SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/1
ANALISIS KINERJA RUANG TRANSPORTASI MULTIMODA
PADA SISTEM JALAN SATU ARAH DENGAN CONTRA FLOW
MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010
DI JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA
Isyana Yuvita Poncowati1)
Budi Yulianto2)
Amirotul MHM3)
1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret
2) 3) Pengajar Fakultas Tenik, Program Studi teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret
Jln Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp. 0271-634524.
Email : isyana12051994@gmail.com
Abstract
Brigjend Slamet Riyadi Street Surakarta with a one way road system is the activities center of society in Surakarta. This street has the design of
sustainable transpotation by having the facility of pedestrian, cyclist and public transportation. This research held in line with the plan of changing
the traffic system by the government, which is the contra flow system for public transportation. The enactment of this system will affect the space
performance of several transportation aspects, therefore, need a research to determine how much change in the value of space performance. The as-
pects observed in this research is the space performance of pedestrians, cyclists and public transportation using ric-tools.com web domain which based
on HCM 2010. The existing multimodal transportation space performance in Brigjend Slamet Riyadi Surakarta Street still vary between A, B,
C and D. The space performance result with the planning system that undertaken to improve the multimodal transportation’s space performance
generate the increasing value of pedestrians and public transportations, but there is no change for the cyclists.
Keywords : Space Performance, Multimodal, Contra Flow System, HCM 2010, tic-tools.com
Abstrak
Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta dengan sistem jalan satu arah merupakan pusat kegiatan dari berbagai
kepentingan masyarakat Kota Surakarta. Ruas jalan ini memiliki desain transportasi berkelanjutan dengan menyediakan
fasilitas pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum. Penelitian ini dilakukan seiring dengan adanya rencana perubahan
sistem lalu lintas oleh pemerintah, yaitu sistem lawan arus khusus angkutan umum. Diberlakukannya sistem ini akan
mempengaruhi kinerja ruang beberapa aspek transportasi, sehingga diperlukan pengujian untuk mengetahui seberapa besar
perubahan nilai kinerja ruang. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan
angkutan umum menggunakan web dengan domain tic-tools.com yang berdasarkan HCM 2010. Kinerja ruang eksisting
transportasi multimoda di ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta masih bervariasi antara A, B, C dan D. Hasil
perhitungan nilai kinerja ruang dengan perencanaan penanganan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transportasi
multimoda menghasilkan peningkatan nilai pada pejalan kaki dan angkutan umum, namun tidak ada perubahan nilai pada
pesepeda.
Kata-kata kunci : Kinerja Ruang, Multimoda, Sistem Lawan Arus, HCM 2010, tic-tools.com
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan suatu bentuk kebutuhan hidup manusia yang memungkinkan terjadinya pergerakan
manusia maupun perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia
menyebabkan kebutuhan transportasi pun meningkat. Peningkatan kebutuhan transportasi berdampak pada
meningkatnya pengeluaran emisi yang akan terus berlanjut apabila tidak terdapat kebijakan untuk langkah
penanganan. Hal tersebut dapat di antisipasi dengan upaya mewujudkan transportasi multimoda yang berkelanju-
tan, seperti dengan berjalan kaki, bersepeda dan penggunaan angkutan umum guna mengurangi dampak
perubahan iklim dan hal negatif lain yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan seiring dengan adanya rencana perubahan sistem lalu lintas oleh pemerintah kota
Surakarta, yaitu sistem contra flow atau lawan arus khusus untuk angkutan umum pada ruas Jalan Brigjend Slamet
Riyadi Surakarta yang memiliki sistem satu arah. Diberlakukannya sistem ini tentunya akan mempengaruhi ting-
kat pelayanan beberapa aspek transportasi lain, sehingga perlu dilakukan pengamatan kondisi eksisting dan
melakukan rencana untuk pengembangan kedepannya.
Penelitian ini akan menghasilkan nilai Level of Service (LOS) atau kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan
umum pada Jalan Brigjend Slamet Riyadi dari Simpang Empat Gendengan, Simpang Tiga Sriwedari, Simpang
Empat Ngapeman, Simpang Empat Pasar Pon hingga Simpang Empat Nonongan. Analisis ini menggunakan
HCM 2010 sebagai pedoman dan TIC-tools sebagai aplikasi software berbasis web. Dengan didapatkannya hasil ana-
lisis yang menunjukkan nilai LOS multimoda, dapat dilakukan perencanaan untuk peningkatan pelayan multi-
moda.
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/2
TINJAUAN PUSTAKA
Sinta Baskoro (2010) menyatakan bahwa seiring dengan perubahan iklim, transportasi multimoda yang berke-
lanjutan menjadi sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan sistem transportasi. Sistem trans-
portasi multimoda yang berkelanjutan menjadi sebuah jawaban dari tantangan yang dihadapi planner dan menjadi
trend dalam dewasa ini, perkembangan kota biasanya bersamaan dengan masalah kemacetan lalu lintas dan polusi
udara. Strategi apa yang harus ditempuh untuk mengatasi hal tersebut merupakan perdebatan yang panjang. Para
pendukung new urbanism percaya bahwa kemacetan dan polusi bisa ditanggulangi dengan memaksakan lebih ban-
yak orang dan kendaraan dalam kawasan yang sempit. Dengan lebih terkonsentrasi, penyediaan angkutan umum
bisa lebih baik dan efisien, sehingga orang akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan cenderung
menggunakan angkuatan umum, bersepeda atau berjalan kaki. Sebaliknya budaya sub urban dengan gagasan urban
sprawl menganggap bahwa kemacetan disebabkan karena terlalu banyaknya kendaraan di wilayah yang sempit, dan
pada gilirannya kemacetan memperparah polusi. Oleh karena itu kota harus dibiarkan berkembang menyebar, un-
tuk menyebar lalu lintas dan tidak terfokus pada satu satu kota saja.
Highway Capacity Manual (2010) menerangkan bahwa perlu dibuat peringkat kinerja ruang pada jalan perkotaan
untuk berbagai moda, termasuk pejalan kaki, pesepeda, dan angkutan umum.
DASAR TEORI
Highway Capacity Manual
Highway Capacity Manual (HCM) merupakan pedoman perhitungan yang akan digunakan dalam penilitian ini.
HCM adalah konsep, pedoman, dan prosedur untuk menghitung kapasitas dan menentukan kualitas layanan atau
kinerja ruang dari berbagai fasilitas jalan. HCM memperkenalkan kinerja ruang untuk menunjukkan tingkat
kualitas yang bisa berasal dari karakteristik operasi yang berbeda dan volume lalu lintas. HCM mengusulkan
kinerja ruang sebagai petunjuk untuk berbagai kondisi operasi pada fasilitas jalan.
TIC-tools
Tic-tools merupakan sebuah open source web yang akan digunakan sebagai media perhitungan dalam penelitian
ini. Tic-tools yang menggunakan pedoman HCM, diperuntukkan sebagai alat bagi perencana untuk melakukan
kontrol terhadap dampak transportasi yang disebabkan oleh perubahan tata guna lahan atau sistem transportasi.
Transportasi Multimoda
Pejalan Kaki
Penentuan kinerja ruang fasilitas pejalan kaki berdasarkan HCM 2010 digunakan rumus berikut:
Ip, link = 6,0468 + Fv + Fs + Fw
Dimana:
Ip, link = Kinerja ruang untuk pejalan kaki di ruas jalan
Fw = Faktor penampang jalan
Fs = Faktor kecepatan kendaraan
Fv = Faktor volume kendaraan
Pesepeda
Untuk perhitungan kinerja ruang pada pesepeda di ruas jalan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Ib, link = 0.760 + Fv + Fs + Fp + Fw
Dimana:
Ib, link = Kinerja ruang pesepeda di ruas jalan
Fv = Faktor volume kendaraan
Fs = Faktor kecepatan
Fp = Faktor kondisi perkerasan
Fw = Faktor penampang jalan
Angkutan Umum
Untuk perhitungan kinerja ruang pada sistem transit dapat dilakukan dengan rumus berikut ini:
It, seg = 6.0 – 1.50 Fh. Ftt + 0.15 Ip,link
Dimana:
It, seg = Kinerja ruang untuk angkutan umum
Fh = Faktor headway
Ftt = Persepsi lama perjalanan
Ip,link= Kinerja ruang untuk pejalan kaki di link
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/3
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk menentukan nilai kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum adalah
perhitungan dengan sebuah open source web tic-tools.com yang berdasar HCM 2010. Untuk menguji validitas web
tersebut, dilakukan perhitungan manual rumus HCM 2010 dengan microsoft excel. Penelitian ini akan
membandingkan nilai kinerja ruang kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 dengan adanya sistem contra flow
dan kemudian ditarik kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan kinerja ruang transportasi multimoda yang terdiri dari pejalan kaki, pesepeda dan angkutan
umum untuk kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 memiliki perbedaan nilai berdasarkan perubahan –
perubahan yang dilakukan. Berikut akan di bahas hasil berdasarkan tiap – tiap moda.
Pejalan Kaki
Rekapitulasi hasil nilai kinerja ruang pejalan kaki untuk Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta kondisi ek-
sisting, rencana 1 dan rencana 2 terlihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Nilai Kinerja ruang Pejalan Kaki
Nama
Ruas
Pejalan Kaki
Eksisting Rencana 1 Rencana 2
Utara Selatan Utara Selatan NB SB
Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS
SR 1 2.405 B 0.267 A 2.419 B 0.495 A 3.342 C 0.460 A
SR 2 2.932 C 0.127 A 2.969 C 0.327 A 4.046 D 0.296 A
SR 3 2.760 C 0.316 A 2.786 C 0.546 A 3.823 D 0.510 A
SR 4 3.076 C 0.365 A 3.098 C 0.551 A 4.223 D 0.513 A
Faktor yang mempengaruhi nilai kinerja ruang pejalan kaki adalah faktor penampang jalan, faktor kecepatan
kendaraan dan faktor volume kendaraan. Perbedaan dari ketiga skenario ini terletak pada jumlah lajur lalu lintas,
penambahan jumlah armada angkutan umum yang menambah volume kendaraan bermotor dan lebar lajur lalu
lintas terluar.
Kondisi eksisting terdiri dari 3 lajur ke arah timur tanpa lajur ke arah barat. Rencana 1 terdiri dari 3 lajur ke arah
timur dan 1 lajur ke arah barat. Rencana 2 terdiri dari 2 lajur ke arah timur dan 1 lajur ke arah barat. Hal ini yang
menyebabkan perbedaan yang sangat signifikan, dimana nilai kinerja ruang dengan jumlah lajur paling sedikit
memiliki nilai yang rendah. Hal ini dikarenakan semakin banyak lajur dengan lebar minimum yang disediakan,
maka semakin besar kapasitas jalan, sehingga kendaraan melaju lebih leluasa dan tingkat kecelakaan atau
membahayakan pejalan kaki rendah.
Kondisi eksisting memiliki lebar lajur terluar 3,4 ; 3,9 ; 3,7 ; 3,5 pada sisi utara dan 3,2 ; 2,9 ; 2,9 ; 2,8 pada sisi
selatan. Rencana 1 memiliki lebar lajur terluar 3 meter pada sisi utara dan selatan. Rencana 2 memiliki lebar lajur
terluar 4 meter pada sisi utara dan 3,5 pada sisi selatan. Semakin lebar lajur teluar kendaraan, akan semakin baik
karena akan mengurangi tingkat bahaya kendaraan terhadap pejalan kaki.
Ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi 1 memiliki nilai kinerja ruang tertinggi dikarenakan besarnya persen parkir on-
street yang mampu memberikan keamanan bagi pejalan. Jumlah arus kendaraan yang rendah dibanding pada ruas
lainnya juga menyebabkan ruas ini memiliki nilai yang tinggi diantara nilai ruas lain.
Pesepeda
Rekapitulasi hasil nilai kinerja ruang pesepeda untuk Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta kondisi eksisting,
rencana 1 dan rencana 2 terlihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Nilai Kinerja ruang Pesepeda
Nama
Ruas
Pesepeda
Eksisting Rencana 1 Rencana 2
Utara Selatan Utara Selatan Utara Selatan
Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS
SR 1 2.290 B - - 2.553 B - - 2.068 B - -
SR 2 0.743 A - - 1.518 A - - 0.857 A - -
SR 3 2.120 B - - 2.607 B - - 2.101 B - -
SR 4 1.106 A - - 1.525 A - - 0.865 A - -
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/4
Faktor yang mempengaruhi nilai kinerja ruang pesepeda adalah faktor penampang jalan, faktor kondisi
perkerasan, faktor kecepatan kendaraan dan faktor volume kendaraan. Perubahan yang terjadi pada kondisi
eksisting, rencana 1 dan rencana 2 tidak terlalu berpengaruh pada kinerja ruang pesepeda.
Kondisi perkerasan jalan di Jalan Brigjend Slamet Riyadi sudah sangat baik sehingga pengguna sepeda nyaman
menggunakan fasilitas yang ada. Kendaraan berat yang melintas pun tidak banyak sehingga pesepeda
mendapatkan nilai keamanan yang tinggi.
Hal yang membedakan nilai Jalan Brigjend Slamet Riyadi 1 dan 3 memiliki nilai yang rendah dibandingkan
dengan Jalan Brigjend Slamet Riyadi 2 dan 4 adalah proporsi parkir on-street kendaraan, dimana SR 1 dan 3
memiliki proporsi parkir on-street 0,9 sedangkan SR 2 dan 4 hanya memiliki proporsi 0,5 dan 0,7. Semakin tinggi
proporsi parkir kendaraan on-street semakin membahayakan pesepeda. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja
ruang pejalan kaki.
Angkutan Umum
Rekapitulasi hasil nilai kinerja ruang angkutan umum untuk Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta kondisi
eksisting, rencana 1 dan rencana 2 terlihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Nilai Kinerja ruang Angkutan Umum
Nama
Ruas
Angkutan Umum
Eksisting Rencana 1 Rencana 2
Utara Selatan Utara Selatan Utara Selatan
It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS
SR 1 3.270 C - - 2.838 C 2.415 B 2.988 C 2.410 B
SR 2 3.586 D - - 3.136 C 2.513 B 3.298 C 2.509 B
SR 3 3.482 C - - 3.066 C 2.730 B 3.222 C 2.725 B
SR 4 3.545 D - - 3.131 C 2.749 B 3.299 C 2.743 B
Faktor yang mempengaruhi nilai kinerja ruang angkutan umum adalah faktor headway, faktor lama perjalanan dan
kinerja ruang pejalan kaki di ruas. Upaya penanganan oleh pemerintah untuk menambah fasilitas angkutan umum
dengan mengadakan contra flow pada sistem jalan satu arah akan meningkatkan kinerja ruang angkutan umum di
Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta. Dari hasil rekapitulasi, terlihat adanya perbedaan hasil yang cukup
signifikan antara kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2.
Headway atau waktu kedatangan angkutan umum yang semula 15 menit lalu dipersingkat menjadi 10 menit,
memberikan pengaruh pada nilai kinerja ruang angkutan umum pada rencana 1 dan rencana 2.
Hal lain yang mempengaruhi nilai kinerja ruang pada skenario rencana 1 dan skenario rencana 2 adalah nilai
kinerja ruang pejalan kaki di ruas, dimana nilai pada skenario 1 lebih baik daripada nilai pada skenario 2.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan pelayanan angkutan umum berpengaruh dan dipengaruhi
oleh kinerja ruang fasilitas moda lainnya. Dengan meningkatkan layanan angkutan umum, diharapkan dapat
menarik masyarakat untuk memilih moda transportasi berkelanjutan ini, dan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi. Volume kendaraan pribadi pada dasarnya juga akan berkurang ketika kapasitas jalannya menurun. Hal ini
akan terjadi pada skenario contra flow yaitu ketika terjadi penyempitan lebar lajur kendaraan akibat pengurangan
dari lajur contra flow, maka kapasitas jalan akan berkurang. Berkurangnya kapasitas jalan akan mengurangi ke-
cepatan kendaraan akibat kepadatan atau mengurangi volume kendaraan. Berkurangnya volume kendaraan, akan
meningkatkan tingkat layanan pejalan kaki. Meningkatnya pelayanan fasilitas pejalan kaki akan meningkatkan nilai
angkutan umum. Apabila kesinambungan ini mampu berlanjut, akan terjadi peralihan dari penggunaan kendaraan
pribadi ke angkutan umum, dimana hal ini sesuai dengan tujuan dari sistem transportasi berkelanjutan. Sehingga
langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan adalah dengan meningkatkan fasilitas
umum yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat sehingga peralihan moda tersebut
dapat terjadi.
KESIMPULAN
Setelah didapat hasil analisis dan pembahasan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Kinerja ruang multimoda kondisi eksisting adalah sebagai berikut :
a. Kinerja ruang pejalan kaki
LOS A : semua Jalan Brigjend Slamet Riyadi sisi selatan.
LOS B : Jalan Brigjend Slamet Riyadi 1 sisi utara.
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/5
LOS C : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 2 sisi utara, Jalan Brigjen Slamet Riyadi 3 sisi utara dan Jalan Brigjen
Slamet Riyadi 4 sisi utara.
b. Kinerja ruang pesepeda
LOS A : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 2 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 4 sisi utara.
LOS B : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 1 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 3 sisi utara.
c. Kinerja ruang angkutan umum
LOS C : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 1 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 3 sisi utara.
LOS D : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 2 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 4 sisi utara.
2. Langkah penanganan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda, dan angkutan
umum di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta diantaranya sebagai berikut :
a. Perubahan jumlah lajur lalu lintas dan penambahan lebar lajur lalu lintas.
b. Perubahan sistem parkir 45˚ menjadi 0˚.
c. Pengadaan sistem contra flow khusus angkutan umum sebagai fasilitas transportasi alternatif yang mampu
melawan arus sistem jalan satu arah.
d. Penambahan jumlah armada angkutan umum untuk meningkatkan efektifitas waktu headway.
3. Kinerja ruang multimoda setelah penanganan adalah sebagai berikut :
a. Kinerja ruang pejalan kaki
Kedua skenario memberikan hasil yang berbeda. Rencana 1 sisi utara memiliki nilai LOS lebih baik di
banding rencana 2 dengan perbedaan yang cukup besar. Namun rencana 2 sisi selatan memiliki nilai LOS
lebih baik di banding rencana 1 dengan perbedaan yang kecil.
b. Kinerja ruang pesepeda
Perbedaan nilai LOS tidak terlalu signifikan, namun nilai rencana 2 lebih baik daripada rencana 1.
c. Kinerja ruang angkutan umum
Nilai LOS rencana 1 dan 2 tidak memiliki perbedaan nilai yang jauh. Rencana 1 sisi utara lebih baik
daripada rencana 2, sebaliknya rencana 2 sisi selatan lebih baik daripada rencana 1.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Budi Yulianto, ST., M.Sc., Ph.D. dan Ibu Amirotul MHM, ST., M.Sc.
selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan masukan dalam penelitian ini.
REFERENSI
Anonim. 2005. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surakarta : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret
Badan Pusat Statistik. 2015. Surakarta Dalam Angka 2015. Surakarta
Cara, Chrisna Canis. 2015. "Dishub Solo Sebut Slamet Riyadi Terancam Macet". Solopos, 4 Maret 2015. Surakarta
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2013. UP3AD Kota Surakarta. Semarang
Guttenplan, et al. 2003. Planning Level Areawide Multimodal Level of Service Analysis : Performance Measures for Congestion
Management. Tallahassee: Transportation Research Board
Hartono, Dedy Ismail. 2016. Kajian Sistem Contra Flow Bus Lanes di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hidayat, Nursyamsu. 2006. Analisis Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki di Jalan Ahmad Yani Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
http://tic-tools.com
Karim, dkk. 2013. Strategi Peningkatan Tingkat Pelayanan Sepeda di Kota Bandung. Bandung: Institut Teknologi Ban-
dung
Larastiti, Sukma. 2016. Kinerja Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Kota Surakarta (Studi Kasus Implementasi
Andalalin di Kota Surakarta Tahun 2008 – 2013). Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta
Muawanah, Annisa. 2013. Transportasi Berkelanjutan (Sustainable Transportation). Semarang.
Menteri Pekerjaan Umum. 2014. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014. Jakarta
Prasetyaningsih, Indah. 2010. Analisis Karakteristik dan Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Pasar Mal-
am Ngarsopuro Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Pratiwi, Fika. 2011. Studi Karakteristik Pergerakan Pejalan Kaki di Pedestrians Road Stasiun Tugu Yogyakarta. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret
Primasari, Devi. 2013. Evaluasi Fasilitas Jalur Lambat dan Trotoar Berdasarkan Persepsi Pengguna Jl. Slamet Riyadi Sura-
karta Jawa Tengah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ranar, dkk. 2014. Evaluasi Kinerja Ruang Pejalan Kaki di Jalan Malioboro Yogyakarta. Semarang: Universitas Dipone-
goro
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/6
SUTIP, GIZ. 2014. Guideline Penggunaan Analisis Dampak Lalu Lintas Berbasis Web sebagai Alat Ukur Tingkat
Layanan Multimoda pada Link dan Segment. Surakarta
Transportation Research Board. 2010. Highway Capacity Manual 2010. Washington, D.C.

More Related Content

What's hot

Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasitafqr
 
sistem transportasi
sistem transportasisistem transportasi
sistem transportasiMOSES HADUN
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanAli Asnan
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiAchmadNurdiansyah3
 
Seminar proposal agus
Seminar proposal agusSeminar proposal agus
Seminar proposal agusagus_mulyadi
 
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiAnalisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiwandi rusfiandi
 
Penggunaan software vissimuntuk evaluasi
Penggunaan software vissimuntuk  evaluasiPenggunaan software vissimuntuk  evaluasi
Penggunaan software vissimuntuk evaluasiwandi rusfiandi
 
Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul andika dika
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi daratDianIndaSari
 
Konstruksi jalan
Konstruksi jalanKonstruksi jalan
Konstruksi jalanE Sanjani
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Dokter Kota
 
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisiIts agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisia_agung_kartika
 
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarOptimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarCakra Prasatya
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiIB Ilham Malik
 

What's hot (19)

Analisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasiAnalisis sistem transportasi
Analisis sistem transportasi
 
sistem transportasi
sistem transportasisistem transportasi
sistem transportasi
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasi
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Seminar proposal agus
Seminar proposal agusSeminar proposal agus
Seminar proposal agus
 
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiAnalisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
 
Penggunaan software vissimuntuk evaluasi
Penggunaan software vissimuntuk  evaluasiPenggunaan software vissimuntuk  evaluasi
Penggunaan software vissimuntuk evaluasi
 
pengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintaspengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintas
 
Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
 
Konstruksi jalan
Konstruksi jalanKonstruksi jalan
Konstruksi jalan
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
 
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisiIts agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
 
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarOptimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasi
 

Viewers also liked

SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1
SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1
SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1Sara Gon
 
Experiencia de aula nubia
Experiencia de aula nubiaExperiencia de aula nubia
Experiencia de aula nubia28110795
 
hDeusa suprema kali
hDeusa suprema kalihDeusa suprema kali
hDeusa suprema kaliOgun Deje
 
Human Resources for Health article _Zakumumpa
Human Resources for Health article _ZakumumpaHuman Resources for Health article _Zakumumpa
Human Resources for Health article _ZakumumpaZakumumpa Henry
 
Factores de riesgos físicos
Factores de riesgos físicosFactores de riesgos físicos
Factores de riesgos físicosYekmze
 
Trabajo final gabi
Trabajo final gabiTrabajo final gabi
Trabajo final gabibabelaa
 
Apresentação desculpa...
Apresentação desculpa...Apresentação desculpa...
Apresentação desculpa...PaulaGil6
 
Awareness of ESI act among the contract workers of JUSCO
Awareness of ESI act among the contract workers of JUSCOAwareness of ESI act among the contract workers of JUSCO
Awareness of ESI act among the contract workers of JUSCOkartik prakash
 

Viewers also liked (14)

SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1
SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1
SAFIRA - Microsoft IT Pro Airlift - v1
 
Experiencia de aula nubia
Experiencia de aula nubiaExperiencia de aula nubia
Experiencia de aula nubia
 
hDeusa suprema kali
hDeusa suprema kalihDeusa suprema kali
hDeusa suprema kali
 
Human Resources for Health article _Zakumumpa
Human Resources for Health article _ZakumumpaHuman Resources for Health article _Zakumumpa
Human Resources for Health article _Zakumumpa
 
Diego salazar
Diego salazarDiego salazar
Diego salazar
 
Ciclos
CiclosCiclos
Ciclos
 
Factores de riesgos físicos
Factores de riesgos físicosFactores de riesgos físicos
Factores de riesgos físicos
 
BV TEST
BV TESTBV TEST
BV TEST
 
Trabajo final gabi
Trabajo final gabiTrabajo final gabi
Trabajo final gabi
 
FINEP-SENAI-Curso
FINEP-SENAI-CursoFINEP-SENAI-Curso
FINEP-SENAI-Curso
 
El libro de las familias
El libro de las familiasEl libro de las familias
El libro de las familias
 
Apresentação desculpa...
Apresentação desculpa...Apresentação desculpa...
Apresentação desculpa...
 
Awareness of ESI act among the contract workers of JUSCO
Awareness of ESI act among the contract workers of JUSCOAwareness of ESI act among the contract workers of JUSCO
Awareness of ESI act among the contract workers of JUSCO
 
Hawkeye Sound Lab
Hawkeye Sound LabHawkeye Sound Lab
Hawkeye Sound Lab
 

Similar to KINERJA MULTIMODA

Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubdwianto23
 
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)aFIQAH58
 
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...Febioladhm
 
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)aFIQAH58
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangAbida Muttaqiena
 
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997iwansetiawan342
 
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997iwansetiawan342
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdfKamalia35
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Lailatul Lutfiyah
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...Ahmad Sobirin
 
Aspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanAspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanRijal Poebe
 
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Shaleni Kavirajan
 

Similar to KINERJA MULTIMODA (20)

Projek Akhir
Projek AkhirProjek Akhir
Projek Akhir
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
 
adi
adiadi
adi
 
1. bab 1
1.  bab 11.  bab 1
1. bab 1
 
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
 
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
PROJEK AKHIR LMCP2502 (A165510)
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
 
Prasarana
PrasaranaPrasarana
Prasarana
 
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
 
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
Pengkinian manual kapasitas jalan indonesia 1997
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
 
Jurnal Ilmiah
Jurnal IlmiahJurnal Ilmiah
Jurnal Ilmiah
 
Pengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuningPengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuning
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
 
Aspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalanAspek ekonomi tentang jalan
Aspek ekonomi tentang jalan
 
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
Projek Akhir Perancangan Pengangkutan Bandar (A163485)
 

KINERJA MULTIMODA

  • 1. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/1 ANALISIS KINERJA RUANG TRANSPORTASI MULTIMODA PADA SISTEM JALAN SATU ARAH DENGAN CONTRA FLOW MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Isyana Yuvita Poncowati1) Budi Yulianto2) Amirotul MHM3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret 2) 3) Pengajar Fakultas Tenik, Program Studi teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Jln Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp. 0271-634524. Email : isyana12051994@gmail.com Abstract Brigjend Slamet Riyadi Street Surakarta with a one way road system is the activities center of society in Surakarta. This street has the design of sustainable transpotation by having the facility of pedestrian, cyclist and public transportation. This research held in line with the plan of changing the traffic system by the government, which is the contra flow system for public transportation. The enactment of this system will affect the space performance of several transportation aspects, therefore, need a research to determine how much change in the value of space performance. The as- pects observed in this research is the space performance of pedestrians, cyclists and public transportation using ric-tools.com web domain which based on HCM 2010. The existing multimodal transportation space performance in Brigjend Slamet Riyadi Surakarta Street still vary between A, B, C and D. The space performance result with the planning system that undertaken to improve the multimodal transportation’s space performance generate the increasing value of pedestrians and public transportations, but there is no change for the cyclists. Keywords : Space Performance, Multimodal, Contra Flow System, HCM 2010, tic-tools.com Abstrak Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta dengan sistem jalan satu arah merupakan pusat kegiatan dari berbagai kepentingan masyarakat Kota Surakarta. Ruas jalan ini memiliki desain transportasi berkelanjutan dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum. Penelitian ini dilakukan seiring dengan adanya rencana perubahan sistem lalu lintas oleh pemerintah, yaitu sistem lawan arus khusus angkutan umum. Diberlakukannya sistem ini akan mempengaruhi kinerja ruang beberapa aspek transportasi, sehingga diperlukan pengujian untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai kinerja ruang. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum menggunakan web dengan domain tic-tools.com yang berdasarkan HCM 2010. Kinerja ruang eksisting transportasi multimoda di ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta masih bervariasi antara A, B, C dan D. Hasil perhitungan nilai kinerja ruang dengan perencanaan penanganan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transportasi multimoda menghasilkan peningkatan nilai pada pejalan kaki dan angkutan umum, namun tidak ada perubahan nilai pada pesepeda. Kata-kata kunci : Kinerja Ruang, Multimoda, Sistem Lawan Arus, HCM 2010, tic-tools.com PENDAHULUAN Transportasi merupakan suatu bentuk kebutuhan hidup manusia yang memungkinkan terjadinya pergerakan manusia maupun perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kebutuhan transportasi pun meningkat. Peningkatan kebutuhan transportasi berdampak pada meningkatnya pengeluaran emisi yang akan terus berlanjut apabila tidak terdapat kebijakan untuk langkah penanganan. Hal tersebut dapat di antisipasi dengan upaya mewujudkan transportasi multimoda yang berkelanju- tan, seperti dengan berjalan kaki, bersepeda dan penggunaan angkutan umum guna mengurangi dampak perubahan iklim dan hal negatif lain yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan seiring dengan adanya rencana perubahan sistem lalu lintas oleh pemerintah kota Surakarta, yaitu sistem contra flow atau lawan arus khusus untuk angkutan umum pada ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta yang memiliki sistem satu arah. Diberlakukannya sistem ini tentunya akan mempengaruhi ting- kat pelayanan beberapa aspek transportasi lain, sehingga perlu dilakukan pengamatan kondisi eksisting dan melakukan rencana untuk pengembangan kedepannya. Penelitian ini akan menghasilkan nilai Level of Service (LOS) atau kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum pada Jalan Brigjend Slamet Riyadi dari Simpang Empat Gendengan, Simpang Tiga Sriwedari, Simpang Empat Ngapeman, Simpang Empat Pasar Pon hingga Simpang Empat Nonongan. Analisis ini menggunakan HCM 2010 sebagai pedoman dan TIC-tools sebagai aplikasi software berbasis web. Dengan didapatkannya hasil ana- lisis yang menunjukkan nilai LOS multimoda, dapat dilakukan perencanaan untuk peningkatan pelayan multi- moda.
  • 2. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/2 TINJAUAN PUSTAKA Sinta Baskoro (2010) menyatakan bahwa seiring dengan perubahan iklim, transportasi multimoda yang berke- lanjutan menjadi sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan sistem transportasi. Sistem trans- portasi multimoda yang berkelanjutan menjadi sebuah jawaban dari tantangan yang dihadapi planner dan menjadi trend dalam dewasa ini, perkembangan kota biasanya bersamaan dengan masalah kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Strategi apa yang harus ditempuh untuk mengatasi hal tersebut merupakan perdebatan yang panjang. Para pendukung new urbanism percaya bahwa kemacetan dan polusi bisa ditanggulangi dengan memaksakan lebih ban- yak orang dan kendaraan dalam kawasan yang sempit. Dengan lebih terkonsentrasi, penyediaan angkutan umum bisa lebih baik dan efisien, sehingga orang akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan cenderung menggunakan angkuatan umum, bersepeda atau berjalan kaki. Sebaliknya budaya sub urban dengan gagasan urban sprawl menganggap bahwa kemacetan disebabkan karena terlalu banyaknya kendaraan di wilayah yang sempit, dan pada gilirannya kemacetan memperparah polusi. Oleh karena itu kota harus dibiarkan berkembang menyebar, un- tuk menyebar lalu lintas dan tidak terfokus pada satu satu kota saja. Highway Capacity Manual (2010) menerangkan bahwa perlu dibuat peringkat kinerja ruang pada jalan perkotaan untuk berbagai moda, termasuk pejalan kaki, pesepeda, dan angkutan umum. DASAR TEORI Highway Capacity Manual Highway Capacity Manual (HCM) merupakan pedoman perhitungan yang akan digunakan dalam penilitian ini. HCM adalah konsep, pedoman, dan prosedur untuk menghitung kapasitas dan menentukan kualitas layanan atau kinerja ruang dari berbagai fasilitas jalan. HCM memperkenalkan kinerja ruang untuk menunjukkan tingkat kualitas yang bisa berasal dari karakteristik operasi yang berbeda dan volume lalu lintas. HCM mengusulkan kinerja ruang sebagai petunjuk untuk berbagai kondisi operasi pada fasilitas jalan. TIC-tools Tic-tools merupakan sebuah open source web yang akan digunakan sebagai media perhitungan dalam penelitian ini. Tic-tools yang menggunakan pedoman HCM, diperuntukkan sebagai alat bagi perencana untuk melakukan kontrol terhadap dampak transportasi yang disebabkan oleh perubahan tata guna lahan atau sistem transportasi. Transportasi Multimoda Pejalan Kaki Penentuan kinerja ruang fasilitas pejalan kaki berdasarkan HCM 2010 digunakan rumus berikut: Ip, link = 6,0468 + Fv + Fs + Fw Dimana: Ip, link = Kinerja ruang untuk pejalan kaki di ruas jalan Fw = Faktor penampang jalan Fs = Faktor kecepatan kendaraan Fv = Faktor volume kendaraan Pesepeda Untuk perhitungan kinerja ruang pada pesepeda di ruas jalan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Ib, link = 0.760 + Fv + Fs + Fp + Fw Dimana: Ib, link = Kinerja ruang pesepeda di ruas jalan Fv = Faktor volume kendaraan Fs = Faktor kecepatan Fp = Faktor kondisi perkerasan Fw = Faktor penampang jalan Angkutan Umum Untuk perhitungan kinerja ruang pada sistem transit dapat dilakukan dengan rumus berikut ini: It, seg = 6.0 – 1.50 Fh. Ftt + 0.15 Ip,link Dimana: It, seg = Kinerja ruang untuk angkutan umum Fh = Faktor headway Ftt = Persepsi lama perjalanan Ip,link= Kinerja ruang untuk pejalan kaki di link
  • 3. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/3 METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan untuk menentukan nilai kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum adalah perhitungan dengan sebuah open source web tic-tools.com yang berdasar HCM 2010. Untuk menguji validitas web tersebut, dilakukan perhitungan manual rumus HCM 2010 dengan microsoft excel. Penelitian ini akan membandingkan nilai kinerja ruang kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 dengan adanya sistem contra flow dan kemudian ditarik kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan kinerja ruang transportasi multimoda yang terdiri dari pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum untuk kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 memiliki perbedaan nilai berdasarkan perubahan – perubahan yang dilakukan. Berikut akan di bahas hasil berdasarkan tiap – tiap moda. Pejalan Kaki Rekapitulasi hasil nilai kinerja ruang pejalan kaki untuk Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta kondisi ek- sisting, rencana 1 dan rencana 2 terlihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Nilai Kinerja ruang Pejalan Kaki Nama Ruas Pejalan Kaki Eksisting Rencana 1 Rencana 2 Utara Selatan Utara Selatan NB SB Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS Ip,link LOS SR 1 2.405 B 0.267 A 2.419 B 0.495 A 3.342 C 0.460 A SR 2 2.932 C 0.127 A 2.969 C 0.327 A 4.046 D 0.296 A SR 3 2.760 C 0.316 A 2.786 C 0.546 A 3.823 D 0.510 A SR 4 3.076 C 0.365 A 3.098 C 0.551 A 4.223 D 0.513 A Faktor yang mempengaruhi nilai kinerja ruang pejalan kaki adalah faktor penampang jalan, faktor kecepatan kendaraan dan faktor volume kendaraan. Perbedaan dari ketiga skenario ini terletak pada jumlah lajur lalu lintas, penambahan jumlah armada angkutan umum yang menambah volume kendaraan bermotor dan lebar lajur lalu lintas terluar. Kondisi eksisting terdiri dari 3 lajur ke arah timur tanpa lajur ke arah barat. Rencana 1 terdiri dari 3 lajur ke arah timur dan 1 lajur ke arah barat. Rencana 2 terdiri dari 2 lajur ke arah timur dan 1 lajur ke arah barat. Hal ini yang menyebabkan perbedaan yang sangat signifikan, dimana nilai kinerja ruang dengan jumlah lajur paling sedikit memiliki nilai yang rendah. Hal ini dikarenakan semakin banyak lajur dengan lebar minimum yang disediakan, maka semakin besar kapasitas jalan, sehingga kendaraan melaju lebih leluasa dan tingkat kecelakaan atau membahayakan pejalan kaki rendah. Kondisi eksisting memiliki lebar lajur terluar 3,4 ; 3,9 ; 3,7 ; 3,5 pada sisi utara dan 3,2 ; 2,9 ; 2,9 ; 2,8 pada sisi selatan. Rencana 1 memiliki lebar lajur terluar 3 meter pada sisi utara dan selatan. Rencana 2 memiliki lebar lajur terluar 4 meter pada sisi utara dan 3,5 pada sisi selatan. Semakin lebar lajur teluar kendaraan, akan semakin baik karena akan mengurangi tingkat bahaya kendaraan terhadap pejalan kaki. Ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi 1 memiliki nilai kinerja ruang tertinggi dikarenakan besarnya persen parkir on- street yang mampu memberikan keamanan bagi pejalan. Jumlah arus kendaraan yang rendah dibanding pada ruas lainnya juga menyebabkan ruas ini memiliki nilai yang tinggi diantara nilai ruas lain. Pesepeda Rekapitulasi hasil nilai kinerja ruang pesepeda untuk Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 terlihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Nilai Kinerja ruang Pesepeda Nama Ruas Pesepeda Eksisting Rencana 1 Rencana 2 Utara Selatan Utara Selatan Utara Selatan Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS Ib,link LOS SR 1 2.290 B - - 2.553 B - - 2.068 B - - SR 2 0.743 A - - 1.518 A - - 0.857 A - - SR 3 2.120 B - - 2.607 B - - 2.101 B - - SR 4 1.106 A - - 1.525 A - - 0.865 A - -
  • 4. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/4 Faktor yang mempengaruhi nilai kinerja ruang pesepeda adalah faktor penampang jalan, faktor kondisi perkerasan, faktor kecepatan kendaraan dan faktor volume kendaraan. Perubahan yang terjadi pada kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 tidak terlalu berpengaruh pada kinerja ruang pesepeda. Kondisi perkerasan jalan di Jalan Brigjend Slamet Riyadi sudah sangat baik sehingga pengguna sepeda nyaman menggunakan fasilitas yang ada. Kendaraan berat yang melintas pun tidak banyak sehingga pesepeda mendapatkan nilai keamanan yang tinggi. Hal yang membedakan nilai Jalan Brigjend Slamet Riyadi 1 dan 3 memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan Jalan Brigjend Slamet Riyadi 2 dan 4 adalah proporsi parkir on-street kendaraan, dimana SR 1 dan 3 memiliki proporsi parkir on-street 0,9 sedangkan SR 2 dan 4 hanya memiliki proporsi 0,5 dan 0,7. Semakin tinggi proporsi parkir kendaraan on-street semakin membahayakan pesepeda. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja ruang pejalan kaki. Angkutan Umum Rekapitulasi hasil nilai kinerja ruang angkutan umum untuk Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2 terlihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Nilai Kinerja ruang Angkutan Umum Nama Ruas Angkutan Umum Eksisting Rencana 1 Rencana 2 Utara Selatan Utara Selatan Utara Selatan It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS It,seg LOS SR 1 3.270 C - - 2.838 C 2.415 B 2.988 C 2.410 B SR 2 3.586 D - - 3.136 C 2.513 B 3.298 C 2.509 B SR 3 3.482 C - - 3.066 C 2.730 B 3.222 C 2.725 B SR 4 3.545 D - - 3.131 C 2.749 B 3.299 C 2.743 B Faktor yang mempengaruhi nilai kinerja ruang angkutan umum adalah faktor headway, faktor lama perjalanan dan kinerja ruang pejalan kaki di ruas. Upaya penanganan oleh pemerintah untuk menambah fasilitas angkutan umum dengan mengadakan contra flow pada sistem jalan satu arah akan meningkatkan kinerja ruang angkutan umum di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta. Dari hasil rekapitulasi, terlihat adanya perbedaan hasil yang cukup signifikan antara kondisi eksisting, rencana 1 dan rencana 2. Headway atau waktu kedatangan angkutan umum yang semula 15 menit lalu dipersingkat menjadi 10 menit, memberikan pengaruh pada nilai kinerja ruang angkutan umum pada rencana 1 dan rencana 2. Hal lain yang mempengaruhi nilai kinerja ruang pada skenario rencana 1 dan skenario rencana 2 adalah nilai kinerja ruang pejalan kaki di ruas, dimana nilai pada skenario 1 lebih baik daripada nilai pada skenario 2. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan pelayanan angkutan umum berpengaruh dan dipengaruhi oleh kinerja ruang fasilitas moda lainnya. Dengan meningkatkan layanan angkutan umum, diharapkan dapat menarik masyarakat untuk memilih moda transportasi berkelanjutan ini, dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Volume kendaraan pribadi pada dasarnya juga akan berkurang ketika kapasitas jalannya menurun. Hal ini akan terjadi pada skenario contra flow yaitu ketika terjadi penyempitan lebar lajur kendaraan akibat pengurangan dari lajur contra flow, maka kapasitas jalan akan berkurang. Berkurangnya kapasitas jalan akan mengurangi ke- cepatan kendaraan akibat kepadatan atau mengurangi volume kendaraan. Berkurangnya volume kendaraan, akan meningkatkan tingkat layanan pejalan kaki. Meningkatnya pelayanan fasilitas pejalan kaki akan meningkatkan nilai angkutan umum. Apabila kesinambungan ini mampu berlanjut, akan terjadi peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum, dimana hal ini sesuai dengan tujuan dari sistem transportasi berkelanjutan. Sehingga langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan adalah dengan meningkatkan fasilitas umum yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat sehingga peralihan moda tersebut dapat terjadi. KESIMPULAN Setelah didapat hasil analisis dan pembahasan didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja ruang multimoda kondisi eksisting adalah sebagai berikut : a. Kinerja ruang pejalan kaki LOS A : semua Jalan Brigjend Slamet Riyadi sisi selatan. LOS B : Jalan Brigjend Slamet Riyadi 1 sisi utara.
  • 5. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/5 LOS C : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 2 sisi utara, Jalan Brigjen Slamet Riyadi 3 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 4 sisi utara. b. Kinerja ruang pesepeda LOS A : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 2 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 4 sisi utara. LOS B : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 1 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 3 sisi utara. c. Kinerja ruang angkutan umum LOS C : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 1 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 3 sisi utara. LOS D : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 2 sisi utara dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi 4 sisi utara. 2. Langkah penanganan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda, dan angkutan umum di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta diantaranya sebagai berikut : a. Perubahan jumlah lajur lalu lintas dan penambahan lebar lajur lalu lintas. b. Perubahan sistem parkir 45˚ menjadi 0˚. c. Pengadaan sistem contra flow khusus angkutan umum sebagai fasilitas transportasi alternatif yang mampu melawan arus sistem jalan satu arah. d. Penambahan jumlah armada angkutan umum untuk meningkatkan efektifitas waktu headway. 3. Kinerja ruang multimoda setelah penanganan adalah sebagai berikut : a. Kinerja ruang pejalan kaki Kedua skenario memberikan hasil yang berbeda. Rencana 1 sisi utara memiliki nilai LOS lebih baik di banding rencana 2 dengan perbedaan yang cukup besar. Namun rencana 2 sisi selatan memiliki nilai LOS lebih baik di banding rencana 1 dengan perbedaan yang kecil. b. Kinerja ruang pesepeda Perbedaan nilai LOS tidak terlalu signifikan, namun nilai rencana 2 lebih baik daripada rencana 1. c. Kinerja ruang angkutan umum Nilai LOS rencana 1 dan 2 tidak memiliki perbedaan nilai yang jauh. Rencana 1 sisi utara lebih baik daripada rencana 2, sebaliknya rencana 2 sisi selatan lebih baik daripada rencana 1. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Budi Yulianto, ST., M.Sc., Ph.D. dan Ibu Amirotul MHM, ST., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan masukan dalam penelitian ini. REFERENSI Anonim. 2005. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surakarta : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Badan Pusat Statistik. 2015. Surakarta Dalam Angka 2015. Surakarta Cara, Chrisna Canis. 2015. "Dishub Solo Sebut Slamet Riyadi Terancam Macet". Solopos, 4 Maret 2015. Surakarta Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2013. UP3AD Kota Surakarta. Semarang Guttenplan, et al. 2003. Planning Level Areawide Multimodal Level of Service Analysis : Performance Measures for Congestion Management. Tallahassee: Transportation Research Board Hartono, Dedy Ismail. 2016. Kajian Sistem Contra Flow Bus Lanes di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta Hidayat, Nursyamsu. 2006. Analisis Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki di Jalan Ahmad Yani Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada http://tic-tools.com Karim, dkk. 2013. Strategi Peningkatan Tingkat Pelayanan Sepeda di Kota Bandung. Bandung: Institut Teknologi Ban- dung Larastiti, Sukma. 2016. Kinerja Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Kota Surakarta (Studi Kasus Implementasi Andalalin di Kota Surakarta Tahun 2008 – 2013). Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta Muawanah, Annisa. 2013. Transportasi Berkelanjutan (Sustainable Transportation). Semarang. Menteri Pekerjaan Umum. 2014. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014. Jakarta Prasetyaningsih, Indah. 2010. Analisis Karakteristik dan Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Pasar Mal- am Ngarsopuro Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Pratiwi, Fika. 2011. Studi Karakteristik Pergerakan Pejalan Kaki di Pedestrians Road Stasiun Tugu Yogyakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Primasari, Devi. 2013. Evaluasi Fasilitas Jalur Lambat dan Trotoar Berdasarkan Persepsi Pengguna Jl. Slamet Riyadi Sura- karta Jawa Tengah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Ranar, dkk. 2014. Evaluasi Kinerja Ruang Pejalan Kaki di Jalan Malioboro Yogyakarta. Semarang: Universitas Dipone- goro
  • 6. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juli 2016/6 SUTIP, GIZ. 2014. Guideline Penggunaan Analisis Dampak Lalu Lintas Berbasis Web sebagai Alat Ukur Tingkat Layanan Multimoda pada Link dan Segment. Surakarta Transportation Research Board. 2010. Highway Capacity Manual 2010. Washington, D.C.