Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
RUTING DINAMIS
1. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Routing Dinamis”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Routing
Dinamis. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
perbaikan dari kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Kotabumi, April 2017
Penyusun
AANG MULYANSYAH
2. 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................1
Daftar Isi .........................................................................................................2
BAB I
Pendahuluan...............................................................................................3
Latar Belakang...........................................................................................3
Rumusan Masalah......................................................................................3
Tujuan.........................................................................................................4
Manfaat ......................................................................................................4
Landasan Teori...........................................................................................4
Jenis-Jenis Routing.....................................................................................4
BAB II
Pembahasan................................................................................................5
Pengertian Routing Dinamis.......................................................................5
Jenis-Jenis Protocol Routing Dinamis........................................................6
Kelebihan Dan Kekurangan Protocol Routing Dinamis ............................12
Perbandingan Router Static Dan Dinamis..................................................14
BAB IV
Penutup.......................................................................................................18
Kesimpulan.................................................................................................18
Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya,
openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi /
tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend
teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di
dunia, yaitu Cloud Computing.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang
sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun
berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini
didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti
perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang
kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk
mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain
untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh
admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat
tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan oleh Routing
Dinamis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah routing dinamis ini adalah :
1. Pengertian routing dinamis ?
2. Contoh Protocol Routing dinamis?
3. Kelebihan dan Kekurangan Routing Dinamis?
4. 4
C. Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Routing dinamis dan jenis-jenisnya.
.
D. Manfaat
Manfaat yang bisa dihasilkan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui Routing dinamis.
2. Agar mengetahui kelebihan, kekurangan,serta penggunaan dari Routing dinamis.
E. Landasan Teori
Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu
jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi
jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh
seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang
topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
Jenis-Jenis Routing
Routing Dinamis, adalah router yang membuat tabel routing secara
otomatis, dengan membaca lalu lintas jaringan dan tentu juga dengan
saling berhubungan dengan router yang lain. Routing dinamis adalah
routing yang paling mudah daripada routing default dan static.
Routing Static, adalah settingan router yang memiliki tabel static routing
yang dibuat oleh administrator network.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengartian Routing Dinamis
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk
kemudian berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing
(distro BSD mendukung dengan routing daemon standar routed atau misal gated
dalam hal yang lebih kompleks), atau secara mudah router dapat dikatakan,
menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan rute
yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya,
router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau
perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang
berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan
akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data
dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor
jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan perusahaan yang dituju.
Routing dinamis merupakan routing protocol
digunakan untuk menemukan network serta
untuk melakukan update routing table pada
router. Routing dinamis ini lebih mudah
daripada menggunakan routing statis dan
default, akan tetapi ada yang perbedaan
dalam proses-proses di CPU router dan
penggunaan bandwidth dari link jaringan.
6. 6
Router Dinamis adalah Router yang me-
rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis
oleh router itu sendiri sesuai dengan
konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi antar jaringan, router otomatis akan
membuat ruting yang baru.
B. Jenis-Jenis Protocol Routing Dinamis
1. RIP (Routing Information Protocol) - Menggunakan algoritma distance
vector
- Routing protokol distance vector
- Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
- Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
- RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table
berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya
akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung
dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host,
network, subnet, rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1
7. 7
RIP versi 1
- Hanya mendukung routing classfull
- Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
- Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- Perbaikan routing broadcast
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update
RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask
dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11. Mempunyai AD 120
b. RIPv2
RIP versi 2
- mendukung routing classfull dan routing classless
- info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
- mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- perbaikan routing multicast
8. 8
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada
terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang
dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 :
- Distance Vector Routing Protocol
- Metric berupa hop count
- Max hop count adalah 15
- Menggunakan port 520
- Menjalankan auto summary secara default
PerbedaanRIP v2 dengan RIP v.1 :
- Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam
paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM &
CIDR
- Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
- Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
- Auto Summary dapat dimatikan
- Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah
routing update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma
distance vector
9. 9
· Protokol routing distance vector
· Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability
· Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing
protocol berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh
Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk
menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS).
IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP
menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan
rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu
pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil
keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan:
load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state
10. 10
· Protokol routing link-state
· Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
· Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
· Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah
dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak
router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan
EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah
jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang
disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing
protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama
sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian
routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon
tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan
algoritma advanced distance vector
11. 11
· Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
· Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
· Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
· Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur
terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk
jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state
protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router
berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat
cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor
dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan
masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
12. 12
5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance
vector
· Menggunakan routing protokol distance vector
· Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
· Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia
komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan
melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik
menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi
dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang
membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS
ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway
Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang
bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update –
update dikirim melalui koneksi TCP.
C. Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis
1. Routing Information Protocol (RIP)
13. 13
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap
harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi
kegagalan link jaringan.
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya
sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya
berada.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
14. 14
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik
sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi
jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan
lebih sediki tmemori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
15. 15
D. Perbandingan Router Static Dan Dimanis
Routing Static meneruskan paket dari sebuah network ke network yang
lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh
administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara
manual oleh administrator.
Kekurangan dan kelebihan static routing:
Dengan menggunakan next hop
Kelebihan:
Dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila
router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak
router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address
router tujuan
Kekurangan:
Static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau
lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari
network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari
interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
Dengan menggunakan exit interface
Kelebihan:
16. 16
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router
akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai
pada routing table
Kekurangan:
Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router
terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana
tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan
terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan
multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to
point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static
route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk
menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan
paket ke tujuannya.
Routing Dinamis mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya
untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator
tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut.
Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah,
sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.Apabila jaringan memiliki
lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan
dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang
dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan
17. 17
informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol
routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute
utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
18. 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Routing Dinamis adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan
kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan
protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai
router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem
routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Router static.
Routing Dinamis menentukan gateway untuk network destination
berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol
Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan
multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol
BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.
B. Saran
Setiap Router memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sebaiknya
gunakanlah router sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.