SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
ROUTING
Disusun oleh :
Lady Diana Romadona ( 32120055 )
Ferry ( 32120064 )
Devi Natalia ( 32120071 )
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi dan Desain
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2015
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
A. Pengertian Router
1. Menurut sumber http://deris.unsri.ac.id/materi/deris/routing_deris.pdf ( tanggal
akses : 1 Nov 2015)
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-
router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah
algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket
IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP
tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya
menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke
host tujuan.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga
trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik
yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung
dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip
dengan bridge, router dapat dihubungkan network interface yang berbeda. Router
terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya perlu mengetahui Net-Id (no mor
jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju.
Cara kerjanya, setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka
lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke
dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju
melalui suatu interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan
router akan menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data
tersebut
2. Menurut sumber http://arhieana.blogspot.co.id/2013/03/makalah-router.html
(tanggal 1 Nov 2015)
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol
kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah
protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Sebuah router
mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah
jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang disebut sebagai
routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas
alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat
masing-masing komputer dimasing-masing sisi jaringan, router mengetahui
alamat komputer, bridges, dan router lainnya. router dapat mengetahui
keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik
data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa
alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi
perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan,
dan router merupakan penghubung suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama,
switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat
memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Jika sebuah perusahaan mempunyai
LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini
berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan
Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
B. Pengertian Routing
1. Menurut sumber http://dewihacchan.blogspot.co.id/2011/07/static-route-
makalah.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing (perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas
dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke
tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.
Perutean dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: static route dan dynamic
route. Penggunaandefault gateway dan static route dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat
kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana, kemungkinan besar
dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya
kondisi jaringan sudah begitu kompleks, dapat kita gunakan routing static atau
kombinasi dengan menggunakan default gateway dan static route pada titik-titik
tertentu.
2. Menurut sumber http://vennykurnia.blogspot.co.id/2013/07/makalah-kelompok-
9.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan
yang dituju.Semua router menggunakan IP address tujuan untukmengirimpaket.
Agar keputusan routing tersebut benar,router harus belajar bagaimana untuk
mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini
dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang
network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin
dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus
dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar,
jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu
administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena iturouting
statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing
dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
lebih dari
administrator.
3. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf (tanggal
akses 1 Nov 2015)
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu
network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat
mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan
mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table
routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces
router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa
berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing
algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya
tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan
router tersebut.
4. Menurut sumber http://desinilawati.blogspot.co.id/2013/10/memahami-konsep-
routing-static-dan.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
a. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari
satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga
dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan
sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan
selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan
yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-
paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan
meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada
tujuannya
b. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu
jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi
jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal
seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi
tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
c. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk
mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
C. Fungsi Routing
1. Menurut sumber http://desinilawati.blogspot.co.id/2013/10/memahami-konsep-
routing-static-dan.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:
1) Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan
dilewati oleh paket-paket data agar sampai ke tujuan.
2) Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat
meneruskan paket.
2. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf ( tanggal
akses 1 Nov 2015)
Fungsi router :
• Mengatur jalur sinyal secara effisien
• Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
• Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
• Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaksial atau kabel
twisted pair
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
D. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga :
1. Static Routing
2. Default Routing
3. Dynamic Routing
1. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf (tanggal
akses 1 Nov 2015)
Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara
manual. Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing
secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual
apabila topologi jaringan berubah.
Dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan pada
jaringan besar yang menggunakan banyak router. Mengapa? Karena jika kita
menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua
router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator.
Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak
konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi
seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk
mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang
digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan
kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol
routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang
lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing
table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang
benar.
2. Menurut sumber http://dilanurlaila.blogspot.co.id/2014/12/routing-statis-dan-
dinamis-tugas.html#.VjXMKLfhC00 (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing dinamis adalah proses router yang me-rutekan jalur yang dibentuk
secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika
ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan
network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis
ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada
perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari
link jaringan.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router, sebuah router yang
memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol
routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang
lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table
routing secara otomatis.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan
yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing
dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis
mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing
yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya
untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga
didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual
oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui
alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan
berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
3. Menurut sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-
00958-IF%20Bab2001.pdf (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing Statik ( Static Routing ) menurut Rendra Towidjojo adalah
teknik routing yang dilakukan dengan memasukan entry route ke network tujuan
( remote network ) ke dalam table routing secara manual oleh Administrator
jaringan. Bila sebuah router memiliki satu network tujuan, maka Administrator
jaringan juga harus memasukkan satu entry route ke network tersebut. Jika
terdapat dua remote network , maka Administrator akan memasukkan entry route
sebanyak dua kali untuk masing – masing remote network tersebut. Dalam
memasukkan entry route tersebut Administrator harus dapat mengetahui dengan
pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk
jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur
( path ) harus dilakukan dengan lebih cermat.
Menurut Rendra Towidjojo, Routing dinamik tidak seperti pada routing
static dimana entry route pada tabel routing diisi 16 manual oleh Administrator
jaringan. Routing dinamik merupakan teknik routing dimana router akan
memasukkan sendiri entry-entry route ke dalam tabel routingnya. Untuk
melakukan itu, router akan saling bertukar informasi routing dengan router yang
lain tentang jaringan yang mereka ketahui masing-masing. Setelah mempelajari
keberadaan jaringan lain beserta cara mencapai jaringan tersebut, router akan
membuat entry route dan pada akhirnya memasukkannya ke dalam tabel routing.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
E. Autonomous System
Autonomous System atau yang disingkat AS merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari satu atau lebih IP Prefix dimana kelempok tersebut terkoneksi dan dijalankan
oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan
dengan jelas.
Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu
intradomain routing dan interdomain routing. Intra domain routing merupakan
mekanisme routing yang dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan inter domain routing
adalah mekanisme routing yang dilakukan diluar antar As agar bisa berhubungan satu
sama lain.
Berikut adalah contoh topologi Autonomous system :
Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS merupakan
sebuah universitas. Misalkan AS65303 merupakan sebuah universitas maka dalam
AS65303 mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar diantara jaringan yang berada
di dalam AS65303 dapat melakukan koneksi, protocol tersebut yang disebut Intra
domain routing agar diantara suatu badan dengan badan yang lain di dalam AS
tersebut dapat terhubung. Badan tersebut dalam jaringan nyata merupakan sebuah
router. Sedangkan AS65303 memiliki sebuah badan yang terkoneksi juga dengan AS
lain misal AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter domain routing. Jadi antar
universitas tersebut dapat melakukan koneksi.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan
jaringan yang terus bertambah besar, struktur jaringan internet yang berbentuk
hierarki maka internet dibagi dalam suatu autonomous system (AS). Setiap AS
memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol
yang digunakan untuk pertukaran informasi dalam AS adalah Interior
Routing Protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian
disampaikan AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability
information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan-
jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator terhubungnya
AS ke internet.
Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing
Intradomain Routing
• Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System
• Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, jadi hanya
memperhatikan koneksi yang berada dalam Autonomous System saja.
• Protokol yang biasa digunakan dalam Intradomain routing adalah Interior
Gateway Protocol atau IGP
• Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah
– RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector
merupakan protocol sederhana dan sudah lama digunakan.
– OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path
dan lebih baik dari protokol RIP
Interdomain Routing
• Routing ini berjalan antar Autonomous System
• Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus
System
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
• Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah dedicated router pada
tiap Autonomous System yg berfungsi menangani trafik interdomain.
• Protokol yang biasa nya digunakan interdomain routing adalah Exterior
Gateway Protocol atau EGP
• Protokol routing:
– EGP : Exterior Gateway Protocol
– BGP : Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih
baru.
(sumber http://belajar-routing.blogspot.co.id/2011/04/autonomous-system.html , 1
Nov 2015)
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
F. Protokol Routing
Protokol routing adalah komunikasi antara router-router. Protokol routing
mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar
router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table
routingnya (sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-
00958-IF%20Bab2001.pdf , 1 Nov 2015)
a) Interior Gateway Protocol (IGP) adalah protokol routing yang digunakan pada
router-router yang berada dalam satu Autonomous System. Atau dengan kata lain
IGP digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan dalam sebuah
Autonomous System. Contohnya bila ingin menerapkan routing pada sebuah
jaringan internal kampus atau internal sebuah perusahaan, maka harus
menggunakan protokol routing kategori IGP. Protokol routing yang termasuk IGP
adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, BGP (iBGP) ,dan IS-IS.
b) Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah protokol routing yang digunakan pada
router-router yang berasal dari Autonomous System yang berbeda. Atau dapat
dikatakan EGP digunakan untuk menghubungkan jaringanjaringan yang berasal
dari Autonomous System yang berbeda. Contoh penggunaan EGP dapat dilihat
jika ingin dilakukan routing antar kampus atau antar ISP. Satu-satunya protokol
routing yang digunakan untuk keperluan ini adalah BGP (eBGP).
1. Kategori IGP
1.1 OSPF
OSPF atau Open Shortest Path First merupakan protokol routing yang
menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan
menggunakan sistem pengelompokan area.
Dalam penerapan OSPF, area dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
- Backbone Area, area ini memiliki Area-ID 0.0.0.0 dan merupakan area
yang diharapkan dapat melakukan forward paket data secepat-cepatnya. Area
ini wajib ada jika ternyata hanya akan ada satu area dalam suatu jaringan.
Jika ternyata dalam jaringan tersebut akan dibuat beberapa area, maka
Backbone wajib ada karena berfungsi menghubungkan area-area yang lain.
- Regular Area, area ini adalah area selain backbone dan berfungsi
menghubungkan end user. Jika dalam satu jaringan ada dua regular area,
maka kedua 19 area tersebut harus melewati backbone area untuk
berkomunikasi.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran
informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi. Efek dari keteraturan
distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih
efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam
menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan
salah satu protokol routing yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.
Teknologi yang digunakan oleh protokol routing ini adalah teknologi link
state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam
proses pengiriman update informasi rute.
Cara OSPF membentuk hubungan dengan router lain adalah dengan
membentuk komunikasi dengan router lain. Kemudian membentuk hubungan
dengan router neighbor router. Router OSPF memiliki sebuah mekanisme
untuk dapat menemukan router yang lain dan dapat membentuk suatu
hubungan. Mekanisme itu disebut dengan istilah hello protocol. Dalam
membentuk hubungan dengan router lain OSPF akan mengirimkan sebuah
paket yang memiliki ukuran yang kecil dengan mengirimkan secara berkala
kedalam jaringan yang terhubung langsung dengan OSPF. Hello packet
merupakan sebutan untuk paket kecil yang dikirim oleh OSPF dan didalam
paket tersebut berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada
router pengirim. Pada kondisi yang standart hello packet akan dikirim 10
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
detik sekali di dalam media broadcast multi-access dan 30 detik sekali dalam
media point to point. Hello packet pada umumnya dikirim dengan
menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang
menjalankan OSPF. Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan
mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packetnya
secara berkala.
1.2 iBGP (Internal BGP)
iBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang
menjalankan BGP yang berada dalam ASN yang sama. iBGP biasanya
digunakan pada jaringan internal ISP. Sebuah sesi iBGP antar dua buah
router atau lebih tidak memerlukan koneksi secara langsung, atau dengan
kata lain tidak memerlukan koneksi Point-to-Point. iBGP bisa dibangun
meskipun router berada dalam jarak yang jauh, asalkan masih dengan ASN
yang sama (sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-
rip.html , 1 Nov 2015).
1.3 RIP
RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing
yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included sebuah sistem
operasi, biasanya UNIX dan Novell. RIP memakai metode distance vector
algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik
kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali data melewati satu
gateway maka angka metriknya bertambah satu atau dengan kata lain naik
satu hop. RIP hanya bisa menangani 15 hop. Jika lebih maka host tujuan
dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh kalesan tersebut maka RIP tidak
mungkin untuk diterapkan di sebuah Autonomous System yang besar. Selain
itu, RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masing. Namun,
implementasi RIP tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan OSPF(sumber
http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov
2015).
1.4 IGRP
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
IGRP atau Interior Gateway Routing Protocol merupakan sebuah
protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk
mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai
metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah
protokol routing yang menggunakan Autonomous System yang dapat
menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.
Administrative IGRP adalah 100(sumber
http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov
2015).
1.5 EIGRP
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol merupakan routing
protokol yang hanya diadaptasi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai
routing protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing
protokol yaitu Distance vector protocol dal Link State Protocol, dalam
pengertiannya bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector
protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan link states protocol. Sehingga
EIGRP disebut sebagai Hybrid distance vector, karena prinsip kerjanya sama
dengan Link states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet
(sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1
Nov 2015).
2. Kategori EGP
2.1 eBGP
External BGP atau eBGP adalah sesi BGP yang terjadi antar dua router
atau lebih yang berbeda ASN. Ketika kita ingin berkomunikasi dengan ISP
lain, maka kita harus melakukan eBGP. Hal ini disebabkan masing-masing
ISP mempunyai ASN yang berbeda. Sesi eBGP biasanya dibuat dengan
menggunakan bantuan media Point-to-Point seperti line Point-to-Point serial,
satelite Point-to-Point, wireless Point-to-Point, dan sebagainya. Sesi eBGP
biasanya terjadi pada router yang letaknya berada di perbatasan antara jaringan
kita dengan jaringan lain, atau sering disebut juga dengan istilah border router.
Tujuan utama dibuatnya eBGP adalah untuk memudahkan pendistribusian
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
informasi routing dari pihak luar ke jaringan kita(sumber
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00958-IF
%20Bab2001.pdf , 1 Nov 2015).

More Related Content

What's hot

Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanricoootan
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkatdelviana vi
 
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)NightXynt
 
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracerStatic dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracersams4droid
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanSuroso Kom
 
Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6Daudi Lazarus
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata caraseolangit7
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMuhammad Syarif
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingLia Rusdyana Dewi
 

What's hot (20)

Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah jaringan
Makalah jaringanMakalah jaringan
Makalah jaringan
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkat
 
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
 
Update routing
Update routingUpdate routing
Update routing
 
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracerStatic dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
 
Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6Pengantar jarkom-1-6
Pengantar jarkom-1-6
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Laporan 5 routing static
Laporan 5 routing staticLaporan 5 routing static
Laporan 5 routing static
 

Viewers also liked

High-Speed Microcontroller-adaptable PWM Controller
High-Speed Microcontroller-adaptable PWM ControllerHigh-Speed Microcontroller-adaptable PWM Controller
High-Speed Microcontroller-adaptable PWM ControllerPremier Farnell
 
De la infancia_a_la_adolescencia
De la infancia_a_la_adolescenciaDe la infancia_a_la_adolescencia
De la infancia_a_la_adolescenciaKity Cano
 
Proyecto de vida 902
Proyecto de vida 902Proyecto de vida 902
Proyecto de vida 902Talimoro
 
대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의
대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의 대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의
대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의 Joy Kwon
 
홍익경영혁신2015 b252018 김유나
홍익경영혁신2015 b252018 김유나홍익경영혁신2015 b252018 김유나
홍익경영혁신2015 b252018 김유나youna kim
 
Alfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI Development
Alfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI DevelopmentAlfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI Development
Alfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI DevelopmentNicole Szigeti
 
원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색)
원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색) 원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색)
원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색) Joy Kwon
 
네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기
네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기
네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기youngmi kang
 
구름EDU 서비스 소개
구름EDU 서비스 소개구름EDU 서비스 소개
구름EDU 서비스 소개anna_purna
 
[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea
[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea
[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Koreaheyoungkim
 
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016Estratégia Concursos
 
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PA
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PACurso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PA
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PAEstratégia Concursos
 

Viewers also liked (15)

High-Speed Microcontroller-adaptable PWM Controller
High-Speed Microcontroller-adaptable PWM ControllerHigh-Speed Microcontroller-adaptable PWM Controller
High-Speed Microcontroller-adaptable PWM Controller
 
De la infancia_a_la_adolescencia
De la infancia_a_la_adolescenciaDe la infancia_a_la_adolescencia
De la infancia_a_la_adolescencia
 
Proyecto de vida 902
Proyecto de vida 902Proyecto de vida 902
Proyecto de vida 902
 
대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의
대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의 대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의
대전형 좋은마을 만들기 성장사례조사를 통한 주민주도 도시재생의 방향성 논의
 
홍익경영혁신2015 b252018 김유나
홍익경영혁신2015 b252018 김유나홍익경영혁신2015 b252018 김유나
홍익경영혁신2015 b252018 김유나
 
Web 2 presentacion
Web 2 presentacionWeb 2 presentacion
Web 2 presentacion
 
Geometria analítica
Geometria analíticaGeometria analítica
Geometria analítica
 
Alfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI Development
Alfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI DevelopmentAlfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI Development
Alfresco Day Stockholm 2015 - Rapid UI Development
 
원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색)
원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색) 원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색)
원도심(중동 지역) 지역공동체활성화 프로젝트(옛 중앙동 주민센터 활용방안 모색)
 
네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기
네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기
네이버 modoo![모두] 스토어 연동하기
 
구름EDU 서비스 소개
구름EDU 서비스 소개구름EDU 서비스 소개
구름EDU 서비스 소개
 
[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea
[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea
[AsiaTEFL 2016] Flipped Classroom as a Paradigm Shift for Teaching EFL in Korea
 
Edital SEDF
Edital SEDFEdital SEDF
Edital SEDF
 
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE PR 2016
 
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PA
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PACurso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PA
Curso de Controle Externo p/ Concurso TCE-PA
 

Similar to Paper routing

Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxsahrulrohim1
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringangerdyan
 
Perbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingPerbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingZabo Scrap
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerdenny rustandi
 
Routing dan jenis-jenis routing.pptx
Routing dan jenis-jenis routing.pptxRouting dan jenis-jenis routing.pptx
Routing dan jenis-jenis routing.pptxmustikakasihismillah
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringanEric Tomas
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerglennsade
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer32120023
 
Network Layer
Network LayerNetwork Layer
Network Layerrosmida
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 

Similar to Paper routing (20)

Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Perbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingPerbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routing
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputer
 
Routing dan jenis-jenis routing.pptx
Routing dan jenis-jenis routing.pptxRouting dan jenis-jenis routing.pptx
Routing dan jenis-jenis routing.pptx
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Network Layer
Network LayerNetwork Layer
Network Layer
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Kelompok 4 routing
Kelompok 4 routingKelompok 4 routing
Kelompok 4 routing
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Paper routing

  • 1. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- ROUTING Disusun oleh : Lady Diana Romadona ( 32120055 ) Ferry ( 32120064 ) Devi Natalia ( 32120071 ) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia Jakarta 2015
  • 2. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- A. Pengertian Router 1. Menurut sumber http://deris.unsri.ac.id/materi/deris/routing_deris.pdf ( tanggal akses : 1 Nov 2015) Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router- router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip dengan bridge, router dapat dihubungkan network interface yang berbeda. Router terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya perlu mengetahui Net-Id (no mor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara kerjanya, setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut 2. Menurut sumber http://arhieana.blogspot.co.id/2013/03/makalah-router.html (tanggal 1 Nov 2015) Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Sebuah router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang disebut sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan
  • 3. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer dimasing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges, dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
  • 4. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- B. Pengertian Routing 1. Menurut sumber http://dewihacchan.blogspot.co.id/2011/07/static-route- makalah.html (tanggal akses 1 Nov 2015) Routing (perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan. Perutean dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: static route dan dynamic route. Penggunaandefault gateway dan static route dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana, kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks, dapat kita gunakan routing static atau kombinasi dengan menggunakan default gateway dan static route pada titik-titik tertentu. 2. Menurut sumber http://vennykurnia.blogspot.co.id/2013/07/makalah-kelompok- 9.html (tanggal akses 1 Nov 2015) Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju.Semua router menggunakan IP address tujuan untukmengirimpaket. Agar keputusan routing tersebut benar,router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena iturouting statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan
  • 5. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- lebih dari administrator. 3. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf (tanggal akses 1 Nov 2015) Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut. 4. Menurut sumber http://desinilawati.blogspot.co.id/2013/10/memahami-konsep- routing-static-dan.html (tanggal akses 1 Nov 2015) a. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket- paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya b. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
  • 6. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- c. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan.
  • 7. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- C. Fungsi Routing 1. Menurut sumber http://desinilawati.blogspot.co.id/2013/10/memahami-konsep- routing-static-dan.html (tanggal akses 1 Nov 2015) Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni: 1) Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati oleh paket-paket data agar sampai ke tujuan. 2) Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan paket. 2. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf ( tanggal akses 1 Nov 2015) Fungsi router : • Mengatur jalur sinyal secara effisien • Mengatur Pesan diantara dua buah protocol • Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star) • Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted pair
  • 8. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- D. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga : 1. Static Routing 2. Default Routing 3. Dynamic Routing 1. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf (tanggal akses 1 Nov 2015) Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual. Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual apabila topologi jaringan berubah. Dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan pada jaringan besar yang menggunakan banyak router. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. 2. Menurut sumber http://dilanurlaila.blogspot.co.id/2014/12/routing-statis-dan- dinamis-tugas.html#.VjXMKLfhC00 (tanggal akses 1 Nov 2015) Routing dinamis adalah proses router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
  • 9. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router, sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
  • 10. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- 3. Menurut sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1- 00958-IF%20Bab2001.pdf (tanggal akses 1 Nov 2015) Routing Statik ( Static Routing ) menurut Rendra Towidjojo adalah teknik routing yang dilakukan dengan memasukan entry route ke network tujuan ( remote network ) ke dalam table routing secara manual oleh Administrator jaringan. Bila sebuah router memiliki satu network tujuan, maka Administrator jaringan juga harus memasukkan satu entry route ke network tersebut. Jika terdapat dua remote network , maka Administrator akan memasukkan entry route sebanyak dua kali untuk masing – masing remote network tersebut. Dalam memasukkan entry route tersebut Administrator harus dapat mengetahui dengan pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur ( path ) harus dilakukan dengan lebih cermat. Menurut Rendra Towidjojo, Routing dinamik tidak seperti pada routing static dimana entry route pada tabel routing diisi 16 manual oleh Administrator jaringan. Routing dinamik merupakan teknik routing dimana router akan memasukkan sendiri entry-entry route ke dalam tabel routingnya. Untuk melakukan itu, router akan saling bertukar informasi routing dengan router yang lain tentang jaringan yang mereka ketahui masing-masing. Setelah mempelajari keberadaan jaringan lain beserta cara mencapai jaringan tersebut, router akan membuat entry route dan pada akhirnya memasukkannya ke dalam tabel routing.
  • 11. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- E. Autonomous System Autonomous System atau yang disingkat AS merupakan suatu kelompok yang terdiri dari satu atau lebih IP Prefix dimana kelempok tersebut terkoneksi dan dijalankan oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas. Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu intradomain routing dan interdomain routing. Intra domain routing merupakan mekanisme routing yang dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan inter domain routing adalah mekanisme routing yang dilakukan diluar antar As agar bisa berhubungan satu sama lain. Berikut adalah contoh topologi Autonomous system : Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS merupakan sebuah universitas. Misalkan AS65303 merupakan sebuah universitas maka dalam AS65303 mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar diantara jaringan yang berada di dalam AS65303 dapat melakukan koneksi, protocol tersebut yang disebut Intra domain routing agar diantara suatu badan dengan badan yang lain di dalam AS tersebut dapat terhubung. Badan tersebut dalam jaringan nyata merupakan sebuah router. Sedangkan AS65303 memiliki sebuah badan yang terkoneksi juga dengan AS lain misal AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter domain routing. Jadi antar universitas tersebut dapat melakukan koneksi.
  • 12. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan jaringan yang terus bertambah besar, struktur jaringan internet yang berbentuk hierarki maka internet dibagi dalam suatu autonomous system (AS). Setiap AS memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol yang digunakan untuk pertukaran informasi dalam AS adalah Interior Routing Protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian disampaikan AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan- jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator terhubungnya AS ke internet. Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing Intradomain Routing • Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System • Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, jadi hanya memperhatikan koneksi yang berada dalam Autonomous System saja. • Protokol yang biasa digunakan dalam Intradomain routing adalah Interior Gateway Protocol atau IGP • Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah – RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector merupakan protocol sederhana dan sudah lama digunakan. – OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path dan lebih baik dari protokol RIP Interdomain Routing • Routing ini berjalan antar Autonomous System • Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus System
  • 13. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- • Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah dedicated router pada tiap Autonomous System yg berfungsi menangani trafik interdomain. • Protokol yang biasa nya digunakan interdomain routing adalah Exterior Gateway Protocol atau EGP • Protokol routing: – EGP : Exterior Gateway Protocol – BGP : Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih baru. (sumber http://belajar-routing.blogspot.co.id/2011/04/autonomous-system.html , 1 Nov 2015)
  • 14. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- F. Protokol Routing Protokol routing adalah komunikasi antara router-router. Protokol routing mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya (sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1- 00958-IF%20Bab2001.pdf , 1 Nov 2015) a) Interior Gateway Protocol (IGP) adalah protokol routing yang digunakan pada router-router yang berada dalam satu Autonomous System. Atau dengan kata lain IGP digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan dalam sebuah Autonomous System. Contohnya bila ingin menerapkan routing pada sebuah jaringan internal kampus atau internal sebuah perusahaan, maka harus menggunakan protokol routing kategori IGP. Protokol routing yang termasuk IGP adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, BGP (iBGP) ,dan IS-IS. b) Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah protokol routing yang digunakan pada router-router yang berasal dari Autonomous System yang berbeda. Atau dapat dikatakan EGP digunakan untuk menghubungkan jaringanjaringan yang berasal dari Autonomous System yang berbeda. Contoh penggunaan EGP dapat dilihat jika ingin dilakukan routing antar kampus atau antar ISP. Satu-satunya protokol routing yang digunakan untuk keperluan ini adalah BGP (eBGP). 1. Kategori IGP 1.1 OSPF OSPF atau Open Shortest Path First merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan
  • 15. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dalam penerapan OSPF, area dapat dibagi menjadi dua, yaitu : - Backbone Area, area ini memiliki Area-ID 0.0.0.0 dan merupakan area yang diharapkan dapat melakukan forward paket data secepat-cepatnya. Area ini wajib ada jika ternyata hanya akan ada satu area dalam suatu jaringan. Jika ternyata dalam jaringan tersebut akan dibuat beberapa area, maka Backbone wajib ada karena berfungsi menghubungkan area-area yang lain. - Regular Area, area ini adalah area selain backbone dan berfungsi menghubungkan end user. Jika dalam satu jaringan ada dua regular area, maka kedua 19 area tersebut harus melewati backbone area untuk berkomunikasi. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu protokol routing yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh protokol routing ini adalah teknologi link state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Cara OSPF membentuk hubungan dengan router lain adalah dengan membentuk komunikasi dengan router lain. Kemudian membentuk hubungan dengan router neighbor router. Router OSPF memiliki sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router yang lain dan dapat membentuk suatu hubungan. Mekanisme itu disebut dengan istilah hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan router lain OSPF akan mengirimkan sebuah paket yang memiliki ukuran yang kecil dengan mengirimkan secara berkala kedalam jaringan yang terhubung langsung dengan OSPF. Hello packet merupakan sebutan untuk paket kecil yang dikirim oleh OSPF dan didalam paket tersebut berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Pada kondisi yang standart hello packet akan dikirim 10
  • 16. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- detik sekali di dalam media broadcast multi-access dan 30 detik sekali dalam media point to point. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF. Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packetnya secara berkala. 1.2 iBGP (Internal BGP) iBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada dalam ASN yang sama. iBGP biasanya digunakan pada jaringan internal ISP. Sebuah sesi iBGP antar dua buah router atau lebih tidak memerlukan koneksi secara langsung, atau dengan kata lain tidak memerlukan koneksi Point-to-Point. iBGP bisa dibangun meskipun router berada dalam jarak yang jauh, asalkan masih dengan ASN yang sama (sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian- rip.html , 1 Nov 2015). 1.3 RIP RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included sebuah sistem operasi, biasanya UNIX dan Novell. RIP memakai metode distance vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu atau dengan kata lain naik satu hop. RIP hanya bisa menangani 15 hop. Jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh kalesan tersebut maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah Autonomous System yang besar. Selain itu, RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masing. Namun, implementasi RIP tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan OSPF(sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov 2015). 1.4 IGRP
  • 17. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- IGRP atau Interior Gateway Routing Protocol merupakan sebuah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protokol routing yang menggunakan Autonomous System yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative IGRP adalah 100(sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov 2015). 1.5 EIGRP Enhanced Interior Gateway Routing Protocol merupakan routing protokol yang hanya diadaptasi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai routing protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing protokol yaitu Distance vector protocol dal Link State Protocol, dalam pengertiannya bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan link states protocol. Sehingga EIGRP disebut sebagai Hybrid distance vector, karena prinsip kerjanya sama dengan Link states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet (sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov 2015). 2. Kategori EGP 2.1 eBGP External BGP atau eBGP adalah sesi BGP yang terjadi antar dua router atau lebih yang berbeda ASN. Ketika kita ingin berkomunikasi dengan ISP lain, maka kita harus melakukan eBGP. Hal ini disebabkan masing-masing ISP mempunyai ASN yang berbeda. Sesi eBGP biasanya dibuat dengan menggunakan bantuan media Point-to-Point seperti line Point-to-Point serial, satelite Point-to-Point, wireless Point-to-Point, dan sebagainya. Sesi eBGP biasanya terjadi pada router yang letaknya berada di perbatasan antara jaringan kita dengan jaringan lain, atau sering disebut juga dengan istilah border router. Tujuan utama dibuatnya eBGP adalah untuk memudahkan pendistribusian
  • 18. Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071) -- ROUTING -- informasi routing dari pihak luar ke jaringan kita(sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00958-IF %20Bab2001.pdf , 1 Nov 2015).