SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Dokumen Keesaan Gereja (DKG)
Dokumen Keesaan Gereja (DKG)
- Dokumen Keesaan Gereja adalah rumusan pengakuan bersama gereja-gereja di Indonesia yang
disusun dalam wadah Oikumene FGI/PGI. Adapun tujuan penyusunan dokumen ini sebagai pedoman
dan alat dalam mewujudkan gereja Kristen yang esa di Indonesia.Dokumen Keesaan Gereja disingkat
denan DKG yang dikenal pada saat ini merupakan pembaruan dan penyempurnaan terus menerus
dari naskah-naskah sebelumnya.
Berikut ini idi dari 5 Dokumen Keesaan Gereja :
1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama (PTTB)
2. Pemahaman bersama Iman Kristen (PBIK)
3. Piagam saling mengakui dan menerima (PSMSM) di antara gereja-gereja PGI
4. Menuju kemandirian teologi daya dan dana (MKTDD)
5. Tata dasar persekutuan gereja-gereja di Indonesia (TD-PGI)
- LDKG mengalami penyempurnaan pada Sinode Raya XI pada tahun 1989 di Surabaya. Pada LDKG
diberikan tambahan sejenis pengantar umum untuk keseluruhan LDKG secara utuh dan
menempatkannya secara terpisah dari ke-5 dokumen. Pengantar umum bernama Prasetya Keesaan.
Pemahaman gereja mengenai gereja Kristen yang esa di Indonesia dalam Sidang Raya DGI I
mendorong DGI untuk melakukan studi dan penyelidikan bersama mengenai pengakuan iman, tata
gereja, katekisasi dan liturgy yang digunakan oleh gereja-gereja anggotanya. Studi dan penyelidikan
ini memuncak pada Sidang Raya DGI VI pada tahun 1967 di Ujung Pandang yang diperkenalkan
dalam konsep Tata Sinode Oikumene Gereja di Indonesia (Sinogi) dan Pemahama n Iman Bersama
pada Sidang Raya DGI VII tahun 197 1 di Pemantang Siantar, konsep Sinogi dan Pemahaman Iman
Bersama diterima sebagian karena gereja-gereja di Indonesia pada saat itu dinilai belum siap. Inilah
tahap awal perubahan, nama dan pemahaman diri. Oleh karena itu dibutuhkan usaha-usaha
mewujudkan keesaan secara konkrit pada Sidang Raya XI tahun 1980 di Tomohon. Usaha -usaha
konkrit mewujudkan keesaan semakin berkembang. Simbol-simbol ini mendorong pembicaraan
mengenai simbol-simbol keesaan yang merupakan kristalisasi dari 5 Dokumen Keesaan Gereja.
Simbol keesaan ini meliputi 4 dokumen, yaitu :
1. Piagam Prasetya Keesaan
2. Pemahaman Iman Bersama
3. Piagam Saling Mengakui dan Menerima
4. Tata Gereja Dasar
Kemudian pada Sidang Raya DGI/PGI X pada tahun 1984 di Ambon, dokumen-dokumen ini
dirumuskan kembali dan disahkan dengan nama 5 Dokumen Keesaan Gereja (LDKG). Pada sidang ini
juga wadah keesaan gerejaberganti nama DGI menjadi PGI. Pergumulan Theologis gere ja-gereja di
Indonesia. Karena itu dokumen ini juga merupakan hasil pergumulan theologies gereja -gereja di
Indonesia sejak berdirinya DGI pada tahun 1950.
Kekuatan LDKG ialah merupakan dokumen keesaan dengan nilai theologies-eklesiologis, historis dan
misiologis dalam Sidang Raya XIII PGI tahun 1994 di Jayapura dilakukan perbaikan namun tidak
banyak melakukan perubahan sehingga susunan 5 Dokumen Keesaan Gereja menjadi :
Ø Prasetya Keesaan
1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama
2. Pemahaman bersama Iman Kristen
3. Piagam saling mengakui dan menerima
4. Tata dasar PGI
5. Menuju kemandirian theology daya dan dana
Ø Daftar-daftar anggota PGI
1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama
Dokumen ini memuat hal-hal dasariah mengenai :
a) Pemahaman bersama gereja-gereja yentang tugas panggilan (misi) bersama
b) Konteks nyata dimana gereja ditempatkan dalam suatu realism yang berpengharapan
Dokumen ini pun dilihat sebagai dokumen misiologi dari gereja-gereja di Indonesia.
2. Tata dasar
Dokumen tata dasar isinya 13 BAByang berisi tata gereja bagio organisasi gereja. Dilihat dari isinya
ada pemahaman baru tentang gereja yang esa.keesaan tidak dibentuk karena sejatinya ia memang esa
namun belum terwujud. Maka dari itu, rumusan tujuan tidak lagi membentuk gereja Kristen yang esa
melainkan secara konkrit. Dilihat dari fungsinya ia semacam aturan main organisasi dan mirip
anggaran dasar dari organisasi pa umumnya atau tata gereja pada khusunya demikian tata gereja
merupakan alat bagi persekutuan gereja-gereja di Indonesia untuk melaksanakan kiprahnya.
3. Piagam saling mengakui dan menerima (PSMSM)
PSMSM isinya 12 BAByang berkaitan dengan keanggotaan danpenerimaan gereja-gereja dan anggota
untuk salingmengakui dan menerima berkaitan dengan pemberitaan firman, pelaksanaan sakramen
dan beberapa hal yang berkaitan dengan penggembalaan jemaat. Dilihat dari isinya PSMSM ini
menggarisbawahi bahwa keberagaman denominasi dan organisasi gerejatidak dipertentangkan satu
sama lain melainkan dilihat sebagai kwkayaan manivestasi dari gereja yang satu. Sedangkan dilihat
dari fungsinya, PSMSM berperan sebagai hubungan kreatif antara gereja-gereja amggota dimana di
dalam identitas masing-masing gereja tetap diakui akan tetapi juga ditempatkan dalam hubungan
kebersamaan dengan identitas gereja lain. Dalam hal ini ada penghormatan terhadap perbedaan dan
penerimaan keberagaman sebagai yang memperkaya persekutuan. Dengan diterima dokumen ini
menunjukkan langkah menuju perwujudan gereja Kristen yang esa semakin jelas.
4. Pemahaman bersama Iman Kristen (PBIK)
Dokumen inimembahas mengenai bagaimana setiap jemaat Kristus memahami arti sebuah iman.
Ada 7 poin yang dibahas di sini :
a) Allah
b) Penciptaandan pemeliharaan
c) Manusia
d) Penyelamatan
e) Mengenai kehidupan
f) Alkitab
5. Dokumen kemandirian daya dan dana, ditata sebagai berikut :
a) Dasar pemikiran yang terdiri dari :
§ Penjelasan umum tentang kemandirian
§ Kemandirian sebagai panggilan gereja
b) Permasalahan
c) Kerangka dasar untuk penyusunan program yang memuat pikiran-pikiran prinsip :
§ Kemandirian theology
§ Kemandirian daya
§ Kemandirian dana

More Related Content

What's hot

Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Kirenius Wadu
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
Katalis Media-Literatur
 
Pelatihan Menulis Renungan Kristen
Pelatihan Menulis Renungan KristenPelatihan Menulis Renungan Kristen
Pelatihan Menulis Renungan Kristen
SABDA
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Lusius Sinurat
 

What's hot (20)

Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Teologi armenian
Teologi armenianTeologi armenian
Teologi armenian
 
Makalah ibadah yang benar dan sejati
Makalah ibadah yang benar dan sejatiMakalah ibadah yang benar dan sejati
Makalah ibadah yang benar dan sejati
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaan
 
Bab 14 peran tu gereja
Bab 14 peran tu gerejaBab 14 peran tu gereja
Bab 14 peran tu gereja
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
 
Sejarah Doktrin Gereja
Sejarah Doktrin GerejaSejarah Doktrin Gereja
Sejarah Doktrin Gereja
 
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUSMISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektif
 
Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusSerial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
 
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUMGEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
 
Mata Kuliah Hukum Gereja.pptx
Mata Kuliah Hukum Gereja.pptxMata Kuliah Hukum Gereja.pptx
Mata Kuliah Hukum Gereja.pptx
 
33
3333
33
 
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwg
 
Pelatihan Menulis Renungan Kristen
Pelatihan Menulis Renungan KristenPelatihan Menulis Renungan Kristen
Pelatihan Menulis Renungan Kristen
 
Sakramen
SakramenSakramen
Sakramen
 
Bab 10 orientasi pelayanan gembala
Bab 10 orientasi pelayanan gembalaBab 10 orientasi pelayanan gembala
Bab 10 orientasi pelayanan gembala
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
 

Similar to Dokumen keesaan gereja

Similar to Dokumen keesaan gereja (20)

Evaluasi vii
Evaluasi viiEvaluasi vii
Evaluasi vii
 
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptxKEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
 
A. pengantar umum randas ps xx tahun 2015
A. pengantar umum randas ps xx tahun 2015A. pengantar umum randas ps xx tahun 2015
A. pengantar umum randas ps xx tahun 2015
 
Makalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IVMakalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IV
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramen
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Pertemuan IX
Pertemuan IXPertemuan IX
Pertemuan IX
 
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdfJURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Tapsir
TapsirTapsir
Tapsir
 
Mykatekese
MykatekeseMykatekese
Mykatekese
 
Makalah gereja menyatukan orang orang percaya dalam pandangan surat-surat dog...
Makalah gereja menyatukan orang orang percaya dalam pandangan surat-surat dog...Makalah gereja menyatukan orang orang percaya dalam pandangan surat-surat dog...
Makalah gereja menyatukan orang orang percaya dalam pandangan surat-surat dog...
 
Wawancara viii
Wawancara viiiWawancara viii
Wawancara viii
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja Katolik
 
02. pilar pilar gpib
02. pilar pilar gpib02. pilar pilar gpib
02. pilar pilar gpib
 
Katekese Liturgi
Katekese LiturgiKatekese Liturgi
Katekese Liturgi
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
 
Panduan Liturgi GKKA INDONESIA
Panduan Liturgi GKKA INDONESIAPanduan Liturgi GKKA INDONESIA
Panduan Liturgi GKKA INDONESIA
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Persekutuan gereja gereja di indonesia
Persekutuan gereja gereja di indonesia Persekutuan gereja gereja di indonesia
Persekutuan gereja gereja di indonesia
 

Dokumen keesaan gereja

  • 1. Dokumen Keesaan Gereja (DKG) Dokumen Keesaan Gereja (DKG) - Dokumen Keesaan Gereja adalah rumusan pengakuan bersama gereja-gereja di Indonesia yang disusun dalam wadah Oikumene FGI/PGI. Adapun tujuan penyusunan dokumen ini sebagai pedoman dan alat dalam mewujudkan gereja Kristen yang esa di Indonesia.Dokumen Keesaan Gereja disingkat denan DKG yang dikenal pada saat ini merupakan pembaruan dan penyempurnaan terus menerus dari naskah-naskah sebelumnya. Berikut ini idi dari 5 Dokumen Keesaan Gereja : 1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama (PTTB) 2. Pemahaman bersama Iman Kristen (PBIK) 3. Piagam saling mengakui dan menerima (PSMSM) di antara gereja-gereja PGI 4. Menuju kemandirian teologi daya dan dana (MKTDD) 5. Tata dasar persekutuan gereja-gereja di Indonesia (TD-PGI) - LDKG mengalami penyempurnaan pada Sinode Raya XI pada tahun 1989 di Surabaya. Pada LDKG diberikan tambahan sejenis pengantar umum untuk keseluruhan LDKG secara utuh dan menempatkannya secara terpisah dari ke-5 dokumen. Pengantar umum bernama Prasetya Keesaan. Pemahaman gereja mengenai gereja Kristen yang esa di Indonesia dalam Sidang Raya DGI I mendorong DGI untuk melakukan studi dan penyelidikan bersama mengenai pengakuan iman, tata gereja, katekisasi dan liturgy yang digunakan oleh gereja-gereja anggotanya. Studi dan penyelidikan ini memuncak pada Sidang Raya DGI VI pada tahun 1967 di Ujung Pandang yang diperkenalkan dalam konsep Tata Sinode Oikumene Gereja di Indonesia (Sinogi) dan Pemahama n Iman Bersama pada Sidang Raya DGI VII tahun 197 1 di Pemantang Siantar, konsep Sinogi dan Pemahaman Iman Bersama diterima sebagian karena gereja-gereja di Indonesia pada saat itu dinilai belum siap. Inilah tahap awal perubahan, nama dan pemahaman diri. Oleh karena itu dibutuhkan usaha-usaha mewujudkan keesaan secara konkrit pada Sidang Raya XI tahun 1980 di Tomohon. Usaha -usaha konkrit mewujudkan keesaan semakin berkembang. Simbol-simbol ini mendorong pembicaraan mengenai simbol-simbol keesaan yang merupakan kristalisasi dari 5 Dokumen Keesaan Gereja. Simbol keesaan ini meliputi 4 dokumen, yaitu : 1. Piagam Prasetya Keesaan 2. Pemahaman Iman Bersama 3. Piagam Saling Mengakui dan Menerima 4. Tata Gereja Dasar Kemudian pada Sidang Raya DGI/PGI X pada tahun 1984 di Ambon, dokumen-dokumen ini dirumuskan kembali dan disahkan dengan nama 5 Dokumen Keesaan Gereja (LDKG). Pada sidang ini juga wadah keesaan gerejaberganti nama DGI menjadi PGI. Pergumulan Theologis gere ja-gereja di
  • 2. Indonesia. Karena itu dokumen ini juga merupakan hasil pergumulan theologies gereja -gereja di Indonesia sejak berdirinya DGI pada tahun 1950. Kekuatan LDKG ialah merupakan dokumen keesaan dengan nilai theologies-eklesiologis, historis dan misiologis dalam Sidang Raya XIII PGI tahun 1994 di Jayapura dilakukan perbaikan namun tidak banyak melakukan perubahan sehingga susunan 5 Dokumen Keesaan Gereja menjadi : Ø Prasetya Keesaan 1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama 2. Pemahaman bersama Iman Kristen 3. Piagam saling mengakui dan menerima 4. Tata dasar PGI 5. Menuju kemandirian theology daya dan dana Ø Daftar-daftar anggota PGI 1. Pokok-pokok tugas panggilan bersama Dokumen ini memuat hal-hal dasariah mengenai : a) Pemahaman bersama gereja-gereja yentang tugas panggilan (misi) bersama b) Konteks nyata dimana gereja ditempatkan dalam suatu realism yang berpengharapan Dokumen ini pun dilihat sebagai dokumen misiologi dari gereja-gereja di Indonesia. 2. Tata dasar Dokumen tata dasar isinya 13 BAByang berisi tata gereja bagio organisasi gereja. Dilihat dari isinya ada pemahaman baru tentang gereja yang esa.keesaan tidak dibentuk karena sejatinya ia memang esa namun belum terwujud. Maka dari itu, rumusan tujuan tidak lagi membentuk gereja Kristen yang esa melainkan secara konkrit. Dilihat dari fungsinya ia semacam aturan main organisasi dan mirip anggaran dasar dari organisasi pa umumnya atau tata gereja pada khusunya demikian tata gereja merupakan alat bagi persekutuan gereja-gereja di Indonesia untuk melaksanakan kiprahnya. 3. Piagam saling mengakui dan menerima (PSMSM) PSMSM isinya 12 BAByang berkaitan dengan keanggotaan danpenerimaan gereja-gereja dan anggota untuk salingmengakui dan menerima berkaitan dengan pemberitaan firman, pelaksanaan sakramen dan beberapa hal yang berkaitan dengan penggembalaan jemaat. Dilihat dari isinya PSMSM ini menggarisbawahi bahwa keberagaman denominasi dan organisasi gerejatidak dipertentangkan satu sama lain melainkan dilihat sebagai kwkayaan manivestasi dari gereja yang satu. Sedangkan dilihat dari fungsinya, PSMSM berperan sebagai hubungan kreatif antara gereja-gereja amggota dimana di dalam identitas masing-masing gereja tetap diakui akan tetapi juga ditempatkan dalam hubungan kebersamaan dengan identitas gereja lain. Dalam hal ini ada penghormatan terhadap perbedaan dan penerimaan keberagaman sebagai yang memperkaya persekutuan. Dengan diterima dokumen ini menunjukkan langkah menuju perwujudan gereja Kristen yang esa semakin jelas. 4. Pemahaman bersama Iman Kristen (PBIK) Dokumen inimembahas mengenai bagaimana setiap jemaat Kristus memahami arti sebuah iman. Ada 7 poin yang dibahas di sini :
  • 3. a) Allah b) Penciptaandan pemeliharaan c) Manusia d) Penyelamatan e) Mengenai kehidupan f) Alkitab 5. Dokumen kemandirian daya dan dana, ditata sebagai berikut : a) Dasar pemikiran yang terdiri dari : § Penjelasan umum tentang kemandirian § Kemandirian sebagai panggilan gereja b) Permasalahan c) Kerangka dasar untuk penyusunan program yang memuat pikiran-pikiran prinsip : § Kemandirian theology § Kemandirian daya § Kemandirian dana