapat dicungkil dengan jarum penguji tetapi sangat sedikit. · Agak keras Yaitu hancur apabila ditekan oleh jarum penguji. · Lunak Yaitu dapat dipotong dengan mudah oleh jarum penguji. · Sponge Yaitu kembali kebentuk asal apabila ditekan jarum penguji. I. Kandungan Mineral Komposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan menjadi : 1. Fragmen Fragmen adalah bagian butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa pecahan-pecahan batuan, mineral, cangkang fosil dan zat organik. 2. Matrik (masa dasar) Matrik adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terletak diantaranya sebagai masa dasar. Matrik dapat berupa pecahan batuan, mineral atau fosil. 3. Semen Semen adalah material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat berbentuk Amorf atau Kristalin. Bahan bahan semen yang lazim adalah : a.Semen karbonat (kalsit dan dolomit)
  • 14. 14 b.Semen silika (kalsedon, kuarsit) c.Semen oksida besi (limonit, hematit dan siderit) Pada sedimen berbutir halus (lempung dan lanau) semen umumnya tidak hadir karena tidak adanya rongga antar butiran Terdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya terdapat perbedaan istilah ( Folk, 1954 ), meliputi : a. Allochem : sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik. Macam – macam Allochem :  Kerangka organisme (skeletal), berupa cangkang binatang atau kerangka hasil pertumbuhan.  Interclas , merupakan butiran – butiran dari hasil abrasi batugamping yang telah ada.  Pisolit , merupakan butiran-butiran oolit berukuran lebih dari 2 mm.  Pellet , Fragmen menyerupai oolit tetapi tidak menunjukkan struktur konsentris . b. Mikrit : Merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, berupa kristal-kristal karbonat terbentuk secara biokimia atau kimia langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi rongga antar butir. c. Sparit : Merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus (0,02- 0,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi dari mikrit. J. Kandungan Fosil Yaitu kandungan fosil yang ada di dalam batuan sedimen
  • 15. 15 C.Contoh Pendeskripsian batuan Sedimen NAMA : Batu Gamping Kristalin MATERI : BATUAN SEDIMEN DESKRIPSI BATUAN 1. No. Urut : 1 2. Warna : Putih 3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik 4. Struktur : Masif 5. Tekstur : Krisatalin 6. Komposisi Mineral : Monomineralik (CaCO3) 7. Nama Batuan : Batu Gamping Kristalin Gambar : Keterangan : 1. Kristalin
  • 16. 16 NAMA : Batu Lempung Gelap NO. MHS : MATERI : BATUAN SEDIMEN DESKRIPSI BATUAN 1. No. Urut : 2 2. Warna : Hitam 3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 4. Struktur : Masif 5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Lempung/ < mm - Derajat pemilahan : Pemilahan baik - Derajat pembundaran : Membundar baik - Kemas : Tertutup 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : - - Matrik : Lempung - Semen : Silika 7. Nama Batuan : Shale / batulempung Gambar : Keterangan : 1. Butiran Halus 2. Lapisan NAMA : Batu Lempung
  • 17. 17 NAMA : Tuffa NO. MHS : MATERI : BATUAN SEDIMEN DESKRIPSI BATUAN 1. No. Urut : 3 2. Warna : Putih 3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 4. Struktur : Masif 5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Lempung / mm - Derajat pemilahan : Pemilahan baik - Derajat pembundaran : Membundar baik - Kemas : Tertutup 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : - - Matrik : Ash - Semen : Silika 7. Nama Batuan : Tuff Gambar : Keterangan : 1. Masa dasar
  • 18. 18 Nama : Batu konglomerat MATERI : BATUAN SEDIMEN DESKRIPSI BATUAN 1. No. Urut : 4 2. Warna : Coklat 3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 4. Struktur : Masif 5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Kerakal/ 64-4 mm - Derajat Pemilahan : Pemilahan buruk - Derajat Pembundaran : Membundar sedang - Kemas : Terbuka 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : Basalt - Matrik : Kuarsit - Semen : Silika 7. Nama Batuan : Konglomerat Gambar : Keterangan : 1. Basalt 2. Kuarsit 3. Semen
  • 19. NAMA : Batu Breksi NO. MHS : MATERI : BAHAN BATUAN DESKRIPSI BATUAN 1. No. Urut : 5 2. Warna : Coklat 3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik 4. Struktur : Masif 5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Kerakal/ 64-4 mm - Derajat pemilahan : Pemilahan buruk - Derajat pembundaran : Menyudut - Kemas : Terbuka 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : Andesit - Matrik : Pasir kuarsa - Semen : Carbonat 19 7. Nama Batuan : Breksi Gambar : Keterangan : 1. Fragmen 2. Masa Dasar
  • 20. 20 NAMA : Batu Rijang NO. MHS : MATERI : BATUAN SEDIMEN DESKRIPSI BATUAN 1. No. Urut : 6 2. Warna : Coklat 3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik 4. Struktur : Masif 5. Tekstur : Amorf 6. Komposisi Mineral : Monominerallik (SiO2) 7. Nama Batuan : Rijang Gambar : Keterangan : 1. Masa Dasar SiO2
  • 21. 21 BAB III. Penutup Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin DAFTAR PUSTAKA  https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja& uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fblogsemaumu.blogspot.com%2F2 013%2F03%2Fklasifikasi-batuan-sedimen.html&ei=- q48VLznEdGTuATAroHIDw&usg=AFQjCNHt-yRFtjvJkE4frE9SyUjHA6tdTQ  http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-batuan-sedimen.html  http://caraefbx.newsvine.com/_news/2014/08/04/25160705-makalah-batuan-sedimen