Makalah ini membahas kasus peretasan situs web Presiden SBY oleh Wildan Yani Ashari. Wildan meretas beberapa situs web lain untuk mendapatkan akses ke situs Presiden SBY melalui teknik SQL injection dan memasang backdoor. Ia kemudian mengubah pengaturan domain situs Presiden SBY untuk mengarahkan pengunjung ke situs web miliknya. Kepolisian melacak Wildan melalui IP address yang didapat dari perusahaan penyedia jasa internet.
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
CyberCrime
1.
2. i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Tujuan makalah ini sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai ujian
akhir semester mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Dalam penulisan makalah ini, Kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak – pihak yang membantu dan menyelesaikan
penulisan makalah ini, khususnya kepada :
1. Bpk.Oktafian selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Etika Profesi
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan dorongan dalam rangka penyelesaian makalah ini.
2. Dan Rekan – Rekan semua di kelas 13.3A.11 yang telah membantu
menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan
kepada pihak – pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran sangat Kami harapkan untuk memperbaiki makalah
kami berikutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Jakarta, 07 Desember 2015
Pe
ny
us
un
3. ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................. i
Daftar isi....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah…………………………………………………………1
1.2 Maksud dan
tujuan……………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PengertianCyber
Crime…………………………………………………………2
2.2 Jenis-jenis cyber
Crime…………………………………………………………..2
2.3 Pengertian Cyber
Law………………………………………………………….3
4. iii
BAB III STUDIKASUS
3.1 Profil
Wildan…………………………………………………………………….
..4
3.2 Cara Widan Meretas Situs
SBY………………………………………………....4
3.3 Cara Kepolisian Melacak
Wildan………………………………………………5
3.4 Hukuman dan Sanksi Yang Akan Diterima
Wildan…………………………..6
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN……………………………………………………..8
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya Teknologi Internet di Era ini, membuat
kegiatan melalui dunia internet atau disebut juga Cyber Space menjadi
lebih cepat dan lebih mudah dilakukan.
Segi positif dari dunia maya ini membawa orang ke dunia bisnis yang
revolusioner karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis
berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya
teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai
tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak
pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan
dengan Cyber Crime atau kejahatan dunia maya.
Cyber Crime di Indonesia semakin berkembang dengan munculnya
kejahatan seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs,
menyadap transmisi data orang lain, misalnya email dan memanipulasi
data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam
programer computer, terorisme digital, “perang” informasi sampah.
Masalah kejahatan dunia maya dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian
semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi
masa depan, Oleh karena itu kelompok kami membuat makalah tentang
Peretas situ Presiden SBY agar masyarakat mengetahui dan bisa
mengambil sisi positifnya.
1.2 Maksud dan tujuan
1. Menerapkan etika yang baik dalam profesi teknologi informasi
& komunikasi
2. Sebagai sarana menambah pengetahuan dalam berinternet
3. Sebagai sarana menambah kewaspadaan terhadap Cyber Crime
4. Mengetahui Cyber Law Pembajakan
6. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cyber Crime
Cybercrime merupakan gabungan dari dua kata dari Bahasa Inggris,
yaitu cyber yang bermakna dunia maya dan crime yang bermakna
criminal atau perbuatan yang melanggar norma. Istilah cyber
crime menurut Juju Dominikus (2010:73) didefinisikan sebagai suatu
tindak kriminal yang dilakukan melalui media internet melalui komputer
dan dapat mempengaruhi keadaan peralatan komputer maupun si
pemakai yang dituju. Cybercrime merupakan sebuah tindakan yang
dianggap merugikan orang lain, dikarenakan ia dikategorikan sebagai
tindak kriminal oleh definisi tersebut. Namun, berdasarkan dari definisi
tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa seseorang yang berusaha
melakukan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk melakukan tindak
kriminal, maka digolongkan sebagai Cyber Crime.
2.2 Jenis-jenis cyber Crime:
1. Cybercrime Berdarkan Jenis Aktifitas
Unauthorized Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau
menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah,
tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan
komputer yang dimasukinya. Contoh: Probing dan Port Scanning.
Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data
atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis,
dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum,
contohnya adalah penyebarluasan pornografi dan isu-isu terhadap pihak
tertentu.
Data Forgery
7. 3
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada
dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini
biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis
web database.
Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain,
dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran.
Carding
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor
kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan
di internet.
Hacking dan Cracker
Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat
besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana
meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan
aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang
cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan
kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet
memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik
orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga
pelumpuhan target sasaran.
2. Cybercrime Berdarkan Sasaran Kejahatan
a. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person ). Jenis
kejahatan ini sasaran serangannya adalah perorangan yang memiliki sifat
atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. contoh :
Pornografi, Cyberstalking, Tresspass.
b. Cybercrime menyerang Hak Milik ( Against Property )
Kejahatan yang dilakukan untuk mengganggu atau menyerang hak milik
orang lain, contoh : pengaksesan komputer secara tidak sah, pencurian
informasi, carding, cybersquatting, typosquatting, hijacking, data forgery.
c. Cybercrime Menyerang Pemerintah (Against Government )
8. 4
Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan khusus yakni melakukan
penyerangan terhadap pemerintah, contoh : cyber terorism, craking ke
situs resmi pemerintah.
2.3 Pengertian Cyber Law
Pengertian cyber law adalah hukum yang digunakan di
dunia cyber(dunia maya) yang umumnya diasosiasikan dengan internet.
Dari kedua pengertian cyber law diatas, kita simpulkan bahwa setiap
kegiatan yang melanggar ketentuan hukum di dunia maya, maka kegiatan
tersebut dapat dipidanakan alias pelakunya dapat diberi hukuman
tertentu.
Tujuan dari dibentuknyacyber law sendiri menurut Sunarto (2006:42)
adalah :
1. Melindungi data pribadi
2. Menjamin kepastian hukum
3. Mengatur tindak pidana cyber crime
Menurut Jonathan Rosenoer dalam Cyber Law – The Law Of Internet
menyebutkan ruang lingkupcyber law adalah :
1. Hak Cipta (CopyRight)
2. Hak Merk (Trademark)
3. Regulation Internet Resource(Regulasi Pengembangan Internet)
4. Privacy (Keamanan)
5. Duty Care (Kehati-hatian)
6. Consumer Protection E-Commerce, E- Government (Proteksi terhadap
konsumen)
Dari sekian banyak kasus Cybercrime, pada bab berikutnya kami akan
membahas kasus Cybercrime yaitu Peretas situs Presiden SBY.
9. 5
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Profil Wildan
Identitas Jember Hacker yang meretas situspresidensby.info terungkap.
Pelaku bernama Wildan Yani Ashari anak bungsu dari Ali Zafra dan Sri
Hariyati. Siapa dia ?, Wildan berasal dari Desa Balung Kulon,
Kecamatan Balung, Jember. Sosoknya agak jauh dari IT, karena hanya
lulusan SMK Teknologi Pembangunan. Pihak sekolah menduga
kemampuan IT diperoleh Wildan secara otodidak. Sebab di sekolah,
prestasi komputernya biasa biasa saja.
Orang tua nya ketahui, selama ini Wildan bekerja menjaga warnet di
kawasan Jember kota. "Dia bekerja di warnet yang ada di jalan Letjend
Suprapto Jember. Jadi waktunya memang lebih banyak untuk
pekerjaannya itu," kata Ali.
3.2 Cara Widan Meretas Situs SBY
Seperti dipaparkan tim Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jember,
Wildan melakukan aksinya di Warnet tersebut pada pertengahan 2012
hingga 8 Januari 2013. Bermodalkan perangkat komputer billing yang
biasa digunakannya sebagai penerima bayaran dari para pengguna
internet, Wildan yang menggunakan nickname MJL007 mulai mengutak-
atik lamanwww.jatirejanetwork.com dengan IP address
210.247.249.58.Laman www.jatirejanetwork.com yang dikelola Eman
Sulaiman bergerak di bidang jasa pelayanan domain hosting. Wildan
yang biasa dipanggil Yayan mencari celah keamanan di laman itu.
Kemudian melakukan SQL Injection atauInjeksi SQL, teknologi yang
biasa digunakan para peretas atauhacker agar bisa mendapatkan akses ke
basis data di dalam sistem. Wildan menanamkan backdoor berupa tools
(software)berbasiskan bahasa pemrograman PHP yang bernama wso.php
(web sell by orb). Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi,
dengan mekanisme backdoor yang ditanamkannya,hacker bisa
melakukan compromise, yakni melakukan bypassatau menerobos sistem
keamanan komputer yang diserang tanpa diketahui oleh pemiliknya.
10. 6
Wildan pun mengutak-atik laman www.techscape.co.id yang memiliki IP
address 202.155.61.121 dan menemukan celah keamanan. Wildan
berhasil meretas server yang dikelola CV. Techscape itu dan memasuki
aplikasi WebHost Manager Complete Solution (WMCS) pada
direktori my.techscape.co.id. Pada November 2012, Wildan mulai
mengakses laman www.jatirejanetwork.comyang telah diretasnya.
Menjalankan aplikasi backdoor yang telah dia tanam sebelumnya,
Wildan menggunakan perintahcommand linux:
cat/home/tech/www/my/configuration/.php, hingga akhirnya berhasil
mendapatkan username dan kata kunci dari basis data WHMCS yang
dikelola CV. Techscape.
Setelah itu, anak bungsu pasangan Ali Jakfar- Sri Hariyati itu
menjalankan program WHMKiller dari
lamanwww.jatirejanetwork.com untuk mendapat username dan kata
kunci dari setiap domain name yang ada. Dia pun memilih domain
dengan username: root, dan password: b4p4kg4nt3ngTIGA dengan port
number: 2086.Denganusername dan kata kunci tersebut, Wildan lantas
menanamkan pula backdoor di server www.techscape.co.id, Agar
backdoor tersebut tidak diketahui admin, Wildan merubah nama tools
menjadi domain.php dan ditempatkan padasubdirektori
my.techscape.co.id/feeds/, sehingga Wildan bisa leluasa
mengakses server www.techscape.com melalui URL:
my.techscape.co.id/feeds/domain.php. "Untuk mengakses itu, dia sudah
memiliki password yayan123,"
Kemudian pada 8 Januari 2013 Wildan mengakses
laman www.enom.com, sebuah laman yang merupakan domain
registrar www. techscape.co.id, hingga berhasil melakukan login ke akun
techscape di domain registrar eNom. Inc yang bermarkas di Amerika
Serikat. Dari situlah Wildan mendapatkan informasi tentang Domain
Name Server (DNS) laman www.presidensby.info Setidaknya ada empat
informasi penting berupa data Administrative Domain / Nameserver yang
dia dapatkan dari laman pribadi Presiden SBY itu,
yakniSahi7879.earth.orderboxdns.com
11. 7
,Sahi7876.mars.orderboxdns.com, Sahi7879.venus.orderbox-
dns.com, dan Sahi7876.mercuri.orderbox dns.com. Wildan lantas
mengubah keempat data tersebut
menjadiid1.jatirejanetwork.com dan id2.jatirejanetwork.com. Selanjutny
a pada pukul 22.45 WIB, Wildan menggunakan akun tersebut (lewat
WHM jatirejanetwork), sehingga dapat membuat akun domain
www.presidensby.info dan menempatkan sebuah file HTML Jember
Hacker Team pada server www.jaterjahost.com."Sehingga ketika pemilik
user intern tidak dapat mengakses laman www.presidensby.info yang
sebenarnya, akan tetapi yang terakses adalah tampilan file HTML Jember
Hacker Team," ujar Lusiana pula. yang mendapat laporan terjadinya
gangguan pada laman Presiden SBY. Setelah melakukan penyelidikan,
diketahui bahwa aksi illegal DNS redirection dilakukan MJL007 dari
warnet yang dijaga Wildan. Akhirnya Wildan ditangkap pada 25 Januari
2013, sekitar pukul 23.00 WIB.
3.3 Cara Kepolisian Melacak Wildan
Ahmad Alkazimy, tim polisi cyber mendapatkan IP Address pelaku dari
perusahaan penyedia jasa internet (internet service provider / ISP).Dalam
kasus ini, situs web www.presidensby.info menggunakan jasa ISP Jatireja
Network. Jatireja Network melaporkan identitas pelaku dan sejumlah
bukti digital. Begitu dilacak, IP Address itu berada di sebuah lokasi di
Jember, Jawa Timur.Pelaku peretasan diduga bernama Wildan Yani
Ashari, yang bekerja sebagai administrator di CV Surya Infotama.
Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol)
Arief Sulistyo, mengatakan, CV Surya Infotama ini memiliki usaha
warung telepon dan warung internet. "CV ini punya usaha di bidang
warung telekomunikasi, kemudian jual sparepart komputer dan
software," kata Arief
Wildan kemudian ditangkap dan dibawa ke Gedung Badan Reserse
Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan.ISP mencatat nomor IP
Address semua pelanggannya, dan mengetahui lokasi penggunanya.
Semua perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan lokal
12. 8
maupun internet, akan memiliki IP Address. Ini ibarat alamat rumah
untuk menandai tempat suatu komputer di jaringan lokal ataupun
internet.Jika pelaku memalsukan IP Address untuk mengaburkan jejak,
atau menumpang di IP Address komputer lain di luar negeri, hal ini
masih bisa dilacak dari alamat Media Access Control (MAC
Address).MAC Address yang juga sering disebut ethernet address,
physical address, atau hardware address, pada umumnya menempel di
setiap perangkat komputer dan sulit untuk diubah karena telah
dimasukkan ke dalam Read-Only Memori (ROM) .
Dalam aksinya, Wildan melakukan deface atau mengganti tampilan asli
halaman utama. Wildan telah memperingati orang nomor satu di negeri
ini, bahwa situs web informasi presiden "tidak terkunci rapat." Wildan
tidak mencuri data, ia hanya masuk ke halaman lalu "mencorat-coret
tembok" dengan teks "Hacked by MJL007" berwarna hijau, lalu
meninggalkan logo dan teks "Jemberhacker Team" berwarna putih.
3.4 Hukuman dan Sanksi Yang Akan Diterima Wildan
Wildan Yani Ashari, peretas (hacker) laman Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY), www.presidensby.info yang kini berganti
nama www.presidenri.go.id, telah menjalani persidangan di Pengadilan
Negeri (PN) Jember, Jawa Timur. Namun hacker muda ini disidang tanpa
didampingi pengacara. Ketika itu Ketua Majelis Hakim Syahrul
Machmud, bertanya kepada lelaki 21 tahun itu. Apakah terdakwa
didampingi pengacara? Dia menjawab, “tidak, saya tidak didampingi
penasehat hukum”.Seperti dikutip dari Antara, majelis hakim bakal
mengabulkan permintaan Wildan bila dia meminta didampingi penasihat
hukum. Sidang perdana kasus hacker jebolan SMK ini digelar di PN
Jember itu dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut
umum (JPU), Jaksa Mujiarto dan Lusiana tersebut berlangsung sekitar 20
menit.
Secara bergantian, keduanya membacakan dakwaan terhadap Wildan.
Dia didakwa melanggar Pasal 50 juncto Pasal 22 huruf b Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Wildan didakwa
13. 9
melanggar Pasal 46 ayat (1), (2), dan (3) Jo Pasal 30 ayat (1), (2), dan (3)
serta Pasal 48 ayat (1) Junto Pasal 32 ayat (1) Undang-undang Nomor 11
tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.Serangkaian
pasal itu mengancam Wildan dengan hukuman penjara 6 hingga 10 tahun
penjara serta denda mencapai Rp5 miliar.Jaksa Mujiarto mengatakan,
Kejari Jember sudah menawarkan kuasa hukum kepada Wildan sejak
awal berkas perkaranya dilimpahkan oleh Tim Mabes Polri ke kejaksaan
negeri setempat, namun terdakwa tetap menolak.
Landasan Hukum
Pasal 30
1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan atau Sistem Elektronik milik Orang lain
dengan cara apa pun.
2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik.
3. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun
dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
14. 10
Pasal 46
1. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta
rupiah).
2. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 700.000.000,00 (tujuh ratus juta
rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah).
15. 11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari pembahasan bab – bab sebelumnya penulis mencoba menarik
kesimpulan dari makalah Etika Profesi Informasi dan Komunikasi adlah
sebagai berikut :
1. Kasus Wildan dapat dijadikan pelajaran bagi pemerintah Indonesia
tentang sistem keamanan yang sangat lemah sehingga pemerintah harus
lebih memperkuat sistem keamanan agar kasus Wildan tidak akan
terulang kembali.
2. Dari Contoh kasus cybercrime yang di lakukan oleh Wildan Yani
Ashari dengan melakukan aksi "Meretas Situs SBY". Termasuk dalam
jenis Cybercrime "Unauthorized Access to Computer System and
Service" dimana Wildan melakukan aksi dengan menyusup ke dalam
suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa
sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
Dengan maksud mensabotase atau melakukannya hanya karena merasa
tertantang untuk mencoba keahliannya.
Saran
Tidak semua Hacker itu merusak atau menghancurkan Menjadi hacker
adalah sebuah kebaikan tetapi menjadi seorang cracker adalah sebuah
kejahatan. Segalanya tergantung individu masing- masing, sejauh mana
pemahaman kita tentang etika kita berinternet. Untuk itu pemerintah
Indonesia harus lebih mensosialisaikan tentang pemahaman etika
berinternet serta sanksi yang di berikan bila melanggar hukum tersebut
dan bila perlu menambah mata pelajaran Etika Berinternet baik dari SD,
SMP, dan SMA karena pesatnya perkembangan teknologi yang hampir
bisa dinimati setiap orang dari anak kecil hingga orang tua.