SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Modul 22: 
Troubleshooting Router 
Overview 
Troubleshooting digunakan untuk memeriksa atau menguji konfigurasi router yang telah 
dimasukkan apakah benar atau tidak. Ada berbagai troubleshooting pada router ini.
2 
Network Tech Support 
Perintah show ip route 
Satu fungsi utama dari router adalah menentukan jalur terbaik untuk menuju ke 
tujuan. Router mempelajari jalur, yang disebut dengan route, dari konfigurasi 
administrator atau dari router lain dengan melalui routing protocol. Router 
menyimpan informasi routing dalam table routing menggunakan dynamic random 
access memory (DRAM). Table routing berisi daftar menyediakan route terbaik. 
Router menggunakan table routing untuk membuat keputusan bahwa paket data 
diteruskan. Perintah show ip route menampilkan isi table IP routing. Table 
ini berisi masukkan untuk semua jaringan dan subnetwork yang dikenal, seperti 
halnya kode yang menunjukkan bagaimana informasi dipelajari. Berikut 
beberapa perintah tambahan yang digunakan dengan perintah show ip 
route: 
· show ip route connected 
· show ip route network 
· show ip route rip 
· show ip route igrp 
· show ip route static 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
3 
Network Tech Support 
Contoh table routing memperlihatkan empat route untuk jaringan yang directly 
connected. Route ini, ditandai dengan symbol C, disediakan untuk jaringan 
directly connected. RTA menghentikan berbagai paket tujuan untuk jaringan 
yang tidak terdaftar pada table routing. Pada perintah untuk meneruskan ke 
tujuan lain table routing untuk RTA akan meliputi route yang banyak. Route baru 
mungkin ditambahkan menggunakan satu dari dua metode: 
· Static routing – Administrator secara manual menetapkan route ke satu 
atau lebih jaringan tujuan. 
· Dynamic routing – Router menuruti aturan yang ditetapkan oleh protocol 
routing untuk perubahan informasi routing dan secara bebas memilih jalur 
terbaik. 
Secara administrative route yang tetap disebut static sebab route tidak berubah 
sampai administrator jaringan merubah program secara manual. Route 
mempelajari dari router lain adalah dynamic sebab route dapat berubah secara 
otomatis ketika router tetangga update satu sama lain dengan informasi baru. 
Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian pokok. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
4 
Network Tech Support 
Menentukan gateway 
Gateway adalah gerbang paket untuk keluar masuk. Penentuan gateway adalah 
dengan menentukan alamat interface hop router terdekat. Apa bila static route 
dan dynamic route terjadi terjadi kegagalan dikarenakan alamat jaringan tujuan 
tidak ditemukan pada isi table routing yang lebih spesifik, maka router 
menggunakan default route untuk menjangkau gateway dalam usaha untuk 
meneruskan paket data. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
5 
Network Tech Support 
Kunci skalabilitas utama adalah bahwa default route menjaga table routing. 
Default route memungkinkan router untuk meneruskan paket bagi host internet 
tanpa harus memelihara isi table routing untuk setiap jaringan internet. Default 
route dapat dimasukkan secara static oleh administrator atau secara dynamic 
menggunakan routing protocol. 
Default routing diawali oleh administrator. Sebelum router dapat merubah 
informasi secara dynamic, administrator harus mengkonfigurasi paling sedikit 
satu router dengan default route. Mengandalkan hasil yang diinginkan, 
administrator dapat menggunakan perintah-perintah lain untuk mengkonfigurasi 
default route: 
ip default-network 
or 
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 
Perintah ip default-network menetapkan default route pada jaringan 
menggunakan routing protocol dynamic. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
6 
Network Tech Support 
Perintah global ip default-network 192.168.17.0 menetapkan kelas C 
pada jaringan 192.168.17.0 sebagai jalur tujuan untuk paket yang tidak memiliki 
table routing yang dimasukkan. Untuk setiap jaringan dikonfigurasi dengan ip 
default-network, jika router memiliki route ke jaringan. 
Membuat ip route to 0.0.0.0/0 adalah cara lain untuk konfigurasi default route. 
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-ip- 
address | exit-interface] 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
7 
Network Tech Support 
Setelah mengkonfigurasi default route atau default network, perintah show ip 
route akan menampilkan seperti dibawah ini: 
Gateway of last resort is 172.16.1.2 to network 
0.0.0.0 
Menentukan route sumber dan tujuan 
Karena traffic yang dilalui melewati jaringan cloud, penentuan alur terjadi di 
lapisan network. Fungsi penentuan alur memungkinkan suatu router untuk 
mengevaluasi alur yang tersedia ke suatu tujuan dan untuk menetapkan 
penanganan yang lebih dari paket. Jasa routing menggunakan informasi topologi 
jaringan ketika mengevaluasi alur jaringan. Informasi ini dapat diatur oleh 
pengurus jaringan atau mengumpulkan melalui proses dinamis yang berjalan 
pada jaringan. 
Lapisan network menyediakan upaya terbaik, end -to-end, mengirimkan paket ke 
seberang jaringan yang saling behubungan. Lapisan network menggunakan IP 
table routing untuk mengirimkan paket dari jaringan sumber ke jaringan tujuan. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
8 
Network Tech Support 
Setelah router menentukan alur yang digunakan, router mengambil paket dari 
satu interface dan meneruskan paket ke interface lain atau port yang 
mencerminkan alur yang terbaik kepada tujuan paket. 
Menentukan alur administratif distance 
Alur administrative distance adalah kunci informasi dari router yang digunakan 
untuk menentukan mana jalur terbaik bagi tujuan tertentu. Administrative 
distance adalah angka yang mengukur trustworthiness informasi sumber alur. 
Jarak terpendek administrative distance lebih terpercaya bagi sumber. 
Perbedaan routing protocol memiliki perbedaan secara default administrative 
distance. Jika suatu alur mempunyai jarak administratif yang paling rendah 
dimasukkan pada table routing. Suatu alur tidak dimasukkan pada table routing 
jika administrative distance dari sumber lain adalah lebih pendek. 
Contoh konfigurasi administrative distance: 
Router(config-router)#distance 255 
Router(config-router)#distance 90 192.31.7.0 0.0.0.255 
Router(config-router)#distance 120 128.88.1.3 0.0.0.0 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
9 
Network Tech Support 
Perintah konfigurasi router distance pertama menetapkan default administrative 
distance sampai dengan 255, yang mana menginstruksikan router untuk 
mengabaikan semua routing update dari router yang mana distance yang jelas 
belum ditetapkan. Perintah distance yang kedua menetapkan administrative 
distance sampai 90 untuk semua router pada jaringan Kelas C 192.31.7.0. 
perintah distance ketiga menetapkan administrative distance sampai 120 untuk 
router dengan alamat 128.88.1.3. 
Menentukan alur metric 
Routing protocol menggunakan metric untuk menentukan alur terbaik ke tujuan. 
Metric adalah nilai langkah yang diinginkan dari alur. Beberapa routing protocol 
menggunakan hanya satu faktor untuk menghitung metric. Sebagai contoh, RIP 
versi 1 (RIP v1) menggunakan jumlah hop ketika untuk menentukan metric dari 
route. Dasar protocol lain pada metric adalah dalam hop count, bandwidth, delay, 
load, reliability, tick delay, maximum transmission unit (MTU) dan cost. 
Setiap routing algoritma menafsirkan apakah routing yang terbaik pada jalan 
yang dilaluinya . Algoritma menghasilkan suatu nomor; yang disebut nilai metrik, 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
10 
Network Tech Support 
untuk setiap alur yang melewati jaringan. Secara khas, semakin kecil jumlah 
metrik, semakin baik alurnya. 
Faktor-faktor seperti bandwidth dan delay adalah tetap sebab mereka tetap 
sama untuk setiap interface sampai router dikonfigurasi ulang atau jaringan 
dirancang ulang. Faktor-faktor seperti load reliability adalah dinamis sebab 
mereka dihitung untuk setiap interface pada real-time oleh router. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
11 
Network Tech Support 
Menentukan route nex hop 
Routing algoritma menempati routing table dengan berbagai informasi. 
Gabungan tujuan/next hop memberitahukan router tujuan tertentu dapat 
dijangkau secara optimal dengan mengirimkan paket ke router khusus. Router ini 
menunjukkan next hop pada perjalanan ke tujuan yang akhir. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
12 
Network Tech Support 
Ketika router menerima paket yang datang, router memeriksa alamat tujuan dan 
mencoba menggabungkan alamat ini dengan next hop (loncatan yang 
berikutnya). 
Menentukan routing terakhir yang diupdate 
Gunakan perintah-perintah dibawah ini untuk menemukan routing terakhir yang 
diupdate: 
· show ip route 
· show ip route network 
· show ip protocols 
· show ip rip database 
Mengenal pengujian jaringan 
Dasar pengujian jaringan dapat diproses pada rangkaian dari satu lapisan model 
OSI ke berikutnya. Pengujian terbaik dimulai dengan Lapisan 1 dan bekerja 
sampai Lapisan 7 jika dibutuhkan. Mulai dengan Lapisan 1, untuk melihat 
masalah sederhana seperti daya kawat yang terpasang pada dinding. Masalah 
umum yang terjadi pada jaringan IP menghasilkan error pada skema 
pengalamatan. Pengalamatan adalah penting untuk menguji konfigurasi alamat 
sebelum meneruskan dengan langkah-langkah konfigurasi selanjutnya. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
13 
Network Tech Support 
Setiap pengujian ditunjukkan pada bagian ini yang terpusat pada operasi 
jaringan pada lapisan khusus dari model OSI. Perintah telnet dan ping adalah 
dua perintah penting yang digunakan untuk menguji jaringan. 
Penggunaan struktur untuk pendekatan troubleshooting 
Troubleshooting adalah proses yang memberikan pemakai untuk menemukan 
masalah pada jaringan. Troubleshooting harus proses tertib untuk dasar 
troubleshooting pada letak standar system jaringan dalam penempatan oleh 
administrasi. Dokumentasi adalah bagian sangat penting dari proses 
troubleshooting. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
14 
Network Tech Support 
Lima langkah troubleshooting 
Langkah-langkah pada model ini adalah: 
1. Kumpulkan semua informasi dan analisa gejala-gejala dari kegagalan. 
2. Menempatkan permasalahan ke dalam bagian jaringan tunggal, ke modul 
tunggal lengkap atau unit, atau ke pemakai tunggal. 
3. Pisahkan masalah hardware atau software khusus ke dalam unit, modul 
atau catatan jaringan pemakai. 
4. Tempatkan dan koreksi masalah yang specific. 
5. Periksa masalah yang telah dipecahkan. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
15 
Network Tech Support 
Pengujian model OSI 
Pengujian harus dimulai dengan Lapisan 1 dari model OSI dan bekerja sampai 
Lapisan 7 jika dibutuhkan. 
Error Lapisan 1 meliputi: 
· Kabel rusak 
· Kabel yang tidak terhubung 
· Kaebl terhubung ke port yang salah 
· Sambungan kabel yang tidak jelas 
· Kabel yang digunakan salah (seharusnya menggunakan kabel rollover, 
crossover dan straight-through yang benar) 
· Permasalahan di transceiver 
· Masalah di kabel DCE 
· Masalah di kabel DTE 
· Peralatan yang mati 
Error Lapisan 2 meliputi: 
· Interface serial dikonfigurasi dengan tidak sesuai 
· Interface Ethernet dikonfigurasi tidak sesuai 
· Encapsulation ditetapkan tidak benar (HDLC secara default untuk 
interface serial) 
· Clockrate dikonfigurasi tidak benar pada interface serial 
· Permasalahan Network interface card (NIC) 
Error Lapisan 3 meliputi: 
· Routing protocol tidak dikonfigurasi 
· Salah routing protocol 
· Penentuan alamat IP yang salah 
· Subnet masks yang salah 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
16 
Network Tech Support 
Jika kesalahan nampak pada jaringan, proses pengujian melalui lapisan-lapisan 
OSI harus mulai. Perintah ping digunakan pada Lapisan 3 untuk menguji 
connectivas. Pada Lapisan 7 perintah telnet mungkin digunakan untuk 
memeriksa software lapisan aplikasi aplikasi antara sumber dan setasiun tujuan. 
Kedua perintah ini akan dibahas secara detil pada bagian berikutnya. 
Troubleshooting lapisan 1 dengan indicator 
Troubleshooting lapisan 1 dengan show interface 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
17 
Network Tech Support 
Troubleshooting lapisan 3 dengan ping 
Troubleshooting lapisan 7 dengan telnet 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
18 
Network Tech Support 
Troubleshooting lapisan 2 dengan show interface 
Troubleshooting menggunakan show cdp 
Cisco Discovery Protocol (CDP) memperlihatkan informasi peralatan ke tetangga 
yang terhubung langsung, meliputi MAC dan alamat IP dan interface keluaran. 
Hasil yang keluar dari perintah show cdp neighbors menampilkan informasi 
mengenai tetangga yang directly connected. Informasi ini bermanfaat untuk 
hubungan debug. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
19 
Network Tech Support 
Troubleshooting menggunakan traceroute 
Perintah traceroute digunakan untuk menemukan route paket ketika paket 
tersebut berjalan ke tujuan lain. Traceroute juga digunakan untuk membantu 
menguji lapisan network (lapisan 3) pada dasar hop-by-hop. 
Troubleshooting Router CTI-copyright@2005

More Related Content

What's hot

Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)NightXynt
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioaribowo
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )teguhsmk
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan RoutingReshan Tio
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatlingacing
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan ivsept2309
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )teguhsmk
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )teguhsmk
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 

What's hot (15)

Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan Routing
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Rip versi 1
Rip versi 1Rip versi 1
Rip versi 1
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 

Viewers also liked

Chem of life
Chem of lifeChem of life
Chem of lifecfortino
 
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2Nirmala Josephine
 
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1Nirmala Josephine
 

Viewers also liked (7)

Chem of life
Chem of lifeChem of life
Chem of life
 
The Chemistry Of The Cell
The Chemistry Of The CellThe Chemistry Of The Cell
The Chemistry Of The Cell
 
The chemistry of the cell
The chemistry of the cellThe chemistry of the cell
The chemistry of the cell
 
Chemistry Of Cells
Chemistry Of CellsChemistry Of Cells
Chemistry Of Cells
 
The Chemical Composition of Cell
The Chemical Composition of CellThe Chemical Composition of Cell
The Chemical Composition of Cell
 
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 2
 
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 4 - CHEMICAL COMPOSITION OF THE CELL PART 1
 

Similar to TroubleshootingRouter

Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxHasobrBlank
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioariwibowo
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingindonesia
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routingArif Chendra
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptRochmadGSaputra
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingDanuSetiawan5
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektorAhmad Hsn
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5Boy Cdr
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicRezi Fenorita
 

Similar to TroubleshootingRouter (20)

Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
Laporan 5 routing static
Laporan 5 routing staticLaporan 5 routing static
Laporan 5 routing static
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektor
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 

More from indonesia

08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configurationindonesia
 
07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshooting07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshootingindonesia
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lanindonesia
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicesindonesia
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-conceptsindonesia
 
02module 11 osi-reference-model1
02module 11 osi-reference-model102module 11 osi-reference-model1
02module 11 osi-reference-model1indonesia
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cablingindonesia
 
Pemrograman web-semester1 v3
Pemrograman web-semester1 v3Pemrograman web-semester1 v3
Pemrograman web-semester1 v3indonesia
 

More from indonesia (8)

08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration
 
07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshooting07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshooting
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lan
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
 
02module 11 osi-reference-model1
02module 11 osi-reference-model102module 11 osi-reference-model1
02module 11 osi-reference-model1
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 
Pemrograman web-semester1 v3
Pemrograman web-semester1 v3Pemrograman web-semester1 v3
Pemrograman web-semester1 v3
 

TroubleshootingRouter

  • 1. Modul 22: Troubleshooting Router Overview Troubleshooting digunakan untuk memeriksa atau menguji konfigurasi router yang telah dimasukkan apakah benar atau tidak. Ada berbagai troubleshooting pada router ini.
  • 2. 2 Network Tech Support Perintah show ip route Satu fungsi utama dari router adalah menentukan jalur terbaik untuk menuju ke tujuan. Router mempelajari jalur, yang disebut dengan route, dari konfigurasi administrator atau dari router lain dengan melalui routing protocol. Router menyimpan informasi routing dalam table routing menggunakan dynamic random access memory (DRAM). Table routing berisi daftar menyediakan route terbaik. Router menggunakan table routing untuk membuat keputusan bahwa paket data diteruskan. Perintah show ip route menampilkan isi table IP routing. Table ini berisi masukkan untuk semua jaringan dan subnetwork yang dikenal, seperti halnya kode yang menunjukkan bagaimana informasi dipelajari. Berikut beberapa perintah tambahan yang digunakan dengan perintah show ip route: · show ip route connected · show ip route network · show ip route rip · show ip route igrp · show ip route static Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 3. 3 Network Tech Support Contoh table routing memperlihatkan empat route untuk jaringan yang directly connected. Route ini, ditandai dengan symbol C, disediakan untuk jaringan directly connected. RTA menghentikan berbagai paket tujuan untuk jaringan yang tidak terdaftar pada table routing. Pada perintah untuk meneruskan ke tujuan lain table routing untuk RTA akan meliputi route yang banyak. Route baru mungkin ditambahkan menggunakan satu dari dua metode: · Static routing – Administrator secara manual menetapkan route ke satu atau lebih jaringan tujuan. · Dynamic routing – Router menuruti aturan yang ditetapkan oleh protocol routing untuk perubahan informasi routing dan secara bebas memilih jalur terbaik. Secara administrative route yang tetap disebut static sebab route tidak berubah sampai administrator jaringan merubah program secara manual. Route mempelajari dari router lain adalah dynamic sebab route dapat berubah secara otomatis ketika router tetangga update satu sama lain dengan informasi baru. Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian pokok. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 4. 4 Network Tech Support Menentukan gateway Gateway adalah gerbang paket untuk keluar masuk. Penentuan gateway adalah dengan menentukan alamat interface hop router terdekat. Apa bila static route dan dynamic route terjadi terjadi kegagalan dikarenakan alamat jaringan tujuan tidak ditemukan pada isi table routing yang lebih spesifik, maka router menggunakan default route untuk menjangkau gateway dalam usaha untuk meneruskan paket data. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 5. 5 Network Tech Support Kunci skalabilitas utama adalah bahwa default route menjaga table routing. Default route memungkinkan router untuk meneruskan paket bagi host internet tanpa harus memelihara isi table routing untuk setiap jaringan internet. Default route dapat dimasukkan secara static oleh administrator atau secara dynamic menggunakan routing protocol. Default routing diawali oleh administrator. Sebelum router dapat merubah informasi secara dynamic, administrator harus mengkonfigurasi paling sedikit satu router dengan default route. Mengandalkan hasil yang diinginkan, administrator dapat menggunakan perintah-perintah lain untuk mengkonfigurasi default route: ip default-network or ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Perintah ip default-network menetapkan default route pada jaringan menggunakan routing protocol dynamic. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 6. 6 Network Tech Support Perintah global ip default-network 192.168.17.0 menetapkan kelas C pada jaringan 192.168.17.0 sebagai jalur tujuan untuk paket yang tidak memiliki table routing yang dimasukkan. Untuk setiap jaringan dikonfigurasi dengan ip default-network, jika router memiliki route ke jaringan. Membuat ip route to 0.0.0.0/0 adalah cara lain untuk konfigurasi default route. Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-ip- address | exit-interface] Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 7. 7 Network Tech Support Setelah mengkonfigurasi default route atau default network, perintah show ip route akan menampilkan seperti dibawah ini: Gateway of last resort is 172.16.1.2 to network 0.0.0.0 Menentukan route sumber dan tujuan Karena traffic yang dilalui melewati jaringan cloud, penentuan alur terjadi di lapisan network. Fungsi penentuan alur memungkinkan suatu router untuk mengevaluasi alur yang tersedia ke suatu tujuan dan untuk menetapkan penanganan yang lebih dari paket. Jasa routing menggunakan informasi topologi jaringan ketika mengevaluasi alur jaringan. Informasi ini dapat diatur oleh pengurus jaringan atau mengumpulkan melalui proses dinamis yang berjalan pada jaringan. Lapisan network menyediakan upaya terbaik, end -to-end, mengirimkan paket ke seberang jaringan yang saling behubungan. Lapisan network menggunakan IP table routing untuk mengirimkan paket dari jaringan sumber ke jaringan tujuan. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 8. 8 Network Tech Support Setelah router menentukan alur yang digunakan, router mengambil paket dari satu interface dan meneruskan paket ke interface lain atau port yang mencerminkan alur yang terbaik kepada tujuan paket. Menentukan alur administratif distance Alur administrative distance adalah kunci informasi dari router yang digunakan untuk menentukan mana jalur terbaik bagi tujuan tertentu. Administrative distance adalah angka yang mengukur trustworthiness informasi sumber alur. Jarak terpendek administrative distance lebih terpercaya bagi sumber. Perbedaan routing protocol memiliki perbedaan secara default administrative distance. Jika suatu alur mempunyai jarak administratif yang paling rendah dimasukkan pada table routing. Suatu alur tidak dimasukkan pada table routing jika administrative distance dari sumber lain adalah lebih pendek. Contoh konfigurasi administrative distance: Router(config-router)#distance 255 Router(config-router)#distance 90 192.31.7.0 0.0.0.255 Router(config-router)#distance 120 128.88.1.3 0.0.0.0 Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 9. 9 Network Tech Support Perintah konfigurasi router distance pertama menetapkan default administrative distance sampai dengan 255, yang mana menginstruksikan router untuk mengabaikan semua routing update dari router yang mana distance yang jelas belum ditetapkan. Perintah distance yang kedua menetapkan administrative distance sampai 90 untuk semua router pada jaringan Kelas C 192.31.7.0. perintah distance ketiga menetapkan administrative distance sampai 120 untuk router dengan alamat 128.88.1.3. Menentukan alur metric Routing protocol menggunakan metric untuk menentukan alur terbaik ke tujuan. Metric adalah nilai langkah yang diinginkan dari alur. Beberapa routing protocol menggunakan hanya satu faktor untuk menghitung metric. Sebagai contoh, RIP versi 1 (RIP v1) menggunakan jumlah hop ketika untuk menentukan metric dari route. Dasar protocol lain pada metric adalah dalam hop count, bandwidth, delay, load, reliability, tick delay, maximum transmission unit (MTU) dan cost. Setiap routing algoritma menafsirkan apakah routing yang terbaik pada jalan yang dilaluinya . Algoritma menghasilkan suatu nomor; yang disebut nilai metrik, Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 10. 10 Network Tech Support untuk setiap alur yang melewati jaringan. Secara khas, semakin kecil jumlah metrik, semakin baik alurnya. Faktor-faktor seperti bandwidth dan delay adalah tetap sebab mereka tetap sama untuk setiap interface sampai router dikonfigurasi ulang atau jaringan dirancang ulang. Faktor-faktor seperti load reliability adalah dinamis sebab mereka dihitung untuk setiap interface pada real-time oleh router. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 11. 11 Network Tech Support Menentukan route nex hop Routing algoritma menempati routing table dengan berbagai informasi. Gabungan tujuan/next hop memberitahukan router tujuan tertentu dapat dijangkau secara optimal dengan mengirimkan paket ke router khusus. Router ini menunjukkan next hop pada perjalanan ke tujuan yang akhir. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 12. 12 Network Tech Support Ketika router menerima paket yang datang, router memeriksa alamat tujuan dan mencoba menggabungkan alamat ini dengan next hop (loncatan yang berikutnya). Menentukan routing terakhir yang diupdate Gunakan perintah-perintah dibawah ini untuk menemukan routing terakhir yang diupdate: · show ip route · show ip route network · show ip protocols · show ip rip database Mengenal pengujian jaringan Dasar pengujian jaringan dapat diproses pada rangkaian dari satu lapisan model OSI ke berikutnya. Pengujian terbaik dimulai dengan Lapisan 1 dan bekerja sampai Lapisan 7 jika dibutuhkan. Mulai dengan Lapisan 1, untuk melihat masalah sederhana seperti daya kawat yang terpasang pada dinding. Masalah umum yang terjadi pada jaringan IP menghasilkan error pada skema pengalamatan. Pengalamatan adalah penting untuk menguji konfigurasi alamat sebelum meneruskan dengan langkah-langkah konfigurasi selanjutnya. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 13. 13 Network Tech Support Setiap pengujian ditunjukkan pada bagian ini yang terpusat pada operasi jaringan pada lapisan khusus dari model OSI. Perintah telnet dan ping adalah dua perintah penting yang digunakan untuk menguji jaringan. Penggunaan struktur untuk pendekatan troubleshooting Troubleshooting adalah proses yang memberikan pemakai untuk menemukan masalah pada jaringan. Troubleshooting harus proses tertib untuk dasar troubleshooting pada letak standar system jaringan dalam penempatan oleh administrasi. Dokumentasi adalah bagian sangat penting dari proses troubleshooting. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 14. 14 Network Tech Support Lima langkah troubleshooting Langkah-langkah pada model ini adalah: 1. Kumpulkan semua informasi dan analisa gejala-gejala dari kegagalan. 2. Menempatkan permasalahan ke dalam bagian jaringan tunggal, ke modul tunggal lengkap atau unit, atau ke pemakai tunggal. 3. Pisahkan masalah hardware atau software khusus ke dalam unit, modul atau catatan jaringan pemakai. 4. Tempatkan dan koreksi masalah yang specific. 5. Periksa masalah yang telah dipecahkan. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 15. 15 Network Tech Support Pengujian model OSI Pengujian harus dimulai dengan Lapisan 1 dari model OSI dan bekerja sampai Lapisan 7 jika dibutuhkan. Error Lapisan 1 meliputi: · Kabel rusak · Kabel yang tidak terhubung · Kaebl terhubung ke port yang salah · Sambungan kabel yang tidak jelas · Kabel yang digunakan salah (seharusnya menggunakan kabel rollover, crossover dan straight-through yang benar) · Permasalahan di transceiver · Masalah di kabel DCE · Masalah di kabel DTE · Peralatan yang mati Error Lapisan 2 meliputi: · Interface serial dikonfigurasi dengan tidak sesuai · Interface Ethernet dikonfigurasi tidak sesuai · Encapsulation ditetapkan tidak benar (HDLC secara default untuk interface serial) · Clockrate dikonfigurasi tidak benar pada interface serial · Permasalahan Network interface card (NIC) Error Lapisan 3 meliputi: · Routing protocol tidak dikonfigurasi · Salah routing protocol · Penentuan alamat IP yang salah · Subnet masks yang salah Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 16. 16 Network Tech Support Jika kesalahan nampak pada jaringan, proses pengujian melalui lapisan-lapisan OSI harus mulai. Perintah ping digunakan pada Lapisan 3 untuk menguji connectivas. Pada Lapisan 7 perintah telnet mungkin digunakan untuk memeriksa software lapisan aplikasi aplikasi antara sumber dan setasiun tujuan. Kedua perintah ini akan dibahas secara detil pada bagian berikutnya. Troubleshooting lapisan 1 dengan indicator Troubleshooting lapisan 1 dengan show interface Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 17. 17 Network Tech Support Troubleshooting lapisan 3 dengan ping Troubleshooting lapisan 7 dengan telnet Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 18. 18 Network Tech Support Troubleshooting lapisan 2 dengan show interface Troubleshooting menggunakan show cdp Cisco Discovery Protocol (CDP) memperlihatkan informasi peralatan ke tetangga yang terhubung langsung, meliputi MAC dan alamat IP dan interface keluaran. Hasil yang keluar dari perintah show cdp neighbors menampilkan informasi mengenai tetangga yang directly connected. Informasi ini bermanfaat untuk hubungan debug. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005
  • 19. 19 Network Tech Support Troubleshooting menggunakan traceroute Perintah traceroute digunakan untuk menemukan route paket ketika paket tersebut berjalan ke tujuan lain. Traceroute juga digunakan untuk membantu menguji lapisan network (lapisan 3) pada dasar hop-by-hop. Troubleshooting Router CTI-copyright@2005