2. TAHAP-TAHAP MEMASUKI
PASAR GLOBAL
Di era globalisasi ini perusahaan diharuskan untuk berkompetisi dan beroperasi
secara efektif, efesien, dan ekonomis dalam menjalankan kegiatannya di pasar
global.
– TAHAP DOMESTIK
– TAHAP INTERNASIONAL
– TAHAP MULTINASIOANAL
– TAHAP GLOBAL
– TAHAP TRANSNASIONAL
3. TAHAP DOMESTIK
Dalam tahap ini perusahaan melakukan konsentrasi pada kegiatan atau aktivitasnya
didalam negeri, antara lain :
– Perusahaan lebih berkonsentrasi pada aktivitasnya dalam memenuhi dan
melayani pasar, serta berkonsentrasi terhadap pemasok dan pesaing yang
berada di dalam negeri.
– Perusahaan berorientasi dengan sifat ETHNOCENTRIC, yang artinya bahwa sifat
pasar atau konsumen dimanapun akan sama. Sehingga perusahaan memandang
pasar domestik berpeluang yang jauh lebih aman.
4. TAHAP INTERNASIONAL
Dalam tahap ini perusahaan mulai mengembangkan aktivitas perusahaanya ke luar negeri, antara
lain :
– Melebarkan aktivitas pemasarannya ke luar negeri.
– Perusahaan internasional masih berorientasi dengan sifat ETHNOCENTRIC.
– Dalam terjun ke pasar internasional perusahaan memiliki motivasi semata-mata melempar
kelebihan produksi dan memperpanjang daur hidup produk perusahaan.
– Untuk mengambil keputusan dalam pemasaran internasional manajemen masih dilandasi oleh
nilai budaya, pengetahuan, dan pengalamannya sendiri.
– Struktur organisasinya bersifat sentralisasi atau berdasarkan keputusan manajemen
Contoh : PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR dengan produk INDOMIE
5. TAHAP MULTINASIOANAL
Dalam tahap ini perusahaan lebih mengembangkan aktivitasnya ke luar negeri,
antara lain :
– Melakukan investasi dan memproduksi barangnya di luar negeri.
– Perusahaan berorientasi dengan sifat POLYCENTRIC, berasumsi bahwa setiap
negara memiliki sifat pasar dan konsumen yang berbeda.
– Dalam pengambilan keputusan, perusahaan melakukan keputusan
desentralisasi. Menyesuaikan strategi dan membuat struktur organisasinya
berdasar pada wilayah geografis atau tergantung pada daerah dimana bisnis itu
dilakukan.
Contoh : COCA COLA, KFC, McDonald’s
6. TAHAP GLOBAL
Dalam tahap ini perusahaan mengembangkan tahap multinasional, antara lain :
a. Melakukan strategi pemasaran global yaitu dengan memfokuskan aktivitas
usahanya pada pasar global dan memproduksi dengan sumber daya dalam
negeri atau salah satu negara.
b. Melakukan strategi sember daya global yaitu melayani pasar domestik
dengan produk yang diproduksi diluar negeri dengan menggunakan sumber daya
global. Karakteristik perusahaan yang berorientasi global :
– Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global
– Komponen bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global
– Permintaan bukan berdasarkan local saja
Contoh : PT.UNILEVER INDONESIA
7. TAHAP TRANSNASIONAL
Dalam tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan industri di seluruh
dunia, antara lain :
– Memadukan antara sumber daya global dengan pasar global dengan tujuan
mencari keuntungan
– Perusahaan berorientasi dengan sifat geosentric , bahwa perusahaan
transnasioanal dapat melakukan aktivitas dimanapun asalkan perusahaan
tersebut memiliki kemampuan dalam memperoleh keuntungan.
Contoh : PT. Electrolux , melakukan desain mesin cuci di Italia, di produksi & test
di Swedia, diproduksi besar-besaran di Amerika Serikat
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pasar global :
– Operasi global menghadapi variasi yang tinggi pada lingkungan politik, ekonomi , hukum,
sosial dan budaya serta nilai tukar mata uang disetiap negara
– Interaksi antara nasional dan asing bersifat kompleks , karena masalah kedaulatan nasional
yang berbeda terutama kondisi ekonomi dan sosial.
– Keterpisahan geografis, adanya perbedaan budaya dan keberagaman serta perbedaan cara
berbisnis yang cenderung menyulitkan komunikasi.
– Operasi global menghadapi persaingan ekstrim, karena perbedaan dalam hal struktur
industri.
– Operasi global yang terbatas dalam hal pilihan strategi bersaing karena adanya keragaman
blok-blok ekonomi seperti : ASEAN, EEC, AFTA dsb.
9. ALASAN-ALASAN PERUSAHAAN
MEMASUKI PASAR GLOBAL
– Mendapatkan skala ekonomi (scale of economies)
– Menciptakan persepsi global (global associations)
– Memperoleh intensif yang dikeluarkan suatu Negara (national incentives)
– Subsidi silang (cross subsidization)
– Mendapatkan akses tenaga kerja dan bahan baku yang murah (low-cost
labor/materials)
– Mendapatkan akses teknologi dan informasi
– Mendapatkan akses pasar (strategic market)
10. STRATEGI-STRATEGI GLOBAL
1. Standarizing Strategy (Strategi Standarisasi)
Fokus penstandarisasian : baik produk, kemasan, pemasaran untuk mencapai
economies of scale.
2. Customizing Strategy (Strategi Penyesuaian)
Produk, kemasan, pemasaran dikembangkan secara lokal, karena perbedaan
karakteristik antara negara satu dengan yang lain.
11. STRATEGI MEMASUKI PASAR
GLOBAL
1. Melakukan ekspor langsung
2. Mengeluarkan Lisensi
3. Melakukan franchising
4. Joint Venture (Usaha Patungan)
5. Melakukan pembelian/penguasaan perusahaan yang sudah ada (Acquisition).
6. Bekerja sama & bergabung dg perushn dalam negeri / diluar negeri (Global
Alliances)
12. Hambatan-hambatan memasuki
Pasar Global
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, sosial budaya
3. Hambatan Operasional
4. Hambatan politik, hokum dan undang-undang
13. Berfikir global, bertindak local
Tantangan yang dihadapi dalam strategi global adalah mengindentifikasi dan
menentukan keterkaitan pasar yang menjadi sasaran (target) dengan produk
(barang dan jasa) yang cocok. Dasarnya adalah memahami jaringan budayanya.
Perspektif dalam mengaitkan pasar global adalah didasarkan pada adanya
kesamaan antar negara dan budaya yang melingkupinya atau bila ada perbedaan
secara domestik dalam suatu negara.
Strategi global penerapannya tergantung pada kemampuan untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan program pemasaran di seluruh dunia.
14. indikator yang dapat menjadikan
suatu strategi menjadi global
diantaranya:
1. Pesaing utama di pasar utama bukan dari negara itu sendiri dan ada di berbagai negara.
2. Standardisasi dari beberapa elemen produk atau strategi marketing tersedia peluang untuk
mencapai skala ekonomi.
3. Biaya dapat diturunkan dan efektifitas dapat ditingkatkan oleh adanya pemilihan lokasi yang
terdapat aktifitas nilai tambahnya di negara yang berbeda.
4. Pesaing mempunyai potensi untuk menggunakan volume dan labanya dari suatu pasar untuk
mensubsidi perolehan posisi lainnya.
5. Penghalang perdagangan sebagai penghalang utama untuk memasuki pasar.
6. Suatu nama merk global dapat menjadi keunggulan.
7. Jika pasar lokal bukan sebagai syarat produk atau servise untuk perusahaan yang mempunyai
keunggulan beroperasi lokal.