2. A. ASAL MULA TERJADINYA PERISTIWA
KERUSUHAN MEI 1998
Tidak ada yang dapat membantah bahwa peristiwa
Kerusuhan Mei 1998 berkait dengan Kasus Trisakti
1998 yang terjadi sehari sebelumnya. Banyak ahli atau
orang awam yang berpendapat bahwa peristiwa
Trisakti yang menyebabkan terjadinya peristiwa ini
tetapi ada pula yang berpikir lain, peristiwa ini
merupakan design besar dan Trisakti menjadi salah
satu bagian darinya
3. B. KEADAAN PADA SAAT REFORMASI
Setelah terbunuhnya 6 Mahasiswa keadaan Jakarta
sebagai ibu kota Negara menjadi mencekam.Amok masa
dalam hal ini adalah prilaku massa yang brutal anarkis
dan membabi buta,merusak,mebakar,menjarah, dan
membunuh secara kolektif oleh sejumlah massa.
4. Para massa melakukan prilaku brutal dan anarkis itu
disebabkan karena didalam dirinya terdapat tekanan
tekenan jiwa baik yang berasal dari luar maupun dari
dalamyang kemudian melakukan pelepasan tekanan jiwa
tadi kedalam prilaku secara membabi buta
merusak,membakar,menjarah dan membunuh akibat
kebrutalan para massa keadaan di ibu kota menjadi
mencekam diantaranya yaitu took took dirusak dan
mobil mobil di bakar akibat kerusuhan tersebut jalan
jalan di ibukota menjadi lumpuh dan puluhan puluhan
mobil terbakar serta puluhan lainya rusak.
5. C. DAMPAK KERUSUHAN MEI 1998
Peristiwa ini terus berlangsung hingga tanggal 15,
dimana terjadi juga peristiwa perkosaan dan pelecehan
seksual terhadap perempaun yang mayoritas berasal dari
etnis Tionghoa. Peristiwa ini tidak dapat dipaparkan
karena data yang dimiliki saat ini masih sangat minim
dan sangat sensitif.
6. Namun, bukan berarti bahwa peristiwa ini tidak
terjadi atau tidak dapat dibuktikan.Setelah terbunuhnya
6 Mahasiswa keadaan Jakarta sebagai ibu kota Negara
menjadi mencekam.Amok masa dalam hal ini adalah
prilaku massa yang brutal anarkis dan membabi buta,
merusak, mebakar, menjarah, dan membunuh secara
kolektif oleh sejumlah massa.
7. D. LANGKAH PEMERINTAH UNTUK
MENYELESAIKAN KERUSUHAN MEI 1998
Pergantian kekuasaan dari rejim otoritarian ke rejim
demokrasi pada tahun 1998 telah memberikan angin
segar terhadap penegakan HAM di Indonesia.
Pemerintah kemudian mengeluarkan berbagai kebijakan
untuk menopang usaha penyelesaian pelanggaran HAM
yang terjadi di masa lalu.
8. Untuk memberikan gambaran tentang meknisme
penyelesaiannya, dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Pengadilan HAM Ad-hoc
2. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
3. Alternative Dispute Resolution (ADR)