2. MENIKAH
keturunan
MASALAH:
•Faktor sperma suami yang tidak dapat dikoreksi dengan obat/operasi.
•Wanita yang mengalami oklusi tuba bilateral yang tidak dapat dikoreksi.
•Wanita yang tidak kunjung hamil setelah 3 hingga 4 kali Inseminasi Intrauterin (IUI).
•Wanita yang tidak membuahkan kehamilan setelah 6 bulan pasca koreksi tuba falopi.
•Wanita yang memiliki gangguan endometriosis derajat sedang – berat.
•Pasangan yang mengalami infertilitas idiopatik yang mana selama 3 tahun tidak
kunjung hamil.
MASALAH:
•Wanita yang mengalami gangguan ovulasi dan penurunan cadangan sel
telur.
•Wanita yang mengalami gangguan cadangan ovarium.
•Wanita yang mengalami keguguran idiopatik berulang.
•Adanya kondisi medis turunan yang dapat ditapis dengan Preimplantation
Genetic Testing (PGT).
IN VITRO
FERTILIZATION
3. pada hewan kelinci dan marmut. Dr. Wina
Samuel Leopold Schenk mencatat bahwa
pembelahan sel terjadi setelah sperma
ditambahkan ke sel telur.
(1878)
Pada tahun 1934 Gregory Pincus dan
Ernst Vinzenz Enzmann juga mencoba
fertilisasi in vitro dengan kelinci.
Mereka mengklaim telah menghasilkan kehamilan pertama yang sukses menggunakan
IVF, tetapi analisis studi mereka kemudian menunjukkan bahwa pembuahan mereka
secara teknis terjadi in vivo, atau “di dalam tubuh,” daripada in vitro.
Pada tahun 1959 dr. Min Chueh Chang
berhasil menggunakan metode IVF
untuk menghamili kelinci.
4. Imuwan Inggris Robert Edwards, tokoh yang
menciptakan pengobatan fertilitas manusia dengan
teknik IVF (1977), menerima hadiah Nobel untuk
bidang kedokteran tahun (2010).
Teknik ini termasuk pemantauan siklus reproduksi
wanita, melepaskan telur dari ovarium, fertilisasi
dengan sperma di laboratorium, dan menanamkan
telur yang telah dibuahi ke dalam rahim wanita .
5. PREDIKSI
SPERMA/OVUM DONOR
SEWA OVARIUM
DI MASA DEPAN
DENGAN LEBIH BAIKNYA
ANAK/MANUSIA HASIL BAYI
TABUNG, PERSFEKTIF INI AKAN
MENGHASILKAN BANYAK
ANAK TANPA NASAB YANG
JELAS/MANUSIA TIDAK LAGI
MEBUTUHKAN PERKAWINAN
YANG SAH
PERBAIKAN KETURUNAN