3. MISI PEMBELAJARAN – Learning Mission
Standart Kompetensi
Dapat memahami
1. teori dan prinsip pembuatan sediaan
cair.
2. mampu membuat sediaan cair
sesuai resep dokter maupun
berdasarkan formula baku.
3
▸ Memahami sediaan cair berupa
larutan
▸ Indikator pemahaman
1 . Menjelaskan pengertian dan syarat
larutan
2. Menunjukkan faktor yang
mempengaruhi kelarutan
4. HARI INI MAU NGAPAIN??
▸ PRE-TEST
▸ ICE BREAKING
▸ PEMAPARAN MATERI
LARUTAN
▸ ICE BREAKING
▸ POST-TEST
▸ MATERI
▹ Apa sih Larutan??
▹ Apa aja ketentuan Larutan?
▹ Faktor-faktor yang
mempengaruhi larutan.
4
5. PRE- TEST - ONLINE
Let’s start with the first set of slides
1
8. “Larutan adalah sediaan cair
yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut.
Mis :
terdispersi secara molekular
dalam pelarut yang sesuai
atau campuran pelarut
yang saling bercampur.
8
9. LARUTAN
▸ molekul-molekul dalam larutan terdispersi
secara merata, maka penggunaan larutan
sebagai bentuk sediaan, umumnya
memberikan jaminan keseragaman dosis
dan memiliki ketelitian yang baik jika
larutan diencerkan atau dicampur.
▸ Zat pelarut disebut solvent.
▸ Zat yang terlarut disebut solute.
9
10. JENIS LARUTAN
10
Larutan encer
• larutan yang
mengandung
sejumlah
kecil zat A
yang terlarut.
Larutan Jenuh
• larutan yang
mengandung
jumlah
maksimum
zat A yang
dapat larut
dalam air
pada tekanan
dan
temperatur
tertentu
Larutan Lewat
Jenuh
• larutan yang
mengandung
jumlah zat A
yang terlarut
melebihi
batas
kelarutannya
di dalam air
pada
temperatur
tertentu
15. 1. Polaritas
15
Kelarutan suatu zat memenuhi aturan
”like dissolves like” artinya solute
yang polar akan larut dalam
solvent yang polar, solute yang
non polar akan larut dalam solvent
yang bersifat non polar.
16. 2. Co-Solvency
Def Co-solvency adalah
peristiwa kenaikkan
kelarutan suatu zat karena
adanya penambahan pelarut
lain atau modifikasi pelarut.
Ex Luminal tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam campuran
air-gliserin.
16
17. 3. KELARUTAN
Kelarutan suatu zat tergantung 2
faktor :
1. Luasnya permukaan
2. Kecepatan difusi.
▸ Umumnya zat dg molekul
besar (As. Sitrat) kecepatan
larut lebih kecil dibanding dg
molekul yg kecil (Kalium
Iodidum).
▸ Dengan memperluas
permukaan (digerus),
meningkatkan kelarutan.
▸ Pemanasan, meningkatkan
kelarutan, juga menaikkan
kecepatan difusi.
17
18. 4. TEMPERATUR
18
Zat padat pada umumnya bertambah larut bila
suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm,
panas.
b. Zat terlarut + pelarut + panas larutan
dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada
kelarutannya menghasilkan panas.
c. Zat terlarut + pelarut larutan + panas
Contoh :
K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-gas yang
larut.
19. 5. SALTING-OUT
▸ Peristiwa adanya zat terlarut
tertentu yang mempunyai kelarutan
besar dibanding zat utama, akan
menyebabkan penurunan kelarutan
zat utama atau terbentuknya
endapan karena ada reaksi kimia.
19
21. 6. SALTING-IN
▸ Peristiwa bertambahnya
kelarutan dari suatu senyawa
organik dengan penambahan
suatu garam dalam larutannya.
▸ EX riboflavin tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam larutan yang
mengandung nicotinamidum
karena terjadi penggaraman
riboflavin + basa NH4.
21
23. 7. PEMBENTUKAN KOMPLEKS
▸ Peristiwa terjadinya interaksi antara
senyawa tak larut dengan zat yang larut
dengan membentuk garam kompleks.
Contoh :
Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.
KI + I2 KI3
HgI2 + 2 KI K2HgI4
23
24. KEUNTUNGAN Vs KERUGIAN SOLUTIO
KEUNTUNGAN
• Merupakan campuran homogen
• Dosis dapat mudah diubah-ubah
dalam pembuatan.
• Dapat diberikan dalam larutan encer
kapsul
• Kerja awal obat lebih cepat karena
obat cepat diabsorpsi.
• Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan
warna.
▸ KERUGIAN
• Volume bentuk larutan lebih besar.
• Ada obat yang tidak stabil dalam
larutan.
• Ada obat yang sukar ditutupi rasa
dan baunya dalam larutan
24