Implementasi interprofessional collaboration (IPC) dalam peningkatan pemberian vaksinasi Covid-19 di RS X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi IPC dalam peningkatan pemberian vaksin Covid-19 di RS X dengan metode focus group discussion. Hasilnya menunjukkan adanya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai vaksin, namun perlu ditingkatkan koordinasi pelayanan antar profesi.
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
IMPLEMENTASI IPC
1. IMPLEMENTASI INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (IPC) DALAM
PENINGKATAN PEMBERIAN VAKSINASI COVID-19 di RS X
Rd. Nurizki Abriyanti
20201020100025
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
Rd. Nurizki Abriyanti
20201020100025
2. OUTLINE
• PENDAHULUAN
BAB I
• TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
• KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN,
DAN DEFINISI OPERASIONAL
BAB III
• METODE PENELITIAN
BAB IV
4. Tujuan dilakukannya vaksinasi
virus Covid-19 yaitu menurunkan
angka kematian, angka sakit dan
mengurangi penularan yang
diakibatkan oleh virus Covid-19,
melindungi dan menambah daya
tahan tubuh masyarakat dari virus
Covid-19sehingga masyarakat
dapat beraktivitas secara normal,
tetap produktif baik itu secara
ekonomi dan sosialnya.
Upaya peningkatan program
vaksinasi, diperlukan inovasi
yang dilakukan oleh pihak rumah
sakit dalam rangka memberikan
pelayanan yang baik terhadap
para pasien, seperti melakukan
kerjasama yang dilakukan oleh
para tenaga kesehatan contohnya
IPC (interprofessional
collaboration)
Penyakit Covid-19 merupakan
penyakit yang baru sehingga
sangat mungkin akan ditemukan
fakta dan tatalaksana baru
kedepannya
Latar Belakang
5. Rumusan Masalah dan Tujuan Peneliatam
Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi
interprofessional collaboration
collaboration dalam
peningkatan pemberian vaksin
Covid-19?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui implementasi
interprofessional collaboration dalam
peningkatan pemberian vaksin Covid-
19
6. Aspek Teoritis
• Dapat memberikan sumbangan atau
kontribusi dalam konteks ilmiah dalam
ilmu kesehatan agar terus meningkatkan
kolaborasi antar tenaga medis dalam
melayani masyarakat dan pasien dalam
rangka vaksinasi Covid-19.
• Penelitian ini juga dapat menjadi suatu
preferensi sebagai bahan kajian secara
lebih lanjut bagi penelitian selanjutnya
terkait pentingnya interprofessional
collaboration.
Aspek Metodologis
Memberikan kontribusi pada penelitian
berikutnya untuk memberikan unsur
kebaruan pada penelitian yang akan
datang.
MANFAAT PENELITIAN
Aspek Aplikatif
Diharapkan mampu memberikan
gambaran pada pihak terkait tentang
bagaimana implementasi
interprofessional collaboration dalam
rangka peningkatan pemberian vaksin
covid-19 sehingga adanya perbaikan
untuk kedepannya dalam proses
pemberian vaksin covid-19.
Aspek Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan (AIK)
Diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada seluruh
masyarakat penerima vaksin,
khususnya masyarakat muslim untuk
senantiasa melakukan kewajibannya
untuk menjaga kesehatan bagi diri
sendiri maupun keluarga dengan cara
mengikuti program vaksin Covid-19.
7. Ruang Lingkup Penelitian
Waktu dan Tempat
Adapun penelitian
dilaksanakan pada bulan
mei-juni di Rumah Sakit X
Populasi & Sample
Populasi dalam penelitian
ini yaitu petugas kesehatan
yang terlibat dalam proses
vaksinasi di Rumah Sakit X
Jumlah Variabel Penelitian
Variabel yang terdapat
dalam penelitian ini yaitu
implementasi
interprofessional
collaboration dalam
peningkatan pemberian
vaksinasi covid-19.
8. Focus Group Discussion
merupakan sebuah teknik
dalam pengumpulan data
yang secara umum diterapkan
pada jenis penelitian kualitatif
yang bertujuan memperoleh
arti dari suatu tema
berdasarkan pemahaman dari
suatu kelompok
Teknik Pengumpulan Data
10. Coronavirus Disease 2019 atau yang kita kenal
dengan sebutan Covid-19 merupakan Coronavirus
jenis baru dimana penyakit tersebut adalah jenis
penyakit yang dapat menular.
COVID-19
Peningkatan kasus Covid-19 terus
melonjak setiap hari di China semenjak
pertama kali kemunculannya di Wuhan
tepatnya pada akhir Januari sampai
Februari awal 2020.
Proses penularan virus melalui droplet, saat
berkontak dengan orang yang batuk atau bersin,
ke selaput mukosa, seperti mata, hidung, atau
mulut.
Komorbiditas seperti diabetes, hipertensi,
penyakit kardiovaskular atau penyakit
pada pernapasan dapat sangat
mempengaruhi prognosis pada COVID-19
11. Pencegahan COVID-19
Melakukan vaksinasi
Jaga jarak minimal 1 meter
dari orang lain untuk
mencegah infeksi droplet
dari orang lain.
Menggunakan masker
hidung dan mulut saat
keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang
lain yang kondisi medisnya
tidak diketahui
Gunakan sabun dan air
bersih dalam mencuci
tangan secara teratur
(idealnya dengan durasi 40
– 60 detik), membersihkan
tangan dengan cairan
antiseptic yang memiliki
kadar alkohol 70%
(handsanitizer) minimal 20
sampai 30 detik,
12. Vaksin adalah upaya untuk menjaga kekebalan dengan cara
meningkatkan kekebalan orang yang menerima vaksin. Orang
kebal terhadap penyakit dan diberikan zat antigenik yang
ditujukan untuk merangsang antibodi tubuh sendiri dengan
harapan menjadi penyakit ringan.
• Vaksin
Vaksinasi yang diprogramkan pemerintah menjadi bagian
penting dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sebelum Covid19
ditemukan obatnya, vaksinasi adalah solusi terbaik dan
tercepat, begitu juga polio dan cacar
• Vaksinasi covid
VAKSIN
13. Interprofessional Collaboration
Menurut Canadian Interprofessional Health Collaborative, kolaborasi
interprofessional adalah “Part-nership” antara tim penyedia kesehatan dan
klien dalam partisipasi kolaborasi dan pendekatanyang berkoordinasi untuk
keputusan bersama dalam isu-isu seputar kesehatan dan sosial
Proses kolaborasi memiliki ciri-ciri khas, di antaranya adalah kerjasama,
koordinasi, saling berbagi, kompromi, rekanan, saling ketergantungan
dan kebersamaan.
14. Kolaborasi yang efektif antara
profesional kesehatan dari
berbagai profesi adalah kunci
untuk meningkatkan efektivitas
pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien
• Upaya meningkatkan kerjasama
interprofesi
15. • Fakta yang terjadi saat ini, bahwa sulit sekali untuk menyatukan
berbagai profesi kesehatan tersebut kedalam sebuah tim interprofesi.
• Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan tenaga kesehatan untuk
menjalin kerjasama yang efektif seperti kurangnya keterampilan
komunikasi interprofesi dan belum tumbuhnya budaya diskusi
bersama profesi lain.
16. Adanya wabah virus
covid-19 yang muncul dan
meningkat seiring waktu
Upaya Pemerintah
dalam mengadakan
vaksinasi Covid-19
di Indonesia
Tenaga Kesehatan
yang berperan
dalam pemberian
vaksinasi
Peran Petugas Kesehatan
- Memberikan informasi dan
edukasi mengenai vaksin covid-19
- Memberikan contoh perilaku
dalam rangka mendukung kegiatan
vaksinasi
Kerangka
Teori
18. Metode Speak Up Untuk Meningkatkan Interprofessional Collaboration
Practice, Yuliana et al (2021).
Pendekatan pilot project adalah metode yang digunakan dalam
penelitian ini
Persepsi Tenaga Kesehatan dalam Praktik Kolaborasi Interprofesional di
Rumah Sakit di Banyuwangi, Kusuma et al (2021)
Pemberian kuesioner pada tenaga kesehatan Rumah Sakit Yasmin
Banyuwangi dengan metode kuantitatif deskriptif
Implementation of Interprofessional Collaboration Practices In Type B
Teaching General Hospitals: A Mixed Methods Study , Fathya et al (2021)
Mixed methods-sequential explanatory design dan teknik dalam
mengambil subjek dilakukan secara acak
Hasil Penelitian Terkait
20. Peran Petugas Kesehatan
- Memberikan informasi
dan edukasi mengenai
vaksin covid-19
- Memberikan contoh
perilaku dalam rangka
mendukung kegiatan
vaksinasi
Interprofessional
Collaboration
Meningkatkan
pemberian
vaksin covid-19
Dokter dan
Perawat
KERANGKA KONSEP
21. Pertanyaan Penelitian
1.Bagaimana peran masing-masing tenaga kesehatan dalam
meningkatkan pemberian vaksin?
2.Bagaimana bentuk kolaborasi yang dilakukan antar tenaga kesehatan
dalam meningkatkan pemberian vaksin?
3.Bagaimana proses kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam
meningkatkan pemberian vaksin?
22. Bekerja bersama orang-
orang dari berbagai macam
profesi untuk menjaga
suasana nilai kebersamaan
dan saling hormat
menghormati. (IPEC, 2011)
Merupakan prodak biologi yang
bertujuan apabila diberikan
kepada seseorang dapat
menumbuhkan kekebalan tubuh
yang bertindak aktip pada
penyakit tertentu, vaksin sendiri
mengandung antigen berbentuk
mickroorganisme yang
dilemahkan atau yang sudah
mati, bagiannya masih utuh,
protein rekombinan atau toksoid
hasil dari olahan tosksin
mickroorganisme, ditambahkan
beberapa zat lain. (PMK No. 84,
2020)
Individu yang melakukan
pengabdian dalam bidang
kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan
serta memiliki pengetahuan
dan keahlian dalam bidang
kesehatan pada jenis
tertentu dimana
dibutuhkan kewenangan
untuk melaksanakan upaya
kesehatan. (Kemenkes RI,
2014)
Kemitraan yang terjalin
antara orang-orang dari
profesi yang berbeda dan
latar belakang yang
berbeda melakukan
kolaborasi dalam
memberikan kualitas
pelayanan kesehatan dan
menguraikan permasalahan
kesehatan.
(WHO, 2010)
Interprofessional Collaboration
(IPC)
Tenaga kesehatan Vaksin Nilai dan etika
Definisi Operasional
23. Komunikasi yang dilakukan
dengan profesional kesehatan,
masyarakat, keluarga dan juga
pasien dengan menggunakan
metode responsif, dapat
dipertanggungjawabkan serta
yang mendukung tim dalam
melakukan pendekatan untuk
melakukan pengobatan penyakit
dan menjaga kesehatan (IPEC,
2011).
Dilakukan dengan cara
menggunakan kemampuan
dan pengetahuan terhadap
peran
diri sendiri dan peran
profesi lain agar tepat
menilai serta menangani
kebutuhan perawatan
kesehatan pasien dan
populasi dilayani. (IPEC,
2011)
Aktivitas atau usaha dari
berbagai elemen
masyarakat seperti
kelompok dan beberapa
orang lainnya untuk
menggapai tujuan yang
sama. (IPEC, 2011)
Kerjasama Peran dan tanggung
jawab
Komunikasi
25. Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini
ialah studi
kualitatif yang
mencakup studi
kasus
Tempat
Penelitian
penelitian
dilaksanakan di
Rumah Sakit X
Informan
Dokter, Perawat,
Kesehatan
Masyarakat
Pengumpulan
Data
Focus group
discussion (FGD)
26. ETIKA PENELITIAN
Menurut Nursalam (2015), melakukan survei menekankan pada prinsip-prinsip etika survei,
antara lain:
a.Prinsip Utilitas
1)Bebas dari penderitaan
Responden aman karena survei dilakukan hanya pada wawancara yang dilakukan.
2)Bebas dari Eksploitas
Nama responden tetap disembunyikan, karena survei ini dilakukan hanya untuk alasan
ilmiah.
3)Risiko (benefits ratio)
Peneliti mempertimbangkan risiko dan manfaat yang dihasilkan dari setiap perilaku pada
subjek.
27. b.Prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia (respect human dignity)
1) Hak untuk berpartisipasi atau tidak menjawab
Responden berhak menentukan apakah mereka bersedia menjadi sasaran tanpa sanksi.
2) Hak untuk mendapatkan jaminan perlakuan yang diberikan
Peneliti harus memberikan informasi secara detil, jelas dan bertanggung jawab apabila
berpotensi menimbulkan sesuatu terhadap subjek.
3) Informed Consent
Responden berhak untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang tujuan survei
yang dilakukan dan untuk berpartisipasi secara bebas atau menolak menjadi responden.
Pernyataan persetujuan juga harus menyatakan bahwa data yang diperoleh hanya akan
digunakan untuk pengembangan ilmiah.
28. c. Prinsip Keadilan
1) Hak atas perlakuan yang adil
Peneliti harus memperlakukan responden secara adil tanpa adanya diskriminasi
dalam mengikuti proses penelitian dari awal sampai akhir.
2) Hak menjaga kerahasiaannya
Responden berhak untuk meminta data yang diberikan agar tetap rahasia demi
keamanan dan keselamatan responden.
29. Lampiran
IMPLEMENTASI INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (IPC) DALAM PENINGKATAN
PEMBERIAN VAKSINASI COVID- 19 DI RS
1.Apa yang anda ketahui tentang vaksin Covid-19?
2.Bagaimana bentuk keterbukaan komunikasi antar profesi dalam IPC terkait peningkatan
pemberian vaksinasi Covid-19?
3.Bagaiamana koordinasi pelayanan antar profesi dalam IPC terkait peningkatan pemberian
vaksinasi Covid-19?
4.Apakah ada keterlibatan dari berbagai bidang dalam mencapai tujuan terkait IPC?
5.Bagaimana pendapat anda mengenai implementasi IPC dalam peningkatan pemberian
vaksinasi Covid-19 di RS?
30. 6.Bagaimana kolaborasi yang dilakukan dalam pelaksanaan IPC terkait peningkatan pemberian
vaksinasi Covid-19?
7.Apa saja hal yang anda lakukan dalam membangun kepercayaan anda terhadap profesi lain?
8.Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan IPC terkait peningkatan pemberian vaksinasi
Covid-19?
9.Dengan kemampuan yang Anda miliki, Apa yang Anda lakukan agar tepat menilai serta
menangani kebutuhan perawatan kesehatan pasien terkait dalam peningkatan pemberian
vakzin Covid-19?
10.Dengan pengetahuan yang Anda miliki, Apa yang Anda lakukan agar tepat menilai serta
menangani kebutuhan perawatan kesehatan pasien terkait dalam peningkatan pemberian
vakzin Covid-19?
11.Apa yang dilakukan agar dapat saling menjaga suasana nilai kebersamaan dari masing-
masing profesi?
31. 12.Apa yang dilakukan agar dapat saling menghormati dari berbagai macam profesi?
13.Bagaimana bentuk kerjasama dalam penyediaan pelayanan terkait peningkatan
pemberian vaksinasi Covid-19?
14.Apakah ada bentuk kerjasama dengan elemen masyarakat agar tujuan vaksinasi Covid-
19 dapat tercapai?
15.Apa pelajaran yang anda dapatkan selama dinas terkait IPC dalam peningkatan
pemberian vaksinasi Covid-19?
16.Bentuk komunikasi seperti apa yang dilakukan dengan profesional kesehatan untuk
melakukan pengobatan penyakit dan menjaga kesehatan?