SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Fiqih IX
MTs AgungAlim 1
Materi Fiqih Kelas IX semester 1
A. Pengertian
Penyembelihan binatang ialah memutus jalan makan. minium nafas dan urat nadi pada leher
binatang yang disembelih dengan pisu, pedang, atau alat lain yang tajam sesuai dengan
ketentuan syara`.
Penyembelihan binatang tidak sama dengan mematikan. Mematikan binatang dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti dipukul, disabet dengan senjata, disiram dengan air panas atau
dibakar. Namun cara-cara tersebut tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan termasuk
tindakan kejam.
Maka dari itu dalam melakukan penyembelihan harus dilakukan dengan baik dan benar.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Artinya : Dari Saddadi Ibnu Aus Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah
menetapkan supaya berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh,
bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik dan
hendaklah mempertajam pisaunya dan memberikan kesenangan terhadap binatang yang
disembelih. (HR. Muslim).
Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh menyembelih binatang secara sembarangan.
Kita harus mengikuti tata cara dan ketentuan-ketentuan syarat dalam menyembelih binatang.
1. Cara Menyembelih Binatang
Ada dua cara dalam menyembelih binatang, yaitu secara tradisional dan mekanik.
1). Cara menyembelih binatang dengan cara tradisional
Tata cara menyembelih binatang seacra tradisional adalah :
a). Menyiapkan terlebih dahulu lubang penampung darah.
b). Peralatan yang akan digunakan untuk menyembelih disiapkan terlebih dahulu.
c). Binatang yang akan disembelih dibaringkan menghadap kiblat, lambung kiri bawah.
d). Leher binatang yang akan disembelih diletakkan di atas lubang Penampung darah yang
sudah disiapkan.
e). Kaki binatang yang akan disembelih dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke
bawah agar tanduknya menancap ke tanah.
Fiqih IX
MTs AgungAlim 2
f). Mengucap basmalah, kemudian alat penyembelihan digoreskan pada leher binatang yang
disembelih sehingga memutuskan, jalan makan, minum, nafas, serta urat nadi kanan dan kiri
pada leher binatang.
2). Cara menyembelih binatang secara mekanik
Tata cara menyembelih binatang secara mekanik adalah :
a). Mempersiapkan peralatan terlebih dahulu.
b). Memasukkan hewan ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi gas sehingga hewan tersebut
tidak sadarkan diri dan mati.
c). Dengan mengucap basmalah, binatang yang telah pingsan tersebut disembelih dengan alat
penyembelihan yang sudah disiapkan sebelumnya.
d). Penyembelihan binatang dengan alat mekanik dibolehkan dan halal dagingnya, asalkan
memenuhi persyaratan dalam penyembelihan.
2. Syarat Binatang yang disembelih
Syarat binatang yang disembelih adalah sebagai berikut :
1) Binatang yang akan disembelih masih dalam keadaan hidup. Binatang
yang mati bukan karena disembelih berarti sudah menjadi bangkai.
2) Binatang yang akan disembelih adalah binatang yang halal, baik zatnya maupun cara
memperolehnya.
3. Syarat Alat untuk Menyembelih Binatang
Syarat alat untuk menyembelih binatang adalah
1) Tajam
2) Tidak tumpul dan tidak runcing
3) Terbuat dari besi, baja, bamboo, batu, atau kaca
4) Bukan gigi, tulang, atau kuku
Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammmad SAW sebagai berikut :
Artinya: " Apa saja yang dapar mengalirkan darah dan disebut nama Allah, maka boleh
kamu makan, bukan gigi, dan kuku dan aku akan beritahukan kepada kalian tentangya,
adapun gigi itu adalah tulang, sedangkan kuku itu adalah senjata orang Habsyi. (H.R Al
Bukhari dari Raft' bin Khadis : 5074).
4. Ketentuan Cara Menyembelih Binatang
Cara menyembelih binatang yang benar, ada ketentuan yang harus diperhatikan yaitu:
Fiqih IX
MTs AgungAlim 3
1). Binatang yang dapat disembelih lehernya, dipotong urat tempat makanan dan urat tempat
keluar nafasnya, kedua urat ini harus diputus.
2). Binatang yang tidak dapat disembelih lehemya, karena liar atau jatuh ke dalam lubang,
sehingga tidak dapat disembelih lehernya, maka menyembelinya dilakukan dimana saja dari
badanya, asal dia mati karena luka itu.
Artinya :"Dari Rafi" ia berkata: Kami bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan kami
bertemu seekor unta milik seseorang kaum (unta itu sedang lari) sedang mereka tidak
menunggang kuda untuk mengejarnya maka seorang laki-laki telah melempar dengan anak
panahnya dan matilah unta itu, maka Nabi SA W bersabda : Sesunggunya binatang ini
mempunyai tabiat binatang liar, terhadap binatang-binatang seperti ini berbuatlah kamu
demikian. " HR. Jama'ah
5. Syarat Orang yang Menyembelih Binatang
Syarat-syarat orang yang menyembelih adalah:
1) Beragama Islam atau Ahli Kitab
Mengkonsumsi sembelihan Ahli Kitab (Orang Yahudi dan Nasrani) adalah halal hukumnya.
Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 5, yang artinya : Makanan (sembelihan) Ahli
Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka.... (QS A1-Maidah / 5: 5)
Sebagian ulama menyatakan bahwa mengkonsumsi daging hewan sembelihan Ahli Kitab
sama saja mengkonsumsi sembelihan orang kafir dan musrik Jadi mengkonsumsi daging
sembelihan orang kafir dan musyrik adalah haram hukumnya.
2) Menyebut Nama Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam surat Al-An'am ayat : 121, yang artinya: "Dan janganlah kamu
memakan dari apa (daging hewan ) yang ketika disembelih tidak menyebut nama Allah,
perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan……(QS. Al-An'am/6:121)
Sebagian ulama menyatakan bahwa menyebut nama Allah SWT tidak termasuk syarat
apabila penyembelihan binatang tersebut orang muslim.
3) Berakal Sehat
Fiqih IX
MTs AgungAlim 4
Mengkonsumsi daging binatang yang disembelih oleh orang yang gila atau mabuk,
hukumnya haram
4) Sudah Mumayiz
Mumayiz adalah orang yang dapat membedakan antara yang benar dan salah. Penyembelihan
binatang yang dilakukan oleh anak yang belum mumayiz dinyatakan tidak sah.
6. Kewajiban dalam Menyembelih Binatang
1). Hendaknya binatang itu dipotong / disembelih pada pangkal leher (leher bagian bawah).
2). Yang dipotog adalah bagian tenggorokan binatang itu yaitu jalan pernafasan.
3). Selain tenggorokan harus juga dipotong kerongkongan yang merupakan jalan makanan.
4). Dua buah urat nadi binatang itu (kiri dan kanan) harus dipotong juga.
5). Pada waktu menyembelih harus menyebut nama Allah SWT.
7. Sunah dalam Menyembelih Binatang
Kalian saya ajak untuk melaksanakan beberapa perbuatan yang disunahkan dalam
menyembelih binatang, yaitu:
1) Binatang diihadapkan ke kiblat
2) Menyembelih pada bagian pangkal leher binatang, terutama apabila bina tang nya berleher
panjang. Hal itu dimaksudkan agar pisau tidak mudah bergeser dan urat-urat leher serta
kerongkongan cepat putus.
3) Menggunakan alat yang tajam agar dapat mengurangi kadar sakit.
4) Memotong dua urat yang ada di kiri kanan leher agar cepat mati.
5) Binatang yang disembelih, digulingkan ke sebelah kiri rusuknya, supaya mudah bagi orang
yang menyembelihnya.
6) Membaca basmalah.
7) Membaca Shalawat Nabi.
8) Mempercepat proses penyembelihan agar binatang tidak tersiksa.
8. Hal-hal yang dimakruhkan ketika menyembelih
1) Menyembelih dengan alat tumpul
2) Memukul binatang waktu akan menyembelih
3) Memutuskan lehernya atau mengulitinya sebelum binatang itu benar-benar mati
A. Aqiqah
1. Pengertian
Aqiqah dalam bahasa Arab berarti rambut yang tumbuh di kepala aaak vang baru lahir (bayi)
atau membelah/memotong. Menurut istilah islam, aqiqah berarti menyembelih binatang
Fiqih IX
MTs AgungAlim 5
ternak berkenaan dengan kelahiran anak_ sebagai bukti rasa syukur kepada Allah SWT
dengan syarat-syarat tertentu.
2. Ketentuan-ketentuan Aqiqah
Bagi anak laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan 1 ekor
kambing. Rasulullah SAW bersabda :
‫ع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬‫ا‬ِ‫س‬َ‫ة‬ْ‫عع‬َ‫ا‬َ‫ة‬ْ‫عع‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫ل‬ُ‫عع‬‫س‬ِ‫صع‬َ‫ل‬‫ععِعى‬‫س‬‫ع‬َ‫ل‬‫ل‬َِْ‫عع‬‫س‬َ‫ل‬‫ل‬َ‫عع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬َ‫ع‬‫س‬‫ق‬ََّ‫نع‬ِْ ‫ع‬‫س‬ََََْْ‫عع‬‫س‬‫َن‬‫ل‬َ‫ة‬‫ن‬‫س‬ِ‫عع‬‫س‬‫ن‬َْ‫عع‬‫س‬‫ا‬َ ‫س‬ُ‫ة‬َََْ‫ِبع‬‫ش‬‫ة‬‫ن‬‫س‬ِ (َُْ‫ه‬ ‫ن‬ ِْ ‫مةجا‬
Artinya : Dari Aisyah ia berkata : Rasulullah SAW telah menyuruh kita memnyembelih
aqiqah untuk anak laki-laki 2 ekor kambing dan untuk perempuan seekor kambing. "(HR
Tirmidzi)(HR Ibnu Majah :3154).
3. Hukum Aqiqah
Aqiqah menurut sebagian besar ulama hukumnya sunah bagi orang mampu yang baru
melahirkan anaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan :
‫ع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬‫ش‬‫ر‬َ‫ة‬‫ععل‬‫ض‬ ‫س‬‫ي‬ُ‫َعِع‬‫ع‬َََِْ‫عع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫ل‬ُ‫عع‬‫س‬ِ‫صع‬َ‫ل‬‫ععِعى‬‫س‬‫ع‬َ‫ل‬‫ل‬َِْ‫عع‬‫س‬َ‫ل‬‫ل‬َ‫عع‬‫ةس‬ْ‫عع:ع‬ََََََْْ‫عع‬ُ‫ن‬‫ت‬ََ‫ر‬َ‫م‬‫عع‬‫س‬‫ا‬‫س‬‫ق‬‫َي‬‫ل‬‫س‬‫ي‬‫ق‬‫س‬ِ‫عع‬َ‫ذ‬ََ‫عع‬َ‫ح‬ِ‫َع‬‫ع‬ََْ‫عع‬ْ َ‫و‬َ‫عع‬‫س‬‫س‬‫س‬ِ‫ة‬ََِْ‫صع‬َ‫ة‬َََِ‫ع‬
‫ع‬َ‫ي‬َََ‫ع‬َ‫ع‬‫َبعل‬‫ع‬َ‫ل‬َ‫ه‬ُ (َُْ‫ه‬ ‫قرمذى‬ َْ
Artinya : Dari Samurah r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Tiap-tiap anak itu
tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya
dan diberi nama. "(HR At Tirmidzi : 1442; Ibnu Majah : 3156)
4. Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Penyembelihan Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh ataui keempat belas atau keduapuluh
satu dari kelahiran anak. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAVVdalam sabdanya :
Artinya: Aqiqah disembelih pada hari ke tujuh, keempat belas, atau keduapuluh satu(dari
lahirnya anak). (HR Al Baihaqi)
Namun demikian yang paling afdhal (utama) aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh dari
kelahiran anak.
5. Hal-Hal Yang Disunahkan Sewaktu Aqiqah
a. Mcaycmbclih hewan aqiqah,
b. Disembelih oleh ayah dari anak yang diaqiqahi.
c. Memberi nama yang baik.
d. Mencukur rambut abak yang diaqiqahi.
e. Bersedekah seberat timbangan rambut bayi dengan nilai harga Emas/perak.
6. Perbedaan Kurban dan Akikah
Fiqih IX
MTs AgungAlim 6
No QURBAN AQIQAH
1 Qurban disyariatkan agar
dilaksanakan diantara tanggal 10
sampai dengan 13 bulan Dzulhijjah
Aqiqah disyariatkan berkenaan
dengan kelahiran anak
2 Qurban disyariatkan untuk
dilaksanakan setiap tahun.
Aqiqah disyariatkan satu kali seumur
hidup
3 Binatang cukup satu ekor Jumlah binatang (kambing atau domba)
untuk anak laki-laki 2 ekor, sedangkan
untuk perempuan 1 ekor
4 Seekor sapi boleh untuk tujuh orang Binatang (selain kambing jumlah nya
adalah 1 ekor untuk seorang anak
5 Daging lebih utama dibagikan
sebalum dimasak
Daging diberikan setelah matang
INGAT !!!
1. Binatang aqiqah tidak harus jantan boleh dengan betina, dengan ketentuan 1 : 2, artinya
jika menggunakan kambing jantan 1 ekor maka kalau menggungkan kambing betina menjadi
2 ekor. Aqiqah boleh dengan sapi karena standar minimal aqiqah adalah kambing sedangkan
ayam karena di bawah standard minimal maka tidak boleh.
2. Pembagian daging aqiqah dibagi setelah masak, namun boleh dibagi masih metah.
3. Pembagian aqiqah mengutamakan tetangga dari pada fakir miskin.
Sumber pustaka:
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
. Qurban
1. Pengertian
Kata kurban berasal dari bahasa Arab ‫و‬ ِ‫ير‬ ِ . ‫ة‬ ِ‫ر‬ ْ . ‫ة‬ َّ‫ة‬ ِ‫ر‬ َْ yang berarti pendekatan diri
atau mendekatkan diri. Sedangkan menurut syariat Islam adalah penyembelihan binatang
ternak yang memenuhi syarat tertentu dilaksanakan pada waktu tertentu, dengan niat ibadah
guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Syarat kurban didasarkan atas perintah Allah SWT, tercantum dalam surat Al-Kausar Ayat 1-
3 berikut:
‫ة‬ََّ‫س‬‫ا‬‫عع‬‫ةع‬ََ‫ل‬ََْ‫ععه‬‫ر‬َ َ‫و‬َََْ
‫ع‬‫س‬‫ص‬َ ِّ‫عع‬‫ر‬‫س‬‫ص‬ِ‫ر‬‫س‬َ‫عع‬َ‫ر‬‫ي‬َََّْ
‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬‫ر‬ِ‫س‬َّ‫ة‬َ‫عع‬‫و‬ََ‫عع‬َ‫ر‬‫َق‬ِ َ ْ
Fiqih IX
MTs AgungAlim 7
Artinya:
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
2. Hukum Kurban
Bagi umat Islam, hukum kurban adalah sunah muakad. Rasulullah SAW bersabda, yang
artinya:
Artinya : Sesungguhnya menyembelih kurban itu tidak wajib, tetapi sunah dari Rasulullah
SAW. (HR At-Tirmizi: 1427)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Diwajibkan kepadaku berkurban dan tidak wajib atas kamu.(HR .4 t-Daruquti)
Sebagian ulama berpendapat hukum berkurban ialah wajib sebagai berikut :
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang memiliki kemampuan, tetapi tidak
berkurban maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami. "(HR. Ahmad dari Abu
Hurairah: 7924: Ibnu Majjah :3114)
3. Sejarah Singkat Perintah Berkurban
Peristiwa berkurban bermula ketika Allah SWT menyuruh Nabi Ibrahim a.s lewat mimpi
pada malam kedelapan bulan Dzulhijjah untum menyembelih Ismail, putra yang sangat
dicintai. Sebagai seorang yang taat pada perintah Allah WT, Nabi Ibrahim a.s menyampaikan
hal itu kepada putranya. Sungguh, luar biasa jawaban Ismail a.s ternyata beliau tidak
keberatan.
Pada hari ke sepuluh bulan Dzulhijjah, tepat waktu duha, Nabi Ibrahim a.s melaksanakan
perintah Allah SWT yaitu melaksanakan mimpinya. Hari kesepuluh disebut dengan hari
Nahar, artinya hari menyembelih.
Ketika Nabi Ibrahim a.s melaksanakan perintah Allah SWT, Allah mengganti Ismail dengan
seekor kambing sembelihan. Nabi Ibrahim a.s menyembelih kurban setiap tanggal 10
Dzulhijjah. Syariat ini terus berlaku hingga sekarang (umat Muhammad).
4. Waktu Penyembelihan Kurban
Waktu pelaksanaan ialah tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha) atau hari Tasyrik yaitu
tanggal 11,12,13 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda.
Fiqih IX
MTs AgungAlim 8
Artinya : Barang siapa menyembelih sebelum shalat maka sesungguhnya itu ham-alah
penyembelihna untuk dirinya sendiri. Barang siapa menyembelih sesudah shalat dan dua
khotbah maka telah sempurna ibadahnya(sah kurbarrya) dan telah sesuai dengan sunah
muslim. (HR. Al Bukhari dari Bara 'bin Azib: 5130).
5. Sarat Binatang untuk Qurban
Jenis binatang yang sah untuk kurban ialah binatang yang dipelihara dan diternakan serta
halal zatnya untuk dimakan dagingnya. Binatang tersebut seperti kambing, sapi, kerbau, dan
unta. Binatang temak yang untuk berkurban harus memenuhi dua sarat yaitu cukup umur dan
tidak cacat.
a. Ketentuan umur Binatang Qurban.
1) Domba sekurang-kurangnya berumur satu tahun atau telah berganti gigi (musinah).
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Dari Jabir berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah engkau menyembelih
(berkueban) kecuali telah berganti gigi. Kecuali apabila engkau sulit mendapatkanya maka
sembelihlah yang telah berumur satu tahun dari (jenis) domba. (HR. Muslim : 3631)
2) Kambing bisa sekurang-kurangnya berumur dua tahun.
3) Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua tahun.
4) Unta sekurang-kurangnya berumur lima tahun.
b. Cacat
Binatang cacat yang menyebabkan tidak sah dipergunakan untuk berkurban, yaitu :
1). Sakit mata (buta)
2). Sakit (tidak sehat).
3). Pincang kakinya.
4). Terlalu kurus, dan tua sekali sehingga seakan tidak bersumsum.
Dalam hadits diterangkan sebagai berikut.
Fiqih IX
MTs AgungAlim 9
Artinya : Rasulullah SAW bersabda, "Empat macam binatang yang tidak boleh dijadikan
kurban, yaitu yang jelas cacat matanya, jelas sakit, jelas pincang, dan kurus tidak berlemak.
(HR Ahmad dari Bara' : 17777).
5.1. Karban untuk lebih dari satu orang
Sebagaimana pembayaran dam (denda) dalam ibadah haji seekor kambing untuk satu orang,
sedangkan sapi atau unta untuk tujuh. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya: Dari Jabir berkata, "Kami telah menyembelih kurban bersama-sama Rasulullah
SAW. Pada tahun Hudaibiyah, satu ekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh
orang. (HR Muslim: 2322)
5.2. Pemanfaatan daging kurban
Daging kurban harus habis dibagikan kepada fakir miskin dan sebagian untuk yang
berkurban. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 28, yang artinya: maka makanlah
sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya
(tidak meminta-minta) dan orang yang meminta (QS Al-Hajj/22: 36)
Rasulullah SA W bersabda:
Artinya : Dari Ali bin Abi Thalib r.a Ia berkata, "Rasululllah SAW memerintahkan kepada
saya supaya mengurus unta kurba beliau, dan supaya membagikan dagingnya, kulitnya dan
barang-barang yang merupakan pakaian unta itu kepada orang-orang miskin, dan saya tidak
menerima upah sembelihan daripadanya. (HR Muslim :2321; Al Bukhari : 1602)
7. Sunah-sunah penyembelihan qurban
Anak-anak pada saat melaksanakan penyembelihan qurban disunakan:
a. Membaca basmalah
b. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW
c. Membaca Takbir.
d. Binatang qurban dihadapkan kearah kiblat.
Fiqih IX
MTs AgungAlim
10
INGAT !!!!!
1. Berqurban karena bernadzar keluarga siqurban tidak boleh makan dagingnya sedikitpun,
tetapi kalau qurban bukan karena bernadzar keluarga siqurban boleh makan 1/3 dari daging
qurbannya
2. Pada saat menyembelih binatang qurban disunnah membaca takbir, tahmid dan tahlil
3. Daging qurban lebih utama dibagikan dalam keadaan mentah
A. Jual Beli
1. Pengertian dan hukum jual beli
Jual 6eli berasal dari bahasa arab ‫س‬‫ل‬ ‫ب‬ َْ yaitu yang berarti tukar menukar barang sedangkan
menurut istilah jual beli adalah tukar menukar suatu barang dengan barang lain atau uang
disertai ijab qobul dengan syarat dan rukun tertentu.
Hukum melakukan jual beli adalah mubah / boleh, akan tetapi akan menjadi wajib apabila
jual beli adalah satu - satunya jalan untuk bertahan hidup.
Firman Allah :
‫ع‬ََ‫ح‬‫ه‬َ‫عع‬َ َ‫ععْه‬‫َس‬‫ل‬‫ب‬ََْ‫عع‬َْ‫ر‬‫ح‬َ‫ةع‬ِ ‫س‬‫ص‬‫َْر‬
"Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. A1 BAqarah/2 : 275)
‫ة‬َ‫ع‬‫ة‬‫ُّت‬َ‫عه‬‫ع‬‫َن‬‫س‬‫ذ‬ََْ‫ع‬ْ‫و‬ََ‫عام‬‫ع‬‫عا‬ْ‫و‬َ‫ل‬َََُُ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َََْ‫و‬َ‫م‬‫عه‬‫ع‬َ‫س‬ََََ‫ل‬ِ‫ع‬‫ع‬‫س‬َ‫س‬ْ‫ة‬‫ب‬ََ‫ة‬‫س‬ِ‫ع‬‫ع‬َ‫ا‬‫س‬‫ا‬‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬‫عه‬‫ع‬‫ون‬َََ‫ع‬‫ع‬ِ‫ش‬ُ‫ة‬َ‫س‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬ِ‫ْر‬‫ر‬َ‫عع‬َ‫س‬ََََ‫س‬‫م‬ ‫عع‬‫ا‬َ‫وْع‬َ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ي‬َ‫عع‬َ‫س‬َََِ‫ك‬ََّ‫ععه‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ععْه‬‫ةن‬ُ‫عع‬َ‫س‬ََ‫س‬ِ‫ع‬
‫ة‬ِ‫ة‬‫ل‬ ‫س‬‫ح‬ُ
Artinya :"Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan sesama kamu
dengan cara yang batil, kecuali dengan jual beli atas dasar suka sama suka." (QS. An –
Nisa’/4 : 29)
2. Syarat Jual Beli
Syarat jual beli dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Syaral sah penjual dan pembeli, terdiri dari :
1). Baligh
Penjual maupun pembeli keduanya telah dewasa, sehingga mengerti akan manfaat darn
madharatnya. Namun untuk jual beli yang tergolong ringan seperti jajanan sehari-hari yang
dilakukan oleh anak-anak boleh saja, untuk mendidik dan melatih mereka sejak kecil.
1) Berakal sehat
Jual beli yang dilakukan oleh orang gila atau orang bodoh, yang tidak mengerti hitungan
tidak sah, sebab dikhawatirkan terjadi penipuan.
2) Tidak Mubazir (pemborosan)
Fiqih IX
MTs AgungAlim
11
Orang pemboros tidak sah jual beli. Sebab ia tidak mampu mengatur keuangan, sehingga
dikhawatirkan akan ada penyesalan.
3) Kehendak Sendiri
Dalam jual beli tidak boleh ada unsur keterpaksaan. Semuanya harus dilakukan atas dasar
suka sama suka.
b. Syarat sah barang yang di. jualbelikan, yaitu :
1) Suci
Barang najis seperti bangkai, khamar, babi kotoran dan sejenisnya tidak sah diperjualbelikan
dan hukumnya haram.
2) Bermanfaat
Barang-barang yang tidak bermanfaat tidak sah diperjual belikan. Contohnya jual beli ular,
tikus, nyamuk, lalat dan sebagainya.
3) Milik sendiri
Barang-barang yang bukan milik sendiri seperti barang titipan atau pinjaman tidak sah
diperjualbelikan, kecuali diberi kuasa untuk melakukannya.
4) Jelas dan dapat diketahui kedua belah pihak
Penjual harus memperlihatkan barang yang akan dijual kepada pembeli secara jelas, baik
ukuran, timbangan, jenis, sifat maupun harganya. Bahkan, jika ada yang cacat, harus
diberitahukan kepada pembeli. Tidak sah jual beli yang behun diketahui secara jelas.
Misalnya jual ikan masih dalam kolam, buah-buahan yang masih di pohon dan sebagainya.
3. Rukun jual beli ada 5 macam, yaitu :
a. Penjual dan Pembeli
b. Disyaratkan keduanya harus dewasa dan berakal sehat
c. Barang
d. Barang yang dijual harus suci dari najis, bermanfaat dan barang itu milik sendiri
e. Alat penukar / uang
f. Ijab Qobul (aqad). Ijab dilakukan oleh penjual dan qobul oleh pembeli. Contoh: saya jual
tas ini padamu dengan harga 50.000 rupiah. Pembeli : saya terima / setuju dengan harga
tersebut atau cukup dengan mengatakan “ya”‫ب‬
4. Bentuk - Bentuk Jual Beli Yang Terlarang
1) Terlarang karena kurang syarat atau rukun
Jenis jual beli yang terlarang karena kurang sarat rukunnya, yaitu:
a. Jual beli sistem ijon
Fiqih IX
MTs AgungAlim
12
Sistem ijon masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat kita. Sistem ini umumnya lebih
merugikan para petani selaku pihak penjual. Contoh jual beli system ijon misalnya jual beli
padi yang masih dibatangnya atau bahkan belum berbuah, ikan masih dalam tambak dan
sebagainya.
b. Jual beli anak binatang ternak yang masih dalam kandungan
Jual beli seperti ini tidak sah karena belum jelas kemungkinan jika lahir hidup atau mati
c. Jual beli sperma binatang.
Hal ini tidak sah karena belum dapat diketahui kadarnya. Adapun meminjamkan binatang
jantan untuk dikawinkan dengan binatang lain tanpa maksud jual beli, hal ini sah dan bahkan
dianjurkan.
d. Jual Beli Barang Yang Belum Dimiliki
Maksudnya adalah jual beli barang yang belum ada di tangan, karena baru saja membelinya
dari penjual pertama. Jual beli sepeti im tidak sah karena kepemilikan barang belum ada di
tangan penjual.
e. Jual beli barang yang diharamkan
Barang yang diharamkan misalnya minuman keas, anjing, babi, darah, morfin, dan
semacamnya. Jual beli ini selain tidak sah juga diharamkan.
2) Jual Beli Yang Sah Tetapi Terlarang
Ada beberapa hal jual beli yang sah namun terlarang, yaitu :
a. Jual Beli Pada Waktu Khutbah / Salat Jum'at
Larangan ini tentunya bagi seorang muslim laki - laki, sebab pada waktu itu ia wajib
melaksanakan salat jum'at.
b. Jaual Beli Dengan Niat Menimbun Barang
Menimbun barang tidak dibenarkan dalam ajaran islam, apalagi bila barang tersebut sangat
diperlukan orng banyak, penimbunan barang ini juga dapat merusak harga sehingga harga
bang bisa melambung. Karenanya jual beli cara seperti ini sekalipun sah namun masih
terlarang.
c. Membeli Barang Dengan Menghadang Di Pinggir Jalan
Penjual tidak mengetahui harga umum di pasar sehingga memungkinkan ia menjual
barangnya dengan harga dibawah harga pasar.
d. Jual Beli Yang Masih Dalam Tawaran Orang Lain
Fiqih IX
MTs AgungAlim
13
Bila masih berlangsung tawar menawar dengan seseorang, penjual dilarang menjual barang
tersebut kepada orang lain, kecuali sesudah ada kepastian dari orang tersebut batal atau
diteruskan jual belinya.
e. Jual Beli Dengan Memainkan Ukuran dan Timbangan atau Menipu
Memainkan ukuran, misalnya mengurangi timbangan atau takaran. Jual beli tipuan seperti
penjual duku meletakkan duku bagus-bagus diatas onggokan sedangkan yang dibawahnya
jelek. Jual beli dengan memainkan takaran dan tipuan seperti ini adalah terlarang.
f. Jual Beli Barang ilntuk Kemaksiatan
Berjual beli untuk kemaksiatan seperti perjudian, pencurian dan sejenisnya adalah terlarang.
A. Khiyar Dalam Jual Beli
1. Pengertian dan Hukum Khiyar
Khiyar menurut bahasa artinya adalah memilih atau pilihan.
Sedangkan menurut istilah syara' khiyar adalah hak memilih terutama bagi si pembeli untuk
meneruskan atau membatalkan akad jual belinya.
Tujuan diadakannya khiyar adalah agar kedua belah pihak dapat mempertimbangkan sebaik-
baiknya terhadap barang yang diperjualbelikan, sehingga tidak ada penyesalan dikemudian
hari.
Khiyar dapat dilakukan dalam waktu singkat atau dalam beberapa waktu sesuai dengan
perjanjian. Melakukan khiyar hukumnya mubah atau boleh. Sabda Nabi SAW :
ََ ِ ‫َث‬ َ‫قتة‬ ِْ‫قا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫لةس‬ َ (‫َُْه‬ ‫ن‬ ِْ‫و‬ ‫يى‬ ‫لت‬ ‫ب‬ َْ ‫مةجع‬
Artinya :
"Engkau berhak khiyar dalam tiap - tiap barang yang engkau beli selama tiga malam" (HR.
Baihaqi dan Ibnu Majah)
2. Macam - Macam Khiyar
Khiyar ada 3 (tiga) macam, yaitu :
a. Khiyar Majlis
Khiyar majlis yaitu hak memilih antara dua pilihan (meneruskan atau membatalkan) yang
berlangsung seketika di tempat terjadi akad jual beli. Bila keduanya telah be.Tisah, maka hak
khiyar tidak berlaku lagi.
b. Khiyar Syarat
Khiyar syarat adalah hak memilih untuk meneruskan atau membatalkan jual beli dengan
syarat tertentu. Bila syarat tidak terpenuhi, maka akad jual beli batal. Masa berlaku khiyar
syarat paling lama tiga hari. Hal ini pun berdasarkan kesepakatan bersama.
Fiqih IX
MTs AgungAlim
14
c. Khiyar ‘Aib
Khiyar `aib ialah hak untuk memilih antara untuk meneruskan atau membatalkan jual beli
yang disebabkan karena terdapat cacat atau `aib pada barang yang dijual. Hal ini dapa terjadi
karena pembeli tidak mengetahui bahwa barang itu terdapat cacat.
3. Manfaat Khiyar
a. Tidak terjadi penyesalan dari pihak pembeli
b. Tercipta hubungan baik antara penjual dan pembeli
Sabda Rasulullah SAW:
‫من‬ ‫ةس‬ ْْ ‫ةد‬ َّ ‫ة‬َ ‫ةس‬ ْْ ِ ‫ع‬ َ‫نؤ‬ ْ (َُْ‫ه‬ ُْ‫بز‬ َْ
Artinya :
"Siapa yang membatalkan jual belinya terhadap orang yang menyesal, maka Allah akan
menghiburkan dia dari kerugian usahanyd" (HR. AI-Bazzar ).
Keterangan
1. Dengan adanya khiyar, masing - masing pihak (penjual dan pembeli) dapat berfikir cermat
dan teliti sehingga tidak ada rasa penyesalan akibat jual beli.
2. Waktu khiyar untuk barang-barang yang berharga dan tahan lama selama 3 hari, tetapi
untuk barang yang tidak tahan lama, khiyar berlaku pada saat itu pula.
A. Pengertian dan Hukum Riba
Riba (ْ‫)َْبُس‬ menurut bahasa artinya penambahan atau kelebihan. Sedangkan arti menurut
istilah adalah penambahan atau kelebihan dalam tukar menukar sesuatu jenis barang yang
dapat memberatkan salah satu pihak. Sebagai contoh, seseorang meminjamkan uang kepada
orang lain dengan syarat pada ,waktu mengembalikan dilebihkan dari nilai semula. Riba biasa
juga disebut bunga uang. Melakukan riba hukumnya haram. Sebagaimana Firman Allah yang
artinya:
Artinya : "Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan hertaywaluh kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan." (QS. A1
Imran : 130)
Beberapa ayat dan hadist Nabi sebagaimana disebutkan menunjukkan bahwa Islam sangat
membeni perbuatan Riba dan islam menganjurkan kepada umatnya agar dalam mencari
rezeki hendaknNa menempuh dengan cara yang halal seperti jual beli dan sebagainya.
B. Jenis - jenis Riba
Menurut para ulama, riba dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam, yaitu :
Fiqih IX
MTs AgungAlim
15
1). Riba Fadhli
Yaitu : Tukar menukar dua barang yang sejenis dengan ukuran yang tidak sama. Misalnya
seseorang menukarkan seekor kambing dengan kambing lain yang lebih besar. Kelebihan itu
disebut riba fadhli.
Supaya tukar menukar seperti ini tidak termasuk riba maka harus memenuhi tiga syarat yaitu
:
a). Tukar menukar barang tersebut harus sama
b). Timbangan atau takarannya harus sama
c). Serah terima pada saat itu juga
2). Riba Fardhi
Yaitu Utang piutang dengan syarat ada keuntungan / bunga bagi yang menghutangi. Misalnya
seseorang memberikan hutang beberapa rupiah dengan syarat pada waktu mengembalikan
dilebihkan dari jumlah itu.
3). Riba Yadi
Yaitu berpisah dari tempat aqad jual beli sebelum timbang terima.
Misalnya seseorang membeli barang setelah dibayar si penjual langsung pergi padahal barang
belum diketahui jumlah dan ukurannya oleh si pembeli itu.
4). Riha Nusiah
Yaitu Penukaran barang dengan barang lain yang pembayarannya disyaratkan lebih dengan
cara melambatkan pengembalian.
Misalnya seseorang meminjamkan cincin emas 10 gram, pengembaliannya setahun
mendatang menjadi 11 gram. Jika belum terbayar, maka tahun berikutnya menjadi 12 gram
dan seterusnya
C. Bunga Bank
Yang dimaksud bunga bank sesuai dengan undang - undang nomor 7 tahun 1992 tentang
perbankan ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Mengenai bunga bank. ada beberapa pendapat ulama dalam menetapkan hukumnya yakni :
1). Haram, karena telah menetapkan kelebihan yang disebut riba, berapa pun besarnya itu.
2). Tidak haram karena bunga bank cukup rasional sebagai biaya pengelolaan bank dan
kelebihannya tidak besar. Yang tergolong besar adalah bunga yang berlipat ganda.
Fiqih IX
MTs AgungAlim
16
3). Subhat, yakni belum jelas halal dan haramnya apalagi dalam kondisi darurat, tetapi
kelompok ini lebih berhati - hati.
4). Sekarang ini di Negara kita telah hadir sebuah bank yang dikelola berdasarkan syariat
Islam yakni Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang menentukan keuntungan dengan cara bagi
hasil.
D. Manfaat di haramkan Riba
Manfaat diharamkan perbuatan Riba adalah sebagai berikut :
1). Bagi Rentenir (pemilik uang)
a). Akan selamat dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan haknya
b). Terhindar dari sikap hidup malas karena hanya mengharapkan bunga yang dipinjamkan
c). Terhindar dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah
d). Selamat dari ancaman Allah SWT dan laknat Rasulullah
2). Bagi Peminjam (orang lemah)
a). Selamat dari pemerasan yang dilakukan rentenir
b). Selamat dari ancarman Allah SWT dan laknat Rasulullah SAW
c). Memenuhi kebutuhan hidup dengan tenang
3). Kedua belah pihak
Dengan diharamkannya riba akan dapat menjalin hubungan kasih sayang sebab riba merusak
hubungan batin di antara mereka karena satu pihak memaksa pihak lain.
E. Untuk Menghindari Riba
1). Biasakan selalu hidup sederhana
2). Terpaksa harus hutang. jangan hutang kepada rentenir
3). Jangan sekali - kali bekerja sama den-an rentenir
4). Bekerjalah dengan sungguh - sungguh untuk mencukupi kebutuhan hidup walaupun
dengan bersusah payah.
Materi Fiqih Kelas IX semester 2
A. Pengertian dan Hukum Gadai
Gadai menurut istilah syara' ialah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang
kepada orang lain untuk mendapatkan hutang. Hukum asal gadai adalah mubah/boleh. Allah
SWT berfirman :
Fiqih IX
MTs AgungAlim
17
‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َ‫ق‬َََُ‫ع‬‫ع‬َ‫ص‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ع‬ِ‫ر‬‫ك‬‫عل‬‫ع‬َ‫س‬ََ‫ع‬ََِْ ‫س‬ََ‫ع‬‫ِة‬‫ب‬‫س‬َ‫ة‬ُ‫ع‬‫ع‬ُ‫ةن‬َ ‫س‬‫ر‬ِّ‫ع‬‫ع‬ُ‫ا‬‫َوي‬‫ب‬َ‫ي‬‫عم‬‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ن‬ِّ‫ع‬‫ع‬‫ن‬‫س‬‫م‬‫عه‬‫ع‬َ‫س‬َََ‫ك‬َ‫ق‬ِ‫ع‬‫ة‬ِ‫ك‬َ‫ق‬ِ‫ع‬‫ع‬‫س‬‫ص‬‫د‬‫َؤ‬‫ل‬َ‫ل‬ِّ‫ع‬‫ا‬‫س‬‫ذ‬ََْ‫ع‬‫ع‬‫ن‬‫س‬‫ة‬َََ ْ‫ع‬َ‫ع‬‫ق‬َّ‫ة‬‫م‬‫عه‬‫ع‬‫س‬‫ع‬َ‫ق‬‫ل‬َََ‫ع‬‫ع‬َ‫عْه‬َ‫ع‬َُِ‫عع‬‫ا‬َ‫ع‬
ْ‫و‬َ‫ة‬َ‫ق‬َََ‫عع‬‫ش‬‫ةد‬‫ت‬َ‫ن‬َْ ‫عع‬َ‫ن‬‫م‬َ‫ةع‬‫ت‬َ‫ة‬َ‫ق‬َََ‫َع‬‫ع‬ََّ‫س‬‫ن‬ِّ‫عع‬ُ‫س‬‫س‬َ‫َعا‬‫ع‬َ‫ب‬َ‫ل‬ْ ‫عع‬َ َ‫ْه‬َ‫ةع‬‫ة‬‫س‬ِ‫عع‬‫ون‬َ‫ل‬‫ة‬َ‫ق‬َ‫عع‬ُ‫س‬‫ل‬‫س‬‫ل‬ْ
Artinya : “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu
tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan (borg) yang
dipegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka
Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (Al-Baqarah : 283)
B. Pemanfaatan Barang Gadai
Barang gadai tidak boleh diambil manfaatnya oleh baik oleh yang menggadaikan maupun
oleh penerima gadai, kecuali jika ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Pihak yang
menggadaikan tidak lagi mempunyai barang tersebut secara sempurna, sementara itu pihak
penerima gadai hanya berhak menahan barang gadai, tidak memilikinya.
C. Hikmah Gadai
Gadai disyari'atkan untuk memelihara harta agar tidak hilang hak pemberi pinjaman. Apabila
telah jatuh tempo, yang memberi jaminan wajib membayar. Jika ia tidak bisa membayar,
maka jika penggadai mengijinkan kepada yang mendapat jaminan dalam menjualnya, ia
menjualnya dan membayar hutang. Dan jika tidak, penguasanya memaksanya membayarnya
atau menjual barang yang digadaikan. Jika ia tidak melakukan, niscaya penguasa/pemerintah
menjualnya dan membayarkan hutangnya. Gadai adalah amanah di tangan penerima gadai
(kreditor) atau orang yang diberi amanah, ia tidak bertanggung jawab kecuali ia melakukan
tindakan melewati batas atau melakukan kelalaian.
D. Pengertian dan Hukum Borg
Borg atau jaminan dalam fiqih adalah penyerahan suatu barang sebagai penguat hutang-
pihutang. jaminan benda sebagai borg ini akan diambil oleh orang berhutang jika hutangnya
telah dibayar. Jika waktu pembayaran yang ditentukan telah tiba dan hutangnya belum
dibayar, maka borg itu dapat dijadikan sebagai pengganti hutang dan jika ada kelebihannya
akan dikembalikan kepada orang yang berhutang. Hukum borg ialah seperti hutang-piutang
yaitu sunnat bagi yang memberikan hutang (menerima borg) dan mubah bagi yang berhutang
(menyerahkan borg/jaminan).
E. Pemanfaatan Borg
Fiqih IX
MTs AgungAlim
18
Perbedaan antara borg dan gadai adalah dalam hal pemanfaatan barang. Pemanfaatan borg
tetap berada pada pemilik barang. Sebagai contoh : Seseorang meminjam uang dengan
jaminan (borg) tanah sawahnya, maka penggarapan dan hasil panen menjadi milik hak si
Penerima barang.
Ingat !!!
Apabila kita melakukan akad gadai, pemanfaatan barang yang digadaikan harus dibicara
sejak awal perjanjian agar di kemudian hari tidak terjadi perselisihan.
Pengertian dan Hukum Memberikan Upah
Upah‫ع‬ dalam‫ع‬ bahasa‫ع‬ arab‫ع‬ disebut‫ع‬ dengan‫ع‬ (‫ع‬ ‫ع‬َ‫ر‬َ‫ج‬َِ‫ا‬ْ ) yang berarti balasan. Upah menurut istilah
adalah pemberian sesuatu barang atau uang kepada seseorang yang telah bekerja, sebagai
balas jasa atas tenaga atau jerih payah yang dilakukannya.
Firman Allah :
ْ‫إ‬‫س‬‫ا‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ع‬‫ةن‬ِ‫س‬‫ص‬ََْ‫ع‬‫ع‬‫ن‬ََ‫ل‬‫ب‬ِّ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬‫ل‬‫ج‬‫عه‬‫ع‬َِّ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬ََ‫و‬َ‫ل‬َ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬‫عه‬‫ع‬‫ن‬َ‫ي‬‫س‬ََََ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬‫ْج‬ََ‫ن‬‫عه‬ْ‫إ‬‫س‬‫ا‬‫ع‬ْ َ‫و‬‫ْي‬‫ر‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َ‫ت‬ََ‫ل‬ِ‫عع‬‫س‬‫َا‬َ‫ر‬َ‫ق‬‫ة‬ََ‫ة‬‫س‬ِ‫عع‬ِ‫عع‬‫ر‬‫س‬ََ‫إ‬ ‫ع‬َ‫و‬ْ‫َو‬َ‫عع‬‫س‬‫ع‬‫س‬ِ‫عع‬َ‫ن‬‫ععم‬‫ةن‬ُ‫ع‬
‫ع‬َ‫س‬ََََ‫س‬‫ععم‬َ‫ن‬‫س‬‫م‬َ‫َؤ‬َ‫عع‬‫س‬ َ‫ةه‬‫س‬ِ‫عع‬‫س‬ْ َ‫و‬‫ل‬َََْ‫عع‬‫س‬‫ر‬ ‫س‬ِ َ ْ‫عع‬ِ‫عع‬َ‫س‬ََ‫س‬ََ‫ععإ‬َ‫ص‬َُ‫ن‬‫ععه‬َ‫س‬َََ‫عع‬َ‫ر‬‫ت‬َْ‫ه‬َ‫عع‬ِ‫عع‬َ َ‫ْه‬َ‫عع‬َ‫س‬‫ل‬َ‫ق‬َ‫عع‬َ‫س‬َ‫ق‬ََّ‫ه‬َ‫عع‬‫ععا‬‫ون‬َ‫ة‬‫ل‬َ‫ق‬َ
Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, maka janganlah kamu (para
wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan
di antara mereka dengan cara yang ma´ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan
lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS. al-Baqarah : 232)
Rasulullah SAW bersabda :
ْ َ‫و‬ََََْ‫ععه‬‫َر‬‫ل‬ ‫س‬‫ج‬َ‫ا‬ْ‫عع‬َ‫ه‬‫ر‬َ‫ج‬‫ععه‬ََ‫ب‬ْ‫عع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬َ‫ج‬ ‫س‬ََ‫َع‬‫ع‬َْ‫ر‬ْ (َُْ‫ه‬ ‫ن‬ ِْ ‫مةجع‬
Artinya : "Berikanlah upah kepada karyawan lpekerja sebelum keringatnya k,ering". (HR.
Ibnu Majah)
Upah merupakan hak pekerja yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis pekerjeannya.
Menunda-nunda pembayaran upah tidak dibenarkan dalam ajaran Islam karena termasuk
perbuatan aniaya.
Memberikan upah kepada pekerja dalam Islam hukumnya mubah (boleh). Setelah seseorang
mengerjakan sesuatu pekerjaan untuk kepentingan orang lain maka orang yang mendapatkan
jasa setelah aqad hukumnya wajib memberikan upah kepada orang yang telah memberikan
jasa.
B. Manfaat Upah
1. Bagi Penerima Upah
a. Sebagai penghasilan halal karena diberikan secara ikhlas oleh pemilik pekerjaan.
Fiqih IX
MTs AgungAlim
19
b. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Bagi Pemberi Upah
a. Melatih sikap/mental untuk menghargai pihak lain.
b. Disenangi oleh orang lain.
c. Menjalin hubungan batin antara pemilik pekerjaan dan pekerja.
C. Kewajiban dan Hak Buruh/Pegawai
Seseorang pegawai/buruh pada hakekatnya adalah pemegang amanah majikan/pemilik
perusahaan. Oleh sebab itu ia berkewajiban untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman :
‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ععْه‬َ‫س‬ََُ‫ر‬َ‫م‬ََُ‫عع‬َ‫ن‬‫َُّْعه‬‫د‬‫ؤ‬ََ‫عع‬‫س‬‫أ‬‫ة‬َّ‫ة‬‫م‬ َ ْ‫عع‬َ‫ص‬َ‫س‬‫ا‬‫ةع‬‫ت‬‫س‬‫ل‬ََ‫ْعه‬‫إ‬‫س‬‫ا‬َ‫عع‬َ‫س‬َ‫ق‬َ‫ة‬َ‫ععح‬‫َن‬‫ل‬ِ‫عع‬‫س‬‫ةن‬َََْ‫عع‬َ‫ن‬‫وْعه‬َ‫ة‬َََ‫ي‬َ‫عع‬‫س‬‫س‬َِ‫ق‬ََ‫ة‬‫س‬ِ‫عع‬ِ‫عع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ةعْه‬َ‫ة‬‫س‬‫ق‬‫س‬َّ‫عع‬َ‫س‬َََ‫ك‬‫س‬‫ق‬َ‫عع‬‫س‬‫ع‬‫س‬ِ‫عع‬ِ‫عع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ععْه‬‫ةن‬ُ‫ع‬
‫ع‬‫ةل‬ِ‫ق‬‫ل‬‫س‬‫ْعة‬ِ‫لر‬ ‫س‬ ِ
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat (Q.S.
An-Nisa’ : 58)
Ingat !
Tidak memberikan upah pada orang yang telah bekerja adalah perbuatan dhalim dan
termasuk makan harta orang lain dengan cara bathil. Orang yang memakan harta orang lain
dengan bathil diibaratkan Allah sama dengan makan api.
Sumber:
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
A. Pengertian dan Dalil Hutang Piutang
Hutang piutang‫ع‬ (‫ع‬َ‫َن‬َََِْ ) adalah aqad yang dilakukan untuk memberikan sesuatu benda atau
uang, dengan perjanjian akan dibayar kembali dalam jumlah dan nilai yang sama. Hutang
piutang merupakan salah satu bentuk transaksi yang memerlukan waktu beberapa lama. Agar
tidak terjadi lupa atau keliru, maka hendaknya dibuatkan catatan tertulis bahkan bila perlu
diadakan saksi.
Firman allah SWT, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di
Fiqih IX
MTs AgungAlim
20
antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya … “ (AI Baqarah : 282)
B. Hukum Hutang Piutang
1. Hukum orang yang berhutang adalah mubah (boleh) sedangkan orang yang memberikan
hutang hukumnya sunah sebab ia termasuk orang yang menolong sesamanya.
2. Hukum orang yang berhutang menjadi sunah dan hukum orang yang menghutangi menjadi
wajib, jika peminjam itu benar-benar dalam keadaan terdesak, misalnya hutang beras bagi
orang yang kelaparan, hutang uang untuk biaya pengobatan dan lain sebagainya, maka
Rasulullah SAW bersabda :
‫ة‬‫ععم‬َ‫ن‬‫س‬‫ععم‬ِ‫س‬‫س‬‫ل‬ََِ‫م‬‫عع‬َ‫ر‬ ‫س‬‫ر‬َ‫ك‬ََ‫ةع‬ِ‫ة‬‫س‬‫ل‬ََِ‫م‬‫ةع‬ِ‫ي‬ َ‫ر‬ْ‫عع‬‫س‬‫َن‬‫ل‬ََ‫ر‬‫ععم‬َ‫ا‬‫س‬‫ا‬‫عع‬‫ةن‬ُ‫ةع‬‫ت‬‫س‬‫ق‬ِْ ُ‫عع‬ِ‫ش‬ َ‫ر‬‫م‬ (َُْ‫ه‬ ‫ن‬ ِْ ‫مةجع‬
Artinya : "Tidak ada seorang muslim yang memberi pinjaman kepada seorang muslim dua
kali kecuali seolah-olah dia telah bersedekah kepadanya dua kali". (HR. Ibnu Majah)
C. Manfaat Hutang Piutang
Hutang pihutang sangat besar manfaatnya, karena dengan hutang pihutang, seseorang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu bagi orang yang mampu sebaiknya
memberikan hutang kepada orang yang memerlukan sehingga tercipta sikap gotong royong
sesama manusia.
D. Kewajiban Orang Yang Berhutang
Orang yang berhutang wajib mengembalikan hutangnya sesuai dengan waktu yang telah
dijanjikan. apabila sampai batas waktu tersebut belum dapat mengembalikan, dia harus
menyampaikan hal tersebut kepada pemberi hutang.
A. Pengertian dan Hukum Pinjam Meminjam
Pinjam‫ع‬ meminjam‫ع‬ (‫ع‬ََْ‫ا‬َ ‫س‬ُ‫ة‬‫ق‬ ) merupakan salah satu bentuk tolong menolong dari seseorang
kepada orang lain. Pengertian meminjam adalah aqad untuk memberikan manfaat dari suatu
benda halal milik seseorang kepada orang lain tanpa ada tukaran tertentu dan tidak
mengurangi atau merusak zat benda itu.
Pinjam meminjam hukumnya mubah bagi peminjam dan sunah bagi pemberi pinjaman
karena ada unsur tolong menolong.
Firman Allah, artinya : … dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan
bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Maidah
: 2)
Fiqih IX
MTs AgungAlim
21
Hukum pinjam meminjam di atas dalam keadaan tertentu dapat berubah. Apabila pinjam-
meminjam itu untuk hal yang sangat penting, maka hukum peminjam adalah sunah dan
memberi pinjaman adalah wajib. Misalnya kelaparan. pakaian untuk menutup aurat, dan
sebagainya. Juga bisa menjadi haram hukumnya jika meminjamkan sesuatu untuk kejahatan
dan kemaksiatan.
B. Rukun dan Syarat Pinjam Meminjam
1. Orang yang meminjamkan disyaratkan :
a. Berhak berbuat kebaikan tanpa ada yang menghalangi. Orang yang dipaksa atau anak kecil
tidak sah meminjamkan
b. Benar-benar pemilik barang yang dipinjamkan.
2. Peminjam, disyaratkan :
a. Mampu berbuat kebaikan
b. Menjaga barang yang dipinjam agar tidak rusak.
3. Barang yang dipinjamkan disyaratkan :
a. Ada manfaatnya
b. Barang itu kekal/bersifat tetap, tidak habis setelah diambil manfaatnya. Oleh karena itu
makanan yang setelah dimanfaatkan menjadi habis atau berkurang zatnya tidak sah
dipinjamkan
4. Aqad yaitu ijab qabul
C. Kewajiban Peminjam
1. Mengembalikan barang itu kepada pemiliknya jika telah selesai.
2. Mengganti apabila barang itu hilang atau rusak.
3. Merawat barang pinjaman dengan baik selama dipinjam.
D. Berakhirnya Masa Pinjaman
Pinjam meminjam berakhir apabila barang yang dipinjam telah diambil manfaatnya dan harus
segera dikembalikan kepada pemiliknya. Pinjam meminjam juga berakhir apabila satu dari
dua belah pihak meninggal dunia atau gila. Barang yang dipinjam dapat meminta kembali
sewaktu-waktu, karena pinjam meminjam bukan merupakan perjanjian yang tetap. Jika
terjadi perselisihan pendapat antara yang meminjamkan dan yang meminjam barang tentang
barang itu sudah dikembalikan atau belum, maka yang dibenarkan adalah yang meminjamkan
dikuatkan dengan sumpah. Hal ini didasarkan pada hukum asalnya yaitu belum
dikembalikan.
E. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pinjam meminjam
Fiqih IX
MTs AgungAlim
22
Untuk melestarikan hubungan baik antara peminjam dan pemilik barang yang dipinjamkan,
perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Pinjam meminjam harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan halal. Pinjam
meminjam barang untuk perbuatan maksiat hukumnya haram.
b. Peminjam hendaknya berhati-hati dalam menggunakan barang pinjaman agar tidak
menimbulkan kerusakan pada barang yang dipinjam
c. Peminjam wajib mengembalikan barang pinjaman sesuai perjanjian yang telah disepakati
dengan pemilik barang
d. Apabila peminjam belum dapat mengembalikan barang pinjaman sesuai janjinya (bukan
karena disengaja), peminjam seharusnya memberitahukan dan meminta maaf atas
keterlambatan pengembalian barang yang dipinjam.
e. Sesuai dengan prinsip gotong royong pemilik barang sebaiknya memberi kelonggaran
kepada peminjam sampai dapat mengembalikan pinjamannya.

More Related Content

What's hot

Hewan yang halal dam haram menurut islam
Hewan yang halal dam haram menurut islamHewan yang halal dam haram menurut islam
Hewan yang halal dam haram menurut islamPrinscha Bella
 
14 binatang-halal-dan-haram
14 binatang-halal-dan-haram14 binatang-halal-dan-haram
14 binatang-halal-dan-haramhatamaite
 
Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)
Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)
Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)Fadhlina Rizkianisa
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan QurbanPPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan QurbanVienna_Maulee
 
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHBAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh
9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh
9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqohsalamahumi16
 
Binatang yang halal dan yang haram
Binatang yang halal dan yang haramBinatang yang halal dan yang haram
Binatang yang halal dan yang haramiwan Alit
 

What's hot (11)

Hewan yang halal dam haram menurut islam
Hewan yang halal dam haram menurut islamHewan yang halal dam haram menurut islam
Hewan yang halal dam haram menurut islam
 
Qurban dan Aqiqah
Qurban dan AqiqahQurban dan Aqiqah
Qurban dan Aqiqah
 
14 binatang-halal-dan-haram
14 binatang-halal-dan-haram14 binatang-halal-dan-haram
14 binatang-halal-dan-haram
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)
Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)
Binatang halal dan haram (Fadhlina Rizkianisa)
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan QurbanPPT Penyembelihan Hewan Qurban
PPT Penyembelihan Hewan Qurban
 
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHBAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
 
9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh
9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh
9105 penyembelihan hewan,qurban dan aqiqoh
 
Binatang yang halal dan yang haram
Binatang yang halal dan yang haramBinatang yang halal dan yang haram
Binatang yang halal dan yang haram
 
Ringkasan Materi Pai Kelas 9 Bab 5 Nasikah (aqiqah) dan Qurban
Ringkasan Materi Pai Kelas 9 Bab 5 Nasikah (aqiqah) dan QurbanRingkasan Materi Pai Kelas 9 Bab 5 Nasikah (aqiqah) dan Qurban
Ringkasan Materi Pai Kelas 9 Bab 5 Nasikah (aqiqah) dan Qurban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 

Similar to Materi fiqih kelas ix semester 1

Similar to Materi fiqih kelas ix semester 1 (20)

Rpp fiqih kelas 9 kurikulum 2013
Rpp fiqih kelas 9 kurikulum 2013Rpp fiqih kelas 9 kurikulum 2013
Rpp fiqih kelas 9 kurikulum 2013
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
sldernya akuuuuu
sldernya akuuuuusldernya akuuuuu
sldernya akuuuuu
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
293651179 materi-penyembelihan-hewan
293651179 materi-penyembelihan-hewan293651179 materi-penyembelihan-hewan
293651179 materi-penyembelihan-hewan
 
Hukum islam tentang jenis jenis hewan
Hukum islam tentang jenis jenis hewanHukum islam tentang jenis jenis hewan
Hukum islam tentang jenis jenis hewan
 
BAB 10 (MENYAYANGI BINATANG DALAM SYARIAT PENYEMBELIHAN).pptx
BAB 10 (MENYAYANGI BINATANG DALAM SYARIAT PENYEMBELIHAN).pptxBAB 10 (MENYAYANGI BINATANG DALAM SYARIAT PENYEMBELIHAN).pptx
BAB 10 (MENYAYANGI BINATANG DALAM SYARIAT PENYEMBELIHAN).pptx
 
Penyembelihan sesuai syariat
Penyembelihan sesuai syariatPenyembelihan sesuai syariat
Penyembelihan sesuai syariat
 
materi penyembelihan sma.pptx
materi penyembelihan sma.pptxmateri penyembelihan sma.pptx
materi penyembelihan sma.pptx
 
Penyembelihan Menurut Hukum Syarak
Penyembelihan Menurut Hukum SyarakPenyembelihan Menurut Hukum Syarak
Penyembelihan Menurut Hukum Syarak
 
materi tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptx
materi tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptxmateri tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptx
materi tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptx
 
Kursus sembelihan
Kursus sembelihanKursus sembelihan
Kursus sembelihan
 

More from mas_mughni

Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2mas_mughni
 
Materi fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viiiMateri fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viiimas_mughni
 
Materi fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viiMateri fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viimas_mughni
 
[4] rpp fiqih viii 1 2
[4] rpp fiqih viii 1 2[4] rpp fiqih viii 1 2
[4] rpp fiqih viii 1 2mas_mughni
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1mas_mughni
 
[3] silabus fiqih vii ix 1-2
[3] silabus fiqih vii ix 1-2[3] silabus fiqih vii ix 1-2
[3] silabus fiqih vii ix 1-2mas_mughni
 
silabus fiqih vii ix 1-2
silabus fiqih vii ix 1-2silabus fiqih vii ix 1-2
silabus fiqih vii ix 1-2mas_mughni
 
2. silabus fiqih kelas viii m ts semester
2. silabus fiqih kelas viii m ts semester2. silabus fiqih kelas viii m ts semester
2. silabus fiqih kelas viii m ts semestermas_mughni
 
Materi fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viiMateri fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viimas_mughni
 
Materi fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viiiMateri fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viiimas_mughni
 
Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1mas_mughni
 
Rpp fiqih vii 1 2
Rpp fiqih vii 1 2Rpp fiqih vii 1 2
Rpp fiqih vii 1 2mas_mughni
 

More from mas_mughni (20)

Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 3
 
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 2
 
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 2 pelajaran 1
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 4
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 2
 
Micro khoirin
Micro khoirinMicro khoirin
Micro khoirin
 
Materi fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viiiMateri fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viii
 
Materi fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viiMateri fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas vii
 
[4] rpp fiqih viii 1 2
[4] rpp fiqih viii 1 2[4] rpp fiqih viii 1 2
[4] rpp fiqih viii 1 2
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 1
 
[3] silabus fiqih vii ix 1-2
[3] silabus fiqih vii ix 1-2[3] silabus fiqih vii ix 1-2
[3] silabus fiqih vii ix 1-2
 
silabus fiqih vii ix 1-2
silabus fiqih vii ix 1-2silabus fiqih vii ix 1-2
silabus fiqih vii ix 1-2
 
Sholat jumat
Sholat jumatSholat jumat
Sholat jumat
 
2. silabus fiqih kelas viii m ts semester
2. silabus fiqih kelas viii m ts semester2. silabus fiqih kelas viii m ts semester
2. silabus fiqih kelas viii m ts semester
 
Materi fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas viiMateri fiqih kelas vii
Materi fiqih kelas vii
 
Materi fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viiiMateri fiqih kelas viii
Materi fiqih kelas viii
 
Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1
 
Rpp fiqih vii 1 2
Rpp fiqih vii 1 2Rpp fiqih vii 1 2
Rpp fiqih vii 1 2
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Materi fiqih kelas ix semester 1

  • 1. Fiqih IX MTs AgungAlim 1 Materi Fiqih Kelas IX semester 1 A. Pengertian Penyembelihan binatang ialah memutus jalan makan. minium nafas dan urat nadi pada leher binatang yang disembelih dengan pisu, pedang, atau alat lain yang tajam sesuai dengan ketentuan syara`. Penyembelihan binatang tidak sama dengan mematikan. Mematikan binatang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dipukul, disabet dengan senjata, disiram dengan air panas atau dibakar. Namun cara-cara tersebut tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan termasuk tindakan kejam. Maka dari itu dalam melakukan penyembelihan harus dilakukan dengan baik dan benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Artinya : Dari Saddadi Ibnu Aus Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah menetapkan supaya berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya dan memberikan kesenangan terhadap binatang yang disembelih. (HR. Muslim). Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh menyembelih binatang secara sembarangan. Kita harus mengikuti tata cara dan ketentuan-ketentuan syarat dalam menyembelih binatang. 1. Cara Menyembelih Binatang Ada dua cara dalam menyembelih binatang, yaitu secara tradisional dan mekanik. 1). Cara menyembelih binatang dengan cara tradisional Tata cara menyembelih binatang seacra tradisional adalah : a). Menyiapkan terlebih dahulu lubang penampung darah. b). Peralatan yang akan digunakan untuk menyembelih disiapkan terlebih dahulu. c). Binatang yang akan disembelih dibaringkan menghadap kiblat, lambung kiri bawah. d). Leher binatang yang akan disembelih diletakkan di atas lubang Penampung darah yang sudah disiapkan. e). Kaki binatang yang akan disembelih dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah agar tanduknya menancap ke tanah.
  • 2. Fiqih IX MTs AgungAlim 2 f). Mengucap basmalah, kemudian alat penyembelihan digoreskan pada leher binatang yang disembelih sehingga memutuskan, jalan makan, minum, nafas, serta urat nadi kanan dan kiri pada leher binatang. 2). Cara menyembelih binatang secara mekanik Tata cara menyembelih binatang secara mekanik adalah : a). Mempersiapkan peralatan terlebih dahulu. b). Memasukkan hewan ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi gas sehingga hewan tersebut tidak sadarkan diri dan mati. c). Dengan mengucap basmalah, binatang yang telah pingsan tersebut disembelih dengan alat penyembelihan yang sudah disiapkan sebelumnya. d). Penyembelihan binatang dengan alat mekanik dibolehkan dan halal dagingnya, asalkan memenuhi persyaratan dalam penyembelihan. 2. Syarat Binatang yang disembelih Syarat binatang yang disembelih adalah sebagai berikut : 1) Binatang yang akan disembelih masih dalam keadaan hidup. Binatang yang mati bukan karena disembelih berarti sudah menjadi bangkai. 2) Binatang yang akan disembelih adalah binatang yang halal, baik zatnya maupun cara memperolehnya. 3. Syarat Alat untuk Menyembelih Binatang Syarat alat untuk menyembelih binatang adalah 1) Tajam 2) Tidak tumpul dan tidak runcing 3) Terbuat dari besi, baja, bamboo, batu, atau kaca 4) Bukan gigi, tulang, atau kuku Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammmad SAW sebagai berikut : Artinya: " Apa saja yang dapar mengalirkan darah dan disebut nama Allah, maka boleh kamu makan, bukan gigi, dan kuku dan aku akan beritahukan kepada kalian tentangya, adapun gigi itu adalah tulang, sedangkan kuku itu adalah senjata orang Habsyi. (H.R Al Bukhari dari Raft' bin Khadis : 5074). 4. Ketentuan Cara Menyembelih Binatang Cara menyembelih binatang yang benar, ada ketentuan yang harus diperhatikan yaitu:
  • 3. Fiqih IX MTs AgungAlim 3 1). Binatang yang dapat disembelih lehernya, dipotong urat tempat makanan dan urat tempat keluar nafasnya, kedua urat ini harus diputus. 2). Binatang yang tidak dapat disembelih lehemya, karena liar atau jatuh ke dalam lubang, sehingga tidak dapat disembelih lehernya, maka menyembelinya dilakukan dimana saja dari badanya, asal dia mati karena luka itu. Artinya :"Dari Rafi" ia berkata: Kami bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan kami bertemu seekor unta milik seseorang kaum (unta itu sedang lari) sedang mereka tidak menunggang kuda untuk mengejarnya maka seorang laki-laki telah melempar dengan anak panahnya dan matilah unta itu, maka Nabi SA W bersabda : Sesunggunya binatang ini mempunyai tabiat binatang liar, terhadap binatang-binatang seperti ini berbuatlah kamu demikian. " HR. Jama'ah 5. Syarat Orang yang Menyembelih Binatang Syarat-syarat orang yang menyembelih adalah: 1) Beragama Islam atau Ahli Kitab Mengkonsumsi sembelihan Ahli Kitab (Orang Yahudi dan Nasrani) adalah halal hukumnya. Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 5, yang artinya : Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka.... (QS A1-Maidah / 5: 5) Sebagian ulama menyatakan bahwa mengkonsumsi daging hewan sembelihan Ahli Kitab sama saja mengkonsumsi sembelihan orang kafir dan musrik Jadi mengkonsumsi daging sembelihan orang kafir dan musyrik adalah haram hukumnya. 2) Menyebut Nama Allah SWT Allah SWT berfirman dalam surat Al-An'am ayat : 121, yang artinya: "Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan ) yang ketika disembelih tidak menyebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan……(QS. Al-An'am/6:121) Sebagian ulama menyatakan bahwa menyebut nama Allah SWT tidak termasuk syarat apabila penyembelihan binatang tersebut orang muslim. 3) Berakal Sehat
  • 4. Fiqih IX MTs AgungAlim 4 Mengkonsumsi daging binatang yang disembelih oleh orang yang gila atau mabuk, hukumnya haram 4) Sudah Mumayiz Mumayiz adalah orang yang dapat membedakan antara yang benar dan salah. Penyembelihan binatang yang dilakukan oleh anak yang belum mumayiz dinyatakan tidak sah. 6. Kewajiban dalam Menyembelih Binatang 1). Hendaknya binatang itu dipotong / disembelih pada pangkal leher (leher bagian bawah). 2). Yang dipotog adalah bagian tenggorokan binatang itu yaitu jalan pernafasan. 3). Selain tenggorokan harus juga dipotong kerongkongan yang merupakan jalan makanan. 4). Dua buah urat nadi binatang itu (kiri dan kanan) harus dipotong juga. 5). Pada waktu menyembelih harus menyebut nama Allah SWT. 7. Sunah dalam Menyembelih Binatang Kalian saya ajak untuk melaksanakan beberapa perbuatan yang disunahkan dalam menyembelih binatang, yaitu: 1) Binatang diihadapkan ke kiblat 2) Menyembelih pada bagian pangkal leher binatang, terutama apabila bina tang nya berleher panjang. Hal itu dimaksudkan agar pisau tidak mudah bergeser dan urat-urat leher serta kerongkongan cepat putus. 3) Menggunakan alat yang tajam agar dapat mengurangi kadar sakit. 4) Memotong dua urat yang ada di kiri kanan leher agar cepat mati. 5) Binatang yang disembelih, digulingkan ke sebelah kiri rusuknya, supaya mudah bagi orang yang menyembelihnya. 6) Membaca basmalah. 7) Membaca Shalawat Nabi. 8) Mempercepat proses penyembelihan agar binatang tidak tersiksa. 8. Hal-hal yang dimakruhkan ketika menyembelih 1) Menyembelih dengan alat tumpul 2) Memukul binatang waktu akan menyembelih 3) Memutuskan lehernya atau mengulitinya sebelum binatang itu benar-benar mati A. Aqiqah 1. Pengertian Aqiqah dalam bahasa Arab berarti rambut yang tumbuh di kepala aaak vang baru lahir (bayi) atau membelah/memotong. Menurut istilah islam, aqiqah berarti menyembelih binatang
  • 5. Fiqih IX MTs AgungAlim 5 ternak berkenaan dengan kelahiran anak_ sebagai bukti rasa syukur kepada Allah SWT dengan syarat-syarat tertentu. 2. Ketentuan-ketentuan Aqiqah Bagi anak laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan 1 ekor kambing. Rasulullah SAW bersabda : ‫ع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬‫ا‬ِ‫س‬َ‫ة‬ْ‫عع‬َ‫ا‬َ‫ة‬ْ‫عع‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫ل‬ُ‫عع‬‫س‬ِ‫صع‬َ‫ل‬‫ععِعى‬‫س‬‫ع‬َ‫ل‬‫ل‬َِْ‫عع‬‫س‬َ‫ل‬‫ل‬َ‫عع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬َ‫ع‬‫س‬‫ق‬ََّ‫نع‬ِْ ‫ع‬‫س‬ََََْْ‫عع‬‫س‬‫َن‬‫ل‬َ‫ة‬‫ن‬‫س‬ِ‫عع‬‫س‬‫ن‬َْ‫عع‬‫س‬‫ا‬َ ‫س‬ُ‫ة‬َََْ‫ِبع‬‫ش‬‫ة‬‫ن‬‫س‬ِ (َُْ‫ه‬ ‫ن‬ ِْ ‫مةجا‬ Artinya : Dari Aisyah ia berkata : Rasulullah SAW telah menyuruh kita memnyembelih aqiqah untuk anak laki-laki 2 ekor kambing dan untuk perempuan seekor kambing. "(HR Tirmidzi)(HR Ibnu Majah :3154). 3. Hukum Aqiqah Aqiqah menurut sebagian besar ulama hukumnya sunah bagi orang mampu yang baru melahirkan anaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan : ‫ع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬‫ش‬‫ر‬َ‫ة‬‫ععل‬‫ض‬ ‫س‬‫ي‬ُ‫َعِع‬‫ع‬َََِْ‫عع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫ل‬ُ‫عع‬‫س‬ِ‫صع‬َ‫ل‬‫ععِعى‬‫س‬‫ع‬َ‫ل‬‫ل‬َِْ‫عع‬‫س‬َ‫ل‬‫ل‬َ‫عع‬‫ةس‬ْ‫عع:ع‬ََََََْْ‫عع‬ُ‫ن‬‫ت‬ََ‫ر‬َ‫م‬‫عع‬‫س‬‫ا‬‫س‬‫ق‬‫َي‬‫ل‬‫س‬‫ي‬‫ق‬‫س‬ِ‫عع‬َ‫ذ‬ََ‫عع‬َ‫ح‬ِ‫َع‬‫ع‬ََْ‫عع‬ْ َ‫و‬َ‫عع‬‫س‬‫س‬‫س‬ِ‫ة‬ََِْ‫صع‬َ‫ة‬َََِ‫ع‬ ‫ع‬َ‫ي‬َََ‫ع‬َ‫ع‬‫َبعل‬‫ع‬َ‫ل‬َ‫ه‬ُ (َُْ‫ه‬ ‫قرمذى‬ َْ Artinya : Dari Samurah r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Tiap-tiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama. "(HR At Tirmidzi : 1442; Ibnu Majah : 3156) 4. Waktu Pelaksanaan Aqiqah Penyembelihan Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh ataui keempat belas atau keduapuluh satu dari kelahiran anak. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAVVdalam sabdanya : Artinya: Aqiqah disembelih pada hari ke tujuh, keempat belas, atau keduapuluh satu(dari lahirnya anak). (HR Al Baihaqi) Namun demikian yang paling afdhal (utama) aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran anak. 5. Hal-Hal Yang Disunahkan Sewaktu Aqiqah a. Mcaycmbclih hewan aqiqah, b. Disembelih oleh ayah dari anak yang diaqiqahi. c. Memberi nama yang baik. d. Mencukur rambut abak yang diaqiqahi. e. Bersedekah seberat timbangan rambut bayi dengan nilai harga Emas/perak. 6. Perbedaan Kurban dan Akikah
  • 6. Fiqih IX MTs AgungAlim 6 No QURBAN AQIQAH 1 Qurban disyariatkan agar dilaksanakan diantara tanggal 10 sampai dengan 13 bulan Dzulhijjah Aqiqah disyariatkan berkenaan dengan kelahiran anak 2 Qurban disyariatkan untuk dilaksanakan setiap tahun. Aqiqah disyariatkan satu kali seumur hidup 3 Binatang cukup satu ekor Jumlah binatang (kambing atau domba) untuk anak laki-laki 2 ekor, sedangkan untuk perempuan 1 ekor 4 Seekor sapi boleh untuk tujuh orang Binatang (selain kambing jumlah nya adalah 1 ekor untuk seorang anak 5 Daging lebih utama dibagikan sebalum dimasak Daging diberikan setelah matang INGAT !!! 1. Binatang aqiqah tidak harus jantan boleh dengan betina, dengan ketentuan 1 : 2, artinya jika menggunakan kambing jantan 1 ekor maka kalau menggungkan kambing betina menjadi 2 ekor. Aqiqah boleh dengan sapi karena standar minimal aqiqah adalah kambing sedangkan ayam karena di bawah standard minimal maka tidak boleh. 2. Pembagian daging aqiqah dibagi setelah masak, namun boleh dibagi masih metah. 3. Pembagian aqiqah mengutamakan tetangga dari pada fakir miskin. Sumber pustaka: Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009 . Qurban 1. Pengertian Kata kurban berasal dari bahasa Arab ‫و‬ ِ‫ير‬ ِ . ‫ة‬ ِ‫ر‬ ْ . ‫ة‬ َّ‫ة‬ ِ‫ر‬ َْ yang berarti pendekatan diri atau mendekatkan diri. Sedangkan menurut syariat Islam adalah penyembelihan binatang ternak yang memenuhi syarat tertentu dilaksanakan pada waktu tertentu, dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Syarat kurban didasarkan atas perintah Allah SWT, tercantum dalam surat Al-Kausar Ayat 1- 3 berikut: ‫ة‬ََّ‫س‬‫ا‬‫عع‬‫ةع‬ََ‫ل‬ََْ‫ععه‬‫ر‬َ َ‫و‬َََْ ‫ع‬‫س‬‫ص‬َ ِّ‫عع‬‫ر‬‫س‬‫ص‬ِ‫ر‬‫س‬َ‫عع‬َ‫ر‬‫ي‬َََّْ ‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬‫ر‬ِ‫س‬َّ‫ة‬َ‫عع‬‫و‬ََ‫عع‬َ‫ر‬‫َق‬ِ َ ْ
  • 7. Fiqih IX MTs AgungAlim 7 Artinya: 1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus 2. Hukum Kurban Bagi umat Islam, hukum kurban adalah sunah muakad. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Artinya : Sesungguhnya menyembelih kurban itu tidak wajib, tetapi sunah dari Rasulullah SAW. (HR At-Tirmizi: 1427) Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda : Artinya : "Diwajibkan kepadaku berkurban dan tidak wajib atas kamu.(HR .4 t-Daruquti) Sebagian ulama berpendapat hukum berkurban ialah wajib sebagai berikut : Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang memiliki kemampuan, tetapi tidak berkurban maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami. "(HR. Ahmad dari Abu Hurairah: 7924: Ibnu Majjah :3114) 3. Sejarah Singkat Perintah Berkurban Peristiwa berkurban bermula ketika Allah SWT menyuruh Nabi Ibrahim a.s lewat mimpi pada malam kedelapan bulan Dzulhijjah untum menyembelih Ismail, putra yang sangat dicintai. Sebagai seorang yang taat pada perintah Allah WT, Nabi Ibrahim a.s menyampaikan hal itu kepada putranya. Sungguh, luar biasa jawaban Ismail a.s ternyata beliau tidak keberatan. Pada hari ke sepuluh bulan Dzulhijjah, tepat waktu duha, Nabi Ibrahim a.s melaksanakan perintah Allah SWT yaitu melaksanakan mimpinya. Hari kesepuluh disebut dengan hari Nahar, artinya hari menyembelih. Ketika Nabi Ibrahim a.s melaksanakan perintah Allah SWT, Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing sembelihan. Nabi Ibrahim a.s menyembelih kurban setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Syariat ini terus berlaku hingga sekarang (umat Muhammad). 4. Waktu Penyembelihan Kurban Waktu pelaksanaan ialah tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha) atau hari Tasyrik yaitu tanggal 11,12,13 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda.
  • 8. Fiqih IX MTs AgungAlim 8 Artinya : Barang siapa menyembelih sebelum shalat maka sesungguhnya itu ham-alah penyembelihna untuk dirinya sendiri. Barang siapa menyembelih sesudah shalat dan dua khotbah maka telah sempurna ibadahnya(sah kurbarrya) dan telah sesuai dengan sunah muslim. (HR. Al Bukhari dari Bara 'bin Azib: 5130). 5. Sarat Binatang untuk Qurban Jenis binatang yang sah untuk kurban ialah binatang yang dipelihara dan diternakan serta halal zatnya untuk dimakan dagingnya. Binatang tersebut seperti kambing, sapi, kerbau, dan unta. Binatang temak yang untuk berkurban harus memenuhi dua sarat yaitu cukup umur dan tidak cacat. a. Ketentuan umur Binatang Qurban. 1) Domba sekurang-kurangnya berumur satu tahun atau telah berganti gigi (musinah). Rasulullah SAW bersabda : Artinya : Dari Jabir berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah engkau menyembelih (berkueban) kecuali telah berganti gigi. Kecuali apabila engkau sulit mendapatkanya maka sembelihlah yang telah berumur satu tahun dari (jenis) domba. (HR. Muslim : 3631) 2) Kambing bisa sekurang-kurangnya berumur dua tahun. 3) Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua tahun. 4) Unta sekurang-kurangnya berumur lima tahun. b. Cacat Binatang cacat yang menyebabkan tidak sah dipergunakan untuk berkurban, yaitu : 1). Sakit mata (buta) 2). Sakit (tidak sehat). 3). Pincang kakinya. 4). Terlalu kurus, dan tua sekali sehingga seakan tidak bersumsum. Dalam hadits diterangkan sebagai berikut.
  • 9. Fiqih IX MTs AgungAlim 9 Artinya : Rasulullah SAW bersabda, "Empat macam binatang yang tidak boleh dijadikan kurban, yaitu yang jelas cacat matanya, jelas sakit, jelas pincang, dan kurus tidak berlemak. (HR Ahmad dari Bara' : 17777). 5.1. Karban untuk lebih dari satu orang Sebagaimana pembayaran dam (denda) dalam ibadah haji seekor kambing untuk satu orang, sedangkan sapi atau unta untuk tujuh. Rasulullah SAW bersabda : Artinya: Dari Jabir berkata, "Kami telah menyembelih kurban bersama-sama Rasulullah SAW. Pada tahun Hudaibiyah, satu ekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang. (HR Muslim: 2322) 5.2. Pemanfaatan daging kurban Daging kurban harus habis dibagikan kepada fakir miskin dan sebagian untuk yang berkurban. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 28, yang artinya: maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta (QS Al-Hajj/22: 36) Rasulullah SA W bersabda: Artinya : Dari Ali bin Abi Thalib r.a Ia berkata, "Rasululllah SAW memerintahkan kepada saya supaya mengurus unta kurba beliau, dan supaya membagikan dagingnya, kulitnya dan barang-barang yang merupakan pakaian unta itu kepada orang-orang miskin, dan saya tidak menerima upah sembelihan daripadanya. (HR Muslim :2321; Al Bukhari : 1602) 7. Sunah-sunah penyembelihan qurban Anak-anak pada saat melaksanakan penyembelihan qurban disunakan: a. Membaca basmalah b. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW c. Membaca Takbir. d. Binatang qurban dihadapkan kearah kiblat.
  • 10. Fiqih IX MTs AgungAlim 10 INGAT !!!!! 1. Berqurban karena bernadzar keluarga siqurban tidak boleh makan dagingnya sedikitpun, tetapi kalau qurban bukan karena bernadzar keluarga siqurban boleh makan 1/3 dari daging qurbannya 2. Pada saat menyembelih binatang qurban disunnah membaca takbir, tahmid dan tahlil 3. Daging qurban lebih utama dibagikan dalam keadaan mentah A. Jual Beli 1. Pengertian dan hukum jual beli Jual 6eli berasal dari bahasa arab ‫س‬‫ل‬ ‫ب‬ َْ yaitu yang berarti tukar menukar barang sedangkan menurut istilah jual beli adalah tukar menukar suatu barang dengan barang lain atau uang disertai ijab qobul dengan syarat dan rukun tertentu. Hukum melakukan jual beli adalah mubah / boleh, akan tetapi akan menjadi wajib apabila jual beli adalah satu - satunya jalan untuk bertahan hidup. Firman Allah : ‫ع‬ََ‫ح‬‫ه‬َ‫عع‬َ َ‫ععْه‬‫َس‬‫ل‬‫ب‬ََْ‫عع‬َْ‫ر‬‫ح‬َ‫ةع‬ِ ‫س‬‫ص‬‫َْر‬ "Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. A1 BAqarah/2 : 275) ‫ة‬َ‫ع‬‫ة‬‫ُّت‬َ‫عه‬‫ع‬‫َن‬‫س‬‫ذ‬ََْ‫ع‬ْ‫و‬ََ‫عام‬‫ع‬‫عا‬ْ‫و‬َ‫ل‬َََُُ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َََْ‫و‬َ‫م‬‫عه‬‫ع‬َ‫س‬ََََ‫ل‬ِ‫ع‬‫ع‬‫س‬َ‫س‬ْ‫ة‬‫ب‬ََ‫ة‬‫س‬ِ‫ع‬‫ع‬َ‫ا‬‫س‬‫ا‬‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬‫عه‬‫ع‬‫ون‬َََ‫ع‬‫ع‬ِ‫ش‬ُ‫ة‬َ‫س‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬ِ‫ْر‬‫ر‬َ‫عع‬َ‫س‬ََََ‫س‬‫م‬ ‫عع‬‫ا‬َ‫وْع‬َ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ي‬َ‫عع‬َ‫س‬َََِ‫ك‬ََّ‫ععه‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ععْه‬‫ةن‬ُ‫عع‬َ‫س‬ََ‫س‬ِ‫ع‬ ‫ة‬ِ‫ة‬‫ل‬ ‫س‬‫ح‬ُ Artinya :"Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan sesama kamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jual beli atas dasar suka sama suka." (QS. An – Nisa’/4 : 29) 2. Syarat Jual Beli Syarat jual beli dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu : a. Syaral sah penjual dan pembeli, terdiri dari : 1). Baligh Penjual maupun pembeli keduanya telah dewasa, sehingga mengerti akan manfaat darn madharatnya. Namun untuk jual beli yang tergolong ringan seperti jajanan sehari-hari yang dilakukan oleh anak-anak boleh saja, untuk mendidik dan melatih mereka sejak kecil. 1) Berakal sehat Jual beli yang dilakukan oleh orang gila atau orang bodoh, yang tidak mengerti hitungan tidak sah, sebab dikhawatirkan terjadi penipuan. 2) Tidak Mubazir (pemborosan)
  • 11. Fiqih IX MTs AgungAlim 11 Orang pemboros tidak sah jual beli. Sebab ia tidak mampu mengatur keuangan, sehingga dikhawatirkan akan ada penyesalan. 3) Kehendak Sendiri Dalam jual beli tidak boleh ada unsur keterpaksaan. Semuanya harus dilakukan atas dasar suka sama suka. b. Syarat sah barang yang di. jualbelikan, yaitu : 1) Suci Barang najis seperti bangkai, khamar, babi kotoran dan sejenisnya tidak sah diperjualbelikan dan hukumnya haram. 2) Bermanfaat Barang-barang yang tidak bermanfaat tidak sah diperjual belikan. Contohnya jual beli ular, tikus, nyamuk, lalat dan sebagainya. 3) Milik sendiri Barang-barang yang bukan milik sendiri seperti barang titipan atau pinjaman tidak sah diperjualbelikan, kecuali diberi kuasa untuk melakukannya. 4) Jelas dan dapat diketahui kedua belah pihak Penjual harus memperlihatkan barang yang akan dijual kepada pembeli secara jelas, baik ukuran, timbangan, jenis, sifat maupun harganya. Bahkan, jika ada yang cacat, harus diberitahukan kepada pembeli. Tidak sah jual beli yang behun diketahui secara jelas. Misalnya jual ikan masih dalam kolam, buah-buahan yang masih di pohon dan sebagainya. 3. Rukun jual beli ada 5 macam, yaitu : a. Penjual dan Pembeli b. Disyaratkan keduanya harus dewasa dan berakal sehat c. Barang d. Barang yang dijual harus suci dari najis, bermanfaat dan barang itu milik sendiri e. Alat penukar / uang f. Ijab Qobul (aqad). Ijab dilakukan oleh penjual dan qobul oleh pembeli. Contoh: saya jual tas ini padamu dengan harga 50.000 rupiah. Pembeli : saya terima / setuju dengan harga tersebut atau cukup dengan mengatakan “ya”‫ب‬ 4. Bentuk - Bentuk Jual Beli Yang Terlarang 1) Terlarang karena kurang syarat atau rukun Jenis jual beli yang terlarang karena kurang sarat rukunnya, yaitu: a. Jual beli sistem ijon
  • 12. Fiqih IX MTs AgungAlim 12 Sistem ijon masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat kita. Sistem ini umumnya lebih merugikan para petani selaku pihak penjual. Contoh jual beli system ijon misalnya jual beli padi yang masih dibatangnya atau bahkan belum berbuah, ikan masih dalam tambak dan sebagainya. b. Jual beli anak binatang ternak yang masih dalam kandungan Jual beli seperti ini tidak sah karena belum jelas kemungkinan jika lahir hidup atau mati c. Jual beli sperma binatang. Hal ini tidak sah karena belum dapat diketahui kadarnya. Adapun meminjamkan binatang jantan untuk dikawinkan dengan binatang lain tanpa maksud jual beli, hal ini sah dan bahkan dianjurkan. d. Jual Beli Barang Yang Belum Dimiliki Maksudnya adalah jual beli barang yang belum ada di tangan, karena baru saja membelinya dari penjual pertama. Jual beli sepeti im tidak sah karena kepemilikan barang belum ada di tangan penjual. e. Jual beli barang yang diharamkan Barang yang diharamkan misalnya minuman keas, anjing, babi, darah, morfin, dan semacamnya. Jual beli ini selain tidak sah juga diharamkan. 2) Jual Beli Yang Sah Tetapi Terlarang Ada beberapa hal jual beli yang sah namun terlarang, yaitu : a. Jual Beli Pada Waktu Khutbah / Salat Jum'at Larangan ini tentunya bagi seorang muslim laki - laki, sebab pada waktu itu ia wajib melaksanakan salat jum'at. b. Jaual Beli Dengan Niat Menimbun Barang Menimbun barang tidak dibenarkan dalam ajaran islam, apalagi bila barang tersebut sangat diperlukan orng banyak, penimbunan barang ini juga dapat merusak harga sehingga harga bang bisa melambung. Karenanya jual beli cara seperti ini sekalipun sah namun masih terlarang. c. Membeli Barang Dengan Menghadang Di Pinggir Jalan Penjual tidak mengetahui harga umum di pasar sehingga memungkinkan ia menjual barangnya dengan harga dibawah harga pasar. d. Jual Beli Yang Masih Dalam Tawaran Orang Lain
  • 13. Fiqih IX MTs AgungAlim 13 Bila masih berlangsung tawar menawar dengan seseorang, penjual dilarang menjual barang tersebut kepada orang lain, kecuali sesudah ada kepastian dari orang tersebut batal atau diteruskan jual belinya. e. Jual Beli Dengan Memainkan Ukuran dan Timbangan atau Menipu Memainkan ukuran, misalnya mengurangi timbangan atau takaran. Jual beli tipuan seperti penjual duku meletakkan duku bagus-bagus diatas onggokan sedangkan yang dibawahnya jelek. Jual beli dengan memainkan takaran dan tipuan seperti ini adalah terlarang. f. Jual Beli Barang ilntuk Kemaksiatan Berjual beli untuk kemaksiatan seperti perjudian, pencurian dan sejenisnya adalah terlarang. A. Khiyar Dalam Jual Beli 1. Pengertian dan Hukum Khiyar Khiyar menurut bahasa artinya adalah memilih atau pilihan. Sedangkan menurut istilah syara' khiyar adalah hak memilih terutama bagi si pembeli untuk meneruskan atau membatalkan akad jual belinya. Tujuan diadakannya khiyar adalah agar kedua belah pihak dapat mempertimbangkan sebaik- baiknya terhadap barang yang diperjualbelikan, sehingga tidak ada penyesalan dikemudian hari. Khiyar dapat dilakukan dalam waktu singkat atau dalam beberapa waktu sesuai dengan perjanjian. Melakukan khiyar hukumnya mubah atau boleh. Sabda Nabi SAW : ََ ِ ‫َث‬ َ‫قتة‬ ِْ‫قا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫لةس‬ َ (‫َُْه‬ ‫ن‬ ِْ‫و‬ ‫يى‬ ‫لت‬ ‫ب‬ َْ ‫مةجع‬ Artinya : "Engkau berhak khiyar dalam tiap - tiap barang yang engkau beli selama tiga malam" (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah) 2. Macam - Macam Khiyar Khiyar ada 3 (tiga) macam, yaitu : a. Khiyar Majlis Khiyar majlis yaitu hak memilih antara dua pilihan (meneruskan atau membatalkan) yang berlangsung seketika di tempat terjadi akad jual beli. Bila keduanya telah be.Tisah, maka hak khiyar tidak berlaku lagi. b. Khiyar Syarat Khiyar syarat adalah hak memilih untuk meneruskan atau membatalkan jual beli dengan syarat tertentu. Bila syarat tidak terpenuhi, maka akad jual beli batal. Masa berlaku khiyar syarat paling lama tiga hari. Hal ini pun berdasarkan kesepakatan bersama.
  • 14. Fiqih IX MTs AgungAlim 14 c. Khiyar ‘Aib Khiyar `aib ialah hak untuk memilih antara untuk meneruskan atau membatalkan jual beli yang disebabkan karena terdapat cacat atau `aib pada barang yang dijual. Hal ini dapa terjadi karena pembeli tidak mengetahui bahwa barang itu terdapat cacat. 3. Manfaat Khiyar a. Tidak terjadi penyesalan dari pihak pembeli b. Tercipta hubungan baik antara penjual dan pembeli Sabda Rasulullah SAW: ‫من‬ ‫ةس‬ ْْ ‫ةد‬ َّ ‫ة‬َ ‫ةس‬ ْْ ِ ‫ع‬ َ‫نؤ‬ ْ (َُْ‫ه‬ ُْ‫بز‬ َْ Artinya : "Siapa yang membatalkan jual belinya terhadap orang yang menyesal, maka Allah akan menghiburkan dia dari kerugian usahanyd" (HR. AI-Bazzar ). Keterangan 1. Dengan adanya khiyar, masing - masing pihak (penjual dan pembeli) dapat berfikir cermat dan teliti sehingga tidak ada rasa penyesalan akibat jual beli. 2. Waktu khiyar untuk barang-barang yang berharga dan tahan lama selama 3 hari, tetapi untuk barang yang tidak tahan lama, khiyar berlaku pada saat itu pula. A. Pengertian dan Hukum Riba Riba (ْ‫)َْبُس‬ menurut bahasa artinya penambahan atau kelebihan. Sedangkan arti menurut istilah adalah penambahan atau kelebihan dalam tukar menukar sesuatu jenis barang yang dapat memberatkan salah satu pihak. Sebagai contoh, seseorang meminjamkan uang kepada orang lain dengan syarat pada ,waktu mengembalikan dilebihkan dari nilai semula. Riba biasa juga disebut bunga uang. Melakukan riba hukumnya haram. Sebagaimana Firman Allah yang artinya: Artinya : "Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan hertaywaluh kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan." (QS. A1 Imran : 130) Beberapa ayat dan hadist Nabi sebagaimana disebutkan menunjukkan bahwa Islam sangat membeni perbuatan Riba dan islam menganjurkan kepada umatnya agar dalam mencari rezeki hendaknNa menempuh dengan cara yang halal seperti jual beli dan sebagainya. B. Jenis - jenis Riba Menurut para ulama, riba dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam, yaitu :
  • 15. Fiqih IX MTs AgungAlim 15 1). Riba Fadhli Yaitu : Tukar menukar dua barang yang sejenis dengan ukuran yang tidak sama. Misalnya seseorang menukarkan seekor kambing dengan kambing lain yang lebih besar. Kelebihan itu disebut riba fadhli. Supaya tukar menukar seperti ini tidak termasuk riba maka harus memenuhi tiga syarat yaitu : a). Tukar menukar barang tersebut harus sama b). Timbangan atau takarannya harus sama c). Serah terima pada saat itu juga 2). Riba Fardhi Yaitu Utang piutang dengan syarat ada keuntungan / bunga bagi yang menghutangi. Misalnya seseorang memberikan hutang beberapa rupiah dengan syarat pada waktu mengembalikan dilebihkan dari jumlah itu. 3). Riba Yadi Yaitu berpisah dari tempat aqad jual beli sebelum timbang terima. Misalnya seseorang membeli barang setelah dibayar si penjual langsung pergi padahal barang belum diketahui jumlah dan ukurannya oleh si pembeli itu. 4). Riha Nusiah Yaitu Penukaran barang dengan barang lain yang pembayarannya disyaratkan lebih dengan cara melambatkan pengembalian. Misalnya seseorang meminjamkan cincin emas 10 gram, pengembaliannya setahun mendatang menjadi 11 gram. Jika belum terbayar, maka tahun berikutnya menjadi 12 gram dan seterusnya C. Bunga Bank Yang dimaksud bunga bank sesuai dengan undang - undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Mengenai bunga bank. ada beberapa pendapat ulama dalam menetapkan hukumnya yakni : 1). Haram, karena telah menetapkan kelebihan yang disebut riba, berapa pun besarnya itu. 2). Tidak haram karena bunga bank cukup rasional sebagai biaya pengelolaan bank dan kelebihannya tidak besar. Yang tergolong besar adalah bunga yang berlipat ganda.
  • 16. Fiqih IX MTs AgungAlim 16 3). Subhat, yakni belum jelas halal dan haramnya apalagi dalam kondisi darurat, tetapi kelompok ini lebih berhati - hati. 4). Sekarang ini di Negara kita telah hadir sebuah bank yang dikelola berdasarkan syariat Islam yakni Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang menentukan keuntungan dengan cara bagi hasil. D. Manfaat di haramkan Riba Manfaat diharamkan perbuatan Riba adalah sebagai berikut : 1). Bagi Rentenir (pemilik uang) a). Akan selamat dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan haknya b). Terhindar dari sikap hidup malas karena hanya mengharapkan bunga yang dipinjamkan c). Terhindar dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah d). Selamat dari ancaman Allah SWT dan laknat Rasulullah 2). Bagi Peminjam (orang lemah) a). Selamat dari pemerasan yang dilakukan rentenir b). Selamat dari ancarman Allah SWT dan laknat Rasulullah SAW c). Memenuhi kebutuhan hidup dengan tenang 3). Kedua belah pihak Dengan diharamkannya riba akan dapat menjalin hubungan kasih sayang sebab riba merusak hubungan batin di antara mereka karena satu pihak memaksa pihak lain. E. Untuk Menghindari Riba 1). Biasakan selalu hidup sederhana 2). Terpaksa harus hutang. jangan hutang kepada rentenir 3). Jangan sekali - kali bekerja sama den-an rentenir 4). Bekerjalah dengan sungguh - sungguh untuk mencukupi kebutuhan hidup walaupun dengan bersusah payah. Materi Fiqih Kelas IX semester 2 A. Pengertian dan Hukum Gadai Gadai menurut istilah syara' ialah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain untuk mendapatkan hutang. Hukum asal gadai adalah mubah/boleh. Allah SWT berfirman :
  • 17. Fiqih IX MTs AgungAlim 17 ‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َ‫ق‬َََُ‫ع‬‫ع‬َ‫ص‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ع‬ِ‫ر‬‫ك‬‫عل‬‫ع‬َ‫س‬ََ‫ع‬ََِْ ‫س‬ََ‫ع‬‫ِة‬‫ب‬‫س‬َ‫ة‬ُ‫ع‬‫ع‬ُ‫ةن‬َ ‫س‬‫ر‬ِّ‫ع‬‫ع‬ُ‫ا‬‫َوي‬‫ب‬َ‫ي‬‫عم‬‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ن‬ِّ‫ع‬‫ع‬‫ن‬‫س‬‫م‬‫عه‬‫ع‬َ‫س‬َََ‫ك‬َ‫ق‬ِ‫ع‬‫ة‬ِ‫ك‬َ‫ق‬ِ‫ع‬‫ع‬‫س‬‫ص‬‫د‬‫َؤ‬‫ل‬َ‫ل‬ِّ‫ع‬‫ا‬‫س‬‫ذ‬ََْ‫ع‬‫ع‬‫ن‬‫س‬‫ة‬َََ ْ‫ع‬َ‫ع‬‫ق‬َّ‫ة‬‫م‬‫عه‬‫ع‬‫س‬‫ع‬َ‫ق‬‫ل‬َََ‫ع‬‫ع‬َ‫عْه‬َ‫ع‬َُِ‫عع‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫ة‬َ‫ق‬َََ‫عع‬‫ش‬‫ةد‬‫ت‬َ‫ن‬َْ ‫عع‬َ‫ن‬‫م‬َ‫ةع‬‫ت‬َ‫ة‬َ‫ق‬َََ‫َع‬‫ع‬ََّ‫س‬‫ن‬ِّ‫عع‬ُ‫س‬‫س‬َ‫َعا‬‫ع‬َ‫ب‬َ‫ل‬ْ ‫عع‬َ َ‫ْه‬َ‫ةع‬‫ة‬‫س‬ِ‫عع‬‫ون‬َ‫ل‬‫ة‬َ‫ق‬َ‫عع‬ُ‫س‬‫ل‬‫س‬‫ل‬ْ Artinya : “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan (borg) yang dipegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah : 283) B. Pemanfaatan Barang Gadai Barang gadai tidak boleh diambil manfaatnya oleh baik oleh yang menggadaikan maupun oleh penerima gadai, kecuali jika ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Pihak yang menggadaikan tidak lagi mempunyai barang tersebut secara sempurna, sementara itu pihak penerima gadai hanya berhak menahan barang gadai, tidak memilikinya. C. Hikmah Gadai Gadai disyari'atkan untuk memelihara harta agar tidak hilang hak pemberi pinjaman. Apabila telah jatuh tempo, yang memberi jaminan wajib membayar. Jika ia tidak bisa membayar, maka jika penggadai mengijinkan kepada yang mendapat jaminan dalam menjualnya, ia menjualnya dan membayar hutang. Dan jika tidak, penguasanya memaksanya membayarnya atau menjual barang yang digadaikan. Jika ia tidak melakukan, niscaya penguasa/pemerintah menjualnya dan membayarkan hutangnya. Gadai adalah amanah di tangan penerima gadai (kreditor) atau orang yang diberi amanah, ia tidak bertanggung jawab kecuali ia melakukan tindakan melewati batas atau melakukan kelalaian. D. Pengertian dan Hukum Borg Borg atau jaminan dalam fiqih adalah penyerahan suatu barang sebagai penguat hutang- pihutang. jaminan benda sebagai borg ini akan diambil oleh orang berhutang jika hutangnya telah dibayar. Jika waktu pembayaran yang ditentukan telah tiba dan hutangnya belum dibayar, maka borg itu dapat dijadikan sebagai pengganti hutang dan jika ada kelebihannya akan dikembalikan kepada orang yang berhutang. Hukum borg ialah seperti hutang-piutang yaitu sunnat bagi yang memberikan hutang (menerima borg) dan mubah bagi yang berhutang (menyerahkan borg/jaminan). E. Pemanfaatan Borg
  • 18. Fiqih IX MTs AgungAlim 18 Perbedaan antara borg dan gadai adalah dalam hal pemanfaatan barang. Pemanfaatan borg tetap berada pada pemilik barang. Sebagai contoh : Seseorang meminjam uang dengan jaminan (borg) tanah sawahnya, maka penggarapan dan hasil panen menjadi milik hak si Penerima barang. Ingat !!! Apabila kita melakukan akad gadai, pemanfaatan barang yang digadaikan harus dibicara sejak awal perjanjian agar di kemudian hari tidak terjadi perselisihan. Pengertian dan Hukum Memberikan Upah Upah‫ع‬ dalam‫ع‬ bahasa‫ع‬ arab‫ع‬ disebut‫ع‬ dengan‫ع‬ (‫ع‬ ‫ع‬َ‫ر‬َ‫ج‬َِ‫ا‬ْ ) yang berarti balasan. Upah menurut istilah adalah pemberian sesuatu barang atau uang kepada seseorang yang telah bekerja, sebagai balas jasa atas tenaga atau jerih payah yang dilakukannya. Firman Allah : ْ‫إ‬‫س‬‫ا‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ع‬‫ةن‬ِ‫س‬‫ص‬ََْ‫ع‬‫ع‬‫ن‬ََ‫ل‬‫ب‬ِّ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬‫ل‬‫ج‬‫عه‬‫ع‬َِّ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬ََ‫و‬َ‫ل‬َ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬‫عه‬‫ع‬‫ن‬َ‫ي‬‫س‬ََََ‫ع‬‫ع‬َ‫ن‬َ‫ت‬‫ْج‬ََ‫ن‬‫عه‬ْ‫إ‬‫س‬‫ا‬‫ع‬ْ َ‫و‬‫ْي‬‫ر‬َ‫ع‬‫ع‬َ‫س‬َ‫ت‬ََ‫ل‬ِ‫عع‬‫س‬‫َا‬َ‫ر‬َ‫ق‬‫ة‬ََ‫ة‬‫س‬ِ‫عع‬ِ‫عع‬‫ر‬‫س‬ََ‫إ‬ ‫ع‬َ‫و‬ْ‫َو‬َ‫عع‬‫س‬‫ع‬‫س‬ِ‫عع‬َ‫ن‬‫ععم‬‫ةن‬ُ‫ع‬ ‫ع‬َ‫س‬ََََ‫س‬‫ععم‬َ‫ن‬‫س‬‫م‬َ‫َؤ‬َ‫عع‬‫س‬ َ‫ةه‬‫س‬ِ‫عع‬‫س‬ْ َ‫و‬‫ل‬َََْ‫عع‬‫س‬‫ر‬ ‫س‬ِ َ ْ‫عع‬ِ‫عع‬َ‫س‬ََ‫س‬ََ‫ععإ‬َ‫ص‬َُ‫ن‬‫ععه‬َ‫س‬َََ‫عع‬َ‫ر‬‫ت‬َْ‫ه‬َ‫عع‬ِ‫عع‬َ َ‫ْه‬َ‫عع‬َ‫س‬‫ل‬َ‫ق‬َ‫عع‬َ‫س‬َ‫ق‬ََّ‫ه‬َ‫عع‬‫ععا‬‫ون‬َ‫ة‬‫ل‬َ‫ق‬َ Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma´ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS. al-Baqarah : 232) Rasulullah SAW bersabda : ْ َ‫و‬ََََْ‫ععه‬‫َر‬‫ل‬ ‫س‬‫ج‬َ‫ا‬ْ‫عع‬َ‫ه‬‫ر‬َ‫ج‬‫ععه‬ََ‫ب‬ْ‫عع‬َ‫ن‬ْ‫عع‬َ‫ج‬ ‫س‬ََ‫َع‬‫ع‬َْ‫ر‬ْ (َُْ‫ه‬ ‫ن‬ ِْ ‫مةجع‬ Artinya : "Berikanlah upah kepada karyawan lpekerja sebelum keringatnya k,ering". (HR. Ibnu Majah) Upah merupakan hak pekerja yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis pekerjeannya. Menunda-nunda pembayaran upah tidak dibenarkan dalam ajaran Islam karena termasuk perbuatan aniaya. Memberikan upah kepada pekerja dalam Islam hukumnya mubah (boleh). Setelah seseorang mengerjakan sesuatu pekerjaan untuk kepentingan orang lain maka orang yang mendapatkan jasa setelah aqad hukumnya wajib memberikan upah kepada orang yang telah memberikan jasa. B. Manfaat Upah 1. Bagi Penerima Upah a. Sebagai penghasilan halal karena diberikan secara ikhlas oleh pemilik pekerjaan.
  • 19. Fiqih IX MTs AgungAlim 19 b. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Bagi Pemberi Upah a. Melatih sikap/mental untuk menghargai pihak lain. b. Disenangi oleh orang lain. c. Menjalin hubungan batin antara pemilik pekerjaan dan pekerja. C. Kewajiban dan Hak Buruh/Pegawai Seseorang pegawai/buruh pada hakekatnya adalah pemegang amanah majikan/pemilik perusahaan. Oleh sebab itu ia berkewajiban untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman : ‫ع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ععْه‬َ‫س‬ََُ‫ر‬َ‫م‬ََُ‫عع‬َ‫ن‬‫َُّْعه‬‫د‬‫ؤ‬ََ‫عع‬‫س‬‫أ‬‫ة‬َّ‫ة‬‫م‬ َ ْ‫عع‬َ‫ص‬َ‫س‬‫ا‬‫ةع‬‫ت‬‫س‬‫ل‬ََ‫ْعه‬‫إ‬‫س‬‫ا‬َ‫عع‬َ‫س‬َ‫ق‬َ‫ة‬َ‫ععح‬‫َن‬‫ل‬ِ‫عع‬‫س‬‫ةن‬َََْ‫عع‬َ‫ن‬‫وْعه‬َ‫ة‬َََ‫ي‬َ‫عع‬‫س‬‫س‬َِ‫ق‬ََ‫ة‬‫س‬ِ‫عع‬ِ‫عع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ةعْه‬َ‫ة‬‫س‬‫ق‬‫س‬َّ‫عع‬َ‫س‬َََ‫ك‬‫س‬‫ق‬َ‫عع‬‫س‬‫ع‬‫س‬ِ‫عع‬ِ‫عع‬َ‫ن‬‫س‬‫ا‬‫عع‬َ‫ععْه‬‫ةن‬ُ‫ع‬ ‫ع‬‫ةل‬ِ‫ق‬‫ل‬‫س‬‫ْعة‬ِ‫لر‬ ‫س‬ ِ Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat (Q.S. An-Nisa’ : 58) Ingat ! Tidak memberikan upah pada orang yang telah bekerja adalah perbuatan dhalim dan termasuk makan harta orang lain dengan cara bathil. Orang yang memakan harta orang lain dengan bathil diibaratkan Allah sama dengan makan api. Sumber: Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009 A. Pengertian dan Dalil Hutang Piutang Hutang piutang‫ع‬ (‫ع‬َ‫َن‬َََِْ ) adalah aqad yang dilakukan untuk memberikan sesuatu benda atau uang, dengan perjanjian akan dibayar kembali dalam jumlah dan nilai yang sama. Hutang piutang merupakan salah satu bentuk transaksi yang memerlukan waktu beberapa lama. Agar tidak terjadi lupa atau keliru, maka hendaknya dibuatkan catatan tertulis bahkan bila perlu diadakan saksi. Firman allah SWT, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di
  • 20. Fiqih IX MTs AgungAlim 20 antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya … “ (AI Baqarah : 282) B. Hukum Hutang Piutang 1. Hukum orang yang berhutang adalah mubah (boleh) sedangkan orang yang memberikan hutang hukumnya sunah sebab ia termasuk orang yang menolong sesamanya. 2. Hukum orang yang berhutang menjadi sunah dan hukum orang yang menghutangi menjadi wajib, jika peminjam itu benar-benar dalam keadaan terdesak, misalnya hutang beras bagi orang yang kelaparan, hutang uang untuk biaya pengobatan dan lain sebagainya, maka Rasulullah SAW bersabda : ‫ة‬‫ععم‬َ‫ن‬‫س‬‫ععم‬ِ‫س‬‫س‬‫ل‬ََِ‫م‬‫عع‬َ‫ر‬ ‫س‬‫ر‬َ‫ك‬ََ‫ةع‬ِ‫ة‬‫س‬‫ل‬ََِ‫م‬‫ةع‬ِ‫ي‬ َ‫ر‬ْ‫عع‬‫س‬‫َن‬‫ل‬ََ‫ر‬‫ععم‬َ‫ا‬‫س‬‫ا‬‫عع‬‫ةن‬ُ‫ةع‬‫ت‬‫س‬‫ق‬ِْ ُ‫عع‬ِ‫ش‬ َ‫ر‬‫م‬ (َُْ‫ه‬ ‫ن‬ ِْ ‫مةجع‬ Artinya : "Tidak ada seorang muslim yang memberi pinjaman kepada seorang muslim dua kali kecuali seolah-olah dia telah bersedekah kepadanya dua kali". (HR. Ibnu Majah) C. Manfaat Hutang Piutang Hutang pihutang sangat besar manfaatnya, karena dengan hutang pihutang, seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu bagi orang yang mampu sebaiknya memberikan hutang kepada orang yang memerlukan sehingga tercipta sikap gotong royong sesama manusia. D. Kewajiban Orang Yang Berhutang Orang yang berhutang wajib mengembalikan hutangnya sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan. apabila sampai batas waktu tersebut belum dapat mengembalikan, dia harus menyampaikan hal tersebut kepada pemberi hutang. A. Pengertian dan Hukum Pinjam Meminjam Pinjam‫ع‬ meminjam‫ع‬ (‫ع‬ََْ‫ا‬َ ‫س‬ُ‫ة‬‫ق‬ ) merupakan salah satu bentuk tolong menolong dari seseorang kepada orang lain. Pengertian meminjam adalah aqad untuk memberikan manfaat dari suatu benda halal milik seseorang kepada orang lain tanpa ada tukaran tertentu dan tidak mengurangi atau merusak zat benda itu. Pinjam meminjam hukumnya mubah bagi peminjam dan sunah bagi pemberi pinjaman karena ada unsur tolong menolong. Firman Allah, artinya : … dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Maidah : 2)
  • 21. Fiqih IX MTs AgungAlim 21 Hukum pinjam meminjam di atas dalam keadaan tertentu dapat berubah. Apabila pinjam- meminjam itu untuk hal yang sangat penting, maka hukum peminjam adalah sunah dan memberi pinjaman adalah wajib. Misalnya kelaparan. pakaian untuk menutup aurat, dan sebagainya. Juga bisa menjadi haram hukumnya jika meminjamkan sesuatu untuk kejahatan dan kemaksiatan. B. Rukun dan Syarat Pinjam Meminjam 1. Orang yang meminjamkan disyaratkan : a. Berhak berbuat kebaikan tanpa ada yang menghalangi. Orang yang dipaksa atau anak kecil tidak sah meminjamkan b. Benar-benar pemilik barang yang dipinjamkan. 2. Peminjam, disyaratkan : a. Mampu berbuat kebaikan b. Menjaga barang yang dipinjam agar tidak rusak. 3. Barang yang dipinjamkan disyaratkan : a. Ada manfaatnya b. Barang itu kekal/bersifat tetap, tidak habis setelah diambil manfaatnya. Oleh karena itu makanan yang setelah dimanfaatkan menjadi habis atau berkurang zatnya tidak sah dipinjamkan 4. Aqad yaitu ijab qabul C. Kewajiban Peminjam 1. Mengembalikan barang itu kepada pemiliknya jika telah selesai. 2. Mengganti apabila barang itu hilang atau rusak. 3. Merawat barang pinjaman dengan baik selama dipinjam. D. Berakhirnya Masa Pinjaman Pinjam meminjam berakhir apabila barang yang dipinjam telah diambil manfaatnya dan harus segera dikembalikan kepada pemiliknya. Pinjam meminjam juga berakhir apabila satu dari dua belah pihak meninggal dunia atau gila. Barang yang dipinjam dapat meminta kembali sewaktu-waktu, karena pinjam meminjam bukan merupakan perjanjian yang tetap. Jika terjadi perselisihan pendapat antara yang meminjamkan dan yang meminjam barang tentang barang itu sudah dikembalikan atau belum, maka yang dibenarkan adalah yang meminjamkan dikuatkan dengan sumpah. Hal ini didasarkan pada hukum asalnya yaitu belum dikembalikan. E. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pinjam meminjam
  • 22. Fiqih IX MTs AgungAlim 22 Untuk melestarikan hubungan baik antara peminjam dan pemilik barang yang dipinjamkan, perlu memperhatikan beberapa hal berikut: a. Pinjam meminjam harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan halal. Pinjam meminjam barang untuk perbuatan maksiat hukumnya haram. b. Peminjam hendaknya berhati-hati dalam menggunakan barang pinjaman agar tidak menimbulkan kerusakan pada barang yang dipinjam c. Peminjam wajib mengembalikan barang pinjaman sesuai perjanjian yang telah disepakati dengan pemilik barang d. Apabila peminjam belum dapat mengembalikan barang pinjaman sesuai janjinya (bukan karena disengaja), peminjam seharusnya memberitahukan dan meminta maaf atas keterlambatan pengembalian barang yang dipinjam. e. Sesuai dengan prinsip gotong royong pemilik barang sebaiknya memberi kelonggaran kepada peminjam sampai dapat mengembalikan pinjamannya.