SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PNINGKATAN PRODUKSI ENZIM DAN
PERTUMBUHAN MISELIUM PADA SOLID-STATE
FRMNTATION MENGGUNAKAN NON-AIRFLOW BOX
Nur Sa’di
141211132001
FAKULTASPERIKANANDANKELAUTAN
UNIVERSITASAIRLANGGA
2014
INTRODUCTION
Solid-state fermentation (SSF) is defined as a fermentation
process in which microorganisms grow on/in moisture substrates
Not only use to production traditional beverage and food, such
as sake, shoyu and miso, but also useful enzymes, organic acids
and secondary metabolites
Large number of extracelluler enzyme were produced in SSF
compared to in submerged fermentation (SMF)
Many problems in ununiform state in the culture substrate
(gradient formations of temperature, pH, water content and
concentration) during the culture .
SSF method using a non-airflow box (NAB) to overcome the
current problem
MECHANISM OF NAB
The NAB is composed of a wooden box opened at the top and
bottom sides, which was equipped both sides with a moisture
permeable expanded polytetrafluorothylene (ePTEE) membrane
that is only permeable to vapors
Achieve uniform culture on/in the substrate by the NAB than by a
tray box (TB) which so far has been used for conventation SSF
Secreted enzymes per the substrate in the NAB culture were
higher than that in the TB culture
The NAB culture is gradually drying in the substrate
during the culture in contrast to the TB culture. The
significant difference between both cultures caused by
the drying condition
MATERIALS AND METHODS
√
√
√
√
NOTE: √ (Kemungkinan bisa dilakukan di Universitas Airlangga)
RESULT
Effect of uniform culture on enzyme
production
Salah satu kelemahan SSF
konvensional yaitu tidak meratanya
kondisi didalam substrat secara
menyeluruh sehingga sedikit sekali
dalam memproduksi enzim. Sedangkan
SSF-NAB dapat memproduksi enzim
lebih banyak karena mampu meratakan
kondisi selama kultur seperti kandungan
air dan suhu. Jika dibandingkan dengan
kultur TB, maka secara produktivitas
dalam memproduksi enzim kultur NAB
lebih tinggi produktivitasnya dan lebih
seragam dalam kondisi kulturnya
Time course of enzyme production
Perbedaan yang signifikan dari kultur TB dan NAB yaitu kandungan air
didalam substrat setelah kultur. Didalam SMF, beberapa enzim terikat pada
dinding sel miselium sehingga sintesis enzim terperangkap disana. Hal ini yang
menyebabkan hasil produksi kultur TB lebih rendah jika dibanding dengan kultur
NAB. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam kultur NAB mengalamai
peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan kultur TB (Gambar 2). Hasil
yang sama juga ditemukan dalam memproduksi asam karboksipeptidase, asam
protease, dan total protein yang dikeluarkan (Gambar 3).
Change in total mycelial content
Kandungan total miselium pada kultur NAB mengalami peningkatan
yang luar biasa ketika menginjak hari ke-8 hingga ke-24, dan hampir seimbang
pada hari ke-48 (Gambar 4). Pada kultur TB sedikit demi sedikit mengalami
peningkatan yang dimulai pada hari ke-24. Kecepatan pertumbuhan miselium
pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam memproduksi enzim. Aktivitas
enzim pada kultur TB mengalami penurunan pada akhir kultur, kecuali α-amilase
dan β-glukosidase yang mengalami peningkatan diakhir kultur. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak ada hubungan antar produksi enzim dengan
pertumbuhan miselium pada kultur TB.
Change in water content and water activity
Perbedaan kondisi substrat berpengaruh pada pertumbuhan
miselium, berat total yang terdiri dari substrat dan kandungan air. Pada
kultur NAB, hari ke-18 hingga ke-24 ketika berat total mengalami penurunan
secara perlahan-lahan dan kandungan air meningkat dimulai dari hari ke-18
pada kultur TB (Gambar 5A,B). Suhu didalam substrat selama kultur pada
hari ke-24 sangatlah maksimal (Gambar 6), sehingga mengindikasikan bahwa
pertumbuhan fungi sangatlah dahsyat diwaktu tersebut (fase log).
Aktifitas air (Aw) dalam substrat menjadi parameter yang sangat
penting untuk pertumbuhan miselium dari pada kandungan air. Aw selalu
diukur untuk mengetahui perbedaan antara kultur TB dan NAB (Gambar 5C) .
Dengan kondisi kultur yang kering pada NAB dan kondisi basah pada TB tentu
terdapat perbedaan. Miselium mulai mengalami peningkatan pada hari ke-18
hingga ke-24 dan mengalami fase stasioner pada hari ke-48. Kecepatan
peningkatan kandungan miselium total berkorelasi dengan peningkatan
produksi enzim. Peningkatan kandungan miselium kultur TB lebih rendah jika
dibandingkan dengan kultur NAB.
DISCUSSION
Dengan kondisi lingkungan yang bercampur (merata), kecepatan
memproduksi enzim pada kultur NAB berkorelasi yang signifikan dengan
meningkatnya kandungan miselium. Pada kultur NAB, dengan Aw yang optimal
maka berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim sehingga
pada kultur ini dihasilkan total enzim yang banyak. Kemungkinan dengan kondisi
yang lebih baik maka dapat memproduksi enzim secara efisien. Jika kandungan air
diatur rendah ketika awal kultur maka Aw selama kultur tidak mencukupi bagi
pertumbuhan miselium dan produksi enzim, sehingga hasilnya akan sedikit dalam
memproduksi enzim.
Pada kultur NAB, kandungan air, Aw dan kelembaban relatif mengalami
penurunan bertahap pada hari ke-48 (Gambar 5 dan 6). Kemungkinan sisa
metabolisme fungi aktif setelah pertumbuhan miselium. Yang menarik adalah
bahwa aktivitas glukoamilase, sellulase, asam karboksipeptidase dan asam
protease pada kultur TB mengalami penurunan setelah hari ke-48 tetapi tidak
pada kultur NAB. Kemampuan NAB untuk mempertahankan kondisi yang bagus
dan pembuatan koji dengan kualitas baik penting sekali untuk diperhatika bagi
berbagai macam industri fermentasi. Disisi lain, SSF yang menggunakan TB
menghasilkan penurunan pada kualitas koji. Kultur NAB berpotensial dalam
efisiensi produksi enzim daripada SSF konvensional.
CONCLUSION
Ukuran partikel dan pemilihan substrat yang tepat
berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim
didalam SSF. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam
kultur NAB mengalamai peningkatan yang drastis jika
dibandingkan dengan kultur TB. Kecepatan pertumbuhan
miselium pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam
memproduksi enzim dan tidak ada hubungan antar produksi
enzim dengan pertumbuhan miselium pada kultur TB. SSF
dengan NAB lebih unggul dalam memproduksi enzim dan
menumbuhkan miselium jika dibandingkan dengan SSF kultur
TB, hal itu dikarenakan SSF kultur NAB mampu menjaga kondisi
lingkungan dan meratakan substrat selama kultur berlangsung.
Sehingga teknik SSF menggunakan NAB sangatlah sesuai dalam
memproduksi produk fermentasi komersil.
RENCANA JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Penggunaan Jenis Substrat dan
Karakteristik Produk Terasi Skala Industri
dengan Solid-State Fermentation (SSF) teknik
Non-Airflow Box (NAB)

More Related Content

Viewers also liked

Easy Commerce TM
Easy Commerce TMEasy Commerce TM
Easy Commerce TMGaurav Lal
 
Wax digital interview questions and answers
Wax digital interview questions and answersWax digital interview questions and answers
Wax digital interview questions and answersnacaronma
 
25 website nâng cấp cuộc đời bạn
25 website nâng cấp cuộc đời bạn25 website nâng cấp cuộc đời bạn
25 website nâng cấp cuộc đời bạnHuynh Huu Tai
 
Figurative Language
Figurative LanguageFigurative Language
Figurative LanguageJe Prudence
 

Viewers also liked (7)

Easy Commerce TM
Easy Commerce TMEasy Commerce TM
Easy Commerce TM
 
Wax digital interview questions and answers
Wax digital interview questions and answersWax digital interview questions and answers
Wax digital interview questions and answers
 
Nouns
NounsNouns
Nouns
 
25 website nâng cấp cuộc đời bạn
25 website nâng cấp cuộc đời bạn25 website nâng cấp cuộc đời bạn
25 website nâng cấp cuộc đời bạn
 
Complements
ComplementsComplements
Complements
 
Determiners
DeterminersDeterminers
Determiners
 
Figurative Language
Figurative LanguageFigurative Language
Figurative Language
 

Similar to Pengaruh NAB pada Produksi Enzim dan Pertumbuhan Miselium

Tugas fermentasi pak heru
Tugas fermentasi pak heruTugas fermentasi pak heru
Tugas fermentasi pak heruDwi Astuti
 
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwocengPengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwocengsyamsirizal
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedyBinAli
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Fermentasi asam laktat pada silase
Fermentasi asam laktat pada silaseFermentasi asam laktat pada silase
Fermentasi asam laktat pada silaseRere Rindani
 
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Yusuf Ahmad Husaeni
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxAtikaAzri1
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...Dede Safitri
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Nuruliswati
 
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxT Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxPrijuHarpenta
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxssuser04c576
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptxBayuSulistiantono1
 
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)Unzila Illa Ika
 

Similar to Pengaruh NAB pada Produksi Enzim dan Pertumbuhan Miselium (20)

Tugas fermentasi pak heru
Tugas fermentasi pak heruTugas fermentasi pak heru
Tugas fermentasi pak heru
 
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwocengPengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng
 
Tugas mikrob .pptx
Tugas mikrob .pptxTugas mikrob .pptx
Tugas mikrob .pptx
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptx
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptxBIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
 
42.artikel
42.artikel42.artikel
42.artikel
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Fermentasi asam laktat pada silase
Fermentasi asam laktat pada silaseFermentasi asam laktat pada silase
Fermentasi asam laktat pada silase
 
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
 
Acara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekbenAcara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekben
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
Produksi enzim lignosellulosa menggunakan biofil aspergillus niger diberbagai...
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxT Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Pengaruh NAB pada Produksi Enzim dan Pertumbuhan Miselium

  • 1.
  • 2. PNINGKATAN PRODUKSI ENZIM DAN PERTUMBUHAN MISELIUM PADA SOLID-STATE FRMNTATION MENGGUNAKAN NON-AIRFLOW BOX Nur Sa’di 141211132001 FAKULTASPERIKANANDANKELAUTAN UNIVERSITASAIRLANGGA 2014
  • 3. INTRODUCTION Solid-state fermentation (SSF) is defined as a fermentation process in which microorganisms grow on/in moisture substrates Not only use to production traditional beverage and food, such as sake, shoyu and miso, but also useful enzymes, organic acids and secondary metabolites Large number of extracelluler enzyme were produced in SSF compared to in submerged fermentation (SMF) Many problems in ununiform state in the culture substrate (gradient formations of temperature, pH, water content and concentration) during the culture . SSF method using a non-airflow box (NAB) to overcome the current problem
  • 4. MECHANISM OF NAB The NAB is composed of a wooden box opened at the top and bottom sides, which was equipped both sides with a moisture permeable expanded polytetrafluorothylene (ePTEE) membrane that is only permeable to vapors Achieve uniform culture on/in the substrate by the NAB than by a tray box (TB) which so far has been used for conventation SSF Secreted enzymes per the substrate in the NAB culture were higher than that in the TB culture The NAB culture is gradually drying in the substrate during the culture in contrast to the TB culture. The significant difference between both cultures caused by the drying condition
  • 6.
  • 7. √ NOTE: √ (Kemungkinan bisa dilakukan di Universitas Airlangga)
  • 8. RESULT Effect of uniform culture on enzyme production Salah satu kelemahan SSF konvensional yaitu tidak meratanya kondisi didalam substrat secara menyeluruh sehingga sedikit sekali dalam memproduksi enzim. Sedangkan SSF-NAB dapat memproduksi enzim lebih banyak karena mampu meratakan kondisi selama kultur seperti kandungan air dan suhu. Jika dibandingkan dengan kultur TB, maka secara produktivitas dalam memproduksi enzim kultur NAB lebih tinggi produktivitasnya dan lebih seragam dalam kondisi kulturnya
  • 9. Time course of enzyme production Perbedaan yang signifikan dari kultur TB dan NAB yaitu kandungan air didalam substrat setelah kultur. Didalam SMF, beberapa enzim terikat pada dinding sel miselium sehingga sintesis enzim terperangkap disana. Hal ini yang menyebabkan hasil produksi kultur TB lebih rendah jika dibanding dengan kultur NAB. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam kultur NAB mengalamai peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan kultur TB (Gambar 2). Hasil yang sama juga ditemukan dalam memproduksi asam karboksipeptidase, asam protease, dan total protein yang dikeluarkan (Gambar 3). Change in total mycelial content Kandungan total miselium pada kultur NAB mengalami peningkatan yang luar biasa ketika menginjak hari ke-8 hingga ke-24, dan hampir seimbang pada hari ke-48 (Gambar 4). Pada kultur TB sedikit demi sedikit mengalami peningkatan yang dimulai pada hari ke-24. Kecepatan pertumbuhan miselium pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam memproduksi enzim. Aktivitas enzim pada kultur TB mengalami penurunan pada akhir kultur, kecuali α-amilase dan β-glukosidase yang mengalami peningkatan diakhir kultur. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antar produksi enzim dengan pertumbuhan miselium pada kultur TB.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Change in water content and water activity Perbedaan kondisi substrat berpengaruh pada pertumbuhan miselium, berat total yang terdiri dari substrat dan kandungan air. Pada kultur NAB, hari ke-18 hingga ke-24 ketika berat total mengalami penurunan secara perlahan-lahan dan kandungan air meningkat dimulai dari hari ke-18 pada kultur TB (Gambar 5A,B). Suhu didalam substrat selama kultur pada hari ke-24 sangatlah maksimal (Gambar 6), sehingga mengindikasikan bahwa pertumbuhan fungi sangatlah dahsyat diwaktu tersebut (fase log). Aktifitas air (Aw) dalam substrat menjadi parameter yang sangat penting untuk pertumbuhan miselium dari pada kandungan air. Aw selalu diukur untuk mengetahui perbedaan antara kultur TB dan NAB (Gambar 5C) . Dengan kondisi kultur yang kering pada NAB dan kondisi basah pada TB tentu terdapat perbedaan. Miselium mulai mengalami peningkatan pada hari ke-18 hingga ke-24 dan mengalami fase stasioner pada hari ke-48. Kecepatan peningkatan kandungan miselium total berkorelasi dengan peningkatan produksi enzim. Peningkatan kandungan miselium kultur TB lebih rendah jika dibandingkan dengan kultur NAB.
  • 13.
  • 14. DISCUSSION Dengan kondisi lingkungan yang bercampur (merata), kecepatan memproduksi enzim pada kultur NAB berkorelasi yang signifikan dengan meningkatnya kandungan miselium. Pada kultur NAB, dengan Aw yang optimal maka berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim sehingga pada kultur ini dihasilkan total enzim yang banyak. Kemungkinan dengan kondisi yang lebih baik maka dapat memproduksi enzim secara efisien. Jika kandungan air diatur rendah ketika awal kultur maka Aw selama kultur tidak mencukupi bagi pertumbuhan miselium dan produksi enzim, sehingga hasilnya akan sedikit dalam memproduksi enzim. Pada kultur NAB, kandungan air, Aw dan kelembaban relatif mengalami penurunan bertahap pada hari ke-48 (Gambar 5 dan 6). Kemungkinan sisa metabolisme fungi aktif setelah pertumbuhan miselium. Yang menarik adalah bahwa aktivitas glukoamilase, sellulase, asam karboksipeptidase dan asam protease pada kultur TB mengalami penurunan setelah hari ke-48 tetapi tidak pada kultur NAB. Kemampuan NAB untuk mempertahankan kondisi yang bagus dan pembuatan koji dengan kualitas baik penting sekali untuk diperhatika bagi berbagai macam industri fermentasi. Disisi lain, SSF yang menggunakan TB menghasilkan penurunan pada kualitas koji. Kultur NAB berpotensial dalam efisiensi produksi enzim daripada SSF konvensional.
  • 15. CONCLUSION Ukuran partikel dan pemilihan substrat yang tepat berpengaruh pada pertumbuhan miselium dan produksi enzim didalam SSF. Rata-rata pada hari ke-24 produksi enzim didalam kultur NAB mengalamai peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan kultur TB. Kecepatan pertumbuhan miselium pada kultur NAB selaras dengan kecepatan dalam memproduksi enzim dan tidak ada hubungan antar produksi enzim dengan pertumbuhan miselium pada kultur TB. SSF dengan NAB lebih unggul dalam memproduksi enzim dan menumbuhkan miselium jika dibandingkan dengan SSF kultur TB, hal itu dikarenakan SSF kultur NAB mampu menjaga kondisi lingkungan dan meratakan substrat selama kultur berlangsung. Sehingga teknik SSF menggunakan NAB sangatlah sesuai dalam memproduksi produk fermentasi komersil.
  • 16. RENCANA JUDUL PENELITIAN Pengaruh Penggunaan Jenis Substrat dan Karakteristik Produk Terasi Skala Industri dengan Solid-State Fermentation (SSF) teknik Non-Airflow Box (NAB)