Penyembelihan hewan dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti hewan yang disembelih harus hidup dan halal, penyembelihnya harus Muslim dewasa, menggunakan alat tajam, dan memotong urat nadi serta saluran pernafasan. Terdapat perbedaan antara penyembelihan biasa, aqiqah, dan qurban dalam tujuan, waktu pelaksanaan, dan pembagian hasilnya.
1. QURBAN DAN AQIQAH
Pernahkah kamu melihat orang menyembelih hewan? Pernahkah kamu juga melihat penyembelihan
aqiqahketikaadaanak yang lahir?Pernahkah kamu juga menyaksikan penyembelihan hewan kurban?
Kalau dilihat sekilas kelihatnya sama bukan dari ketiganya? Tetapi ternyata diantara satu dengan yang
lain ada perbedaannya, baik artinya, tujuannya, tata caranya, bahkan waktunya juga berbeda. Nah
perhatikan dengan seksama penjelasan-penjelasan berikut ini supaya kamu dapat memahami dan
melaksanakan dengan benar ktika kamu hidup di tengah masyarakat nanti.
A. Tata Cara PenyembelihanHewan
Untuk mengkonsumsi binatang, maka harus melalui proses penyembelihan. Penyembelihan
hewan menurut ilmu fiqh disebut Az-Dzabhu atau Adz-Dzakatu yang berarti tathayyub ( membuatnya
menjadi baik,harum,sedap).Sedangmenurutistilah,penyembelihan adalah proses mematikan hewan
dengan cara memotong saluran makanan dan saluran pernafasan, serta dua urat nadi yang ada pada
sekitartenggorokan menurutsyarat-syaratyangtelah ditentukan dalam syariat islam. Penyembelihan
dimaksudkanagarhewantersebuthalal, baik dan sehat untuk dimakan serta harum dan sedap, karena
darah yang ada di dalam tubuh binatang telah mengalir deras keluar dari tubuh melalui luka
penyembelihan.Dengankatalain,binatangyangakandikonsumsi harusmelalui proses penyembelihan
terlebihdahulu,kecualiterhadapbelalang dan ikan. Untuk mengkonsumsi dua jenis binatang ini, tidak
perlu disembelih terlebih dahulu.
“Diriwayatkan dalam Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda : Dihalalkan bagi
kamu dua bangkai dan dua darah, dua bangkai itu adalah ikan dan belalang, sedangkan dua darah itu
adalah hati dan limpa”. ( HR Ibnu Majah )
Tata cara penyembelihan hewan yang disyariatkan dalam Islam adalah penyembelihan yang
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Syarat-syaratnya
a. Binatangnyadalamkeadaanmasihhidupdanmerupakan binatang yang halal dimakan. Dengan
demikian tidak sah menyembelih binatang yang sudah mati. Tidak sah pula menyembelih
binatang yang haram, seperti anjing, babi, katak, burung elang, kura-kura, harimau, dan
sebagainya.
b. Penyembelihnya beragama Islam, sekurang-kurangnya sudah mumayiz, berakal sehat, tidak
buta, dengan sengaja dan membaca basmalah saat menyembelih.
Dengandemikiantidaksahpenyembelihanyangdilakukanolehorangkafir(ingkar kepada Allah
SWT),orang yang musyrik( menyekutukanAllahSWT) maupun orang yang murtad ( keluar dari
agama Islam ). Tidak syah pula sembelihan orang yang buta, orang yang tidak sengaja atau
dalam keadaan tidak sadar seperti saat sedang mabuk, mengigau, gila, dan lain sebagainya. Di
samping itu, sewaktu menyembelih tidak cukup dengan sengaja saja melainkan juga harus
2. membacaBasmalah. DalamQS. Al An’amayat 121 Allahberfirmanyangartinya,“Dan janganlah
kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya”.
c. Alatyang digunakan harus tajam, terbuat dari logam besi atau yang lain dan tidak syah dengan
tulang, kuku, atau gigi.
Ketajamanalatmenyembelihdimaksudkanagarprosespenyembelihan berlangsung cepat, dan
binatang tersebut dapat segera mati, sehingga tidak terlalu lama merasakan sakit. Alat yang
digunakan boleh terbuat dari besi, baja, atau apa saja yang tajam asalkan tidak dari kuku, gigi,
dan tulang.
Hadits Rasulullah SAW yang artinya “ Diriwayatkan dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau
pernahditanya: “Apakahkami bolehmenyembelih dengan marwah (sejenis batu berkilat) dan
denganbelahantongkat?”.RasulullahS.A.W menjawab :”Percepatlah. Dan apa-apa yang dapat
mengalirkan darah dan disebut nama Allah padanya, maka makanlah. Bukan dengan gigi dan
kuku.” ( HR Muslim ).
d. Dilakukanpadaurat lehersampai terputussaluranmakanan dan pernapasan. Sedangkan untuk
hewan yang tidak dapat ditangkap/liar, terjebur ke sumur atau terjepit lehernya boleh
disembelih pada bagian mana saja asalkan darahnya dapat mengalir keluar dan dapat
mempercepat kematiannya.
e. Selama proses penyembelihan belum selesai atau belum sempurna, mata pisau tidak boleh
terangkat atau terlepas sekejap pun dari bagian yang dipotong. Menurut pendapat yang lebih
berhati-hati, bila terlepas sebelum proses penyembelihan sempurna dihukumi tidak syah.
Sedangkan menurut Sayid Sabiq tetap syah.
2. Sunah-sunah dalam menyembelih hewan
a. Membaca takbir dan salawat tiga kali saat menyembelih
“Diriwayatkandari Anasr.a katanya : Nabi s.a.w. telah mengorbankan dua ekor kibas berwarna
putih agak kehitam-hitaman dan bertanduk. Baginda menyembelih keduanya dengan tangan
baginda sendiri sambil menyebut nama Allah, bertakbir dan meletakkan kaki baginda diatas
belikat keduanya”. ( HR. Bukhari dan Muslim ).
b. Sebelum disembelih hewan direbahkan menghadap kiblat dengan tulang rusuk kiri berada di
bawah.
c. Memotong dua urat nadi yang ada di kanan kiri leher.
d. Menyembelih pada pangkal/dekat kepala hewan, sedangkan unta sunah pada libbah (tempat
menggantungkan kalung pada leher)
e. Yang menyembelih sebaiknya laki-laki
3. Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan
a. Menyembelih dengan alat yang tumpul
b. Urat nadi kanan kiri leher tidak putus
c. Menyembelih sampai putus lehernya
d. Mematahkan/memenggal leher hewan atau mengulitinya sebelum benar-benar mati. Dalam
Hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
3. َقَه ْزُت ْأن َلْبَق َسُفْنَألوااُلَجْعَتَال
Artinya,”Janganlah kamu terburu-buru menghabisi nyawa sebelum ia pergi (sendiri)”.
B. Aqiqah
1. Pengertian Aqiqah
Aqiqah berasal dari kata Arab ‘Aqqa yang berarti membelah atau memotong. Sedangkan
menurutistilahhukumIslam, aqiqah adalahmenyembelih kambing/domba sebagai tanda syukur
kepada Allah atas kelahiran anak laki-lakinya atau perempuannya. Aqiqah sunah dilaksanakan
pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Pada hari itu dicukur pula rambutnya dan diberi nama
yang baik. Sabda Nabi yang artinya :”Setiap anak itu tergadai dengan aqiqah yang disembelih
pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama”. ( HR. Ahmad dan Tirmidzi).
2. Hukum Aqiqah
Hukumaqiqahadalahsunnahmuakad bagi orang tua yangmampu.Pelaksanaanpenyembelihan
sunah dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak tersebut, namun bila orang tua belum
mampu boleh kapan saja asalkan anak tersebut belum baligh.
3. Ketentuan Hewan Aqiqah
Ketentuan hewan yang disembelih untuk aqiqah sebagai berikut :
Untuk anak laki-laki 2 ekor kambing / domba, dan untuk anak perempuan cukup satu ekor
saja.
Hadits Rasulullah SAW yang artinya : “ Dari Aisyah, dia berkata : Rasulullah SAW menyuruh
kita menyembelih aqiqah untukanak laki-laki dua ekor kambing dan untuk perempuan satu
ekor kambing”. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Kambing/domba itu harus dalam keadaan sehat, tidak kurus, tidak cacat, sebaiknya jantan,
dan sudahcukupumurnya,yakni biladari jenis domba sudah berumur satu tahun lebih atau
sudah pernah berganti gigi. Sedangkan dari jenis kambing biasa (jawa : kacangan/kerdil)
sudah berumur dua tahun.
4. Pembagian Daging Aqiqah
Ketentuanpembagiandagingaqiqahberbedadenganpembagiandagingqurban. Dalamhal ini
pembagian untuk aqiqah diberikan dalam bentuk yang sudah dimasak. Dalam memasak daging
aqiqah yang akan dibagikan, hendaknya dimasak yang manis -manis, tidak pedas, dan tulang
rusuknya tidak dipotong kecil-kecil. Dalam hal aqiqah yang tidak dinazarkan, orang yang
beraqiqahdiperkenankan memakannya. Sedangkan bila dinazarkan, tidak diperkenankan walau
sedikit. Semuanya harus dibagi habis.
Dengan demikian jelaslah bahwa Aqiqah berbeda dengan penyembelihan pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada tujuan penyembelihan dan pelaksanaannya. Bila penyembelihan
biasa tujuannya hanya untuk dikonsumsi (dimakan), sedangkan aqiqah mempunyai tujuan yang
khusus. Ketentuan hewan yang akan disembelihpun juga berbeda.
C. Qurban
4. 1. Pengertian Qurban
Menurut bahasa Qurban berasal dari kata “qurba” atau “Qaraba”, artinya dekat dan
mendekati.SedangkanmenurutistilahhukumIslam, Qurban ialah menyembelih binatang ternak
tertentu pada hari raya qurban atau pada hari tasyrik dengan niat ibadah mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
FirmanAllahSWT yangartinya: “Sesungguhnyakami telahmemberikankepadamunikmat
yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-
orang yang membencimu dialah yang terputus”. (QS. Al Kautsar :1-3)
2. Hukum Qurban
Pelaksanaanqurbanhukumnyasunahmuakkad,artinyasangatdianjurkan bagi orangyang
mampu.Apabilamampu,tetapi tidakmau melaksanakannya hukumnya makruh. Rasulullah SAW
bersabda yang artinya : “ Barang siapa mempunyai kemampuan untuk berqurban namun tidak
mau berqurban, maka janganlah mendekati tempat salatku”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
3. Ketentuan Hewan Qurban
Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi, kerbau,
kambing/domba yangmemenuhi syaratuntukberkurban. Adapun syarat-syarat syahnya hewan
kurban adalah sebagai berikut :
a. Sehat. Hewan yang sakit seperti terkena kudis, kurap, atau penyakit lainnya tidak syah.
b. Gemuk, tidak kurus kering. Hewan yang kurus hingga kelihatan tulang belulangnya tidak
diperkenankan untuk berkurban.
c. Tidakcacat. Hewanyangpatah tanduknya,pincang,buta,buahzakarnyahanya satu tidak syah
untuk berkurban.
d. Telah cukup umur, yaitu :
1) Unta yang sudah berumur 5 tahun.
2) Sapi atau kebau yang sudah berumur 2 tahun.
3) Kambing biasa sudah berumur 2 tahun, sedangkan domba/biri-biri yang sudah berumur 1
tahun atau telah berganti gigi.
e. Sebaiknya jantan. Sebab jika betina dikhawatirkan sedang dalam keadaan hamil.
Ketentuanyanglainadalahuntukjenisbinatang unta, sapi, dan kerbau cukup untuk kurban 7
orang. Sedangkan untuk kambing dan domba hanya untuk kurban 1 orang. Hadis Rasulullah
yang artinya :” Diriwayatkan dari pada Jabir bin Abdullah r.a katanya: kami pernah
menyembelih binatang kurban bersama Rasulullah SAWpada tahun Hudaibiah dengan seekor
unta kepada tujuh orang dan lembu juga kepada tujuh orang”. (HR. Bukhari Muslim).
4. Waktu Penyembelihan Qurban
Waktu penyembelihan qurban adalah setelah salat idul adha dan tiga hari tasyrik. Boleh
dilakukanpadasianghari dan sore hari pada hari-hari tersebut(sebelummatahari terbenam pada
tanggal 13 Dzulhijjah.
5. Sabda Rasulullah SAW yang artinya :” Siapa menyembelih sebelum salat, maka sesungguhnya ia
menyembelih untuk dirinya. Dan siapa menyembelih setelah salat dan dua khotbah, sungguh
ibadahnya telah sempurna dan ia mendapat sunah kaum muslim”. (HR. Bukhari Muslim).
5. Pembagian daging Qurban
Daging qurban dibagi kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah, belum
dimasak. Apabila orang yang berqurban menghendaki, dia boleh mengambil daging qurban itu
maksimal 1/3. Akan tetapi bila qurban itu telah dinazarkan sebelumnya, maka tidak boleh
mengambilnya walau sedikit apapun, misalnya hanya mengambil tanduknya.
Rangkuman
1. Penyembelihan atau Adz-Dzakatu berarti tathayyub, yaitu menjadikan baik, harum, dan sedap.
Sedangkanmenurutistilah,penyembelihanadalahmematikanbinatangdenganmemotong saluran
nafas dan makanan, serta dua urat nadi tenggorokan menurut ketentuan syariat Islam.
2. Syarat penyembelihanitudiantaranyapenyembelihnya beragama Islam, mumayiz/baligh, berakal
sehat, tidak buta, sengaja dan membaca basmalah. Hewannya harus halal dan masih hidup, serta
alatnya harus tajam dan terbuat selain dari tulang, kuku, dan gigi.
3. Qurban ialah menyembelih binatang ternak tertentu pada hari raya qurban atau pada hari tasyrik
dengan niat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan aqiqah adalah
menyembelihkambing/dombasebagai tanda syukur kepada Allah atas kelahiran anak laki-lakinya
atau perempuannyayangdilaksanakanpadahari ketujuhsetelahkelahirananak tersebut. Kambing
yang disembelih adalah 1 ekor bila anak perempuan, 2 ekor bila laki-laki.
4. Syarat hewan yang syah untuk qurban dan aqiqah adalah sehat, gemuk, tidak cacat, cukup umur,
dan sebaiknya jantan.
Mauidhah Hasanah
Perhatikan dan renungkan!
Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (yang dimaksud berkorban di
sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (maksudnya
terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah).
Kamus Istilah
Aqiqah : Penyembelihan hewan karena kelahiran anak
Penyembelihan hewan: menyembelih hewan untuk dikonsumsi
6. Qurban : Penyembelihan hewan untuk ibadah
Hari Qurban : tanggal 10 Dzulhijjah, dan hari tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
Baligh : dewasa
Mumayiz : mampu membedakan yang baik dan buruk