Routing adalah proses pengiriman data antar jaringan melalui router. Router menggunakan tabel routing untuk mengetahui jalur terbaik berdasarkan alamat tujuan. Terdapat tiga jenis routing: statis, default, dan dinamis. Routing statis mengisi tabel secara manual sedangkan dinamis mengizinkan router berkomunikasi untuk berbagi informasi routing secara otomatis.
2. Pengertian Routing
22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
2
Routing adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router.
Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing.
Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.
Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut.
3. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
3
Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga :
1. Static Routing
2. Default Routing
3. Dynamic Routing
4. 1. Static Route
22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
4
Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual. Static routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual apabila topologi jaringan berubah.
Beberapa keuntungan dari static routing :
Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
keamanan metwork karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
5. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
5
Beberapa kerugian dari static routing :
Tidak ada tolerasi kesalahan, Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
Pengembangan network, Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routig harus diperbaharui oleh administrator.
pembatasan static router dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan hanya melalui satu router. Stub network adalah pencapaian network tujuan hanya dengan satu jalur.
6. 2. Default Routing
22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
6
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yang hanya memiliki satu jalur keluar.
7. 3. Dynamic Routing
22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
7
Dynamic routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan - masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
8. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
8
Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator.
Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan.
9. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
9
Dibawah ini adalah dynamic routing yang sering digunakan :
1.Routing Information Protocol ( RIP )
2.Interior Gateway Routing Protocol ( IGRP )
3.Open Shirtest Path First ( OSPF )
4.Enchanced Interior Gateway Routing Protocol ( EIGRP )
5.Exiterior Gateway Protocol ( EGP )
12. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
12
- Router yang digunakan dalam tutorial adalah router ini :
13. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
13
- Klik pada router 2 dan tambahkan modul
14. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
14
- Sambungkan dengan kabel dan tambahkan note seperti berikut ( sesuaikan port interfacenya )
15. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
15
- Cara setting IP di router dengan CLI
16. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
16
Langkah setting IP :
- Masukan host terakhir Lab A pada R1
- Masukan host pertma WAN 1 pada R1
- Setting IP host pertama dan kedua pada PC Lab A
- Masukan host terakhir Lab B pada R2
- Masukan host terakhir WAN 1 pada R2
- Masukan host pertama WAN 2 pada R2
- Setting IP host pertama dan kedua pada PC Lab B
- Masukan host terakhir Lab C pada R3
- Masukan host terakhir WAN 2 pada R3
- Setting IP host pertama dan kedua pada PC Lab C
18. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
18
Router 1
Network
Subnet Mask
Nex Hop
192.168.1.0
( Network Lab B )
255.255.255.0
10.10.10.2
( IP R2 Fa 1/0 )
20.20.20.0
( Network WAN 2 )
255.255.255.252
10.10.10.2
( IP R2 Fa 1/0 )
192.168.2.0
( Network Lab C )
255.255.255.0
10.10.10.2
( IP R2 Fa 1/0 )
Tabel Routing
19. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
19
Router 2
Network
Subnet Mask
Nex Hop
192.168.0.0
( Network Lab A )
255.255.255.0
10.10.10.1
( IP R1 Fa 1/0 )
192.168.2.0
( Network Lab C )
255.255.255.0
20.20.20.2
( IP R3 Fa 0/0 )
Tabel Routing
20. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
20
Router 3
Network
Subnet Mask
Nex Hop
192.168.1.0
( Network Lab B )
255.255.255.0
20.20.20.1
( IP R2 Fa 0/0 )
10.10.10.0
( Network WAN 1 )
255.255.255.252
20.20.20.1
( IP R2 Fa 0/0 )
192.168.0.0
( Network Lab A )
255.255.255.0
20.20.20.1
( IP R2 Fa 0/0 )
Tabel Routing
21. 22 October 2014
CCNA 1 || NMD ||
21
Lakukan Ping dari PC E ke PC A, berikut hasilnya :
Terdapat RTO?? Itu delay untuk proses menentukan jalan yang dilewati data, tidak masalah dan jika kita lakukan pinging lagi maka sudah terhubung semua.