SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...rhosidadesarti
Sistem informasi pada perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah
Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...rhosidadesarti
Sistem informasi pada perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah
Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...55517110047
Karakteristik Umum Organisasi:
Organisasi tersusun atas hirarki kewenangan
Pembagian jenis pekerjaan secara jelas dan terspesialisasi
Kewenangan dibatasi oleh seperangkat aturan dan prosedur
Aturan menciptakan sistem yang universal dan tidak memihak
Penilaian karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme, bukan karena hubungan pribadi
Organisasi menganut prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan masukan yang terbatas
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Sebagai Keunggulan Kompe...Namira Jasmine
Keunggulan kompetitif perusahaan apabila menerapkan SI/TI didalam perusahaannya serta contoh dari beberapa perusahaan yang memakai strategi dimensi dari competitive forces
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim,pengguna dan pengembang ...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim,sistem informasi untuk keunggulan bersaing
1. Nama : Tika Agustina
NIM : 43116110009
Nama Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM CMA.
Mata Kuliah : Sistem informasi Manajemen
karakteristik Sitem Informasi untuk keunggulan bersaing
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value
(nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-
perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara
berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya. Dalam upaya mencapai keunggulan
kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal
perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada,
bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang
menguntungkan dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan
dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung
majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di
pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari
perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya
bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi
keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk
atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
3. Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan
atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan
perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan
dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
2. 4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke
pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa
terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan
virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra
dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah
gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik dalam
hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
Menciptakan pasar yang baru.
Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan Pelanggan.
Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur bisnis secara
regional dan global.
Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi yang
memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan
berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis
internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan
investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin
berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih
lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek
dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan. Jika suatu
perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan
memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan
secara
3. sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat
meningkatkan kinerja organisasi. Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk
mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan
penerapan TI dalam operasi bisnisnya.
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional
perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan
memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg
kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko
perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung
jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,
penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced
scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur
melebihi akuntasi yg conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi para
manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang
karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang dapat menunjang bisnis
mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat
merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi
informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengembangkan usahanya di tanah
air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi
yang bersangkutan
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam organisasi bisnis
(perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga memudahkan
pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif
berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
4. Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat digunakan email
atau teleconference.
Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era persaingan yang
semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan
teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan komunikasi tentu
akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical
support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja
pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website
perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan
meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya. Dengan adanya
internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam divisi yang sama maupun
berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner bisnisnya dapat menggunakan
email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga
dapat mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen. Penggunaan computer juga memudahkan
pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan
yang minim. Apalagi jika perusahaan menerapkan computer based information system dimana system
informasi perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan
mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan kwitansi akan
terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat lebih
cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, karena
menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile dan
memperluas pangsa pasar.
5. 5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat
terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon
terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara internal
maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala bidang,
tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi pelanggan
perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat dan baik
sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat menciptakan loyalitas
sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan
merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income
perusahaan.
Komponen dalam sistem informasi perusahaan
Perkembangan teknologi yang terus berkembang telah banyak dimanfaatkan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Teknologi sistem informasi telah berkembang pesat untuk menyajikan
informasi sebagai dasar pengendelaian perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat karena
didukung data-data terbaru dan akurat.
Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah :
Database yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi
dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul
inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang
bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data
secara cepat untuk mengambil keputusan.
Akses yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak
berwenang mengubah isi database.
Bisnis proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
6. Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis
harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan
bagian-bagian lain
Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan. Ada staf yang menginput transaksi
dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi. Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
Pengendalian internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya
tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan. Pengendalian internal
misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka
1. McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information System. (terjemahan),
Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
2. Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, sistem Informasi Manajemen, Mengelola Perusahaan
Global, Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008
3. Anonim 1, http://www.proweb.co.id/articles/erp/komponen_sistem_informasi.html, (10
September 2017, 16.01)