SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
i
PEMERINTAH KOTA DEPOK
UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILODONG
SEKOLAH DASAR NEGERI KALIMULYA 4
Alamat : Jalan Raya Kalimulya Kel Jatimulya Cilodong Kota Depok
DOKUMEN PORTOFOLIO
LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR
SD NEGERI KALIMULYA 4
KECAMATAN CILODONG
KOTA DEPOK
TAHUN 2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
DOKUMEN PORTOFOLIO BUDAYA MUTU
SD NEGERI KALIMULYA IV
KECAMATAN CILODONG KOTA DEPOK
PROVINSI JAWA BARAT
Disyahkan sesuai dengan hasil pengamatan, visitasi dan verifikasi
Pada hari ..................tanggal , ......... Februari 2016
Mengesyahkan
Pengawas Sekolah,
IJAH SOPIAH, M.Pd.
NIP. 196504301984102001
Kepala Sekolah,
LIA MULIA, S.Pd.
NIP. 1962 0128 1982 04 2007
Mengetahui,
Kepala UPT Pendidikan
Kecamatan Cilodong,
Drs. EBENG DJAYADI SOFHYAN, M.Si
Pembina Tk. I, IV/b
NIP. 19600302 198303 1 019
ii
IDENTITAS SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD NEGERI KALIMULYA 4
2. NPSN / NIS : 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.12
3. Tahun Berdiri : 1981
4. Izin Operasional :
5. Status Akreditasi/ Tahun : B / 2011
6. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -6.445200
7. Alamat Sekolah : Jalan Raya Kalimulya
a. Kelurahan : Jatimulya
b. Kecamatan : Cilodong
c. Kab/ Kota : Depok
d. Provinsi : Jawa Barat
e. Kode Pos :
f. Telp/ Fax. :
g. E-mail : sdnkalimulya4@gmail.com
h. Website : -
B. Visi Sekolah
Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi
dan Berbudaya
C. Misi Sekolah
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Budaya Mutu Sekolah dapat diselesaikan.
iii
Sekolah Dasar berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan
prima yang merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada
komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam
pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan visioner dan manajemen
berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3) pengelolaan
perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan menumbuhkembangkan budaya
baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih,
rapih, dan sehat.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dengan kebaikan
yang berlipat ganda.
Walaupun demikian, kami juga sadar bahwa kami hanyalah manusia yang pasti
memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran dari berbagai
pihak sangat kami nantikan demi perbaikan untuk penyusunan laporan di masa datang.
Depok, 11 Februari 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i
iv
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
IDENTITAS SEKOLAH ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
I. PROFIL SEKOLAH
A. Pendahuluan ............................................................................................ 1
B. Visi dan misi sekolah ..............................................................................
C. Struktur organisasi ..................................................................................
II. PROGRAM
A. Program makro (renstra) pengembangan budaya mutu sekolah dalam
jangka 4 tahun .......................................................................................
B. Program mikro (rencana kegiatan tahunan/ rencana operasional sekolah
dalam jangka 1 tahun ) ............................................................
C. Rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana kegiatan anggaran
sekolah (RKAS) ......................................................................................
D. Program ..................................................................................................
A) Pembelajaran ...................................................................................
B) Kegiatan ekstrakurikuler .................................................................
C) Manajemen berbasis sekolah ..........................................................
D) Perpustakaan sekolah ......................................................................
E) UKS...................................................................................................
III. PELAKSANAAN
A. Struktur organisasi dan penanggung jawab setiap jenis kegiatan
pengembangan budaya mutu
 Pembelajaran
 Kegiatan Ekstrakurikuler
 Manajemen Berbasis Sekolah
 Perpustakaan Sekolah
 UKS
B. Pelaksanaan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu
v
.................Pembelajaran
 Kegiatan Ekstrakurikuler
 Manajemen Berbasis Sekolah
 Perpustakaan Sekolah
 UKS
C. Laporan kegiatan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu
..........
 Pembelajaran
 Kegiatan Ekstrakurikuler
 Manajemen Berbasis Sekolah
 Perpustakaan Sekolah
 UKS
D. Keterlibatan warga sekolah dan pihak lain mendukung kegiatan
pengembangan mutu di sekolah
...................................................................
IV. EVALUASI
A. Hasil evaluasi diri sekolah terhadap kegiatan
 Pembelajaran
 Kegiatan Ekstrakurikuler
 Manajemen Berbasis Sekolah
 Perpustakaan Sekolah
 UKS
B. Unit dan prosedur operasional standar dalam monitoring dan evaluasi
untuk menjamin kualitas pelaksanaan seluruh jenis kegiatan
pengembangan budaya mutu..............
C. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi terhadap seluruh jenis
kegiatan pengembangan budaya mutu ..................................................
V. PRESTASI
A. Akademik ...............................................................................................
B. Non-akademik ........................................................................................
VI. PENUTUP
VII. LAMPIRAN- LAMPIRAN
vi
PROFIL SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD NEGERI KALIMULYA 4
2. NPSN / NIS : 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.12
3. Tahun Berdiri : 1981
4. Izin Operasional :
5. Status Akreditasi/ Tahun : B / 2011
6. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -6.445200
7. Nama Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd.
8. Alamat Sekolah : Jalan Raya Kalimulya
a. Kelurahan : Jatimulya
b. Kecamatan : Cilodong
c. Kab/ Kota : Depok
d. Provinsi : Jawa Barat
e. Kode Pos :
f. Telp/ Fax. :
g. E-mail : sdnkalimulya4@gmail.com
h. Website : -
B. Visi Sekolah
Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi
dan Berbudaya
C. Misi Sekolah
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa
D. Data Umum Sarana dan Prasarana Sekolah Pendukung Pelaksanaan Budaya Mutu
No. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan Kondisi
Ya Tidak Baik Rusak
1 Ruang Kepala Sekolah √ √
2 Ruang Guru √ √
3 Ruang Kelas √ √
4 WC Kepala Sekolah/ Guru √
5 WC Peserta Didik Laki-Laki √ √
6 WC Peserta Didik Perempuan √ √
vii
7 Perpustakaan √ √
a. Buku (buku teks, buku penunjang
kurikulum, buku bacaan, buku
referensi, dan buku biografi)
√ √
b. Terbitan berkala (majalah, surat
kabar)
√ √
c. Audio visual √ √
d. Multimedia √ √
8 Laboratorium √ √
9 Alat peraga IPA √ √
a. Model kerangka manusia √ √
b. Model tubuh manusia √ √
c. Bola dunia (globe) √ √
d. Contoh peralatan optik √ √
e. KIT IPA untuk eksperimen dasar √ √
f. Poster/ carta IPA √ √
10 UKS √ √
11 Perlengkapan ruang UKS √ √
a. Tempat tidur √ √
b. Tempat cuci tangan √ √
c. Timangan √ √
d. Kotak P3K & obat sederhana √ √
e. Alat ukur tinggi badan √ √
12 Kantin √
13 Sarana ibadah √
14 Gudang √
15 Tempat cuci tangan setiap kelas √
16 Halaman sekolah √ √
17 Taman dan kebun sekolah √ √
18 Tempat sampah pada setiap ruangan √ √
E. Keadaan Sekolah
1. Data Siswa dalam 4 (empat) Tahun terakhir
Tahun
Pelajaran
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Jumlah
Siswa
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl
2011/2012 47 1 54 2 48 2 43 1 45 1 41 1 278
2012/2013 39 1 46 1 63 2 48 1 45 1 51 1 292
2013/2014 60 2 40 1 47 1 68 2 49 1 43 1 307
2014/2015 54 2 61 2 50 1 47 1 74 2 49 1 335
2015/2016
F. Data Ruang
Tahun Pelajaran
Jumlah
Ruang
Ukuran (M2
)
Kondisi Kategori
Kerusakan
Keterangan
Baik Rusak
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru, Lab Komputer
dan UKS
1 7 x 8 1
Ruang kelas 5 7 x 8 3 2 Rusak Ringan RR
WC Guru 2 2 x 2,5 2
WC Siswa 2 2 x 2,5 2 Rusak Ringan RR
viii
Gudang 1 2 x 2,5 1 Rusak Ringan RR
Dapur 1 1 x 1,5 1 Rusak Ringan RR
G. Keadaan Guru
No Nama / NIP NUPTK
Gol
Ruang
Jabatan
Guru
Jenis
Guru
Tugas
Mengajar
Jumlah
Jam
Ket
1. Lia Mulia, S.Pd. 7460740641300012 IV/a Kepala
Sekolah
Guru
Kelas
Kls IV - VI 24
2. Rosiah, A.Ma 24
3. Sri Asih Astuti,
S.Pd.
24
4. Yani Ahmad,
S.Pd.
24
5. Irfan Apandi 24
6. Ida Rosida,
A.Ma
24
7. Dede Mulyanih,
S.Pd.
24
8. Afan Syaifudin 24
9. Sumiyati, S.Pd. 24
10. Yuni Sri
Widayati, S.Pd
24
11. Rasmin 24
12. Hesti 24
13. 24
14.
15.
16.
17.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian berbagai
kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka
menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan kualitas
pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum sebagaimana
yang diharapkan bila dibandingkan dengan di negara lain.
Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan semakin
kuat.Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1) kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan (3) kesadaran masyarakat
(orang tua siswa) akan pendidikan yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat
dipecahkan dengan mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang
bisa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat.
Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan keyakinan dalam suatu
masyarakat, baik yang berdaya preservatif maupun progresif, yang digunakan sebagai
sumber penggalangan konformisme perilaku bagi masyarakat pendukungnya. Nilai dan
keyakinan memberi tahu mana yang benar dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan
kolektifitas saripati kualitas kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk nilai religi,
ekonomi, teori, solidaritas, seni, dan politik.
2
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya
baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai
sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal
yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya
peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang
digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi
bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai
merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik
buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak, sedangkan Keyakinan
merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu
keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus
diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian
budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh
warga sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk
siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, ulet,
disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah-sekolah yang
memiliki keunggulan budaya mutu tertentu biasanya dapat dilihat dari beberapa
variabel yang mempengaruhinya seperti perolehan nilai, kondisi fisik, lingkungan
sekolah, dan budaya sekolah. Untuk mewujudkan sekolah berbudaya mutu setidaknya
ada lima faktor penting yang perlu mendapat perhatian sekolah yaitu: 1) kepemimpinan
yang tangguh, 2) visi misi sekolah yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif,
4) memiliki harapan yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa secara
berkelanjutan.
Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SD Negeri Kalimulya IV telah
melaksanakan berbagai program peningkatan budaya mutu baik melalui penguatan
pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana, penataan managemen
sekolah, program pendidikan karakter, program sekolah sehat dan bersih, program
optimalisasi kinerja perpustakaan dan berbagai program lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah melaksanakan
berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-sekolah yang berhasil,
seperti lomba MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan seterusnya.
3
Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2016 merupakan kelanjutan dan
perbaikan dari lomba sejenis tahun 2015. Dalam Lomba tahun 2016 ini, seluruh sekolah
peserta dievaluasi dari seluruh komponen budaya mutu secara komprehensif (whole
school assessment), sehingga penilaian menjadi lebih terpadu.
Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh propinsi di
Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang kemudian akan
dipilih melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif (desk evaluation), seleksi
visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final). Seleksi yang terakhir ini akan
menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat nasional.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang telah diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomoir 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410;
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:
Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan
prima dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan
acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan.
2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah:
a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dengan segala kekhasan
dan keunggulannya masing-masing sebagai model yang baik (good practices)
bagi sekolah lain.
b. Menghimpun berbagai pengalaman inspiratif dari sekolah dasar yang memiliki
budaya mutu dan lingkungan yang bermutu
c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman inspiratif
pengembangan budaya mutu pembelajaran, kepemimpinan dan manajemen,
pengembangan perpustakaan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler kepada
sekolah dasar di seluruh Indonesia.
4
d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan pendidikan sekolah
dasar maupun Pemerintah Daerah, untuk mewujudkan sekolah dasar yang
memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima kepada peserta didik.
D. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi SD Kalimulya 4
Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan
Teknologi dan Berbudaya.
2. Misi SD kalimulya 4
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
b. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu pengetahuan dan
teknologi
c. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa
E. Struktur Organisasi Sekolah
1. Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd
2. Komite Sekolah : Drs. Dahlan, MM
3. Tata Usaha : Irfan Apandi, S.Pd
4. Unit Perpustakaan :
5. Unit UKS :
6. Guru Kelas 1 /a/b :
7. Guru Kelas 2 /ab :
8. Guru Kelas 3 a :
9. Guru Kelas 3 b :
10. Guru Kelas 4 :
11. Guru Kelas 5 /b :
12. Guru Kelas 5 /b:
13. Guru Kelas 6 :
14. Guru Olah Raga :
15. Guru Agama Islam :
16. Guru TIK :
5
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI KALIMULYA 4
KEPALA SEKOLAH
LIA MULIA, S.Pd
KOMITE SEKOLAH
Drs. M. DAHLAN RIFA’I M.Pd
BENDAHARA SEKOLAH
YANI AHMAD, S.Pd
SEKSI KURIKULUM
Sri Asih Astuti ,S.Pd
PUSTAKAWAN
Dede Mulyanih, S.Pd.
TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
iRFAN APANDI, S.Pd.
SEKSI KESISWAAN
YANI AHMAD , S.Pd.
SEKSI SARANA & PRASARANA
Afan Syaifudin
SEKSI HUMAS
Sumiyati,S.Pd.SD
GURU
KELAS I
GURU
KELAS II
GURU
KELAS II
GURU
KELAS IV
GURU
KELAS V
GURU
KELAS VI
GURU
AGAMA
GURU
PENJAS
GURU
MULOK
PENJAGA SEKOLAH SATPAM SEKOLAHPESERTA DIDIK
7
BAB II
PROGRAM
a. Program Makro (RKJM) Pengembangan Budaya Mutu dalam 4 Tahun
Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 menyatakan, bahwa sekolah harus membuat
Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS), yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.
Untuk selanjutnya glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa
RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah yang berdasar pada rencana kerja jangka
menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKA-S) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja
Sekolah/Madrasah (RAPB-S).
Rencana Kerja SDN Kalimulya 4 disusun dengan mempertimbangkan keadaan
sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan dalam lingkungan strategis
pendidikan di sekolah agar sasaran dan program pengembangan sekolah dalam 4 tahun ke
depan lebih realistis dan konsisten dengan prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan yang
efektif, efisian, akuntabel, dan demokratis. Hasil dari identifikasi dan analisis pemecahan
tantangan sekolah dapat dilihat pada tabel A dan B terlampir.
Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program sekolah, yang mencakup
telaah mengenai: (1) sasaran, (2) program, (3) indikator keberhasilan, (4) penanggung
jawab, (5) kegiatan, dan (6) jadwal kegiatan.
Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun program dan kegiatan yang
akan dilakukan dalam waktu 4 tahun guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan
yang telah dirumuskan pada tahap II (lihat tabel B kolom 2). Dalam menetapkan sasaran,
sekolah telah melakukan analisis kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran tersebut, antara
lain dengan melihat kesiapan sumberdaya manusia, sarana & prasarana, keuangan, dan
situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran pengembangan sekolah dalam kurun waktu
4 tahun ke depan dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 1.
Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan program-program yang perlu
dikembangkan di sekolah. Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari satu
atau beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang
saling mendukung, saling tergantung, atau saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan
8
yang sama. Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama tersebut, maka
program-program yang akan dikembangkan di SDN Kalimulya 4 sebagai berikut:
1) Kesiswaan.
2) Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran.
3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya.
4) Sarana dan Prasarana.
5) Keuangan dan Pembiayaan.
6) Budaya dan Lingkungan Sekolah.
7) Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan.
8) Administrasi dan Manajemen Sekolah.
9) Organisasi dan Kelembagaan
Untuk mengetahui keberhasilan apakah program / sasaran yang ditetapkan berhasil
atau tidak, maka dirumuskan beberapa indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan yang
dirumuskan, berkaitan dengan proses dan/atau hasil akhir. Rumusan indikator keberhasilan
dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 3.
Setelah indikator keberhasilan ditetapkan, langkah berikutnya adalah merumuskan
kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan di sekolah. Kegiatan pada dasarnya merupakan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program untuk memecahkan tantangan
yang dihadapi sekolah. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di sekolah dapat dilihat pada
tabel 3.1 kolom 4. Sedangkan penanggung jawab program dan kegiatan dapat dilihat di
kolom 5.
b. Program Mikro (RKAS) Pengembangan Budaya Mutu dalam 1 Tahun .
Penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 5 didasarkan pada landasan hukum,
landasan operasional dan landsan emviris, yang kontesnya didasarkan pada delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya disesuaikan dengan kebutuhan.
RKAS merupakan Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk
memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada dasarnya
merupakan upaya untuk implementasi strategi utama organisasi. Rencana program
merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan suatu rencana.
PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah
ditetapkan, sesuai dengan tuntutan SNP. Sementara itu, Permendiknas No. 19 Tahun
2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat secara jelas tentang;
1) kesiswaan
9
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
4) sarana dan prasarana
5) keuangan dan pembiayaan
6) budaya dan lingkungan sekolah
7) peranserta masyarakat dan kemitraan
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan
mutu.
RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil sekolah
dengan kondisi ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurut
Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah
dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;
4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus menerapkan prinsip-prinsip
berikut:
1. demand driven (berdasarkan kebutuhan)
2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks
3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik
4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan)
5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh
6. tanggap terhadap perubahan
7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi,
8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada
lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja Tahunan dijadikan dasar
10
pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas.
Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk Tim Perumus RKAS yang
selanjutnya bertugas menyelesaikan RKAS sesuai dengan mekanisme penysunan.
Tahap penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 1 mempertimbangankan pada
penentuan rencana kegiatan yang didasarkan pada hasil analisis dan penentuan
kebutuhan biaya dalam RKAS yang meliputi kondisi ideal, kondisi riil, rencana tindak
lanjut atau kegiatan, anggaran dan sumber dana.
c. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan rencana Kegiatan Anggaran Sekolah .
1. Pemenuhan Standar Kompetensi Kelulusan :
a. Peningkatan kedisiplinan siswa dan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan
Y.M.E.
 Pemantapan tata tertib siswa
 Peningkatan kegiatan keagamaan melalui sholat dhuha berjamaah , kebaktian
b. Peningkatan nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional
 Pemantapan ( bimbingan ) materi UAS dan UNAS
 Pembuatan slogan persiapan ujian nasional.
 Pelaksanaan kegiatan tutor sebaya.
 Pembahasan SKL.
c. Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
 Mengadakan kegiatan workshop pemahaman KKM
d. Peningkatan prestasi di bidang Olah Raga
 Mengefektifkan semua kegiatan olah raga
 Mengikutsertakan dalam kegitan turnamen
e. Peningkatan prestasi di bidang seni
 Mengefektifkan semua kegiatan seni yang ada di sekolah
 Mengikutsertakan dalam turnamen / pagelaran seni.
f. Peningkatan prestasi di bidang akademik
 Mengaktifkan kegiatan ektrakurikuler Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan
IPS
 Mengikutsertakan dalam kegiatan lomba baik dalam dan luar kota.
2. Pemenuhan Standar Isi :
a. a. Pengembangan Buku/Dokumen 1 Kurikulum KTSP 2013
 Workshop Kurikulum KTSP 2013 Buku/Dokumen 1
b. Pengembangan Silabus
 Workshop penyusunan silabus
c. Pengembangan Rencana Pelaksanan Pembelajaran
 Workshop penyusunan RPP
d. Pengembangan bahan ajar dan LKS
 Workshop penyusunan bahan ajar dan LKS
11
e. Pengembangan panduan pembelajaran
 Workshop panduan pembelajaran
f. Pengembangan panduan evaluasi.
 Workshop panduan evaluasi .
3. Pemenuhan Standar Proses
a. Pengembangan pembelajaran dengan mengintegrasikan Imtaq ,
karakter, Iptek , Life skills dan enterprenensip
 Mengadakan IHT dan menyusun perangkat pembelajaran dengan
mengitegrasikan Imtaq dan Karakter
b. Pengembangan pembelajaran dengan berbagai pendekatan
 Merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan berbagai
pendekatan
c. Pengembangan pembelajaran untuk semua mata pelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber
 Mengembangkan dan menerapkan dalam pembelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber
d. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
 Melaksanakan kegiatan monitoring.
4. Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan :
a. Peningkatan pemahaman kurikulum KTSP 2013 untuk Kepala Sekolah , Guru dan
tenaga kependidikan
 Mengadakan in house traning kurikulum KTSP 2013
b. Peningkatan kompetensi berbahasa Inggris untuk guru
 Mengikut sertakan dalam kursus bahasa Inggris
c. Peningkatan kemampuan penguasaan komputer dan internet
 Mengikut sertakan dalam kursus komputer dan internet
d. Peningkatan kompetensi pengembangan media pembelajaran berbasis IT
. Mengadakan pelatihan multi media dan pembuatan media pembelajaran berbasis
IT
e. Peningkatan kompetensi guru melalui Lesson Study berbasis Sekolah
. Mengadakan lesson study berbasis sekolah setiap hari sabtu.
5. Pemenuhan Standar Sarana prasarana :
a. Pemenuhan Fasilitas 27 ruang belajar
 Melengkapi sarana pembelajaran di ruang kelas
b. Perpustakaan Digital ( Digital Library )
 Melengkapi sarana perpustakaan
c. Pemenuhan ruang Laboratorium IPA , Komputer , IPS, Matematika, Tata Bog ,
Guru, Multi media , UKS , Kesenian , BK dan Kantin lesehan 3 R.
 Melengkapi sarana ruang diatas dalam pengembangan pembelajaran.
d. Pemenuhan Ruang Elektronika / Prakarya, sanggar pramuka , gudang dan tempat
parkir.
12
 Membangun Ruang tersebut diatas dan sarana yang diperlukan.
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan :
a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan kegiatan
sekolah.
 Penyusunan RKAS
b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
 Peyusunan pedoman job descripsion struktur dan mekanisme kerja sekolah.
c. Peningkatan supervisi , monitoring , evaluasi dan akreditasi sekolah.
 Penyusunan progam dan pelaksanaan supervisi , monitoring , evaluasi dan persipan
akreditasi.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan ( humas )
 Menjalin kerja sama dengan masyarakat melalui media komunikasi dan
mengaktifkan website.
e. Pengembangan PAS / SIM sekolah menuju e - school
 Persiapan dan pengembangan pengoperasikan PAS / SIM
f. Pengembangan Standar ISO 9001 : 2008 dan 14001 : 2004.
 Persiapan pelaksanaan audit internal dan eksternal.
g. Pengimplementasikan TQS dan TQM
 Perencanaan dan pelaksanaan pengimplementasikan TQM dan TQS
h. Pemenuhan kerja sama dengan sekolah baik dari dalam negeri
 Membuat progam dan pelaksanaan kerja sama dengan sekolah di dalam .
i. Pemenuhan kerja sama dengan dunia usaha.
 Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama dengan dunia usaha
j. Pemenuhan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan baik didalam negeri
maupun luar negeri
 Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama dengan lembaga lain
yang relevan baik dalam negeri.
k. Penciptaan sekolah terbebas dari rokok , narkoba , kekerasan , kriminaldan
pelecehan seksual.
 Penyusunan progam dan melaksanakan sekolah terbebas dari rokok , narkoba ,
kekerasan , kriminal , pelecehan seksual dan trafficking ( Perdagangan orang).
7. Pemenuhan Standar Pembiayaan :
a. Peningkatan sumber dana pendidikan dari pemerintah daerah
 Mengalokasikan sumber dana BOSDA sesuai dengan rekening dengan permintaan
tambahan.
b. Pemenuhan pengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dalam bentuk
pengawasan.
 Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dengan melakukan bentuk
pengawasan.
c. Pemenuhan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
13
 Semua penggunaan dana BOS ,BOSDA,BLOCKGRAND dan usaha lain dilaporkan
secara transparan dan akuntabel terhadap pihak yang terkait.
d. Pemenuhan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
 Semua pelaporan dana BOS ,BOSDA , BLOCKGRAND dan usaha lain
didokumentasikan dengan baik.
e. Pengembangan income generating unit-unit usaha lain
 Pemenuhan income generating dari usaha lain diantaranya kantin ,koperasi dan
gren house..
f. Pemenuhan kerja sama dengan alumni.
 Mengadakan pertemuan dengan alumni guna menggalang pemasukan dana
g. Pemenuhan penggalian dana dari dunia usaha / industri.
 Mengadakan kerja sama dengan dunia usaha / industri seperti teh botol sosro ,air
minum dll.
h. Terbangunnya kerja sama dengan lembaga independen non pemerintah baik dalam
dan luar negeri.
 Menjalin kerja sama dengan lembaga independen dalam penggalian dana untuk
mengembangkan sekolah.
8. Pemenuhan Standar Penilaian :
a. Terimplentasikannya model evaluasi dengan teknik penilaian yang bervariasi dan
berbasis IT.
. Pembuatan model evaluasi berbasis IT untuk UH , UTS , UAS dan UKK.
b. Pengembangan instrumen penilaian materi bertaraf internasionaluntuk ulangan
kenaikan kelas.
. Penyusunan instrumen penilaian materi untuk UH , UTS , UAS dan UKK
c. Pengembangan Instrumen penilaian UAS .
. Menyusun instrumen penilaian dalam bentuk kisi – kisi dan soal untuk ulangan
akhir semester.
d. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru dan sekolah
. Menyusun mekanisme dan prosedur penilaian.
e. Pengembangan perangkat pendokumentasikan penilaian
. Menyusun dan mendokumentasikan perangkat penilaian
9. Pemenuhan Standar Budaya dan Lingkungan Sekolah:
a. Penciptaan Lingkungan Sehat ,asri,indah,rindang,sejuk dengan taman sekolah dan
hutan sekolah.
b. Peningkatan Budaya berbudi pekerti luhur
 Kegiatan saji sapu untuk semua personil sekolah
 Perwujudan adiwiyata tingkat nasional mandiri
 Pemberian reward kelas terbersih
 Penanaman tanaman pagar
 Pergantian pot bunga
14
 Mengadakan kegiatan sapa pagi saling berjabat tangan
 Membuat dan menetapkan norma – norma pergaulan di sekolah.
c. Pengembangan kegiatan yang menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan,
 Mengadakan Kegiatan Jumat Bersih dan Olahraga Bersama
 Mengadakan kegiatan workshop tentang sekolah peduli lingkungan
 Mengadakan kegiatan selama 5 menit pengambilan sampah
 Mewajibkan semua personil sekolah turun dari kendaraan bermotor
dan mesin dimatikan di gerbang pintu masuk
 Mengadakan Lomba Kebersihan Kelas setiap Bulan
d. Pengembangan kerja sama dengan lembaga lingkungan baik dari dalam maupun
luar negeri
 Mengadakan Kegiatan Posyandu bersama Warga Sekitar
 Mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
 Mempromosikan Sekolah
 Mengadakan Program Lingkungan Bersih
d. Program
1) Pembelajaran
a) Pembelajaran berdasarkan kepada permendiknas No 41 tahun 2007 tentang
standar proses dengan memperhatikan 4 tahapan proses yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan
b) embelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 mengembangkan pembelajaran yang
raham anak dan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam setiap mata
pelajaran.
c) Dalam Penyusunan Silabus dan RPP guru wajib memenuhi prinsip-prinsip
penyusunan.
d) Penerapan model-model pembelajaran yang PAKEM
e) Pengelolaan hpembelajaran harus menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran;
f) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan awal, kegiatan Inti dan
Kegiatan akhir, dengan memperhatikan proses eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi pada kegiatan inti.
g) Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran
15
menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok
Mata Pelajaran.
h) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan meliputi :
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.
2) Kegiatan Ekstra Kurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan
dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat
operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan
dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta
didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap,
kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler
peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi,
bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan
potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik
di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum
dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di
luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka
kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu
mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.
16
a) Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka),
dan lainnya;
b) Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
c) Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya;
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk.
a) Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik secara perorangan.
b) Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
c) Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.
d) Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik antarkelas.
e) Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah
atau kegiatan lapangan.
Jenis kegiatan di SD Negeri Kalimulya 4 sebagai berikut :
No Program Ekstrakurikuler Keterangan
1. Kepramukaan Wajib
2. Seni Tari Pilihan
3. Sepak Bola Pilihan
4. Futsal Pilihan
5. Atletik Pilihan
6. Rohani Islam Pilihan
f) Pelaksanaan
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi
yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan
baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di
satuan pendidikan tempatnya belajar.
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada
awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah bidang
17
kurikulum dan peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler
atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan
kurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang
terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau
waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub
olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran
usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung,
dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai
kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).
Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau
terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka,
ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak
bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin.
g) Program kegiatan ekstrakurikuler (terlampir).
3) Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model manajemen yang
memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah”. (Sagala,
2006: 133) Model manajemen ini mendorong pengambilan keputusan partisipatif
yang melibatkan langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar mutu yang
berkaitan dengan kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas sekolah, peningkatan
kualitas kurikulum, dan pertumbuhan jabatan guru. Keputusan sekolah yang
diambil harus melibatkan secara langsung semua warga sekolah yaitu guru, siswa,
kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat yang berhubungan
dengan sekolah. Keputusan yang demikian dapat membangun rasa memiliki bagi
setiap warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan dedikasi
warga sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah satu jawaban dari
pemberian otonomi daerah di bidang pendidikan dan telah diundang-undangkan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidik Nasional
Pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik”. Sedangkan Pasal 51
18
ayat (1) yang berbunyi, “Pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan pelayanan minimal dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”.
Sejalan dengan hal diatas, maka pemerintah juga mengeluarkan peraturan
pemerintah yang melandasi pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
satuan pendidikan yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat
(1) menyatakan bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yang ditunjukkan
dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”.
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah, sampai saat ini masih mengalami
kendala yang berarti. Hal ini terjadi disebabkan karena belum familiarnya konsep-
konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah dijajaran persekolahan. Tidaklah
mudah menerapkan inovasi manajemen dalam waktu yang singkat, namun
fenomena yang terlihat menunjukkan bahwa keinginan untuk melakukan perubahan
di sektor pengelolaan manajemen persekolahan telah mempengaruhi sistem
penyelenggaraan pengelolaan pendidikan kearah Manajemen Berbasis Sekolah
dengan meninggalkan pengelolaan manajemen yang konvesional.
Tugas dan fungsi utama sekolah adalah mengelola penyelenggaraan MBS di
sekolah masing-masing. Mengingat sekolah merupakan unit utama dan terdepan
dalam penyelenggaraan MBS, maka sekolah menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai berikut:
a) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MPMBS dengan melibatkan
kelompok-kelompok, antara lain; wakil sekolah (kepla sekolah, wakil kepala
sekolah, guru, tata usaha), wakil siswa (OSIS), wakil orang tua siswa, wakil
organisasi professi, wakil pemerintah, dan tokoh masyarakat.
b) Mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumberdaya yang ada di sekolah
dan di luar sekolah untuk mencapai sasaran MPMBS yang telah ditetapkan :
c) Melaksanakan MPMBS secara efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip-
prinsip total quality management (fokus pada pelanggan, perbaikan secara
terus-menerus, dan keterlibatan total warga sekolah dalam meningkatkan mutu
sekolah) dan berfikir sistem (berfikir holistik/tidak parsial, saling terkait, dan
terpadu).
d) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan dalam pelaksanaan MPMBS
sehingga kejituan implementasi dapat dijamin untuk mencapai sasaran MPMBS.
19
e) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi untuk menilai tingkat
ketercapaian sasaran program MPMBS yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini
kemudian digunakan untuk menentukan sasaran baru program MPMBS tahun-
tahun berikutnya.
f) Menyusun laporan penyelenggaraan MPMBS beserta hasilnya secara lengkap
untuk disampaikan kepada pihak-pihak terkait yaitu Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Pengawas Sekolah, Komite Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah
swasta), dan
g) Mempertanggung jawabkan hasilpenyelenggaraan MPMBS kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan sekolah yaitu Dinas Pendidikan kabuapten/Kota,
Komite Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah swasta).
Adapun beberapa program yang dikembangkan dalam rangka manajemen
berbasis sekolah meliputi: (1) proses belajar mengajar, (2) perencanaan dan
evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4) pengelolaan
ketenagaan, (5) pengelolaan peralatan dan perlengkapan, (6) pengelolaan
keuangan, (7) pelayanan siswa, (8) hubungan sekolah-masyarakat, dan (9)
pengelolaan iklim sekolah.
Di bawah ini disajikan beberapa kutipan dari Program BMS SD Kalimulya 4,
sebagai berikut :
a) Kurikulum dan Pembelajaran
(1) Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, potensi lingkungan sekolah, masyarakat, dan potensi daerah.
(2) Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun secara mandiri oleh
sekolah melalui kerja tim yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, unsur
komite sekolah dan/atau orang tua siswa yang memiliki keahlian.
(3) Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
pengembangan kuriklum.
(4) Tahapan pengembangan kurikulum dilakukan melalui langkah-lagkah
yanga sistematis.
(5) Sekolah memiliki dokumen muatan lokal yang disusun dengan
melibatkan kepala, guru, komite, tokoh masyarakat, instansi terkait.
(6) Sekolah memiliki dokumen silabus dan RPP setiap mata pelajaran.
20
(7) Sekolah memiliki program pembinaan bakat dan minat peserta didik
melalui kegiatan ekstrakurikuler.
(8) Sekolah memiliki dokumen program kegiatan layanan konseling dengan
sasaran layanan individu dan layanan kelompok.
(9) Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan pendekatan aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).
(10) Strategi pembelajaran memberikan kesempatan dengan leluasa kepada
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, interaktif, kreatif, inovatif dan
mandiri.
(11) Penilaian pembelajaran dilaksanakan mencakup penilaian proses dan
hasil belajar.
(12) Instrumen penilaian yang digunakan bervariasi, menerapkan teknis tes
maupun non tes
(13) Pengorganisasian peserta didik dalam pembelajaran bervariasi (klasikal,
kelompok, berpasangan, individu)
(14) Aktifitas belajar peserta didik bervariasi ( misalnya: wawancara,
pengamatan, penelitian, bermain peran, melakukan percobaan ) sesuai
dengan kompetensi yang dikembangkan.
(15) Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama oleh siswa dan guru.
(16) Perilaku warga kelas (guru dan siswa) sesuai dengan etika yang berlaku.
(17) Proses pembelajaran memberi kesempatan peserta didik agar berani
bertanya, mengemukakan pendapat, mengkomunikasikan ide/gagasan
secara tertulis dan/atau lisan.
(18) Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar (bahan pustaka,
lingkungan sekitar, pengalaman peserta didik, nara sumber, internet)
disesuaikan dengan kompetensi yang dikembangkan.
(19) Guru menggunakan alat bantu belajar (media atau alat peraga, lembar
kerja) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan bersama peserta
didik.
(20) Guru membuat dan menggunakan lembar kerja untuk mengkondisikan
peserta didik menemukan konsep/ gagasan/cara/rumus dan mengamati
konteks kehidupan nyata.
(21) Pertanyaan yang diajukan guru memancing siswa untuk membangun
gagasannya sendiri.
21
(22) Guru memberikan umpan balik yang dapat mendorong peserta didik
mengemukakan ide/gagasan.
(23) Peserta didik aktif dan tekun melakukan kegiatan/aktifitas pembelajaran.
(24) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tampil di depan
kelas untuk bercerita, mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu,
memimpin diskusi kelas.
(25) Guru bersama siswa melakukan refleksi/perenungan tentang kesan
dan/atau pemahaman terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
(26) Hasil karya peserta didik dari kegiatan pembelajaran dipajang, ditata
rapi, dan diganti secara rutin dan teratur.
(27) Hasil belajar peserta didik dipantau secara berkelanjutan untuk dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
(28) Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang baik personal
maupun sosial sesuai dengan latar belakang potensi peserta didik
(contoh: jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, toleransi, empati,
percaya diri, musyawarah, kepemimpinan).
(29) Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan (emosional,
fisik, dan pelecehan seksual)
(30) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang belum mencapai
kompetensi dan pengayaan bagi yang sudah mencapai kompetensi.
(31) Sekolah memiliki kalender akademik.
(32) Sekolah memiliki dokumen perumusan Kriteria Ketuntasan Minimal yang
dilaksanakan melalui rapat dewan guru.
b) Peserta Didik
(1) Cakupan “pengelolaan peserta didik” di sekolah meliputi penerimaan,
penempatan, dan pelayanan sehari-hari di sekolah.
(2) Penerimaan peserta didik memberi kesempatan kepada semua anak usia
SD, dari berbagai latar belakang status ekonomi, sosial, agama,
bangsa/suku bangsa.
(3) Prosedur penerimaan peserta didik dilakukan secara transparan, mulai
dari pengumuman pendaftaran, proses seleksi, hingga pengumuman
penerimaan.
22
(4) Pelayanan prima kepada peserta didik, sejak siswa diterima menjadi
peserta didik, hingga pada melaksanakan kegiatan sehari-hari, dengan
memperhatikan minat, bakat, dan kebutuhan khusus peserta didik.
(5) Sekolah memiliki dokumen buku induk peserta didik
(6) Sekolah memiliki dokumen kehadiran peserta didik.
(7) Sekolah memiliki dokumen mutasi peserta didik.
(8) Sekolah memiliki papan statistik peserta didik (yang menggambarkan
tentang jumlah siswa laki-laki dan perempuan di setiap kelas, jumlah
lulusan setiap tahun, jumlah siswa melanjutkan setiap tahun, jumlah siswa
berdasarkan usia).
(9) Sekolah memiliki dokumen pembinaan terhadap peserta didik yang berada
di kelas akhir
(10) Sekolah memiliki dokumen tentang alumni.
c) Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(1) Pembagian tugas guru yang jelas dan terpajang.
(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan pelatihan internal sekolah dan/atau
tingkat gugus bagi guru dan kepala sekolah.
(3) Minimal 50% dari jumlah guru yang ada telah mengikuti pelatihan
professional.
(4) Kepala sekolah memiliki program dan/atau agenda supervise pembelajaran.
(5) Kepala sekolah memilki agenda kegitan untuk memfasilitasi guru yang
mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat dan
mengimplementasikan pembelajaran.
(6) Sekolah memmilik agenda kegiatan pertemuan rutin untuk mengevaluasi
dan menyusun kinerja sekolah.
(7) Minimal 25% guru menghasilkan produk inovatif dan kreatif (alat peraga,
hasil penelitian, karya ilmiah popular,kreasi seni dan lain-lain.
(8) Sekolah menerapkan sistem penghargaan.
d) Sarana dan Prasarana
(1) Sekolah memiliki buku inventaris asset.
(2) Sekolah memiliki tempat penyimpanan peralatan sekolah.
(3) Rasio antara ruang kelas dan rombongan belajar 1:1
(4) Sekolah memiliki ruang guru yang bersih dan rapi
(5) Standar luas ruangan kelas ( 8m x 8m) untuk 32 peserta didik.
23
e) Pembiayaan
(1) Sekolah memiliki toilet, bersih, tidak berbau, rasio minimal 1:32 yang
terpisah antara laki-laki dan perempuan.
(2) Sekolah memiliki halaman yang bersih dan tertata rapi
(3) Sekolah memiliki pagar yang rapi
(4) Sekolah memiliki media pembelajaran/alat peraga sederhana hasil karya
guru dan siswa.
(5) Sekolah memiliki sudut baca/mini library yang tertata rapi dan
termanfaatkan sebagai sumber belajar peserta didik.
(6) Sekolah menyediakan tempat sampah minimal satu set yang terdiri dari
tiga jenis sampah(organic, plastic dan kertas, kaca besi dan seng).
f) Pembiayaan
(1) Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) secara terpadu yang
disusun berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan mutu pendidikan dan
dipetakan untuk jangka waktu menengah (4 tahun).
(2) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari RKS untuk jangka waktu 1 tahun, dilaksanakan
secara transparan, terpadu, berdasarkan skala prioritas, partisiaptif dan
akuntabel.
(3) Transparansi dokumen RKAS dan penggunaannya melalui (dipajang,
website sekolah,laporan tertulis secara rutin).
(4) Sekolah memiliki inisiatif mencari dana tambahan di luar dana BOS.
(5) Minimal 70% dana sekolah dialokasikan untuk peningkatan mutu.
(6) Sekolah membuat pembukuan yang tertib, rapi dan dapat dipertanggung
jawabkan.
g) Hubungan sekolah dengan masyarakat
(1) Sekolah memiliki nota kesepakatan (MOU) kerja sama dengan lembaga
pendidikan dan non pendidikan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan
(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan/rencana aksi untuk sosialisasi/promosi
program sekolah.
(3) Sekolah mengadakan open house di akhir tahun pelajaran kepada
masyarakat.
24
(4) Sekolah memiliki pengurus komite sekolah
(5) Sekolah memiliki agenda kegiatan bakti sosial di lingkungan sekitar
sekolah.
(6) Sekolah memiliki agenda kegiatan pertemuan rutin dengan orang tua
peserta didik dan komtie sekolah.
(7) Komite sekolah dan/atau orang tua peserta didik terlibat dalam
penyusunan program dan anggaran sekolah.
h) Budaya dan lingkungan sekolah
(1) Sekolah menerapkan 7 K ( kebersihan, ketertiban, kesehatan, keindahan,
kekeluargaan, keamanan, kerindangan)
(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan budaya baca bagi peserta didik dan
guru
(3) Sekolah memiliki tata tertib sekolah, kode etik sekolah, peraturan
akademik hasil rumusan bersama antara sekolah, orang tua dan
perwakilan peserta didik dan terpampang secara komunikatif.
(4) Sekolah memiliki agenda kegiatan aksi bersih sekolah (jumat bersih,
sabsih)
(5) Sekolah memiliki program pembiasaan (berperilaku sopan, berbicara
santun, berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, amanah, menepati
janji, empati kepada sesame sesama) dan terpampang secara komunikatif.
4) Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana pelestarian bahan
pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam dimensi
persekolahan, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu
sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang
melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah
memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mengembangkan potensi
peserta didik dan seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah. Arif
Surrachman, mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah di dunia
pendidikan, yaitu :
25
(1) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam
kurikulum sekolah
(2) Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan
kreativitas dan imajinasinya.
(3) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang
(buku-buku hiburan)
(4) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
Adapun Program Perpustakaan SD Kalimulya 4 disusun sebagai berikut ;
(1)program pengadaan, (2) program pengolahan, (3) program layanan dan (4)
administrasi perpustakaan
(1) Program Pengadaan
Program pengadaan adalah program yang dirancang untuk melakukan
pengadaan seluruh jenis koleksi perpustakaan. Perpustakaan sebaiknya
membuat sebuah dokumen yang mengatur tentang pengadaan koleksi agar
terarah, terukur, akuntabel dan dapat dievaluasi.
(2) Program pengolahan Koleksi
Setelah pengadaan koleksi dilakukan berdasarkan ketentuan yang termuat
dalam Kebijakan Pengembangan Koleksi, maka tahap selanjutnya adalah
pengolahan koleksi. Pengolahan koleksi dilakukan melalui dua kegiatan utama,
yaitu katalogisasi dan klasifikasi. Katalogisasi meliputi kegiatan deskripsi
bibliografi dan analisis subyek.
(3) Program Layanan Perpustakaan
Program ini meliputi :
(a) Sistem layanan. Misalnya sistem layanan terbuka (Open access) atau sistem
layanan tertutup (Close Access).
(b) Jenis layanan, seperti layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan ruang
baca, layanan audio visual, story telling (bercerita), dan layanan kemas
ulang informasi.
(c) Keanggotaan. Mengatur tentang persyaratan menjadi anggota, hak dan
kewajiban para anggota, serta peraturan/ketentuan tentang layanan
keanggotaan.
(d) Bimbingan Pemakai. Memuat tentang orientasi perpustakaan, petunjuk
pemanfaatan perpustakaan, bimbingan penelusuran informasi, dan
bimbingan minat baca.
26
(e) Evaluasi layanan. Memuat tentang bagaimana mengevaluasi layanan
perpustakaan agar layanan perpustakaan semakin hari semakin baik.
(4) Program Administrasi Perpustakaan Sekolah
Setiap perpustakaan sekolah hendaknya memiliki program yang
mengatur tentang administrasi/ketatausahaan di perpustakaan, seperti surat
menyurat, perizinan, menata dan menyimpan dokumen (dokumen pemesanan,
pembelian, dll.), pengadaan alat tulis kantor, pembuatan jadwal tugas/piket,
menerima telepon, menerima atau mengirim fax, email, dan sebagainya. Pendek
kata, semua program administrasi di perpustakaan perlu disusun sedemikian
rupa, sehingga mendukung program-program lainnya. Ketidak-rapian tata
administrasi dapat mengakibatkan terganggunya program-program lain.
Misalnya, ketika hendak mengadakan pengadaan koleksi, data pemesanan hilang
atau tidak ditemukan, maka hal ini tentu akan mengganggu proses pengadaan.
5) UKS (khusus SD Pembina)
BAB III
PELAKSANAAN
A. Struktur Organisasi dan Penanggung Jawab Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu
1. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang
Pembelajaran
Penanggung jawab : Kepala SDN Kalimulya 4
Ketua : Lia Mulia, S.Pd.
Team PengembangKurikulum (TPK) :
Ketua TPK : Sri Asih Astuti, S.Pd.
Sekretaris : Yuni Sri Widayati, S.Pd.
Anggota :
(1) Rosyiah, A.Ma
(2) Yani Ahmad, S.Pd.
(3) Irfan Afpandi, S.Pd.
(4) Ida Rosida, A.Ma
(5) Dede Mulyanih, S.Pd.
27
(6) Afan Syaifudin
(7) Sumiyati, S.Pd.
(8) Rasmin
(9) Hesty
2. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang
Ekstrakurikuler
Penanggung jawab : Kepala SDN Kalimulya 4
Ketua : Lia Mulia, S.Pd.
Koordinator Kegiatan Ekstrakurikuler : Yani Ahmad, S.Pd.
Seni Tari : Yuni Sri Widayati, S.Pd.
Pramuka : Irfan Afpandi, S.Pd.
: Ida Rosida, Ama
Sepak Bola / Futsal : Afan Syaifudin
: Rasmin
Dokter Kecil : Sumiyati, S.Pd.
Atletik : Yani Ahmad, S.Pd.
Rohani islam : Rosyiah, A.Ma.
Anggota :
(1) Dede Mulyanih, S.Pd.
(2) Rasmin
(3) Hesty
3. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang
Manajemen Berbasis Sekolah
Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Ketua : Lia Mulia, S.Pd.
Bendahara :
Perencanaan dan evaluasi : Drs. Dahlan / Dede Mulyanih, S.Pd.
Kurikulum : Sri Asih Astuti
Ketenagaan : Irvan Afandi, S.Pd.
Sarana Prasarana : Yani Ahmad, S.Pd.
Keuangan :
Kesiswaan : Sumiyati, S.Pd.
28
Humas : Rasmin
Iklim Sekolah : Ida Rosida / Edi Suriya
Lingkungan Hidup : Afan Syaifudin
4. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang
Perpustakaan Sekolah
Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Pengelola Perpustakaan :
Layanan membaca :
Layanan Teknis :
Teknologi (TIK) :
Lia Mulia, S.Pd.
Komite Sekolah
Drs. Dahlan, MM
Kurikulum
Asih Tri Astuti, S.Pd.
Perpustakaan Tata Usaha
29
5. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang
UKS (khusus SD Pembina)
B. Pelaksanaan Setiap Jenis Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu
1. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran
Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada SD Kalimulya 4 diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap SDN Kalimulya 4 melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isimaka prinsip
pembelajaran yang digunakan: 1. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik
mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar
berbasis aneka sumberbelajar; 3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. dari pembelajaran berbasis konten
menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial menuju
pembelajaran terpadu; 6. daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Dari
pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatandan
Kepala Perpustakaan
30
keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental
(softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. pembelajaran yang
menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. Pembelajaran
yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pembelajaran yang
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di
mana saja adalah kelas. 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas
perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.
Persyaratan pembelajaran untuk Pelaksanaan Proses Pembelajaran SD
Kalimulya 4 dengan Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran sebanyak 35
menit. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan
efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik.
Khusus pada Pengelolaan Kelas : a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat
duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b)
Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik. c) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas
dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d) Guru menyesuaikan materi pelajaran
dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e). Guru menciptakan
ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran. f). Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap
respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g).
Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat. h). Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i.) Pada tiap
awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan
j.) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan
31
dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect)
dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
2. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler.
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler maka SD Kalimulya
4 telah menyusun peraturan bagi pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi :
a. Kebijakan mengenai program ekstrakurikuler;
b. Rasional dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler;
c. Deskripsi program ekstrakurikuler meliputi:
(1) ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan;
(2) tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler;
(3) keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan;
(4) jadwal kegiatan; dan
(5) level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik.
d. Manajemen program ekstrakurikuler meliputi:
(1) Struktur organisasi pengelolaan program ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan;
(2) Level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk
masing-masing kegiatan ekstrakurikuler; dan
(3) Level asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk
masing-masing kegiatan ekstrakurikuler.
e. Pendanaan dan mekanisme pendanaan program ekstrakurikuler.
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik harus mengikuti
program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti
suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait
dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.
3. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah
32
Perencanaan kerja sekolah diawali dengan perumusan Visi, Misi dan Tujuan
sekolah berdasarkan profil sekolah oleh tim pengembang sekolah yang terdiri dari
kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat.
Sekolah menyusun rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja
sekolah empat tahun yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS) rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditujukan
dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana
kerja tahunan memuat tentang rencana pengembangan kurikulum dan
pembelajaran, rencana pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, rencana
pengembangan sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, rencana
pengembangan kesiswaan, rencana pengembangan budaya dan lingkungan sekolah,
rencana pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat dan kemitraan, serta
rencana-rencana kerja lain yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan
seperti pernyataan standar pengelolaan nasional pendidikan. Perencanaan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran di antaranya 1) Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2) Penyusunan perangkat pembelajaran berupa
program tahunan, program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk semua mata pelajaran, 3) Penyusunan kalender
pendidikan, 4) Penyusunan jadwal pembelajaran, 5) Penyusunan kurikulum muatan
lokal, 6) Penyusunan program supervisi sekolah. Menurut Ragan (Soetopo dan
Soemanto, 1993:13) pengertian kurikulum adalah “all the experiences of children for
which the school accepts responsibility” yang artinya bahwa “semua pengalaman
anak di bawah tanggung jawab sekolah”.
Perencanaan pengembangan pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di
antaranya: 1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajaran, 2) Mengusulkan
peningkatan kualifikasi guru yang belum S1/D4, 3) Mengusulkan guru untuk di
sertifikasi, 4) Mengusulkan tenaga administrasi, perpustakaan dan laboratorium
komputer. 5) Menyusun kegiatan pertemuan guru melalui kegiatan Kelompok Kerja
Guru (KKG) mini dan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB XI,
Pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
33
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.
yang selalu harus ditingkatkan kompetensinya.
Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di antaranya: 1)
Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, 2) Mengusulkan membuat
laboratorium komputer dan jaringan internet, 3) Melaksanakan perawatan terhadap
saran dan prasarana yang tersedia. Dalam hal ini Mulyasa (2005:49) mengatakan
bahwa: “sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran”.
Perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di antaranya:
1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan melibatkan
warga sekolah, 2) Membuat usulan penambahan biaya operasional sekolah, 3)
Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sekolah, 4)
Penyusunan administrasi penggunaan keuangan sekolah. Menurut Fattah
(2004:143), menyebutkan bahwa: “agar penggunaan keuangan sekolah mencapai
sasarannya, perlu dilakukan dengan menjalankan fungsi-fungsi dari manajemen
dalam pengelolaan keuangan sekolah, seperti melalui iuran BP3, melalui penyewaan
fasilitas sekolah, pembayaran siswa, bantuan yayasan dan gerakan pengumpulan
dana”.
Perencanaan pengembangan kesiswaan di antaranya: 1) Membuat persiapan
penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan
pembentukan panitia penerima siswa baru, 2) Menyusun rencana kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, 3) Menyusun rencana melaksanakan
bimbingan belajar untuk seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik.
Menurut pendapat Daien (1989: 89) pengelolaan kesiswaan itu ialah “Keseluruhan
proses penyelenggara usaha kerja sama dalam bidang kesiswaan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan di sekolah”.
Perencanaan pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat di antaranya:
1) Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan
kerjasama sekolah dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa, 2)
Menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan
peran komite sekolah di antaranya advisory agency, mediator agency, supporting
agency dan controlling agency. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
34
20 tahun 2003 Komite sekolah dan madrasah berperan meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan melalui: “1) nasihat, 2) pengarahan, 3) bantuan personalia,
material, dan fasilitas, maupun pengawasan”. Masyarakat diharapkan secara
sungguh-sungguh memberikan masukan sesuai dengan kemampuannya.
Perencanaan pengembangan lingkungan dan kultur sekolah di antaranya:
1) Menyusun program unggulan yang menjadi ciri khas sekolah dalam
meningkatkan dan menyalurkan potensi siswa agar lahir siswa unggul dalam
berbagai prestasi. 2) Menyusun rencana penghijauan sekolah agar membuat suasana
lingkungan sekolah menjadi sejuk dan nyaman. 3) Menyusun rencana program
sekolah sehat dan sekolah bersih. 4) Menyusun rencana mengembangkan toleransi
beragama diantar warga sekolah.
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu pendidikan meliputi:
Pelaksanaan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) penyusunan
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, penyusunan struktur dan muatan kurikulum,
penetapan kalender pendidikan/akademik, menyusun silabus dan RPP. Dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran didasarkan pada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Kelulusan dan peraturan pelaksanaannya, sedangkan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran didasarkan pada serta Standar Proses dan Standar Penilaian.
Kenyataan yang terjadi di sekolah tempat penelitian dilaksanakan masih ada mata
pelajaran yang silabus dan RPP belum ditulis secara lengkap dan benar. Masih ada
guru yang mengkopi paste silabus dan RPP yang ditulis oleh guru dari sekolah yang
lain atau silabus yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pelaksanaan pembelajaran guru melakukan dengan pendekatan pola
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Kenyataan yang
terjadi di sekolah tempat penelitian masih ada guru belum melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan PAKEM mereka masih dengan model
pembelajaran yang konvensional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19, ayat 1) bahwa: “Proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik guru menyusun program
penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan.
35
Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian
Pendidikan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran,
dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial,
klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, dalam kegiatan penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 (2007: 2) Standar Penilaian
menyatakan bahwa: “Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang
berlaku secara nasional”.
Pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dilakukan dengan kegiatan
pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) mini di sekolah, dan Kelompok Kerja Guru
(KKG) di gugus sekolah satu kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam
gugus sekolah dibimbing oleh guru pemandu mata pelajaran Akan tetapi masih ada
guru yang enggan hadir pada pertemuan KKG.
Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah menetapkan
kebijakan secara tertulis. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik. Sarana
prasarana dikelola oleh guru sesuai bidangnya masing-masing dan adanya
partisipasi dari semua unsur seperti kepala sekolah, pendidik, siswa dan tokoh
masyarakat saran dan prasaran sekollah belum mencukupi.
Sarana laboratorium komputer tersedia beberapa unit namun untuk
pemasangan jaringan internet untuk sekolah belum dapat disediakan. Sedangkan
perawatan sarana dan prasarana sekolah dilakukan melalui Kartu Inventaris Barang
(KIB) yang berisi jenis barang, tahun pembelian, kondisi sarana pada saat ini,
jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Menurut Subagio (1990:11)
bahwa: “Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik
atau sarana dan prasarana”. Kenyataan di sekolah sarana dan prasarana yang
tersedia belum sesuai dengan rasio 1:2 artinya satu sarana untuk dua orang peserta
didik.
Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah yang tertuang
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) di antaranya: 1) Belanja tidak
langsung berupa belanja pegawai, tunjangan prestasi kerja, Tunjangan Nanggroe
Aceh Darussalam, tunjangan wali kelas, tunjangan fungsional. 2) Belanja langsung
berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
36
Sumber pendapat keuangan sekolah di antaranya dari dana Bantuan
Operasional Sekolah dana APBN sebesar Rp. 400.000 persiswa, dan dana Bantuan
Operasional Sekolah dari APBK sebesar Rp. 40.000 persiswa. Sekolah membuat
pedoman pengelolaan biaya operasional sekolah tentang sumber pemasukan,
pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola dan membuat pedoman penyusunan
dan pencairan anggaran sesuai dengan peruntukannya, pembukuan semua
penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran. Sekolah melaporkan
penggunaan anggaran kepada komite sekolah, serta Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga tentang pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah.
Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat sekolah melibatkan warga dan
masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan, pengelolaan akademik
dan pengelolaan non-akademik. Keterlibatan peran serta warga sekolah dan
masyarakat dalam pengelolaan sesuai dengan peran komite sekolah yaitu advisory
agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency. Sekolah
menjalin kemitraan dengan lembaga lain pemerintah dan non-pemerintah yang
relevan, berkaitan dengan input, proses, output. Sistem kemitraan sekolah
ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. Komite sekolah selalu meninjau proses
kegiatan belajar mengajar secara berkala. Orang tua partisipasi aktif untuk kegiatan
hari besar agama, hari besar nasional dan orang tua siswa sangat mendukung
program yang diadakan sekolah.
4. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan tenaga utama yang
memberikan kerangka kerja dan suasana untuk mengimplimentasi kurikulum,
kepala sekolah hendaknya mengakui pentingnya jasa perpustakaan sekolah yang
efektif serta mendorong pemanfaatannya.
Kepala sekolah bekerja erat dengan perpustakaan dalam mendisain rencana
pengembangan, terutama dalam bidang program literasi informasi dan promosi
membaca.
Pada saat rencana dilaksanakan, kepala sekolah menjamin penjadwalan waktu
dan sumberdaya yang luwes untuk memungkinkan guru dan murid mengakses ke
perpustakaan beserta layanannya. Kepala sekolah juga memastikan adanya
kerjasama antara guru dan tenaga perpustakaan. Kepala sekolah harus memastikan
bahwa pustakawan sekolah ikut serta dalam kegiatan pengajaran, perencanaan
37
kurikulum, pengembangan tenaga berlanjut, evaluasi program dan asesmen
pembelajaran murid.
Di dalam evaluasi sekolah secara menyeluruh, kepala sekolah memasukkan
evaluasi perpustakaan dan menekankan sumbangan penting jasa perpustakaan
sekolah yang kuat dalam pencapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan.
Semua kepala unit kerja di sekolah, masing-masing bertanggung jawab
melakukan pekerjaan secara profesional dan hendaknya bekerja sama dengan
perpustakaan agar semua sumber informasi dan jasa perpustakaan mencakup
kebutuhan khusus bidang subjek dari unit kerja. Seperti halnya dengan kepala
sekolah, maka kepala unit kerja hendaknya melibatkan perpustakaan dalam
perencanaan pengembangan dan memberikan perhatian khusus ke perpustakaan
sebagai bagian penting dari lingkungan pembelajaran dan sebagai pusat sumber
daya pembelajaran.
Murid merupakan kelompok sasaran utama perpustakaan sekolah. Penting
adanya kerjasama dengan anggota lain komunitas sekolah karena hal itu demi untuk
kepentingan murid. Murid dapat menggunakan perpustakaan untuk berbagai
keperluan. Penggunaan perpustakaan harus dirasakan sebagai lingkungan
pembelajaran yang tidak menakutkan, bebas, terbuka tempat murid dapat
mengerjakan semua tugas, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.
5. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina)
C. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu
1. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran
Secara umum pelaksanaan pembelajaran di bawah tanggung jawab kepala
sekolah sebagai pemimpin pembelajaran selalu melaporakn pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di SD Kalimulya 4 secara berkala. (Laporan Terlampir).
2. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstrkurikuler selalu dilaporankan secara berkala dan
dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya (Laporan
terlampir).
3. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis
Sekolah.
38
Pelaksanaan Manajemen berbasis sekolah merupakan program yang sangat
mutlak disusun dan dilaksanakan kemudian dievaluasi secara berkelanjutan. Oleh
karena itu pemantauan, dan pelaporan terhadap program yang sudah dilaksanakan
menjadi bahan evaluasi diri sekolah dan selalu dilaporkan dalam bentuk Laporan
Kinerja Sekolah.
4. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan sekolah secara rutin
disampaikan oleh kepala unit perpustakaan kepada kepala sekolah (Laporan
Terlampir)
5. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina)
D. Keterlibatan Warga Sekolah dan Pihak Lain Mendukung Kegiatan Pengembangan Mutu
di Sekolah.
Dengan semakin kompleksnya manajemen Sekolah yang selalu berkembang dan
padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin banyak pula masalah-
masalah yang perlu penanganan, dan melibatkan warga sekolah, baik guru, orang tua,
karyawan, siswa mapun pemerintah setempat sama-sama menyadari perlunya
terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan nilai jual sekolah,
meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin kondusifnya kegiatan belajar
mengajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang baik dan bisa menempati
perguruan-perguruan ternama seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
Keterlibatan seluruh warga sekolah Civitas keluarga besar SD Negeri Kalimulya
4 serta masyarakat yang peduli akan pendidikan, serta saling mengisi diantara kelebihan
dan kekurangan yang ada akan menjadikan kegiatan proses belajar mengajar akan
berlangsung dengan baik dan efektif, masyarakat merasa memiliki dan merasakan
manfaat dengan adanya sekolah yang berada dilingkungannya.
Dalam hal ini wakil kepala sekolah sebagai perantara hubungan dengan
masyarakat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa ada kerja sama dengan berbagai
pihak, Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak dan
berbagai kegiatan informasi-infirmasi yang berhubungan dengan kinerja guru,
pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa, dengan dinas instansi dan
39
berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama kepala sekolah dan unsur pimpinan
yang lain saling bekerja sama dalam menjalankan kepemimpinan disekolah.
Semua warga sekolah, warga masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah daerah
setempat selalu bekerja sama untuk kemajuan pendidikan di daerah tersebut, karena
kita juga menyadari bahwa tidak semua peserta didik mampu untuk mencukupi
kebutuhan sekolah sehari-hari, buku, alat tulis dan buku-buku paket lain untuk belajar
sehari-hari. Terobosan-terobosan baru, kerjasama dengan berbagai pihak dan menggali
informasi-informasi untuk bea siswa, BKM maupun bantuan-bantuan lain. Sehingga
bagi yang kurang mampu dapat terus bisa bersekolah.
Bagaimanapun juga sekolah tidak bisa terlepas dari lingkungan masyarakat
dimana sekolah tersebut berada, hubungan harus tetap dibina dengan baik, kultur dan
budaya masyarakat tidak boleh bersinggungan. Bantuan dan silaturahmi dengan warga
setempat, harus terus dibina, sumbangan dan santunan bagi masyarakat sekitar yang
kurang mampu, adanya musibah, kematian dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya terus
dibina sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah.
Kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, Kepala Kelurahan sangat
diperlukan dan ditingkatkan lagi karena dengan kerjasama yang baik dan saling
pengertian maka akan terciptanya kondisi yang tertib, keamanan terjaga dan situasi
selalu kondusif karena masyarakat merasa ikut memiliki dan peduli dengan keberadaan
sekolah tersebut.
Bekerja sama dengan komite sekolah untuk mencari solusi-solusi yang terbaik
bagi peningkatan mutu pendidikan, menggalang dana, dan mencari terobosan-terobosan
dana untuk menunjang program sekolah yang telah dispakati bersama dalam rapat-
rapat Komite, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan pembiayaan sekolah
dalam upaya peningkatan sekolah yang berkualitas dan menghasilkan lulusan SD yang
dapat bersaing di era globalisasi.
Masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat diandalkan. Masyarakat terkait
langsung dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena keberadaan sekolah
ada di tengah-tengah masyarakat dan menjadi tujuan masyarakat sekitar untuk
menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu bersinergi untuk mewujudkan
outcome sekolah yang berkualitas. Dukungan masyarakat kepada sekolah hendaknya
bukan hanya bersifat material tapi juga dukungan moril seperti memberikan rasa aman
kepada semua warga sekolah. Memang kepala sekolah harus memiliki kompetensi social
yang handal. Disamping itu sekolah bisa dijadikan pusat informasi bagi masyarakat
40
sekitar sekolah. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat umum bukan
hanya mengenai siswa tapi juga yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber daya
yang ada di lingkungan masyarakat. Sekolah dapat menjadi trigger (pemicu) untuk
memajukan masyarakat sekitar sekolah. Dengan contoh langsung yang diberikan sekolah
biasanya masyarakat akan cepat meniru dan mempraktikkannya apalagi sesuatu yang
baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi mereka. Masyarakat dapat juga
dilibatkan dalam program sekolah khususnya yang menyangkut life skill.
Namun yang masih menjadi persoalan adalah dukungan masyarakat belum
optimal baik dalam hal prakarsa dan kontribusi untuk mamajukan sekolah maupun
memberikan rasa aman baik pada siswa maupun guru yang mengajar di sekolah.
Sebuah harian daerah pernah memberitakan ada guru yang dirampok oleh pelaku yang
juga masyarakat sekitar sekolah. Selain itu ada usaha ternak ayam potong yang
berdampingan dengan sekolah yang sangat mengganggu proses pembelajaran di sekolah
karena bau yang tidak sedap yang berasal dari kotoran ayam tersebut, dan mungkin
masih banyak lagi persoalan-persolan lain yang dapat mengganggu kelancaran proses
pembelajaran. Memang persoalan ini sangat ruet dan kompleks, tetapi dengan tekad
dan komitmen yang kuat antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat sebagai
sebuah system yang mempunyai maksud yang sama untuk mencapai pendidikan yang
berkualitas, maka MBS ini dapat diterapkan dengan baik dan dihantarkan sampai ke
tujuan. Semoga
BAB IV
41
HASIL EVALUASI DIRI
A. Hasil Evaluasi Diri Sekolah Terhadap Kegiatan Bengembangan Budaya Mutu
1. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 saat ini masih
menggunakan acuan kurikulum KTSP. Pada kurikulum KTSP masih
mengembangkan instrumen sesuai dengan indikator pada setiap Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar .Berikut gambaran rencana evaluasi,di
mulai dari perecanaan evaluasi yang meliputi, evaluasi direncanakan mulai
dari pembuatan program semester yang dicantumkan dalam silabus dan
diterapkan dalam rencana pembelajaran atau RPP.Untuk pelaksanaan
evaluasi diterapkan dalam RPP pada setiap pembelajaran yang terdiri dari
evaluasi awal yang biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran, bisa
dilaksanakan dalam bentuk tertulis ataupun tanya jawab langsung, yang
tujuannya adalah untuk melihat kemampuan awal siswa .Dalam proses
pembelajaran evaluasi dilakukan dalam beberarapa hal, yaitu penilaian sikap
dan penilaian berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok sesuai dengan tujuan dari pembelajaran yang
direncanakan. Evaluasi akhir adalah penilaian yang menyeluruh dari
penilaian sikap dan penilaian pengetahuan.Adapun jenis evaluasi yang
dilakukan di SD Negeri Kalimulya 4 adalah Ulangan harian (UH),UTS,UAS
dan US.UH dilaksanakan setelah minimal menyelesaikan satu kompetensi
dasar dari mata pelajaran tertentu,sedangkan UTS dilaksanakan setelah 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir
semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi siswa di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.Semua nilai pada setiap evaluasi itu dimasukkkan kedalam sistem
informasi akademik ( SIAKAD). Sistem Informasi Akademik atau SIAKAD
adalah sebuah program yang dirancang khusus sebagai pusat informasi
akademik sekolah yang mencakup penginputan semua proses dan hasil
42
penilaian, data siswa, data guru dan data karyawan. Dengan adanya program
SIAKAD ini sangat mempermudah proses penginputan data khususnya dalam
penyimpanan hasil evaluasi pembelajaran siswa. Dalam proses atau cara kerja
penginputan nilai melalui SIAKAD ini dilakukan melalui dua sistem yaitu
oleh guru pengampu (SIMPEN) dan oleh wali kelas (SISWAL). SIMPEN
hanya menginput nilai mata pelajaran atau muatan kurikulum yang diampu.
Sedangkan SISWAL menginput nilai mata pelajaran diampu wali kelas, data
diri siswa, daftar hadir siswa, pengembangan diri siswa, dan semua data yang
diperlukan dalam proses pencetakan hasil evaluasi belajar siswa. SIAKAD
dilaksanakan secara online di lingkungan sekolah dengan menggunakan
password yang hanya diketahui oleh pihak tertentu/ yang berkepentingan.
Ujian Sekolah (US) dilaksanakan untuk jenjang akhir atau kelas 6 evaluasi
dilaksanakan mengikuti program dan jadwal pemerintah. Setelah
melaksanakan rangkaian penilaian akan dilanjutkan dengan pertemuan
dengan orang tua (Komite Sekolah) dalam rangka mendiskusikan hasil
evaluaasi siswa selama satu bulan pembelajaran dan
mensosialisasikan/membahas rencana program pembelajaran ke depan.
2. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler
Setiap Ekstrakurikuler yang terdiri dari Akademik
maupun Akdemik di bina oleh Pembina internal ataupun
eksternal,dan dapat di evaluasi di setiap 1x/bulan dengan
melampirkan jadwal kegiatan Dan SK,serta Absensi
pelaksanaan ekskul serta Program yang telah di susun oleh
masing-masing Pembina ataupun pelatih untuk 1 tahun.
3. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen
Berbasis Sekolah
Berdasarkan hasil evaluasi dari tujuh komponen MBS yang
dilaksanakan oleh SD Negeri Kalimulya 4 secara umum telah terlaksana
sesuai dengan ketentuan dan prinsip MBS akan tetapi ada komponen yang
kurang lengkap secara administrasi yaitu pada komponen manajemen
hubungan masyarakat.
43
4. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan
Sekolah
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program perpustakaan di SD
Kalimulya 4 secara umum belum terlaksana sesuai dengan ketentuan akan
tetapi ada komponen yang masih kurang lengkap dari sisi sarana, buku
referensi dan tenaga pustakawan.
Efektivitas Penggunaan buku sebagai sumber belajar untuk
meningkatkan minat baca siswa dirintis dengan perpustakaan talang air.
5. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD
Pembina)
Pelaksanaan Program UKS di SD Kalimulya 4 berdasarkan hasil
evaluasi telah diupayakan semaksimal mungkin, namun Tim Pelaksana UKS
SD Kalimulya 4 menyadari bahwa program ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik
yang konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan program ini di
tahun mendatang.
B. Prosedur Operasional Standar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya
Mutu
Untuk menjamin keterlaksanaan kegiatan dan operasional setiap program
budaya mutu SD Negeri Kalimulya 4 telah menyusun Prosedur Operasional
Standar yang meliputi POS Pembelajaran, POS Ekstrakurikuler, POS Manajemen
berbasis Sekolah, POS Perpustakaan dan POS UKS.
Di bawah ini dipaparkan beberapa Prosedur Operasional Standar dan
Peraturan Akademik SD Negeri Kalimulya 4, sebagai berikut :
SOP Kegiatan Rutin Harian
KEDATANGAN
Tujuan
1. Memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa.
2. Membudayakan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
3. Mengontrol ketertiban siswa.
Prosedur
1. Guru yang bertugas datang lebih awal maksimal pukul 07.00
44
2. Petugas mengontrol absensi guru.
3. Guru yang bertugas berdiri di depan pintu gerbang dengan sikap tenang,
sopan, tidak mengobrol dan bercakap-cakap sendiri.
4. Guru menyambut kedatangan siswa dengan memberi salam secara khusyu’,
sederhana dan penuh hormat.
5. Guru menjabat tangan siswa sambil melontarkan senyum kasih sayang
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
5.1 Hanya berjabat tangan dengan sesama jenis, kecuali terhadap siswa
kelas 3 sekolah dasar ke bawah.
5.2 Saling bertatap penuh keakraban dan rasa kasih sayang.
5.3 Dilaksanakan dengan kesungguhan, sederhana dan keramahan.
5.4 Tidak berlebihan dan tasyabbuh.
6. Guru memberi perhatian kepada siswa berkaitan dengan tata tertib siswa dan
keadaan psikis siswa.
7. Guru memeriksa keadaan dan penampilan siswa berkaitan dengan akhlaq
dan adab, ketertiban dan aturan sekolah
8. Petugas TU mengelola siswa yang terlambat dengan ketentuan :
a. Siswa yang hadir di atas pukul 07.20 dinyatakan terlambat
b. Bagisiswa yang terlambat diberi sangsi sesuai dengan ketentuan
c. Bagi siswa yang terlambat lebih dari empat kali akan di laporkan kepada
wali kelas untuk diberikan teraphy lebih lanjut.
d. Apabila tidak ada perubahan maka sekolah akan memberikan surat
peringatan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.
e. Apabila masih juga belum ada perubahan dilakukan pemanggilan orang
tua
f. Apabila masih juga melakukan hal yang sama maka sekolah akan
memberlakukan sanksi skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah apabila
tidak bisa lagi dibina sesuai dengan ketentuan.
6. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
45
Pola tindak lanjut yang dilaksanakan di SD Negeri Kalimulya 4 adalah
melalui rapat khusus artinya hasil monitoring dan evaluasi dibawa keforum
rapat untuk dilakukan analisa dan disepakati tindak lanjut yang akan
dilaksanakan baik itu program pembelajaran, MBS, Ekstrakurikuler,
Perpustakaan, maupun UKS. Berikut adalah contoh model tindak lanjut
hasil evaluasi dalam program pembelajaran :
C. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu
Tindak lanjut dari Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan
Budaya mutu berupa Penghargaan, atau perintah tugas dengan rekomendasi bagi para
guru. Proses tindak lanjut merupakan hasil monitoring dan evaluasi selama kegiatan
berlangsung yang selanjutnya hasil supervisi kegiatan berbagai program yang
dilaksanakan guru dilaporkan kepada Pengawas Binaan.
BAB V
PRESTASI (3 TAHUN TERAKHIR)
A. Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
46
2. Prestasi Guru
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
3. Prestasi Siswa
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
B. Non Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
2. Prestasi Guru
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
47
3. Prestasi Siswa
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
BAB VI
PENUTUP
Dalam pelaksanaan budaya mutu sekolah ada banyak faktor yang mempengaruhi
kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana
pengelola dapat mensinergikan program-program budaya mutu sekolah dengan visi-misi
sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses pelaksanaan budaya mutu sekolah
adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam
kegiatan pengembangan mutu sekolah.
Akhir kata tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan
portofolio budaya mutu sekolah, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan.
48
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Pembelajaran
1. Perangkat Pembelajaran
a. Silabus dan RPP
b. Bahan Pengayaan
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Komponen Pembelajaran (bukti berupa daftar hadir siswa & guru, foto ruang
kelas, jadual pelajaran, foto media pembelajaran yang digunakan, format
evaluasi siswa untuk sikap, pengetahuan & keterampilan, daftar nilai, foto
sumber bahan ajar)
b. Program pendampingan (program remedial dan pengayaan) bukti berupa
dokumen program remedial & pengayaan
c. Pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan inti, penutup)
d. Pembelajaran di dalam dan luar kelas
3. Penilaian
a. Dokumen penilaian siswa ( Contoh Rubrik Penilaian, Contoh Raport (1 kelas)
b. Dokumen penilaian evaluasi diri guru (bukti berupa daftar hadir guru, foto
kegiatan guru/pendampingan siswa, foto KKG)
c. Foto Pembelajaran di dalam dan luar kelas berbasis aktivitas
d. Foto Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
49
e. Prestasi akademik (bukti berupa dokumen/foto piagam/sertifikat/piala
internasional, nasional, Provinsi dan Kota
B. Kegiatan Ekstra Kurikuler
1. Program Ekstra kurikuler (memuat program ekskul yang ada di sekolah)
a. Jenis Program Kegiatan
b. Rencana strategi 4 tahunan
c. Rencana strategi 1 tahunan
d. Visi, misi ekskul (memuat program ekskul yang ada di sekolah)
e. Struktur organisasi ekskul (Dokumen struktur dan , SK/Surat Tugas
Penanggung Jawab Kegiatan)
f. Pembiayaan
2. Pelaksanaan
a. Tenaga Pendidik
b. Peserta didik
c. Jadual Pelaksanaan
d. Daftar hadir pembina/instruktur dan siswa
e. Implementasi kegiatan Ekskul
f. Keterlibatan warga sekolah dan stakeholders
g. Evaluasi kegiatan ekskul
3. Sarana-Prasarana ( Foto Sarana Prasarana) disesuaikan dengan ekskul yang
dilaksanakan di sekolah
4. Prestasi kegiatan ekskul ( daftar, sertifikat penghargaan/piagam/piala, foto tingkat
Internasional, Nasional, Provinsi dan Kab/Kota max 3 tahun terakhir)
5. Foto kegiatan Ekskul
C. Manajemen Berbasis Sekolah
1. Perencanaan MBS bukti dokumen berupa: (surat undangan rapat kegiatan
sekolah, notulen rapat, daftar hadir rapat, dll)
2. Pengorganisasian MBS bukti dokumen berupa: (struktur organisasi sekolah,
struktur komite sekolah, dll)
3. Pelaksanaan 7 komponen MBS a.n:
a. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran; (bukti berupa dokumen
pengembangan kurikulum dan pembelajaran melibatkan komite sekolah
termasuk TOGA, TOMAS dan DUDI)
50
b. Manajemen Peserta Didik ( tata tertib kelas, dll)
c. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( pembagian tugas PTK, dll)
d. Manajemen Sarana-Prasarana (bukti berupa dokumen pengembangan
sarpras tanpa dibantu Bansos)
e. Manajemen Pembiayaan
f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
g. Manajemen Budaya dan Lingkungan
4. Penerapan Prinsip MBS
a. Kemandirian
b. Keadilan
c. Keterbukaan
d. Kemitraan
e. Partisipatif
f. Efisiensi
g. Akuntabilitas
5. Kepemimpinan Sekolah :
a. Perilaku Kebiasaan dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi
kepribadian
b. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi manajerial
dalam hal perencanaan
c. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi manajerial
dalampengelolaan sistem informasi
d. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi
kewirausahaan
e. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi supervisi
f. Foto kegiatan terkait MBS
D. Perpustakaan
1. Pengelolaan Perpustakaan;
a. Visi dan Misi Perpustakaan
b. Struktur Organisasi
c. Program Kerja
d. Anggaran
2. Layanan Perpustakaan
a. Jam Buka Perpustakaan
51
b. Jenis Layanan
c. Jadwal kunjungan masing-masing kelas bukti berupa daftar kunjungan siswa
d. Promosi/sosialisasi perpustakaan sekolah (bukti berupa pengumuman
penggunaan perpustakaan,dll)
e. Kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan pembelajaran( bukti berupa rpp dan
tugas siswa, foto)
f. Laporan kegiatan perpustakaan
g. Kerjasama perpustakaan sekolah dengan instansi terkait (bukti berupa surat
perjanjian
3. Koleksi Perpustakaan
a. Jenis Koleksi meliputi (daftar buku, terbitan berkala, audio visual, multimedia)
b. Jumlah Koleksi
c. Koleksi referensi Perpustakaan meliputi (buku teks pelajaran, buku panduan
guru, buku pengayaan, kamus/ensiklopedi & sumber belajar lainnya)
d. Penambahan koleksi (sumber penambahan koleksi;hibah, alumni,
masyarakat,dll)
e. Kegiatan penataan/penyusunan kembali koleksi perpustakaan yang telah selesai
baca (bukti berupa foto kegiatan) Pemeliharaan dan perawatan Perpustakaan
4. Tenaga Perpustakaan
a. Jumlah tenaga
b. Kualifikasi tenaga perpustakaan
c. Upaya peningkatan kompetensi /kapasitas petugas perpustakaan Daftar hadir
petugas
5. Sarana-Prasarana Perpustakaan
a. Luas ruangan Perpustakaan (min 7x8m)
b. Kelengkapan ruangan perpustakaan (area/sudut baca, area/sudut koleksi,
area/sudut kerja)
c. Sarana Perpustakaan: (kursi dan meja baca pengunjung, kursi dan meja kerja
pustakawan, meja sirkulasi, dan meja multimedia, rak buku, rak
majalah,katalog,dll)
d. Untuk point b dan c bukti berupa dokumen inventaris di ruang perpustakaan
e. Lokasi Perpustakaan (bukti berupa foto/denah)
6. Foto kegiatan perpustakaan
52
E. UKS (SD Pembina)

More Related Content

What's hot

Program kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolahProgram kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolahKhoiril Anam
 
Rks rkjm (empat tahunan) sdn nagrog
Rks   rkjm (empat tahunan) sdn nagrogRks   rkjm (empat tahunan) sdn nagrog
Rks rkjm (empat tahunan) sdn nagrogEndin Salahudin
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiranalazhari
 
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaranInstrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaranSuaidin -Dompu
 
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan eds
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan edsUndangan, daftar hadir, notula penyusunan eds
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan edsYasir Rifai
 
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahYohan Apriandi
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docxHASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docxBibuElder
 
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkProgram supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkMuhamad Anugrah
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 1.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI   PMM 1.docxLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI   PMM 1.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 1.docxpujiastuti121
 
Laporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahLaporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahJogie Suaduon
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahHasto Harjadi
 
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sariSk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sariRohandi Nur Satardi
 
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-ccContoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-ccmielaanjani
 
Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Jamaludin ..
 
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdfPETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdfSuhuKho
 
PROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTA
PROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTAPROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTA
PROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTAAisyah Safitri Hayati
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarRoyadi Nusa
 

What's hot (20)

Program kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolahProgram kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolah
 
Rks rkjm (empat tahunan) sdn nagrog
Rks   rkjm (empat tahunan) sdn nagrogRks   rkjm (empat tahunan) sdn nagrog
Rks rkjm (empat tahunan) sdn nagrog
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
 
Sk tim pengembang sekolah
Sk tim pengembang sekolahSk tim pengembang sekolah
Sk tim pengembang sekolah
 
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaranInstrumen supervisi kegiatan pembelajaran
Instrumen supervisi kegiatan pembelajaran
 
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan eds
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan edsUndangan, daftar hadir, notula penyusunan eds
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan eds
 
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docxHASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkProgram supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
 
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 1.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI   PMM 1.docxLAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI   PMM 1.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI PELATIHAN MANDIRI PMM 1.docx
 
Laporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahLaporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolah
 
Instrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guruInstrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guru
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
 
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sariSk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
 
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-ccContoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
 
Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1
 
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdfPETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
 
Rekapitulasi supervisi genap 2015
Rekapitulasi supervisi genap 2015Rekapitulasi supervisi genap 2015
Rekapitulasi supervisi genap 2015
 
PROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTA
PROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTAPROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTA
PROGRAM KERJA WAKA.KESISWAAN SMKN 31 JAKARTA
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
 

Viewers also liked

Kisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolah
Kisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolahKisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolah
Kisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolahDhek Prasetya
 
Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015
Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015
Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015Titin Sulistiawati
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Ifik Firdaus
 
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamYossrizal Ramadhan
 
Proker (futsal)
Proker (futsal) Proker (futsal)
Proker (futsal) Abdul Rozak
 
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...eddie Ismantoe
 
Buku panduan karya-tulis-studytour
Buku panduan karya-tulis-studytourBuku panduan karya-tulis-studytour
Buku panduan karya-tulis-studytourSiti Suryani
 
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUJuknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUpramukaMAN1PEKANBARU
 
Rkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggohRkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggohagusrenggi
 
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimProposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimSunandar Triwibowo
 
Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015Mohamad Juliantoro
 
Contoh surat-perjanjian-kontrak-kerja
Contoh surat-perjanjian-kontrak-kerjaContoh surat-perjanjian-kontrak-kerja
Contoh surat-perjanjian-kontrak-kerjadhoan Evridho
 
Program ekskul olahraga sd
Program ekskul olahraga sdProgram ekskul olahraga sd
Program ekskul olahraga sdAz Zachra
 
Pedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan PortofolioPedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan Portofoliosekolah maya
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXDiva Pendidikan
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 

Viewers also liked (20)

Kisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolah
Kisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolahKisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolah
Kisi kisi penilaian lomba budaya mutu perpustakaan sekolah
 
Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015
Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015
Contoh Portofolio Kepala Sekolah TK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015
 
Kompetensi guru
Kompetensi  guruKompetensi  guru
Kompetensi guru
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013
 
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama Islam
 
Proker (futsal)
Proker (futsal) Proker (futsal)
Proker (futsal)
 
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Buku panduan karya-tulis-studytour
Buku panduan karya-tulis-studytourBuku panduan karya-tulis-studytour
Buku panduan karya-tulis-studytour
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013
 
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUJuknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
 
Rkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggohRkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggoh
 
Panduan kesenian kab.dompu
Panduan kesenian  kab.dompuPanduan kesenian  kab.dompu
Panduan kesenian kab.dompu
 
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimProposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
 
Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015Program kerja ekstrakurikuler 2015
Program kerja ekstrakurikuler 2015
 
Contoh surat-perjanjian-kontrak-kerja
Contoh surat-perjanjian-kontrak-kerjaContoh surat-perjanjian-kontrak-kerja
Contoh surat-perjanjian-kontrak-kerja
 
Program ekskul olahraga sd
Program ekskul olahraga sdProgram ekskul olahraga sd
Program ekskul olahraga sd
 
Pedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan PortofolioPedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan Portofolio
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 

Similar to 001. portofolio budaya mutu

Laporan pengamatan
Laporan pengamatanLaporan pengamatan
Laporan pengamatangittaleviana
 
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)Errol Wattimena
 
Profile Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
Profile Dinas Pendidikan Kabupaten BlitarProfile Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
Profile Dinas Pendidikan Kabupaten BlitarDedi Mukhlas
 
Laporan pengamatan
Laporan pengamatanLaporan pengamatan
Laporan pengamatangittaleviana
 
2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasiMauLa AL Mafhy
 
Profil SDN COGREG 01
Profil SDN COGREG 01Profil SDN COGREG 01
Profil SDN COGREG 01AgusAuliya1
 
Analisis konteks sma kartika
Analisis konteks sma kartikaAnalisis konteks sma kartika
Analisis konteks sma kartikaYuni Cicit
 
Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014PASEBAN01
 
Blanko prota promes isi ski
Blanko prota promes isi skiBlanko prota promes isi ski
Blanko prota promes isi skiAkhmad Ikhsan
 
PPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptx
PPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptxPPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptx
PPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptxSyaefulAmri7
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Amphie Yuurisman
 
Kertas kerja gotong royong perdana 2018
Kertas kerja  gotong royong perdana 2018Kertas kerja  gotong royong perdana 2018
Kertas kerja gotong royong perdana 2018nur amalina kamarudin
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Similar to 001. portofolio budaya mutu (20)

Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014
 
Laporan pengamatan
Laporan pengamatanLaporan pengamatan
Laporan pengamatan
 
Profil 2014
Profil 2014 Profil 2014
Profil 2014
 
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
 
Prog tahunan-sek-11
Prog tahunan-sek-11Prog tahunan-sek-11
Prog tahunan-sek-11
 
Profile Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
Profile Dinas Pendidikan Kabupaten BlitarProfile Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
Profile Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
 
Laporan pengamatan
Laporan pengamatanLaporan pengamatan
Laporan pengamatan
 
WORD TIK
WORD TIK WORD TIK
WORD TIK
 
2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi2 file-struktur-organisasi
2 file-struktur-organisasi
 
Ipa kelas 3 - poppy k devi
Ipa kelas 3  - poppy k deviIpa kelas 3  - poppy k devi
Ipa kelas 3 - poppy k devi
 
Profil SDN COGREG 01
Profil SDN COGREG 01Profil SDN COGREG 01
Profil SDN COGREG 01
 
Profil SDN 12 PMC 2014
Profil SDN 12 PMC 2014Profil SDN 12 PMC 2014
Profil SDN 12 PMC 2014
 
Analisis konteks sma kartika
Analisis konteks sma kartikaAnalisis konteks sma kartika
Analisis konteks sma kartika
 
Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014Program tahunan sekolah 2013 2014
Program tahunan sekolah 2013 2014
 
Blanko prota promes isi ski
Blanko prota promes isi skiBlanko prota promes isi ski
Blanko prota promes isi ski
 
Buku 1 ktsp 40 2012 2013
Buku 1 ktsp 40 2012 2013Buku 1 ktsp 40 2012 2013
Buku 1 ktsp 40 2012 2013
 
PPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptx
PPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptxPPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptx
PPT PKKS 2021_Dra. Hj. Uyeh N.pptx
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
Kertas kerja gotong royong perdana 2018
Kertas kerja  gotong royong perdana 2018Kertas kerja  gotong royong perdana 2018
Kertas kerja gotong royong perdana 2018
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

More from Omay Widyana

Laporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraanLaporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraanOmay Widyana
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematikOmay Widyana
 
2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik
2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik
2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematikOmay Widyana
 
2.1 2 implementasi tematik terpadu
2.1 2 implementasi tematik terpadu2.1 2 implementasi tematik terpadu
2.1 2 implementasi tematik terpaduOmay Widyana
 
2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpaduOmay Widyana
 

More from Omay Widyana (7)

Laporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraanLaporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraan
 
PTS Pengawas 2013
PTS Pengawas 2013PTS Pengawas 2013
PTS Pengawas 2013
 
Presentasi PTK
Presentasi PTKPresentasi PTK
Presentasi PTK
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
 
2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik
2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik
2.2 2 contoh implementasi pendekatan scientific dlm pemb tematik
 
2.1 2 implementasi tematik terpadu
2.1 2 implementasi tematik terpadu2.1 2 implementasi tematik terpadu
2.1 2 implementasi tematik terpadu
 
2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran tematik terpadu
 

Recently uploaded

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 

Recently uploaded (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

001. portofolio budaya mutu

  • 1. i PEMERINTAH KOTA DEPOK UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILODONG SEKOLAH DASAR NEGERI KALIMULYA 4 Alamat : Jalan Raya Kalimulya Kel Jatimulya Cilodong Kota Depok DOKUMEN PORTOFOLIO LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR SD NEGERI KALIMULYA 4 KECAMATAN CILODONG KOTA DEPOK TAHUN 2016
  • 2. i LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN PORTOFOLIO BUDAYA MUTU SD NEGERI KALIMULYA IV KECAMATAN CILODONG KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT Disyahkan sesuai dengan hasil pengamatan, visitasi dan verifikasi Pada hari ..................tanggal , ......... Februari 2016 Mengesyahkan Pengawas Sekolah, IJAH SOPIAH, M.Pd. NIP. 196504301984102001 Kepala Sekolah, LIA MULIA, S.Pd. NIP. 1962 0128 1982 04 2007 Mengetahui, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cilodong, Drs. EBENG DJAYADI SOFHYAN, M.Si Pembina Tk. I, IV/b NIP. 19600302 198303 1 019
  • 3. ii IDENTITAS SEKOLAH A. IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SD NEGERI KALIMULYA 4 2. NPSN / NIS : 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.12 3. Tahun Berdiri : 1981 4. Izin Operasional : 5. Status Akreditasi/ Tahun : B / 2011 6. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -6.445200 7. Alamat Sekolah : Jalan Raya Kalimulya a. Kelurahan : Jatimulya b. Kecamatan : Cilodong c. Kab/ Kota : Depok d. Provinsi : Jawa Barat e. Kode Pos : f. Telp/ Fax. : g. E-mail : sdnkalimulya4@gmail.com h. Website : - B. Visi Sekolah Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya C. Misi Sekolah 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Budaya Mutu Sekolah dapat diselesaikan.
  • 4. iii Sekolah Dasar berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan prima yang merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan visioner dan manajemen berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3) pengelolaan perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan menumbuhkembangkan budaya baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih, rapih, dan sehat. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Walaupun demikian, kami juga sadar bahwa kami hanyalah manusia yang pasti memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami nantikan demi perbaikan untuk penyusunan laporan di masa datang. Depok, 11 Februari 2016 Penyusun, DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i
  • 5. iv LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii IDENTITAS SEKOLAH ......................................................................................... iii KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv DAFTAR ISI ............................................................................................................ v I. PROFIL SEKOLAH A. Pendahuluan ............................................................................................ 1 B. Visi dan misi sekolah .............................................................................. C. Struktur organisasi .................................................................................. II. PROGRAM A. Program makro (renstra) pengembangan budaya mutu sekolah dalam jangka 4 tahun ....................................................................................... B. Program mikro (rencana kegiatan tahunan/ rencana operasional sekolah dalam jangka 1 tahun ) ............................................................ C. Rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) ...................................................................................... D. Program .................................................................................................. A) Pembelajaran ................................................................................... B) Kegiatan ekstrakurikuler ................................................................. C) Manajemen berbasis sekolah .......................................................... D) Perpustakaan sekolah ...................................................................... E) UKS................................................................................................... III. PELAKSANAAN A. Struktur organisasi dan penanggung jawab setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu  Pembelajaran  Kegiatan Ekstrakurikuler  Manajemen Berbasis Sekolah  Perpustakaan Sekolah  UKS B. Pelaksanaan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu
  • 6. v .................Pembelajaran  Kegiatan Ekstrakurikuler  Manajemen Berbasis Sekolah  Perpustakaan Sekolah  UKS C. Laporan kegiatan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu ..........  Pembelajaran  Kegiatan Ekstrakurikuler  Manajemen Berbasis Sekolah  Perpustakaan Sekolah  UKS D. Keterlibatan warga sekolah dan pihak lain mendukung kegiatan pengembangan mutu di sekolah ................................................................... IV. EVALUASI A. Hasil evaluasi diri sekolah terhadap kegiatan  Pembelajaran  Kegiatan Ekstrakurikuler  Manajemen Berbasis Sekolah  Perpustakaan Sekolah  UKS B. Unit dan prosedur operasional standar dalam monitoring dan evaluasi untuk menjamin kualitas pelaksanaan seluruh jenis kegiatan pengembangan budaya mutu.............. C. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi terhadap seluruh jenis kegiatan pengembangan budaya mutu .................................................. V. PRESTASI A. Akademik ............................................................................................... B. Non-akademik ........................................................................................ VI. PENUTUP VII. LAMPIRAN- LAMPIRAN
  • 7. vi PROFIL SEKOLAH A. IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SD NEGERI KALIMULYA 4 2. NPSN / NIS : 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.12 3. Tahun Berdiri : 1981 4. Izin Operasional : 5. Status Akreditasi/ Tahun : B / 2011 6. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -6.445200 7. Nama Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd. 8. Alamat Sekolah : Jalan Raya Kalimulya a. Kelurahan : Jatimulya b. Kecamatan : Cilodong c. Kab/ Kota : Depok d. Provinsi : Jawa Barat e. Kode Pos : f. Telp/ Fax. : g. E-mail : sdnkalimulya4@gmail.com h. Website : - B. Visi Sekolah Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya C. Misi Sekolah 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa D. Data Umum Sarana dan Prasarana Sekolah Pendukung Pelaksanaan Budaya Mutu No. Sarana dan Prasarana Ketersediaan Kondisi Ya Tidak Baik Rusak 1 Ruang Kepala Sekolah √ √ 2 Ruang Guru √ √ 3 Ruang Kelas √ √ 4 WC Kepala Sekolah/ Guru √ 5 WC Peserta Didik Laki-Laki √ √ 6 WC Peserta Didik Perempuan √ √
  • 8. vii 7 Perpustakaan √ √ a. Buku (buku teks, buku penunjang kurikulum, buku bacaan, buku referensi, dan buku biografi) √ √ b. Terbitan berkala (majalah, surat kabar) √ √ c. Audio visual √ √ d. Multimedia √ √ 8 Laboratorium √ √ 9 Alat peraga IPA √ √ a. Model kerangka manusia √ √ b. Model tubuh manusia √ √ c. Bola dunia (globe) √ √ d. Contoh peralatan optik √ √ e. KIT IPA untuk eksperimen dasar √ √ f. Poster/ carta IPA √ √ 10 UKS √ √ 11 Perlengkapan ruang UKS √ √ a. Tempat tidur √ √ b. Tempat cuci tangan √ √ c. Timangan √ √ d. Kotak P3K & obat sederhana √ √ e. Alat ukur tinggi badan √ √ 12 Kantin √ 13 Sarana ibadah √ 14 Gudang √ 15 Tempat cuci tangan setiap kelas √ 16 Halaman sekolah √ √ 17 Taman dan kebun sekolah √ √ 18 Tempat sampah pada setiap ruangan √ √ E. Keadaan Sekolah 1. Data Siswa dalam 4 (empat) Tahun terakhir Tahun Pelajaran Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl Sis Rbl 2011/2012 47 1 54 2 48 2 43 1 45 1 41 1 278 2012/2013 39 1 46 1 63 2 48 1 45 1 51 1 292 2013/2014 60 2 40 1 47 1 68 2 49 1 43 1 307 2014/2015 54 2 61 2 50 1 47 1 74 2 49 1 335 2015/2016 F. Data Ruang Tahun Pelajaran Jumlah Ruang Ukuran (M2 ) Kondisi Kategori Kerusakan Keterangan Baik Rusak Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru, Lab Komputer dan UKS 1 7 x 8 1 Ruang kelas 5 7 x 8 3 2 Rusak Ringan RR WC Guru 2 2 x 2,5 2 WC Siswa 2 2 x 2,5 2 Rusak Ringan RR
  • 9. viii Gudang 1 2 x 2,5 1 Rusak Ringan RR Dapur 1 1 x 1,5 1 Rusak Ringan RR G. Keadaan Guru No Nama / NIP NUPTK Gol Ruang Jabatan Guru Jenis Guru Tugas Mengajar Jumlah Jam Ket 1. Lia Mulia, S.Pd. 7460740641300012 IV/a Kepala Sekolah Guru Kelas Kls IV - VI 24 2. Rosiah, A.Ma 24 3. Sri Asih Astuti, S.Pd. 24 4. Yani Ahmad, S.Pd. 24 5. Irfan Apandi 24 6. Ida Rosida, A.Ma 24 7. Dede Mulyanih, S.Pd. 24 8. Afan Syaifudin 24 9. Sumiyati, S.Pd. 24 10. Yuni Sri Widayati, S.Pd 24 11. Rasmin 24 12. Hesti 24 13. 24 14. 15. 16. 17.
  • 10. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian berbagai kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum sebagaimana yang diharapkan bila dibandingkan dengan di negara lain. Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan semakin kuat.Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan (3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan pendidikan yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat. Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan keyakinan dalam suatu masyarakat, baik yang berdaya preservatif maupun progresif, yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku bagi masyarakat pendukungnya. Nilai dan keyakinan memberi tahu mana yang benar dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan kolektifitas saripati kualitas kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk nilai religi, ekonomi, teori, solidaritas, seni, dan politik.
  • 11. 2 Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar). Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak, sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh warga sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan. Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu tertentu biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel yang mempengaruhinya seperti perolehan nilai, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan budaya sekolah. Untuk mewujudkan sekolah berbudaya mutu setidaknya ada lima faktor penting yang perlu mendapat perhatian sekolah yaitu: 1) kepemimpinan yang tangguh, 2) visi misi sekolah yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki harapan yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SD Negeri Kalimulya IV telah melaksanakan berbagai program peningkatan budaya mutu baik melalui penguatan pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana, penataan managemen sekolah, program pendidikan karakter, program sekolah sehat dan bersih, program optimalisasi kinerja perpustakaan dan berbagai program lainnya. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah melaksanakan berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-sekolah yang berhasil, seperti lomba MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan seterusnya.
  • 12. 3 Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2016 merupakan kelanjutan dan perbaikan dari lomba sejenis tahun 2015. Dalam Lomba tahun 2016 ini, seluruh sekolah peserta dievaluasi dari seluruh komponen budaya mutu secara komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian menjadi lebih terpadu. Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh propinsi di Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang kemudian akan dipilih melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif (desk evaluation), seleksi visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final). Seleksi yang terakhir ini akan menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat nasional. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, yang telah diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomoir 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410; C. Tujuan 1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah: Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan. 2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini adalah: a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dengan segala kekhasan dan keunggulannya masing-masing sebagai model yang baik (good practices) bagi sekolah lain. b. Menghimpun berbagai pengalaman inspiratif dari sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dan lingkungan yang bermutu c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman inspiratif pengembangan budaya mutu pembelajaran, kepemimpinan dan manajemen, pengembangan perpustakaan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler kepada sekolah dasar di seluruh Indonesia.
  • 13. 4 d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan pendidikan sekolah dasar maupun Pemerintah Daerah, untuk mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima kepada peserta didik. D. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi SD Kalimulya 4 Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya. 2. Misi SD kalimulya 4 a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa b. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu pengetahuan dan teknologi c. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa E. Struktur Organisasi Sekolah 1. Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd 2. Komite Sekolah : Drs. Dahlan, MM 3. Tata Usaha : Irfan Apandi, S.Pd 4. Unit Perpustakaan : 5. Unit UKS : 6. Guru Kelas 1 /a/b : 7. Guru Kelas 2 /ab : 8. Guru Kelas 3 a : 9. Guru Kelas 3 b : 10. Guru Kelas 4 : 11. Guru Kelas 5 /b : 12. Guru Kelas 5 /b: 13. Guru Kelas 6 : 14. Guru Olah Raga : 15. Guru Agama Islam : 16. Guru TIK :
  • 14. 5 STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI KALIMULYA 4 KEPALA SEKOLAH LIA MULIA, S.Pd KOMITE SEKOLAH Drs. M. DAHLAN RIFA’I M.Pd BENDAHARA SEKOLAH YANI AHMAD, S.Pd SEKSI KURIKULUM Sri Asih Astuti ,S.Pd PUSTAKAWAN Dede Mulyanih, S.Pd. TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH iRFAN APANDI, S.Pd. SEKSI KESISWAAN YANI AHMAD , S.Pd. SEKSI SARANA & PRASARANA Afan Syaifudin SEKSI HUMAS Sumiyati,S.Pd.SD GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS II GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI GURU AGAMA GURU PENJAS GURU MULOK PENJAGA SEKOLAH SATPAM SEKOLAHPESERTA DIDIK
  • 15. 7 BAB II PROGRAM a. Program Makro (RKJM) Pengembangan Budaya Mutu dalam 4 Tahun Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 menyatakan, bahwa sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Untuk selanjutnya glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-S). Rencana Kerja SDN Kalimulya 4 disusun dengan mempertimbangkan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan dalam lingkungan strategis pendidikan di sekolah agar sasaran dan program pengembangan sekolah dalam 4 tahun ke depan lebih realistis dan konsisten dengan prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan yang efektif, efisian, akuntabel, dan demokratis. Hasil dari identifikasi dan analisis pemecahan tantangan sekolah dapat dilihat pada tabel A dan B terlampir. Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program sekolah, yang mencakup telaah mengenai: (1) sasaran, (2) program, (3) indikator keberhasilan, (4) penanggung jawab, (5) kegiatan, dan (6) jadwal kegiatan. Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu 4 tahun guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah dirumuskan pada tahap II (lihat tabel B kolom 2). Dalam menetapkan sasaran, sekolah telah melakukan analisis kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran tersebut, antara lain dengan melihat kesiapan sumberdaya manusia, sarana & prasarana, keuangan, dan situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran pengembangan sekolah dalam kurun waktu 4 tahun ke depan dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 1. Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan program-program yang perlu dikembangkan di sekolah. Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari satu atau beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang saling mendukung, saling tergantung, atau saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan
  • 16. 8 yang sama. Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama tersebut, maka program-program yang akan dikembangkan di SDN Kalimulya 4 sebagai berikut: 1) Kesiswaan. 2) Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran. 3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya. 4) Sarana dan Prasarana. 5) Keuangan dan Pembiayaan. 6) Budaya dan Lingkungan Sekolah. 7) Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan. 8) Administrasi dan Manajemen Sekolah. 9) Organisasi dan Kelembagaan Untuk mengetahui keberhasilan apakah program / sasaran yang ditetapkan berhasil atau tidak, maka dirumuskan beberapa indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan yang dirumuskan, berkaitan dengan proses dan/atau hasil akhir. Rumusan indikator keberhasilan dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 3. Setelah indikator keberhasilan ditetapkan, langkah berikutnya adalah merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan di sekolah. Kegiatan pada dasarnya merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program untuk memecahkan tantangan yang dihadapi sekolah. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 kolom 4. Sedangkan penanggung jawab program dan kegiatan dapat dilihat di kolom 5. b. Program Mikro (RKAS) Pengembangan Budaya Mutu dalam 1 Tahun . Penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 5 didasarkan pada landasan hukum, landasan operasional dan landsan emviris, yang kontesnya didasarkan pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya disesuaikan dengan kebutuhan. RKAS merupakan Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi utama organisasi. Rencana program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah ditetapkan, sesuai dengan tuntutan SNP. Sementara itu, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat secara jelas tentang; 1) kesiswaan
  • 17. 9 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya 4) sarana dan prasarana 5) keuangan dan pembiayaan 6) budaya dan lingkungan sekolah 7) peranserta masyarakat dan kemitraan 8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu. RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil sekolah dengan kondisi ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurut Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan dapat dicapai dengan tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil; 2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah; 3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan; 4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; 6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus menerapkan prinsip-prinsip berikut: 1. demand driven (berdasarkan kebutuhan) 2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks 3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik 4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan) 5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh 6. tanggap terhadap perubahan 7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi, 8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja Tahunan dijadikan dasar
  • 18. 10 pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk Tim Perumus RKAS yang selanjutnya bertugas menyelesaikan RKAS sesuai dengan mekanisme penysunan. Tahap penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 1 mempertimbangankan pada penentuan rencana kegiatan yang didasarkan pada hasil analisis dan penentuan kebutuhan biaya dalam RKAS yang meliputi kondisi ideal, kondisi riil, rencana tindak lanjut atau kegiatan, anggaran dan sumber dana. c. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan rencana Kegiatan Anggaran Sekolah . 1. Pemenuhan Standar Kompetensi Kelulusan : a. Peningkatan kedisiplinan siswa dan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Y.M.E.  Pemantapan tata tertib siswa  Peningkatan kegiatan keagamaan melalui sholat dhuha berjamaah , kebaktian b. Peningkatan nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional  Pemantapan ( bimbingan ) materi UAS dan UNAS  Pembuatan slogan persiapan ujian nasional.  Pelaksanaan kegiatan tutor sebaya.  Pembahasan SKL. c. Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )  Mengadakan kegiatan workshop pemahaman KKM d. Peningkatan prestasi di bidang Olah Raga  Mengefektifkan semua kegiatan olah raga  Mengikutsertakan dalam kegitan turnamen e. Peningkatan prestasi di bidang seni  Mengefektifkan semua kegiatan seni yang ada di sekolah  Mengikutsertakan dalam turnamen / pagelaran seni. f. Peningkatan prestasi di bidang akademik  Mengaktifkan kegiatan ektrakurikuler Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan IPS  Mengikutsertakan dalam kegiatan lomba baik dalam dan luar kota. 2. Pemenuhan Standar Isi : a. a. Pengembangan Buku/Dokumen 1 Kurikulum KTSP 2013  Workshop Kurikulum KTSP 2013 Buku/Dokumen 1 b. Pengembangan Silabus  Workshop penyusunan silabus c. Pengembangan Rencana Pelaksanan Pembelajaran  Workshop penyusunan RPP d. Pengembangan bahan ajar dan LKS  Workshop penyusunan bahan ajar dan LKS
  • 19. 11 e. Pengembangan panduan pembelajaran  Workshop panduan pembelajaran f. Pengembangan panduan evaluasi.  Workshop panduan evaluasi . 3. Pemenuhan Standar Proses a. Pengembangan pembelajaran dengan mengintegrasikan Imtaq , karakter, Iptek , Life skills dan enterprenensip  Mengadakan IHT dan menyusun perangkat pembelajaran dengan mengitegrasikan Imtaq dan Karakter b. Pengembangan pembelajaran dengan berbagai pendekatan  Merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan berbagai pendekatan c. Pengembangan pembelajaran untuk semua mata pelajaran dengan menggunakan berbagai sumber  Mengembangkan dan menerapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber d. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran  Melaksanakan kegiatan monitoring. 4. Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan : a. Peningkatan pemahaman kurikulum KTSP 2013 untuk Kepala Sekolah , Guru dan tenaga kependidikan  Mengadakan in house traning kurikulum KTSP 2013 b. Peningkatan kompetensi berbahasa Inggris untuk guru  Mengikut sertakan dalam kursus bahasa Inggris c. Peningkatan kemampuan penguasaan komputer dan internet  Mengikut sertakan dalam kursus komputer dan internet d. Peningkatan kompetensi pengembangan media pembelajaran berbasis IT . Mengadakan pelatihan multi media dan pembuatan media pembelajaran berbasis IT e. Peningkatan kompetensi guru melalui Lesson Study berbasis Sekolah . Mengadakan lesson study berbasis sekolah setiap hari sabtu. 5. Pemenuhan Standar Sarana prasarana : a. Pemenuhan Fasilitas 27 ruang belajar  Melengkapi sarana pembelajaran di ruang kelas b. Perpustakaan Digital ( Digital Library )  Melengkapi sarana perpustakaan c. Pemenuhan ruang Laboratorium IPA , Komputer , IPS, Matematika, Tata Bog , Guru, Multi media , UKS , Kesenian , BK dan Kantin lesehan 3 R.  Melengkapi sarana ruang diatas dalam pengembangan pembelajaran. d. Pemenuhan Ruang Elektronika / Prakarya, sanggar pramuka , gudang dan tempat parkir.
  • 20. 12  Membangun Ruang tersebut diatas dan sarana yang diperlukan. 6. Pemenuhan Standar Pengelolaan : a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan kegiatan sekolah.  Penyusunan RKAS b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah  Peyusunan pedoman job descripsion struktur dan mekanisme kerja sekolah. c. Peningkatan supervisi , monitoring , evaluasi dan akreditasi sekolah.  Penyusunan progam dan pelaksanaan supervisi , monitoring , evaluasi dan persipan akreditasi. d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan ( humas )  Menjalin kerja sama dengan masyarakat melalui media komunikasi dan mengaktifkan website. e. Pengembangan PAS / SIM sekolah menuju e - school  Persiapan dan pengembangan pengoperasikan PAS / SIM f. Pengembangan Standar ISO 9001 : 2008 dan 14001 : 2004.  Persiapan pelaksanaan audit internal dan eksternal. g. Pengimplementasikan TQS dan TQM  Perencanaan dan pelaksanaan pengimplementasikan TQM dan TQS h. Pemenuhan kerja sama dengan sekolah baik dari dalam negeri  Membuat progam dan pelaksanaan kerja sama dengan sekolah di dalam . i. Pemenuhan kerja sama dengan dunia usaha.  Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama dengan dunia usaha j. Pemenuhan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan baik didalam negeri maupun luar negeri  Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama dengan lembaga lain yang relevan baik dalam negeri. k. Penciptaan sekolah terbebas dari rokok , narkoba , kekerasan , kriminaldan pelecehan seksual.  Penyusunan progam dan melaksanakan sekolah terbebas dari rokok , narkoba , kekerasan , kriminal , pelecehan seksual dan trafficking ( Perdagangan orang). 7. Pemenuhan Standar Pembiayaan : a. Peningkatan sumber dana pendidikan dari pemerintah daerah  Mengalokasikan sumber dana BOSDA sesuai dengan rekening dengan permintaan tambahan. b. Pemenuhan pengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dalam bentuk pengawasan.  Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dengan melakukan bentuk pengawasan. c. Pemenuhan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel
  • 21. 13  Semua penggunaan dana BOS ,BOSDA,BLOCKGRAND dan usaha lain dilaporkan secara transparan dan akuntabel terhadap pihak yang terkait. d. Pemenuhan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana  Semua pelaporan dana BOS ,BOSDA , BLOCKGRAND dan usaha lain didokumentasikan dengan baik. e. Pengembangan income generating unit-unit usaha lain  Pemenuhan income generating dari usaha lain diantaranya kantin ,koperasi dan gren house.. f. Pemenuhan kerja sama dengan alumni.  Mengadakan pertemuan dengan alumni guna menggalang pemasukan dana g. Pemenuhan penggalian dana dari dunia usaha / industri.  Mengadakan kerja sama dengan dunia usaha / industri seperti teh botol sosro ,air minum dll. h. Terbangunnya kerja sama dengan lembaga independen non pemerintah baik dalam dan luar negeri.  Menjalin kerja sama dengan lembaga independen dalam penggalian dana untuk mengembangkan sekolah. 8. Pemenuhan Standar Penilaian : a. Terimplentasikannya model evaluasi dengan teknik penilaian yang bervariasi dan berbasis IT. . Pembuatan model evaluasi berbasis IT untuk UH , UTS , UAS dan UKK. b. Pengembangan instrumen penilaian materi bertaraf internasionaluntuk ulangan kenaikan kelas. . Penyusunan instrumen penilaian materi untuk UH , UTS , UAS dan UKK c. Pengembangan Instrumen penilaian UAS . . Menyusun instrumen penilaian dalam bentuk kisi – kisi dan soal untuk ulangan akhir semester. d. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru dan sekolah . Menyusun mekanisme dan prosedur penilaian. e. Pengembangan perangkat pendokumentasikan penilaian . Menyusun dan mendokumentasikan perangkat penilaian 9. Pemenuhan Standar Budaya dan Lingkungan Sekolah: a. Penciptaan Lingkungan Sehat ,asri,indah,rindang,sejuk dengan taman sekolah dan hutan sekolah. b. Peningkatan Budaya berbudi pekerti luhur  Kegiatan saji sapu untuk semua personil sekolah  Perwujudan adiwiyata tingkat nasional mandiri  Pemberian reward kelas terbersih  Penanaman tanaman pagar  Pergantian pot bunga
  • 22. 14  Mengadakan kegiatan sapa pagi saling berjabat tangan  Membuat dan menetapkan norma – norma pergaulan di sekolah. c. Pengembangan kegiatan yang menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan,  Mengadakan Kegiatan Jumat Bersih dan Olahraga Bersama  Mengadakan kegiatan workshop tentang sekolah peduli lingkungan  Mengadakan kegiatan selama 5 menit pengambilan sampah  Mewajibkan semua personil sekolah turun dari kendaraan bermotor dan mesin dimatikan di gerbang pintu masuk  Mengadakan Lomba Kebersihan Kelas setiap Bulan d. Pengembangan kerja sama dengan lembaga lingkungan baik dari dalam maupun luar negeri  Mengadakan Kegiatan Posyandu bersama Warga Sekitar  Mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk  Mempromosikan Sekolah  Mengadakan Program Lingkungan Bersih d. Program 1) Pembelajaran a) Pembelajaran berdasarkan kepada permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar proses dengan memperhatikan 4 tahapan proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan b) embelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 mengembangkan pembelajaran yang raham anak dan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam setiap mata pelajaran. c) Dalam Penyusunan Silabus dan RPP guru wajib memenuhi prinsip-prinsip penyusunan. d) Penerapan model-model pembelajaran yang PAKEM e) Pengelolaan hpembelajaran harus menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran; f) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan awal, kegiatan Inti dan Kegiatan akhir, dengan memperhatikan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi pada kegiatan inti. g) Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran
  • 23. 15 menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. h) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan meliputi : pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. 2) Kegiatan Ekstra Kurikuler Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.
  • 24. 16 a) Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan lainnya; b) Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; c) Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya; Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk. a) Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan. b) Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik. c) Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas. d) Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik antarkelas. e) Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan. Jenis kegiatan di SD Negeri Kalimulya 4 sebagai berikut : No Program Ekstrakurikuler Keterangan 1. Kepramukaan Wajib 2. Seni Tari Pilihan 3. Sepak Bola Pilihan 4. Futsal Pilihan 5. Atletik Pilihan 6. Rohani Islam Pilihan f) Pelaksanaan Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar. Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah bidang
  • 25. 17 kurikulum dan peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu). Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin. g) Program kegiatan ekstrakurikuler (terlampir). 3) Manajemen Berbasis Sekolah Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah”. (Sagala, 2006: 133) Model manajemen ini mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar mutu yang berkaitan dengan kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas sekolah, peningkatan kualitas kurikulum, dan pertumbuhan jabatan guru. Keputusan sekolah yang diambil harus melibatkan secara langsung semua warga sekolah yaitu guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Keputusan yang demikian dapat membangun rasa memiliki bagi setiap warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan dedikasi warga sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah satu jawaban dari pemberian otonomi daerah di bidang pendidikan dan telah diundang-undangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidik Nasional Pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik”. Sedangkan Pasal 51
  • 26. 18 ayat (1) yang berbunyi, “Pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. Sejalan dengan hal diatas, maka pemerintah juga mengeluarkan peraturan pemerintah yang melandasi pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah, sampai saat ini masih mengalami kendala yang berarti. Hal ini terjadi disebabkan karena belum familiarnya konsep- konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah dijajaran persekolahan. Tidaklah mudah menerapkan inovasi manajemen dalam waktu yang singkat, namun fenomena yang terlihat menunjukkan bahwa keinginan untuk melakukan perubahan di sektor pengelolaan manajemen persekolahan telah mempengaruhi sistem penyelenggaraan pengelolaan pendidikan kearah Manajemen Berbasis Sekolah dengan meninggalkan pengelolaan manajemen yang konvesional. Tugas dan fungsi utama sekolah adalah mengelola penyelenggaraan MBS di sekolah masing-masing. Mengingat sekolah merupakan unit utama dan terdepan dalam penyelenggaraan MBS, maka sekolah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai berikut: a) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MPMBS dengan melibatkan kelompok-kelompok, antara lain; wakil sekolah (kepla sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tata usaha), wakil siswa (OSIS), wakil orang tua siswa, wakil organisasi professi, wakil pemerintah, dan tokoh masyarakat. b) Mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumberdaya yang ada di sekolah dan di luar sekolah untuk mencapai sasaran MPMBS yang telah ditetapkan : c) Melaksanakan MPMBS secara efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip- prinsip total quality management (fokus pada pelanggan, perbaikan secara terus-menerus, dan keterlibatan total warga sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah) dan berfikir sistem (berfikir holistik/tidak parsial, saling terkait, dan terpadu). d) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan dalam pelaksanaan MPMBS sehingga kejituan implementasi dapat dijamin untuk mencapai sasaran MPMBS.
  • 27. 19 e) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi untuk menilai tingkat ketercapaian sasaran program MPMBS yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk menentukan sasaran baru program MPMBS tahun- tahun berikutnya. f) Menyusun laporan penyelenggaraan MPMBS beserta hasilnya secara lengkap untuk disampaikan kepada pihak-pihak terkait yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pengawas Sekolah, Komite Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah swasta), dan g) Mempertanggung jawabkan hasilpenyelenggaraan MPMBS kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan sekolah yaitu Dinas Pendidikan kabuapten/Kota, Komite Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah swasta). Adapun beberapa program yang dikembangkan dalam rangka manajemen berbasis sekolah meliputi: (1) proses belajar mengajar, (2) perencanaan dan evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4) pengelolaan ketenagaan, (5) pengelolaan peralatan dan perlengkapan, (6) pengelolaan keuangan, (7) pelayanan siswa, (8) hubungan sekolah-masyarakat, dan (9) pengelolaan iklim sekolah. Di bawah ini disajikan beberapa kutipan dari Program BMS SD Kalimulya 4, sebagai berikut : a) Kurikulum dan Pembelajaran (1) Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, potensi lingkungan sekolah, masyarakat, dan potensi daerah. (2) Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun secara mandiri oleh sekolah melalui kerja tim yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, unsur komite sekolah dan/atau orang tua siswa yang memiliki keahlian. (3) Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kuriklum. (4) Tahapan pengembangan kurikulum dilakukan melalui langkah-lagkah yanga sistematis. (5) Sekolah memiliki dokumen muatan lokal yang disusun dengan melibatkan kepala, guru, komite, tokoh masyarakat, instansi terkait. (6) Sekolah memiliki dokumen silabus dan RPP setiap mata pelajaran.
  • 28. 20 (7) Sekolah memiliki program pembinaan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. (8) Sekolah memiliki dokumen program kegiatan layanan konseling dengan sasaran layanan individu dan layanan kelompok. (9) Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). (10) Strategi pembelajaran memberikan kesempatan dengan leluasa kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif, interaktif, kreatif, inovatif dan mandiri. (11) Penilaian pembelajaran dilaksanakan mencakup penilaian proses dan hasil belajar. (12) Instrumen penilaian yang digunakan bervariasi, menerapkan teknis tes maupun non tes (13) Pengorganisasian peserta didik dalam pembelajaran bervariasi (klasikal, kelompok, berpasangan, individu) (14) Aktifitas belajar peserta didik bervariasi ( misalnya: wawancara, pengamatan, penelitian, bermain peran, melakukan percobaan ) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan. (15) Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama oleh siswa dan guru. (16) Perilaku warga kelas (guru dan siswa) sesuai dengan etika yang berlaku. (17) Proses pembelajaran memberi kesempatan peserta didik agar berani bertanya, mengemukakan pendapat, mengkomunikasikan ide/gagasan secara tertulis dan/atau lisan. (18) Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar (bahan pustaka, lingkungan sekitar, pengalaman peserta didik, nara sumber, internet) disesuaikan dengan kompetensi yang dikembangkan. (19) Guru menggunakan alat bantu belajar (media atau alat peraga, lembar kerja) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan bersama peserta didik. (20) Guru membuat dan menggunakan lembar kerja untuk mengkondisikan peserta didik menemukan konsep/ gagasan/cara/rumus dan mengamati konteks kehidupan nyata. (21) Pertanyaan yang diajukan guru memancing siswa untuk membangun gagasannya sendiri.
  • 29. 21 (22) Guru memberikan umpan balik yang dapat mendorong peserta didik mengemukakan ide/gagasan. (23) Peserta didik aktif dan tekun melakukan kegiatan/aktifitas pembelajaran. (24) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tampil di depan kelas untuk bercerita, mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu, memimpin diskusi kelas. (25) Guru bersama siswa melakukan refleksi/perenungan tentang kesan dan/atau pemahaman terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. (26) Hasil karya peserta didik dari kegiatan pembelajaran dipajang, ditata rapi, dan diganti secara rutin dan teratur. (27) Hasil belajar peserta didik dipantau secara berkelanjutan untuk dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). (28) Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang baik personal maupun sosial sesuai dengan latar belakang potensi peserta didik (contoh: jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, toleransi, empati, percaya diri, musyawarah, kepemimpinan). (29) Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan (emosional, fisik, dan pelecehan seksual) (30) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi dan pengayaan bagi yang sudah mencapai kompetensi. (31) Sekolah memiliki kalender akademik. (32) Sekolah memiliki dokumen perumusan Kriteria Ketuntasan Minimal yang dilaksanakan melalui rapat dewan guru. b) Peserta Didik (1) Cakupan “pengelolaan peserta didik” di sekolah meliputi penerimaan, penempatan, dan pelayanan sehari-hari di sekolah. (2) Penerimaan peserta didik memberi kesempatan kepada semua anak usia SD, dari berbagai latar belakang status ekonomi, sosial, agama, bangsa/suku bangsa. (3) Prosedur penerimaan peserta didik dilakukan secara transparan, mulai dari pengumuman pendaftaran, proses seleksi, hingga pengumuman penerimaan.
  • 30. 22 (4) Pelayanan prima kepada peserta didik, sejak siswa diterima menjadi peserta didik, hingga pada melaksanakan kegiatan sehari-hari, dengan memperhatikan minat, bakat, dan kebutuhan khusus peserta didik. (5) Sekolah memiliki dokumen buku induk peserta didik (6) Sekolah memiliki dokumen kehadiran peserta didik. (7) Sekolah memiliki dokumen mutasi peserta didik. (8) Sekolah memiliki papan statistik peserta didik (yang menggambarkan tentang jumlah siswa laki-laki dan perempuan di setiap kelas, jumlah lulusan setiap tahun, jumlah siswa melanjutkan setiap tahun, jumlah siswa berdasarkan usia). (9) Sekolah memiliki dokumen pembinaan terhadap peserta didik yang berada di kelas akhir (10) Sekolah memiliki dokumen tentang alumni. c) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (1) Pembagian tugas guru yang jelas dan terpajang. (2) Sekolah memiliki agenda kegiatan pelatihan internal sekolah dan/atau tingkat gugus bagi guru dan kepala sekolah. (3) Minimal 50% dari jumlah guru yang ada telah mengikuti pelatihan professional. (4) Kepala sekolah memiliki program dan/atau agenda supervise pembelajaran. (5) Kepala sekolah memilki agenda kegitan untuk memfasilitasi guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat dan mengimplementasikan pembelajaran. (6) Sekolah memmilik agenda kegiatan pertemuan rutin untuk mengevaluasi dan menyusun kinerja sekolah. (7) Minimal 25% guru menghasilkan produk inovatif dan kreatif (alat peraga, hasil penelitian, karya ilmiah popular,kreasi seni dan lain-lain. (8) Sekolah menerapkan sistem penghargaan. d) Sarana dan Prasarana (1) Sekolah memiliki buku inventaris asset. (2) Sekolah memiliki tempat penyimpanan peralatan sekolah. (3) Rasio antara ruang kelas dan rombongan belajar 1:1 (4) Sekolah memiliki ruang guru yang bersih dan rapi (5) Standar luas ruangan kelas ( 8m x 8m) untuk 32 peserta didik.
  • 31. 23 e) Pembiayaan (1) Sekolah memiliki toilet, bersih, tidak berbau, rasio minimal 1:32 yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. (2) Sekolah memiliki halaman yang bersih dan tertata rapi (3) Sekolah memiliki pagar yang rapi (4) Sekolah memiliki media pembelajaran/alat peraga sederhana hasil karya guru dan siswa. (5) Sekolah memiliki sudut baca/mini library yang tertata rapi dan termanfaatkan sebagai sumber belajar peserta didik. (6) Sekolah menyediakan tempat sampah minimal satu set yang terdiri dari tiga jenis sampah(organic, plastic dan kertas, kaca besi dan seng). f) Pembiayaan (1) Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) secara terpadu yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan mutu pendidikan dan dipetakan untuk jangka waktu menengah (4 tahun). (2) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKS untuk jangka waktu 1 tahun, dilaksanakan secara transparan, terpadu, berdasarkan skala prioritas, partisiaptif dan akuntabel. (3) Transparansi dokumen RKAS dan penggunaannya melalui (dipajang, website sekolah,laporan tertulis secara rutin). (4) Sekolah memiliki inisiatif mencari dana tambahan di luar dana BOS. (5) Minimal 70% dana sekolah dialokasikan untuk peningkatan mutu. (6) Sekolah membuat pembukuan yang tertib, rapi dan dapat dipertanggung jawabkan. g) Hubungan sekolah dengan masyarakat (1) Sekolah memiliki nota kesepakatan (MOU) kerja sama dengan lembaga pendidikan dan non pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan (2) Sekolah memiliki agenda kegiatan/rencana aksi untuk sosialisasi/promosi program sekolah. (3) Sekolah mengadakan open house di akhir tahun pelajaran kepada masyarakat.
  • 32. 24 (4) Sekolah memiliki pengurus komite sekolah (5) Sekolah memiliki agenda kegiatan bakti sosial di lingkungan sekitar sekolah. (6) Sekolah memiliki agenda kegiatan pertemuan rutin dengan orang tua peserta didik dan komtie sekolah. (7) Komite sekolah dan/atau orang tua peserta didik terlibat dalam penyusunan program dan anggaran sekolah. h) Budaya dan lingkungan sekolah (1) Sekolah menerapkan 7 K ( kebersihan, ketertiban, kesehatan, keindahan, kekeluargaan, keamanan, kerindangan) (2) Sekolah memiliki agenda kegiatan budaya baca bagi peserta didik dan guru (3) Sekolah memiliki tata tertib sekolah, kode etik sekolah, peraturan akademik hasil rumusan bersama antara sekolah, orang tua dan perwakilan peserta didik dan terpampang secara komunikatif. (4) Sekolah memiliki agenda kegiatan aksi bersih sekolah (jumat bersih, sabsih) (5) Sekolah memiliki program pembiasaan (berperilaku sopan, berbicara santun, berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, amanah, menepati janji, empati kepada sesame sesama) dan terpampang secara komunikatif. 4) Perpustakaan Sekolah Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam dimensi persekolahan, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam mengembangkan potensi peserta didik dan seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah. Arif Surrachman, mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah di dunia pendidikan, yaitu :
  • 33. 25 (1) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah (2) Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. (3) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan) (4) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa Adapun Program Perpustakaan SD Kalimulya 4 disusun sebagai berikut ; (1)program pengadaan, (2) program pengolahan, (3) program layanan dan (4) administrasi perpustakaan (1) Program Pengadaan Program pengadaan adalah program yang dirancang untuk melakukan pengadaan seluruh jenis koleksi perpustakaan. Perpustakaan sebaiknya membuat sebuah dokumen yang mengatur tentang pengadaan koleksi agar terarah, terukur, akuntabel dan dapat dievaluasi. (2) Program pengolahan Koleksi Setelah pengadaan koleksi dilakukan berdasarkan ketentuan yang termuat dalam Kebijakan Pengembangan Koleksi, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan koleksi. Pengolahan koleksi dilakukan melalui dua kegiatan utama, yaitu katalogisasi dan klasifikasi. Katalogisasi meliputi kegiatan deskripsi bibliografi dan analisis subyek. (3) Program Layanan Perpustakaan Program ini meliputi : (a) Sistem layanan. Misalnya sistem layanan terbuka (Open access) atau sistem layanan tertutup (Close Access). (b) Jenis layanan, seperti layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan ruang baca, layanan audio visual, story telling (bercerita), dan layanan kemas ulang informasi. (c) Keanggotaan. Mengatur tentang persyaratan menjadi anggota, hak dan kewajiban para anggota, serta peraturan/ketentuan tentang layanan keanggotaan. (d) Bimbingan Pemakai. Memuat tentang orientasi perpustakaan, petunjuk pemanfaatan perpustakaan, bimbingan penelusuran informasi, dan bimbingan minat baca.
  • 34. 26 (e) Evaluasi layanan. Memuat tentang bagaimana mengevaluasi layanan perpustakaan agar layanan perpustakaan semakin hari semakin baik. (4) Program Administrasi Perpustakaan Sekolah Setiap perpustakaan sekolah hendaknya memiliki program yang mengatur tentang administrasi/ketatausahaan di perpustakaan, seperti surat menyurat, perizinan, menata dan menyimpan dokumen (dokumen pemesanan, pembelian, dll.), pengadaan alat tulis kantor, pembuatan jadwal tugas/piket, menerima telepon, menerima atau mengirim fax, email, dan sebagainya. Pendek kata, semua program administrasi di perpustakaan perlu disusun sedemikian rupa, sehingga mendukung program-program lainnya. Ketidak-rapian tata administrasi dapat mengakibatkan terganggunya program-program lain. Misalnya, ketika hendak mengadakan pengadaan koleksi, data pemesanan hilang atau tidak ditemukan, maka hal ini tentu akan mengganggu proses pengadaan. 5) UKS (khusus SD Pembina) BAB III PELAKSANAAN A. Struktur Organisasi dan Penanggung Jawab Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu 1. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran Penanggung jawab : Kepala SDN Kalimulya 4 Ketua : Lia Mulia, S.Pd. Team PengembangKurikulum (TPK) : Ketua TPK : Sri Asih Astuti, S.Pd. Sekretaris : Yuni Sri Widayati, S.Pd. Anggota : (1) Rosyiah, A.Ma (2) Yani Ahmad, S.Pd. (3) Irfan Afpandi, S.Pd. (4) Ida Rosida, A.Ma (5) Dede Mulyanih, S.Pd.
  • 35. 27 (6) Afan Syaifudin (7) Sumiyati, S.Pd. (8) Rasmin (9) Hesty 2. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler Penanggung jawab : Kepala SDN Kalimulya 4 Ketua : Lia Mulia, S.Pd. Koordinator Kegiatan Ekstrakurikuler : Yani Ahmad, S.Pd. Seni Tari : Yuni Sri Widayati, S.Pd. Pramuka : Irfan Afpandi, S.Pd. : Ida Rosida, Ama Sepak Bola / Futsal : Afan Syaifudin : Rasmin Dokter Kecil : Sumiyati, S.Pd. Atletik : Yani Ahmad, S.Pd. Rohani islam : Rosyiah, A.Ma. Anggota : (1) Dede Mulyanih, S.Pd. (2) Rasmin (3) Hesty 3. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah Penanggung Jawab : Kepala Sekolah Ketua : Lia Mulia, S.Pd. Bendahara : Perencanaan dan evaluasi : Drs. Dahlan / Dede Mulyanih, S.Pd. Kurikulum : Sri Asih Astuti Ketenagaan : Irvan Afandi, S.Pd. Sarana Prasarana : Yani Ahmad, S.Pd. Keuangan : Kesiswaan : Sumiyati, S.Pd.
  • 36. 28 Humas : Rasmin Iklim Sekolah : Ida Rosida / Edi Suriya Lingkungan Hidup : Afan Syaifudin 4. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah Penanggung Jawab : Kepala Sekolah Pengelola Perpustakaan : Layanan membaca : Layanan Teknis : Teknologi (TIK) : Lia Mulia, S.Pd. Komite Sekolah Drs. Dahlan, MM Kurikulum Asih Tri Astuti, S.Pd. Perpustakaan Tata Usaha
  • 37. 29 5. Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina) B. Pelaksanaan Setiap Jenis Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu 1. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada SD Kalimulya 4 diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap SDN Kalimulya 4 melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isimaka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar; 3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. Peningkatandan Kepala Perpustakaan
  • 38. 30 keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik. Persyaratan pembelajaran untuk Pelaksanaan Proses Pembelajaran SD Kalimulya 4 dengan Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran sebanyak 35 menit. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Khusus pada Pengelolaan Kelas : a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e). Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f). Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g). Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h). Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i.) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan j.) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan
  • 39. 31 dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. 2. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler. Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler maka SD Kalimulya 4 telah menyusun peraturan bagi pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi : a. Kebijakan mengenai program ekstrakurikuler; b. Rasional dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler; c. Deskripsi program ekstrakurikuler meliputi: (1) ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan; (2) tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler; (3) keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan; (4) jadwal kegiatan; dan (5) level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik. d. Manajemen program ekstrakurikuler meliputi: (1) Struktur organisasi pengelolaan program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan; (2) Level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler; dan (3) Level asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler. e. Pendanaan dan mekanisme pendanaan program ekstrakurikuler. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar. 3. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah
  • 40. 32 Perencanaan kerja sekolah diawali dengan perumusan Visi, Misi dan Tujuan sekolah berdasarkan profil sekolah oleh tim pengembang sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat. Sekolah menyusun rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja sekolah empat tahun yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditujukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat tentang rencana pengembangan kurikulum dan pembelajaran, rencana pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, rencana pengembangan sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, rencana pengembangan kesiswaan, rencana pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, rencana pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan seperti pernyataan standar pengelolaan nasional pendidikan. Perencanaan pengembangan kurikulum dan pembelajaran di antaranya 1) Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2) Penyusunan perangkat pembelajaran berupa program tahunan, program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk semua mata pelajaran, 3) Penyusunan kalender pendidikan, 4) Penyusunan jadwal pembelajaran, 5) Penyusunan kurikulum muatan lokal, 6) Penyusunan program supervisi sekolah. Menurut Ragan (Soetopo dan Soemanto, 1993:13) pengertian kurikulum adalah “all the experiences of children for which the school accepts responsibility” yang artinya bahwa “semua pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah”. Perencanaan pengembangan pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di antaranya: 1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajaran, 2) Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru yang belum S1/D4, 3) Mengusulkan guru untuk di sertifikasi, 4) Mengusulkan tenaga administrasi, perpustakaan dan laboratorium komputer. 5) Menyusun kegiatan pertemuan guru melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) mini dan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB XI, Pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
  • 41. 33 dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. yang selalu harus ditingkatkan kompetensinya. Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di antaranya: 1) Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, 2) Mengusulkan membuat laboratorium komputer dan jaringan internet, 3) Melaksanakan perawatan terhadap saran dan prasarana yang tersedia. Dalam hal ini Mulyasa (2005:49) mengatakan bahwa: “sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran”. Perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di antaranya: 1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan melibatkan warga sekolah, 2) Membuat usulan penambahan biaya operasional sekolah, 3) Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sekolah, 4) Penyusunan administrasi penggunaan keuangan sekolah. Menurut Fattah (2004:143), menyebutkan bahwa: “agar penggunaan keuangan sekolah mencapai sasarannya, perlu dilakukan dengan menjalankan fungsi-fungsi dari manajemen dalam pengelolaan keuangan sekolah, seperti melalui iuran BP3, melalui penyewaan fasilitas sekolah, pembayaran siswa, bantuan yayasan dan gerakan pengumpulan dana”. Perencanaan pengembangan kesiswaan di antaranya: 1) Membuat persiapan penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan panitia penerima siswa baru, 2) Menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, 3) Menyusun rencana melaksanakan bimbingan belajar untuk seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik. Menurut pendapat Daien (1989: 89) pengelolaan kesiswaan itu ialah “Keseluruhan proses penyelenggara usaha kerja sama dalam bidang kesiswaan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di sekolah”. Perencanaan pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat di antaranya: 1) Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan kerjasama sekolah dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa, 2) Menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah di antaranya advisory agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
  • 42. 34 20 tahun 2003 Komite sekolah dan madrasah berperan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan melalui: “1) nasihat, 2) pengarahan, 3) bantuan personalia, material, dan fasilitas, maupun pengawasan”. Masyarakat diharapkan secara sungguh-sungguh memberikan masukan sesuai dengan kemampuannya. Perencanaan pengembangan lingkungan dan kultur sekolah di antaranya: 1) Menyusun program unggulan yang menjadi ciri khas sekolah dalam meningkatkan dan menyalurkan potensi siswa agar lahir siswa unggul dalam berbagai prestasi. 2) Menyusun rencana penghijauan sekolah agar membuat suasana lingkungan sekolah menjadi sejuk dan nyaman. 3) Menyusun rencana program sekolah sehat dan sekolah bersih. 4) Menyusun rencana mengembangkan toleransi beragama diantar warga sekolah. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu pendidikan meliputi: Pelaksanaan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, penyusunan struktur dan muatan kurikulum, penetapan kalender pendidikan/akademik, menyusun silabus dan RPP. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran didasarkan pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan dan peraturan pelaksanaannya, sedangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran didasarkan pada serta Standar Proses dan Standar Penilaian. Kenyataan yang terjadi di sekolah tempat penelitian dilaksanakan masih ada mata pelajaran yang silabus dan RPP belum ditulis secara lengkap dan benar. Masih ada guru yang mengkopi paste silabus dan RPP yang ditulis oleh guru dari sekolah yang lain atau silabus yang dikeluarkan oleh BSNP. Pelaksanaan pembelajaran guru melakukan dengan pendekatan pola Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Kenyataan yang terjadi di sekolah tempat penelitian masih ada guru belum melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM mereka masih dengan model pembelajaran yang konvensional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19, ayat 1) bahwa: “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik guru menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan.
  • 43. 35 Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, dalam kegiatan penilaian. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 (2007: 2) Standar Penilaian menyatakan bahwa: “Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional”. Pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) mini di sekolah, dan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah satu kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam gugus sekolah dibimbing oleh guru pemandu mata pelajaran Akan tetapi masih ada guru yang enggan hadir pada pertemuan KKG. Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah menetapkan kebijakan secara tertulis. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik. Sarana prasarana dikelola oleh guru sesuai bidangnya masing-masing dan adanya partisipasi dari semua unsur seperti kepala sekolah, pendidik, siswa dan tokoh masyarakat saran dan prasaran sekollah belum mencukupi. Sarana laboratorium komputer tersedia beberapa unit namun untuk pemasangan jaringan internet untuk sekolah belum dapat disediakan. Sedangkan perawatan sarana dan prasarana sekolah dilakukan melalui Kartu Inventaris Barang (KIB) yang berisi jenis barang, tahun pembelian, kondisi sarana pada saat ini, jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Menurut Subagio (1990:11) bahwa: “Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik atau sarana dan prasarana”. Kenyataan di sekolah sarana dan prasarana yang tersedia belum sesuai dengan rasio 1:2 artinya satu sarana untuk dua orang peserta didik. Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) di antaranya: 1) Belanja tidak langsung berupa belanja pegawai, tunjangan prestasi kerja, Tunjangan Nanggroe Aceh Darussalam, tunjangan wali kelas, tunjangan fungsional. 2) Belanja langsung berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
  • 44. 36 Sumber pendapat keuangan sekolah di antaranya dari dana Bantuan Operasional Sekolah dana APBN sebesar Rp. 400.000 persiswa, dan dana Bantuan Operasional Sekolah dari APBK sebesar Rp. 40.000 persiswa. Sekolah membuat pedoman pengelolaan biaya operasional sekolah tentang sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola dan membuat pedoman penyusunan dan pencairan anggaran sesuai dengan peruntukannya, pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran. Sekolah melaporkan penggunaan anggaran kepada komite sekolah, serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah. Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan, pengelolaan akademik dan pengelolaan non-akademik. Keterlibatan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan sesuai dengan peran komite sekolah yaitu advisory agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency. Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain pemerintah dan non-pemerintah yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output. Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. Komite sekolah selalu meninjau proses kegiatan belajar mengajar secara berkala. Orang tua partisipasi aktif untuk kegiatan hari besar agama, hari besar nasional dan orang tua siswa sangat mendukung program yang diadakan sekolah. 4. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan tenaga utama yang memberikan kerangka kerja dan suasana untuk mengimplimentasi kurikulum, kepala sekolah hendaknya mengakui pentingnya jasa perpustakaan sekolah yang efektif serta mendorong pemanfaatannya. Kepala sekolah bekerja erat dengan perpustakaan dalam mendisain rencana pengembangan, terutama dalam bidang program literasi informasi dan promosi membaca. Pada saat rencana dilaksanakan, kepala sekolah menjamin penjadwalan waktu dan sumberdaya yang luwes untuk memungkinkan guru dan murid mengakses ke perpustakaan beserta layanannya. Kepala sekolah juga memastikan adanya kerjasama antara guru dan tenaga perpustakaan. Kepala sekolah harus memastikan bahwa pustakawan sekolah ikut serta dalam kegiatan pengajaran, perencanaan
  • 45. 37 kurikulum, pengembangan tenaga berlanjut, evaluasi program dan asesmen pembelajaran murid. Di dalam evaluasi sekolah secara menyeluruh, kepala sekolah memasukkan evaluasi perpustakaan dan menekankan sumbangan penting jasa perpustakaan sekolah yang kuat dalam pencapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan. Semua kepala unit kerja di sekolah, masing-masing bertanggung jawab melakukan pekerjaan secara profesional dan hendaknya bekerja sama dengan perpustakaan agar semua sumber informasi dan jasa perpustakaan mencakup kebutuhan khusus bidang subjek dari unit kerja. Seperti halnya dengan kepala sekolah, maka kepala unit kerja hendaknya melibatkan perpustakaan dalam perencanaan pengembangan dan memberikan perhatian khusus ke perpustakaan sebagai bagian penting dari lingkungan pembelajaran dan sebagai pusat sumber daya pembelajaran. Murid merupakan kelompok sasaran utama perpustakaan sekolah. Penting adanya kerjasama dengan anggota lain komunitas sekolah karena hal itu demi untuk kepentingan murid. Murid dapat menggunakan perpustakaan untuk berbagai keperluan. Penggunaan perpustakaan harus dirasakan sebagai lingkungan pembelajaran yang tidak menakutkan, bebas, terbuka tempat murid dapat mengerjakan semua tugas, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. 5. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina) C. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu 1. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran Secara umum pelaksanaan pembelajaran di bawah tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran selalu melaporakn pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD Kalimulya 4 secara berkala. (Laporan Terlampir). 2. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler Pelaksanaan kegiatan ekstrkurikuler selalu dilaporankan secara berkala dan dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya (Laporan terlampir). 3. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah.
  • 46. 38 Pelaksanaan Manajemen berbasis sekolah merupakan program yang sangat mutlak disusun dan dilaksanakan kemudian dievaluasi secara berkelanjutan. Oleh karena itu pemantauan, dan pelaporan terhadap program yang sudah dilaksanakan menjadi bahan evaluasi diri sekolah dan selalu dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Sekolah. 4. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah. Pelaporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan sekolah secara rutin disampaikan oleh kepala unit perpustakaan kepada kepala sekolah (Laporan Terlampir) 5. Laporan Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina) D. Keterlibatan Warga Sekolah dan Pihak Lain Mendukung Kegiatan Pengembangan Mutu di Sekolah. Dengan semakin kompleksnya manajemen Sekolah yang selalu berkembang dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin banyak pula masalah- masalah yang perlu penanganan, dan melibatkan warga sekolah, baik guru, orang tua, karyawan, siswa mapun pemerintah setempat sama-sama menyadari perlunya terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan nilai jual sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin kondusifnya kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang baik dan bisa menempati perguruan-perguruan ternama seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Keterlibatan seluruh warga sekolah Civitas keluarga besar SD Negeri Kalimulya 4 serta masyarakat yang peduli akan pendidikan, serta saling mengisi diantara kelebihan dan kekurangan yang ada akan menjadikan kegiatan proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan efektif, masyarakat merasa memiliki dan merasakan manfaat dengan adanya sekolah yang berada dilingkungannya. Dalam hal ini wakil kepala sekolah sebagai perantara hubungan dengan masyarakat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa ada kerja sama dengan berbagai pihak, Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak dan berbagai kegiatan informasi-infirmasi yang berhubungan dengan kinerja guru, pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa, dengan dinas instansi dan
  • 47. 39 berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama kepala sekolah dan unsur pimpinan yang lain saling bekerja sama dalam menjalankan kepemimpinan disekolah. Semua warga sekolah, warga masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah daerah setempat selalu bekerja sama untuk kemajuan pendidikan di daerah tersebut, karena kita juga menyadari bahwa tidak semua peserta didik mampu untuk mencukupi kebutuhan sekolah sehari-hari, buku, alat tulis dan buku-buku paket lain untuk belajar sehari-hari. Terobosan-terobosan baru, kerjasama dengan berbagai pihak dan menggali informasi-informasi untuk bea siswa, BKM maupun bantuan-bantuan lain. Sehingga bagi yang kurang mampu dapat terus bisa bersekolah. Bagaimanapun juga sekolah tidak bisa terlepas dari lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada, hubungan harus tetap dibina dengan baik, kultur dan budaya masyarakat tidak boleh bersinggungan. Bantuan dan silaturahmi dengan warga setempat, harus terus dibina, sumbangan dan santunan bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu, adanya musibah, kematian dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya terus dibina sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah. Kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, Kepala Kelurahan sangat diperlukan dan ditingkatkan lagi karena dengan kerjasama yang baik dan saling pengertian maka akan terciptanya kondisi yang tertib, keamanan terjaga dan situasi selalu kondusif karena masyarakat merasa ikut memiliki dan peduli dengan keberadaan sekolah tersebut. Bekerja sama dengan komite sekolah untuk mencari solusi-solusi yang terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan, menggalang dana, dan mencari terobosan-terobosan dana untuk menunjang program sekolah yang telah dispakati bersama dalam rapat- rapat Komite, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan pembiayaan sekolah dalam upaya peningkatan sekolah yang berkualitas dan menghasilkan lulusan SD yang dapat bersaing di era globalisasi. Masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat diandalkan. Masyarakat terkait langsung dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena keberadaan sekolah ada di tengah-tengah masyarakat dan menjadi tujuan masyarakat sekitar untuk menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang berkualitas. Dukungan masyarakat kepada sekolah hendaknya bukan hanya bersifat material tapi juga dukungan moril seperti memberikan rasa aman kepada semua warga sekolah. Memang kepala sekolah harus memiliki kompetensi social yang handal. Disamping itu sekolah bisa dijadikan pusat informasi bagi masyarakat
  • 48. 40 sekitar sekolah. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat umum bukan hanya mengenai siswa tapi juga yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber daya yang ada di lingkungan masyarakat. Sekolah dapat menjadi trigger (pemicu) untuk memajukan masyarakat sekitar sekolah. Dengan contoh langsung yang diberikan sekolah biasanya masyarakat akan cepat meniru dan mempraktikkannya apalagi sesuatu yang baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi mereka. Masyarakat dapat juga dilibatkan dalam program sekolah khususnya yang menyangkut life skill. Namun yang masih menjadi persoalan adalah dukungan masyarakat belum optimal baik dalam hal prakarsa dan kontribusi untuk mamajukan sekolah maupun memberikan rasa aman baik pada siswa maupun guru yang mengajar di sekolah. Sebuah harian daerah pernah memberitakan ada guru yang dirampok oleh pelaku yang juga masyarakat sekitar sekolah. Selain itu ada usaha ternak ayam potong yang berdampingan dengan sekolah yang sangat mengganggu proses pembelajaran di sekolah karena bau yang tidak sedap yang berasal dari kotoran ayam tersebut, dan mungkin masih banyak lagi persoalan-persolan lain yang dapat mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Memang persoalan ini sangat ruet dan kompleks, tetapi dengan tekad dan komitmen yang kuat antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat sebagai sebuah system yang mempunyai maksud yang sama untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, maka MBS ini dapat diterapkan dengan baik dan dihantarkan sampai ke tujuan. Semoga BAB IV
  • 49. 41 HASIL EVALUASI DIRI A. Hasil Evaluasi Diri Sekolah Terhadap Kegiatan Bengembangan Budaya Mutu 1. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Pembelajaran Evaluasi pembelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 saat ini masih menggunakan acuan kurikulum KTSP. Pada kurikulum KTSP masih mengembangkan instrumen sesuai dengan indikator pada setiap Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar .Berikut gambaran rencana evaluasi,di mulai dari perecanaan evaluasi yang meliputi, evaluasi direncanakan mulai dari pembuatan program semester yang dicantumkan dalam silabus dan diterapkan dalam rencana pembelajaran atau RPP.Untuk pelaksanaan evaluasi diterapkan dalam RPP pada setiap pembelajaran yang terdiri dari evaluasi awal yang biasanya dilaksanakan pada awal pembelajaran, bisa dilaksanakan dalam bentuk tertulis ataupun tanya jawab langsung, yang tujuannya adalah untuk melihat kemampuan awal siswa .Dalam proses pembelajaran evaluasi dilakukan dalam beberarapa hal, yaitu penilaian sikap dan penilaian berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok sesuai dengan tujuan dari pembelajaran yang direncanakan. Evaluasi akhir adalah penilaian yang menyeluruh dari penilaian sikap dan penilaian pengetahuan.Adapun jenis evaluasi yang dilakukan di SD Negeri Kalimulya 4 adalah Ulangan harian (UH),UTS,UAS dan US.UH dilaksanakan setelah minimal menyelesaikan satu kompetensi dasar dari mata pelajaran tertentu,sedangkan UTS dilaksanakan setelah 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.Semua nilai pada setiap evaluasi itu dimasukkkan kedalam sistem informasi akademik ( SIAKAD). Sistem Informasi Akademik atau SIAKAD adalah sebuah program yang dirancang khusus sebagai pusat informasi akademik sekolah yang mencakup penginputan semua proses dan hasil
  • 50. 42 penilaian, data siswa, data guru dan data karyawan. Dengan adanya program SIAKAD ini sangat mempermudah proses penginputan data khususnya dalam penyimpanan hasil evaluasi pembelajaran siswa. Dalam proses atau cara kerja penginputan nilai melalui SIAKAD ini dilakukan melalui dua sistem yaitu oleh guru pengampu (SIMPEN) dan oleh wali kelas (SISWAL). SIMPEN hanya menginput nilai mata pelajaran atau muatan kurikulum yang diampu. Sedangkan SISWAL menginput nilai mata pelajaran diampu wali kelas, data diri siswa, daftar hadir siswa, pengembangan diri siswa, dan semua data yang diperlukan dalam proses pencetakan hasil evaluasi belajar siswa. SIAKAD dilaksanakan secara online di lingkungan sekolah dengan menggunakan password yang hanya diketahui oleh pihak tertentu/ yang berkepentingan. Ujian Sekolah (US) dilaksanakan untuk jenjang akhir atau kelas 6 evaluasi dilaksanakan mengikuti program dan jadwal pemerintah. Setelah melaksanakan rangkaian penilaian akan dilanjutkan dengan pertemuan dengan orang tua (Komite Sekolah) dalam rangka mendiskusikan hasil evaluaasi siswa selama satu bulan pembelajaran dan mensosialisasikan/membahas rencana program pembelajaran ke depan. 2. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Ekstrakurikuler Setiap Ekstrakurikuler yang terdiri dari Akademik maupun Akdemik di bina oleh Pembina internal ataupun eksternal,dan dapat di evaluasi di setiap 1x/bulan dengan melampirkan jadwal kegiatan Dan SK,serta Absensi pelaksanaan ekskul serta Program yang telah di susun oleh masing-masing Pembina ataupun pelatih untuk 1 tahun. 3. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Manajemen Berbasis Sekolah Berdasarkan hasil evaluasi dari tujuh komponen MBS yang dilaksanakan oleh SD Negeri Kalimulya 4 secara umum telah terlaksana sesuai dengan ketentuan dan prinsip MBS akan tetapi ada komponen yang kurang lengkap secara administrasi yaitu pada komponen manajemen hubungan masyarakat.
  • 51. 43 4. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang Perpustakaan Sekolah Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program perpustakaan di SD Kalimulya 4 secara umum belum terlaksana sesuai dengan ketentuan akan tetapi ada komponen yang masih kurang lengkap dari sisi sarana, buku referensi dan tenaga pustakawan. Efektivitas Penggunaan buku sebagai sumber belajar untuk meningkatkan minat baca siswa dirintis dengan perpustakaan talang air. 5. Hasil Evaluasi Diri Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Bidang UKS (khusus SD Pembina) Pelaksanaan Program UKS di SD Kalimulya 4 berdasarkan hasil evaluasi telah diupayakan semaksimal mungkin, namun Tim Pelaksana UKS SD Kalimulya 4 menyadari bahwa program ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan program ini di tahun mendatang. B. Prosedur Operasional Standar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Untuk menjamin keterlaksanaan kegiatan dan operasional setiap program budaya mutu SD Negeri Kalimulya 4 telah menyusun Prosedur Operasional Standar yang meliputi POS Pembelajaran, POS Ekstrakurikuler, POS Manajemen berbasis Sekolah, POS Perpustakaan dan POS UKS. Di bawah ini dipaparkan beberapa Prosedur Operasional Standar dan Peraturan Akademik SD Negeri Kalimulya 4, sebagai berikut : SOP Kegiatan Rutin Harian KEDATANGAN Tujuan 1. Memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa. 2. Membudayakan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun). 3. Mengontrol ketertiban siswa. Prosedur 1. Guru yang bertugas datang lebih awal maksimal pukul 07.00
  • 52. 44 2. Petugas mengontrol absensi guru. 3. Guru yang bertugas berdiri di depan pintu gerbang dengan sikap tenang, sopan, tidak mengobrol dan bercakap-cakap sendiri. 4. Guru menyambut kedatangan siswa dengan memberi salam secara khusyu’, sederhana dan penuh hormat. 5. Guru menjabat tangan siswa sambil melontarkan senyum kasih sayang dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 5.1 Hanya berjabat tangan dengan sesama jenis, kecuali terhadap siswa kelas 3 sekolah dasar ke bawah. 5.2 Saling bertatap penuh keakraban dan rasa kasih sayang. 5.3 Dilaksanakan dengan kesungguhan, sederhana dan keramahan. 5.4 Tidak berlebihan dan tasyabbuh. 6. Guru memberi perhatian kepada siswa berkaitan dengan tata tertib siswa dan keadaan psikis siswa. 7. Guru memeriksa keadaan dan penampilan siswa berkaitan dengan akhlaq dan adab, ketertiban dan aturan sekolah 8. Petugas TU mengelola siswa yang terlambat dengan ketentuan : a. Siswa yang hadir di atas pukul 07.20 dinyatakan terlambat b. Bagisiswa yang terlambat diberi sangsi sesuai dengan ketentuan c. Bagi siswa yang terlambat lebih dari empat kali akan di laporkan kepada wali kelas untuk diberikan teraphy lebih lanjut. d. Apabila tidak ada perubahan maka sekolah akan memberikan surat peringatan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. e. Apabila masih juga belum ada perubahan dilakukan pemanggilan orang tua f. Apabila masih juga melakukan hal yang sama maka sekolah akan memberlakukan sanksi skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah apabila tidak bisa lagi dibina sesuai dengan ketentuan. 6. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
  • 53. 45 Pola tindak lanjut yang dilaksanakan di SD Negeri Kalimulya 4 adalah melalui rapat khusus artinya hasil monitoring dan evaluasi dibawa keforum rapat untuk dilakukan analisa dan disepakati tindak lanjut yang akan dilaksanakan baik itu program pembelajaran, MBS, Ekstrakurikuler, Perpustakaan, maupun UKS. Berikut adalah contoh model tindak lanjut hasil evaluasi dalam program pembelajaran : C. Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya Mutu Tindak lanjut dari Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Budaya mutu berupa Penghargaan, atau perintah tugas dengan rekomendasi bagi para guru. Proses tindak lanjut merupakan hasil monitoring dan evaluasi selama kegiatan berlangsung yang selanjutnya hasil supervisi kegiatan berbagai program yang dilaksanakan guru dilaporkan kepada Pengawas Binaan. BAB V PRESTASI (3 TAHUN TERAKHIR) A. Akademik 1. Prestasi Kepala Sekolah No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
  • 54. 46 2. Prestasi Guru No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan 3. Prestasi Siswa No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan B. Non Akademik 1. Prestasi Kepala Sekolah No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan 2. Prestasi Guru No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
  • 55. 47 3. Prestasi Siswa No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan BAB VI PENUTUP Dalam pelaksanaan budaya mutu sekolah ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan program-program budaya mutu sekolah dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses pelaksanaan budaya mutu sekolah adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan pengembangan mutu sekolah. Akhir kata tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan portofolio budaya mutu sekolah, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan.
  • 56. 48 LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Pembelajaran 1. Perangkat Pembelajaran a. Silabus dan RPP b. Bahan Pengayaan 2. Pelaksanaan Pembelajaran a. Komponen Pembelajaran (bukti berupa daftar hadir siswa & guru, foto ruang kelas, jadual pelajaran, foto media pembelajaran yang digunakan, format evaluasi siswa untuk sikap, pengetahuan & keterampilan, daftar nilai, foto sumber bahan ajar) b. Program pendampingan (program remedial dan pengayaan) bukti berupa dokumen program remedial & pengayaan c. Pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan inti, penutup) d. Pembelajaran di dalam dan luar kelas 3. Penilaian a. Dokumen penilaian siswa ( Contoh Rubrik Penilaian, Contoh Raport (1 kelas) b. Dokumen penilaian evaluasi diri guru (bukti berupa daftar hadir guru, foto kegiatan guru/pendampingan siswa, foto KKG) c. Foto Pembelajaran di dalam dan luar kelas berbasis aktivitas d. Foto Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
  • 57. 49 e. Prestasi akademik (bukti berupa dokumen/foto piagam/sertifikat/piala internasional, nasional, Provinsi dan Kota B. Kegiatan Ekstra Kurikuler 1. Program Ekstra kurikuler (memuat program ekskul yang ada di sekolah) a. Jenis Program Kegiatan b. Rencana strategi 4 tahunan c. Rencana strategi 1 tahunan d. Visi, misi ekskul (memuat program ekskul yang ada di sekolah) e. Struktur organisasi ekskul (Dokumen struktur dan , SK/Surat Tugas Penanggung Jawab Kegiatan) f. Pembiayaan 2. Pelaksanaan a. Tenaga Pendidik b. Peserta didik c. Jadual Pelaksanaan d. Daftar hadir pembina/instruktur dan siswa e. Implementasi kegiatan Ekskul f. Keterlibatan warga sekolah dan stakeholders g. Evaluasi kegiatan ekskul 3. Sarana-Prasarana ( Foto Sarana Prasarana) disesuaikan dengan ekskul yang dilaksanakan di sekolah 4. Prestasi kegiatan ekskul ( daftar, sertifikat penghargaan/piagam/piala, foto tingkat Internasional, Nasional, Provinsi dan Kab/Kota max 3 tahun terakhir) 5. Foto kegiatan Ekskul C. Manajemen Berbasis Sekolah 1. Perencanaan MBS bukti dokumen berupa: (surat undangan rapat kegiatan sekolah, notulen rapat, daftar hadir rapat, dll) 2. Pengorganisasian MBS bukti dokumen berupa: (struktur organisasi sekolah, struktur komite sekolah, dll) 3. Pelaksanaan 7 komponen MBS a.n: a. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran; (bukti berupa dokumen pengembangan kurikulum dan pembelajaran melibatkan komite sekolah termasuk TOGA, TOMAS dan DUDI)
  • 58. 50 b. Manajemen Peserta Didik ( tata tertib kelas, dll) c. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( pembagian tugas PTK, dll) d. Manajemen Sarana-Prasarana (bukti berupa dokumen pengembangan sarpras tanpa dibantu Bansos) e. Manajemen Pembiayaan f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat g. Manajemen Budaya dan Lingkungan 4. Penerapan Prinsip MBS a. Kemandirian b. Keadilan c. Keterbukaan d. Kemitraan e. Partisipatif f. Efisiensi g. Akuntabilitas 5. Kepemimpinan Sekolah : a. Perilaku Kebiasaan dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi kepribadian b. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi manajerial dalam hal perencanaan c. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi manajerial dalampengelolaan sistem informasi d. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi kewirausahaan e. Perilaku dan Kinerja Kepala sekolah sesuai dengan kompetensi supervisi f. Foto kegiatan terkait MBS D. Perpustakaan 1. Pengelolaan Perpustakaan; a. Visi dan Misi Perpustakaan b. Struktur Organisasi c. Program Kerja d. Anggaran 2. Layanan Perpustakaan a. Jam Buka Perpustakaan
  • 59. 51 b. Jenis Layanan c. Jadwal kunjungan masing-masing kelas bukti berupa daftar kunjungan siswa d. Promosi/sosialisasi perpustakaan sekolah (bukti berupa pengumuman penggunaan perpustakaan,dll) e. Kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan pembelajaran( bukti berupa rpp dan tugas siswa, foto) f. Laporan kegiatan perpustakaan g. Kerjasama perpustakaan sekolah dengan instansi terkait (bukti berupa surat perjanjian 3. Koleksi Perpustakaan a. Jenis Koleksi meliputi (daftar buku, terbitan berkala, audio visual, multimedia) b. Jumlah Koleksi c. Koleksi referensi Perpustakaan meliputi (buku teks pelajaran, buku panduan guru, buku pengayaan, kamus/ensiklopedi & sumber belajar lainnya) d. Penambahan koleksi (sumber penambahan koleksi;hibah, alumni, masyarakat,dll) e. Kegiatan penataan/penyusunan kembali koleksi perpustakaan yang telah selesai baca (bukti berupa foto kegiatan) Pemeliharaan dan perawatan Perpustakaan 4. Tenaga Perpustakaan a. Jumlah tenaga b. Kualifikasi tenaga perpustakaan c. Upaya peningkatan kompetensi /kapasitas petugas perpustakaan Daftar hadir petugas 5. Sarana-Prasarana Perpustakaan a. Luas ruangan Perpustakaan (min 7x8m) b. Kelengkapan ruangan perpustakaan (area/sudut baca, area/sudut koleksi, area/sudut kerja) c. Sarana Perpustakaan: (kursi dan meja baca pengunjung, kursi dan meja kerja pustakawan, meja sirkulasi, dan meja multimedia, rak buku, rak majalah,katalog,dll) d. Untuk point b dan c bukti berupa dokumen inventaris di ruang perpustakaan e. Lokasi Perpustakaan (bukti berupa foto/denah) 6. Foto kegiatan perpustakaan
  • 60. 52 E. UKS (SD Pembina)