2. Syarat penting dalam membina adalah:
Mengetahui sifat kejiwaan peserta didik. Sifat-sifat anak usia
Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
Mengetahui keinginan / kebutuhan peserta didik.
Mengetahui latar belakang (budaya, sosial, ekonomi) peserta
didik.
Pembinaan harus menarik minat peserta didik. Di sini materi
pembinaan dapat dibungkus dengan lagu, tari, gerak,
permainan, perlombaan, ceritera, penugasan, bakti yang
sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik.
3. PRAMUKA PENGGALANG :
•Anggota Pramuka yang
berkedudukan ditingkat
Sekolah Dasar / di Tingkat
SMP
•Yang berusia 11 – 15 Tahun
4. Sebagian sifat-sifat Siaga masih ada (variatif
masing masing anak).
Senang bergerak, senang mengembara
Usil, lincah, senang mencoba-coba
Mulai menyukai lawan jenis
Suka dengan sifat-sifat kepahlawanan
Suara sudah mulai pecah/ parau bagi
penggalang putra.
SIFAT – SIFAT PRAMUKA PENGGALANG
5. Cara Membina Pramuka
Penggalang
Dapat menggunakan sebagian cara-cara membina Siaga
(sifatnya situasional)
Kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing,
camping, ) paling disukai penggalang. Namun demikian harus
dipersiapkan dengan teliti faktor keamanannya, dan tidak
boleh terlalu sering dilakukan.
Kegiatan yang mengacu kedisiplinan sangat penting diberikan
(misalnya berjenis-jenis PBB dan upacara).
Rewards mutlak harus dilakukan, dan ditegakkan.
Kehidupan penggalang ada di Regu, oleh karena itu
kekompakan, kreativitas, dan disiplin beregu harus dipelihara.
6. Pembina lebih banyak “ing madyo mangun karso” (di tengah-
tengah membangkitkan kehendak & semangat belajar/
bekerja).
Pembina 75 % untuk Peserta didik 25 %
7. • Inti Metode Kepramukaan Learning by Doing
• Belajar sambil melakukan merupakan siklus awal dalam pembelajaran berbasis
pengalaman (experiential learning).
• Tidaklah cukup jika pembina menggunakan metode kepramukaan hanya sebatas
peserta didik melakukan kegiatan tertentu saja.
• Berikut ini langkah-langkah menerapkan metode kepramukaan dengan baik.
• 1. Experience (Melakukan)
• 2. Sharing (Berbagi)
• 3. Process (mengalami)
• 4. Generalize (Mengaitkan dengan pengalaman nyata)
• 5. Apply (menerapkan dalam situasi yang berbeda)
• Siklus Eksperiential Learning digambarkan sebagai berikut:
• Usahakan, model penerapan metode kepramukaan dirancang untuk memungkinkan
peserta didik agar belajar dengan benar-benar melakukan.
8. ANEKA FORMAT BUKU ADMINISTRASI
TUGAS MEMBINA
Merumuskan, merancang
dan menyusun Program
Kegiatan Peserta Didik
SEBUAH HARAPAN DAN TANTANGAN
9.
10. AKTIVITAS PRAMUKA
PENGGALANG
SYARAT KECAKAPAN UMUM ( SKU )
TANDA KECAKAPAN UMUM ( TKU )
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS ( SKK )
TANDA KECAKAPAN KHUSUS ( TKK )
1. Tanda yang diperoleh dari Kreativitas Pramuka
Penggalang itu sendiri
misalnya,menabung,menjahit
memasak dll
2. Tingkatannya ada 3 yaitu : Purwa, Madya, Utama
11. BEBERAPA UPACARA DISATUAN
PRAMUKA PENGGALANG
1. UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN
2. UPACARA PENUTUPAN LATIHAN
3. UPACARA PELANTIKAN
4. UPACARA KENAIKAN TINGKAT
5. UPACARA PEMBERIAAN TANDA KECAKAPAN KHUSUS
6. UPACARA PINDAH GOLONGAN
12. UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN
A. PERSIAPAN UPACARA
1. Yang bertindak sebagai Pemimpin Upacara adalah Pratama
( Pemimpin Regu Utama )
2. Lima Belas menit sebelum upacara dimulai Pratama memeriksa :
a. Kelengkapan petugas : apakah petugas Bendera dan Pembaca
Dasa dharma yang ditunjuk minggu kemarin sudah hadir semua
b. Kelengkapan peralatan : apakah tiang bendera sudah berdiri dan
Bendera Merah Putih sudah siap
c. Petugas Bendera : sudahkah berlatih cara membuka dan melipat
dengan baik
d. Petugas Dasa Dharma
e. Pemeriksaan terakhir : diadakan latihan Upacara khusus petugas
Bendera dan Dhasa Dharma
3. Pratama menerima laporan para pemimpin regu tentang
a. Kelengkapan anggota regunya,yang hadir,sakit,izin dll
b. Kemajuan Regu yang telah dicapai pada minggu kemarin
13. 4. Kemudian Pratama menyiapkan Pasukan dalam bentuk Angkare
dan pemeriksaan kelengkapan serta kerapihan pakain pasukan
5. Pasukan disiapkan,Kemudian Pratama menjemput Kakak Pembina
B. UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN PASUKAN PENGGALANG
1. Pembina Upacara ( dalam hal ini Kakak Pembina ) mengambil tempat
dihadapan Pasukan,Para Pembantu Pembina berada dibelakang
Pembina Upacara dalam bentuk bersaf
2. Pratama memberi aba – aba : “ Kepada Kakak Pembina,hormat Grak “
Seleseinya “ Tegak Grak “
Sesudah memimpin penghormatan Pratama kembali Keregunya.
3. Upacara selanjutnya dipimpin oleh Pembina
Kakak Pembina berkata : Pengibaran Sang Merah Putih
Petugas bendera dan Dhasa Dharma Maju satu langkah sambil berkata
“ Siap “ dan langsung menuju ketiang Bendera,kecuali petugas
Dasa Dharma berhenti 4 langkah sebelum tiang bendera
4. Petugas Bendera mengikatkan Bendera pada tali yang sudah ada
ditiang Bendera.
Sudah diikat salah seorang berkata “ Bendera Siap “
Kakak Pembina memberi aba – aba “ kepada Sang Merah Putih
Hormat Grak “, setelah selesei Pembina memberi aba – aba :
“ Tegak Grak “
14. 5. Petugas Bendera Kembali Mundur sejajar dengan petugas Dasa Dharma
Dan bersama – sama memberi Hormat Kepada Bendera
6. Pembina Upacara membaca Teks Pancasila ditirukan semua peserta
upacara
7. Selesei pembacaan Teks Pancasila,Petugas Bendera dan Dasa Dharma
balik kanan.
Petugas Dasa Dharma maju satu langkah.aba – aba Pembina Bebas
misalnya : Penggalang Ksatrya Bangsa,dan selalu ingat kepada Dasa
Dharma.
Petugas Dasa Dharma langsung berkata : Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu dst sampai selesei.
Petugas mundur sejajar lagi dan kemudian langsung kembali ketempat
semula.
8. Kakak Pembina maju ketengah Pasukan Sambil sikap istirahat dan di
ikuti semua peserta upacara.
Kakak Pembina menyampaikan pesan/amanat,do’a ucapan selamat
dan sebagainya,lalu pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing2
9. Selanjutnya Pasukan diserahkan kepada petugas untuk melanjutkan
acara
Pembina : “ Pratama pasukan dapat dibubarkan” dijawab oleh Pratama
“ kerjakan “
15. 10. Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina
upacara.
11. Pembina Upacara mengucapkan terima kasih kepada para pembantu
selanjutnya melaksanakan pelatihan
12. Pratama maju ketengah pasukan dapat memberi aba-aba kepada para
pemimpin regu : “ Pemimpin Regu dapat membubarkan regunya
masing – masing”, Kerjakan “ sambil memberi salam dan dijawab oleh
Pemimpin Regu dengan salam “ Kerjakan “
Pemimpin Regu membubarkan barisannya selanjutnya para
Penggalang mengikuti kegiatan.
16. C. UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PASUKAN PENGGALANG
1. Kerapihan setiap anggota pasukan
2. Pratama memanggil anggota pasukan untuk membentuk formasi
angkare menghadap tiang Bendera
3. Kakak Pembina dijemput Pratama,kemudian mengambil tempat
dihadapan pasukan diikuti oleh para pembantu Pembina
4. Sesudah memimpin penghormatan Pratama menyerahkan Pasukan
kepada Pembina Upacara,kemudian kembali ke Regunya
5. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan,
sebelum menurunkan bendera,petugas hormat dulu
Pembina Upacara memimpin penghormatan.
6. Selesei menurunkan Bendera petugas kembali ketempat
7. Pengumuman oleh Pembina Upacara tentang Regu Petugas Upacara
untuk latihan yang akan datang , dilanjutkan penyerahan pasukan
kepada Pratama
8. Pembina Upacara memimpin Do’a
9. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan pasukan
kepada Kakak Pembina,kemudian kakak Pembina meninggalkan
tempat upacara.
10.Pembina Upacara mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya
terus bubar