Sistem manajemen mutu untuk UKM meliputi serangkaian kegiatan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip manajemen mutu, hirarki dokumen sistem manajemen mutu, dan bagian-bagian penting dalam membuat panduan mutu untuk UKM.
2. Profil
1
Daya Aruna Bratajaya, ST, MSM.
Cirebon, 8 November 1986
S1 : Teknik Informatika –
Universitas Gunadarma, Indonesia
S2 : Business Administration –
Kyungsung University, Korea
Kepala Kantor Layanan
Teknis BSN Riau
08111971186
daya.aruna@bsn.go.id
4. KLT BSN RIAU
Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Riau
UPT Pelatihan dan Pengembangan Industri
Jalan Hang Tuah Ujung, Kel. Rejosari,
Kec. Tenayan Raya, Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau, 28281
Telp. 0761-865 7506
Email. klt_pekanbaru@bsn.go.id
Kami Siap Melayani Anda
1. Informasi tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
2. Pendidikan dan pelatihan di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
3. Konsultasi proses sertifikasi SNI dan akreditasi oleh KAN
4. Pembinaan kepada pelaku UMKM dalam penerapan SNI
3
6. 5
Apa Itu Sistem Manajemen Mutu ?
Serangkaian kegiatan dalam mengidentifikasi
sasaran dan menentukan proses serta
sumber daya yang dipersyaratkan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
“
”
7. Prinsip Manajemen Mutu
1 Fokus pada Pelanggan
2 Kepemimpinan
3 Pelibatan Orang
4 Pendekatan Proses
5 Peningkatan
6 Bukti Berdasarkan Keputusan yang Dibuat
Manajemen Relasi7
8. Hirarki Dokumen SMM
7
Panduan
Mutu
Prosedur
Instruksi Kerja
Rekaman
(Formulir/Checklist)
Menyatakan kebijakan
perusahaan
Menyatakan bagaimana
perusahaan menerapkan
kebijakan SMM
Menyatakan langkah detil
operasional/pekerjaan
tertentu
Merupakan bukti
penerapan SMM
Level I
Level II
Level III
Level IV
9. Panduan Mutu
8
1. Profil Perusahaan
2. Standar Acuan
3. Konteks Organisasi
4. Kepemimpinan
5. Perencanaan
6. Dukungan
7. Operasi
8. Evaluasi Kinerja
9. Peningkatan
11. 2. Standar Acuan
10
Standar produk yang diacu (SNI,HACCP,dll)
Peraturan/regulasi yang terkait
Persyaratan pelanggan
12. 3. Konteks Organisasi
11
Isu internal dan eksternal Proses bisnis
Harapan pihak yang
berkepentingan
Isu positif atau negatif
yang berpengaruh
kepada perusahaan
dalam mencapai
target
Identifikasi kebutuhan
pihak yang
berhubungan dengan
perusahaan
Keseluruhan proses
bisnis perusahaan
dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan
Ruang Lingkup SMM
Tentukan batas dan
aplikasi SMM untuk
menetapkan
lingkupnya
13. 4. Kepemimpinan
12
Kebijakan Mutu Struktur Organisasi Uraian Tugas
Pernyataan perusahaan dalam
menerapkan SMM secara
konsisten
Tetapkan struktur organisasi
yang bertanggung jawab
terhadap perusahaan
Jelaskan uraian tugas dari
masing masing posisi jabatan
14. 5. Perencanaan
13
Sasaran Mutu Rencana Mutu
Tetapkan target yang ingin
dicapai perusahaan
(penjualan, jumlah produksi,
produk tidak sesuai, jumlah
karyawan, dll)
Penetapan dan penawasan
terhadap mutu pada setiap
proses produksi secara
keseluruhan
Specific | 5W1H (What, Why, When, Who, Where, How)
Measurable | dapat terukur dengan jelas
Achievable | dapat tercapai
Relevant | relevan dengan visi&misi serta faktor lain yg berkaitan perusahaan
Time-bound | terjadwal/mempunyai jangka waktu
15. 6. Dukungan
14
Penerimaan dan pelatihan karyawan
Pengendalian dokumen dan rekaman
Pemeliharaan peralatan dan alat ukur
Penanganan karyawan yang sedang sakit
Perawatan peralatan
Proses pengujian
Kebersihan dan sanitasi
16. 7. Operasi
15
Proses produksi
Prosedur pembelian dan penjualan
Penyimpanan logistik
Penanganan pelanggan
Pengendalian mutu produk
Penjaminan mutu kualitas air baku
17. 8. Evaluasi Kinerja
16
Audit internal
Sebuah kegiatan yang dilakukan
internal perusahaan untuk
mengecek kesesuaian antara
dokumen yang telah ditetapkan
dan penerapannya
Tinjauan Manajemen
Manajemen harus mereview
kinerja perusahaan secara
berkelanjutan berdasarkan bukti
audit, masukan karyawan, dan
sumber informasi relevan
lainnya
18. 9. Peningkatan
17
Tindakan perbaikan dan koreksi
Perusahaan harus memastikan
perbaikan secara berkelanjutan untuk
terus meningkatkan kinerja
perusahaan.
Dasar dalam melakukan perbaikan
berkelanjutan adalah penyelesaian
dari masalah yang pernah dialami dan
berupaya agar tidak terjadi lagi.