SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
87
SOLIDARITY 2 (2) (2013)
Solidarity: Journal of Education, Society and
Culture
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity
FUNGSI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN MERBUH DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA MERBUH KECAMATAN
SINGOROJO KABUPATEN KENDAL
Rini Listiani
, Moh Solehatul Mustofa, Carolina Santi Muji Utami
Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
________________
Sejarah Artikel:
Diterima Februari 2013
Disetujui Maret 2013
Dipublikasikan
April 2013
________________
Keywords:
Life peasant economy; the
role of culture; cattle.
____________________
Abstrak
___________________________________________________________________
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan bagian dari Coorporate Sosial Responsibility
(Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang banyak dilakukan oleh perusahaan BUMN di Indonesia. Program
kemitraan dan bina lingkungan ini digunakan oleh PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) kebun Merbuh
sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar usaha perusahaan berdomisili.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Fungsi PKBL PTPN IX Kebun Merbuh dalam kehidupan sosial
ekonomi masyarakat 2) Respon masyarakat dengan adanya PKBL dari PTPN IX kebun Merbuh
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagi berikut : 1) PTPN IX telah melaksanakan PKBL sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab ini meliputi program kemitraan berupa pinjaman modal
bergulir kepada masyarakat yang mempunyai usaha kecil dengan jasa administrasi sebesar 6% per tahun, dan
program bina lingkungan berupa pinjaman lahan tumpangsari, pinjaman lahan untuk lapangan olah raga dan
bantuan pembangunan sarana umum yang sifatnya dihibahkan. PKBL berfungsi dalam berbagai bidang
kehidupan diantaranya bidang sosial, pendidikan, kesehatan, membaiknya sarana umum, meningkatkan
pendapatan dan bertambahnya lapangan pekerjaan. 2) PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh mendapatkan
respon baik dari masyarakat Desa Merbuh, karena dengan PKBL kehidupan sosial ekonomi masyarakat
meningkat.
Abstract
___________________________________________________________________
Program Kemitraan and Bina Lingkungan (PKBL) is part of the Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan) which is generally constructed by BUMN in Indonesia. PKBL is used by Perkebunan Nusantara
IX farming company at Merbuh as one of the way to increase people’s prosperity for those who live around the
company. The goals of this research are : 1) PKBL PTPN IX plays the function in the society’s social and economic
life 2) Society’s respond about the PKBL from PTPN IX farming Company at Merbuh.
Based on the research, the results are as follows: 1) PTPN IX Company has implemented PKBL to the society as the
social responsibility. This responsibility covers the partnership program in the form of revolving loan to the society’s
small business with the annual 6% administrative payment, and Bina Lingkungan Program in the form of tumpang
sari area loan, another area loan to sports, and the last one is free of charge aid for the public facilities development.
PKBL also takes part in the social community aspects. They are social, education, health, increase of income and
increase of job. 2) PKBL and PTPN IX farming Company at Merbuh get positive respond from the people around
them because this program increase of society’s social and economic life.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
 Alamat korespondensi:
Gedung C7 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: unnessosant@gmail.com
ISSN 2252-7133
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
88
PENDAHULUAN
Perusahaan Perkebunan yang dikelola
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
memiliki 2 (dua) tanggung jawab sosial
perusahaan (TSP) atau yang sering disebut
dengan Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu
sebagai upaya dari perusahaan untuk menaikkan
citranya dimata publik dengan membuat
program-program amal baik yang bersifat
eksternal maupun internal. Program eksternal
dengan manjalankan kemitraan (patnership)
dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk menunjukkan
kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
dan lingkungan sekitarnya, sedangkan secara
internal mampu berproduksi dengan baik,
mencapai profit yang maksimal dan
mensejahterakan karyawannya (Gunawan
2008).
Dalam upaya menciptakan situasi yang
kondusif bagi pengoperasian perusahaan
perkebunan, pemerintah mengatur kewajiban
bagi BUMN terhadap pemberdayaan
masyarakat lokal, yaitu dengan dikeluarkannya
peraturan yang mengatur pelaksanaan TSP oleh
dunia usaha di Indonesia, yaitu UU Perseroan
Terbatas No. 40/2007 pasal 74 dalam bab V
tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Selain UU Perseroan Terbatas No.
40/2007 pasal 74, pemerintah juga
mengeluarkan peraturaan lain yaitu Peraturan
Menteri Nomor Per- 05/MBU/2007 tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan. Program kemitraan badan usaha
milik negara dengan usaha kecil, yang
selanjutnya disebut program kemitraan (PK)
adalah program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh
dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari
bagian laba Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), sedangkan program bina lingkungan
yang selanjutnya disebut program BL adalah
program pemberdayaan kondisi sosial
masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan
dana dari bagian laba BUMN.
PT. Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX)
merupakan BUMN juga berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan. PTPN IX mempunyai dua
tanggung jawab sosial, pertama tanggung jawab
internal untuk mendapatkan profit, kedua
tanggung jawab eksternal dengan
mensejahterakan masyarakat yang tinggal di
sekitar PTPN IX melalui program kemitraan
dan bina lingkungan.
Desa Merbuh merupakan tempat
berdirinya PTPN IX Kebun Merbuh. Sebagian
besar mata pencaharian masyarakat adalah
sebagai petani. Akan tetapi dengan berdirinya
PTPN IX di desa ini maka jumlah lahan yang
dimiliki oleh para petani menjadi berkurang,
karena sebagian besar lahan dijadikan lahan
perkebunan milik PTPN IX, yang berimbas
pada berkurangnya produktifitas pertanian.
Untuk mengatasi hal tersebut maka PTPN IX
melaksanakan PKBL sebagai bentuk kepedulian
terhadap masyarakat sekitar perusahaan karena
secara tidak langsung telah mengeksploitasi
SDA terutama lahan masyarakat dan sekaligus
sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab
eksternal perusahaan melalui pendekatan
community development dengan tujuan untuk
mensejahterakan masyarakat dalam kehidupan
sosial dan ekonomi. Community development
menurut Christenson dan Robinson (dalam
Soetomo, 2010) yaitu sebagai suatu proses di
mana masyarakat yang tinggal pada lokasi
tertentu mengembangkan prakarsa untuk
melaksanakan suatu tindakan sosial untuk
mengubah situasi ekonomi, sosial, kultural dan
atau lingkungan mereka.
Berdasarkan penjelasan diatas, lantas
bagaimana pelaksanaan program kemitraan dan
bina lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab
sosial dari PTPN IX dalam rangka
melaksanakan tanggung jawab sosial dan
ekonomi melalui pendekatan comunty
development?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, artinya data yang dianalisis
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
89
didalamnya berbentuk deskriptif dan tidak
berupa angka-angka seperti halnya pada
penelitian kuantitatif (Bogdan dan Taylor dalam
Moleong, 2002). Penelitian ini dilakukan di
Desa Merbuh Kecamatan Singororjo Kabupaten
Kendal, yang difokuskan pada masalah
mengenai peranan program kemitraan dan bina
lingkungan dalam kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat di Desa merbuh.
Data diperoleh dari hasil wawancara
terhadap subyek penelitian dan informan.
Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu
warga masyarakat desa merbuh yang
mendapatkan program kemitraan dan bina
lingkungan, dalam penelitian ini peneliti
mengambil 18 orang untuk dijadikan subjek
penelitian yang meliputi : 17 orang yang
mendapatkan program bina lingkungan dan 1
orang yang mendapatkan program bina
lingkungan dan sekaligus sebagai ketua RT
I/RW 2 dukuh Merbuh Desa Merbuh. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Validitas data yang digunakan adalah
teknik triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut (Moleong, 2002). Teknik analisis
data menggunakan analisis interaktif menurut
Miles dan Huberman (1999) mencakup empat
hal yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan pengambilan kesimpulan
atau verifikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Desa Merbuh
Secara umum Desa Merbuh termasuk
dalam wilayah Kecamatan Singorojo di
Kabupaten Kendal paling timur. Adapun batas-
batasnya sebagai berikut : utaraberbatasan
dengan Desa Trayu dan Desa Kertosari, selatan
berbatasan denngan Desa Kedungsari,
baratberbatasan Desa Kalirejo, timur berbatasan
dengan Kecamatan Boja.
Desa Merbuh sebagian wilayahnya
adalah perkebunan karet milik PTPN IX Kebun
Merbuh. Ketika kita ingin memasuki desa
merbuh bagian selatan, akan mendapati
hamparan sawah yang sangat luas, yang
memberikan gambaran bahwa sebagian besar
masyarakat di Desa Merbuh
bermatapencaharian sebagai petani. Apabila kita
memasuki Desa Merbuh bagian utara, akan
menyaksikan perkebunan karet yang terbentang
luas.
PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX)
Kebun merbuh terletak di jalan raya Boja –
Kendal, Desa Merbuh Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal atau  40 KM sebelah barat
daya kota Semarang, pada elevansi ketinggian
200 – 300 M dari permukaan laut.
Kebun Merbuh adalah salah satu dari 15
kebun milik PTPN IX. PTPN IX Kebun
Merbuh berdiri pada jaman penjajahan Belanda
pada tahun 1912 dengan nama Goverment
Landbouw Bedrijven (GLB) yang terdiri dari tiga
kebun yaitu : Kebun Merbuh, Kebun Getas
Kecil (GK) dan Kebun Rejo Winangun (Rewi).
Berdasarkan data monografi desa, luas
Desa Merbuh mencapai 876, 226 ha. Hampir
setengah dari luas desa ini berupa lahan
perkebunan yaitu sebesar 57,08%, separohnya
berupa sawah, tegalan dan tempat pemukiman
penduduk.
Desa Merbuh secara administratif tahun
2011 termasuk dalam desa swasembada yang
terbagi dalam 7 Dukuh, 7 Rukun Warga dan 26
Rukun Tetangga. Jumlah penduduk adalah
4.042 jiwa, terdiri dari 2.024 laki-laki dan 2.018
perempuan, dengan 1.158 KK. Jumlah usia
produktif antara 20 - 59 tahun berjumlah 2562
jiwa atau 51,31% yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Jumlah kelahiran 40 jiwa yaitu laki-
laki dan 28 jiwa perempuan.
Mata pencaharian penduduk Desa
merbuh sebagian besar sebagi petani yang
mencapai 30,61%. Akan tetapi dari jumlah
tersebut tidak semuanya petani melainkan
kebanyakan beruh tani. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar lahan yang ada di Desa
Merbuh merupakan lahan perkebunan yang
mencapai 57,08% atau 500,236 ha.
Tingkat pendidikan terbesar penduduk
adalah tamatan SD yaitu 30,69% bahkan yang
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
90
tidak tamat SD mencapai 23,34%. Oleh karena
itu lebih dari 50% atau tepatnya 54,03%
berpendidikan sangat rendah dari seluruh
jumlah penduduk di Desa Merbuh usia 5 (lima)
tahun ke atas. Hanya sekitar 1,78% penduduk
Desa Merbuh yang melanjutkan pendidikannya
ke jenjang perguruan tinggi.
Masyarakat Desa Merbuh didominasi
oleh masyarakat yang memeluk agama islam.
Jumlah penduduk pemeluk agama Islam di desa
ini sebanyak 4.024 orang, 17 orang beragama
Kristen Katholik, dan 1 orang beragama Kristen
Protestan.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
PTPN IX Kebun Merbuh
Kewajiban perusahaan badan usaha milik
negara (BUMN) dalam melakukan tanggung
jawab sosial dan lingkungan telah diatur dalam
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, tanggung jawab sosial ini
selanjutnya disebut dengan corporate sosial
responsibility (CSR). Bentuk tanggung jawab
sosial BUMN dapat dilakukan dengan program
kemitraan dan bina lingkungan yang sudah
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor Per-05/Mbu/2007
tentang Program Kemitraan dan Program Bina
lingkungan yang selanjutnya disebut PKBL.
PTPN IX Kebun Merbuh sebagai BUMN
juga melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sesuai dengan ketentuan pada
undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. PKBL secar praktis telah
dilakukan sejak tahun 1999, awalnya pendanaan
program ini berasal dari dana program
kemitraan dan hanya diperuntukan bagi dua
jenis bantuan yaitu bantuan beasiswa dan
pengentasan kemiskinan. Di PTPN IX Kebun
Merbuh PKBL dilaksanakan sejak tahun 2001
akan tetapi pelaksanaannya belum maksimal.
Barulah setelah dikeluarkannya Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor Per-05/Mbu/2007 tentang Program
Kemitraan badan usaha kecil dan Program Bina
lingkungan pelaksanaannya menjadi lebih baik.
Program kemitraan dan bina lingkungan
disini didanai dari penyisihan laba perusahaan
sebesar 4% yang dialokasikan untuk program
kemitraan 2 % dan untuk program bina
lingkungan sebesar 2% juga sesuai dengan Per-
05/MBU/2007 Bab III tentang penetapan dan
penggunaan dana program kemitraan dan
program bina lingkungan pasal 9 ayat (1) – (3).
Program kemitraan (PK) dari PTPN IX
Kebun Merbuh yaitu berupa pinjaman modal
bergulir yang diberikan pada masyarakat yang
ingin membuka usaha dan mengembangkan
usaha yang sudah dimiliki dengan beban jasa
administrasi sebesar 6% pertahun atau sekitar
0,5% per bulan. Pinjaman modal bergulir dari
PTPN IX hanya diberikan pada masyarakat
yang ingin membuka atau mengembangkan
usaha yang dimiliki pada bidang-bidang sebagia
berikut : bidang pertanian, perdaganagan,
peternakan dan perikanan, diluar empat bidang
tersebut tidak diperbolehkan meminjam modal.
Program bina lingkungan (BL) yaitu
berupa bantuan yang diberikan secara cuma-
cuma dari PTPN IX Kebun Merbuh kepada
masyarakat. Bantuan yang diberikan bermacam-
macam, contohnya adalah pembangunan sarana
umum (sekolah, Masjid, Gereja, perbaikan jalan
dan lain-lain), penghijauan, peminjaman lahan
(lahan tumpangsari dan lahan untuk lapangan
olah raga). Program-program dari PTPN IX
yang diberikan kepada masyarakat Desa
Merbuh diharapkan dapat membantu
mensejahterakan masyarakat, karena jika
masyarakatnya sejahtera maka masyarakat tidak
akan menggangu keberlangsungan usaha PTPN
IX.
Dari beberapa program yang diberikan di
atas, program peminjaman lahan tumpang sari
yang banyak di manfaatkan oleh masyarakat
Desa Merbuh. Hal ini dikarenakan lahan yang
dijadikan lapangan pekerjaan masyarakat sangat
sedikit, karena sebagian besar lahan yang ada di
Desa Merbuh merupakan perkebunan dan hutan
negara. Dengan adanya peminjaman lahan
tumpangsari masyarakat dapat meningkatkan
produktifitas pertanian.
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
91
Fungsi PKBL PTPN IX Kebun Merbuh dalam
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa
Merbuh
Desa Merbuh merupakan desa yang
masyarakatnya mendapatkan program
kemitraan dan bina lingkungan, terutama pada
program peminjaman lahan tumpangsari.
Dengan adanya lahan tumpangsari ini
masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani
yang tidak mempunyai lahan sendiri tidak perlu
khawatir lagi karena lahan tumpangsari ini bisa
dijadikan lapangan pekerjaan baru untuk
memperoleh pendapatan yang lebih maksimal.
PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh
diharapkan dapat berfungsi dalam
meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat melalui pendekatan community
development. Program kemitraan dan bina
lingkungan mempunyai berbagai fungsi dalam
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa
merbuh. Fungsi-fungsi tersebut yaitu :
Bidang Sosial
a. Hubungan sosial atau
interaksi dalam masyarakat
Program kemitraan dan bina lingkungan
ternyata memberikan fungsi bagi masyarakat
dalam interaksi yang terjadi dalam masyarakat.
Dimana hubungan ini menunjukan semakin
rukunnya kehidupan pada masyarakat Desa
Merbuh, terutama kerukunan antar sesama
petani penggarap lahan tumpangsari.
Hubungan yang terjalin tidak hanya
diantara masayarakat sesama penggarap lahan
tumpangsari saja, akan tetapi hubungan ini
terjadi antara masyarakat dengan pemerintah
dan anatara masyarakat dengan pihak PT serta
pemerintahan dengan pihak PT Perkebunan.
Hubungan sosial yang terjalin sebelum
adanya program ini agak kurang sehat dimana
masyarakat yang tidak merasa senang dengan
keberadaan PT ini biasanya akan melakukan
suatu hal dengan membuat kerugian bagi PT.
Cara yang dilakukan biasanya dengan merusak
tanaman karet yang umurnya masih muda.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka pihak
PT melaksanakan PKBL sebagai bentuk
tanggung jawab sosial eksternalnya kepada
masyarakat dengan tujuan untuk membantu
mensejahterakan masyarakat. Apabila
masyarakatnya sejahtera maka masyarakat tidak
akan menggangu keberlangsungan usaha dari
PT tersebut. Dengan adanya program ini
diharapkan hubungan baik dapat terjalin antara
masyarakat dengan pihak PT.
Setelah adanya program ini hubungan
baikpun terjalin dimana masyarakat akan lebih
menghormati keberadaan PT, karena dengan
adanya bantuan dari PT yang berupa PKBL
dapat membantu masyarakat dalam
meningkatkan penghasilan.
Hubungan baik terjalin diantara warga
masyarakat yang sama-sama memanfaatkan
adanya program ini. Masyarakat saling
berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik. Perlombaan disini dilakukan dengan
sehat karena diantara warga yang ikut
menggarap lahan tumpangsari saling
memberikan tips-tips atau informasi untuk lebih
memaksimalkan hasil pertanian.
b. Bidang pendidikan
Program kemitraan dan bina lingkungan
di Desa berfungsi dalam meningkatkan
pendidikan masyarakat. Menurut Soekanto
(2002) faktor yang mempengaruhi jalannya
perubahan pada masyarakat yaitu adanya sistem
pendidikan formal yang maju, sehingga
pendidikan ini memberikan nilai-nilai tertentu
bagi masyarakat terutama dalam membuka
pikirannya dan menerima hal-hal baru serta
merubah cara berpikir secara ilmiah,
berorientasi ke masa depan serta nilai bahwa
manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya.
Demikian pula yang terjadi pada
masyarakat Desa Merbuh. Sebelumnya
masyarakat sudah mengenal pendidikan, namun
kesadaran akan pendidikan masih sangat
rendah, sehingga banyak masyarakat yang
hanya bersekolah pada tingkat sekolah dasar
saja. Selain itu faktor pengasilan atau
pendapatan juga menjadi faktor yang paling
utama untuk tidak melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya.
Masyarakat dulunya menganggap bahwa
pendidikan bukanlah hal yang harus
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
92
diprioritaskan, masyarakat dulu menganggap
hal yang paling penting yaitu bisa makan saja itu
sudah cukup. Akan tetapi pola pikir seperti itu
sekarang sudah mulai berubah seiring dengan
adanya program kemitraan dan bina lingkungan
yang nyatanya memberikan manfaat menetes
kebawah pada bidang pendidikan. Pola pikir
masyarakat yang berubah tersebut didukung
karena kehidupan ekonomi mereka semakin
berkembang menjadi lebih baik semenjak
mendapatkan program ini, sehingga mereka
mampu menyekolahkan anak-anak mereka
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Bidang kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi (soemirat, 1994).
Program kemitraan dan bina lingkungan
juga berfungsi dalam bidang kesehatan. Dengan
adanya program ini kesehatan masyarakat lebih
membaik dari pada sebelumnya. Sebelum
adanya PKBL masih banyak masyarakat Desa
Merbuh yang mengunakan pengobatan
tradisional seperti jamu-jamuan untuk
menyembuhkan penyakit, sedangkan setelah
adanya PKBL masyarakat dalam pengobatan
sekarang lebih memilih pengobatan yang lebih
modern seperti pergi ke dokter dan ke
puskesmas yang ada rawat inapnya. Hal ini bisa
terjadi dikarenakan pendapatan masyarakat
menjadi lebih bertambah setelah mengikuti
PKBL dari pada sebelumnya yang hanya bekerja
sebagai buruh tani. Masyarakat tidak
kebingungan lagi dengan biaya pengobatan
salah satu keluarganya yang sakit.
d. Membaiknya sarana umum
Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa
Merbuh tidak dapat lepas dari adanya pengaruh
dari program kemitraan dan bina lingkungan.
Dalam kenyataannya PKBL ini dapat
meningkatkan penghasilan warga masyarakat,
khusunya masyarakat yang mengikuti program
ini. Dengan bertambahnya penghasilan
masyarakat maka tingkat perekonomiannya pun
akan semakin meningkat.
PKBL berfungsi dalam perbaikan sarana
umum seperti jalan, saluran air dan tempat-
tempat ibadah. Sarana umum ini sekarang
menjadi lebih baik karena untuk membangun
sarana tersebut pemerintah desa memperoleh
bantuan dari PT yang berupa bantuan program
bina lingkungan.
Bidang Ekonomi
Bidang ekonomi merupakan bidang yang
paling mendapatkan pengaruh dari PKBL.
Fungsi PKBL dalam bidang ekonimi yang dapat
dirasakan masyarakat secara langsung yaitu
meningkatnya pendapatan dan bertambahnya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
a. Meningkatnya pendapatan
Pendapatan yang diperoleh sebagai petani
masih sangat kurang, karena pendapatan yang
diperoleh hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja. Apalagi bagi buruh
petani yang pendapatan dari menggarap lahan
milik orang lain masih harus dibagi dua dengan
si pemilik lahan. Dengan melihat kondisi
demikian pelaksanaan PKBL dari PTPN IX
sangat berfungsi bagi masyarakat untuk
meningkatkan penghasilan. PKBL dipandang
masyarakat sebagai alternatif untuk
menjalankan usaha baru atau sebagai
kesempatan bagi masyarakat yang ingin
memaksimalkan hasil produksi pertanian.
Meningkatnya pendapatan masyarakat
pada Masyarakat Desa Merbuh menyebabkan
masyarakat pada saat ini jauh lebih
mementingkan pendidikan bagi kelurganya
terutama anak-anaknya dan mementingkan
kesehatan bagi dirinya serta keluarganya.
b. Bertambahnya lapangan pekerjaan
PKBL dari PTPN IX juga memberikan
fungsi dalam menciptakan lapangan pekerjaan
baru untuk masyarakat. Lapangan pekerjaan
yang ada diantaranya yaitu, usaha baru bagi
masyarakat yang ingin mengembangkan usaha.
Dengan sejumlah modal pinjaman dari PT
masyarakat dapat mengembangkan usaha yang
diinginkan dirumah tanpa harus pergi merantau
atau bekerja diluar rumah.
Lapangan pekerjaan yang lain yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu adanya
peminjaman lahan tumpangsari, dengan adanya
lahan tumpangsari ini bagi masyarakat yang
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
93
menjadi buruh tani tidak usah merasa khawatir
lagi harus bekerja ikut siapa, karena dengan
lahan tumpangsari ini para buruh tani masih
bisa bekerja tanpa harus menggarapkan lahan
orang lain. Lahan tumpangsari ini statusnya
bagi warga yang meminjam adalah milik pribadi
jadi para petani bisa memaksimalkan hasil
produksinya sendiri-sendiri.
Dari hasil penelitian dan pembahasan
dapat di tarik benang merah yaitu bahwa PKBL
dari PTPN IX Kebun Merbuh yang diberikan
kepada masyarakat, melalui pendekatan
community development sudah berfungsi
sebagaimana mestinya dalam usaha
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat. Pendekatan community development
menurut Christenson dan Robinson (dalam
Soetomo, 2010). yaitu sebagai suatu proses di
mana masyarakat yang tinggal pada lokasi
tertentu mengembangkan prakarsa untuk
melaksanakan suatu tindakan sosial untuk
mengubah situasi ekonomi, sosial, kultural dan
atau lingkungan mereka. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa program kemitraan dan
bina lingkungan dari PTPN IX Kebun Merbuh
dengan melaksanakan tindak sosial yaitu dengan
menggarap lahan tumpangsari dan
menggunakan modal pinjaman untuk usaha
telah memberikan fungsi bagi masyarakat untuk
meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi.
Respon Masyarakat dengan Adanya PKBL
dari PTPN IX Kebun Merbuh
PKBL yang dilaksanakan oleh PTPN IX
sebagai bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat disekitar
perusahaan mendapatkan tanggapan positif oleh
warga masyarakat. Hal ini dikarenakan PKBL
yang telah diberikan kepada masyarakat
berfungsi untuk meningkatkan kehidupan sosial
dan ekonoomi masyarakat.
PKBL berfungsi dalam berbagai hal
diantaranya yaitu hubungan sosial atau interaksi
yang terjalin diantara masyarakat desa merbuh
semakin erat, meningkatkan pendapatan
sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup
seperti untuk biaya pendidikan dan kesehatan,
bertambahnya lapangan pekerjaan dan
membaiknya sarana umum.
PKBL memberikan manfaat bagi
masyarakat yang memanfaatkan adanya
program tersebut. Manfaat yang diperolehpun
selalu memberikan dampak yang positif, dimana
dengan program ini membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat serta membantu
pemerintah dalam membangun desa.
Dari sekian jumlah masyarakat yang ada
di Desa Merbuh tidak semuanya menerima dan
mengikuti program ini, ada juga masyarakat
yang tidak mengikuti program ini. Akan tetapi
dari sekian jumlah tersebut banyak masyarakat
yang mengikuti program ini dari pada yang
tidak mengikuti
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagi berikut :
a. PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh
yang diberikan kepada masyarakat Desa
Merbuh berfungsi dalam meningkatkan
kehidupan sosial dan ekonomi.
Perubahan tersebut antara lain :
1) Hubungan sosial dalam
masyarakat, dalam hal ini
hubungan diantara masyarakat
menjadi sangat baik, terutama
hubungan yang terjalin antara
masyarakat dengan pihak PTPN
IX. Sebelum adanya PKBL sering
terjadi konflik, sekarang konflik itu
tidak lagi terjadi.
2) Bidang pendidikan, sebelum
adanya PKBL rata-rata pendidikan
yang ditempuh hanya sampai SD
atau SMP, sekarang kebanyakan
sudah menempuh pendidikan
sampai tingkat SMA.
3) Bidang kesehatan, bidang ini
berkaitan dengan upaya masyarakat
dalam menyembuhkan penyakit,
dimana sebelum adanya PKBL
masyarakat hanya berobat ke
petugas kesehatan yang ada di desa
Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
94
dan meminum jamu-jamu
tradisional, setelah adanya PKBL
masyarakat lebih mempercayakan
pengobatan ke dokter khusus atau
langsung berobat ke Puskesmas
yang menerima rawat inap atau
okname.
4) Membaiknya sarana umum, PKBL
memberikan bantuan kepada
masyarakat untuk memperbaiki
sarana umum yang sudah ada
terutama pada program bina
lingkungannya. Dengan sarana
umum yang membaik maka dapat
dikatakan bahwa pembangunan
fisik di Desa Merbuh semakin
maju.
5) Bidang ekonomi, PKBL berfungsi
untuk membantu masyarakat
dalam meningkatkan pendapatn
dan menambah lapangan
pekerjaan.
b. Program kemitraan dan bina
lingkungan dari PTPN IX Kebun
Merbuh melalui pendekatan
community development
mendapatkan respon baik dari
masyarakat karena masyarakat
yang mengikuti program ini
merasakan adanya perubahan
dalam meningkatkan kehidupan
sosial dan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Alex. 2008. Membuat Program CSR
Berbasis Pemberdayaan Partisipatif.
Yogyakarta : tidak diterbitkan
Miles, Mathew B. dan A. Michael Hubermen.
1999. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI
PRESS.
Moleong, J. Lexy. 2002. Metedologi Penelitian
Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Soemirat, Juli. 1994. Kesehatan Lingkungan.
Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Soetomo. 2010. Strategi-strategi Pembangunan
Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Peraturan Menteri Nomor Per- 05/MBU/2007
tentang Program Kemitraan Badan Usaha
Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.

More Related Content

What's hot

Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010
Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010
Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010Oswar Mungkasa
 
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianLaporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianSiti Purwaningsih
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanSudirman Sultan
 
Pkm difabel (revisi 251012) baru
Pkm  difabel (revisi 251012) baruPkm  difabel (revisi 251012) baru
Pkm difabel (revisi 251012) baruZakiyul Mu'min
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Andrew Hutabarat
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1Syahyuti Si-Buyuang
 
Coffee morning konstrantani (yuti)
Coffee morning   konstrantani (yuti)Coffee morning   konstrantani (yuti)
Coffee morning konstrantani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Siaran pers seminar nasional juni 2014 ypb
Siaran pers seminar nasional juni 2014   ypbSiaran pers seminar nasional juni 2014   ypb
Siaran pers seminar nasional juni 2014 ypbseptianm
 
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypbSiaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypbHutan_Indonesia
 
Sibermas diyan 8 jan 2012
Sibermas diyan 8 jan 2012Sibermas diyan 8 jan 2012
Sibermas diyan 8 jan 2012Galuh Insani
 
Program pembangunan, politik dan perlindungan masyarakat
Program pembangunan, politik dan perlindungan masyarakatProgram pembangunan, politik dan perlindungan masyarakat
Program pembangunan, politik dan perlindungan masyarakatsyaiful bakhri
 

What's hot (17)

Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010
Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010
Laporan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Tahun 2010
 
Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Makalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah iiMakalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah ii
 
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianLaporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
 
Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020Newsletter Voicing for Life April 2020
Newsletter Voicing for Life April 2020
 
Pkm difabel (revisi 251012) baru
Pkm  difabel (revisi 251012) baruPkm  difabel (revisi 251012) baru
Pkm difabel (revisi 251012) baru
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
 
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1Penyuluhan baru   unand (yuti) - #1
Penyuluhan baru unand (yuti) - #1
 
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019Newsletter Voicing for Life Desember 2019
Newsletter Voicing for Life Desember 2019
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
Coffee morning konstrantani (yuti)
Coffee morning   konstrantani (yuti)Coffee morning   konstrantani (yuti)
Coffee morning konstrantani (yuti)
 
Siaran pers seminar nasional juni 2014 ypb
Siaran pers seminar nasional juni 2014   ypbSiaran pers seminar nasional juni 2014   ypb
Siaran pers seminar nasional juni 2014 ypb
 
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypbSiaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
 
Sibermas diyan 8 jan 2012
Sibermas diyan 8 jan 2012Sibermas diyan 8 jan 2012
Sibermas diyan 8 jan 2012
 
Program pembangunan, politik dan perlindungan masyarakat
Program pembangunan, politik dan perlindungan masyarakatProgram pembangunan, politik dan perlindungan masyarakat
Program pembangunan, politik dan perlindungan masyarakat
 

Viewers also liked

Questionnaire analysis
Questionnaire analysisQuestionnaire analysis
Questionnaire analysisshivanimohann
 
Step by step word document (gcse ict)
Step by step word document (gcse ict)Step by step word document (gcse ict)
Step by step word document (gcse ict)sfrake10
 
Alkoholijuomien kulutus suomessa
Alkoholijuomien kulutus suomessaAlkoholijuomien kulutus suomessa
Alkoholijuomien kulutus suomessaSAJKRY
 
What Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDF
What Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDFWhat Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDF
What Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDFLisa M. Beck
 
Question 1. in what ways does your media product use, develop or challenge
Question 1. in what ways does your media product use, develop or challengeQuestion 1. in what ways does your media product use, develop or challenge
Question 1. in what ways does your media product use, develop or challengeAsiya Hussain
 
секрети успіху
секрети успіхусекрети успіху
секрети успіхуNataljaGolik
 
Israel-Gaza Exercise
Israel-Gaza ExerciseIsrael-Gaza Exercise
Israel-Gaza ExerciseLisa M. Beck
 
Agen resmi transfer factorindonesia
Agen resmi transfer factorindonesiaAgen resmi transfer factorindonesia
Agen resmi transfer factorindonesiayudiazka
 
Marketing Automation Vendors_Investment_Report
Marketing Automation Vendors_Investment_ReportMarketing Automation Vendors_Investment_Report
Marketing Automation Vendors_Investment_ReportTodd Price
 
Fine Wine UK Magazine
Fine Wine UK MagazineFine Wine UK Magazine
Fine Wine UK MagazineAsia Gentili
 
Perheellisten opiskelijoiden opas
Perheellisten opiskelijoiden opasPerheellisten opiskelijoiden opas
Perheellisten opiskelijoiden opasAlviina Alametsä
 

Viewers also liked (18)

Verb.Edtech
Verb.EdtechVerb.Edtech
Verb.Edtech
 
Weight loss
Weight lossWeight loss
Weight loss
 
Biology
BiologyBiology
Biology
 
Questionnaire analysis
Questionnaire analysisQuestionnaire analysis
Questionnaire analysis
 
Step by step word document (gcse ict)
Step by step word document (gcse ict)Step by step word document (gcse ict)
Step by step word document (gcse ict)
 
Alkoholijuomien kulutus suomessa
Alkoholijuomien kulutus suomessaAlkoholijuomien kulutus suomessa
Alkoholijuomien kulutus suomessa
 
What Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDF
What Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDFWhat Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDF
What Do Puritans Have to Do With Crime Waves.PDF
 
Question 1. in what ways does your media product use, develop or challenge
Question 1. in what ways does your media product use, develop or challengeQuestion 1. in what ways does your media product use, develop or challenge
Question 1. in what ways does your media product use, develop or challenge
 
секрети успіху
секрети успіхусекрети успіху
секрети успіху
 
Israel-Gaza Exercise
Israel-Gaza ExerciseIsrael-Gaza Exercise
Israel-Gaza Exercise
 
Agen resmi transfer factorindonesia
Agen resmi transfer factorindonesiaAgen resmi transfer factorindonesia
Agen resmi transfer factorindonesia
 
Evaluation - q1
Evaluation - q1Evaluation - q1
Evaluation - q1
 
Distributors
DistributorsDistributors
Distributors
 
Marketing Automation Vendors_Investment_Report
Marketing Automation Vendors_Investment_ReportMarketing Automation Vendors_Investment_Report
Marketing Automation Vendors_Investment_Report
 
QNCC
QNCCQNCC
QNCC
 
Resume L Chassepot
Resume L ChassepotResume L Chassepot
Resume L Chassepot
 
Fine Wine UK Magazine
Fine Wine UK MagazineFine Wine UK Magazine
Fine Wine UK Magazine
 
Perheellisten opiskelijoiden opas
Perheellisten opiskelijoiden opasPerheellisten opiskelijoiden opas
Perheellisten opiskelijoiden opas
 

Similar to Jurnal.

ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatAyu Pitas
 
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidanceCSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidanceReza Yudhalaksana
 
Dokumen roadmap pnpm final
Dokumen roadmap pnpm finalDokumen roadmap pnpm final
Dokumen roadmap pnpm finalRisqi Tomy
 
Quo vadis pkbl pelindo ii
Quo vadis pkbl pelindo iiQuo vadis pkbl pelindo ii
Quo vadis pkbl pelindo iiSam August
 
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Fardyansjah Hasan
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxJeckyReyhanAditya
 
Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)Heru Suprapto
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Indriany ,
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Oswar Mungkasa
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Sekretariat STBM
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnalfathad
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfAndiMuhIshakYusma
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanBeta Iriawan
 
Prosiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyoProsiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyoSTISIPWIDURI
 

Similar to Jurnal. (20)

ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Analisis CSR pada PT. Freeport
Analisis CSR pada PT. FreeportAnalisis CSR pada PT. Freeport
Analisis CSR pada PT. Freeport
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan Masyarakat
 
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidanceCSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
 
Dokumen roadmap pnpm final
Dokumen roadmap pnpm finalDokumen roadmap pnpm final
Dokumen roadmap pnpm final
 
Quo vadis pkbl pelindo ii
Quo vadis pkbl pelindo iiQuo vadis pkbl pelindo ii
Quo vadis pkbl pelindo ii
 
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
 
Props ppm-pemberdayaan-uep
Props ppm-pemberdayaan-uepProps ppm-pemberdayaan-uep
Props ppm-pemberdayaan-uep
 
Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)Implementasi program corporate social responsibility (csr)
Implementasi program corporate social responsibility (csr)
 
2143 5679-1-pb
2143 5679-1-pb2143 5679-1-pb
2143 5679-1-pb
 
Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiranKerangka pemikiran
Kerangka pemikiran
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaan
 
Prosiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyoProsiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyo
 
kebijakan publik
kebijakan publikkebijakan publik
kebijakan publik
 

Jurnal.

  • 1. 87 SOLIDARITY 2 (2) (2013) Solidarity: Journal of Education, Society and Culture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity FUNGSI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN MERBUH DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA MERBUH KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL Rini Listiani , Moh Solehatul Mustofa, Carolina Santi Muji Utami Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel ________________ Sejarah Artikel: Diterima Februari 2013 Disetujui Maret 2013 Dipublikasikan April 2013 ________________ Keywords: Life peasant economy; the role of culture; cattle. ____________________ Abstrak ___________________________________________________________________ Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan bagian dari Coorporate Sosial Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang banyak dilakukan oleh perusahaan BUMN di Indonesia. Program kemitraan dan bina lingkungan ini digunakan oleh PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) kebun Merbuh sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar usaha perusahaan berdomisili. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Fungsi PKBL PTPN IX Kebun Merbuh dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat 2) Respon masyarakat dengan adanya PKBL dari PTPN IX kebun Merbuh Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagi berikut : 1) PTPN IX telah melaksanakan PKBL sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab ini meliputi program kemitraan berupa pinjaman modal bergulir kepada masyarakat yang mempunyai usaha kecil dengan jasa administrasi sebesar 6% per tahun, dan program bina lingkungan berupa pinjaman lahan tumpangsari, pinjaman lahan untuk lapangan olah raga dan bantuan pembangunan sarana umum yang sifatnya dihibahkan. PKBL berfungsi dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya bidang sosial, pendidikan, kesehatan, membaiknya sarana umum, meningkatkan pendapatan dan bertambahnya lapangan pekerjaan. 2) PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh mendapatkan respon baik dari masyarakat Desa Merbuh, karena dengan PKBL kehidupan sosial ekonomi masyarakat meningkat. Abstract ___________________________________________________________________ Program Kemitraan and Bina Lingkungan (PKBL) is part of the Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) which is generally constructed by BUMN in Indonesia. PKBL is used by Perkebunan Nusantara IX farming company at Merbuh as one of the way to increase people’s prosperity for those who live around the company. The goals of this research are : 1) PKBL PTPN IX plays the function in the society’s social and economic life 2) Society’s respond about the PKBL from PTPN IX farming Company at Merbuh. Based on the research, the results are as follows: 1) PTPN IX Company has implemented PKBL to the society as the social responsibility. This responsibility covers the partnership program in the form of revolving loan to the society’s small business with the annual 6% administrative payment, and Bina Lingkungan Program in the form of tumpang sari area loan, another area loan to sports, and the last one is free of charge aid for the public facilities development. PKBL also takes part in the social community aspects. They are social, education, health, increase of income and increase of job. 2) PKBL and PTPN IX farming Company at Merbuh get positive respond from the people around them because this program increase of society’s social and economic life. © 2013 Universitas Negeri Semarang  Alamat korespondensi: Gedung C7 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: unnessosant@gmail.com ISSN 2252-7133
  • 2. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 88 PENDAHULUAN Perusahaan Perkebunan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki 2 (dua) tanggung jawab sosial perusahaan (TSP) atau yang sering disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu sebagai upaya dari perusahaan untuk menaikkan citranya dimata publik dengan membuat program-program amal baik yang bersifat eksternal maupun internal. Program eksternal dengan manjalankan kemitraan (patnership) dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya, sedangkan secara internal mampu berproduksi dengan baik, mencapai profit yang maksimal dan mensejahterakan karyawannya (Gunawan 2008). Dalam upaya menciptakan situasi yang kondusif bagi pengoperasian perusahaan perkebunan, pemerintah mengatur kewajiban bagi BUMN terhadap pemberdayaan masyarakat lokal, yaitu dengan dikeluarkannya peraturan yang mengatur pelaksanaan TSP oleh dunia usaha di Indonesia, yaitu UU Perseroan Terbatas No. 40/2007 pasal 74 dalam bab V tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain UU Perseroan Terbatas No. 40/2007 pasal 74, pemerintah juga mengeluarkan peraturaan lain yaitu Peraturan Menteri Nomor Per- 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program kemitraan badan usaha milik negara dengan usaha kecil, yang selanjutnya disebut program kemitraan (PK) adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedangkan program bina lingkungan yang selanjutnya disebut program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. PT. Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) merupakan BUMN juga berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. PTPN IX mempunyai dua tanggung jawab sosial, pertama tanggung jawab internal untuk mendapatkan profit, kedua tanggung jawab eksternal dengan mensejahterakan masyarakat yang tinggal di sekitar PTPN IX melalui program kemitraan dan bina lingkungan. Desa Merbuh merupakan tempat berdirinya PTPN IX Kebun Merbuh. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai petani. Akan tetapi dengan berdirinya PTPN IX di desa ini maka jumlah lahan yang dimiliki oleh para petani menjadi berkurang, karena sebagian besar lahan dijadikan lahan perkebunan milik PTPN IX, yang berimbas pada berkurangnya produktifitas pertanian. Untuk mengatasi hal tersebut maka PTPN IX melaksanakan PKBL sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar perusahaan karena secara tidak langsung telah mengeksploitasi SDA terutama lahan masyarakat dan sekaligus sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab eksternal perusahaan melalui pendekatan community development dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Community development menurut Christenson dan Robinson (dalam Soetomo, 2010) yaitu sebagai suatu proses di mana masyarakat yang tinggal pada lokasi tertentu mengembangkan prakarsa untuk melaksanakan suatu tindakan sosial untuk mengubah situasi ekonomi, sosial, kultural dan atau lingkungan mereka. Berdasarkan penjelasan diatas, lantas bagaimana pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari PTPN IX dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial dan ekonomi melalui pendekatan comunty development? METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, artinya data yang dianalisis
  • 3. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 89 didalamnya berbentuk deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti halnya pada penelitian kuantitatif (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2002). Penelitian ini dilakukan di Desa Merbuh Kecamatan Singororjo Kabupaten Kendal, yang difokuskan pada masalah mengenai peranan program kemitraan dan bina lingkungan dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di Desa merbuh. Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap subyek penelitian dan informan. Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu warga masyarakat desa merbuh yang mendapatkan program kemitraan dan bina lingkungan, dalam penelitian ini peneliti mengambil 18 orang untuk dijadikan subjek penelitian yang meliputi : 17 orang yang mendapatkan program bina lingkungan dan 1 orang yang mendapatkan program bina lingkungan dan sekaligus sebagai ketua RT I/RW 2 dukuh Merbuh Desa Merbuh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2002). Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif menurut Miles dan Huberman (1999) mencakup empat hal yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Desa Merbuh Secara umum Desa Merbuh termasuk dalam wilayah Kecamatan Singorojo di Kabupaten Kendal paling timur. Adapun batas- batasnya sebagai berikut : utaraberbatasan dengan Desa Trayu dan Desa Kertosari, selatan berbatasan denngan Desa Kedungsari, baratberbatasan Desa Kalirejo, timur berbatasan dengan Kecamatan Boja. Desa Merbuh sebagian wilayahnya adalah perkebunan karet milik PTPN IX Kebun Merbuh. Ketika kita ingin memasuki desa merbuh bagian selatan, akan mendapati hamparan sawah yang sangat luas, yang memberikan gambaran bahwa sebagian besar masyarakat di Desa Merbuh bermatapencaharian sebagai petani. Apabila kita memasuki Desa Merbuh bagian utara, akan menyaksikan perkebunan karet yang terbentang luas. PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) Kebun merbuh terletak di jalan raya Boja – Kendal, Desa Merbuh Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal atau  40 KM sebelah barat daya kota Semarang, pada elevansi ketinggian 200 – 300 M dari permukaan laut. Kebun Merbuh adalah salah satu dari 15 kebun milik PTPN IX. PTPN IX Kebun Merbuh berdiri pada jaman penjajahan Belanda pada tahun 1912 dengan nama Goverment Landbouw Bedrijven (GLB) yang terdiri dari tiga kebun yaitu : Kebun Merbuh, Kebun Getas Kecil (GK) dan Kebun Rejo Winangun (Rewi). Berdasarkan data monografi desa, luas Desa Merbuh mencapai 876, 226 ha. Hampir setengah dari luas desa ini berupa lahan perkebunan yaitu sebesar 57,08%, separohnya berupa sawah, tegalan dan tempat pemukiman penduduk. Desa Merbuh secara administratif tahun 2011 termasuk dalam desa swasembada yang terbagi dalam 7 Dukuh, 7 Rukun Warga dan 26 Rukun Tetangga. Jumlah penduduk adalah 4.042 jiwa, terdiri dari 2.024 laki-laki dan 2.018 perempuan, dengan 1.158 KK. Jumlah usia produktif antara 20 - 59 tahun berjumlah 2562 jiwa atau 51,31% yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Jumlah kelahiran 40 jiwa yaitu laki- laki dan 28 jiwa perempuan. Mata pencaharian penduduk Desa merbuh sebagian besar sebagi petani yang mencapai 30,61%. Akan tetapi dari jumlah tersebut tidak semuanya petani melainkan kebanyakan beruh tani. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan yang ada di Desa Merbuh merupakan lahan perkebunan yang mencapai 57,08% atau 500,236 ha. Tingkat pendidikan terbesar penduduk adalah tamatan SD yaitu 30,69% bahkan yang
  • 4. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 90 tidak tamat SD mencapai 23,34%. Oleh karena itu lebih dari 50% atau tepatnya 54,03% berpendidikan sangat rendah dari seluruh jumlah penduduk di Desa Merbuh usia 5 (lima) tahun ke atas. Hanya sekitar 1,78% penduduk Desa Merbuh yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Masyarakat Desa Merbuh didominasi oleh masyarakat yang memeluk agama islam. Jumlah penduduk pemeluk agama Islam di desa ini sebanyak 4.024 orang, 17 orang beragama Kristen Katholik, dan 1 orang beragama Kristen Protestan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN IX Kebun Merbuh Kewajiban perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dalam melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan telah diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggung jawab sosial ini selanjutnya disebut dengan corporate sosial responsibility (CSR). Bentuk tanggung jawab sosial BUMN dapat dilakukan dengan program kemitraan dan bina lingkungan yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/Mbu/2007 tentang Program Kemitraan dan Program Bina lingkungan yang selanjutnya disebut PKBL. PTPN IX Kebun Merbuh sebagai BUMN juga melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan ketentuan pada undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. PKBL secar praktis telah dilakukan sejak tahun 1999, awalnya pendanaan program ini berasal dari dana program kemitraan dan hanya diperuntukan bagi dua jenis bantuan yaitu bantuan beasiswa dan pengentasan kemiskinan. Di PTPN IX Kebun Merbuh PKBL dilaksanakan sejak tahun 2001 akan tetapi pelaksanaannya belum maksimal. Barulah setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/Mbu/2007 tentang Program Kemitraan badan usaha kecil dan Program Bina lingkungan pelaksanaannya menjadi lebih baik. Program kemitraan dan bina lingkungan disini didanai dari penyisihan laba perusahaan sebesar 4% yang dialokasikan untuk program kemitraan 2 % dan untuk program bina lingkungan sebesar 2% juga sesuai dengan Per- 05/MBU/2007 Bab III tentang penetapan dan penggunaan dana program kemitraan dan program bina lingkungan pasal 9 ayat (1) – (3). Program kemitraan (PK) dari PTPN IX Kebun Merbuh yaitu berupa pinjaman modal bergulir yang diberikan pada masyarakat yang ingin membuka usaha dan mengembangkan usaha yang sudah dimiliki dengan beban jasa administrasi sebesar 6% pertahun atau sekitar 0,5% per bulan. Pinjaman modal bergulir dari PTPN IX hanya diberikan pada masyarakat yang ingin membuka atau mengembangkan usaha yang dimiliki pada bidang-bidang sebagia berikut : bidang pertanian, perdaganagan, peternakan dan perikanan, diluar empat bidang tersebut tidak diperbolehkan meminjam modal. Program bina lingkungan (BL) yaitu berupa bantuan yang diberikan secara cuma- cuma dari PTPN IX Kebun Merbuh kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan bermacam- macam, contohnya adalah pembangunan sarana umum (sekolah, Masjid, Gereja, perbaikan jalan dan lain-lain), penghijauan, peminjaman lahan (lahan tumpangsari dan lahan untuk lapangan olah raga). Program-program dari PTPN IX yang diberikan kepada masyarakat Desa Merbuh diharapkan dapat membantu mensejahterakan masyarakat, karena jika masyarakatnya sejahtera maka masyarakat tidak akan menggangu keberlangsungan usaha PTPN IX. Dari beberapa program yang diberikan di atas, program peminjaman lahan tumpang sari yang banyak di manfaatkan oleh masyarakat Desa Merbuh. Hal ini dikarenakan lahan yang dijadikan lapangan pekerjaan masyarakat sangat sedikit, karena sebagian besar lahan yang ada di Desa Merbuh merupakan perkebunan dan hutan negara. Dengan adanya peminjaman lahan tumpangsari masyarakat dapat meningkatkan produktifitas pertanian.
  • 5. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 91 Fungsi PKBL PTPN IX Kebun Merbuh dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Merbuh Desa Merbuh merupakan desa yang masyarakatnya mendapatkan program kemitraan dan bina lingkungan, terutama pada program peminjaman lahan tumpangsari. Dengan adanya lahan tumpangsari ini masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani yang tidak mempunyai lahan sendiri tidak perlu khawatir lagi karena lahan tumpangsari ini bisa dijadikan lapangan pekerjaan baru untuk memperoleh pendapatan yang lebih maksimal. PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh diharapkan dapat berfungsi dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat melalui pendekatan community development. Program kemitraan dan bina lingkungan mempunyai berbagai fungsi dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa merbuh. Fungsi-fungsi tersebut yaitu : Bidang Sosial a. Hubungan sosial atau interaksi dalam masyarakat Program kemitraan dan bina lingkungan ternyata memberikan fungsi bagi masyarakat dalam interaksi yang terjadi dalam masyarakat. Dimana hubungan ini menunjukan semakin rukunnya kehidupan pada masyarakat Desa Merbuh, terutama kerukunan antar sesama petani penggarap lahan tumpangsari. Hubungan yang terjalin tidak hanya diantara masayarakat sesama penggarap lahan tumpangsari saja, akan tetapi hubungan ini terjadi antara masyarakat dengan pemerintah dan anatara masyarakat dengan pihak PT serta pemerintahan dengan pihak PT Perkebunan. Hubungan sosial yang terjalin sebelum adanya program ini agak kurang sehat dimana masyarakat yang tidak merasa senang dengan keberadaan PT ini biasanya akan melakukan suatu hal dengan membuat kerugian bagi PT. Cara yang dilakukan biasanya dengan merusak tanaman karet yang umurnya masih muda. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka pihak PT melaksanakan PKBL sebagai bentuk tanggung jawab sosial eksternalnya kepada masyarakat dengan tujuan untuk membantu mensejahterakan masyarakat. Apabila masyarakatnya sejahtera maka masyarakat tidak akan menggangu keberlangsungan usaha dari PT tersebut. Dengan adanya program ini diharapkan hubungan baik dapat terjalin antara masyarakat dengan pihak PT. Setelah adanya program ini hubungan baikpun terjalin dimana masyarakat akan lebih menghormati keberadaan PT, karena dengan adanya bantuan dari PT yang berupa PKBL dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilan. Hubungan baik terjalin diantara warga masyarakat yang sama-sama memanfaatkan adanya program ini. Masyarakat saling berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Perlombaan disini dilakukan dengan sehat karena diantara warga yang ikut menggarap lahan tumpangsari saling memberikan tips-tips atau informasi untuk lebih memaksimalkan hasil pertanian. b. Bidang pendidikan Program kemitraan dan bina lingkungan di Desa berfungsi dalam meningkatkan pendidikan masyarakat. Menurut Soekanto (2002) faktor yang mempengaruhi jalannya perubahan pada masyarakat yaitu adanya sistem pendidikan formal yang maju, sehingga pendidikan ini memberikan nilai-nilai tertentu bagi masyarakat terutama dalam membuka pikirannya dan menerima hal-hal baru serta merubah cara berpikir secara ilmiah, berorientasi ke masa depan serta nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya. Demikian pula yang terjadi pada masyarakat Desa Merbuh. Sebelumnya masyarakat sudah mengenal pendidikan, namun kesadaran akan pendidikan masih sangat rendah, sehingga banyak masyarakat yang hanya bersekolah pada tingkat sekolah dasar saja. Selain itu faktor pengasilan atau pendapatan juga menjadi faktor yang paling utama untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Masyarakat dulunya menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal yang harus
  • 6. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 92 diprioritaskan, masyarakat dulu menganggap hal yang paling penting yaitu bisa makan saja itu sudah cukup. Akan tetapi pola pikir seperti itu sekarang sudah mulai berubah seiring dengan adanya program kemitraan dan bina lingkungan yang nyatanya memberikan manfaat menetes kebawah pada bidang pendidikan. Pola pikir masyarakat yang berubah tersebut didukung karena kehidupan ekonomi mereka semakin berkembang menjadi lebih baik semenjak mendapatkan program ini, sehingga mereka mampu menyekolahkan anak-anak mereka kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. c. Bidang kesehatan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (soemirat, 1994). Program kemitraan dan bina lingkungan juga berfungsi dalam bidang kesehatan. Dengan adanya program ini kesehatan masyarakat lebih membaik dari pada sebelumnya. Sebelum adanya PKBL masih banyak masyarakat Desa Merbuh yang mengunakan pengobatan tradisional seperti jamu-jamuan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan setelah adanya PKBL masyarakat dalam pengobatan sekarang lebih memilih pengobatan yang lebih modern seperti pergi ke dokter dan ke puskesmas yang ada rawat inapnya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan pendapatan masyarakat menjadi lebih bertambah setelah mengikuti PKBL dari pada sebelumnya yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Masyarakat tidak kebingungan lagi dengan biaya pengobatan salah satu keluarganya yang sakit. d. Membaiknya sarana umum Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Merbuh tidak dapat lepas dari adanya pengaruh dari program kemitraan dan bina lingkungan. Dalam kenyataannya PKBL ini dapat meningkatkan penghasilan warga masyarakat, khusunya masyarakat yang mengikuti program ini. Dengan bertambahnya penghasilan masyarakat maka tingkat perekonomiannya pun akan semakin meningkat. PKBL berfungsi dalam perbaikan sarana umum seperti jalan, saluran air dan tempat- tempat ibadah. Sarana umum ini sekarang menjadi lebih baik karena untuk membangun sarana tersebut pemerintah desa memperoleh bantuan dari PT yang berupa bantuan program bina lingkungan. Bidang Ekonomi Bidang ekonomi merupakan bidang yang paling mendapatkan pengaruh dari PKBL. Fungsi PKBL dalam bidang ekonimi yang dapat dirasakan masyarakat secara langsung yaitu meningkatnya pendapatan dan bertambahnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. a. Meningkatnya pendapatan Pendapatan yang diperoleh sebagai petani masih sangat kurang, karena pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Apalagi bagi buruh petani yang pendapatan dari menggarap lahan milik orang lain masih harus dibagi dua dengan si pemilik lahan. Dengan melihat kondisi demikian pelaksanaan PKBL dari PTPN IX sangat berfungsi bagi masyarakat untuk meningkatkan penghasilan. PKBL dipandang masyarakat sebagai alternatif untuk menjalankan usaha baru atau sebagai kesempatan bagi masyarakat yang ingin memaksimalkan hasil produksi pertanian. Meningkatnya pendapatan masyarakat pada Masyarakat Desa Merbuh menyebabkan masyarakat pada saat ini jauh lebih mementingkan pendidikan bagi kelurganya terutama anak-anaknya dan mementingkan kesehatan bagi dirinya serta keluarganya. b. Bertambahnya lapangan pekerjaan PKBL dari PTPN IX juga memberikan fungsi dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat. Lapangan pekerjaan yang ada diantaranya yaitu, usaha baru bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha. Dengan sejumlah modal pinjaman dari PT masyarakat dapat mengembangkan usaha yang diinginkan dirumah tanpa harus pergi merantau atau bekerja diluar rumah. Lapangan pekerjaan yang lain yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu adanya peminjaman lahan tumpangsari, dengan adanya lahan tumpangsari ini bagi masyarakat yang
  • 7. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 93 menjadi buruh tani tidak usah merasa khawatir lagi harus bekerja ikut siapa, karena dengan lahan tumpangsari ini para buruh tani masih bisa bekerja tanpa harus menggarapkan lahan orang lain. Lahan tumpangsari ini statusnya bagi warga yang meminjam adalah milik pribadi jadi para petani bisa memaksimalkan hasil produksinya sendiri-sendiri. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat di tarik benang merah yaitu bahwa PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh yang diberikan kepada masyarakat, melalui pendekatan community development sudah berfungsi sebagaimana mestinya dalam usaha meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Pendekatan community development menurut Christenson dan Robinson (dalam Soetomo, 2010). yaitu sebagai suatu proses di mana masyarakat yang tinggal pada lokasi tertentu mengembangkan prakarsa untuk melaksanakan suatu tindakan sosial untuk mengubah situasi ekonomi, sosial, kultural dan atau lingkungan mereka. Dengan demikian dapat diketahui bahwa program kemitraan dan bina lingkungan dari PTPN IX Kebun Merbuh dengan melaksanakan tindak sosial yaitu dengan menggarap lahan tumpangsari dan menggunakan modal pinjaman untuk usaha telah memberikan fungsi bagi masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi. Respon Masyarakat dengan Adanya PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh PKBL yang dilaksanakan oleh PTPN IX sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat disekitar perusahaan mendapatkan tanggapan positif oleh warga masyarakat. Hal ini dikarenakan PKBL yang telah diberikan kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonoomi masyarakat. PKBL berfungsi dalam berbagai hal diantaranya yaitu hubungan sosial atau interaksi yang terjalin diantara masyarakat desa merbuh semakin erat, meningkatkan pendapatan sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup seperti untuk biaya pendidikan dan kesehatan, bertambahnya lapangan pekerjaan dan membaiknya sarana umum. PKBL memberikan manfaat bagi masyarakat yang memanfaatkan adanya program tersebut. Manfaat yang diperolehpun selalu memberikan dampak yang positif, dimana dengan program ini membantu meningkatkan perekonomian masyarakat serta membantu pemerintah dalam membangun desa. Dari sekian jumlah masyarakat yang ada di Desa Merbuh tidak semuanya menerima dan mengikuti program ini, ada juga masyarakat yang tidak mengikuti program ini. Akan tetapi dari sekian jumlah tersebut banyak masyarakat yang mengikuti program ini dari pada yang tidak mengikuti SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut : a. PKBL dari PTPN IX Kebun Merbuh yang diberikan kepada masyarakat Desa Merbuh berfungsi dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi. Perubahan tersebut antara lain : 1) Hubungan sosial dalam masyarakat, dalam hal ini hubungan diantara masyarakat menjadi sangat baik, terutama hubungan yang terjalin antara masyarakat dengan pihak PTPN IX. Sebelum adanya PKBL sering terjadi konflik, sekarang konflik itu tidak lagi terjadi. 2) Bidang pendidikan, sebelum adanya PKBL rata-rata pendidikan yang ditempuh hanya sampai SD atau SMP, sekarang kebanyakan sudah menempuh pendidikan sampai tingkat SMA. 3) Bidang kesehatan, bidang ini berkaitan dengan upaya masyarakat dalam menyembuhkan penyakit, dimana sebelum adanya PKBL masyarakat hanya berobat ke petugas kesehatan yang ada di desa
  • 8. Rini Listiani, dkk/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013) 94 dan meminum jamu-jamu tradisional, setelah adanya PKBL masyarakat lebih mempercayakan pengobatan ke dokter khusus atau langsung berobat ke Puskesmas yang menerima rawat inap atau okname. 4) Membaiknya sarana umum, PKBL memberikan bantuan kepada masyarakat untuk memperbaiki sarana umum yang sudah ada terutama pada program bina lingkungannya. Dengan sarana umum yang membaik maka dapat dikatakan bahwa pembangunan fisik di Desa Merbuh semakin maju. 5) Bidang ekonomi, PKBL berfungsi untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatn dan menambah lapangan pekerjaan. b. Program kemitraan dan bina lingkungan dari PTPN IX Kebun Merbuh melalui pendekatan community development mendapatkan respon baik dari masyarakat karena masyarakat yang mengikuti program ini merasakan adanya perubahan dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Alex. 2008. Membuat Program CSR Berbasis Pemberdayaan Partisipatif. Yogyakarta : tidak diterbitkan Miles, Mathew B. dan A. Michael Hubermen. 1999. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI PRESS. Moleong, J. Lexy. 2002. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Soemirat, Juli. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Soetomo. 2010. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka pelajar Peraturan Menteri Nomor Per- 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.