Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas produk dan jasa, serta menjelaskan berbagai aspek manajemen kualitas seperti dimensi kualitas produk, manajemen kualitas total, dan peran sistem informasi dalam memperbaiki kualitas produk dan jasa.
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...
Sim 10, nabila rahmalia, hapzi ali,kualitas produk dan jasa, universitas mercu buana, 2017
1. Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komputer/Sistem Informasi
Nama : Nabila Rahmalia
Nim : 41816010048
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Materi SIM minggu 10: Kualitas Produk dan Jasa
Forum
Peran IT yang penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas produk baik berupa
jasa termasuk jasa aplikasi Sistem Informasi itu sendiri dan produk manufaktur lainnya !
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi
informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang
sangat terpengaruh perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat
penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh
dari teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan
internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi informasi membuat pekerja
dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus
bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara
yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat
tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi
informasi dalam industrinya.
PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA
A.Pengertian Kualitas
Menurut Gaspers (1997) kualitas adalah totalitas dari fitur-fitur dan
karakteristikkarakteristik yang dimiliki oleh produk yang sanggup untuk memuaskan
kebutuhan konsumen. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (1997) adalah
seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kesempatan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.
B.Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa Menurut Para Ahli Dimensi kualitas
produk menurut Fandy Tjiptono (2002:25) adalah:
Kinerja (Performance)
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)
Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)
Keandalan (Realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau
gagal pakai.
Daya tahan (Durability)
Estetika (Easthetica)
Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Dimensi kemudahan perbaikan (Serviceability)
Dimensi kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Kotler
(2005:122-123) adalah:
Reliability (kehandalan)
Responsiveness (daya tanggap)
Assurance (jaminan)
Empahty (empati)
Tangibles (berwujud)
C. Dasar-dasar Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah konsep/pengertian bahwa perusahaan dapat mencapai
tingkat kualitas yang diinginkan dalam proses, hasil/produk, dan jasa dengan cara
mempratekan manajemen dasar.
Beberapa konsep manajemen kualitas: – Trilogi Kualitas Juran Trilogi ini adalah
jawaban untuk pertanyaan seperti “berapa banyak modal yang harus perusahaan
tanamkan modalnya untuk kualitas?”. Joseph Juran dalam buku Raymond McLeod Jr
(1995:97) mempersingkat kualitas menjadi tiga proses dasar yaitu perencanaan
kualitas, pengendalian kualitas, peningkatan kualitas. Penekanan perencanaannya
dijelaskan pada pemenuhan kebutuhan pelanggan dan diikuti dengan mengadakan
sebuah cara kendali dan cara kegiatan mencapai peningkatan. – Empat belas pokok
deming Seorang professor statistik di Universitas New York, Amerika Serikat, W.
3. Edwards Deming pada tahun 1940 membantu Jepang untuk merehabilitasi kemampuan
industrinya setelah perang dunia II. Banyak keberhasilan yang dicapai karena pengaruh
deming. Deming menjadi terkenal untuk empat belas nilainya yang member peran
dalam mencapai kualitas. – Total Quality Control Feigenbaum Menurut Feigenbaum,
kualitas bukan tanggung jawab bagian manufaktur saja, tetapi tanggung jawab seluruh
perusahaan, yang dikenal dengan “total quality control – TQC”
D. Total Quality Manajemen
TQM adalah pendekatan manajemen yang lebih strategis untuk peningkatan bisnis.
Kualitas didefiniskan sebagai pemenuhan atau terlampuinya kebutuhan dan yang
diharapkan dari pelanggan untuk produk dan jasa. Hal ini meliputi ciri-ciri dan sifat-sifat
khusus diantaranya; tampilan kinerja, tahan uji, daya tahannya, tanggap/mau
mendengarkan. Estetika, dan nama baik. Perusahaan menggunakan TQM dengan
tujuan:
– Lebih baik, lebih memikat, mengurangi factor tidak tetap pada kualitas produk atau
jasa
– Lebih cepat
– Lebih lentur/leluasa dalam mengatur perubahan volume permintaan pelanggan, dan
menyempurnakan permintaan yang ada
– Meminimalkan biaya melalui peningktaan kualitas, pengurangan daur-ulang, dan
menghilangkan pemborosan tanpa perlu menambhakan biaya.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
– Kualitas didefinisikan oleh pelanggan.
– Kualitas dicapai oleh manajemen.
– Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan.
E. Kualitas dan Keunggulan Kompetitif Kerugian kualitas yang buruk :
Kehilangan bisnis karena pelanggan pindah ke yang lain.
Tuntutan hukum, karena kualitas buruk pelanggan bisa menuntut secara hukum.
Kehilangan produktivitas.
Biaya-biaya :
• Biaya kegagalan (failure cost) biaya yang terjadi karena kualitas buruk.
• Biaya penilaian (appraisal cost), biaya pemeriksaan kualitas di pabrik.
4. • Biaya pencegahan (prevention cost).
Keuntungan kualitas yang baik
Kualitas baik bisa meningkatkan penjualan dan biaya yang rendah, gabungan keduanya
menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan. F. CBIS Memperbaiki Kualitas Produk
dan Jasa Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Peranan
CBIS dalam memperbaiki kualitas produk dan jasa bagi suatu perusahan, adalah
dengan penggunaan CBIS pihak manajemen selaku pihak yang berwenang dalam
pengembangan kualitas produk dan jasanya dapat mengambil informasi mengenai
keadaan pasar saat itu, dimana antaranya dapat mengambil informasi mengenai
tanggapan pasar tentang barang dan jasa yang telah diproduksi, persaingan produk
sejenis dipasaran dan informasi penjualan produk dan jasa dipasaran.
Contoh : Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam
memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen
diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar
dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya
akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang
cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka
pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju
dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini. Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban yang
tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat
menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.
G. Menetapkan Program TQM
Pendekatan Top-Down untuk TQM yaitu dimulai dari CEO dan akhirnya melibatkan
semua pihak di perusahaan. Adapun prosesnya adalah :
1. Memutuskan untuk mengikuti TQM
2. Menetapkan budaya kualitas
3. Menetapkan pengawasan manajemen puncak. H. Mencapai Manajemen Kualitas
dalam Jasa Informasi
• Mengidentifikasi Pelanggan IS Pada perusahaan yang secara historis telah
menerapkan sumber daya informasinya untuk memenuhi kebutuhan pemakai,
identifikasi pelanggan mungkin telah dilakukan. Kemungkinan besar perusahaan
berorientasi pemakai akan memiliki steering committee SIM yang mewakili para
pemakai di perusahaan secara menyeluruh, mengevaluasi permintaan dukungan
informasi dan mengalokasi dana yang diperlukan.
5. • Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Pelanggan Bahkan saat IS telah berorientasi
pelanggan dan mengetahui para pelanggannya dan kebuthuan informasi mereka,
biasanya tetap perlu mendefinisikan dimensi kualitas yang dirasa penting oleh
pelanggan.
• Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Produk Suatu servei tahap kedua dapat
mengumpulkan pendapat para pemakai mengenai dimensi – dimensi kualitas produk.
• Menetapkan Metrik Kualitas Setelah spesifikasi dimensi – dimensi kualitas produk dan
jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan metrik untuk masing – masing. Metrik
kualitas digunakan dalam mengevaluasi tingkat dimensi kualitas yang dicapai oleh tiap
upaya sistem.
• Mendefinisikan Strategi Kualitas IS Setelah para pelanggan dan kebutuhan mereka
diidentifikasi dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat mengikuti satu
set strategi yang dirancang untuk menempatkan sistem kualitas pada tempatnya.
• Menerapkan Program – program Kualitas IS Manajemen IS menggunakan strategi –
strategi yang telah didefinisikan tersebut untuk melaksanakan berbagai program
kualitas mereka. Waktu yang diperlukan untuk penerapan berbeda bagi tiap
perusahaan.
• Memantau Kinerja Kualitas IS CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para
spesialis informasi dan unit IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan
secara internal. I. Menempatkan Kualitas IS dalam Perspektif Kualitas sebenarnya
bukanlah suatu hal yang baru bagi IS. Banyak perusahaan yang telah bertahun – tahun
membuat usaha terpadu untuk mencapai kualitas. Namun, yang baru adalaha perhatian
pada kualitas IS dalam konteks budaya kualitas perusahaan.
Sumber:
https://milalanasution.wordpress.com/2014/11/03/peranan-informasi-dalam-
kualitasproduk-dan-jasa/
Buku Sistem Informasi Manajemen Oleh Chr.Jimmy L.Gaol
Quiz :
6. 1) Kualitas produk yang harus dimiliki dan di kuasai oleh seorang yang berprofesi
dibidang Information Technology (IT), seperti System Analys, Programmer, web master
dan lainnya yaitu :
Harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi di bidang TI, memiliki
pengetahuan yang luas, tanggap terhadap masalah client, faham thd isyu-isyu etis serta
tata nilai kilen-nya, mampu bekerja sama dan melakukan pendekatan multidispliner,
bekerja dibawah disiplin etika dan mampu mengambil keputusan didasarkan kepada
kode etik, bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas
terhadap masyarakat
Kode Etik seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
• Publik
Bertindak konsisten untuk kepentingan publik, seperti: menerima tanggung jawab
penuh atas pekerjaan mereka sendiri, bersikap adil dan menghindari penipuan dalam
semua pernyataan umum terutama mengenai software atau dokumen terkait, metode
dan alat.
• Client dan karyawan
Melakukan tindakan terbaik demi kepentingan klien dan atasan mereka, serta konsisten
untuk kepentingan publik.
• Produk
Memastikan produk yang terkait memenuhi standard profesionalisme yang ada.
• Penilaian
Menjaga integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka.
• Manajemen
• Profesi
Meningkatkan integritas dan reputasi dari profesi mereka yang konsisten dengan
kepentingan publik.
• Mitra
Harus adil dan mendukung rekan kerjanya.
• Diri sendiri
Selalu belajar mengenai praktek profesi mereka
2) Dimensi kualitas produk yang tepat untuk produk Sistem Informasi yaitu:
Dimensi kualitas produk adalah ciri suatu karakteristik untuk melihat kualitas sebuah
produk. Produk tersebut dapat berupa barang dan jasa. Dari perspektif itu,terdapat ciri
7. karakteristik kualitas dari produk yang berupa barang dapat dikelompokan menjadi
delapan dimensi.
Menurut David Garvin, professor administrasi bisnis pada Harvard University, telah
mempelajari subjek kulitas yang di terapkan pada produk dan telah mengidetifikasi
delapan dimensi yang berbeda. Dimensi-dimensi tersebut :
1. Dimensi Performance atau kinerja
Dimensi ini menyangkut karakteristik fungsi produk.Maksudnya sejauh mana produk
dapat berfungsi sebagaimana fungsi utama produk tersebut. Misalnya, jam tangan
memiliki fungsi utama penunjuk waktu.
2. Dimensi Features dimensi yang menyangkut karakteristik pelengkap
Dimensi ini menyangkut kelengkapan fitur-fitur tambahan. Maksudnya, suatu produk
selain punya fungsi utama, biasanya juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi lain yang
bersifat komplemen. Misalnya, produk handphone.
3. Dimensi Keandalan atau Reliability
Dimensi ini menyangkut kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.
4. Dimensi Conformance atau kesesuaian.
Dimensi ini melihat kualitas produk dari sisi apakah bentuk, ukuran, warna, berat dan
lain-lain sesuai dengan yang diinginkan dan apakah pengoperasiannya sesuai dengan
standard tertentu ataukah tidak.
5. Dimensi daya tahan atau Durability
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa lama produk dapat terus digunakan selama
jangka waktu tertentu.
6. Dimensi Serviceability
Dimensi ini melihat kualitas barang dari kemudahan untuk pengoperasian produk dan
kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti.Dimensi ini terkait
dengan sejauh mana kemudahan produk untuk dapat dilakukan perawatan sendiri oleh
penggunanya.
7. Dimensi Estetika
Dimensi ini melihat kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau,
selera, dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas.
Dimensi ini menyangkut keindahan, keserasian atau kesesuaian yang membuat enak
dipandang, atau dirasakan sehingga memberikan suatu daya tarik tersendiri kepada
konsumen.
8. Dimensi Perceived, citra dan reputasi produk
8. Dimensi ini berbicara tentang kualitas dari sisi persepsi konsumen. Dimensi ini berpacu
kepada kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk dan
pelayanan
Terdapat enam karakteristik yang sering digunakan oleh konsumen dalam
mengevaluasi kualitas jasa menurut Hendra Poerwanto G.
Sumber :
https://slametridwan.wordpress.com/ciri-ciri-profesionalisme-di-bidang-it-dan-kode-etik-
profesional-yang-harus-dipunyai-oleh-seorang-it/
http://lenaros.blogspot.co.id/2014/10/peranan-informasi-dalam-kualitas-produk.html