SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
LOGO
TOKOH-TOKOH FIQH
INDONESIA
Disusun Oleh:
Ahmad Musthofa
1. Mbah Ma‟shum Lasem
Beliau adalah seorang ulama, salah satu diantara
para ulama yang mendirikan organisasi Islam
besar di Indonesia (NU)
Beliau orangnya berperawa-
kan tinggi, berjenggot tipis,
Berdahi luas, berkulit putih,
Jika berjalan tenang dan ber-
Wibawa, rajin berdzikir dan
bertahajjud, selalu ber-amar
ma‟ruf nahi munkar, serta sen-
ang silaturrahmi.
(Terjemahan tulisan Abu Sulayman
Asy-Syafi‟i dalam buku Tasyniful-
Asma‟ Bi-Syuyukhi al-Ijazah wa
as-Sima‟)
* Denys Lombard, dalam Le Carrefour Javanais: Essai d’Histoire Globale.
Biografi Singkat Beliau
 Lahir di Lasem Kabupaten Rembang
 Tahun Kelahiran. “Naliko udan awu, aku iseh joko
cilik...” (diperkirakan beliau lahir tahun 1870 M)
 Nama asli: Muhammadun bin Ahmad bin Abdul Karim
 Beliau kurang dikenal pada tingkat nasional, namun
kematianya pada 1972 menimbulkan goncangan hebat
dari ujung jaringan satu ke jaringan yang lain*.
 Sebelum menjadi seorang guru (kiai) mata pencaharian
beliau sebagai pedagang.
 Pengembaraan Ilmiah, sejak kecil hingga masa-masa
demasa beliau menimba ilmu dari berbagai kiai, baik di
Lasem maupun di luar Lasem, seperti Jepara, Kajen,
Kudus, Sarang, Solo, Semarang, Jombang, Madura
(Sebelum ke Makah 1235-1923H /1923M), hingga ke
Makah (1338 H/1919M).
 Semua para gurunya mutabahhir (ilmunya sedalam
lautan).
 Putra pertama beliau yaitu Kiai Ali Ma‟shum seorang
pengasuh pesantren besar di Krapyak Yogyakarta.
Guru-Guru Mbah Ma‟shum
* Tidak ada informasi yang dapat memberikan data guru Mbah Ma’shum secara berurutan sesuai dengan
rentang waktu semasa beliau belajar. Draft ini adalah perkiraan belaka, yang penulis (M. Luthfi
Thomafi)urutkan melalui kesimpulan-kesimpulan dari berbagai sumber
Guru-Guru Mbah Ma‟shum
(sesuai urutan abjad)*
o Kiai Abdullah (Kajen)
o Kiai Abdussalam (Kajen)
o Kiai Ahmad bin Abdul Karim (ayah)
o Kiai Dimyati at-Turmusi (Termas)
o Kiai Hasyim Asy’ari (Tebu Ireng)
o Kiai Idris (Jamsaren, solo)
o Kiai Kholil Abdul-Latif (Bangkalan)
o Kiai Mahfudz at-Turmusi (di Makah)
o Kiai Ma’shum (Damaran Kudus)
o Kiai Nawawi (Jepara)
o Kiai Ridwan (Semarang)
o Kiai Siroj (Kajen)
o Kiai Syarofuddin (Kudus)
o Kiai Umar bin Harun (Sarang)
Beliau Pernah Dawuh…
Bahwa Fiqh itu telah ada
dalam dadanya. Jadi,
kalau beliau mengatakan
sesuatu yang
berhubungan dengan fiqh,
beliau sudah merasa
kesulitan untuk
menyebutkan sumbernya
karena terlalu banyak
kitab Fiqh yang beliau
baca.
Kontekstualitas Pemikiran Mbah Ma‟shum
Ditinjau dari satu perspektif tertentu, Pemikiran beliau
tidak berbeda dengan pemikiran para kiai pada
umumnya: sangat teguh memegang syari‟at dan
secara spesifik fiqh syafi‟i. Beliau bisa saja
mempraktikan fiqh Hanafi, misalnya, karena beliau
juga menguasainya. Akan tetapi, hal itu tidak
dilakukan dan lebih tertarik untuk mengembangkan
fiqh Syafi‟i. Hal itu terjadi pada kasus mahrommiyah,
yang mana beliau sering menikahkan seseorang
dengan kerabatnya supaya menjadi mahrom dengan
beliau. Gagasan ini muncul seiring kebiasaan atau
bertemunya laki-laki dan perempuan yang bukan
mahrom. Memperhatikan hal ini beliau tidak
menggunakan fiqh Hanafi yang membolehkanya.
Perubahan-Perubahan Pandangan Fiqh
Dalam berdialog dengan fenomena-
fenomena yang terjadi pada
masyarakat pun beliau mempunyai
pandangan yang moderat (realistis).
Beliau, misalnya, hukum pemakaian
dasi, hukum mendengarkan radio, dan
pemakaian sepatu.
Kenapa Mbah Ma‟shum sepertinya
terlalu mengubah pandangan fiqhnya?
Disini kita bisa memahami bahwa Mbah
Ma‟shum selama itu menggunakan
kaidah ushul al-fiqh yang
menyatakan:
Bahwa hukum yang diputuskan senantiasa harus
mengikuti alasan-alasan yang mendasarinya.
PERAN KEBANGSAAN & NASIONALISME
“… Engkau jangan sekali-kali membenci NU.
Sebab, membenci NU sama dengan
membenci padaku. Karena NU itu saya yang
mendirikan bersama-sama ulama yang lain.
Tetapi engkau pun jangan membenci
Muhammadiyah. Jangan pula membenci PNI
dan partai-partai yang lain lain. Sebagai
seorang Mentri Agama, engkau harus dapat
berdiri di tengah-tengah dan berbuat adil
terhadap mereka. Dan negara harus kau
junjung tinggi…” (nasehat yang diberikan
kepada prof. Dr. KH. Mukti Ali pada saat
menjadi Mentri Agama).
Warisan Mbah Ma‟shum
 Surah Ad-Dhuha
Mbah Ma’shum dawuh: Dengan membaca ayat
itu (khusus fa-hada dibaca 8 kali), insya Allah
barang yang hilang akan kembali.
 Potongan Syair dalam Qashidatul Burdah
karangan Imam al-Bushiri.
(Potongan tersebut, pesan beliau kepada santrinya supaya dibaca setiap hari 1000 kali
dan tidak terikat oleh waktu yang penting dalam satu hari berjumlah seribu kali)
Syair al-burdah tersebut dibacanya sebanyak (lebih kurang ) 80 kali dan dilanjutkan
dengan berdo‟a. Menurut Bapak Zulkifli, wirid istighosah itu jika diamalkan sangat
manjur Bi-masyiatillah*.
* Naskah cerita diriwayatkan dari Bapak Zulkifli.
Prinsip Mbah Ma‟shum
Bahwa beliau pernah
menyatakan: “…
selama bekerja
bersama manusia,
saya merasa tidak
pernah berhasil.
Lain saat saya
bekerja bersama
Allah swt…”
2. Kiai Sahal Mahfudh
www.themegallery.com Company Logo
Riwayat Hidup Beliau
 Nama lengkapnya Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudh al-Hafidz bin
Abd Salam Al-Hajaini.
 Lahir di Kajen, Margoyoso Kabupaten Pati, pada tanggal 17 Desember
1937.
 Pendidikan formal sahal dimulai sejak usia 6 tahun (1943).
1) Di Perguruan Islam Mathali‟ul Falah selama 9 tahun.
2) Di PONPES Bendo Kediri. (pasanan di Pondok Lirboyo dan Kedunglo),
Selama 4 tahun. Kiai Muhajjir
3) Di PONPES Al-Anwar Sarang Rembang. Kiai Zubair
4) Di Makkah al-Mukarromah Syeh Yasin bin Isah al-Fadani
 Salah satu kunci sukses Gus Sahal dalam belajar adalah adanya target
 Selama di Mathaliul Falah, PONPES Bendo dan di Sarang, hal istimewa
yang dirasakan Gus Sahal terhadap guru-gurunya adalah semangatnya
mendorong para murid untuk bertanya.
 Mengasuh para santri di PONPES Maslakul Huda Polgarut Utara,
direktur Perguruan Islam Mathali‟ul Falah, Dosen, di NU dan melayani
ummat adalah kesibukan beliau.
 Pernah mendapatkan Gelar Doktor Honoric Causa (Dr. HC.) dari UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam keteguhan fiqh sosial Indonesia.
Suka Memotivasi Adalah cara lain
Beliau Dalam mendidik Santrinya
 Dalam suatu kesempatan beliau berkata “Dengan
memahami kitab kuning, kita mempunyai kemampuan yang
luar biasa. Tadi aku baru baca tulisan Cak Nur tentang
teologi, itu khan pelajaran kelas 4-5, cuman, dia pintar
membahasakan saja”. Artinya dengan menguasai kitab
kuning para santri akan menjadi seseorang ilmuwan besar,
tinggal bagaimana cara membahasakan secara sistematis,
kritis, ilmiah, dan kontekstual. Itu nanti, yang penting saat
ini adalah kitab kuning harus dikuasai dulu.
 Ketika ada muridnya berpuasa sehingga malas belajar, Kiai
Sahal berseloroh “Anggetmu ilmu teko dewe mbok pasani,
ora tau sinahu”. Kiai Sahal ingin menanamkan watak
otodidak, belajar keras, menggali ilmu setinggi-tingginya,
karena ilmu tidak akan habis dikaji manusia sepanjang
masa.
Landasan Pemikiran Filosofi
Shahibul Fikrah
Yang dijadikan pijakan, antara lain:
1. Definisi Syari‟ah/din. Kiai Sahal selalu menekankan kajian
mendalam tentang pengertian din, yaitu:
“Ketentuan Ketuhanan yang mendorong orang yang berakal sehat untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan dunia dan akhirat”
. Dari definisi ini Kiai Sahal menyimpulkan, bahwa syariat/agama tidak
hanya berkutat dalam masalah hubungan hablum minallah, tapi juga
mengembang dalam wilayah hablum minannas.
2. Definisi fiqh. Kiai Sahal selalu menjelaskan secara detail definisi fiqh
untuk dijadikan entry point gagasan fiqh sosialnya. Defini fiqh adalah:
Definisi ini mengandung tiga substansi dasar yang sangat krusial.
Pertama, ilmu fiqh adalah ilmu yang paling dinamis karena ia menjadi
petunjuk moral bagi dinamika sosial yang selalu berubah dan
kompetitif. Kedua, ilmu fiqh sangat rasional, mengingat ia adalah ilmu
iktisabi. Ketiga, fiqh adalah ilmu yang menekankan pada aktualisasi,
real action, atau bisa dikatakan
amaliyah, bersifat praktis sehari-hari.
Lanjutan...
3. Aplikasi qawa‟id ushuliyyah dan fiqhiyyah. Kaidah fiqhiyyah yang sering
dipakai Kiai Sa hal adalah:









“Apabila dua kerusakan bertentangan, maka dijaga bahaya
yang paling besar dengan memilih bahaya yang paling
sedikit.

Istimroorun...
4. Pengembangan teori
Masalik illah adalah cara/metode untuk menemukan illat/alasan penetapan
hukum.
5. Maslahah ammah
Secara etimologi adalah setiap sesuatu yang menimbulkan suatu perbuatan,
berupa hal-hal baik
6. Tradisi masyarakat („adah ijtimaiyyah)
Ada kaidah populer al adah muhakkamah, tradisi yang berkembang pada
suatu masyarakat duijadikan sebagai sumber hukum
7. Ijtihad jama‟i
Kitab Karangan Kiai Sahal
Kitab yang sudah terbit
1. Thoriqul Husul ila Ghayah al-Wushul
2. Al-Bayan al-Mulamma‟ „an Alafazh al-Luma‟
3. Al-Tsamaratul al-Hajeniah
4. Al-Faraid al-Ajibah
5. Faidh al-Hija
6. Intifah al-Wadajaian fi Munazharati Ulama Hajein
7. Luma‟ah al-Himmah ila Musalsalat al-Muhimmah
8. Enslikopedia Ijma‟, Terjemahan bersama KH.A. Mustofa Bisri
9. Nuansa Fiqh Sosial
10. Pesantren Mencari Makna
11. Telaah Fiqh Sosial, Dialog dengan KH. M. Sahal
12. Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh, Solusi Problematika Umat
13. Wajah Baru Fiqh Pesantren
14. dll*
Kitab yang belum terbit
Ta‟liqat (komentar) Kiai Sahal kepada kitab Asyobah wa al-Nazhair,
Syarah Izhah al-Mubham, dll
* Dalam bentuk makalah hampir tidak terhitung
TANTANGAN SERIUS
SANTRI,
MAMPUKAH
MENERUSKAN
??????
3. KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus)
www.themegallery.com Company Logo
Biografi Singkat
 Nama lengkapnya Achmad Mustofa Bisri dilahirkan di
Rembang pada 10 Agustus 1944. Gus Mus (panggilan
populernya) memperdalam ilmu di Pesantren Lirboyo
Kediri dibawah asuhan KH. Marzuki dan KH. Machrus
Ali. Gus Mus juga suntuk di Pondok Pesantren
Krapyak, Yogyakarta dibawah asuhan KH. Ali
Maksum dan KH. Abdul Qodir. Puncaknya belajar di
Universitas Al Azhar, Kairo. Di Al Azhar itulah, untuk
pertama kali Gus Mus bertemu dan berkenalan
dengan Gus Dur, yang kemudian menjadi Presiden
Republik Indonesia. Seperti pengakuannya sendiri,
mereka kemudian tinggal di satu kamar. Gus Dur
banyak membantu Gus Mus selama di perguruan
tinggi tersebut. Bahkan sampai memperoleh
beasiswa
Aktifitas & Perjuangan GUS MUS
Gus Mus adalah seorang kiai yang
wawasannya luas dan serba bisa.
 Di Indonesia jarang ditemukan kiai
serba bisa seperti halnya Gus Mus,
apalagi jika dibatasi lagi dalam
konteks kiai Nahdlatul Ulama (NU).
 Sebagai seorang intelektual dan
cendekiawan, beliau termasuk
produktif melansir pemikiran dan
menerbitkan buku.
Diantara KARYA-KARYA GUS MUS
 Ensiklopedi Ijmak (Terjemahan bersama KH.MA.
Ahmad Sahal Mahfudz).
 Fiqh Keseharian Gus Mus.
 Canda nabi & Tawa Sufi.
 Maha Kiai Hasyim Asy‟ari.
 Membuka Pintu Langit.
 Kumpulan Cerpen Luksan Kaligrafi.
 Saleh Ritual Saleh Sosial, Esai-esai Moral.
 Koridor Renungan A. MUSTOFA BISRI.
 Pesan Islam Sehari-hari.
 Syi'iran Asmaul Husna.
 Sya‟ir Asmal uHusna.
 dan lain-lain.
Kerangka Metodologis Pemikiran
Hukum Islam KH. Mustofa Bisri
1) Beristidlal dengan Nash al-
Qur'an dan al-Haditsh
2) Mempertimbangkan
Maslahah.
3) Menggunakan Kaidah
Fiqhiyyah.
4) Memperhatikan Tradisi
Masyarakat („Adah
Ijtimaiyyah).
5) Pola pikir konstektual,
praktis, & tidak kaku.
6) Banyak menggunakan pola
madhhab qawliy daripada
madhhab manhajiy.
Komentar Buku Fiqh Keseharian
GUS MUS*
 Kapasitas sebagai pemberi
fatwa dalam berbagai
pendapatnya dapat
digolongkan sebagai ulama
yang berpegang pada akidah:
 sangat sedikit penggunaan
kaidah-kaidah ushuliyah
maupun kaidah-kaidah
fiqhiyyah sebagai pendukung
ketika beliau memberikan
fatwanya.
 Untuk khalayak umum cukup
memadai, akan tetapi untuk
setingkat perguruan tinggi
masih diperlukan
penyempurnaan-
penyempurnaan. Soalnya
beliau tidak menuliskan
referensinya secara jelas..
*Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada penulis. Ringkasan disertasi Sutrisno RS
Kontribusi KH. A. Mustofa Bisri tarhadap
pengembangan hukum islam.
Sikapnya dalam berfatwa yang tidak terikat
oleh suatu madhhab tertentu. Sikap ini
menjadi penting di tengah digalakkannya
pengembangan pemikiran hukum Islam yang
mensharatkan adanya kebebasan berpikir dan
tidak terikat pada suatu madhhab tertentu.
Tentu saja kebebasan berpikir versi KH.
Mustofa Bisri adalah kebebasan yang terukur
dan terbingkai dalam maqasid as-shari'ah
yang menjadi tujuan diturunkannya shari'ah
Islam
4. Prof. DR. KH. Said Aqiel Siradj MA
PENAKLUK
MUSHADEQ
Company Logo
Riwayat Hidup dan Pendidikan
 Lahir di Cirebon, 3 Juli 1953
 Panggilan akrab beliau Kang Said
 Pendidikanya diawali ngaji dipesantren ayahnya, sambil
Sekolah Rakyat, Kemudian melanjutkan studi ke Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadi‟in Lirboyo Kediri, sambil
menyelesaikan SMA & UIT, selepas itu beliau mengayunkah
langkah ke kota gudeg Yogyakarta utk menimba ilmu dari
KH. Ali Ma‟shum (Al-maghfurlah) di PONPES Krapyak,
sambil studi sarjana di Kulliyatul Adab IAIN SUKA. Merasa
belum puas di kota Yogyakarta beliau melanjutkan studi
lagi di Makkah selama lebih 14 tahun, hingga menyabet
gelar doktor pada universitas Ummul Qura pada tahun
1994 dengan predikat caumlaude .
 Dalam mengisi pengajian beliau mampu menyebutkan 32
mata rantai keilmuwan para ulama yang terus
menyambung sampai Nabi Muhammad SAW.
 Saat ini menjadi Professor dan Direktur pasca sarjana
Unisma Malang, dosen pasca sarjana IAIN Sahid Jakarta
dan Rais „Am PBNU dlsb.
Fatwa-Fatwa Kang Said*
* Dalam bukunya Islam Kebangsaan Fiqih Demokratik Kaum Santri
1) PRESIDEN WANITA
Menurut Kang Said, wanita memiliki
kesempatan yang sama dengan pria
dalam menggapai hak untuk dipilih
sebagai presiden. Pemahaman yang
menghalangi tempilnya kaum hawa‟
sebagai pemimpin (presiden),
hanya didasarkan pada pemahaman
nash secara tekstual-interpertatif.
Jika nash yang dianggap sebagai
landasan larangan itu dipahami
dengan memberikan interpretasi
secara kontekstual, akan diperolah
hukum sebaliknya, jawaz (boleh).
Alangkah baiknya, jika wacana ini
dipahami?
Istimrorun.
..
2. Golput dalam Prespektif Islam
Menurut Kang Said, sebagai upaya
untuk menegakkan kedaulatan
rakyat, Pemilu merupakan suatu
keharusan bagi kontinuitas
pemerintahan yang konstitusional
sebagai pengatur urusan kaum
muslimin (rakyat). Disamping
sebagai usaha mengaplikasikan
kaidah „maa la yatimmu al-wajib
illa bihi fahuwa wajib‟ Artinya:
Sesuatu yang tanpa kehadiranya,
suatu kewajiban (dalam syari‟at
Islam) tidak sempurna, maka
perkara tersebut hukumnya wajib.
LOGO
Matur Suwun

More Related Content

What's hot

Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alResume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alMuhammad Saad
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawufudajamil
 
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurAli Murfhy
 
Imam ghazali
Imam ghazaliImam ghazali
Imam ghazalifirdurs
 
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...Hasaniahmadsaid
 
Madarijus Salikin Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Madarijus Salikin Ibnu Qayyim al-JauziyahMadarijus Salikin Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Madarijus Salikin Ibnu Qayyim al-JauziyahIbnu Hisyam
 
Madarijus salikin (pendakian menuju allah) ibnu qayyim al-jauziyah 2
Madarijus salikin (pendakian menuju allah)    ibnu qayyim al-jauziyah 2Madarijus salikin (pendakian menuju allah)    ibnu qayyim al-jauziyah 2
Madarijus salikin (pendakian menuju allah) ibnu qayyim al-jauziyah 2Kammi Daerah Serang
 
laporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdflaporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdfshafirahmalek
 
Bab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus durBab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus durmoviedz
 
PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4
PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4
PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4Nurul Izzah
 
Bidayah wan nihayah ibnu katsir
Bidayah wan nihayah   ibnu katsirBidayah wan nihayah   ibnu katsir
Bidayah wan nihayah ibnu katsirabemat1
 
METODOLOGI MAZHAB ZAHIRI
METODOLOGI MAZHAB ZAHIRIMETODOLOGI MAZHAB ZAHIRI
METODOLOGI MAZHAB ZAHIRINurul Husna
 

What's hot (19)

Mazhab fiqh
Mazhab fiqhMazhab fiqh
Mazhab fiqh
 
Bab i v gooooooooooood
Bab i   v goooooooooooodBab i   v gooooooooooood
Bab i v gooooooooooood
 
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alResume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
 
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
 
Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ariHasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari
 
Imam ghazali
Imam ghazaliImam ghazali
Imam ghazali
 
TUGAS-2 HADIS TEMATIK OLEH Lasmita Suarni. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 HADIS TEMATIK OLEH Lasmita Suarni. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 HADIS TEMATIK OLEH Lasmita Suarni. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 HADIS TEMATIK OLEH Lasmita Suarni. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
 
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
 
Buwaih makalah
Buwaih makalahBuwaih makalah
Buwaih makalah
 
Imam Bukhari
Imam BukhariImam Bukhari
Imam Bukhari
 
Mengenal pemikiran gus dur
Mengenal pemikiran gus durMengenal pemikiran gus dur
Mengenal pemikiran gus dur
 
Madarijus Salikin Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Madarijus Salikin Ibnu Qayyim al-JauziyahMadarijus Salikin Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Madarijus Salikin Ibnu Qayyim al-Jauziyah
 
Madarijus salikin (pendakian menuju allah) ibnu qayyim al-jauziyah 2
Madarijus salikin (pendakian menuju allah)    ibnu qayyim al-jauziyah 2Madarijus salikin (pendakian menuju allah)    ibnu qayyim al-jauziyah 2
Madarijus salikin (pendakian menuju allah) ibnu qayyim al-jauziyah 2
 
laporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdflaporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdf
 
Bab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus durBab 01 pemikiran politik gus dur
Bab 01 pemikiran politik gus dur
 
PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4
PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4
PAI - imam al ghazali- TINGKATAN 4
 
Bidayah wan nihayah ibnu katsir
Bidayah wan nihayah   ibnu katsirBidayah wan nihayah   ibnu katsir
Bidayah wan nihayah ibnu katsir
 
METODOLOGI MAZHAB ZAHIRI
METODOLOGI MAZHAB ZAHIRIMETODOLOGI MAZHAB ZAHIRI
METODOLOGI MAZHAB ZAHIRI
 

Similar to KH. A. Mustofa Bisri

Tokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiaTokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiatopmusbis
 
Tokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiaTokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiatopmusbis
 
Tokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiaTokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiatopmusbis
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydDwi Andriani
 
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptx
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptxSEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptx
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptxRaudlatussalamGunung1
 
Perjalanan menuju mimbar
Perjalanan menuju mimbarPerjalanan menuju mimbar
Perjalanan menuju mimbarIdul Choliq
 
Siapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodirSiapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodirAji Barata
 
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)Aina Sofieyah
 
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusMakalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusKira Distinct
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumatmujibzunari
 
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docxStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docxZukét Printing
 
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdfStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdfZukét Printing
 
tasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxtasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxinisagiat
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliEneng Susanti
 
Kepribadian_Muhammadiyah.ppt
Kepribadian_Muhammadiyah.pptKepribadian_Muhammadiyah.ppt
Kepribadian_Muhammadiyah.ppthendipurnama1
 

Similar to KH. A. Mustofa Bisri (20)

Tokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiaTokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesia
 
Tokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiaTokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesia
 
Tokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesiaTokoh tokoh fiqh indonesia
Tokoh tokoh fiqh indonesia
 
Ulama fiqh
Ulama fiqhUlama fiqh
Ulama fiqh
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
 
Membaca ulil
Membaca ulilMembaca ulil
Membaca ulil
 
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptx
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptxSEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptx
SEJARAH DAN PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYA'RI.pptx
 
Tantangan Aswaja.pdf
Tantangan Aswaja.pdfTantangan Aswaja.pdf
Tantangan Aswaja.pdf
 
Perjalanan menuju mimbar
Perjalanan menuju mimbarPerjalanan menuju mimbar
Perjalanan menuju mimbar
 
Siapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodirSiapakah syeikh abdul qodir
Siapakah syeikh abdul qodir
 
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
tokoh pemikiran islam semasa: Fazlur rahman ( fpi ukm)
 
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusMakalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumat
 
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docxStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
 
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdfStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
 
tasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxtasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptx
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al Ghazali
 
Resensi buku ilmu kalam
Resensi buku ilmu kalamResensi buku ilmu kalam
Resensi buku ilmu kalam
 
Kepribadian_Muhammadiyah.ppt
Kepribadian_Muhammadiyah.pptKepribadian_Muhammadiyah.ppt
Kepribadian_Muhammadiyah.ppt
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 

More from Kementerian Agama Kota Pontianak Kalbar / SMPN 3 Kota Pontianak Kalbar

More from Kementerian Agama Kota Pontianak Kalbar / SMPN 3 Kota Pontianak Kalbar (20)

Soal dan Kunci US paket 2 (paket cadangan) th 2019
Soal dan Kunci US  paket 2 (paket cadangan) th 2019Soal dan Kunci US  paket 2 (paket cadangan) th 2019
Soal dan Kunci US paket 2 (paket cadangan) th 2019
 
Soal Ujian Sekolah Paket 1 (Paket Utama) Beserta Kunci Tahun 2019
Soal Ujian Sekolah Paket 1 (Paket Utama) Beserta Kunci Tahun 2019Soal Ujian Sekolah Paket 1 (Paket Utama) Beserta Kunci Tahun 2019
Soal Ujian Sekolah Paket 1 (Paket Utama) Beserta Kunci Tahun 2019
 
Kisi-Kisi Ujian Sekolah PAI dan BP Th 2021-sip
Kisi-Kisi Ujian Sekolah  PAI dan BP Th 2021-sipKisi-Kisi Ujian Sekolah  PAI dan BP Th 2021-sip
Kisi-Kisi Ujian Sekolah PAI dan BP Th 2021-sip
 
Buku Siswa PAI Kelas 7 Kurikulum 2013 revisi 2017
Buku Siswa PAI Kelas 7 Kurikulum 2013 revisi 2017Buku Siswa PAI Kelas 7 Kurikulum 2013 revisi 2017
Buku Siswa PAI Kelas 7 Kurikulum 2013 revisi 2017
 
Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Tahun 2017
Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti  Kelas 8 Tahun 2017Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti  Kelas 8 Tahun 2017
Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Tahun 2017
 
Buku Siswa PAI Kelas 9 SMP Tahun 2018
Buku Siswa PAI  Kelas 9 SMP  Tahun 2018Buku Siswa PAI  Kelas 9 SMP  Tahun 2018
Buku Siswa PAI Kelas 9 SMP Tahun 2018
 
Ikhtiar, Do'a, dan Tawakal dalam Menghadpi covid 19
Ikhtiar, Do'a, dan Tawakal dalam Menghadpi covid 19Ikhtiar, Do'a, dan Tawakal dalam Menghadpi covid 19
Ikhtiar, Do'a, dan Tawakal dalam Menghadpi covid 19
 
Lampiran permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan d...
Lampiran permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan d...Lampiran permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan d...
Lampiran permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan d...
 
Pidato Mendikbud Hardiknas 2016
Pidato Mendikbud Hardiknas  2016Pidato Mendikbud Hardiknas  2016
Pidato Mendikbud Hardiknas 2016
 
Soal ulum ganjil kls 8 2015
Soal ulum ganjil kls 8  2015Soal ulum ganjil kls 8  2015
Soal ulum ganjil kls 8 2015
 
Soal Try Out USBN 2015 dibuat Berdasarkan Kisi-Kisi USBN dari Pendis Kemena...
Soal Try Out  USBN  2015 dibuat Berdasarkan Kisi-Kisi USBN dari Pendis Kemena...Soal Try Out  USBN  2015 dibuat Berdasarkan Kisi-Kisi USBN dari Pendis Kemena...
Soal Try Out USBN 2015 dibuat Berdasarkan Kisi-Kisi USBN dari Pendis Kemena...
 
1 kisi-kisi ujian tertulis usbn pai smp 2014 2015 (muhson)
1 kisi-kisi ujian tertulis usbn pai smp 2014 2015 (muhson)1 kisi-kisi ujian tertulis usbn pai smp 2014 2015 (muhson)
1 kisi-kisi ujian tertulis usbn pai smp 2014 2015 (muhson)
 
Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas 7 (buku siswa) edisi revisi 2014
Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas 7 (buku siswa) edisi revisi 2014Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas 7 (buku siswa) edisi revisi 2014
Pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas 7 (buku siswa) edisi revisi 2014
 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI (Buku Siswa)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI (Buku Siswa)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI (Buku Siswa)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI (Buku Siswa)
 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI (buku guru)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI (buku guru)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI (buku guru)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XI (buku guru)
 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8
 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8
 
Jadwal MOS dan Sanlat 2014
Jadwal MOS dan  Sanlat 2014Jadwal MOS dan  Sanlat 2014
Jadwal MOS dan Sanlat 2014
 
Nama Nara Sumber MOS dan Sanlat 2014
Nama Nara Sumber MOS dan Sanlat  2014Nama Nara Sumber MOS dan Sanlat  2014
Nama Nara Sumber MOS dan Sanlat 2014
 
Kisi kisi soal uas pai kelas 7 semester genap kurikulum 2013
Kisi kisi soal uas pai kelas 7 semester genap kurikulum 2013Kisi kisi soal uas pai kelas 7 semester genap kurikulum 2013
Kisi kisi soal uas pai kelas 7 semester genap kurikulum 2013
 

KH. A. Mustofa Bisri

  • 2. 1. Mbah Ma‟shum Lasem Beliau adalah seorang ulama, salah satu diantara para ulama yang mendirikan organisasi Islam besar di Indonesia (NU) Beliau orangnya berperawa- kan tinggi, berjenggot tipis, Berdahi luas, berkulit putih, Jika berjalan tenang dan ber- Wibawa, rajin berdzikir dan bertahajjud, selalu ber-amar ma‟ruf nahi munkar, serta sen- ang silaturrahmi. (Terjemahan tulisan Abu Sulayman Asy-Syafi‟i dalam buku Tasyniful- Asma‟ Bi-Syuyukhi al-Ijazah wa as-Sima‟)
  • 3. * Denys Lombard, dalam Le Carrefour Javanais: Essai d’Histoire Globale. Biografi Singkat Beliau  Lahir di Lasem Kabupaten Rembang  Tahun Kelahiran. “Naliko udan awu, aku iseh joko cilik...” (diperkirakan beliau lahir tahun 1870 M)  Nama asli: Muhammadun bin Ahmad bin Abdul Karim  Beliau kurang dikenal pada tingkat nasional, namun kematianya pada 1972 menimbulkan goncangan hebat dari ujung jaringan satu ke jaringan yang lain*.  Sebelum menjadi seorang guru (kiai) mata pencaharian beliau sebagai pedagang.  Pengembaraan Ilmiah, sejak kecil hingga masa-masa demasa beliau menimba ilmu dari berbagai kiai, baik di Lasem maupun di luar Lasem, seperti Jepara, Kajen, Kudus, Sarang, Solo, Semarang, Jombang, Madura (Sebelum ke Makah 1235-1923H /1923M), hingga ke Makah (1338 H/1919M).  Semua para gurunya mutabahhir (ilmunya sedalam lautan).  Putra pertama beliau yaitu Kiai Ali Ma‟shum seorang pengasuh pesantren besar di Krapyak Yogyakarta.
  • 4. Guru-Guru Mbah Ma‟shum * Tidak ada informasi yang dapat memberikan data guru Mbah Ma’shum secara berurutan sesuai dengan rentang waktu semasa beliau belajar. Draft ini adalah perkiraan belaka, yang penulis (M. Luthfi Thomafi)urutkan melalui kesimpulan-kesimpulan dari berbagai sumber Guru-Guru Mbah Ma‟shum (sesuai urutan abjad)* o Kiai Abdullah (Kajen) o Kiai Abdussalam (Kajen) o Kiai Ahmad bin Abdul Karim (ayah) o Kiai Dimyati at-Turmusi (Termas) o Kiai Hasyim Asy’ari (Tebu Ireng) o Kiai Idris (Jamsaren, solo) o Kiai Kholil Abdul-Latif (Bangkalan) o Kiai Mahfudz at-Turmusi (di Makah) o Kiai Ma’shum (Damaran Kudus) o Kiai Nawawi (Jepara) o Kiai Ridwan (Semarang) o Kiai Siroj (Kajen) o Kiai Syarofuddin (Kudus) o Kiai Umar bin Harun (Sarang)
  • 5. Beliau Pernah Dawuh… Bahwa Fiqh itu telah ada dalam dadanya. Jadi, kalau beliau mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan fiqh, beliau sudah merasa kesulitan untuk menyebutkan sumbernya karena terlalu banyak kitab Fiqh yang beliau baca.
  • 6. Kontekstualitas Pemikiran Mbah Ma‟shum Ditinjau dari satu perspektif tertentu, Pemikiran beliau tidak berbeda dengan pemikiran para kiai pada umumnya: sangat teguh memegang syari‟at dan secara spesifik fiqh syafi‟i. Beliau bisa saja mempraktikan fiqh Hanafi, misalnya, karena beliau juga menguasainya. Akan tetapi, hal itu tidak dilakukan dan lebih tertarik untuk mengembangkan fiqh Syafi‟i. Hal itu terjadi pada kasus mahrommiyah, yang mana beliau sering menikahkan seseorang dengan kerabatnya supaya menjadi mahrom dengan beliau. Gagasan ini muncul seiring kebiasaan atau bertemunya laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Memperhatikan hal ini beliau tidak menggunakan fiqh Hanafi yang membolehkanya.
  • 7. Perubahan-Perubahan Pandangan Fiqh Dalam berdialog dengan fenomena- fenomena yang terjadi pada masyarakat pun beliau mempunyai pandangan yang moderat (realistis). Beliau, misalnya, hukum pemakaian dasi, hukum mendengarkan radio, dan pemakaian sepatu.
  • 8. Kenapa Mbah Ma‟shum sepertinya terlalu mengubah pandangan fiqhnya? Disini kita bisa memahami bahwa Mbah Ma‟shum selama itu menggunakan kaidah ushul al-fiqh yang menyatakan: Bahwa hukum yang diputuskan senantiasa harus mengikuti alasan-alasan yang mendasarinya.
  • 9. PERAN KEBANGSAAN & NASIONALISME “… Engkau jangan sekali-kali membenci NU. Sebab, membenci NU sama dengan membenci padaku. Karena NU itu saya yang mendirikan bersama-sama ulama yang lain. Tetapi engkau pun jangan membenci Muhammadiyah. Jangan pula membenci PNI dan partai-partai yang lain lain. Sebagai seorang Mentri Agama, engkau harus dapat berdiri di tengah-tengah dan berbuat adil terhadap mereka. Dan negara harus kau junjung tinggi…” (nasehat yang diberikan kepada prof. Dr. KH. Mukti Ali pada saat menjadi Mentri Agama).
  • 10. Warisan Mbah Ma‟shum  Surah Ad-Dhuha Mbah Ma’shum dawuh: Dengan membaca ayat itu (khusus fa-hada dibaca 8 kali), insya Allah barang yang hilang akan kembali.  Potongan Syair dalam Qashidatul Burdah karangan Imam al-Bushiri. (Potongan tersebut, pesan beliau kepada santrinya supaya dibaca setiap hari 1000 kali dan tidak terikat oleh waktu yang penting dalam satu hari berjumlah seribu kali) Syair al-burdah tersebut dibacanya sebanyak (lebih kurang ) 80 kali dan dilanjutkan dengan berdo‟a. Menurut Bapak Zulkifli, wirid istighosah itu jika diamalkan sangat manjur Bi-masyiatillah*. * Naskah cerita diriwayatkan dari Bapak Zulkifli.
  • 11. Prinsip Mbah Ma‟shum Bahwa beliau pernah menyatakan: “… selama bekerja bersama manusia, saya merasa tidak pernah berhasil. Lain saat saya bekerja bersama Allah swt…”
  • 12. 2. Kiai Sahal Mahfudh www.themegallery.com Company Logo
  • 13. Riwayat Hidup Beliau  Nama lengkapnya Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudh al-Hafidz bin Abd Salam Al-Hajaini.  Lahir di Kajen, Margoyoso Kabupaten Pati, pada tanggal 17 Desember 1937.  Pendidikan formal sahal dimulai sejak usia 6 tahun (1943). 1) Di Perguruan Islam Mathali‟ul Falah selama 9 tahun. 2) Di PONPES Bendo Kediri. (pasanan di Pondok Lirboyo dan Kedunglo), Selama 4 tahun. Kiai Muhajjir 3) Di PONPES Al-Anwar Sarang Rembang. Kiai Zubair 4) Di Makkah al-Mukarromah Syeh Yasin bin Isah al-Fadani  Salah satu kunci sukses Gus Sahal dalam belajar adalah adanya target  Selama di Mathaliul Falah, PONPES Bendo dan di Sarang, hal istimewa yang dirasakan Gus Sahal terhadap guru-gurunya adalah semangatnya mendorong para murid untuk bertanya.  Mengasuh para santri di PONPES Maslakul Huda Polgarut Utara, direktur Perguruan Islam Mathali‟ul Falah, Dosen, di NU dan melayani ummat adalah kesibukan beliau.  Pernah mendapatkan Gelar Doktor Honoric Causa (Dr. HC.) dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam keteguhan fiqh sosial Indonesia.
  • 14. Suka Memotivasi Adalah cara lain Beliau Dalam mendidik Santrinya  Dalam suatu kesempatan beliau berkata “Dengan memahami kitab kuning, kita mempunyai kemampuan yang luar biasa. Tadi aku baru baca tulisan Cak Nur tentang teologi, itu khan pelajaran kelas 4-5, cuman, dia pintar membahasakan saja”. Artinya dengan menguasai kitab kuning para santri akan menjadi seseorang ilmuwan besar, tinggal bagaimana cara membahasakan secara sistematis, kritis, ilmiah, dan kontekstual. Itu nanti, yang penting saat ini adalah kitab kuning harus dikuasai dulu.  Ketika ada muridnya berpuasa sehingga malas belajar, Kiai Sahal berseloroh “Anggetmu ilmu teko dewe mbok pasani, ora tau sinahu”. Kiai Sahal ingin menanamkan watak otodidak, belajar keras, menggali ilmu setinggi-tingginya, karena ilmu tidak akan habis dikaji manusia sepanjang masa.
  • 15. Landasan Pemikiran Filosofi Shahibul Fikrah Yang dijadikan pijakan, antara lain: 1. Definisi Syari‟ah/din. Kiai Sahal selalu menekankan kajian mendalam tentang pengertian din, yaitu: “Ketentuan Ketuhanan yang mendorong orang yang berakal sehat untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan dunia dan akhirat” . Dari definisi ini Kiai Sahal menyimpulkan, bahwa syariat/agama tidak hanya berkutat dalam masalah hubungan hablum minallah, tapi juga mengembang dalam wilayah hablum minannas. 2. Definisi fiqh. Kiai Sahal selalu menjelaskan secara detail definisi fiqh untuk dijadikan entry point gagasan fiqh sosialnya. Defini fiqh adalah: Definisi ini mengandung tiga substansi dasar yang sangat krusial. Pertama, ilmu fiqh adalah ilmu yang paling dinamis karena ia menjadi petunjuk moral bagi dinamika sosial yang selalu berubah dan kompetitif. Kedua, ilmu fiqh sangat rasional, mengingat ia adalah ilmu iktisabi. Ketiga, fiqh adalah ilmu yang menekankan pada aktualisasi, real action, atau bisa dikatakan amaliyah, bersifat praktis sehari-hari.
  • 16. Lanjutan... 3. Aplikasi qawa‟id ushuliyyah dan fiqhiyyah. Kaidah fiqhiyyah yang sering dipakai Kiai Sa hal adalah:          “Apabila dua kerusakan bertentangan, maka dijaga bahaya yang paling besar dengan memilih bahaya yang paling sedikit. 
  • 17. Istimroorun... 4. Pengembangan teori Masalik illah adalah cara/metode untuk menemukan illat/alasan penetapan hukum. 5. Maslahah ammah Secara etimologi adalah setiap sesuatu yang menimbulkan suatu perbuatan, berupa hal-hal baik 6. Tradisi masyarakat („adah ijtimaiyyah) Ada kaidah populer al adah muhakkamah, tradisi yang berkembang pada suatu masyarakat duijadikan sebagai sumber hukum 7. Ijtihad jama‟i
  • 18. Kitab Karangan Kiai Sahal Kitab yang sudah terbit 1. Thoriqul Husul ila Ghayah al-Wushul 2. Al-Bayan al-Mulamma‟ „an Alafazh al-Luma‟ 3. Al-Tsamaratul al-Hajeniah 4. Al-Faraid al-Ajibah 5. Faidh al-Hija 6. Intifah al-Wadajaian fi Munazharati Ulama Hajein 7. Luma‟ah al-Himmah ila Musalsalat al-Muhimmah 8. Enslikopedia Ijma‟, Terjemahan bersama KH.A. Mustofa Bisri 9. Nuansa Fiqh Sosial 10. Pesantren Mencari Makna 11. Telaah Fiqh Sosial, Dialog dengan KH. M. Sahal 12. Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh, Solusi Problematika Umat 13. Wajah Baru Fiqh Pesantren 14. dll* Kitab yang belum terbit Ta‟liqat (komentar) Kiai Sahal kepada kitab Asyobah wa al-Nazhair, Syarah Izhah al-Mubham, dll * Dalam bentuk makalah hampir tidak terhitung
  • 20. 3. KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus) www.themegallery.com Company Logo
  • 21. Biografi Singkat  Nama lengkapnya Achmad Mustofa Bisri dilahirkan di Rembang pada 10 Agustus 1944. Gus Mus (panggilan populernya) memperdalam ilmu di Pesantren Lirboyo Kediri dibawah asuhan KH. Marzuki dan KH. Machrus Ali. Gus Mus juga suntuk di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta dibawah asuhan KH. Ali Maksum dan KH. Abdul Qodir. Puncaknya belajar di Universitas Al Azhar, Kairo. Di Al Azhar itulah, untuk pertama kali Gus Mus bertemu dan berkenalan dengan Gus Dur, yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia. Seperti pengakuannya sendiri, mereka kemudian tinggal di satu kamar. Gus Dur banyak membantu Gus Mus selama di perguruan tinggi tersebut. Bahkan sampai memperoleh beasiswa
  • 22. Aktifitas & Perjuangan GUS MUS Gus Mus adalah seorang kiai yang wawasannya luas dan serba bisa.  Di Indonesia jarang ditemukan kiai serba bisa seperti halnya Gus Mus, apalagi jika dibatasi lagi dalam konteks kiai Nahdlatul Ulama (NU).  Sebagai seorang intelektual dan cendekiawan, beliau termasuk produktif melansir pemikiran dan menerbitkan buku.
  • 23. Diantara KARYA-KARYA GUS MUS  Ensiklopedi Ijmak (Terjemahan bersama KH.MA. Ahmad Sahal Mahfudz).  Fiqh Keseharian Gus Mus.  Canda nabi & Tawa Sufi.  Maha Kiai Hasyim Asy‟ari.  Membuka Pintu Langit.  Kumpulan Cerpen Luksan Kaligrafi.  Saleh Ritual Saleh Sosial, Esai-esai Moral.  Koridor Renungan A. MUSTOFA BISRI.  Pesan Islam Sehari-hari.  Syi'iran Asmaul Husna.  Sya‟ir Asmal uHusna.  dan lain-lain.
  • 24. Kerangka Metodologis Pemikiran Hukum Islam KH. Mustofa Bisri 1) Beristidlal dengan Nash al- Qur'an dan al-Haditsh 2) Mempertimbangkan Maslahah. 3) Menggunakan Kaidah Fiqhiyyah. 4) Memperhatikan Tradisi Masyarakat („Adah Ijtimaiyyah). 5) Pola pikir konstektual, praktis, & tidak kaku. 6) Banyak menggunakan pola madhhab qawliy daripada madhhab manhajiy.
  • 25. Komentar Buku Fiqh Keseharian GUS MUS*  Kapasitas sebagai pemberi fatwa dalam berbagai pendapatnya dapat digolongkan sebagai ulama yang berpegang pada akidah:  sangat sedikit penggunaan kaidah-kaidah ushuliyah maupun kaidah-kaidah fiqhiyyah sebagai pendukung ketika beliau memberikan fatwanya.  Untuk khalayak umum cukup memadai, akan tetapi untuk setingkat perguruan tinggi masih diperlukan penyempurnaan- penyempurnaan. Soalnya beliau tidak menuliskan referensinya secara jelas.. *Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada penulis. Ringkasan disertasi Sutrisno RS
  • 26. Kontribusi KH. A. Mustofa Bisri tarhadap pengembangan hukum islam. Sikapnya dalam berfatwa yang tidak terikat oleh suatu madhhab tertentu. Sikap ini menjadi penting di tengah digalakkannya pengembangan pemikiran hukum Islam yang mensharatkan adanya kebebasan berpikir dan tidak terikat pada suatu madhhab tertentu. Tentu saja kebebasan berpikir versi KH. Mustofa Bisri adalah kebebasan yang terukur dan terbingkai dalam maqasid as-shari'ah yang menjadi tujuan diturunkannya shari'ah Islam
  • 27. 4. Prof. DR. KH. Said Aqiel Siradj MA PENAKLUK MUSHADEQ Company Logo
  • 28. Riwayat Hidup dan Pendidikan  Lahir di Cirebon, 3 Juli 1953  Panggilan akrab beliau Kang Said  Pendidikanya diawali ngaji dipesantren ayahnya, sambil Sekolah Rakyat, Kemudian melanjutkan studi ke Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi‟in Lirboyo Kediri, sambil menyelesaikan SMA & UIT, selepas itu beliau mengayunkah langkah ke kota gudeg Yogyakarta utk menimba ilmu dari KH. Ali Ma‟shum (Al-maghfurlah) di PONPES Krapyak, sambil studi sarjana di Kulliyatul Adab IAIN SUKA. Merasa belum puas di kota Yogyakarta beliau melanjutkan studi lagi di Makkah selama lebih 14 tahun, hingga menyabet gelar doktor pada universitas Ummul Qura pada tahun 1994 dengan predikat caumlaude .  Dalam mengisi pengajian beliau mampu menyebutkan 32 mata rantai keilmuwan para ulama yang terus menyambung sampai Nabi Muhammad SAW.  Saat ini menjadi Professor dan Direktur pasca sarjana Unisma Malang, dosen pasca sarjana IAIN Sahid Jakarta dan Rais „Am PBNU dlsb.
  • 29. Fatwa-Fatwa Kang Said* * Dalam bukunya Islam Kebangsaan Fiqih Demokratik Kaum Santri 1) PRESIDEN WANITA Menurut Kang Said, wanita memiliki kesempatan yang sama dengan pria dalam menggapai hak untuk dipilih sebagai presiden. Pemahaman yang menghalangi tempilnya kaum hawa‟ sebagai pemimpin (presiden), hanya didasarkan pada pemahaman nash secara tekstual-interpertatif. Jika nash yang dianggap sebagai landasan larangan itu dipahami dengan memberikan interpretasi secara kontekstual, akan diperolah hukum sebaliknya, jawaz (boleh). Alangkah baiknya, jika wacana ini dipahami?
  • 30. Istimrorun. .. 2. Golput dalam Prespektif Islam Menurut Kang Said, sebagai upaya untuk menegakkan kedaulatan rakyat, Pemilu merupakan suatu keharusan bagi kontinuitas pemerintahan yang konstitusional sebagai pengatur urusan kaum muslimin (rakyat). Disamping sebagai usaha mengaplikasikan kaidah „maa la yatimmu al-wajib illa bihi fahuwa wajib‟ Artinya: Sesuatu yang tanpa kehadiranya, suatu kewajiban (dalam syari‟at Islam) tidak sempurna, maka perkara tersebut hukumnya wajib.